Re: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training

2014-11-11 Terurut Topik taufalhidayat4690
Assallamulaikum Wr.Wb.. bapak, ibu, warga palanta YTH.. 
berkenaan jo topik  mengenai bisnis development training, 
kenalkan baliak namo ambo taufal hidayat, alhamdulillah alah 3 bulan 
memutuskan untuak pulang kampuang dan pindah kuadrant dari karyawan jadi 
entrepreneur, mencoba berbuat sesuatu di kampuang.. dulu ambo sekitar 2 
bulan yang lalu pernah mengangkat topik masalah pembentukan lembaga 
pendidikan informal di bidang sains dan teknologi berbasis surau dengan 
konsep bimbingan belajar, pendirian pembaga pendidikan ini terinpirasi dari 
film berjudul THREE IDIOT, bagaimana pendidikan saat ini hanya 
mengajarkan siswanya (khsunya pelajaran sains) secara teortis saja) tanpa 
ada pengalaman nyata yang dialamai anak tentang apa yang dia pelajari..  
alhamdulillah setelah sekitar 2 bulan mengangkat topik tersebut di palanta, 
hari senin tgl 1 November 2014 lembaga pendidikan informal ini sudah di 
launching dengan nama Rumah Sains Terpadu Tri-Di dan berbekal 10 orang 
murid SMAN se kota padang yang berasal dari keluarga kurang mampu tapi 
punya motivasi yang kuat untuk maju, hari senin tgl 3 November 2014, proses 
belajar sudah mulai dilakukan,. konsep rumah sains terpadu Tri-Di merupakan 
gabungan konsep bimbingan belajar dan surau, dimana selain akademis, siswa 
juga diajarkan agama, budaya dan keterampilan sains dan teknologi.. 

. Kegiatan tersebut meliputi:
· Dimensi spiritual berupa belajar membaca Al-Qur’an dan kajian 
akhlak
· Dimensi emosional berupa pelatihan keterampilan budaya 
minangkabau seperti silat dan randai dengan mengedepankan makna dan unsur 
yang ada dalam keterampilan tersebut
· Dimensi intelektual berupa pelatihan keterampilan teknologi dan 
IT, seperti keterampilan robotic dan pemrograman, serta pembimbingan siswa 
secara akademis di sekolah.

visi dari rumah sains terpadu ini adalah sebagai lembaga pendidikan 
pedampingan sekolah untuk mewujudkan generasi muda minang yang sholeh, 
cerdas, berbudaya, dan terampil. kami dari rumah sains terpadu punya 
komitmen bahwa minial 30 % siswa kami berasal dari keluarga kurang mampu 
tapi punya motivasi yang kuat untuk maju, sedangkan 70 % lainnya secara 
konvensional.
untuk diawal rumah sains terpadu ini berlokasi di air tawar barat, padang. 
di sebuah rumah yang di kontrak secara tahunan..
saat ini kami sedang dalam proses pencarian investor dan pencarian orang 
tua asuh untk 10 orang yang siswa yang kami beri bimbingan secara gratis di 
rumah sains terpadu..
untuk itu kami sangat mengharapkan bantuan dan kerjasama dari warga palanta 
berupa bantuan moril dan materil untuk berjalan nya rumah sains ini ke 
depannya.. untuk bapak/ibu warga palanta YTH yang tertarik untuk ikut 
berkontribusi kami akan mengirimkan bisnis plan dan proposal orang tua 
asuh..

atas perhatiannya sy ucapkan terimakasih
Salam saya
Taufal hidayat MT. 24 th
Founder Rumah Sains terpadu Tri-Di
jalan elang 1 No.16, air tawar barat, padang.
http://rumahsainsterpadutridi.com

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Bls: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training

2014-11-10 Terurut Topik 'ZulTan' via RantauNet



Kisah
yang sama sudah ditayangkan tiga minggu  menjelang penyelenggaraan BDT
masa itu, sehingga pengulangan kisah tak memberi warna baru bagi
saya.  Jika tiga tahun kemudian saya ingin mendengar success story peserta BDT 
RN
tentu bukan kisah yang sama yang saya harapkan.  Boleh jadi sukses itu
ada, tapi belum diungkap karena segan, malu, takut dibilang sombong atau ria
dan takabur.  Atau memang tak ingin diketahui mengingat usaha adalah
kompetisi.  Atau karena tak ada yang menanyakan.  Atau (maaf) memang
benar-benar belum ada.  


Saya
tidak meragukan BDT, justru sebaliknya, saya sangat berharap program sejenis
tetap digalakkan setelah mendapat masukanmaupun keluaran dari
siapa pun termasuk kendala-kendala yang dihadapi peserta di lapangan, agar 
efektivitas BDT dalam melahirkan Pengusaha Minang Baru makin
dapat diandalkan.  Saya sama sekali tidak ragu akan kemampuan pemateri
atau fasilitator yang jelas-jelas sangat berpengalaman namun lebih kepada 
motivasi peserta ketika memutuskan untuk  ikut BDT.  Apakah benar-benar sudah 
sangat “birahi” ingin
memiliki usaha sendiri atau kesertaan hanya sekadar penambah-nambah wawasan,
pengisi waktu luang, mana tahu..., siapa tahu kelak diperlukan, minimal untuk 
silaturahim
apalagi nyaris cuma-cuma tanpa bayar dan alasan-alasan semisalnya yang jauh
dari analogi ikan laut yang terdampar menjelang ajal yang disajikan Akmal yang 
kebetulan sudah saya dengar di
beberapa ajang bahkan versi globalnya saya dengar secara Live dari Robert T. 
Kiyosaki ketika beliau datang ke Jakarta.


Lebih dari sekali saya mendengar bahwa pelatihan-pelatihan bisnis berbayar 
mahal cenderung lebih
sukses dalam mencetak hasil dibandingkan yang lebih murah bukan karena trainer, 
metode atau bonafiditas
fasilitasnya tetapi karena pesertanya orang-orang yang memiliki passion; 
BERHASIL atau BERHASIL, kecuali kesertaannya mandatori kantor.


Nothing great in the world has been
ever accomplished without passion, kata mendiang Georg WF Hegel,
seorang filsuf Jerman dua abad yang lalu.

Banyak maaf.

Salam 
ZulTan 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


RE: Bls: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training

2014-11-10 Terurut Topik tasrilmoeis
Sanak ZulTan,
Takana pulo teori bisnis jua bali ameh nan mamakai modal dari pagadaian sataun 
nan lalu, carito kan lah baa perkembangan jo success story no, tantu lah 
balipek pulo hasil no dari modal awal.

Wassalam
Tan Ameh


Sent from my Samsung device


 Original message 
From: 'ZulTan' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com 
Date: 11/10/2014  9:10 PM  (GMT+07:00) 
To: rantaunet@googlegroups.com 
Subject: Bls: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training 



Kisah yang sama sudah ditayangkan tiga minggu  menjelang penyelenggaraan BDT 
masa itu, sehingga pengulangan kisah tak memberi warna baru bagi saya.  Jika 
tiga tahun kemudian saya ingin mendengar success story peserta BDT RN tentu 
bukan kisah yang sama yang saya harapkan.  Boleh jadi sukses itu ada, tapi 
belum diungkap karena segan, malu, takut dibilang sombong atau ria dan takabur. 
 Atau memang tak ingin diketahui mengingat usaha adalah kompetisi.  Atau karena 
tak ada yang menanyakan.  Atau (maaf) memang benar-benar belum ada.  

Saya tidak meragukan BDT, justru sebaliknya, saya sangat berharap program 
sejenis tetap digalakkan setelah mendapat masukan maupun keluaran dari siapa 
pun termasuk kendala-kendala yang dihadapi peserta di lapangan, agar 
efektivitas BDT dalam melahirkan Pengusaha Minang Baru makin dapat diandalkan.  
Saya sama sekali tidak ragu akan kemampuan pemateri atau fasilitator yang 
jelas-jelas sangat berpengalaman namun lebih kepada motivasi peserta ketika 
memutuskan untuk  ikut BDT.  Apakah benar-benar sudah sangat “birahi” ingin 
memiliki usaha sendiri atau kesertaan hanya sekadar penambah-nambah wawasan, 
pengisi waktu luang, mana tahu..., siapa tahu kelak diperlukan, minimal untuk 
silaturahim apalagi nyaris cuma-cuma tanpa bayar dan alasan-alasan semisalnya 
yang jauh dari analogi ikan laut yang terdampar menjelang ajal yang disajikan 
Akmal yang kebetulan sudah saya dengar di beberapa ajang bahkan versi globalnya 
saya dengar secara Live dari Robert T. Kiyosaki ketika beliau datang ke Jakarta.

Lebih dari sekali saya mendengar bahwa pelatihan-pelatihan bisnis berbayar 
mahal cenderung lebih sukses dalam mencetak hasil dibandingkan yang lebih murah 
bukan karena trainer, metode atau bonafiditas fasilitasnya tetapi karena 
pesertanya orang-orang yang memiliki passion; BERHASIL atau BERHASIL, kecuali 
kesertaannya mandatori kantor.

Nothing great in the world has been ever accomplished without passion, kata 
mendiang Georg WF Hegel, seorang filsuf Jerman dua abad yang lalu.

Banyak maaf.

Salam 
ZulTan 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Bls: Bls: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training

2014-11-10 Terurut Topik 'ZulTan' via RantauNet



Kanda Tan Ameh NAH,
Ruponyo lai takana juo dek Kanda carito ameh tu mah.

Nan ambo sampaikan maso itu buah karya urang lain dalam
bantuak buku dan ambo sarikan dalam Matematika sederhana agar mudah dipahami. 
Jadi bukan apo nan ambo lakukan bahkan sampai kini.  Iko kutipan kalimat
pambuka dari thread yang batajuak “Matematika
Emas”, 11/8/13:

Apa yang saya tampilkan berikut merupakan karya orang lain yang saya
baca dari sebuah buku yang dikarang oleh JS (ditulis inisial agar tak berkesan
promosi).

Selain iko, ambo pun panah pulo menulis babarapo ide lain
dengan harapan dapek mamanciang Bapak-bapak, ibu-ibu, dunsanak, jo kawan-kawan
Palanta untuak samo-samo babagi dengan ide-ide yang lain pulo.  Namun tampaknyo 
alun ado nan malakukannyo
(atau mungkin ambo lupo), kecuali nan datang dari Armen.  Di Palanta kebanyakan 
yang dibahas memang
hampia samo bana jo ota-ota lapau di dunia nyato.  Batangka saketek, bisuak 
cari pulo topik lain.  Ambo sempat sanang dan gadang mandanga rencana JP ka
mambukak lapau nasi di Kalimantan.  Juo
jo angan-angan Da Reflus (?) jo ide Bopet bantuak di BenHil.  Tapi ambo alun 
mandanga kaba salanjuiknyo.

Kembali ke thread BDT,
saya bukan menanyakan success story peserta tapi hanya pertanyaan-pertanyaan 
baku yang mengacu kepada sasaran BDT
yang saya salin sebagai berikut:

Kreatifitas Mencari
Peluang dan Menentukan Jenis Usaha adalah sebuah program yang direkayasa untuk
membantu calon entrepreneur atau entrepreneur membuat inovasi yang diimpikan 
menjadi kenyataan, setiap orang telah
diberi kemampuan untuk berbuat maupun berusaha oleh Allah SWT;

Lalu saya curious.

Apakah sudah lahir bisnis baru sesudahnya? 
Dan bagaimanafollow-up,
peluang serta tantangannya?
Bisakah di-copy paste-kankepada orang lain?


Salam 
ZulTan 
 


Pada Senin, 10 November 2014 22:18, tasrilmoeis tasrilmo...@banuacitra.com 
menulis:
 


Sanak ZulTan,
Takana pulo teori bisnis jua bali ameh nan mamakai modal dari pagadaian sataun 
nan lalu, carito kan lah baa perkembangan jo success story no, tantu lah 
balipek pulo hasil no dari modal awal.

Wassalam
Tan Ameh


Sent from my Samsung device

 Original message 
From: 'ZulTan' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com 
Date: 11/10/2014  9:10 PM  (GMT+07:00) 
To: rantaunet@googlegroups.com 
Subject: Bls: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training 





Kisah
yang sama sudah ditayangkan tiga minggu  menjelang penyelenggaraan BDT
masa itu, sehingga pengulangan kisah tak memberi warna baru bagi
saya.  Jika tiga tahun kemudian saya ingin mendengar success story peserta BDT 
RN
tentu bukan kisah yang sama yang saya harapkan.  Boleh jadi sukses itu
ada, tapi belum diungkap karena segan, malu, takut dibilang sombong atau ria
dan takabur.  Atau memang tak ingin diketahui mengingat usaha adalah
kompetisi.  Atau karena tak ada yang menanyakan.  Atau (maaf) memang
benar-benar belum ada.  


Saya
tidak meragukan BDT, justru sebaliknya, saya sangat berharap program sejenis
tetap digalakkan setelah mendapat masukanmaupun keluaran dari
siapa pun termasuk kendala-kendala yang dihadapi peserta di lapangan, agar 
efektivitas BDT dalam melahirkan Pengusaha Minang Baru makin
dapat diandalkan.  Saya sama sekali tidak ragu akan kemampuan pemateri
atau fasilitator yang jelas-jelas sangat berpengalaman namun lebih kepada 
motivasi peserta ketika memutuskan untuk  ikut BDT.  Apakah benar-benar sudah 
sangat “birahi” ingin
memiliki usaha sendiri atau kesertaan hanya sekadar penambah-nambah wawasan,
pengisi waktu luang, mana tahu..., siapa tahu kelak diperlukan, minimal untuk 
silaturahim
apalagi nyaris cuma-cuma tanpa bayar dan alasan-alasan semisalnya yang jauh
dari analogi ikan laut yang terdampar menjelang ajal yang disajikan Akmal yang 
kebetulan sudah saya dengar di
beberapa ajang bahkan versi globalnya saya dengar secara Live dari Robert T. 
Kiyosaki ketika beliau datang ke Jakarta.


Lebih dari sekali saya mendengar bahwa pelatihan-pelatihan bisnis berbayar 
mahal cenderung lebih
sukses dalam mencetak hasil dibandingkan yang lebih murah bukan karena trainer, 
metode atau bonafiditas
fasilitasnya tetapi karena pesertanya orang-orang yang memiliki passion; 
BERHASIL atau BERHASIL, kecuali kesertaannya mandatori kantor.


Nothing great in the world has been
ever accomplished without passion, kata mendiang Georg WF Hegel,
seorang filsuf Jerman dua abad yang lalu.

Banyak maaf.

Salam 
ZulTan 


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer

Re: Bls: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training

2014-11-10 Terurut Topik Darwin Chalidi
Contoh kasus seorang entrepreneur yang bolak balik gagal sebagai pembanding
bagi pengusaha gagal.

Mudah2an bisa menjadi motivasi bagi yang lain.

salam entrepreneur,

Alhamdulillah, panen beras merah sy gagal. dua kali mencoba, yg pertama
masih lumayan. tapi, yang kedua, malah gagal total. Seorang teman sedang
mencoba mengubungi koneksinya untuk mendptkan bibit beras merah untuk
saya.

Sambil menunggu, pekan ini, saya mau bangun kandang kambing yg bisa
memuat 10 ekor. lokasinya hanya sekitar 10 meter dari sawah beras merah
saya.

Saya memakai pola dua betina, satu jantan, dan 7 pedaging. maksudnya 2
betina adalah untuk kembangbiak. satu pejantan untuk disewakan (ssstt..ini
dunia kambing). dan, 7 pedaging untuk saya jual setiap bulan.

Jujur, saya kehabisan modal. beruntung, saya mendapat tawaran sebagai
public relation (PR) di Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (ASBANDA), kantor
konsultan Indonesia Economic Intelligence (IEI), dan STEI SEBI.

Ada tiga 'klien' saya. (suit-suit.. .klien euy). Meski begitu, saya
masih bisa ngangon kambing setiap pekan.

Ritme kerja saya sekarang:

Senin-Rabu di jakarta (saya sudah sepakat dengan 3 klien itu kalo diluar
hari seni-rabu, hanya cukup kontak lewat hp atau telepon, atau email. kalo
ada acara, saya rela honor saya dipotong untuk honor outsoursing yang saya
tunjuk)

Kamis ngangon kambing

Jumat-Sabtu kuliah plus nyari peluang bisnis bersama teman2 di kota saya.

Minggu sama keluarga

Sejak mendapat gemblengan dari RKSE dan berdiskui dengan milis, kok saya
tidak takut dalam menapak masa depan. terima kasih untuk RKSE dan teman2 yg
memiliki niat yg sama meski dibidang berbeda.

salam,

es

HIDUP ITU MEMANG PERJUANGAN.

2014-11-11 5:53 GMT+07:00 'ZulTan' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com
:



 Kanda Tan Ameh NAH,
 Ruponyo lai takana juo dek Kanda carito ameh tu mah.

 Nan ambo sampaikan maso itu buah karya urang lain dalam bantuak buku dan
 ambo sarikan dalam Matematika sederhana agar mudah dipahami.  Jadi bukan
 apo nan ambo lakukan bahkan sampai kini.  Iko kutipan kalimat pambuka dari
 *thread* yang batajuak “Matematika Emas”, 11/8/13:

 *Apa yang saya tampilkan berikut merupakan karya orang lain yang saya baca
 dari sebuah buku yang dikarang oleh JS (ditulis inisial agar tak berkesan
 promosi).*

  Selain iko, ambo pun panah pulo menulis babarapo ide lain dengan harapan
 dapek mamanciang Bapak-bapak, ibu-ibu, dunsanak, jo kawan-kawan Palanta
 untuak samo-samo babagi dengan ide-ide yang lain pulo.  Namun tampaknyo
 alun ado nan malakukannyo (atau mungkin ambo lupo), kecuali nan datang dari
 Armen.  Di Palanta kebanyakan yang dibahas memang hampia samo bana jo
 ota-ota lapau di dunia nyato.  Batangka saketek, bisuak cari pulo topik
 lain.  Ambo sempat sanang dan gadang mandanga rencana JP ka mambukak
 lapau nasi di Kalimantan.  Juo jo angan-angan Da Reflus (?) jo ide Bopet
 bantuak di BenHil.  Tapi ambo alun mandanga kaba salanjuiknyo.

 Kembali ke *thread *BDT, saya bukan menanyakan *success story* peserta
 tapi hanya pertanyaan-pertanyaan baku yang mengacu kepada sasaran BDT yang
 saya salin sebagai berikut:

 *Kreatifitas Mencari Peluang dan Menentukan Jenis Usaha adalah sebuah
 program yang direkayasa untuk membantu calon entrepreneur atau entrepreneur
 membuat inovasi yang diimpikan menjadi kenyataan, setiap orang telah
 diberi kemampuan untuk berbuat maupun berusaha oleh Allah SWT;*

  Lalu saya curious.


 *Apakah sudah lahir bisnis baru sesudahnya? Dan bagaimana *follow-up*,
 peluang serta tantangannya?*
 *Bisakah di-*copy paste*-**kan kepada orang lain?*


  Salam
 ZulTan



   Pada Senin, 10 November 2014 22:18, tasrilmoeis 
 tasrilmo...@banuacitra.com menulis:


 Sanak ZulTan,
 Takana pulo teori bisnis jua bali ameh nan mamakai modal dari pagadaian
 sataun nan lalu, carito kan lah baa perkembangan jo success story no, tantu
 lah balipek pulo hasil no dari modal awal.

 Wassalam
 Tan Ameh


 Sent from my Samsung device


  Original message 
 From: 'ZulTan' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com
 Date: 11/10/2014 9:10 PM (GMT+07:00)
 To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: Bls: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training



 Kisah yang sama sudah ditayangkan tiga minggu  menjelang penyelenggaraan
 BDT masa itu, sehingga pengulangan kisah tak memberi warna baru bagi saya.
 Jika tiga tahun kemudian saya ingin mendengar *success story* peserta BDT
 RN tentu bukan kisah yang sama yang saya harapkan.  Boleh jadi sukses itu
 ada, tapi belum diungkap karena segan, malu, takut dibilang sombong atau
 ria dan takabur.  Atau memang tak ingin diketahui mengingat usaha adalah
 kompetisi.  Atau karena tak ada yang menanyakan.  Atau (maaf) memang
 benar-benar belum ada.

  Saya tidak meragukan BDT, justru sebaliknya, saya sangat berharap
 program sejenis tetap digalakkan setelah mendapat masukan maupun keluaran
 dari siapa pun termasuk kendala-kendala yang dihadapi peserta di lapangan,
 agar efektivitas BDT dalam melahirkan Pengusaha

Re: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training

2014-11-10 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Kanda Zultan: Kisah yang sama sudah ditayangkan tiga minggu  menjelang
penyelenggaraan BDT masa itu, sehingga pengulangan kisah tak memberi warna
baru bagi saya.

ANB: O, baitu yo kanda. Maaf ambo indak tahu. Waktu mambaco soal Griya Buah
itu (baru ambo baco pulo di palanta ko), mendadak muncul di kepala kisah
lelaki tua di pantai itu, secara spontan.

Dan seandainya pun kisah klasik itu tak memberi warna baru bagi saya
(menurut kanda Zultan) dek karano di siko palanta dengan ratusan (ribuan?)
pembaca, mudah-mudahan ado pulo 1-2 bintang laut yang mendapat manfaat
dari cerita itu.

Taringek pulo di ambo, kalau kanda alah mandanga langsung kisah tu dari
Robert Kiyosaki (penulis Cashflow Quadrant?), bukankah selama ini
Kiyosaki dikenal sebagai penganjur pindah quadrant bagi para pembaca
buku/hadirin seminarnya? Agar publik jangan selamanya menjadi -- misalnya
orang gajian bulanan -- tapi pindah menjadi entrepreneur.

Saketek tanyo: apakah kanda ZulTan alah ado rencana pulo untuk pindah
quadrant?  Kalau dilihat dari penjelasan sampai menghadiri seminar
Kiyosaki, mestinya minimal semangat untuk itu alah sabana berkobar yo,
kanda ZulTan?

Salam,

ANB

Pada 10 November 2014 21.10, 'ZulTan' via RantauNet 
rantaunet@googlegroups.com menulis:



 Kisah yang sama sudah ditayangkan tiga minggu  menjelang penyelenggaraan
 BDT masa itu, sehingga pengulangan kisah tak memberi warna baru bagi saya.
 Jika tiga tahun kemudian saya ingin mendengar *success story* peserta BDT
 RN tentu bukan kisah yang sama yang saya harapkan.  Boleh jadi sukses itu
 ada, tapi belum diungkap karena segan, malu, takut dibilang sombong atau
 ria dan takabur.  Atau memang tak ingin diketahui mengingat usaha adalah
 kompetisi.  Atau karena tak ada yang menanyakan.  Atau (maaf) memang
 benar-benar belum ada.

  Saya tidak meragukan BDT, justru sebaliknya, saya sangat berharap
 program sejenis tetap digalakkan setelah mendapat masukan maupun keluaran
 dari siapa pun termasuk kendala-kendala yang dihadapi peserta di lapangan,
 agar efektivitas BDT dalam melahirkan Pengusaha Minang Baru makin dapat
 diandalkan.  Saya sama sekali tidak ragu akan kemampuan pemateri atau
 fasilitator yang jelas-jelas sangat berpengalaman namun lebih kepada
 motivasi peserta ketika memutuskan untuk  ikut BDT.  Apakah benar-benar
 sudah sangat “birahi” ingin memiliki usaha sendiri atau kesertaan hanya
 sekadar penambah-nambah wawasan, pengisi waktu luang, mana tahu..., siapa
 tahu kelak diperlukan, minimal untuk silaturahim apalagi nyaris cuma-cuma
 tanpa bayar dan alasan-alasan semisalnya yang jauh dari analogi ikan laut
 yang terdampar menjelang ajal yang disajikan Akmal yang kebetulan sudah
 saya dengar di beberapa ajang bahkan versi globalnya saya dengar secara *Live
 *dari Robert T. Kiyosaki ketika beliau datang ke Jakarta.

 Lebih dari sekali saya mendengar bahwa pelatihan-pelatihan bisnis
 berbayar mahal cenderung lebih sukses dalam mencetak hasil dibandingkan
 yang lebih murah bukan karena trainer, metode atau bonafiditas fasilitasnya
 tetapi karena pesertanya orang-orang yang memiliki *passion*; BERHASIL
 atau BERHASIL, kecuali kesertaannya mandatori kantor.

 *Nothing great in the world has been ever accomplished without passion*,
 kata mendiang Georg WF Hegel, seorang filsuf Jerman dua abad yang lalu.

 Banyak maaf.

 Salam
 ZulTan

  --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
 ---
 Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google
 Grup.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
 kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
 Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di 

Re: Bls: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training

2014-11-10 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Ini usaha kebun emas bukan kanda Tan Ameh?


Salam,

ANB

Pada 10 November 2014 22.17, tasrilmoeis tasrilmo...@banuacitra.com
menulis:

 Sanak ZulTan,
 Takana pulo teori bisnis jua bali ameh nan mamakai modal dari pagadaian
 sataun nan lalu, carito kan lah baa perkembangan jo success story no, tantu
 lah balipek pulo hasil no dari modal awal.

 Wassalam
 Tan Ameh


 Sent from my Samsung device


  Original message 
 From: 'ZulTan' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com
 Date: 11/10/2014 9:10 PM (GMT+07:00)
 To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: Bls: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training



 Kisah yang sama sudah ditayangkan tiga minggu  menjelang penyelenggaraan
 BDT masa itu, sehingga pengulangan kisah tak memberi warna baru bagi saya.
 Jika tiga tahun kemudian saya ingin mendengar *success story* peserta BDT
 RN tentu bukan kisah yang sama yang saya harapkan.  Boleh jadi sukses itu
 ada, tapi belum diungkap karena segan, malu, takut dibilang sombong atau
 ria dan takabur.  Atau memang tak ingin diketahui mengingat usaha adalah
 kompetisi.  Atau karena tak ada yang menanyakan.  Atau (maaf) memang
 benar-benar belum ada.

  Saya tidak meragukan BDT, justru sebaliknya, saya sangat berharap
 program sejenis tetap digalakkan setelah mendapat masukan maupun keluaran
 dari siapa pun termasuk kendala-kendala yang dihadapi peserta di lapangan,
 agar efektivitas BDT dalam melahirkan Pengusaha Minang Baru makin dapat
 diandalkan.  Saya sama sekali tidak ragu akan kemampuan pemateri atau
 fasilitator yang jelas-jelas sangat berpengalaman namun lebih kepada
 motivasi peserta ketika memutuskan untuk  ikut BDT.  Apakah benar-benar
 sudah sangat “birahi” ingin memiliki usaha sendiri atau kesertaan hanya
 sekadar penambah-nambah wawasan, pengisi waktu luang, mana tahu..., siapa
 tahu kelak diperlukan, minimal untuk silaturahim apalagi nyaris cuma-cuma
 tanpa bayar dan alasan-alasan semisalnya yang jauh dari analogi ikan laut
 yang terdampar menjelang ajal yang disajikan Akmal yang kebetulan sudah
 saya dengar di beberapa ajang bahkan versi globalnya saya dengar secara *Live
 *dari Robert T. Kiyosaki ketika beliau datang ke Jakarta.

 Lebih dari sekali saya mendengar bahwa pelatihan-pelatihan bisnis
 berbayar mahal cenderung lebih sukses dalam mencetak hasil dibandingkan
 yang lebih murah bukan karena trainer, metode atau bonafiditas fasilitasnya
 tetapi karena pesertanya orang-orang yang memiliki *passion*; BERHASIL
 atau BERHASIL, kecuali kesertaannya mandatori kantor.

 *Nothing great in the world has been ever accomplished without passion*,
 kata mendiang Georg WF Hegel, seorang filsuf Jerman dua abad yang lalu.

 Banyak maaf.

 Salam
 ZulTan

  --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
 ---
 Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google
 Grup.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
 kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
 Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
 ---
 Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google
 Grup.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
 kirim email ke rantaunet+unsubscr

Bls: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training

2014-11-10 Terurut Topik 'ZulTan' via RantauNet


Dinda Akmal tampaknyo salah tangkok.  


Kisah nan ambo mukasuik adolah kisah (Ambo lalai menuliskan kato sukses) nan 
samo nan diulang dek Pak Darwin Chalidi, BUKAN kisah Bintang Laut yang Akmal 
angkat.  Kisah sukses ikolah nan mengawali (memotivasi) keberadaan BDT pada 
bulan sebelum penyelenggaraan.  Kalau pertanyaan ambo tentang Apakah sudah 
lahir bisnis baru sesudah BDT, tentu menyajikan kembali kisah sukses yang sama 
bukanlah jawaban yang sesuai sehingga saya katakan tak menambah warna baru bagi 
saya.  Tentunya bukan berarti tak berwarna.  Semoga dapat Akmal pahami.  


Perihal quadrant ESBI yang dilangsir Pak Kiyosaki memang menjadi impian saya 
sejak lama.  Quadrant I itulah yang menjadi minat saya kini. Sejatinya, saya 
cukup beruntung karena menemukan banyak pakar yang bersedia dengan senang hati 
membantu saya agar berhasil, asal saya membayar mereka cukup mahal di muka.  
No, thanks! kata saya.


Salam 
ZulTan 



Pada Selasa, 11 November 2014 11:37, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org 
menulis:
 


Kanda Zultan: Kisah yang sama sudah ditayangkan tiga minggu  menjelang 
penyelenggaraan BDT masa itu, sehingga pengulangan kisah tak memberi warna baru 
bagi saya. 

ANB: O, baitu yo kanda. Maaf ambo indak tahu. Waktu mambaco soal Griya Buah itu 
(baru ambo baco pulo di palanta ko), mendadak muncul di kepala kisah lelaki tua 
di pantai itu, secara spontan. 

Dan seandainya pun kisah klasik itu tak memberi warna baru bagi saya (menurut 
kanda Zultan) dek karano di siko palanta dengan ratusan (ribuan?) pembaca, 
mudah-mudahan ado pulo 1-2 bintang laut yang mendapat manfaat dari cerita 
itu. 

Taringek pulo di ambo, kalau kanda alah mandanga langsung kisah tu dari Robert 
Kiyosaki (penulis Cashflow Quadrant?), bukankah selama ini Kiyosaki dikenal 
sebagai penganjur pindah quadrant bagi para pembaca buku/hadirin seminarnya? 
Agar publik jangan selamanya menjadi -- misalnya orang gajian bulanan -- tapi 
pindah menjadi entrepreneur. 

Saketek tanyo: apakah kanda ZulTan alah ado rencana pulo untuk pindah quadrant? 
 Kalau dilihat dari penjelasan sampai menghadiri seminar Kiyosaki, mestinya 
minimal semangat untuk itu alah sabana berkobar yo, kanda ZulTan?

Salam,

ANB



Pada 10 November 2014 21.10, 'ZulTan' via RantauNet 
rantaunet@googlegroups.com menulis:





Kisah
yang sama sudah ditayangkan tiga minggu  menjelang penyelenggaraan BDT
masa itu, sehingga pengulangan kisah tak memberi warna baru bagi
saya.  Jika tiga tahun kemudian saya ingin mendengar success story peserta BDT 
RN
tentu bukan kisah yang sama yang saya harapkan.  Boleh jadi sukses itu
ada, tapi belum diungkap karena segan, malu, takut dibilang sombong atau ria
dan takabur.  Atau memang tak ingin diketahui mengingat usaha adalah
kompetisi.  Atau karena tak ada yang menanyakan.  Atau (maaf) memang
benar-benar belum ada.  


Saya
tidak meragukan BDT, justru sebaliknya, saya sangat berharap program sejenis
tetap digalakkan setelah mendapat masukanmaupun keluaran dari
siapa pun termasuk kendala-kendala yang dihadapi peserta di lapangan, agar 
efektivitas BDT dalam melahirkan Pengusaha Minang Baru makin
dapat diandalkan.  Saya sama sekali tidak ragu akan kemampuan pemateri
atau fasilitator yang jelas-jelas sangat berpengalaman namun lebih kepada 
motivasi peserta ketika memutuskan untuk  ikut BDT.  Apakah benar-benar sudah 
sangat “birahi” ingin
memiliki usaha sendiri atau kesertaan hanya sekadar penambah-nambah wawasan,
pengisi waktu luang, mana tahu..., siapa tahu kelak diperlukan, minimal untuk 
silaturahim
apalagi nyaris cuma-cuma tanpa bayar dan alasan-alasan semisalnya yang jauh
dari analogi ikan laut yang terdampar menjelang ajal yang disajikan Akmal yang 
kebetulan sudah saya dengar di
beberapa ajang bahkan versi globalnya saya dengar secara Live dari Robert T. 
Kiyosaki ketika beliau datang ke Jakarta.



Lebih dari sekali saya mendengar bahwa pelatihan-pelatihan bisnis berbayar 
mahal cenderung lebih
sukses dalam mencetak hasil dibandingkan yang lebih murah bukan karena trainer, 
metode atau bonafiditas
fasilitasnya tetapi karena pesertanya orang-orang yang memiliki passion; 
BERHASIL atau BERHASIL, kecuali kesertaannya mandatori kantor.



Nothing great in the world has been
ever accomplished without passion, kata mendiang Georg WF Hegel,
seorang filsuf Jerman dua abad yang lalu.


Banyak maaf.


Salam 
ZulTan 


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* 

Bls: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training

2014-11-10 Terurut Topik 'ZulTan' via RantauNet


Dinda Akmal tampaknyo salah tangkok.  


Kisah nan ambo mukasuik adolah kisah (Ambo lalai menuliskan kato sukses) nan 
samo nan diulang dek Pak Darwin Chalidi, BUKAN kisah Bintang Laut yang Akmal 
angkat.  Kisah sukses ikolah nan mengawali (memotivasi) keberadaan BDT pada 
bulan sebelum penyelenggaraan.  Kalau pertanyaan ambo tentang Apakah sudah 
lahir bisnis baru sesudah BDT, tentu menyajikan kembali kisah sukses yang sama 
bukanlah jawaban yang sesuai sehingga saya katakan tak menambah warna baru bagi 
saya.  Tentunya bukan berarti tak berwarna.  Semoga dapat Akmal pahami.  


Perihal quadrant ESBI yang dilangsir Pak Kiyosaki memang menjadi impian saya 
sejak lama.  Quadrant I itulah yang menjadi minat saya kini. Sejatinya, saya 
cukup beruntung karena menemukan banyak pakar yang bersedia dengan senang hati 
membantu saya agar berhasil, asal saya membayar mereka cukup mahal di muka.  
No, thanks! kata saya.


Salam 
ZulTan 



Pada Selasa, 11 November 2014 11:37, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org 
menulis:
 


Kanda Zultan: Kisah yang sama sudah ditayangkan tiga minggu  menjelang 
penyelenggaraan BDT masa itu, sehingga pengulangan kisah tak memberi warna baru 
bagi saya. 

ANB: O, baitu yo kanda. Maaf ambo indak tahu. Waktu mambaco soal Griya Buah itu 
(baru ambo baco pulo di palanta ko), mendadak muncul di kepala kisah lelaki tua 
di pantai itu, secara spontan. 

Dan seandainya pun kisah klasik itu tak memberi warna baru bagi saya (menurut 
kanda Zultan) dek karano di siko palanta dengan ratusan (ribuan?) pembaca, 
mudah-mudahan ado pulo 1-2 bintang laut yang mendapat manfaat dari cerita 
itu. 

Taringek pulo di ambo, kalau kanda alah mandanga langsung kisah tu dari Robert 
Kiyosaki (penulis Cashflow Quadrant?), bukankah selama ini Kiyosaki dikenal 
sebagai penganjur pindah quadrant bagi para pembaca buku/hadirin seminarnya? 
Agar publik jangan selamanya menjadi -- misalnya orang gajian bulanan -- tapi 
pindah menjadi entrepreneur. 

Saketek tanyo: apakah kanda ZulTan alah ado rencana pulo untuk pindah quadrant? 
 Kalau dilihat dari penjelasan sampai menghadiri seminar Kiyosaki, mestinya 
minimal semangat untuk itu alah sabana berkobar yo, kanda ZulTan?

Salam,

ANB



Pada 10 November 2014 21.10, 'ZulTan' via RantauNet 
rantaunet@googlegroups.com menulis:





Kisah
yang sama sudah ditayangkan tiga minggu  menjelang penyelenggaraan BDT
masa itu, sehingga pengulangan kisah tak memberi warna baru bagi
saya.  Jika tiga tahun kemudian saya ingin mendengar success story peserta BDT 
RN
tentu bukan kisah yang sama yang saya harapkan.  Boleh jadi sukses itu
ada, tapi belum diungkap karena segan, malu, takut dibilang sombong atau ria
dan takabur.  Atau memang tak ingin diketahui mengingat usaha adalah
kompetisi.  Atau karena tak ada yang menanyakan.  Atau (maaf) memang
benar-benar belum ada.  


Saya
tidak meragukan BDT, justru sebaliknya, saya sangat berharap program sejenis
tetap digalakkan setelah mendapat masukanmaupun keluaran dari
siapa pun termasuk kendala-kendala yang dihadapi peserta di lapangan, agar 
efektivitas BDT dalam melahirkan Pengusaha Minang Baru makin
dapat diandalkan.  Saya sama sekali tidak ragu akan kemampuan pemateri
atau fasilitator yang jelas-jelas sangat berpengalaman namun lebih kepada 
motivasi peserta ketika memutuskan untuk  ikut BDT.  Apakah benar-benar sudah 
sangat “birahi” ingin
memiliki usaha sendiri atau kesertaan hanya sekadar penambah-nambah wawasan,
pengisi waktu luang, mana tahu..., siapa tahu kelak diperlukan, minimal untuk 
silaturahim
apalagi nyaris cuma-cuma tanpa bayar dan alasan-alasan semisalnya yang jauh
dari analogi ikan laut yang terdampar menjelang ajal yang disajikan Akmal yang 
kebetulan sudah saya dengar di
beberapa ajang bahkan versi globalnya saya dengar secara Live dari Robert T. 
Kiyosaki ketika beliau datang ke Jakarta.



Lebih dari sekali saya mendengar bahwa pelatihan-pelatihan bisnis berbayar 
mahal cenderung lebih
sukses dalam mencetak hasil dibandingkan yang lebih murah bukan karena trainer, 
metode atau bonafiditas
fasilitasnya tetapi karena pesertanya orang-orang yang memiliki passion; 
BERHASIL atau BERHASIL, kecuali kesertaannya mandatori kantor.



Nothing great in the world has been
ever accomplished without passion, kata mendiang Georg WF Hegel,
seorang filsuf Jerman dua abad yang lalu.


Banyak maaf.


Salam 
ZulTan 


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* 

Re: Bls: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training

2014-11-10 Terurut Topik 'Nismah Rumzy' via RantauNet
Assalamu Alaikum W. W.
Ditahun 2011 lagi masa semangat dan kesehatan masih berkompromi diadakanlah 
Business Development training di tempat bu Fahira Idris. Animo dari anggota RN 
alhamdulillah. Selanjutnya juga mengenal tt adat Minangkabau yang dibawakan 
oleh pak Azmi Datuak Bagindo. Tapi kedua pelatihan tsb. sayang sekali tak 
berlanjut. Ingin sekali bundo mendidik putra/putri Minang menjadi pembawa acara 
di perhelatan2 atau istilah sekarang MC. Bundo ingin generasi muda menggantikan 
Yus Parmato Intan dan bu Nelweties.  Tempatr disediakan oleh ibu Fahira.  
Sayang cito2 bundo indak kasampaian. Bundo caliak iko bisa manjadi sebuah mata 
pencarian.
Rencana Business Development Training ingin dibawa ke ranah Minang. Ingin 
menyumbangkan dan berbagi sedikit pengetahuan dan pengalaman yang ada. Sudah 
bundo rintisdan tanya2 ke beberapaorang yang hanya menyediakan tempat saja. Tau 
apa jawab urang awak:Bara ka diagiah modal. Dek karano kami indak kamaagiah 
modal jadi rencana ko tinggal rencana.
Ananda Zultan (alun pernah basuo jo bundo lai) baitu caritonyo. Kini RN lah 
langang indak tau lai apo masih bisa awak memanfaatkan human resources nan lah 
ado.
Wassalam dan maaf
@Hayatun Nismah Rumzy#

 On 11 Nov 2014, at 12.19, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org wrote:
 
 Ini usaha kebun emas bukan kanda Tan Ameh?
 
 
 Salam,
 
 ANB
 
 Pada 10 November 2014 22.17, tasrilmoeis tasrilmo...@banuacitra.com menulis:
 Sanak ZulTan,
 Takana pulo teori bisnis jua bali ameh nan mamakai modal dari pagadaian 
 sataun nan lalu, carito kan lah baa perkembangan jo success story no, tantu 
 lah balipek pulo hasil no dari modal awal.
 
 Wassalam
 Tan Ameh
 
 
 Sent from my Samsung device
 
 
  Original message 
 From: 'ZulTan' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com 
 Date: 11/10/2014 9:10 PM (GMT+07:00) 
 To: rantaunet@googlegroups.com 
 Subject: Bls: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training 
 
 
 
 Kisah yang sama sudah ditayangkan tiga minggu  menjelang penyelenggaraan BDT 
 masa itu, sehingga pengulangan kisah tak memberi warna baru bagi saya.  Jika 
 tiga tahun kemudian saya ingin mendengar success story peserta BDT RN tentu 
 bukan kisah yang sama yang saya harapkan.  Boleh jadi sukses itu ada, tapi 
 belum diungkap karena segan, malu, takut dibilang sombong atau ria dan 
 takabur.  Atau memang tak ingin diketahui mengingat usaha adalah kompetisi.  
 Atau karena tak ada yang menanyakan.  Atau (maaf) memang benar-benar belum 
 ada.  
 
 Saya tidak meragukan BDT, justru sebaliknya, saya sangat berharap program 
 sejenis tetap digalakkan setelah mendapat masukan maupun keluaran dari siapa 
 pun termasuk kendala-kendala yang dihadapi peserta di lapangan, agar 
 efektivitas BDT dalam melahirkan Pengusaha Minang Baru makin dapat 
 diandalkan.  Saya sama sekali tidak ragu akan kemampuan pemateri atau 
 fasilitator yang jelas-jelas sangat berpengalaman namun lebih kepada 
 motivasi peserta ketika memutuskan untuk  ikut BDT.  Apakah benar-benar 
 sudah sangat “birahi” ingin memiliki usaha sendiri atau kesertaan hanya 
 sekadar penambah-nambah wawasan, pengisi waktu luang, mana tahu..., siapa 
 tahu kelak diperlukan, minimal untuk silaturahim apalagi nyaris cuma-cuma 
 tanpa bayar dan alasan-alasan semisalnya yang jauh dari analogi ikan laut 
 yang terdampar menjelang ajal yang disajikan Akmal yang kebetulan sudah saya 
 dengar di beberapa ajang bahkan versi globalnya saya dengar secara Live dari 
 Robert T. Kiyosaki ketika beliau datang ke Jakarta.
 
 Lebih dari sekali saya mendengar bahwa pelatihan-pelatihan bisnis berbayar 
 mahal cenderung lebih sukses dalam mencetak hasil dibandingkan yang lebih 
 murah bukan karena trainer, metode atau bonafiditas fasilitasnya tetapi 
 karena pesertanya orang-orang yang memiliki passion; BERHASIL atau BERHASIL, 
 kecuali kesertaannya mandatori kantor.
 
 Nothing great in the world has been ever accomplished without passion, 
 kata mendiang Georg WF Hegel, seorang filsuf Jerman dua abad yang lalu.
 
 Banyak maaf.
 
 Salam 
 ZulTan 
 
 -- 
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
 --- 
 Anda menerima pesan ini karena

Re: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training

2014-11-10 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Kanda ZulTan: Semoga dapat Akmal pahami.

ANB: Alah jaleh kini, kanda. Mokasih.

Salam,

ANB

Pada 11 November 2014 12.46, 'ZulTan' via RantauNet 
rantaunet@googlegroups.com menulis:


 Dinda Akmal tampaknyo salah tangkok.

 Kisah nan ambo mukasuik adolah kisah (Ambo lalai menuliskan kato
 sukses) nan samo nan diulang dek Pak Darwin Chalidi, BUKAN kisah Bintang
 Laut yang Akmal angkat.  Kisah sukses ikolah nan mengawali (memotivasi)
 keberadaan BDT pada bulan sebelum penyelenggaraan.  Kalau pertanyaan ambo
 tentang Apakah sudah lahir bisnis baru sesudah BDT, tentu menyajikan
 kembali kisah sukses yang sama bukanlah jawaban yang sesuai sehingga saya
 katakan tak menambah warna baru bagi saya.  Tentunya bukan berarti tak
 berwarna.  Semoga dapat Akmal pahami.

 Perihal quadrant ESBI yang dilangsir Pak Kiyosaki memang menjadi impian
 saya sejak lama.  Quadrant I itulah yang menjadi minat saya kini.
 Sejatinya, saya cukup beruntung karena menemukan banyak pakar yang bersedia
 dengan senang hati membantu saya agar berhasil, asal saya membayar mereka
 cukup mahal di muka.  No, thanks! kata saya.

 Salam
 ZulTan


   Pada Selasa, 11 November 2014 11:37, Akmal Nasery Basral 
 ak...@rantaunet.org menulis:


 Kanda Zultan: Kisah yang sama sudah ditayangkan tiga minggu  menjelang
 penyelenggaraan BDT masa itu, sehingga pengulangan kisah tak memberi
 warna baru bagi saya.

 ANB: O, baitu yo kanda. Maaf ambo indak tahu. Waktu mambaco soal Griya
 Buah itu (baru ambo baco pulo di palanta ko), mendadak muncul di kepala
 kisah lelaki tua di pantai itu, secara spontan.

 Dan seandainya pun kisah klasik itu tak memberi warna baru bagi saya
 (menurut kanda Zultan) dek karano di siko palanta dengan ratusan (ribuan?)
 pembaca, mudah-mudahan ado pulo 1-2 bintang laut yang mendapat manfaat
 dari cerita itu.

 Taringek pulo di ambo, kalau kanda alah mandanga langsung kisah tu dari
 Robert Kiyosaki (penulis Cashflow Quadrant?), bukankah selama ini
 Kiyosaki dikenal sebagai penganjur pindah quadrant bagi para pembaca
 buku/hadirin seminarnya? Agar publik jangan selamanya menjadi -- misalnya
 orang gajian bulanan -- tapi pindah menjadi entrepreneur.

 Saketek tanyo: apakah kanda ZulTan alah ado rencana pulo untuk pindah
 quadrant?  Kalau dilihat dari penjelasan sampai menghadiri seminar
 Kiyosaki, mestinya minimal semangat untuk itu alah sabana berkobar yo,
 kanda ZulTan?

 Salam,

 ANB

 Pada 10 November 2014 21.10, 'ZulTan' via RantauNet 
 rantaunet@googlegroups.com menulis:



 Kisah yang sama sudah ditayangkan tiga minggu  menjelang penyelenggaraan
 BDT masa itu, sehingga pengulangan kisah tak memberi warna baru bagi saya.
 Jika tiga tahun kemudian saya ingin mendengar *success story* peserta BDT
 RN tentu bukan kisah yang sama yang saya harapkan.  Boleh jadi sukses itu
 ada, tapi belum diungkap karena segan, malu, takut dibilang sombong atau
 ria dan takabur.  Atau memang tak ingin diketahui mengingat usaha adalah
 kompetisi.  Atau karena tak ada yang menanyakan.  Atau (maaf) memang
 benar-benar belum ada.

  Saya tidak meragukan BDT, justru sebaliknya, saya sangat berharap
 program sejenis tetap digalakkan setelah mendapat masukan maupun keluaran
 dari siapa pun termasuk kendala-kendala yang dihadapi peserta di lapangan,
 agar efektivitas BDT dalam melahirkan Pengusaha Minang Baru makin dapat
 diandalkan.  Saya sama sekali tidak ragu akan kemampuan pemateri atau
 fasilitator yang jelas-jelas sangat berpengalaman namun lebih kepada
 motivasi peserta ketika memutuskan untuk  ikut BDT.  Apakah benar-benar
 sudah sangat “birahi” ingin memiliki usaha sendiri atau kesertaan hanya
 sekadar penambah-nambah wawasan, pengisi waktu luang, mana tahu..., siapa
 tahu kelak diperlukan, minimal untuk silaturahim apalagi nyaris cuma-cuma
 tanpa bayar dan alasan-alasan semisalnya yang jauh dari analogi ikan laut
 yang terdampar menjelang ajal yang disajikan Akmal yang kebetulan sudah
 saya dengar di beberapa ajang bahkan versi globalnya saya dengar secara *Live
 *dari Robert T. Kiyosaki ketika beliau datang ke Jakarta.

 Lebih dari sekali saya mendengar bahwa pelatihan-pelatihan bisnis
 berbayar mahal cenderung lebih sukses dalam mencetak hasil dibandingkan
 yang lebih murah bukan karena trainer, metode atau bonafiditas fasilitasnya
 tetapi karena pesertanya orang-orang yang memiliki *passion*; BERHASIL
 atau BERHASIL, kecuali kesertaannya mandatori kantor.

 *Nothing great in the world has been ever accomplished without passion*,
 kata mendiang Georg WF Hegel, seorang filsuf Jerman dua abad yang lalu.

 Banyak maaf.

 Salam
 ZulTan

  --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email 

Re: Bls: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training

2014-11-10 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Bundo Nismah n.a.h,

in syaa Allah palanta akan rami baliak limo taun lai (2019) menjelang
pilpres, saroman nan taralah.
Antah kok indak.

Salam,

ANB

Pada 11 November 2014 12.51, 'Nismah Rumzy' via RantauNet 
rantaunet@googlegroups.com menulis:

 Assalamu Alaikum W. W.
 Ditahun 2011 lagi masa semangat dan kesehatan masih berkompromi
 diadakanlah Business Development training di tempat bu Fahira Idris. Animo
 dari anggota RN alhamdulillah. Selanjutnya juga mengenal tt adat
 Minangkabau yang dibawakan oleh pak Azmi Datuak Bagindo. Tapi kedua
 pelatihan tsb. sayang sekali tak berlanjut. Ingin sekali bundo mendidik
 putra/putri Minang menjadi pembawa acara di perhelatan2 atau istilah
 sekarang MC. Bundo ingin generasi muda menggantikan Yus Parmato Intan dan
 bu Nelweties.  Tempatr disediakan oleh ibu Fahira.  Sayang cito2 bundo
 indak kasampaian. Bundo caliak iko bisa manjadi sebuah mata pencarian.
 Rencana Business Development Training ingin dibawa ke ranah Minang. Ingin
 menyumbangkan dan berbagi sedikit pengetahuan dan pengalaman yang ada.
 Sudah bundo rintisdan tanya2 ke beberapaorang yang hanya menyediakan tempat
 saja. Tau apa jawab urang awak:Bara ka diagiah modal. Dek karano kami
 indak kamaagiah modal jadi rencana ko tinggal rencana.
 Ananda Zultan (alun pernah basuo jo bundo lai) baitu caritonyo. Kini RN
 lah langang indak tau lai apo masih bisa awak memanfaatkan human resources
 nan lah ado.
 Wassalam dan maaf
 @Hayatun Nismah Rumzy#

 On 11 Nov 2014, at 12.19, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org wrote:

 Ini usaha kebun emas bukan kanda Tan Ameh?


 Salam,

 ANB

 Pada 10 November 2014 22.17, tasrilmoeis tasrilmo...@banuacitra.com
 menulis:

 Sanak ZulTan,
 Takana pulo teori bisnis jua bali ameh nan mamakai modal dari pagadaian
 sataun nan lalu, carito kan lah baa perkembangan jo success story no, tantu
 lah balipek pulo hasil no dari modal awal.

 Wassalam
 Tan Ameh


 Sent from my Samsung device


  Original message 
 From: 'ZulTan' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com
 Date: 11/10/2014 9:10 PM (GMT+07:00)
 To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: Bls: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training



 Kisah yang sama sudah ditayangkan tiga minggu  menjelang penyelenggaraan
 BDT masa itu, sehingga pengulangan kisah tak memberi warna baru bagi saya.
 Jika tiga tahun kemudian saya ingin mendengar *success story* peserta
 BDT RN tentu bukan kisah yang sama yang saya harapkan.  Boleh jadi sukses
 itu ada, tapi belum diungkap karena segan, malu, takut dibilang sombong
 atau ria dan takabur.  Atau memang tak ingin diketahui mengingat usaha
 adalah kompetisi.  Atau karena tak ada yang menanyakan.  Atau (maaf) memang
 benar-benar belum ada.

  Saya tidak meragukan BDT, justru sebaliknya, saya sangat berharap
 program sejenis tetap digalakkan setelah mendapat masukan maupun
 keluaran dari siapa pun termasuk kendala-kendala yang dihadapi peserta di
 lapangan, agar efektivitas BDT dalam melahirkan Pengusaha Minang Baru makin
 dapat diandalkan.  Saya sama sekali tidak ragu akan kemampuan pemateri atau
 fasilitator yang jelas-jelas sangat berpengalaman namun lebih kepada
 motivasi peserta ketika memutuskan untuk  ikut BDT.  Apakah benar-benar
 sudah sangat “birahi” ingin memiliki usaha sendiri atau kesertaan hanya
 sekadar penambah-nambah wawasan, pengisi waktu luang, mana tahu..., siapa
 tahu kelak diperlukan, minimal untuk silaturahim apalagi nyaris cuma-cuma
 tanpa bayar dan alasan-alasan semisalnya yang jauh dari analogi ikan laut
 yang terdampar menjelang ajal yang disajikan Akmal yang kebetulan sudah
 saya dengar di beberapa ajang bahkan versi globalnya saya dengar secara *Live
 *dari Robert T. Kiyosaki ketika beliau datang ke Jakarta.

 Lebih dari sekali saya mendengar bahwa pelatihan-pelatihan bisnis
 berbayar mahal cenderung lebih sukses dalam mencetak hasil dibandingkan
 yang lebih murah bukan karena trainer, metode atau bonafiditas fasilitasnya
 tetapi karena pesertanya orang-orang yang memiliki *passion*; BERHASIL
 atau BERHASIL, kecuali kesertaannya mandatori kantor.

 *Nothing great in the world has been ever accomplished without passion*,
 kata mendiang Georg WF Hegel, seorang filsuf Jerman dua abad yang lalu.

 Banyak maaf.

 Salam
 ZulTan

  --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
 lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya

Re: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training

2014-11-09 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Subhanallah,
kisah pak Darwin dan pak Asyrof Elf mengingatkan ambo pada kisah seorang
lelaki dan tumpukan bintang laut di pantai.

Syahdan pada satu hari seorang lelaki yang sudah berumur memunguti
bintang-bintang laut yang berserakan di pantai akibat pada malam harinya
terjadi badai.
Lelaki tua itu dengan sabar memunguti satu persatu makhluk itu dan
melemparkannya kembali ke laut, seolah-olah tak kenal lelah. Kegiatannya
itu membuat heran seorang lelaki muda, yang akhirnya memutuskan untuk
bertanya langsung kepada si lelaki tua. Wahai bapak, mengapa bapak
melakukan semua kesia-siaan ini? Bapak tak akan bisa menyelamatkan semua
bintang laut betapa pun kerasnya keinginan bapak membantu mereka. Mengapa
bapak tidak melakukan hal lain saja yang lebih bermanfaat?

Lelaki itu menjawab, Saya memang tak akan bisa menyelamatkan semua bintang
laut ini. Tapi semoga minimal ada satu bintang laut yang tertolong hidupnya
setelah saya lemparkan mereka kembali ke laut, anak muda.

Dari penjelasan pak Asyrof Elf pemilik Griya Buah ini, tampaknya beliau
adalah salah satu bintang laut yang terselamatkan hidupnya (usahanya)
berkat kegigihan Pak Darwin.
Dan kalau kita percaya teori Gunung Es itu berlaku di semua bidang, boleh
jadi testimoni pemilik Griya Buah itu baru pucuk yang terlihat di
permukaan. Masih banyak usaha-usaha mikro  lain yang ikut terselamatkan
berkat kerja pak Darwin Chalidi dkk.

Salam,

ANB
46, Cibubur.

* * *


Pada 9 November 2014 09.15, Darwin Chalidi dchal...@gmail.com menulis:

 Assalamualaikum wr. wb.

 Untuk memancing diskusi iko ambo tampilkan dari hasil usaha peserta yang
 cukup lama sebagai info bahwa usaha itu hanya bisa jalan kalau dieksekusi
 dengan baik.

 Mudah2an hasil kerja ini bisa dinikmati oleh pebisnis yang harus tangguh,
 karena usaha itu pasti naik turun.

 silahkan juga lihat site ini untuk contoh lain yang ikut dalam kelas di
 rumah Damai: http://www.gudangrottie.com/



 Dear all entrepreneur modern,

 Assalamu'alaykum wr wb  salam sejahtera,


 Sobat, masih ingatkah materi ‘Proses Kreatif Mencari Peluang dan
 Menentukan Jenis Usaha’ alias ‘Business Acumen’ yang disampaikan oleh pa
 Darwin Chalidi di Kampus Perubahan?

 Saat ini saya, Asyrof Elf, alumni RKSE batch 16 (sekalian kenalan kalo ada
 yang belum kenal nih hhee..), sedang menjalankan salah satu ide bisnis yang
 terlahir dari workshop dalam materi tersebut, yakni ‘swalayan buah segar,
 konsep mall dengan harga kaki lima’, mirip konsepnya Alfamart  Indomart,
 tapi khusus menjual buah-buahan  produk turunannya. Masih inget kan? Waktu
 itu ide 'Toko buah segar' ini masuk ‘top 10 business idea’


 Sebelumnya, saya  keluarga memang sudah berdagang buah di pasar induk
 Tanah Tinggi, Tangerang, secara konvensional. Nah, inspirasi saya peroleh
 selama proses belajar di kampus perubahan tsb khususnya selama materi 
 ‘*business
 acumen’*.


 Singkat cerita, ide bisnis tersebut makin saya matangkan dengan sentuhan
 khusus cak Eko, Alhamdulillah bulan November 2010 kemarin gerai pertama
 yang kami beri nama ‘Griya Buah’ mulai beroperasi di daerah Ciledug,
 Tangerang. Memasuki bulan ketiga ini, pelanggan Griya Buah pun terus
 bertambah yang tentunya omset penjualan juga berbanding lurus dengan
 pertambahan jumlah pelanggan. Apalagi *awareness* masyarakat akan
 kesehatan makin tinggi, khsusnya lagi yang udah kena *coaching*-nya dr.
 Phaidon nih hheee..


 Setelah sukses dengan gerai pertama ini, karena investasi yang tidak
 terlalu besar  prospek yang bagus, maka dalam waktu dekat kami rencanakan
 untuk mendirikan 5 gerai berikutnya.

 Nah, kali ini kami membuka kesempatan bermitra kepada temen2 alumni RKSE
 yang sampai sekarang masih belum punya bisnis sendiri atau ingin menambah
 usaha.





 2014-11-08 7:03 GMT+07:00 'ZulTan' via RantauNet 
 rantaunet@googlegroups.com:

 Bapak, Ibu, Warga Palanta YSH,

 Sekali waktu, seorang trainer bisnis ditanya oleh peserta.
 Pak, kira-kira bisnis apa yang menguntungkan saat ini?

 Bisnis yang dijalankan! katanya sambil tersenyum.

 Manggaleh itu ndak mudah!  Ado kali-kalinyo, ujar seorang penggelas di
 Pasar Usang Pakan Sinayan.

 Seakan sependapat dengan penggelas kampung tadi, Derek Sivers seorang
 entrepreneur dan pelatih bisnis mengatakan:

 To make a business, you need to multiply two; idea and execution.
 The most brilliant idea, with no execution, is worth $20.  The most
 brilliant idea takes great execution to be worth $20,000,000.

 Awful idea = -1
 Weak idea = 1
 So-so idea = 5
 Good idea = 10
 Great idea = 15
 Brilliant idea = 20

 No execution = $1
 Weak execution =$1,000
 So-so execution = $10,000
 Good execution = $100,000
 Great execution = $1,000,000
 Brilliant execution = $10,000,000

 Angka-angka di atas mengingatkan saya akan Business Development
 Training yang dihelat RN di bawah supervisi keharuan Kakanda St. Sati
 dengan instruktur Bapak Darwin Chalidi dan Bundo Hayatun Nismah Rumzy pada
 tanggal 19-20 November 2011 yang lalu di Jakarta.  Penyelenggaraan
 terbilang sukses 

Re: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training

2014-11-09 Terurut Topik Darwin Chalidi
Tarimo kasih atas tulisan yang sangat bagus dari dinda ANB yang motivatif
bana. Mudah2an usaha yang tidak seberapa dalam mengisi masa-masa tua ini
masih bisa memberi manfaat kepada umat.

Salam, Darwin Chalidi, 65+, Tangsel

2014-11-10 8:45 GMT+07:00 Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org:

 Subhanallah,
 kisah pak Darwin dan pak Asyrof Elf mengingatkan ambo pada kisah seorang
 lelaki dan tumpukan bintang laut di pantai.

 Syahdan pada satu hari seorang lelaki yang sudah berumur memunguti
 bintang-bintang laut yang berserakan di pantai akibat pada malam harinya
 terjadi badai.
 Lelaki tua itu dengan sabar memunguti satu persatu makhluk itu dan
 melemparkannya kembali ke laut, seolah-olah tak kenal lelah. Kegiatannya
 itu membuat heran seorang lelaki muda, yang akhirnya memutuskan untuk
 bertanya langsung kepada si lelaki tua. Wahai bapak, mengapa bapak
 melakukan semua kesia-siaan ini? Bapak tak akan bisa menyelamatkan semua
 bintang laut betapa pun kerasnya keinginan bapak membantu mereka. Mengapa
 bapak tidak melakukan hal lain saja yang lebih bermanfaat?

 Lelaki itu menjawab, Saya memang tak akan bisa menyelamatkan semua
 bintang laut ini. Tapi semoga minimal ada satu bintang laut yang tertolong
 hidupnya setelah saya lemparkan mereka kembali ke laut, anak muda.

 Dari penjelasan pak Asyrof Elf pemilik Griya Buah ini, tampaknya beliau
 adalah salah satu bintang laut yang terselamatkan hidupnya (usahanya)
 berkat kegigihan Pak Darwin.
 Dan kalau kita percaya teori Gunung Es itu berlaku di semua bidang, boleh
 jadi testimoni pemilik Griya Buah itu baru pucuk yang terlihat di
 permukaan. Masih banyak usaha-usaha mikro  lain yang ikut terselamatkan
 berkat kerja pak Darwin Chalidi dkk.

 Salam,

 ANB
 46, Cibubur.

 * * *


 Pada 9 November 2014 09.15, Darwin Chalidi dchal...@gmail.com menulis:

 Assalamualaikum wr. wb.

 Untuk memancing diskusi iko ambo tampilkan dari hasil usaha peserta yang
 cukup lama sebagai info bahwa usaha itu hanya bisa jalan kalau dieksekusi
 dengan baik.

 Mudah2an hasil kerja ini bisa dinikmati oleh pebisnis yang harus tangguh,
 karena usaha itu pasti naik turun.

 silahkan juga lihat site ini untuk contoh lain yang ikut dalam kelas di
 rumah Damai: http://www.gudangrottie.com/



 Dear all entrepreneur modern,

 Assalamu'alaykum wr wb  salam sejahtera,


 Sobat, masih ingatkah materi ‘Proses Kreatif Mencari Peluang dan
 Menentukan Jenis Usaha’ alias ‘Business Acumen’ yang disampaikan oleh pa
 Darwin Chalidi di Kampus Perubahan?

 Saat ini saya, Asyrof Elf, alumni RKSE batch 16 (sekalian kenalan kalo
 ada yang belum kenal nih hhee..), sedang menjalankan salah satu ide bisnis
 yang terlahir dari workshop dalam materi tersebut, yakni ‘swalayan buah
 segar, konsep mall dengan harga kaki lima’, mirip konsepnya Alfamart 
 Indomart, tapi khusus menjual buah-buahan  produk turunannya. Masih inget
 kan? Waktu itu ide 'Toko buah segar' ini masuk ‘top 10 business idea’


 Sebelumnya, saya  keluarga memang sudah berdagang buah di pasar induk
 Tanah Tinggi, Tangerang, secara konvensional. Nah, inspirasi saya peroleh
 selama proses belajar di kampus perubahan tsb khususnya selama materi 
 ‘*business
 acumen’*.


 Singkat cerita, ide bisnis tersebut makin saya matangkan dengan sentuhan
 khusus cak Eko, Alhamdulillah bulan November 2010 kemarin gerai pertama
 yang kami beri nama ‘Griya Buah’ mulai beroperasi di daerah Ciledug,
 Tangerang. Memasuki bulan ketiga ini, pelanggan Griya Buah pun terus
 bertambah yang tentunya omset penjualan juga berbanding lurus dengan
 pertambahan jumlah pelanggan. Apalagi *awareness* masyarakat akan
 kesehatan makin tinggi, khsusnya lagi yang udah kena *coaching*-nya dr.
 Phaidon nih hheee..


 Setelah sukses dengan gerai pertama ini, karena investasi yang tidak
 terlalu besar  prospek yang bagus, maka dalam waktu dekat kami rencanakan
 untuk mendirikan 5 gerai berikutnya.

 Nah, kali ini kami membuka kesempatan bermitra kepada temen2 alumni RKSE
 yang sampai sekarang masih belum punya bisnis sendiri atau ingin menambah
 usaha.





 2014-11-08 7:03 GMT+07:00 'ZulTan' via RantauNet 
 rantaunet@googlegroups.com:

 Bapak, Ibu, Warga Palanta YSH,

 Sekali waktu, seorang trainer bisnis ditanya oleh peserta.
 Pak, kira-kira bisnis apa yang menguntungkan saat ini?

 Bisnis yang dijalankan! katanya sambil tersenyum.

 Manggaleh itu ndak mudah!  Ado kali-kalinyo, ujar seorang penggelas
 di Pasar Usang Pakan Sinayan.

 Seakan sependapat dengan penggelas kampung tadi, Derek Sivers seorang
 entrepreneur dan pelatih bisnis mengatakan:

 To make a business, you need to multiply two; idea and execution.
 The most brilliant idea, with no execution, is worth $20.  The most
 brilliant idea takes great execution to be worth $20,000,000.

 Awful idea = -1
 Weak idea = 1
 So-so idea = 5
 Good idea = 10
 Great idea = 15
 Brilliant idea = 20

 No execution = $1
 Weak execution =$1,000
 So-so execution = $10,000
 Good execution = $100,000
 Great execution = $1,000,000
 Brilliant 

Re: [R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training

2014-11-08 Terurut Topik Darwin Chalidi
Assalamualaikum wr. wb.

Untuk memancing diskusi iko ambo tampilkan dari hasil usaha peserta yang
cukup lama sebagai info bahwa usaha itu hanya bisa jalan kalau dieksekusi
dengan baik.

Mudah2an hasil kerja ini bisa dinikmati oleh pebisnis yang harus tangguh,
karena usaha itu pasti naik turun.

silahkan juga lihat site ini untuk contoh lain yang ikut dalam kelas di
rumah Damai: http://www.gudangrottie.com/



Dear all entrepreneur modern,

Assalamu'alaykum wr wb  salam sejahtera,


Sobat, masih ingatkah materi ‘Proses Kreatif Mencari Peluang dan Menentukan
Jenis Usaha’ alias ‘Business Acumen’ yang disampaikan oleh pa Darwin
Chalidi di Kampus Perubahan?

Saat ini saya, Asyrof Elf, alumni RKSE batch 16 (sekalian kenalan kalo ada
yang belum kenal nih hhee..), sedang menjalankan salah satu ide bisnis yang
terlahir dari workshop dalam materi tersebut, yakni ‘swalayan buah segar,
konsep mall dengan harga kaki lima’, mirip konsepnya Alfamart  Indomart,
tapi khusus menjual buah-buahan  produk turunannya. Masih inget kan? Waktu
itu ide 'Toko buah segar' ini masuk ‘top 10 business idea’


Sebelumnya, saya  keluarga memang sudah berdagang buah di pasar induk
Tanah Tinggi, Tangerang, secara konvensional. Nah, inspirasi saya peroleh
selama proses belajar di kampus perubahan tsb khususnya selama materi
‘*business
acumen’*.


Singkat cerita, ide bisnis tersebut makin saya matangkan dengan sentuhan
khusus cak Eko, Alhamdulillah bulan November 2010 kemarin gerai pertama
yang kami beri nama ‘Griya Buah’ mulai beroperasi di daerah Ciledug,
Tangerang. Memasuki bulan ketiga ini, pelanggan Griya Buah pun terus
bertambah yang tentunya omset penjualan juga berbanding lurus dengan
pertambahan jumlah pelanggan. Apalagi *awareness* masyarakat akan kesehatan
makin tinggi, khsusnya lagi yang udah kena *coaching*-nya dr. Phaidon nih
hheee..


Setelah sukses dengan gerai pertama ini, karena investasi yang tidak
terlalu besar  prospek yang bagus, maka dalam waktu dekat kami rencanakan
untuk mendirikan 5 gerai berikutnya.

Nah, kali ini kami membuka kesempatan bermitra kepada temen2 alumni RKSE
yang sampai sekarang masih belum punya bisnis sendiri atau ingin menambah
usaha.





2014-11-08 7:03 GMT+07:00 'ZulTan' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com
:

 Bapak, Ibu, Warga Palanta YSH,

 Sekali waktu, seorang trainer bisnis ditanya oleh peserta.
 Pak, kira-kira bisnis apa yang menguntungkan saat ini?

 Bisnis yang dijalankan! katanya sambil tersenyum.

 Manggaleh itu ndak mudah!  Ado kali-kalinyo, ujar seorang penggelas di
 Pasar Usang Pakan Sinayan.

 Seakan sependapat dengan penggelas kampung tadi, Derek Sivers seorang
 entrepreneur dan pelatih bisnis mengatakan:

 To make a business, you need to multiply two; idea and execution.
 The most brilliant idea, with no execution, is worth $20.  The most
 brilliant idea takes great execution to be worth $20,000,000.

 Awful idea = -1
 Weak idea = 1
 So-so idea = 5
 Good idea = 10
 Great idea = 15
 Brilliant idea = 20

 No execution = $1
 Weak execution =$1,000
 So-so execution = $10,000
 Good execution = $100,000
 Great execution = $1,000,000
 Brilliant execution = $10,000,000

 Angka-angka di atas mengingatkan saya akan Business Development Training
 yang dihelat RN di bawah supervisi keharuan Kakanda St. Sati dengan
 instruktur Bapak Darwin Chalidi dan Bundo Hayatun Nismah Rumzy pada
 tanggal 19-20 November 2011 yang lalu di Jakarta.  Penyelenggaraan
 terbilang sukses karena diikuti oleh 32 peserta dari 56 pendaftar (saya
 bukan salah seorang di antaranya) dengan penuh semangat walaupun menyusut
 di hari kedua.

 Mengingat antusiasme yang tinggi ketika itu, diniatkan untuk mengulangi 
 kegiatan
 serupa di masa-masa yang akan tiba sekali sebulan atau sekurang-kurangnya
 tiga bulan sekali.  Namun, entah apalah sebabnya, hampir 36 bulan kemudian,
 hingga presiden berganti saya belum mendengar kegiatan baru setelahnya.
 Maaf jika saya lupa.

 Merujuk kepada angka-angka di atas, menjelang Ulang Tahun Ke-3 training
 ini, perkalian manakah yang terjadi di kalangan peserta antara IDE dan
 EKSEKUSI atau ada kombinasi lain?
 Apakah sudah lahir bisnis baru sesudahnya?
 Dan bagaimana follow-up, peluang serta tantangannya?
 Bisakah di-copy paste-kan kepada orang lain?
 Jika ada tentu baik bila dapat di-sharing-kan pada training-training
 berikutnya.  Apalagi jika sampai dihadiri menteri.

 Di bawah beberapa file lama tentang ini.
 Salam,

 ZulTan

 *
 15 Nov 2011
 Aslim Nurhasan
 Ke
 Milis RANTAUnet
 CC
 Darwin Chalidi Darwin Chalidi Hayatun Nismah Rumzy Hayatun Nismah Rumzy
 Hayatun Nismah Rumzy dan 1 lainnya...

 *Bismillahirrahmaanirraahiem,*
 *Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh,*
 Bapak Darwin Chalidi, Bundo Nismah, sarato Sanak saPalanta salingkuik bumi;
 di bawahko Ambo sampaikan perkembangan konfirmasi peserta untuak *Business
 Development Training  Workshop* (sumbangsih Bapak Darwin Chalidi, Bundo
 Nismah jo Uni Fahira Fahmi Idris);
 salain dalam Palanta Awakko alah pulo 

[R@ntau-Net] Apa Kabar Business Development Training

2014-11-07 Terurut Topik 'ZulTan' via RantauNet
Bapak, Ibu, Warga Palanta YSH,

Sekali waktu, seorang trainer bisnis ditanya oleh peserta.  
Pak, kira-kira bisnis apa yang menguntungkan saat ini?


Bisnis yang dijalankan! katanya sambil tersenyum.

Manggaleh itu ndak mudah!  Ado kali-kalinyo, ujar seorang penggelas di Pasar 
Usang Pakan Sinayan.

Seakan sependapat dengan penggelas kampung tadi, Derek Sivers seorang 
entrepreneur dan pelatih bisnis mengatakan: 


To make a business, you need to multiply two; idea and execution.
The
 most brilliant idea, with no execution, is worth $20.  The most 
brilliant idea takes great execution to be worth $20,000,000.

Awful idea = -1
Weak idea = 1
So-so idea = 5
Good idea = 10
Great idea = 15
Brilliant idea = 20

No execution = $1
Weak execution =$1,000
So-so execution = $10,000
Good execution = $100,000
Great execution = $1,000,000
Brilliant execution = $10,000,000


Angka-angka di atas mengingatkan saya akan Business Development Training yang 
dihelat RN di bawah supervisi keharuanKakanda St. Sati dengan instruktur Bapak 
Darwin Chalidi dan Bundo Hayatun Nismah Rumzy pada  tanggal 19-20 November 2011 
yang lalu di Jakarta.  Penyelenggaraan terbilang sukses karena diikuti oleh 32 
peserta dari 56 pendaftar (saya bukan salah seorang di antaranya) dengan penuh 
semangat walaupun menyusut di hari kedua.

Mengingat antusiasme yang tinggi ketika itu, diniatkan untuk mengulangi 
kegiatan serupa di masa-masa yang akan tiba sekali sebulan atau 
sekurang-kurangnya tiga bulan sekali.  Namun, entah apalah sebabnya, hampir 36 
bulan kemudian, hingga presiden berganti saya belum mendengar kegiatan baru 
setelahnya.  Maaf jika saya lupa.


Merujuk kepada angka-angka di atas, menjelang Ulang Tahun Ke-3 training ini, 
perkalian manakah yang terjadi di kalangan peserta antara IDE dan EKSEKUSI atau 
ada kombinasi lain?

Apakah sudah lahir bisnis baru sesudahnya? 
Dan bagaimanafollow-up, peluang serta tantangannya?

Bisakah di-copy paste-kankepada orang lain?
Jika ada tentu baik bila dapat di-sharing-kan padatraining-training berikutnya. 
 Apalagi jika sampai dihadiri menteri.

Di bawah beberapa file lama tentang ini.

Salam,

ZulTan

*

15 Nov 2011
Aslim Nurhasan 
Ke 
Milis RANTAUnet 
CC 
Darwin Chalidi Darwin Chalidi
Hayatun Nismah Rumzy Hayatun Nismah Rumzy Hayatun Nismah Rumzy dan 1 lainnya... 
 
Bismillahirrahmaanirraahiem,
Assalamu'alaikum Warahmatullaahi
Wabarakatuh,
Bapak Darwin Chalidi, Bundo Nismah,
sarato Sanak saPalanta salingkuik bumi;
di bawahko Ambo sampaikan perkembangan
konfirmasi peserta untuak Business Development Training  Workshop (sumbangsih 
Bapak Darwin Chalidi,
Bundo Nismah jo Uni Fahira Fahmi Idris);
salain dalam
Palanta Awakko alah pulo dipublikasikan via FB (sampai hariko 56 attending),
twitter (@aslimnurhasan, @fahiraidris);
soreko, akan
Ambo publikasikan pulo via broadcast message BB (407 kontak);
sanak nan
ikuik sato, mohon berkenan capek konfirmasi via 0811918886 atau BB 22BC124D
sampai
sabantako, nan alah konfirmasi untuk ikuik sato adolah:
01-A Mikardo
02-Nofend
d'Marola
03-Z
Chaniago - Palai Rinuak
04-Roland
Yulianto Mandailiang
05-Mardefi
Andri
06-Tasril
Moeis
07-Ade
Suprayoga ST Iskandar (via Sumando Zet Chaniago)
08-Arief
Wirawan
09-Anita
M Subchan
10-Hendrawarman
ST Bujang
11-Indriati
TM
12-M
Subchan
13-Achmad
Andhyka Darwin
14-Abdul
Sahid
15-Badriaz
Eocttyne (via Darul Makmur ST Parapatiah)
16-Baihaquey
Gabreil (via Darul Makmur ST Parapatiah)
17-Reni
Sisri Yanti (19 Nov 2011 sajo)
18-Ronal
Calces
19-Syafril
Ril
20-Joenaidy
Yakoeb
21-Setyawan
Mawardi (tgl 20 Nov 2011 sajo)
22-Martini
Zuindra (via Bundo Hayatun Nismah Rumzy)
23-Bunda
Ridho
(kalau ado nan ka barubah, mohon
berkenan capek agiah tau Ambo)
--

Business Development
Training  Workshop
 
Business Acumen
[Proses
Kreatif Mencari Peluang dan Menentukan Jenis Usaha]

Kreatifitas
Mencari Peluang dan Menentukan Jenis Usaha adalah sebuah program yang
direkayasa untuk membantu calon entrepreneur atau entrepreneur membuat inovasi
yang diimpikan menjadi kenyataan, setiap orang telah diberi kemampuan
untuk berbuat maupun berusaha oleh Allah SWT;

Sebagian
besar kemampuan tersebut masih tersimpan sebagai keinginan karena besarnya
keraguan bergerak; keraguan disebabkan belum mempunyai atau mengetahui sistim
yang terstruktur untuk memberikan informasi bahwa kegiatan yang ada dalam
pikiran ataupun yang telah dimulai sudah berada dalam jalur yang benar dan bisa
diukur kesuksesannya;

Enterpreneurism
adalah kerja keras, bukan kejeniusan seseorang; artinya, seluruh anak manusia
dapat menjadi enterpreneur. Pelaksanaan kerja keras butuhkan integritas,
pengetahuan dan fokus;

Fasilitator:
Ir.
Darwin Chalidi
[Faculty
Member dari Rhenald Kasali School for Entrepreneurships]
[mantan
Superintendent Training  Indonesiazision Caltex/Chevron 1986-1991]

Hayatun
Nismah Rumzy
[mantan
Supervisor Customer Services IT Caltex/Chevron]

Pengantar:
Hj
Fahira Fahmi Idris SE
[Ketua
Umum DPP Saudagar Muda Minangkabau]
[Ketua
Umum