Bls: Re: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam
Alhamdulillah Lai capek respon dari Pak Bupati kito nan sadang mahadok'i kemelut ko, dan alhamdulillah beliau lai segeh2 sajo tanpa ado kurang sesuatupun dalam demo nan menjurus anarkis dengan mamacahkan kaco kantua Pak Bupati Agam baru2 ko. Memang kalau indak capek diantisipasi, bisa jadi seperti Kantua Bupati Bima nan di baka massa minggu lalu. Kami dari rantau selalu mendoakan semoga Angku IC Dt.Malako Nan Putiah dapek manyalasaikan masalah demo tsb seperti menarik rambuik dalam tapuang, rambuik indak putuih, tapuang indak baserak. Amin Wassalam, HM Dt.Marah Bangso (55-) HMDTMB Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: indra_ca...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sat, 4 Feb 2012 02:01:33 To: Rantau Net GoRantauNet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang diberikan. Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan. Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan. Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah bisa bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan kembali kerumah masing2. Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih permanen dengan melibatkan semua pihak. Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa. Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok. Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih makmur. Amiin ya Rabal'alamin. Mohon terus didukung dan didoakan. Wassalam: Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Mulyadi Dt MB mulyadiy...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 3 Feb 2012 16:11:09 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb dalam kejadian iko ? Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan secaro bijak. Wassalam, HM Dt.MB (55-) HMDTMB Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: taufiqras...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Massa Mengamuk    Jumat, 03 Februari 2012 04:01 DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati. LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis (2/2). Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa. Tak sampai di sana, massa yang tersulut emosi juga nyaris membakar Kantor Bupati Agam. Beruntung polisi berhasil menenangkan massa, sehingga massa hanya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam. Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT Mutiara Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan Kantor PT Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rombongan bupati dan perwakilan pengunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa. Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk menyampaikan tuntutan penghentian operasi dan penurunan papan nama PT Mutiara Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka. Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik suku Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung. Pada unjuk rasa kali ini
Re: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam
Kaum Tanjung Ganti Kerugian Sabtu, 04 Februari 2012 04:23 PASCA-AMUK MASSA DI KANTOR BUPATI AGAM Kaum pasukuan Tanjung bersedia mengganti semua kerugian akibat amuk massa yang berunjuka rasa di Kantor Bupati Agam. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta BPN mengukur ulang tanah yang disengketakan. LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah unjuk rasa anarkis, ribuan anggota pasukuan Tanjung Manggopoh, Kamis (2/2), kondisi di Lubuk Basung, terutama di Kantor Bupati Agam sudah kembali normal. Para pegawai sudah bekerja seperti biasa. Namun peristiwa unjuk rasa dimaksud menjadi topik ota di palanta lapau kopi di Lubuk Basung. Banyak komentar terlontar, kebanyakan memuji keberanian anggota pasukuan Tanjung Manggopoh memperjuangkan hak mereka. Yang menggembirakan, menurut warga, kebesaran jiwa para pemuka Pasukuan Tanjung Manggopoh. Mereka menyatakan bertanggung jawab mengganti kerusakan Kantor Bupati Agam, akibat dilempari batu dan benda keras lainnya oleh para pengunjuk rasa yang emosi. “Biasanya para pengunjuk rasa tidak akan peduli dengan kerusakan yang diakibatkan aksi mereka. Namun Pasukuan Tanjung Manggopoh dengan ikhlas menyatakan kalau mereka bertanggung jawab mengganti kerusakan kaca pintu dan jendela kantor Bupati Agam, yang rusak akibat lemparan para pengunju krasa,” ujar L St Kayo, ketika minum pagi di salah kedai kopi di Padang Baru, Lubuk Basung, kepada Haluan, Jumat (3/2). Manajer Yayasan Tanjung Manggopoh (YTM), Jufri Nur, SH, M.Hum, ketika dihubungi via ponselnya kemarin mengatakan, pihak YTM akan mengganti kerusakan Kantor Bupati Agam akibat aksi unjuk rasa Kamis (2/2) lalu. Menurutnya, sebenarnya pelemparan itu terjadi karena ada peserta unjuk rasa yang sudah terbakar emosi. Emosi mereka meledak, karena terlambatnya petinggi Pemerintah Kabupaten Agam datang menemui para pengunjuk rasa. Hal itu juga disampaikan salah seorang jubir pengunjuk rasa, Andri Tanjung, dalam pertemuan di Mapolres Agam, Kamis (2/2). Menurut Andri Tanjung, bila saja petinggi Kabupaten Agam cepat menemui para pengunjuk rasa, tindakan anarkis seperti itu tidak akan terjadi. Untuk semua itu, baik Jufri Nur, Andri Tanjung, dan Buya Syahrial Bakri Syarif sudah meminta maaf. Kapolres Agam, AKBP Noortjahjo pun kala itu sudah memaafkan, walau ia sebenarnya sempat kena pukulan para pengunjuk rasa. Kabid Humas Polda Sumbar AKBP Mainar Sugianto mengatakan, pihaknya telah menurunkan sedikitnya 200 personil dari Brimob Polda Sumbar ke Kantor Bupati Agam terkait aksi warga dari Suku Tanjung, Nagari Manggopoh, Tiku, Kabupaten Agam. Selain bantuan dari Polda Sumbar, kata Mainar, Polres Bukittinggi pun mengirimkan bantuan petugas sekitar satu pleton Dalmas. Patuhi Jufri Nur mengaku akan mematuhi keputusan musyawarah dengan pihak Pemerintah Kabupaten Agam dan PT Minang Agro, Kamis (2/2) sore, di Mapolres Agam. Keputusan itu di antaranya memberlakukan status quo pada lahan 2.500 hektera yang diklaim sebagai lahan milik pasukuan Tanjung. Di lahan tersebut tidak dibenarkan melakukan aktivitas kebun, seperti memanen sawit. Juga tenggang waktu sebulan untuk menuntaskan masalah “pencaplokan” lahan tersebut. Segenap anggota pasukuan Tanjung berharap sangat kepada Bupati Agam dan unsur terkait lainnya di Agam, agar masalah itu secepatnya dituntaskan. “Bila tidak juga tuntas, dengan sangat terpaksa kami akan melakukan penyelesaian masalah dengan cara kami sendiri. Karena kami merasa sudah diberlakukan selama ini dengan sangat tidak adil,” tegas Jufri Nur. Pada demonstrasi 15 Februari 2011 lalu, juga telah ada kesepakatan antara 3 kelompok, yakni untuk menghentikan aktivitas perusahaan pada lahan yang disengketakan dan akan dilakukan upaya penyelesaian lanjutan. Namun hal itu kemudian didiamkan. Notulen rapat waktu itu juga diusung oleh pendemo Kamis (2/2). Sementara itu tokoh muda suku Tanjung yang tempramental Andri Tanjung mengatakan, sebenarnya warga masyarakat telah bosan demo, karena setiap kali demo yang rugi mereka sendiri jika terjadi bentrok yang korban dan disalahkan juga mereka, tapi kalau tidak mereka yang memperjuangkan siapa lagi. Ukur Ulang Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meminta agar Badan Pertanahan Nasional (BPN) melakukan pengukuran ulang atas lahan PT Mutiara Agam yang disengketakan. Saat pengukuran ulang hendaknya melibatkan perwakilan masyarakat pasukuan Tanjung, Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam. Ia juga meminta agar Bupati Agam bersikap arif dalam menyelesaikan masalah ini. Pemanfaatan lahan oleh perusahaan perkebunan itu harus selalu dipantau, sehingga keributan dengan masyarakat setempat yang merasa lahannya dicaplok, tidak terjadi. “Saya sudah telepon Kepala BPN Sumbar untuk melakukan pengukuran ulang atas lahan perkebunan yang dikelola PT Mutiara Agam dengan melibatkan masyarakat pasukuan Tanjuang,” ujar Irwan Prayitno kepada Haluan Jumat (3/2), usai menerima rombongan Badan Promosi Pariwisata Sumbar di gubernuran.
Bls: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam
Sanang mandanga kaba dari Kanda Indra Catri. Iko palajaran bagi kito Kanda Bupati, nan ko ka ateh iyo rancak bana dikaji masak2 talabiah daulu, dibaliak2 bak mamanggang, satiok kaputusan atau permohonan pembukaan perkebunan gadang nan malibatkan kontraktor lua dan dalam ko, supayo ekses2 sosialnyo dapek kito minimalisir, kalaulah indak ka mailangkan. Wassalam, Suryadi Dari: Afda Rizki afdari...@gmail.com Kepada: rantaunet@googlegroups.com Dikirim: Sabtu, 4 Februari 2012 3:16 Judul: Re: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Alhamdulillah ...sanang bana mandanga beritako dari Mamanda Bupati langsuang. Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok. Satantang nan di atehko, kok lai bisa diliput media massa tantu rancak bana Mak, buliah nan rancak juo dibaritakan indak cuma nan rusuah sajo nan dibaritakan madia massa. Wassalam, Afda Rizki On 2/4/2012 9:15 AM, indra_ca...@yahoo.com wrote: Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang diberikan. Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan. Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan. Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah bisa bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan kembali kerumah masing2. Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih permanen dengan melibatkan semua pihak. Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa. Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok. Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih makmur. Amiin ya Rabal'alamin. Mohon terus didukung dan didoakan. Wassalam: Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang Powered by Telkomsel BlackBerry® -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam
Alhamdulillah dan salut pado nakan Indra, selaku bupati bisa meredam kemarahan rakyat di wilayahnya. Sehingga akibat yang lebih buruk bisa dihindarkan. Masalah tanah ulayat memang cukup rumit, apalagi kalau berhadapan dgn investasi dibidang perkebunan. Banyak kepentingan yg dikorbankan. Tak kalah banyaknya urang nan manangguak diaia karuah. Semoga Agam bisa menjadi percontohan dalam penyelesaian soal tanah ulayat ko. On 2/3/12, indra_ca...@yahoo.com indra_ca...@yahoo.com wrote: Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang diberikan. Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan. Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan. Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah bisa bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan kembali kerumah masing2. Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih permanen dengan melibatkan semua pihak. Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa. Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok. Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih makmur. Amiin ya Rabal'alamin. Mohon terus didukung dan didoakan. Wassalam: Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Mulyadi Dt MB mulyadiy...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 3 Feb 2012 16:11:09 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb dalam kejadian iko ? Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan secaro bijak. Wassalam, HM Dt.MB (55-) HMDTMB Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: taufiqras...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Massa Mengamuk    Jumat, 03 Februari 2012 04:01 DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati. LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis (2/2). Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa. Tak sampai di sana, massa yang tersulut emosi juga nyaris membakar Kantor Bupati Agam. Beruntung polisi berhasil menenangkan massa, sehingga massa hanya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam. Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT Mutiara Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan Kantor PT Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rombongan bupati dan perwakilan pengunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa. Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk menyampaikan tuntutan penghentian operasi dan penurunan papan nama PT Mutiara Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka. Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik suku Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung. Pada unjuk rasa kali ini, awalnya sekitar 5.000 pengunjuk rasa memadati halaman depan kantor Bupati Agam sekitar pukul 11.00 WIB. Pengunjuk rasa datang menggunakan 10 unit truk, 15 unit mobil dan bus, serta menggunakan 200 sepeda motor, dengan menggotong poster dan spanduk tuntutan mereka. Rencananya, hanya sekitar 2.000 massa yang akan berunjuk rasa di halaman Kantor Bupati Agam pada Kamis kemarin. Namun antusias masyarakat yang tinggi
Re: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam
meredam kemarahan rakyat di wilayahnya. Sehingga akibat yang lebih buruk bisa dihindarkan. Masalah tanah ulayat memang cukup rumit, apalagi kalau berhadapan dgn investasi dibidang perkebunan. Banyak kepentingan yg dikorbankan. Tak kalah banyaknya urang nan manangguak diaia karuah. Semoga Agam bisa menjadi percontohan dalam penyelesaian soal tanah ulayat ko. On 2/3/12, indra_ca...@yahoo.com indra_ca...@yahoo.com wrote: Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang diberikan. Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan. Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan. Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah bisa bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan kembali kerumah masing2. Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih permanen dengan melibatkan semua pihak. Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa. Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok. Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih makmur. Amiin ya Rabal'alamin. Mohon terus didukung dan didoakan. Wassalam: Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Mulyadi Dt MB mulyadiy...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 3 Feb 2012 16:11:09 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb dalam kejadian iko ? Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan secaro bijak. Wassalam, HM Dt.MB (55-) HMDTMB Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: taufiqras...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Massa Mengamuk    Jumat, 03 Februari 2012 04:01 DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati. LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis (2/2). Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa. Tak sampai di sana, massa yang tersulut emosi juga nyaris membakar Kantor Bupati Agam. Beruntung polisi berhasil menenangkan massa, sehingga massa hanya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam. Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT Mutiara Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan Kantor PT Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rombongan bupati dan perwakilan pengunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa. Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk menyampaikan tuntutan penghentian operasi dan penurunan papan nama PT Mutiara Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka. Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik suku Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung. Pada unjuk rasa kali ini, awalnya sekitar 5.000 pengunjuk rasa memadati halaman depan kantor Bupati Agam sekitar pukul 11.00 WIB. Pengunjuk rasa datang menggunakan 10 unit truk, 15 unit mobil dan bus, serta menggunakan 200 sepeda motor, dengan menggotong poster dan spanduk tuntutan mereka. Rencananya, hanya sekitar 2.000 massa yang akan berunjuk rasa di halaman Kantor Bupati Agam pada Kamis kemarin. Namun antusias masyarakat yang tinggi, membuat peserta pengunjuk rasa kian membludak
Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam
Ass. WW. JEPE, Apokah sanak Jepe tamasuak salah seorang Warga Negara Ateh Awang-Awang dan tamasuak Sakik juo? hehehehehe Kalau baitu kito kasadonyo, tamasuak warga RN harus pai baubek yo.Jan sampai mal praktek pulo...salah ubek.. Salam, R. Pitopang, 48 thn Palu - Pesan Asli - Dari: andi jepe andi.j...@gmail.com Kepada: rantaunet@googlegroups.com Cc: Dikirim: Sabtu, 4 Februari 2012 21:14 Judul: Re: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam he he la kok lah carito demo mandemo masalah lahan, pengelolaan sumbar daya alam nan lueh apokah kabun, , tapi iko di negara kawan ambo mah bukan di AGAM dan Bukan di Indonesia pulo, negara kawan ambo di ateh awang-awang Kesimpulan ambo semua Pihak di negara Awang-awang ko yang terlibat sadonyo alah 'SAKIK' Bupati Negara Awang-awang jo aparat terkait SAKIK Pokoknyo pitih nan mangecek, gampang kanai sogok, kanai amplop, kanai uang semir dek pengusaha/invenstor samakin ado masalah samakin banyak kepeang masuak caronyo gampang sajo, Bupati kanai lobi dek pengusaha tolong turunkan Tim buek surek tugas iko pitih, nan Tim buek usulan anggaran biaya jo lumpsum adokan ka pengusaha, kalau ado pasan nan manguntuangkan di laporan dan berita acara tambah pitihnyo. Samakin ribuik2 dan ado masalah di masyarakat awang-awang jo pengusaha di nagari awang2 samakin padek pitih aparat negara awang-awang Pengusaha (Perusahaan) dinegara ateh awang-awang SAKIK Salagi menguntuangkan dan ado kepentingan siap manyadiokan pitih sakambuik untuak manyogok aparat, Bupati ka ibu kota negara awang2 diimbau dek Bos kalau Bupati lai bamoral diajak makan2 sajo di kafe dan restoran mentereng lalu di amplopkan kepeang, kalau Bupatinyo suko dugem, dunia malam dan esek2 disadiokan dek pengusaha cewek2 panggilan kelas tinggi bahkan kok dapek surek2 jo SK nan ka inyo teken tu di ateh pungguang cewek2 tu inyo teken bagai co itu lah ibaratnyo, baa lai awak lah mabuak..ma tahu wak..teken je dulu LSM dan Lembaga Kajian negara diateh awang-awang SAKIK Manjalang masuak suntiknyo kok lah nego bisa sebagai mediator, bisa sebagai juru rundiang dengan babagai kajiannyo beko lah masuak lo anggaran dan diajukan ka pengusaha, rapek ka rapek, kumpua ka bakumpua jo masyarakat, pengusaha, masyarakat hasilnyo mangambang sajo paliang saran2 sajo paralu ditindak lanjuti jo instansi terkait baik daerah dan pusat salasai bagi-bagi uang saku, uang jalan..macam2 mode lumpsum Masayarakat negara ateh awang-awang SAKIK Sia nan bagak, sia nan manonjol, santiang mangecek apokah tokoh, kapalo suku, kapalo adat, kapalo macam2 di kampuang nagari ateh awang-awang , pitih juo nan masuak ka sakunyo, Jadi dek sado elemen nan sato manangani kasus sarupo dek SAKIK sadonyo, luruih juo jadinyo, ibarat garis sapotong-sapotong SAKIK (Bengkok)..Bengkok..bengkok..bengkok..bengkok di hubuangkan kan luruih juo tu, tapi luruih garih bengkok ko kok ditagakan indak tagak tali 90 Deradjat do tapi luruihnyo jo menara pisa nan miriang..jadi sistim peraturan dan undang2 di nagari diateh awang-awang ko dijalankan dek semua pihak dengan cara SAKIK sadonyo..jadi luruih juo..luruih nan bengkok dek ulah Money Talk Manjadi Kapalo Daerah satingkek Bupati di nagari ateh awang-awang ko kadang2 (bukan kadang-kadang kali yo) memang dek Pilkada perahunyo partai yo harus ado baleh budi ka partai, jaan cubo diam2 sajo indak setor ka petinggi partai baik pusat dan daerah.nagari diateh awang-awang .secara mental dan psikologis kanai takan abih, Bupati dan Wako lah manjadi ATM resmi partai untuak maiisi kas partai dan saku petinggi partai, kalau Bupati ka Ibu Kota Nagari Awang-awang .ndak do lai..jaan cubo bawo pisang, apel, kain saruang, baju batiak sajo...buah tangan...harus pitih nan banyak kalau ndak kanai takan, kanai bilalak, kanai kecek dek petinggi partai waang ndak tahu dek untuang, sabalun pilkada banyak janji waang, alah ado komitmen bla..bla joa ka di iduikan partai nan mandukuang waang ko, dari ma pitihnyo..pitihnyo tu yo dari waang nan jadi Bupati, pandai lah waang mancari kepeang takan bagailah pengusaha, bos2 di daerah waang tu, kalau baa caro manakannyo ndak paralu waden ajakan lai, waang kan tapacik di tampuaknyo di daerah waang mainkan ujuang pena tu, dipena jo tekenan waang nan baharago ko negara waang atur...tapi hati-hati..licin stek, pandai bamain, beko kanai tangkok lo masuak pinjaro taniayo badan diri anak jo bini beko. Co itulah Negara Diateh Awang-awang kini di atur dek SAKIK sadonyo jadi luruih juo jalannyo, ado ubek samantaro manjalang cegak (ubeknyo money talk) beko lah abih ubek SAKIK lo , masuak lo ubek liak, gak aman manjalang satahun, abih ubek SAKIK lo liak demo mandemo..co itu taruih ndak tuntas2 do, nan pengusaha SAKIK dinegara awang2 ko duo kato sajo pakemnyo Rugi atau Untuang kalau Rugi..baa lai guluang lapiak lah sial, kalau etong2annyo lai untuang juo jalan taruih the show must go on..nan pantiang sadiokan pitih kalau ado masalah..sia nan paralu datangi agaih Ubek Kalo gitu..ondee sori sanak
Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam
Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb dalam kejadian iko ? Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan secaro bijak. Wassalam, HM Dt.MB (55-) HMDTMB Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: taufiqras...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Massa Mengamuk    Jumat, 03 Februari 2012 04:01 DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati. LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis (2/2). Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa. Tak sampai di sana, massa yang tersulut emosi juga nyaris membakar Kantor Bupati Agam. Beruntung polisi berhasil menenangkan massa, sehingga massa hanya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam. Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT Mutiara Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan Kantor PT Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rombongan bupati dan perwakilan pengunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa. Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk menyampaikan tuntutan penghentian operasi dan penurunan papan nama PT Mutiara Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka. Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik suku Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung. Pada unjuk rasa kali ini, awalnya sekitar 5.000 pengunjuk rasa memadati halaman depan kantor Bupati Agam sekitar pukul 11.00 WIB. Pengunjuk rasa datang menggunakan 10 unit truk, 15 unit mobil dan bus, serta menggunakan 200 sepeda motor, dengan menggotong poster dan spanduk tuntutan mereka. Rencananya, hanya sekitar 2.000 massa yang akan berunjuk rasa di halaman Kantor Bupati Agam pada Kamis kemarin. Namun antusias masyarakat yang tinggi, membuat peserta pengunjuk rasa kian membludak. Besarnya jumlah massa membuat upaya aparat yang mencoba membendung kehadiran massa di pintu gerbang Kantor Bupati Agam menjadi gagal. Dengan berbagai cara, massa berhasil menembus pintu gerbang dan merangsek masuk ke halaman kantor bupati. Beberapa menit kemudian, massa mulai gerah, karena bupati dan pejabat lainnya tidak ada yang mau menemui mereka. Massa mulai beringas, dan tanpa dikomandoi melempari kaca bagian depan kantor bupati. Jumlah petugas yang tidak seimbang dengan jumlah massa membuat petugas tak berdaya membendung amukan massa itu. Tak sampai di situ, massa juga menurunkan bendera Merah Putih dan membakar ban bekas di depan tiang bendera. Kapolres Agam yang mencoba menenangkan massa tak bisa berbuat banyak dan nyaris menjadi bulan-bulanan massa. Sekitar pukul 12.30 WIB, akhirnya Bupati Agam Indra Catri muncul menemui massa dan berdialog dengan perwakilan pengunjuk rasa. Dialog itu juga dihadiri Kapolres Agam AKBP Noortjahyo, Sekdakab Agam Syafirman Aziz, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Yulnasri dan anggota dewan Amril Anwar, di ruang data Polres Agam. Tinjau Lokasi Dihadang Setelah melalui dialog yang panjang dan mendengarkan semua keluhan dan aspirasi pengunjuk rasa, akhirnya Indra Catri bersedia meninjau lokasi sengketa bersama sejumlah perwakilan Pasukuan Tanjung Manggopoh. Rombongan itupun akhirnya bergerak ke lokasi lahan sengeketa, sementara ribuan pengunjuk rasa lainnya bertahan di halaman kantor bupati, menunggu hasil peninjauan dan kebijakan bupati. Di saat menuju perjalanan menuju lahan sengketa di kawasan PT Mutiara Agam, Bupati Indra Catri bersama perwakilan warga Manggopoh malah dihadang oleh massa tandingan dari perusahaan. Massa perusahaan itu memblokir jalan menju perusahaan dengan menggunakan truk sebagai penghambat jalan. Kondisi itu nyaris berujung bentrok. Namun bupati dan Kapolres Agam akhirnya bisa meredam konflik antar massa kedua belah pihak dan berhasil melakukan peninjauan lahan sengketa. Perwakilan warga Manggopoh Jufri Nur mengatakan, dasar tuntutan pengunjuk rasa
Re: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam
Mungkin saja penyebab demo menjadi anarkis,karena Bupati terlambat menemui mereka Atau itu merupakan gertakan para pendemo Secara fisik Bupati aman saja, Kapolres yang luka pelipisnya karena kena lempar --TR Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Mulyadi Dt MB mulyadiy...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 3 Feb 2012 16:11:09 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb dalam kejadian iko ? Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan secaro bijak. Wassalam, HM Dt.MB (55-) HMDTMB Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: taufiqras...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Massa Mengamuk    Jumat, 03 Februari 2012 04:01 DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati. LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis (2/2). Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa. Tak sampai di sana, massa yang tersulut emosi juga nyaris membakar Kantor Bupati Agam. Beruntung polisi berhasil menenangkan massa, sehingga massa hanya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam. Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT Mutiara Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan Kantor PT Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rombongan bupati dan perwakilan pengunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa. Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk menyampaikan tuntutan penghentian operasi dan penurunan papan nama PT Mutiara Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka. Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik suku Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung. Pada unjuk rasa kali ini, awalnya sekitar 5.000 pengunjuk rasa memadati halaman depan kantor Bupati Agam sekitar pukul 11.00 WIB. Pengunjuk rasa datang menggunakan 10 unit truk, 15 unit mobil dan bus, serta menggunakan 200 sepeda motor, dengan menggotong poster dan spanduk tuntutan mereka. Rencananya, hanya sekitar 2.000 massa yang akan berunjuk rasa di halaman Kantor Bupati Agam pada Kamis kemarin. Namun antusias masyarakat yang tinggi, membuat peserta pengunjuk rasa kian membludak. Besarnya jumlah massa membuat upaya aparat yang mencoba membendung kehadiran massa di pintu gerbang Kantor Bupati Agam menjadi gagal. Dengan berbagai cara, massa berhasil menembus pintu gerbang dan merangsek masuk ke halaman kantor bupati. Beberapa menit kemudian, massa mulai gerah, karena bupati dan pejabat lainnya tidak ada yang mau menemui mereka. Massa mulai beringas, dan tanpa dikomandoi melempari kaca bagian depan kantor bupati. Jumlah petugas yang tidak seimbang dengan jumlah massa membuat petugas tak berdaya membendung amukan massa itu. Tak sampai di situ, massa juga menurunkan bendera Merah Putih dan membakar ban bekas di depan tiang bendera. Kapolres Agam yang mencoba menenangkan massa tak bisa berbuat banyak dan nyaris menjadi bulan-bulanan massa. Sekitar pukul 12.30 WIB, akhirnya Bupati Agam Indra Catri muncul menemui massa dan berdialog dengan perwakilan pengunjuk rasa. Dialog itu juga dihadiri Kapolres Agam AKBP Noortjahyo, Sekdakab Agam Syafirman Aziz, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Yulnasri dan anggota dewan Amril Anwar, di ruang data Polres Agam. Tinjau Lokasi Dihadang Setelah melalui dialog yang panjang dan mendengarkan semua keluhan dan aspirasi pengunjuk rasa, akhirnya Indra Catri bersedia meninjau lokasi sengketa bersama sejumlah perwakilan Pasukuan Tanjung Manggopoh. Rombongan itupun akhirnya bergerak ke lokasi lahan sengeketa, sementara ribuan pengunjuk rasa lainnya bertahan di halaman kantor bupati, menunggu hasil peninjauan dan kebijakan bupati. Di saat menuju perjalanan
Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam
Ass. WW. Kalau di Sulawesi Tengah, hampir seluruh kawasan alah dimiliki oleh investor, termasuk sebuah kawasan konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Palu yang dulunya merupakan Cagar Alam Paboya dan hutan lindung di Kebun Kopi (hutan yg terletak di leher pulau Sulawesi), telah dikantongi izin/konsesinya oleh PT Palu Citra Mineral ,, sebuah perusahan Tambang Emas yang dimiliki oleh seorang petinggi partai Golkar, ARB. Kalau di Kabupaten Morowali (Sulteng) lain pulo caritonyo: Sebuah kawasan (lahan) diklaim oleh 4 perusahaan (Investor) yang berbeda untuk menggarapnya. Wassalam, R. Pitopang 48 thn - Pesan Asli - Dari: Mulyadi Dt MB mulyadiy...@yahoo.com Kepada: rantaunet@googlegroups.com Cc: Dikirim: Jumat, 3 Februari 2012 23:11 Judul: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb dalam kejadian iko ? Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan secaro bijak. Wassalam, HM Dt.MB (55-) HMDTMB Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: taufiqras...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Massa Mengamuk    Jumat, 03 Februari 2012 04:01 DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati. LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis (2/2). Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa. Tak sampai di sana, massa yang tersulut emosi juga nyaris membakar Kantor Bupati Agam. Beruntung polisi berhasil menenangkan massa, sehingga massa hanya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam. Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT Mutiara Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan Kantor PT Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rombongan bupati dan perwakilan pengunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa. Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk menyampaikan tuntutan penghentian operasi dan penurunan papan nama PT Mutiara Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka. Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik suku Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung. Pada unjuk rasa kali ini, awalnya sekitar 5.000 pengunjuk rasa memadati halaman depan kantor Bupati Agam sekitar pukul 11.00 WIB. Pengunjuk rasa datang menggunakan 10 unit truk, 15 unit mobil dan bus, serta menggunakan 200 sepeda motor, dengan menggotong poster dan spanduk tuntutan mereka. Rencananya, hanya sekitar 2.000 massa yang akan berunjuk rasa di halaman Kantor Bupati Agam pada Kamis kemarin. Namun antusias masyarakat yang tinggi, membuat peserta pengunjuk rasa kian membludak. Besarnya jumlah massa membuat upaya aparat yang mencoba membendung kehadiran massa di pintu gerbang Kantor Bupati Agam menjadi gagal. Dengan berbagai cara, massa berhasil menembus pintu gerbang dan merangsek masuk ke halaman kantor bupati. Beberapa menit kemudian, massa mulai gerah, karena bupati dan pejabat lainnya tidak ada yang mau menemui mereka. Massa mulai beringas, dan tanpa dikomandoi melempari kaca bagian depan kantor bupati. Jumlah petugas yang tidak seimbang dengan jumlah massa membuat petugas tak berdaya membendung amukan massa itu. Tak sampai di situ, massa juga menurunkan bendera Merah Putih dan membakar ban bekas di depan tiang bendera. Kapolres Agam yang mencoba menenangkan massa tak bisa berbuat banyak dan nyaris menjadi bulan-bulanan massa. Sekitar pukul 12.30 WIB, akhirnya Bupati Agam Indra Catri muncul menemui massa dan berdialog dengan perwakilan pengunjuk rasa. Dialog itu juga dihadiri Kapolres Agam AKBP Noortjahyo, Sekdakab Agam Syafirman Aziz, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Yulnasri dan anggota dewan Amril Anwar, di ruang data Polres Agam. Tinjau Lokasi Dihadang Setelah melalui dialog yang panjang dan mendengarkan semua keluhan dan aspirasi pengunjuk rasa, akhirnya Indra Catri bersedia meninjau lokasi
Re: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam
Di Agam kabanyo ado juo kabun sawit ARB iko. Apo yang bermasalah iko ?? --TR Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Ramadhanil pitopang pitopang...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sat, 4 Feb 2012 07:57:51 To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Ass. WW. Kalau di Sulawesi Tengah, hampir seluruh kawasan alah dimiliki oleh investor, termasuk sebuah kawasan konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Palu yang dulunya merupakan Cagar Alam Paboya dan hutan lindung di Kebun Kopi (hutan yg terletak di leher pulau Sulawesi), telah dikantongi izin/konsesinya oleh PT Palu Citra Mineral ,, sebuah perusahan Tambang Emas yang dimiliki oleh seorang petinggi partai Golkar, ARB. Kalau di Kabupaten Morowali (Sulteng) lain pulo caritonyo: Sebuah kawasan (lahan) diklaim oleh 4 perusahaan (Investor) yang berbeda untuk menggarapnya. Wassalam, R. Pitopang 48 thn - Pesan Asli - Dari: Mulyadi Dt MB mulyadiy...@yahoo.com Kepada: rantaunet@googlegroups.com Cc: Dikirim: Jumat, 3 Februari 2012 23:11 Judul: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb dalam kejadian iko ? Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan secaro bijak. Wassalam, HM Dt.MB (55-) HMDTMB Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: taufiqras...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Massa Mengamuk    Jumat, 03 Februari 2012 04:01 DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati. LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis (2/2). Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa. Tak sampai di sana, massa yang tersulut emosi juga nyaris membakar Kantor Bupati Agam. Beruntung polisi berhasil menenangkan massa, sehingga massa hanya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam. Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT Mutiara Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan Kantor PT Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rombongan bupati dan perwakilan pengunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa. Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk menyampaikan tuntutan penghentian operasi dan penurunan papan nama PT Mutiara Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka. Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik suku Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung. Pada unjuk rasa kali ini, awalnya sekitar 5.000 pengunjuk rasa memadati halaman depan kantor Bupati Agam sekitar pukul 11.00 WIB. Pengunjuk rasa datang menggunakan 10 unit truk, 15 unit mobil dan bus, serta menggunakan 200 sepeda motor, dengan menggotong poster dan spanduk tuntutan mereka. Rencananya, hanya sekitar 2.000 massa yang akan berunjuk rasa di halaman Kantor Bupati Agam pada Kamis kemarin. Namun antusias masyarakat yang tinggi, membuat peserta pengunjuk rasa kian membludak. Besarnya jumlah massa membuat upaya aparat yang mencoba membendung kehadiran massa di pintu gerbang Kantor Bupati Agam menjadi gagal. Dengan berbagai cara, massa berhasil menembus pintu gerbang dan merangsek masuk ke halaman kantor bupati. Beberapa menit kemudian, massa mulai gerah, karena bupati dan pejabat lainnya tidak ada yang mau menemui mereka. Massa mulai beringas, dan tanpa dikomandoi melempari kaca bagian depan kantor bupati. Jumlah petugas yang tidak seimbang dengan jumlah massa membuat petugas tak berdaya membendung amukan massa itu. Tak sampai di situ, massa juga menurunkan bendera Merah Putih dan membakar ban bekas di depan tiang bendera. Kapolres Agam yang mencoba menenangkan massa tak bisa berbuat banyak dan nyaris menjadi bulan-bulanan massa. Sekitar pukul 12.30 WIB, akhirnya Bupati Agam Indra Catri muncul
Re: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam
Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang diberikan. Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan. Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan. Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah bisa bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan kembali kerumah masing2. Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih permanen dengan melibatkan semua pihak. Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa. Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok. Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih makmur. Amiin ya Rabal'alamin. Mohon terus didukung dan didoakan. Wassalam: Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Mulyadi Dt MB mulyadiy...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 3 Feb 2012 16:11:09 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb dalam kejadian iko ? Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan secaro bijak. Wassalam, HM Dt.MB (55-) HMDTMB Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: taufiqras...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Massa Mengamuk    Jumat, 03 Februari 2012 04:01 DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati. LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis (2/2). Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa. Tak sampai di sana, massa yang tersulut emosi juga nyaris membakar Kantor Bupati Agam. Beruntung polisi berhasil menenangkan massa, sehingga massa hanya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam. Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT Mutiara Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan Kantor PT Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rombongan bupati dan perwakilan pengunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa. Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk menyampaikan tuntutan penghentian operasi dan penurunan papan nama PT Mutiara Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka. Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik suku Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung. Pada unjuk rasa kali ini, awalnya sekitar 5.000 pengunjuk rasa memadati halaman depan kantor Bupati Agam sekitar pukul 11.00 WIB. Pengunjuk rasa datang menggunakan 10 unit truk, 15 unit mobil dan bus, serta menggunakan 200 sepeda motor, dengan menggotong poster dan spanduk tuntutan mereka. Rencananya, hanya sekitar 2.000 massa yang akan berunjuk rasa di halaman Kantor Bupati Agam pada Kamis kemarin. Namun antusias masyarakat yang tinggi, membuat peserta pengunjuk rasa kian membludak. Besarnya jumlah massa membuat upaya aparat yang mencoba membendung kehadiran massa di pintu gerbang Kantor Bupati Agam menjadi gagal. Dengan berbagai cara, massa berhasil menembus pintu gerbang dan merangsek masuk ke halaman kantor bupati. Beberapa menit kemudian, massa mulai gerah, karena bupati dan pejabat lainnya tidak ada yang mau menemui mereka. Massa mulai beringas, dan tanpa dikomandoi melempari kaca bagian depan kantor bupati. Jumlah petugas yang tidak
Re: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam
Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang diberikan. Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan. Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan. Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah bisa bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan kembali kerumah masing2. Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih permanen dengan melibatkan semua pihak. Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa. Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok. Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih makmur. Amiin ya Rabal'alamin. Mohon terus didukung dan didoakan. Wassalam: Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Mulyadi Dt MB mulyadiy...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 3 Feb 2012 16:11:09 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb dalam kejadian iko ? Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan secaro bijak. Wassalam, HM Dt.MB (55-) HMDTMB Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: taufiqras...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Massa Mengamuk    Jumat, 03 Februari 2012 04:01 DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati. LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis (2/2). Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa. Tak sampai di sana, massa yang tersulut emosi juga nyaris membakar Kantor Bupati Agam. Beruntung polisi berhasil menenangkan massa, sehingga massa hanya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam. Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT Mutiara Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan Kantor PT Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rombongan bupati dan perwakilan pengunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa. Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk menyampaikan tuntutan penghentian operasi dan penurunan papan nama PT Mutiara Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka. Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik suku Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung. Pada unjuk rasa kali ini, awalnya sekitar 5.000 pengunjuk rasa memadati halaman depan kantor Bupati Agam sekitar pukul 11.00 WIB. Pengunjuk rasa datang menggunakan 10 unit truk, 15 unit mobil dan bus, serta menggunakan 200 sepeda motor, dengan menggotong poster dan spanduk tuntutan mereka. Rencananya, hanya sekitar 2.000 massa yang akan berunjuk rasa di halaman Kantor Bupati Agam pada Kamis kemarin. Namun antusias masyarakat yang tinggi, membuat peserta pengunjuk rasa kian membludak. Besarnya jumlah massa membuat upaya aparat yang mencoba membendung kehadiran massa di pintu gerbang Kantor Bupati Agam menjadi gagal. Dengan berbagai cara, massa berhasil menembus pintu gerbang dan merangsek masuk ke halaman kantor bupati. Beberapa menit kemudian, massa mulai gerah, karena bupati dan pejabat lainnya tidak ada yang mau menemui mereka. Massa mulai beringas, dan tanpa dikomandoi melempari kaca bagian depan kantor bupati. Jumlah petugas yang tidak
Re: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam
Alhamdulillah ...sanang bana mandanga beritako dari Mamanda Bupati langsuang. Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok. Satantang nan di atehko, kok lai bisa diliput media massa tantu rancak bana Mak, buliah nan rancak juo dibaritakan indak cuma nan rusuah sajo nan dibaritakan madia massa. Wassalam, Afda Rizki On 2/4/2012 9:15 AM, indra_ca...@yahoo.com wrote: Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang diberikan. Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan. Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan. Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah bisa bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan kembali kerumah masing2. Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih permanen dengan melibatkan semua pihak. Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa. Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok. Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih makmur. Amiin ya Rabal'alamin. Mohon terus didukung dan didoakan. Wassalam: Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang Powered by Telkomsel BlackBerry® -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
[R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam
Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang diberikan. Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan. Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan. Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah bisa bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan kembali kerumah masing2. Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih permanen dengan melibatkan semua pihak. Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa. Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok. Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih makmur. Amiin ya Rabal'alamin. Mohon terus didukung dan didoakan. Wassalam: Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang Powered by Telkomsel BlackBerry® -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam
Alhamdulillah, gerak cepat pimpinan daerah yang seperti ini yang dibutuhkan negeri ini pak indra, masyarakat kita gampang terpancing karena banyaknya contoh kekisruhan yang bisa dilihat bebas di setiap rumah penduduk kita, tanpa memandang kemampuan masyarakat kita dalam menelaah dan menyikapi masalah dengan kepala dingin dan berdikusi dengan hati yang lapang. Pada kondisi darurat sept kemaren, maka power dan kebijaksanaan pemimpin untuk berada di posisi netral antara dua pihak yang bertikai akan sangat dibutuhkan, solusi dan jalan keluar yang menyenangkan kedua pihak pasti akan sulit, apalagi saat ini dalam diri masyarakat kita mulai berfikir pemerintah tidak lagi memihak rakyat .. Selamat berjuang pak indra, semoga kedamaian dan ketenangan di negara ini dimulai dari kampung tercinta kabupaten agam ini, dan menular pada nagari , dan daerah lain ..aamiin Arina, menjelang 42, padang. Negri asal IV angkek canduang kab Agam, suku Koto.. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: indra_ca...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sat, 4 Feb 2012 02:23:08 To: Rantau Net GoRantauNet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang diberikan. Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan. Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan. Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah bisa bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan kembali kerumah masing2. Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih permanen dengan melibatkan semua pihak. Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa. Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok. Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih makmur. Amiin ya Rabal'alamin. Mohon terus didukung dan didoakan. Wassalam: Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang Powered by Telkomsel BlackBerry® -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam
Syukurlah, ibarat cabiak-cabiak bulu ayam, paruah juo nan ka manyalasaikan. Untuanglah Agam lai memiliki Pak Bupati nan ibarat Baringin Gadang di Tangah Koto. Pengalaman ambo terlibat dalam pendampingan dan memediasi konflik ko, termasuk nan sadang bajalan untuak satu pulau di Riau (berdasarkan mandat dari SK Mantari Kehutanan) ada beberapa hal nan pantiang 1. Paralu satu mekanisme dan kelembagaan pengaduan konflik di tingkek kabupaten dan propinsi, terkait jo investasi. 2. Paralu beberapa pelatihan penangan konflik berbasiskan sumberdaya alam ko, khususnyo terkait dengan alternatif penyelesaian sengketa (ADR) untuak aparatur nan sasui jo tupoksi sasuai jo kelembagaan di nomor 1 tadi. Karano iko indak ado, mako acok kali nan manjadi sasaran adolah pak Bupatinyo. Salam andiko sutan mancayo On Feb 4, 9:15 am, indra_ca...@yahoo.com wrote: Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang diberikan. Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan. Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan. Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah bisa bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan kembali kerumah masing2. Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih permanen dengan melibatkan semua pihak. Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa. Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok. Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih makmur. Amiin ya Rabal'alamin. Mohon terus didukung dan didoakan. Wassalam: Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Mulyadi Dt MB mulyadiy...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 3 Feb 2012 16:11:09 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb dalam kejadian iko ? Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan secaro bijak. Wassalam, HM Dt.MB (55-) HMDTMB Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: taufiqras...@rantaunet.org Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam Massa Mengamuk    Jumat, 03 Februari 2012 04:01 DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati. LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis (2/2). Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa. Tak sampai di sana, massa yang tersulut emosi juga nyaris membakar Kantor Bupati Agam. Beruntung polisi berhasil menenangkan massa, sehingga massa hanya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam. Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT Mutiara Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan Kantor PT Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rombongan bupati dan perwakilan pengunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa. Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk menyampaikan tuntutan penghentian operasi dan penurunan papan nama PT Mutiara Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka. Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik suku Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung. Pada unjuk rasa kali ini, awalnya sekitar 5.000
Re: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam
Luar biasa, Bang. Apresiasi khusus untuk Kapolres dan pimpinan demonstran. Kapolres tdk membalas ketika kena pukul demonstran, lalu pimpinan demonstran minta maaf usai itu. Semoga contoh yang baik di Indonesia, ketika banyak kasus konflik agraria lainnya berakhir dengan kekerasan. Selamat bekerja, Bang Sent from my iPad On 4 Feb 2012, at 09:23, indra_ca...@yahoo.com wrote: Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang diberikan. Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan. Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan. Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah bisa bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan kembali kerumah masing2. Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih permanen dengan melibatkan semua pihak. Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa. Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok. Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih makmur. Amiin ya Rabal'alamin. Mohon terus didukung dan didoakan. Wassalam: Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang Powered by Telkomsel BlackBerry® -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting - Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
[R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam
Massa Mengamuk    Jumat, 03 Februari 2012 04:01 DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati. LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis (2/2). Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa. Tak sampai di sana, massa yang tersulut emosi juga nyaris membakar Kantor Bupati Agam. Beruntung polisi berhasil menenangkan massa, sehingga massa hanya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam. Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT Mutiara Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan Kantor PT Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rombongan bupati dan perwakilan pengunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa. Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk menyampaikan tuntutan penghentian operasi dan penurunan papan nama PT Mutiara Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka. Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik suku Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung. Pada unjuk rasa kali ini, awalnya sekitar 5.000 pengunjuk rasa memadati halaman depan kantor Bupati Agam sekitar pukul 11.00 WIB. Pengunjuk rasa datang menggunakan 10 unit truk, 15 unit mobil dan bus, serta menggunakan 200 sepeda motor, dengan menggotong poster dan spanduk tuntutan mereka. Rencananya, hanya sekitar 2.000 massa yang akan berunjuk rasa di halaman Kantor Bupati Agam pada Kamis kemarin. Namun antusias masyarakat yang tinggi, membuat peserta pengunjuk rasa kian membludak. Besarnya jumlah massa membuat upaya aparat yang mencoba membendung kehadiran massa di pintu gerbang Kantor Bupati Agam menjadi gagal. Dengan berbagai cara, massa berhasil menembus pintu gerbang dan merangsek masuk ke halaman kantor bupati. Beberapa menit kemudian, massa mulai gerah, karena bupati dan pejabat lainnya tidak ada yang mau menemui mereka. Massa mulai beringas, dan tanpa dikomandoi melempari kaca bagian depan kantor bupati. Jumlah petugas yang tidak seimbang dengan jumlah massa membuat petugas tak berdaya membendung amukan massa itu. Tak sampai di situ, massa juga menurunkan bendera Merah Putih dan membakar ban bekas di depan tiang bendera. Kapolres Agam yang mencoba menenangkan massa tak bisa berbuat banyak dan nyaris menjadi bulan-bulanan massa. Sekitar pukul 12.30 WIB, akhirnya Bupati Agam Indra Catri muncul menemui massa dan berdialog dengan perwakilan pengunjuk rasa. Dialog itu juga dihadiri Kapolres Agam AKBP Noortjahyo, Sekdakab Agam Syafirman Aziz, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Yulnasri dan anggota dewan Amril Anwar, di ruang data Polres Agam. Tinjau Lokasi Dihadang Setelah melalui dialog yang panjang dan mendengarkan semua keluhan dan aspirasi pengunjuk rasa, akhirnya Indra Catri bersedia meninjau lokasi sengketa bersama sejumlah perwakilan Pasukuan Tanjung Manggopoh. Rombongan itupun akhirnya bergerak ke lokasi lahan sengeketa, sementara ribuan pengunjuk rasa lainnya bertahan di halaman kantor bupati, menunggu hasil peninjauan dan kebijakan bupati. Di saat menuju perjalanan menuju lahan sengketa di kawasan PT Mutiara Agam, Bupati Indra Catri bersama perwakilan warga Manggopoh malah dihadang oleh massa tandingan dari perusahaan. Massa perusahaan itu memblokir jalan menju perusahaan dengan menggunakan truk sebagai penghambat jalan. Kondisi itu nyaris berujung bentrok. Namun bupati dan Kapolres Agam akhirnya bisa meredam konflik antar massa kedua belah pihak dan berhasil melakukan peninjauan lahan sengketa. Perwakilan warga Manggopoh Jufri Nur mengatakan, dasar tuntutan pengunjuk rasa adalah hasil kajian tim B bentukan Pemkab Agam, kala bupati dijabat M. Nur Syafei, yang mengeluarkan 1.400 hektare tanah ulayat pasukuan Tanjung Manggopoh. Namun tidak jelas, kepada siapa lahan yang 1.400 hektare tersebut. Menurutnya, PT Mutiara Agam telah mencaplok 2.500 hektare lahan perkebunan dari Pasukuan Tanjung Manggopoh. Untuk itu Jufri Nur memohon Bupati Agam, Kapolres Agam, Anggota DPRD Agam melakukan pengeceken tentang kebenaran lahan tersebut yang diklaim Pasukuan Tanjung Manggopoh. Syahrial Bhakri Syarif, perwakilan