HAL: Bls: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.

2015-07-31 Terurut Topik 'Evy Nizhamul' via RantauNet
Waalaikum salam pak Azmi dan dinda Akmal nan ambo hornati. 

Ambo lai mencermati wacana DIM ko.. Ambo setuju dengan pandangan pak Azmi dan 
Akmal yg memberi masukan bagi para penggagas DIM.  Ado juo pandangan yg ingin 
ambo sampaikan diantaranya : 
1. Untuk meng religi dan spritualkan rakyat Sumbar kenapa harus menunggu 
perolehan hak istimewa lebih dahulu dengan mempersempit entitas MK di Sumbar. 

2. Karena kita berada di NKRI kenapa pula harus mengganti wilayah Sumbar 
menjadi Minangkabau. Minangkabau tidak harus terkotak dlm kewilayahan tertentu 
melainkan ia berada dlm wilayah 8 penjuru angin. 
Banyak sekali jejak MK yg kita ketahui dari asal usul serta ketokohan yg 
berkiprah diluar Sumbar. 

3. Hendaknya saran saran yg disampaikan oleh pihak lain kepada penggagas DIM 
janganlah dianggap sebagai penolakan tetapi hendaknya jadi masukan yg berguna 
bagi kemaslahatan urang Minang. 
Siapa bilang kami tidak prihatin dg kondisi masyarakat Minang sekarang ini. 
Yang punya tatanan adat serta peradabannya tinggi, bila kita bandingkan dengan 
etnis lain. 

4. Bukankah kita sebenarnya punys pedoman ABS SBK yg berlaku buat urang di 
ranah dan di rantau. Mestinya sudah dpt diimplentasi dalam kebijakan Pemda 
beserta aparatnya termasuk keinginan masyarakat utk melaksanakan . 
JiKalau pedoman ABS SBK itu,  ado nan kurang bisa ditukuak tambah. Atau 
bakumpua baliak untuk membuat kesepakatan bagaimana mengkompilasi syariah islam 
kedalam adat Minang. Bukankah kita sudah mengupasnya bersama di forum yg 
berbahagia ini. 
Urang di ranah sendiri hampir 70 %  tidak paham apa itu ABS SBK. Kasihan kita 
sebenarnya. Banyaknya kasus moral yang terjadi serta rusaknya sendi sendi 
keluarga islami. Bagaimana mengimplementasikannya dalam keluarga ? Karena 
memang tidak ada yg mensosialisasikannya. 
Jadi tunggu apalagi ? Sosialisasikan sajalah. Nanti dengan sendirinya wilayah 
Sumbar dengan sendirinya akan menjadi istimewa. 
Semestinya kita bersyukur wilayah Sumbar itu memiliki sumber daya yg tidak 
terkalahkan dibandingkan daerah lainnya, meliputi manusia dan alamnya. 
Bagaimana hubungan manusia dg Tuhannya. Wallahu a'lam. 

Bagi masyarakat minang di Sumbar, cukup mereka  dipahamkan kalimat Allah.  
Lain syakartum wa adzidannakum. Wa lainkafartum inna azabi lasyadid.. 
Caranya, jauhkan mereka dari sifat malas dan berpangku tangan. 
Kelola lah alam indah permai itu bagi kemaslahatan rakyat disana. 

Mohon maaf bila kurang berkenan

Wassalam, 

Wassalam, 

Evy Nizhamul
Kawasan Puspiptek
Tangerang Selatan

div Pesan asli /divdivDari: 'azmi abu kasim azmi abu 
kasim' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com /divdivTanggal:01/08/2015 
 7:36  (GMT+07:00) /divdivKe: rantaunet@googlegroups.com /divdivCc: 
Mochtar Naim mochtarn...@yahoo.com,Dr.Saafroedin BAHAR 
saaf10...@yahoo.com,Asraferi Sabri asraferisa...@yahoo.co.id,Datuk Endang 
datuk_end...@yahoo.com,Marwan Paris 
marwan_pari...@yahoo.com,as...@haragreen.co.id,Muchlis Hamid 
am.ha...@gmail.com,Muhammad Sayuti Dt Rajo Panghulu 
lkaamsum...@yahoo.com,Gebuminang Pusat 
gebuminangpu...@gmail.com,Bachtiarabna bachtiara...@yahoo.co.id,Dr. Fadlan 
MAALIP fadlanmaa...@yahoo.co.id,Azmi Dt Bgd Abu 
azmi_libra_kenc...@yahoo.co.id,Asmardi Arbi 
asmardi.a...@rantaunet.org,Mas'oed ABIDIN buyamasoedabi...@gmail.com,Ir. 
Raja Ermansyah YAMIN hanni.ja...@gmail.com,Fasli JALAL 
faslija...@yahoo.com,Prof Dr Taufik ABDULLAH 
drtaufikabdul...@yahoo.co.id,Dr. Gusti ASNAN gas...@yahoo.com,Edy Utama 
edyut...@yahoo.com,Amri AZIZ amri.a...@yahoo.com /divdivSubjek: Bls: 
[R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri. /divdiv
/divKelapa Gading 1 Agustus 2015
  
Assalamualaikum w.w
Angku2/ Bapak2/ Ibu2 saratu dunsanak
di palanta nan ambo hormati
 
Ambo sangat setuju dengan apa yang di sampaikan oleh Bapak Akmal Nasey Basral, 
tentang wacana DIM ko, ambo ingin menembahkan Sbb:
1.Memang seharusnya jika ingin memperjuangkan daerah istimewa, 
perjuangkanlah untuk wilayah admistratif  Sumatera Barat, tidak membawa-bawa 
wilayah etnis Minangkabau.
2.Wilayah Minangkabau itu sudah istimewa sejak dari dulu, dengan 
ABS-SBKnya, sistem kekerabatan Matrilinial, system sako pusako, budi yang 
merupakan rohnya Adat Minangabau, ( jika seseorang tidak berbudi maka akan 
ilang M nya maka tinggal K) dan laweh wilayahnyo dll.
3.Jika tetap di paksakan, maka akan banyak wilayah Etnis Minangkabau yang 
akan hilang, dan ini tentu bertentangan dengan prinsip aturan adat Minangkabau, 
jangankan melenyapkan wilayah, manjua mangagadai sajo tidak dibenarkan, jika 
tidak di dukung oleh alasan yang kuat
4.Jika ini terjadi pasti akan banyak ruginya, duo wilayah nan gadang di 
jadikan ciek, dan nan ciek ko ketek pulo, alun lo tantu kasalasai. Seharusnya, 
dari punyo ciek nan ketek pengin punyo nan gadang, dari punyo ciek pingin punyo 
duo, iko nan biasonyo balaku umum.
5.Ambo sangat indak mangarati apo kiro-kiro nan manjadi alasan bagi 
pemerkasa untuk membuat DIM ko, sebab 17 alasan nan di kemukakan itu, sangat

Bls: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.

2015-07-31 Terurut Topik 'azmi abu kasim azmi abu kasim' via RantauNet
Kelapa Gading 1 Agustus 2015  Assalamualaikum w.wAngku2/ Bapak2/ Ibu2 saratu 
dunsanakdi palanta nan ambo hormati Ambo sangat setuju dengan apa yangdi 
sampaikan oleh Bapak Akmal Nasey Basral, tentang wacana DIM ko, ambo 
inginmenembahkan Sbb:1.   Memang seharusnya jika inginmemperjuangkan daerah 
istimewa, perjuangkanlah untuk wilayah admistratif  Sumatera Barat, tidak 
membawa-bawa wilayah etnisMinangkabau.2.    Wilayah Minangkabau itu sudah 
istimewa sejak dari dulu, denganABS-SBKnya, sistem kekerabatan Matrilinial, 
system sako pusako, budi yangmerupakan rohnya Adat Minangabau, ( jikaseseorang 
tidak berbudi maka akan ilang M nya maka tinggal K) dan lawehwilayahnyo dll.3.  
 Jika tetap di paksakan, maka akanbanyak wilayah Etnis Minangkabau yang akan 
hilang, dan ini tentu bertentangandengan prinsip aturan adat Minangkabau, 
jangankan melenyapkan wilayah, manjuamangagadai sajo tidak dibenarkan, jika 
tidak di dukung oleh alasan yang kuat4.   Jika ini terjadi pasti akan 
banyakruginya, duo wilayah nan gadang di jadikan ciek, dan nan ciek ko ketek 
pulo,alun lo tantu kasalasai. Seharusnya, dari punyo ciek nan ketek pengin 
punyo nangadang, dari punyo ciek pingin punyo duo, iko nan biasonyo balaku 
umum.5.   Ambo sangat indak mangarati apokiro-kiro nan manjadi alasan bagi 
pemerkasa untuk membuat DIM ko, sebab 17alasan nan di kemukakan itu, sangat 
lemah, tetapi tanggapan-tanggapan nandiberikan terhadap hal tersebut tidak 
pernah mendapat jawapan daribeliau-beliau itu, kito sangat menunggu jawabannyo, 
“kok kato mintak di jawab gayung mintak disambuik”Demikianlah ambo 
sampaikan, mohonmaaf bilo ado kasalahan dan terima kasih ateh sagalo paratian. 
Wassalam, Azmi Dt.Bagindo (63) Sekum LAKM Jkt 


 Pada Rabu, 29 Juli 2015 12:27, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org 
menulis:
   

 Iyo MakNgah, sebetulnya tentang DIM (Daerah Istimewa Madura) ini hanya 
intermeso saja. 
Tetapi kalau akronim DIM ini mau dikaji lebih serius berdasarkan konvensi 
penamaan Daerah Istimewa, Daerah Khusus dan Otonomi Khusus yang sudah ada 
selama ini, maka sebelumnya akronim DIM lebih cocok untuk Daerah Istimewa 
Madura, bukan Daerah Istimewa Minangkabau. Untuk yang terakhir lebih cocok 
sebutan Daerah Istimewa Sumatra Barat.Dan ini alasannya:
1. Pola penamaan DI itu kalau kita cermati benar, sebetulnya mengacu pada 
wilayah admistratif, bukan pada etnis yang berdiam pada wilayah administratif 
itu. Contohnya: Daerah Istimewa Jogjakarta (mengacu pada wilayah administratif, 
bukan Daerah Istimewa Jawa, yang menjadi etnis dominan), atau Daerah Khusus 
Ibukota Jakarta (bukan Daerah Khusus Betawi).
2. Kalau pun ada nama DI yang sepintas mengacu pada nama etnis seperti DI Aceh 
atau DI (Otsus) Papua, maka alasan utamanya adalah karena nama provinsi mereka 
pun SAMA dengan nama etnis dominan yang turun temurun bermukim di wilayah 
administratif itu. Seperti kita ketahui, untuk Aceh, misalnya, ada sedikitnya 
12 suku di sana (yang origin, selain suku Aceh sendiri, seperti suku Alas, 
Gayo, dll). 
Dengan kata lain, KELIRU jika menafsirkan nama DI Aceh itu mengacu pada ETNIS 
Aceh, karena sesungguhnya nama itu mengacu pada wilayah administratif Aceh di 
masa silam (sebelum namanya kini menjadi lebih panjang: Nanggroe Aceh 
Darussalam).
3. Bisa juga kita hipotesiskan, sebagai contoh saja, sekiranya ada semangat 
yang sama dari warga Sumatra Utara atau Sulawesi Selatan untuk membentuk Daerah 
Istimewa juga. Seandainya keinginan itu gol, kira-kira nama apa yang akan 
mereka pakai:A. Daerah Istimewa Batak dan Daerah Istimewa Makassar/Bugis, 
atauB. Daerah Istimewa Sumatra Utara dan Daerah Istimewa Sulawesi Selatan?
Jawabannya sederhana: dengan mengikuti konvensi penamaan pada poin 1 dan 2, 
sudah jelas jawabannya B. Nama yang akan muncul adalah DI Sumatra Utara dan DI 
Sulawesi Selatan.
Karena itulah dengan melihat pola ini, akronim DIM akan lebih cocok digunakan 
oleh Daerah Istimewa Madura tersebab mengacu pada nama wilayah administratif, 
yang kebetulan sama dengan nama mayoritas etnis penghuni, layaknya dalam contoh 
DI Aceh. 
Nama DIM untuk Daerah Istimewa Minangkabau, berdasarkan contoh-contoh di atas, 
justru tidak pas karena seharusnya bernama Daerah Istimewa Sumatra Barat, 
apalagi jelas yang diinginkan adalah bahwa bagian wilayah provinsi Sumbar 
sebelum ini pun seperti Mentawai tetap berada dalam wilayah Daerah Istimewa 
yang diinginkan.
Sebetulnya, kekaburan memaknai konsep nama Daerah Istimewa ini (bukan konsep 
legalitas hukum dalam UUD Ps. 18 yang berulangkali disampaikan para pengusung 
DIM) ini yang membuat selalu muncul dua pertanyaan utama:1. Kalau namanya 
Daerah Istimewa Minangkabau, nanti Mentawai bagaimana karena mereka bukan suku 
Minang?2. Kalau namanya DI Minangkabau, bagaimana pula dengan suku Minangkabau 
yang bermukim di LUAR wilayah Sumbar yang tersebar dari Riau sampai Malaysia?
Walhasil, para pengusung konsep DIM kerepotan sendiri menjelaskan dua 
pertanyaan yang berkelindan di atas, dengan jawaban 

Re: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.

2015-07-31 Terurut Topik Maturidi Donsan
Pak Azmi Dt Bagindo n.a.h



Tulisan pak Dt bisa di diskusikan panjang lebar dan arahnyo  alah tapek ke
Mochtar, Dr.Saafroedin….



Kalau dilewakan ka palanta sasuai jo saruan pak Dt :



Assalamualaikum w.w

Angku2/ Bapak2/ Ibu2 saratu dunsanak

di palanta nan ambo hormati





Ambo jalehkan saketek, sebagian komunitas  palanta nampaknyo indak suko
masalah DIM ko dikunyah-kunyah disiko. Mereka menganjurkan agar pendukung
DIM membuat milis sendiri.



Jadi agak tagagok awak mangomentari tulisan pak Dt, walaupun komentar  ko
masih harus lo di patikuakkan.



Mungkin alah tapek dan arif langkah pak Dt malewakan ka FB  sarupo tulisan
pak Dt  tgl 23 Juli 2015.



Wass,



Maturidi (L/77) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


RE: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.

2015-07-29 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Atau diagiah Bubua Cido :)
-- Nyit Sungut

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


RE: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.

2015-07-29 Terurut Topik 'ZulTan' via RantauNet
Wa'laikumussalam

Jo Duta...

Urang dulu, kalau anaknyo sakik-sakik ndak namuah cegak-cegak, ganti se 
namonyo, kecek dukun.  Kini nampaknyo, lai juo tapakai tabiaik ko.  Antah kok 
indak?

Maaf ambo...


Sent from Samsung Mobile

 Original message 
From: ajo duta ajod...@gmail.com 
Date: 28/07/2015  10:30  (GMT+07:00) 
To: Rantau rantaunet@googlegroups.com 
Subject: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri. 
 
Assalaamu'alaikum sanak penggagas DIM,

Alah lamo bergulir wacana DIM di milis kok. Alah jaleh sia nan pendukuang dan 
sia nan indak. Untuak salanjuiknyo lapehan lah baban milis ko dari wacana ko 
dan buek milis sendiri.

Wassalaamu'alaikum WW

Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
Jakarta - Sterling, Virginia USA

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.

2015-07-29 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Ya, disanalah kunci weakness argumen penngagas DIM (Angku Mochtar Naim) berupa 
kekeliruan dan kerancuan pandangan antara Argumentasi Akademik Daerah Budaya 
Minangkabau yang fleksibel (dapek diginjuik-ginjuik) dengan Struktur 
Administrasi Politik Daerah Sumatera Barat dalam NKRI yang sangat ketat 
Sentralistis.

Salam,
-- MakNgah
Sjamsir Sjarif

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.

2015-07-28 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Paruik ka Paruik Istimewa?
Sample:
http://www.caramakan.com/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.

2015-07-28 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Walaupun tampaknyo Madura agak saulah dalam politik, namun tampaknyo 
diperobject oleh etnik tetangga nan bukan sajo gadang dan kuat tapi mamaciak 
pusek kareh. Jambatan Suramadu dibuek tampaknyo untuak mampalamja pengobjekan 
tu. Ibo hati panguasa malapeh. Indak taraso garamnyo keceknyo. Walaupun jauah 
jalan mandaki mungkin juo tacipta DIM Madura tu nanti.

-- MakNgah

Caliaklah komentarnyo :

Menteri Tjahjo: Jatim Tanpa Madura Ibarat Sayur Tanpa Garam
Sabtu, 25 Juli 2015 15:12 WIB

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mendagri Tjahjo Kumolo (kiri). 
TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo 
secara tersirat berat hati melepas Pulau Madura terpisah dari Pulau Jawa.
Itu disampaikannya dalam Musyawarah Besar (Mubes) IV Masyarakat Madura di 
Gedung Cakra Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Sabtu (25/7/2015).
Jatim (Jawa Timur) tanpa Madura ibarat sayur tanpa garam. Pulau Jawa tanpa 
Madura tidak lengkap, ungkap Tjahjo Kumolo dalam sambutannya.
Bahkan, ia mengatakan, solusi bagi Madura adalah dengan langkah perceparan 
pembangunan di berbagai sektor seperti infratruktur terpadu dan industrialisasi.
Tolong sampaikan Pak Wagub (Syailullah Yusuh), percepatlah pembangunan di 
Madura. Anggaran di Madura diperbanyak, katanya.
Menurutnya, pembentukan Provinsi Madura tidak cukup dengan keberadaan Jembatan 
Suramadu. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) juga harus berjalan sejajar.
Apalagi, lanjutnya, Madura mempunyai masyarakat yang tenang dan ulet. Banyak 
tokoh ulama dan kunci sukses pembangunan adalah ketenangan.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.

2015-07-28 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
JoDut jo adidunsanak Palanta RN n.a.h,

mungkin ndak kiro-kiro akronim DIM tu diwakafkan ka dunsanak awak satu NKRI
nan labiah mambutuahkan:
Daerah Istimewa Madura.

Dibaco-baco kaba paling mutakhir di sajumlah berita online, ibo juo ati
mancaliak urang-urang Madura tangah barusao mambantuak provinsi mandiri nan
talapeh dari Jawa Timur.

http://www.tribunnews.com/regional/2015/07/25/mahfud-md-secara-yuridis-madura-bisa-jadi-provinsi

Kok dicaliak dari identitas etnis, memang jaleh juo:
-  Etnis Madura -- nan disabuik anak-anak mudonyo sabagai MU (Meduro
United) -- babedo jo etnis Jawa (nan bamukim di wilayah Timur, apalagi
dengan sub-etnis Jawa yang bermukim di bagian Tengah).
- Baso Madura pun indak samo jo 'boso Jowo'.
- Kebudayaan Madura pun banyak perbedaan jo kebudayaan Jowo.

Mungkin urang Madura bapikia:
1. Kok Banten bisa jadi provinsi surang nan talapeh dari Jawa Barat,
padahal mereka masih di daratan yang sama, manga awak indak bisa pulo?
2. Kok Bali nan sabuah pulau saluweh 5,600 km2 bisa jadi satu provinsi
(dengan etnis Bali sebagai mayoritas penghuni) bisa menjadi provinsi, manga
pulau awak nan hanyo labiah ketek sarueh (ca. 5,200 km2) dan samo-samo ada
kesamaan nama pulau jo namo etnis dominan sebagai penghuni, indak bisa pulo
menjadi provinsi mandiri?

Baa tu gak ati Inyiak Antropolog MakNgah?

Wassalam,

ANB




Pada 28 Juli 2015 10.30, ajo duta ajod...@gmail.com menulis:

 Assalaamu'alaikum sanak penggagas DIM,

 Alah lamo bergulir wacana DIM di milis kok. Alah jaleh sia nan pendukuang
 dan sia nan indak. Untuak salanjuiknyo lapehan lah baban milis ko dari
 wacana ko dan buek milis sendiri.

 Wassalaamu'alaikum WW

 Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
 Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
 Jakarta - Sterling, Virginia USA
 

 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
 ---
 Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google
 Grup.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
 kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
 Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.

2015-07-28 Terurut Topik Maturidi Donsan
Sanak dipalanta n.a.h



 Eee, baa ko baji baanna ka  mukaluak nan banamo si DIM ko, lah gadang bana
dosonyo ka lapau.



Sakadar paingek-ingek  ambo gorehlah saketeh UUD Palanta R@ntauNet / UUD
lapau nan dikonsep  dek para  pendiri/senior lapau dulunyo, diantaronyo:.





Diangko  II, 2,  UUD palanta R@ntauNet  nan babunyi :



2.  Memperkenalkan, mengingatkan dan melestarikan budaya Minangkabau dengan
terarah.



Inti pembicaraan /diskusi /wacanai DIM ko adolah mengenai budaya/adat minang



Di angko II pasal 2 ko jaso wacana DIM  cukup besar (dalam wacana). Tantu
sajo ado nan indak sanang,  biasolah awak dilapau namonyo.



Kalau buliah ditulis Bab dst:

Mako BAB II pasal 2  UUD Palanta R@ntauNet  itu lah rasonyo payuang hukum
DIM ko bisa nyaman di palanta/lapau.



Kalau ado nan manyuruah bakirok si DIM ko dari lapau, lai indak manyalahi
UUD  ko.



Iko ambo sampaikan, sabab memang alun banyak tapi alah hampia babilang jari
nan  manyuruah bakirok  si  DIM  ko dari Lapau.



Salamo ambo sato maota dilapau dari 2013 alah ado kiro-kiro 1600 san ota
lapeh/ruok lapeh kecek sanak ambo mm nan taidang.



Nan manyangkuik si DIM ko, rasonyo alun sampai 50 an ota lai.



Nan banyak memposting pak MN itupun indak lo banyak  feed backnyo doh.



Dilapau wacana DIM ko memang sabanyak nan suko sabanyak nan indak.



Sakitu dulu, talabiah takurang abih gawa jo karilahan, dan berhubung dalam
suasana lebaran mohon maaf lahir dan batin, taqabbal allahuma minna
waminkum.





Wasss,



Maturidi (L/77) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.

2015-07-28 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Iyo MakNgah, sebetulnya tentang DIM (Daerah Istimewa Madura) ini hanya
intermeso saja.

Tetapi kalau akronim DIM ini mau dikaji lebih serius berdasarkan konvensi
penamaan Daerah Istimewa, Daerah Khusus dan Otonomi Khusus yang sudah ada
selama ini, maka sebelumnya akronim DIM lebih cocok untuk Daerah Istimewa
Madura, bukan Daerah Istimewa Minangkabau. Untuk yang terakhir lebih cocok
sebutan Daerah Istimewa Sumatra Barat.
Dan ini alasannya:

1. Pola penamaan DI itu kalau kita cermati benar, sebetulnya mengacu pada
wilayah admistratif, bukan pada etnis yang berdiam pada wilayah
administratif itu. Contohnya: Daerah Istimewa Jogjakarta (mengacu pada
wilayah administratif, bukan Daerah Istimewa Jawa, yang menjadi etnis
dominan), atau Daerah Khusus Ibukota Jakarta (bukan Daerah Khusus Betawi).

2. Kalau pun ada nama DI yang sepintas mengacu pada nama etnis seperti DI
Aceh atau DI (Otsus) Papua, maka alasan utamanya adalah karena nama
provinsi mereka pun SAMA dengan nama etnis dominan yang turun temurun
bermukim di wilayah administratif itu. Seperti kita ketahui, untuk Aceh,
misalnya, ada sedikitnya 12 suku di sana (yang origin, selain suku Aceh
sendiri, seperti suku Alas, Gayo, dll).

Dengan kata lain, KELIRU jika menafsirkan nama DI Aceh itu mengacu pada
ETNIS Aceh, karena sesungguhnya nama itu mengacu pada wilayah administratif
Aceh di masa silam (sebelum namanya kini menjadi lebih panjang: Nanggroe
Aceh Darussalam).

3. Bisa juga kita hipotesiskan, sebagai contoh saja, sekiranya ada semangat
yang sama dari warga Sumatra Utara atau Sulawesi Selatan untuk membentuk
Daerah Istimewa juga. Seandainya keinginan itu gol, kira-kira nama apa yang
akan mereka pakai:
A. Daerah Istimewa Batak dan Daerah Istimewa Makassar/Bugis, atau
B. Daerah Istimewa Sumatra Utara dan Daerah Istimewa Sulawesi Selatan?

Jawabannya sederhana: dengan mengikuti konvensi penamaan pada poin 1 dan 2,
sudah jelas jawabannya B. Nama yang akan muncul adalah DI Sumatra Utara dan
DI Sulawesi Selatan.

Karena itulah dengan melihat pola ini, akronim DIM akan lebih cocok
digunakan oleh Daerah Istimewa Madura tersebab mengacu pada nama wilayah
administratif, yang kebetulan sama dengan nama mayoritas etnis penghuni,
layaknya dalam contoh DI Aceh.

Nama DIM untuk Daerah Istimewa Minangkabau, berdasarkan contoh-contoh di
atas, justru tidak pas karena seharusnya bernama Daerah Istimewa Sumatra
Barat, apalagi jelas yang diinginkan adalah bahwa bagian wilayah provinsi
Sumbar sebelum ini pun seperti Mentawai tetap berada dalam wilayah Daerah
Istimewa yang diinginkan.

Sebetulnya, kekaburan memaknai konsep nama Daerah Istimewa ini (bukan
konsep legalitas hukum dalam UUD Ps. 18 yang berulangkali disampaikan para
pengusung DIM) ini yang membuat selalu muncul dua pertanyaan utama:
1. Kalau namanya Daerah Istimewa Minangkabau, nanti Mentawai bagaimana
karena mereka bukan suku Minang?
2. Kalau namanya DI Minangkabau, bagaimana pula dengan suku Minangkabau
yang bermukim di LUAR wilayah Sumbar yang tersebar dari Riau sampai
Malaysia?

Walhasil, para pengusung konsep DIM kerepotan sendiri menjelaskan dua
pertanyaan yang berkelindan di atas, dengan jawaban akhir selalu: DIM tetap
pada wilayah Sumbar dalam konteks NKRI.

Dari contoh poin 1-3 di atas, terlihat bahwa para pengusung yang selalu
bersemangat mengajak stakeholders Minangkabau di ranah dan rantau untuk
melihat contoh sejarah dari DI-DI (dan Otsus) lain yang sudah berdiri,
namun pada saat yang sama para pengusung Daerah Istimewa Minangkabau
bersikap AHISTORIS dengan tidak melihat (mungkin karena abai, atau mungkin
sengaja meminggirkan fakta) bahwa seluruh nama DI yang ada (dan pernah ada
di Tanah Air ini, seperti Daerah Istimewa Berau atau Daerah Istimewa
Surakarta, di awal tahun 50-an), semuanya mengacu pada nama WILAYAH
ADMINISTRATIF (provinsi), bukan mengacu pada nama ETNIS (dominan) yang
bermukim di wilayah itu.

Wassalam,
ANB
47, Cibubur

Pada 28 Juli 2015 19.34, Sjamsir Sjarif sjamsirsja...@gmail.com menulis:

 Walaupun tampaknyo Madura agak saulah dalam politik, namun tampaknyo
 diperobject oleh etnik tetangga nan bukan sajo gadang dan kuat tapi
 mamaciak pusek kareh. Jambatan Suramadu dibuek tampaknyo untuak mampalamja
 pengobjekan tu. Ibo hati panguasa malapeh. Indak taraso garamnyo keceknyo.
 Walaupun jauah jalan mandaki mungkin juo tacipta DIM Madura tu nanti.

 -- MakNgah

 Caliaklah komentarnyo :

 Menteri Tjahjo: Jatim Tanpa Madura Ibarat Sayur Tanpa Garam
 Sabtu, 25 Juli 2015 15:12 WIB

 TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
 Mendagri Tjahjo Kumolo (kiri).
 TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo
 secara tersirat berat hati melepas Pulau Madura terpisah dari Pulau Jawa.
 Itu disampaikannya dalam Musyawarah Besar (Mubes) IV Masyarakat Madura di
 Gedung Cakra Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Sabtu (25/7/2015).
 Jatim (Jawa Timur) tanpa Madura ibarat sayur tanpa garam. Pulau Jawa
 tanpa Madura tidak lengkap, ungkap Tjahjo Kumolo dalam sambutannya.
 Bahkan, ia mengatakan, 

Re: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.

2015-07-27 Terurut Topik S St Sulaiman
Beko nan bacarito ttg mesum2 di minangkabau, buek pulo lah milis sandiri, baitu 
juo nan bacarito paruik ka paruik dan parkir maha..

Sabanyak tu saran, finalnyo sarahkan se lah sapanuahnyo ka Rang Dapua.. walau 
nan sabananyo aturan pun nan jaleh2 tatulis di footer postingan, jarang nan 
mamatuhinyo..


*

Wassalam,
Than Lehman/53/Agam
Duri


Sent from my handheld

 muhammad syahreza muhammadsyahr...@gmail.com wrote:

Assalamualaikumwr.wb.MakUncuKalaubuekmilissorangtantusaketekmembernyo.SalamReza2015-07-2810:30GMT+07:00ajodutaajod...@gmail.com:AssalaamualaikumsanakpenggagasDIM,AlahlamobergulirwacanaDIMdimiliskok.Alahjalehsiananpendukuangdansiananindak.Untuaksalanjuiknyolapehanlahbabanmiliskodariwacanakodanbuekmilissendiri.WassalaamualaikumWWDutamardinUmar(aka.AjoDuta),17/8/1947,sukuMandahiliang,galaBagindoGasanGadangPariaman-TebingtinggiDeli-Jakarta-Sterling,
 
VirginiaUSA--.*PostingygberasaldariPalantaRantauNet,dipublikasikanditempatlainwajibmencantumkansumber:~dariPalantaR@ntauNet~*Isiemail,menjaditanggungjawabpengirimemail.===UNTUKDIPERHATIKAN,yangmelanggarakandimoderasi:*DILARANG:1.Emailbesardari200KB;2.Emailattachment,tawarkankirimmelaluijalurpribadi;3.EmailOneLiner.*AnggotaWAJIBmematuhiperaturan(lihatdihttp://goo.gl/MScz7)sertamengirimkanbiodata!*TulisNama,UmurLokasidisetiapposting*Hapusfooterseluruhbagiantdkperludlmmelakukanreply*Untuktopik/subjekbarubuatemailbaru,tdkmereplyemaillamamenggantisubjeknya.===Berhenti,bergabungkembali,mengubahkonfigurasi/settingkeanggotaandi:http://groups.google.com/group/RantauNet/---AndamenerimapesaninikarenaberlangganangrupRantauNetdiGoogleGrup.Untukberhentiberlangganandanberhentimenerimaemaildarigrupini,kirimemailkerantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.Untukopsilebihlanjut,kunjungihttps://groups.google.com/d/optout.--.*PostingygberasaldariPalantaRantauNet,dipublikasikanditempatlainwajibmencantumkansumber:~dariPalantaR@ntauNet~*Isiemail,menjaditanggungjawabpengirimemail.===UNTUKDIPERHATIKAN,yangmelanggarakandimoderasi:*DILARANG:1.Emailbesardari200KB;2.Emailattachment,tawarkankirimmelaluijalurpribadi;3.EmailOneLiner.*AnggotaWAJIBmematuhiperaturan(lihatdihttp://goo.gl/MScz7)sertamengirimkanbiodata!*TulisNama,UmurLokasidisetiapposting*Hapusfooterseluruhbagiantdkperludlmmelakukanreply*Untuktopik/subjekbarubuatemailbaru,tdkmereplyemaillamamenggantisubjeknya.===Berhenti,bergabungkembali,mengubahkonfigurasi/settingkeanggotaandi:http://groups.google.com/group/RantauNet/---AndamenerimapesaninikarenaberlangganangrupRantauNetdiGoogleGrup.Untukberhentiberlangganandanberhentimenerimaemaildarigrupini,kirimemailkerantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.Untukopsilebihlanjut,kunjungiahref=https://groups.goo

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.

2015-07-27 Terurut Topik muhammad syahreza
Assalamu'alaikum wr.wb. Mak Uncu


Kalau buek milis sorang tantu saketek member nyo.


Salam

Reza

2015-07-28 10:30 GMT+07:00 ajo duta ajod...@gmail.com:

 Assalaamu'alaikum sanak penggagas DIM,

 Alah lamo bergulir wacana DIM di milis kok. Alah jaleh sia nan pendukuang
 dan sia nan indak. Untuak salanjuiknyo lapehan lah baban milis ko dari
 wacana ko dan buek milis sendiri.

 Wassalaamu'alaikum WW

 Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
 Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
 Jakarta - Sterling, Virginia USA
 

 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
 ---
 Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google
 Grup.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
 kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
 Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] DIM buek biliak sendiri.

2015-07-27 Terurut Topik ajo duta
Assalaamu'alaikum sanak penggagas DIM,

Alah lamo bergulir wacana DIM di milis kok. Alah jaleh sia nan pendukuang
dan sia nan indak. Untuak salanjuiknyo lapehan lah baban milis ko dari
wacana ko dan buek milis sendiri.

Wassalaamu'alaikum WW

Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
Jakarta - Sterling, Virginia USA


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.