Bls: Re: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

2012-02-04 Terurut Topik Mulyadi Dt MB
Alhamdulillah  Lai capek respon dari Pak Bupati kito nan sadang mahadok'i 
kemelut ko, dan alhamdulillah beliau lai segeh2 sajo tanpa ado kurang 
sesuatupun dalam demo nan menjurus anarkis dengan mamacahkan kaco kantua Pak 
Bupati Agam baru2 ko. 
Memang kalau indak capek diantisipasi, bisa jadi seperti Kantua Bupati Bima nan 
di baka massa minggu lalu. 
Kami dari rantau selalu mendoakan semoga Angku IC Dt.Malako Nan Putiah dapek 
manyalasaikan masalah demo tsb seperti menarik rambuik dalam tapuang, rambuik 
indak putuih, tapuang indak baserak. Amin
Wassalam,
HM Dt.Marah Bangso (55-) 
HMDTMB
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: indra_ca...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 4 Feb 2012 02:01:33 
To: Rantau Net GoRantauNet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam


Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman

Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang 
diberikan.

Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. 
Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan. 

Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan.

Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah bisa 
bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan kembali 
kerumah masing2.

Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih 
permanen dengan melibatkan semua pihak.

Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam 
sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan 
masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa. 

Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh 
bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok. 

Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang 
waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih makmur. 
Amiin ya Rabal'alamin. 

Mohon terus didukung dan didoakan.

Wassalam: 

Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang   


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Mulyadi Dt MB mulyadiy...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 3 Feb 2012 16:11:09 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb dalam 
kejadian iko ? 
Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan secaro 
bijak.
Wassalam, 
HM Dt.MB (55-)
HMDTMB
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: taufiqras...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam



Massa Mengamuk 







Jumat, 03 Februari 2012 04:01 

DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM

Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam 
berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati.

LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus 
tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas 
Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis 
(2/2). 

Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. 
Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian 
besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. 
Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa.

Tak sampai di sana, massa yang ter­sulut emosi juga nyaris membakar Kantor 
Bu­pati Agam. Beruntung polisi berhasil me­nenangkan massa, sehingga massa 
ha­nya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam.

Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT Mutiara 
Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan Kantor PT 
Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rom­bongan bupati dan perwakilan 
pe­ngunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa.

Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang 
merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan 
Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk 
menyampaikan tuntu­tan penghentian operasi dan penu­runan papan nama PT Mutiara 
Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka.

Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 
hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik suku 
Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung.

Pada unjuk rasa kali ini

Re: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

2012-02-04 Terurut Topik Nofend St. Mudo
Kaum Tanjung Ganti Kerugian 
Sabtu, 04 Februari 2012 04:23

PASCA-AMUK MASSA DI KANTOR BUPATI AGAM

Kaum pasukuan Tanjung bersedia mengganti semua kerugian akibat amuk
massa yang berunjuka rasa di Kantor Bupati Agam. Gubernur Sumatera
Barat Irwan Prayitno meminta BPN mengukur ulang tanah yang
disengketakan.

LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah unjuk rasa anarkis, ribuan anggota
pasukuan Tanjung Mang­gopoh,  Kamis (2/2), kondisi di Lubuk Basung,
terutama di Kantor Bupati Agam sudah kembali normal.

Para pegawai sudah bekerja seperti biasa. Namun peristiwa unjuk rasa
dimaksud menjadi topik ota di palanta lapau kopi di Lubuk Basung.
Banyak komentar terlontar, kebanyakan memuji keberanian ang­gota
pasukuan Tanjung Mang­go­poh memperjuangkan hak mereka.

Yang menggembirakan, menurut warga, kebesaran jiwa para pemuka
Pasukuan Tanjung Manggopoh. Mereka menyatakan bertanggung jawab
mengganti kerusakan Kantor Bupati Agam, akibat dilempari batu dan
benda keras lainnya oleh para pengunjuk rasa yang emosi.

“Biasanya para pengunjuk rasa tidak akan peduli dengan keru­sakan yang
diakibatkan aksi mereka. Namun Pasukuan Tanjung Mang­gopoh dengan
ikhlas menya­takan kalau mereka  bertanggung jawab mengganti kerusakan
kaca pintu dan jendela kantor Bupati Agam, yang rusak akibat lemparan
para pengunju krasa,” ujar L St Kayo, ketika minum pagi di salah kedai
kopi di Padang Baru, Lubuk Basung, kepada Haluan, Jumat (3/2).

Manajer Yayasan Tanjung Mang­gopoh (YTM), Jufri Nur, SH, M.Hum, ketika
dihubungi via ponselnya kemarin mengatakan, pihak YTM akan mengganti
kerusakan Kantor Bupati Agam akibat aksi unjuk rasa Kamis (2/2) lalu.
Menurutnya, sebenarnya pelemparan itu terjadi karena ada peserta unjuk
rasa yang sudah terbakar emosi. Emosi mereka meledak, karena
terlambatnya petinggi Pemerintah Kabupaten Agam datang menemui para
pe­ngunjuk rasa.

Hal itu juga disampaikan salah seorang jubir pengunjuk rasa, Andri
Tanjung, dalam pertemuan di Mapolres Agam, Kamis (2/2). Menurut Andri
Tanjung, bila saja petinggi Kabupaten Agam cepat menemui para
pengunjuk rasa, tindakan anarkis seperti itu tidak akan terjadi. Untuk
semua itu, baik Jufri Nur, Andri Tanjung, dan Buya Syahrial Bakri
Syarif sudah me­minta maaf. Kapolres Agam, AKBP Noortjahjo pun kala
itu sudah memaafkan, walau ia sebenarnya sempat kena pukulan para
pe­ngunjuk rasa.

Kabid Humas Polda Sumbar AKBP Mainar Sugianto menga­takan, pihaknya
telah menurunkan sedikitnya 200 personil dari Brimob Polda Sumbar ke
Kantor Bupati Agam terkait aksi warga dari Suku Tanjung, Nagari
Manggopoh, Tiku, Kabupaten Agam.

Selain bantuan dari Polda Sumbar, kata Mainar, Polres Bukittinggi pun
mengirimkan ban­tuan petugas sekitar satu pleton Dalmas.

Patuhi

Jufri Nur mengaku akan mema­tuhi keputusan musyawarah dengan pihak
Pemerintah Kabupaten Agam dan PT Minang Agro, Kamis (2/2) sore, di
Mapolres Agam. Kepu­tusan itu di antaranya mem­berlakukan status quo
pada lahan 2.500 hektera yang diklaim sebagai lahan milik pasukuan
Tanjung. Di lahan tersebut tidak dibenarkan melakukan akti­vitas
kebun, seperti memanen sawit. Juga tenggang waktu sebulan untuk
menuntaskan masalah “penc­a­plokan” lahan tersebut. Segenap anggota
pasu­kuan Tanjung berharap sangat kepada Bupati Agam dan unsur terkait
lainnya di Agam, agar masalah itu secepatnya ditun­taskan.

“Bila tidak juga tuntas, dengan sangat terpaksa kami akan mela­kukan
penyelesaian masalah dengan cara kami sendiri. Karena kami merasa
sudah diberlakukan selama ini dengan sangat tidak adil,” tegas Jufri
Nur.

Pada demonstrasi 15 Februari 2011 lalu, juga telah ada kese­pakatan
antara 3 kelompok, yakni untuk menghentikan aktivitas perusahaan pada
lahan yang diseng­ketakan dan akan dilakukan upaya penyelesaian
lanjutan. Namun hal itu kemudian didiamkan. Notulen rapat waktu itu
juga diusung oleh pendemo Kamis (2/2).

Sementara itu tokoh muda suku Tanjung yang tempramental Andri Tanjung
mengatakan, sebenarnya warga masyarakat telah bosan demo, karena
setiap kali demo yang rugi mereka sendiri jika terjadi bentrok yang
korban dan disa­lahkan juga mereka, tapi kalau tidak mereka yang
mem­per­juangkan siapa lagi.

Ukur Ulang

Sementara itu, Gubernur Sum­bar Irwan Prayitno meminta agar Badan
Pertanahan Nasional (BPN) melakukan pengukuran ulang atas lahan PT
Mutiara Agam yang disengketakan. Saat pengukuran ulang hendaknya
melibatkan perwa­kilan masyarakat  pasukuan Tan­jung, Manggopoh,
Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam.

Ia juga meminta agar Bupati Agam bersikap arif dalam me­nye­lesaikan
masalah ini. Pemanfaatan lahan oleh perusahaan perkebunan itu harus
selalu dipantau, sehingga keributan dengan masyarakat setempat yang
merasa lahannya dicaplok, tidak terjadi.

“Saya sudah telepon Kepala BPN Sumbar untuk melakukan pengukuran ulang
atas lahan perkebunan yang dikelola PT Mutiara Agam dengan melibatkan
masyarakat pasukuan Tanjuang,” ujar Irwan Prayitno kepada Haluan Jumat
(3/2), usai menerima rom­bongan Badan Promosi Pariwisata Sumbar di
gubernuran.


Bls: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

2012-02-04 Terurut Topik Lies Suryadi
Sanang mandanga kaba dari Kanda Indra Catri. Iko palajaran bagi kito Kanda 
Bupati, nan ko ka ateh iyo rancak bana dikaji masak2 talabiah daulu, dibaliak2 
bak mamanggang, satiok kaputusan atau permohonan pembukaan perkebunan gadang 
nan malibatkan kontraktor lua dan dalam ko, supayo ekses2 sosialnyo dapek kito 
minimalisir, kalaulah indak ka mailangkan.
 
Wassalam,
Suryadi



Dari: Afda Rizki afdari...@gmail.com
Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Dikirim: Sabtu, 4 Februari 2012 3:16
Judul: Re: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

Alhamdulillah ...sanang bana mandanga beritako dari Mamanda Bupati 
langsuang.

 Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang 
 Mangopoh bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok.

Satantang nan di atehko, kok lai bisa diliput media massa tantu rancak 
bana Mak, buliah nan rancak juo dibaritakan indak cuma nan rusuah sajo 
nan dibaritakan madia massa.

Wassalam,
Afda Rizki


On 2/4/2012 9:15 AM, indra_ca...@yahoo.com wrote:
 Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman

 Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang 
 diberikan.

 Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. 
 Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan.

 Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan.

 Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah 
 bisa bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan 
 kembali kerumah masing2.

 Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih 
 permanen dengan melibatkan semua pihak.

 Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam 
 sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan 
 masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa.

 Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang 
 Mangopoh bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok.

 Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang 
 waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih 
 makmur. Amiin ya Rabal'alamin.

 Mohon terus didukung dan didoakan.

 Wassalam:

 Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang


 Powered by Telkomsel BlackBerry®

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

2012-02-04 Terurut Topik ajo duta
Alhamdulillah dan salut pado nakan Indra, selaku bupati bisa meredam
kemarahan rakyat di wilayahnya. Sehingga akibat yang lebih buruk bisa
dihindarkan.

Masalah tanah ulayat memang cukup rumit, apalagi kalau berhadapan dgn
investasi dibidang perkebunan. Banyak kepentingan yg dikorbankan. Tak
kalah banyaknya urang nan manangguak diaia karuah.

Semoga Agam bisa menjadi percontohan dalam penyelesaian soal tanah ulayat ko.

On 2/3/12, indra_ca...@yahoo.com indra_ca...@yahoo.com wrote:

 Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman

 Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati
 yang diberikan.

 Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang
 kerja. Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan.

 Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus
 dievakuasikan.

 Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah
 bisa bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan
 kembali kerumah masing2.

 Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih
 permanen dengan melibatkan semua pihak.

 Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam
 sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan
 masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa.

 Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang
 Mangopoh bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok.

 Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang
 waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih
 makmur. Amiin ya Rabal'alamin.

 Mohon terus didukung dan didoakan.

 Wassalam:

 Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang


 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: Mulyadi Dt MB mulyadiy...@yahoo.com
 Sender: rantaunet@googlegroups.com
 Date: Fri, 3 Feb 2012 16:11:09
 To: rantaunet@googlegroups.com
 Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

 Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb
 dalam kejadian iko ?
 Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan
 secaro bijak.
 Wassalam,
 HM Dt.MB (55-)
 HMDTMB
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!

 -Original Message-
 From: taufiqras...@rantaunet.org
 Sender: rantaunet@googlegroups.com
 Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40
 To: rantaunet@googlegroups.com
 Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam



 Massa Mengamuk

 

 

 

 Jumat, 03 Februari 2012 04:01

 DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM

 Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam
 berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati.

 LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus
 tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas
 Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis
 (2/2).

 Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam.
 Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping.
 Sebagian besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari
 amukan massa. Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan
 massa.

 Tak sampai di sana, massa yang ter­sulut emosi juga nyaris membakar Kantor
 Bu­pati Agam. Beruntung polisi berhasil me­nenangkan massa, sehingga massa
 ha­nya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati
 Agam.

 Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT
 Mutiara Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan
 Kantor PT Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rom­bongan bupati dan
 perwakilan pe­ngunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa.

 Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang
 merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan
 Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya
 untuk menyampaikan tuntu­tan penghentian operasi dan penu­runan papan nama
 PT Mutiara Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka.

 Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400
 hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik
 suku Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung.

 Pada unjuk rasa kali ini, awal­nya sekitar 5.000 pengunjuk rasa me­madati
 halaman depan kantor Bupati Agam sekitar pukul 11.00 WIB. Pengunjuk rasa
 datang meng­gunakan 10 unit truk, 15 unit mobil dan bus, serta menggunakan
 200 sepeda motor, dengan menggotong poster dan spanduk tuntutan mereka.

 Rencananya, hanya sekitar 2.000 massa yang akan berunjuk rasa di halaman
 Kantor Bupati Agam pada Kamis kemarin. Namun antusias masyarakat yang
 tinggi

Re: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

2012-02-04 Terurut Topik andi jepe
 meredam
 kemarahan rakyat di wilayahnya. Sehingga akibat yang lebih buruk bisa
 dihindarkan.

 Masalah tanah ulayat memang cukup rumit, apalagi kalau berhadapan dgn
 investasi dibidang perkebunan. Banyak kepentingan yg dikorbankan. Tak
 kalah banyaknya urang nan manangguak diaia karuah.

 Semoga Agam bisa menjadi percontohan dalam penyelesaian soal tanah ulayat
 ko.

 On 2/3/12, indra_ca...@yahoo.com indra_ca...@yahoo.com wrote:

 Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman

 Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati
 yang diberikan.

 Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang
 kerja. Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan.

 Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus
 dievakuasikan.

 Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah
 bisa bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan
 kembali kerumah masing2.

 Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang
 lebih
 permanen dengan melibatkan semua pihak.

 Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi
 malam
 sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan
 masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa.

 Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang
 Mangopoh bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok.

 Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam
 rentang
 waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih
 makmur. Amiin ya Rabal'alamin.

 Mohon terus didukung dan didoakan.

 Wassalam:

 Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang


 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: Mulyadi Dt MB mulyadiy...@yahoo.com
 Sender: rantaunet@googlegroups.com
 Date: Fri, 3 Feb 2012 16:11:09
 To: rantaunet@googlegroups.com
 Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

 Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb
 dalam kejadian iko ?
 Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan
 secaro bijak.
 Wassalam,
 HM Dt.MB (55-)
 HMDTMB
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!

 -Original Message-
 From: taufiqras...@rantaunet.org
 Sender: rantaunet@googlegroups.com
 Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40
 To: rantaunet@googlegroups.com
 Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam



 Massa Mengamuk

 

 

 

 Jumat, 03 Februari 2012 04:01

 DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM

 Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam
 berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati.

 LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman,
 kasus
 tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako
 Satlantas
 Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak,
 Kamis
 (2/2).

 Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam.
 Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping.
 Sebagian besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari
 amukan massa. Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan
 massa.

 Tak sampai di sana, massa yang ter­sulut emosi juga nyaris membakar Kantor
 Bu­pati Agam. Beruntung polisi berhasil me­nenangkan massa, sehingga massa
 ha­nya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati
 Agam.

 Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT
 Mutiara Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan
 Kantor PT Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rom­bongan bupati dan
 perwakilan pe­ngunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa.

 Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa
 yang
 merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan
 Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya
 untuk menyampaikan tuntu­tan penghentian operasi dan penu­runan papan nama
 PT Mutiara Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka.

 Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400
 hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik
 suku Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung.

 Pada unjuk rasa kali ini, awal­nya sekitar 5.000 pengunjuk rasa me­madati
 halaman depan kantor Bupati Agam sekitar pukul 11.00 WIB. Pengunjuk rasa
 datang meng­gunakan 10 unit truk, 15 unit mobil dan bus, serta menggunakan
 200 sepeda motor, dengan menggotong poster dan spanduk tuntutan mereka.

 Rencananya, hanya sekitar 2.000 massa yang akan berunjuk rasa di halaman
 Kantor Bupati Agam pada Kamis kemarin. Namun antusias masyarakat yang
 tinggi, membuat peserta pengunjuk rasa kian membludak

Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

2012-02-04 Terurut Topik Ramadhanil pitopang
Ass. WW. JEPE,
Apokah sanak Jepe tamasuak salah seorang Warga Negara Ateh Awang-Awang dan  
tamasuak Sakik juo? hehehehehe
Kalau baitu kito kasadonyo, tamasuak warga RN harus pai baubek yo.Jan 
sampai mal praktek pulo...salah ubek..

Salam,
R. Pitopang, 48 thn Palu




- Pesan Asli -
Dari: andi jepe andi.j...@gmail.com
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Cc: 
Dikirim: Sabtu, 4 Februari 2012 21:14
Judul: Re: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

he he la kok  lah carito demo mandemo masalah lahan, pengelolaan
sumbar daya alam nan lueh apokah kabun, , tapi iko di negara kawan
ambo mah bukan di AGAM dan Bukan di Indonesia pulo, negara kawan ambo
di ateh awang-awang

Kesimpulan ambo semua Pihak  di negara Awang-awang ko yang terlibat
sadonyo alah 'SAKIK'

Bupati Negara Awang-awang jo aparat terkait SAKIK

Pokoknyo pitih nan mangecek, gampang kanai sogok, kanai amplop, kanai
uang semir dek pengusaha/invenstor samakin ado masalah samakin banyak
kepeang masuak caronyo gampang sajo, Bupati kanai lobi dek pengusaha
tolong turunkan Tim buek surek tugas iko pitih, nan Tim buek usulan
anggaran biaya jo lumpsum adokan ka pengusaha, kalau ado pasan nan
manguntuangkan di laporan dan berita acara tambah pitihnyo. Samakin
ribuik2 dan ado masalah di masyarakat awang-awang jo pengusaha di
nagari awang2 samakin padek pitih aparat negara awang-awang

Pengusaha (Perusahaan) dinegara ateh awang-awang SAKIK

Salagi menguntuangkan dan ado kepentingan siap manyadiokan pitih
sakambuik untuak manyogok aparat, Bupati ka ibu kota negara awang2
diimbau dek Bos  kalau Bupati lai bamoral diajak makan2 sajo di kafe
dan restoran mentereng lalu di amplopkan kepeang, kalau Bupatinyo suko
dugem, dunia malam dan esek2 disadiokan dek pengusaha cewek2 panggilan
kelas tinggi bahkan kok dapek surek2 jo SK nan ka inyo teken tu di
ateh pungguang cewek2 tu inyo teken bagai co itu lah ibaratnyo, baa
lai awak lah mabuak..ma tahu wak..teken je dulu

LSM dan Lembaga Kajian negara diateh awang-awang  SAKIK

Manjalang masuak suntiknyo kok lah nego bisa sebagai mediator, bisa
sebagai juru rundiang dengan babagai kajiannyo beko lah masuak lo
anggaran dan diajukan ka pengusaha, rapek ka rapek, kumpua ka bakumpua
jo masyarakat, pengusaha, masyarakat hasilnyo mangambang sajo paliang
saran2 sajo paralu ditindak lanjuti jo instansi terkait baik daerah
dan pusat salasai bagi-bagi uang saku, uang jalan..macam2 mode
lumpsum

Masayarakat negara ateh awang-awang SAKIK

Sia nan bagak, sia nan manonjol, santiang mangecek apokah tokoh,
kapalo suku, kapalo adat, kapalo macam2 di kampuang nagari ateh
awang-awang , pitih juo  nan masuak ka sakunyo,

Jadi dek sado elemen nan sato manangani kasus sarupo dek SAKIK
sadonyo, luruih juo jadinyo, ibarat garis sapotong-sapotong SAKIK
(Bengkok)..Bengkok..bengkok..bengkok..bengkok di hubuangkan kan luruih
juo tu, tapi luruih garih bengkok ko kok ditagakan indak tagak tali 90
Deradjat do tapi luruihnyo jo menara pisa nan miriang..jadi sistim
peraturan dan undang2 di nagari diateh awang-awang  ko dijalankan dek
semua pihak dengan cara SAKIK sadonyo..jadi luruih juo..luruih nan
bengkok dek ulah Money Talk

Manjadi Kapalo Daerah satingkek Bupati di nagari ateh awang-awang ko
kadang2  (bukan kadang-kadang kali yo) memang dek Pilkada perahunyo
partai yo harus ado baleh budi ka partai, jaan cubo diam2 sajo indak
setor ka petinggi partai baik pusat dan daerah.nagari diateh
awang-awang .secara mental dan psikologis kanai takan abih, Bupati dan
Wako lah manjadi ATM resmi partai untuak maiisi kas partai dan saku
petinggi partai, kalau Bupati ka Ibu Kota Nagari Awang-awang .ndak do
lai..jaan cubo bawo pisang, apel, kain saruang, baju batiak
sajo...buah tangan...harus pitih nan banyak kalau ndak kanai takan,
kanai bilalak, kanai kecek  dek petinggi partai waang ndak tahu dek
untuang, sabalun pilkada banyak janji waang, alah ado komitmen
bla..bla joa ka di iduikan partai nan mandukuang waang ko, dari ma
pitihnyo..pitihnyo tu yo dari waang nan jadi Bupati, pandai lah waang
mancari kepeang takan bagailah pengusaha, bos2 di daerah waang tu,
kalau baa caro manakannyo ndak paralu waden ajakan lai, waang kan
tapacik di tampuaknyo di daerah  waang mainkan ujuang pena tu,
dipena jo tekenan waang nan baharago ko negara waang atur...tapi
hati-hati..licin stek, pandai bamain, beko kanai tangkok lo masuak
pinjaro taniayo badan diri anak jo bini beko.

Co itulah Negara Diateh Awang-awang kini di atur dek SAKIK sadonyo
jadi luruih juo jalannyo, ado ubek samantaro manjalang cegak (ubeknyo
money talk) beko lah abih ubek SAKIK lo , masuak lo ubek liak, gak
aman manjalang  satahun, abih ubek SAKIK lo liak demo mandemo..co itu
taruih ndak tuntas2 do, nan pengusaha SAKIK dinegara awang2 ko duo
kato sajo pakemnyo  Rugi atau Untuang kalau Rugi..baa lai guluang
lapiak lah sial, kalau etong2annyo lai untuang juo jalan taruih the
show must go on..nan pantiang sadiokan pitih kalau ado masalah..sia
nan paralu datangi agaih Ubek


Kalo gitu..ondee sori sanak

Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

2012-02-03 Terurut Topik Mulyadi Dt MB
Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb dalam 
kejadian iko ? 
Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan secaro 
bijak.
Wassalam, 
HM Dt.MB (55-)
HMDTMB
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: taufiqras...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam



Massa Mengamuk 







Jumat, 03 Februari 2012 04:01 

DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM

Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam 
berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati.

LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus 
tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas 
Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis 
(2/2). 

Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. 
Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian 
besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. 
Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa.

Tak sampai di sana, massa yang ter­sulut emosi juga nyaris membakar Kantor 
Bu­pati Agam. Beruntung polisi berhasil me­nenangkan massa, sehingga massa 
ha­nya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam.

Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT Mutiara 
Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan Kantor PT 
Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rom­bongan bupati dan perwakilan 
pe­ngunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa.

Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang 
merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan 
Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk 
menyampaikan tuntu­tan penghentian operasi dan penu­runan papan nama PT Mutiara 
Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka.

Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 
hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik suku 
Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung.

Pada unjuk rasa kali ini, awal­nya sekitar 5.000 pengunjuk rasa me­madati 
halaman depan kantor Bupati Agam sekitar pukul 11.00 WIB. Pengunjuk rasa datang 
meng­gunakan 10 unit truk, 15 unit mobil dan bus, serta menggunakan 200 sepeda 
motor, dengan menggotong poster dan spanduk tuntutan mereka.

Rencananya, hanya sekitar 2.000 massa yang akan berunjuk rasa di halaman Kantor 
Bupati Agam pada Kamis kemarin. Namun antusias masyarakat yang tinggi, membuat 
peserta pengunjuk rasa kian membludak.

Besarnya jumlah massa mem­buat upaya aparat yang mencoba membendung kehadiran 
massa di pintu gerbang Kantor Bupati Agam menjadi gagal. Dengan berbagai cara, 
massa berhasil menembus pintu gerbang dan merangsek masuk ke halaman kantor 
bupati.

Beberapa menit kemudian, massa mulai gerah, karena bupati dan pejabat lainnya 
tidak ada yang mau menemui mereka. Massa mulai beringas, dan tanpa dikomandoi 
melempari kaca bagian depan kantor bupati. Jumlah petugas yang tidak seimbang 
dengan jumlah massa membuat petugas tak berdaya membendung amukan massa itu.

Tak sampai di situ,  massa juga menurunkan bendera Merah Putih dan membakar ban 
bekas di depan tiang bendera. Kapolres Agam yang mencoba menenangkan massa tak 
bisa berbuat banyak dan nyaris menjadi bulan-bulanan massa.

Sekitar pukul 12.30 WIB, akhir­nya Bupati Agam Indra Catri muncul menemui massa 
dan berdia­log dengan perwakilan pengunjuk rasa. Dialog itu juga dihadiri 
Kapolres Agam AKBP Noortjahyo, Sekdakab Agam Syafirman Aziz, Kepala Dinas 
Kehutanan dan Perkebunan Yulnasri dan anggota dewan Amril Anwar, di ruang data 
Polres Agam.

Tinjau Lokasi Dihadang

Setelah melalui dialog yang panjang dan mendengarkan semua keluhan dan aspirasi 
pengunjuk rasa, akhirnya Indra Catri bersedia meninjau lokasi sengketa bersama 
sejumlah perwakilan Pasukuan Tanjung Manggopoh. Rombongan itupun akhirnya 
bergerak ke lokasi lahan sengeketa, sementara ribuan pengunjuk rasa lainnya 
bertahan di halaman kantor bupati, me­nung­­gu hasil peninjauan dan kebijakan 
bupati.

Di saat menuju perjalanan menuju lahan sengketa di kawasan PT Mutiara Agam, 
Bupati Indra Catri bersama perwakilan warga Manggopoh malah dihadang oleh massa 
tandingan dari perusahaan. Massa perusahaan itu memblokir jalan menju 
perusahaan dengan menggunakan truk sebagai peng­hambat jalan.

Kondisi itu nyaris berujung bentrok. Namun bupati dan Kapol­res Agam akhirnya 
bisa meredam konflik antar massa kedua belah pihak dan berhasil melakukan 
peninjauan lahan sengketa.

Perwakilan warga Manggopoh Jufri Nur mengatakan, dasar tuntutan pengunjuk rasa

Re: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

2012-02-03 Terurut Topik taufiqrasjid

Mungkin saja penyebab demo menjadi  anarkis,karena Bupati terlambat menemui 
mereka

Atau itu merupakan gertakan para pendemo

Secara fisik Bupati aman saja, Kapolres yang luka pelipisnya karena kena lempar

--TR 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Mulyadi Dt MB mulyadiy...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 3 Feb 2012 16:11:09 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb dalam 
kejadian iko ? 
Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan secaro 
bijak.
Wassalam, 
HM Dt.MB (55-)
HMDTMB
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: taufiqras...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam



Massa Mengamuk 







Jumat, 03 Februari 2012 04:01 

DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM

Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam 
berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati.

LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus 
tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas 
Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis 
(2/2). 

Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. 
Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian 
besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. 
Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa.

Tak sampai di sana, massa yang ter­sulut emosi juga nyaris membakar Kantor 
Bu­pati Agam. Beruntung polisi berhasil me­nenangkan massa, sehingga massa 
ha­nya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam.

Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT Mutiara 
Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan Kantor PT 
Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rom­bongan bupati dan perwakilan 
pe­ngunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa.

Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang 
merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan 
Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk 
menyampaikan tuntu­tan penghentian operasi dan penu­runan papan nama PT Mutiara 
Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka.

Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 
hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik suku 
Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung.

Pada unjuk rasa kali ini, awal­nya sekitar 5.000 pengunjuk rasa me­madati 
halaman depan kantor Bupati Agam sekitar pukul 11.00 WIB. Pengunjuk rasa datang 
meng­gunakan 10 unit truk, 15 unit mobil dan bus, serta menggunakan 200 sepeda 
motor, dengan menggotong poster dan spanduk tuntutan mereka.

Rencananya, hanya sekitar 2.000 massa yang akan berunjuk rasa di halaman Kantor 
Bupati Agam pada Kamis kemarin. Namun antusias masyarakat yang tinggi, membuat 
peserta pengunjuk rasa kian membludak.

Besarnya jumlah massa mem­buat upaya aparat yang mencoba membendung kehadiran 
massa di pintu gerbang Kantor Bupati Agam menjadi gagal. Dengan berbagai cara, 
massa berhasil menembus pintu gerbang dan merangsek masuk ke halaman kantor 
bupati.

Beberapa menit kemudian, massa mulai gerah, karena bupati dan pejabat lainnya 
tidak ada yang mau menemui mereka. Massa mulai beringas, dan tanpa dikomandoi 
melempari kaca bagian depan kantor bupati. Jumlah petugas yang tidak seimbang 
dengan jumlah massa membuat petugas tak berdaya membendung amukan massa itu.

Tak sampai di situ,  massa juga menurunkan bendera Merah Putih dan membakar ban 
bekas di depan tiang bendera. Kapolres Agam yang mencoba menenangkan massa tak 
bisa berbuat banyak dan nyaris menjadi bulan-bulanan massa.

Sekitar pukul 12.30 WIB, akhir­nya Bupati Agam Indra Catri muncul menemui massa 
dan berdia­log dengan perwakilan pengunjuk rasa. Dialog itu juga dihadiri 
Kapolres Agam AKBP Noortjahyo, Sekdakab Agam Syafirman Aziz, Kepala Dinas 
Kehutanan dan Perkebunan Yulnasri dan anggota dewan Amril Anwar, di ruang data 
Polres Agam.

Tinjau Lokasi Dihadang

Setelah melalui dialog yang panjang dan mendengarkan semua keluhan dan aspirasi 
pengunjuk rasa, akhirnya Indra Catri bersedia meninjau lokasi sengketa bersama 
sejumlah perwakilan Pasukuan Tanjung Manggopoh. Rombongan itupun akhirnya 
bergerak ke lokasi lahan sengeketa, sementara ribuan pengunjuk rasa lainnya 
bertahan di halaman kantor bupati, me­nung­­gu hasil peninjauan dan kebijakan 
bupati.

Di saat menuju perjalanan

Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

2012-02-03 Terurut Topik Ramadhanil pitopang
Ass. WW.
Kalau di Sulawesi Tengah, hampir seluruh kawasan alah dimiliki oleh investor, 
termasuk sebuah kawasan konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Palu yang dulunya 
merupakan Cagar Alam Paboya dan hutan lindung di Kebun Kopi (hutan yg terletak 
di leher pulau Sulawesi), telah dikantongi izin/konsesinya oleh PT Palu Citra 
Mineral  ,, sebuah perusahan Tambang Emas yang dimiliki oleh seorang petinggi 
partai Golkar, ARB. Kalau di Kabupaten Morowali (Sulteng) lain pulo caritonyo: 
Sebuah kawasan (lahan) diklaim oleh 4 perusahaan (Investor) yang berbeda untuk 
menggarapnya.

Wassalam,
R. Pitopang
48 thn


 



- Pesan Asli -
Dari: Mulyadi Dt MB mulyadiy...@yahoo.com
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Cc: 
Dikirim: Jumat, 3 Februari 2012 23:11
Judul: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb dalam 
kejadian iko ? 
Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan secaro 
bijak.
Wassalam, 
HM Dt.MB (55-)
HMDTMB
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: taufiqras...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam



Massa Mengamuk 







Jumat, 03 Februari 2012 04:01 

DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM

Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam 
berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati.

LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus 
tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas 
Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis 
(2/2). 

Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. 
Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian 
besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. 
Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa.

Tak sampai di sana, massa yang ter­sulut emosi juga nyaris membakar Kantor 
Bu­pati Agam. Beruntung polisi berhasil me­nenangkan massa, sehingga massa 
ha­nya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam.

Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT Mutiara 
Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan Kantor PT 
Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rom­bongan bupati dan perwakilan 
pe­ngunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa.

Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang 
merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan 
Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk 
menyampaikan tuntu­tan penghentian operasi dan penu­runan papan nama PT Mutiara 
Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka.

Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 
hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik suku 
Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung.

Pada unjuk rasa kali ini, awal­nya sekitar 5.000 pengunjuk rasa me­madati 
halaman depan kantor Bupati Agam sekitar pukul 11.00 WIB. Pengunjuk rasa datang 
meng­gunakan 10 unit truk, 15 unit mobil dan bus, serta menggunakan 200 sepeda 
motor, dengan menggotong poster dan spanduk tuntutan mereka.

Rencananya, hanya sekitar 2.000 massa yang akan berunjuk rasa di halaman Kantor 
Bupati Agam pada Kamis kemarin. Namun antusias masyarakat yang tinggi, membuat 
peserta pengunjuk rasa kian membludak.

Besarnya jumlah massa mem­buat upaya aparat yang mencoba membendung kehadiran 
massa di pintu gerbang Kantor Bupati Agam menjadi gagal. Dengan berbagai cara, 
massa berhasil menembus pintu gerbang dan merangsek masuk ke halaman kantor 
bupati.

Beberapa menit kemudian, massa mulai gerah, karena bupati dan pejabat lainnya 
tidak ada yang mau menemui mereka. Massa mulai beringas, dan tanpa dikomandoi 
melempari kaca bagian depan kantor bupati. Jumlah petugas yang tidak seimbang 
dengan jumlah massa membuat petugas tak berdaya membendung amukan massa itu.

Tak sampai di situ,  massa juga menurunkan bendera Merah Putih dan membakar ban 
bekas di depan tiang bendera. Kapolres Agam yang mencoba menenangkan massa tak 
bisa berbuat banyak dan nyaris menjadi bulan-bulanan massa.

Sekitar pukul 12.30 WIB, akhir­nya Bupati Agam Indra Catri muncul menemui massa 
dan berdia­log dengan perwakilan pengunjuk rasa. Dialog itu juga dihadiri 
Kapolres Agam AKBP Noortjahyo, Sekdakab Agam Syafirman Aziz, Kepala Dinas 
Kehutanan dan Perkebunan Yulnasri dan anggota dewan Amril Anwar, di ruang data 
Polres Agam.

Tinjau Lokasi Dihadang

Setelah melalui dialog yang panjang dan mendengarkan semua keluhan dan aspirasi 
pengunjuk rasa, akhirnya Indra Catri bersedia meninjau lokasi

Re: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

2012-02-03 Terurut Topik taufiqrasjid

Di Agam  kabanyo ado juo kabun sawit ARB iko. Apo yang bermasalah iko ??

--TR
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Ramadhanil pitopang pitopang...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 4 Feb 2012 07:57:51 
To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

Ass. WW.
Kalau di Sulawesi Tengah, hampir seluruh kawasan alah dimiliki oleh investor, 
termasuk sebuah kawasan konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Palu yang dulunya 
merupakan Cagar Alam Paboya dan hutan lindung di Kebun Kopi (hutan yg terletak 
di leher pulau Sulawesi), telah dikantongi izin/konsesinya oleh PT Palu Citra 
Mineral  ,, sebuah perusahan Tambang Emas yang dimiliki oleh seorang petinggi 
partai Golkar, ARB. Kalau di Kabupaten Morowali (Sulteng) lain pulo caritonyo: 
Sebuah kawasan (lahan) diklaim oleh 4 perusahaan (Investor) yang berbeda untuk 
menggarapnya.

Wassalam,
R. Pitopang
48 thn


 



- Pesan Asli -
Dari: Mulyadi Dt MB mulyadiy...@yahoo.com
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Cc: 
Dikirim: Jumat, 3 Februari 2012 23:11
Judul: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb dalam 
kejadian iko ? 
Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan secaro 
bijak.
Wassalam, 
HM Dt.MB (55-)
HMDTMB
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: taufiqras...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam



Massa Mengamuk 







Jumat, 03 Februari 2012 04:01 

DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM

Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam 
berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati.

LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus 
tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas 
Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis 
(2/2). 

Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. 
Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian 
besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. 
Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa.

Tak sampai di sana, massa yang ter­sulut emosi juga nyaris membakar Kantor 
Bu­pati Agam. Beruntung polisi berhasil me­nenangkan massa, sehingga massa 
ha­nya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam.

Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT Mutiara 
Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan Kantor PT 
Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rom­bongan bupati dan perwakilan 
pe­ngunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa.

Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang 
merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan 
Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk 
menyampaikan tuntu­tan penghentian operasi dan penu­runan papan nama PT Mutiara 
Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka.

Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 
hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik suku 
Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung.

Pada unjuk rasa kali ini, awal­nya sekitar 5.000 pengunjuk rasa me­madati 
halaman depan kantor Bupati Agam sekitar pukul 11.00 WIB. Pengunjuk rasa datang 
meng­gunakan 10 unit truk, 15 unit mobil dan bus, serta menggunakan 200 sepeda 
motor, dengan menggotong poster dan spanduk tuntutan mereka.

Rencananya, hanya sekitar 2.000 massa yang akan berunjuk rasa di halaman Kantor 
Bupati Agam pada Kamis kemarin. Namun antusias masyarakat yang tinggi, membuat 
peserta pengunjuk rasa kian membludak.

Besarnya jumlah massa mem­buat upaya aparat yang mencoba membendung kehadiran 
massa di pintu gerbang Kantor Bupati Agam menjadi gagal. Dengan berbagai cara, 
massa berhasil menembus pintu gerbang dan merangsek masuk ke halaman kantor 
bupati.

Beberapa menit kemudian, massa mulai gerah, karena bupati dan pejabat lainnya 
tidak ada yang mau menemui mereka. Massa mulai beringas, dan tanpa dikomandoi 
melempari kaca bagian depan kantor bupati. Jumlah petugas yang tidak seimbang 
dengan jumlah massa membuat petugas tak berdaya membendung amukan massa itu.

Tak sampai di situ,  massa juga menurunkan bendera Merah Putih dan membakar ban 
bekas di depan tiang bendera. Kapolres Agam yang mencoba menenangkan massa tak 
bisa berbuat banyak dan nyaris menjadi bulan-bulanan massa.

Sekitar pukul 12.30 WIB, akhir­nya Bupati Agam Indra Catri muncul

Re: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

2012-02-03 Terurut Topik indra_catri

Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman

Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang 
diberikan.

Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. 
Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan. 

Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan.

Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah bisa 
bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan kembali 
kerumah masing2.

Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih 
permanen dengan melibatkan semua pihak.

Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam 
sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan 
masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa. 

Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh 
bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok. 

Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang 
waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih makmur. 
Amiin ya Rabal'alamin. 

Mohon terus didukung dan didoakan.

Wassalam: 

Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang   


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Mulyadi Dt MB mulyadiy...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 3 Feb 2012 16:11:09 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb dalam 
kejadian iko ? 
Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan secaro 
bijak.
Wassalam, 
HM Dt.MB (55-)
HMDTMB
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: taufiqras...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam



Massa Mengamuk 







Jumat, 03 Februari 2012 04:01 

DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM

Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam 
berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati.

LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus 
tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas 
Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis 
(2/2). 

Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. 
Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian 
besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. 
Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa.

Tak sampai di sana, massa yang ter­sulut emosi juga nyaris membakar Kantor 
Bu­pati Agam. Beruntung polisi berhasil me­nenangkan massa, sehingga massa 
ha­nya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam.

Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT Mutiara 
Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan Kantor PT 
Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rom­bongan bupati dan perwakilan 
pe­ngunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa.

Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang 
merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan 
Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk 
menyampaikan tuntu­tan penghentian operasi dan penu­runan papan nama PT Mutiara 
Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka.

Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 
hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik suku 
Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung.

Pada unjuk rasa kali ini, awal­nya sekitar 5.000 pengunjuk rasa me­madati 
halaman depan kantor Bupati Agam sekitar pukul 11.00 WIB. Pengunjuk rasa datang 
meng­gunakan 10 unit truk, 15 unit mobil dan bus, serta menggunakan 200 sepeda 
motor, dengan menggotong poster dan spanduk tuntutan mereka.

Rencananya, hanya sekitar 2.000 massa yang akan berunjuk rasa di halaman Kantor 
Bupati Agam pada Kamis kemarin. Namun antusias masyarakat yang tinggi, membuat 
peserta pengunjuk rasa kian membludak.

Besarnya jumlah massa mem­buat upaya aparat yang mencoba membendung kehadiran 
massa di pintu gerbang Kantor Bupati Agam menjadi gagal. Dengan berbagai cara, 
massa berhasil menembus pintu gerbang dan merangsek masuk ke halaman kantor 
bupati.

Beberapa menit kemudian, massa mulai gerah, karena bupati dan pejabat lainnya 
tidak ada yang mau menemui mereka. Massa mulai beringas, dan tanpa dikomandoi 
melempari kaca bagian depan kantor bupati. Jumlah petugas yang tidak

Re: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

2012-02-03 Terurut Topik indra_catri

Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman

Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang 
diberikan.

Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. 
Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan. 

Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan.

Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah bisa 
bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan kembali 
kerumah masing2.

Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih 
permanen dengan melibatkan semua pihak.

Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam 
sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan 
masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa. 

Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh 
bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok. 

Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang 
waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih makmur. 
Amiin ya Rabal'alamin. 

Mohon terus didukung dan didoakan.

Wassalam: 

Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang   


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Mulyadi Dt MB mulyadiy...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 3 Feb 2012 16:11:09 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb dalam 
kejadian iko ? 
Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan secaro 
bijak.
Wassalam, 
HM Dt.MB (55-)
HMDTMB
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: taufiqras...@rantaunet.org
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam



Massa Mengamuk 







Jumat, 03 Februari 2012 04:01 

DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM

Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam 
berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati.

LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus 
tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas 
Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis 
(2/2). 

Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. 
Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian 
besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. 
Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa.

Tak sampai di sana, massa yang ter­sulut emosi juga nyaris membakar Kantor 
Bu­pati Agam. Beruntung polisi berhasil me­nenangkan massa, sehingga massa 
ha­nya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam.

Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT Mutiara 
Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan Kantor PT 
Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rom­bongan bupati dan perwakilan 
pe­ngunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa.

Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang 
merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan 
Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk 
menyampaikan tuntu­tan penghentian operasi dan penu­runan papan nama PT Mutiara 
Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka.

Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 
hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik suku 
Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung.

Pada unjuk rasa kali ini, awal­nya sekitar 5.000 pengunjuk rasa me­madati 
halaman depan kantor Bupati Agam sekitar pukul 11.00 WIB. Pengunjuk rasa datang 
meng­gunakan 10 unit truk, 15 unit mobil dan bus, serta menggunakan 200 sepeda 
motor, dengan menggotong poster dan spanduk tuntutan mereka.

Rencananya, hanya sekitar 2.000 massa yang akan berunjuk rasa di halaman Kantor 
Bupati Agam pada Kamis kemarin. Namun antusias masyarakat yang tinggi, membuat 
peserta pengunjuk rasa kian membludak.

Besarnya jumlah massa mem­buat upaya aparat yang mencoba membendung kehadiran 
massa di pintu gerbang Kantor Bupati Agam menjadi gagal. Dengan berbagai cara, 
massa berhasil menembus pintu gerbang dan merangsek masuk ke halaman kantor 
bupati.

Beberapa menit kemudian, massa mulai gerah, karena bupati dan pejabat lainnya 
tidak ada yang mau menemui mereka. Massa mulai beringas, dan tanpa dikomandoi 
melempari kaca bagian depan kantor bupati. Jumlah petugas yang tidak

Re: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

2012-02-03 Terurut Topik Afda Rizki
Alhamdulillah ...sanang bana mandanga beritako dari Mamanda Bupati 
langsuang.



Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh 
bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok.


Satantang nan di atehko, kok lai bisa diliput media massa tantu rancak 
bana Mak, buliah nan rancak juo dibaritakan indak cuma nan rusuah sajo 
nan dibaritakan madia massa.


Wassalam,
Afda Rizki


On 2/4/2012 9:15 AM, indra_ca...@yahoo.com wrote:

Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman

Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang 
diberikan.

Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. 
Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan.

Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan.

Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah bisa 
bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan kembali 
kerumah masing2.

Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih 
permanen dengan melibatkan semua pihak.

Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam 
sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan 
masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa.

Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh 
bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok.

Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang 
waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih makmur. 
Amiin ya Rabal'alamin.

Mohon terus didukung dan didoakan.

Wassalam:

Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang


Powered by Telkomsel BlackBerry®


--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
 1. E-mail besar dari 200KB;
 2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
 3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


[R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

2012-02-03 Terurut Topik indra_catri

Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman

Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang 
diberikan.

Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. 
Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan. 

Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan.

Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah bisa 
bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan kembali 
kerumah masing2.

Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih 
permanen dengan melibatkan semua pihak.

Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam 
sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan 
masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa. 

Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh 
bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok. 

Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang 
waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih makmur. 
Amiin ya Rabal'alamin. 

Mohon terus didukung dan didoakan.

Wassalam: 

Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang   

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

2012-02-03 Terurut Topik arina_widya_murni
Alhamdulillah, gerak cepat pimpinan daerah yang seperti ini yang dibutuhkan 
negeri ini pak indra, masyarakat kita gampang terpancing karena banyaknya 
contoh kekisruhan yang bisa dilihat bebas di setiap rumah penduduk kita, tanpa 
memandang kemampuan masyarakat kita dalam menelaah dan menyikapi masalah dengan 
kepala dingin dan berdikusi dengan hati yang lapang. 
Pada kondisi darurat sept kemaren, maka power dan kebijaksanaan pemimpin untuk 
berada di posisi netral antara dua pihak yang bertikai akan sangat dibutuhkan, 
solusi dan jalan keluar yang menyenangkan kedua pihak pasti akan sulit, apalagi 
saat ini dalam diri masyarakat kita mulai berfikir pemerintah tidak lagi 
memihak rakyat ..
Selamat berjuang pak indra, semoga kedamaian dan ketenangan di negara ini 
dimulai dari kampung tercinta kabupaten agam ini, dan menular pada nagari , dan 
daerah lain ..aamiin

Arina, menjelang 42, padang.
Negri asal IV angkek canduang kab Agam, suku Koto..
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: indra_ca...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 4 Feb 2012 02:23:08 
To: Rantau Net GoRantauNet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam


Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman

Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang 
diberikan.

Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. 
Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan. 

Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan.

Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah bisa 
bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan kembali 
kerumah masing2.

Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih 
permanen dengan melibatkan semua pihak.

Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam 
sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan 
masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa. 

Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang Mangopoh 
bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok. 

Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang 
waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih makmur. 
Amiin ya Rabal'alamin. 

Mohon terus didukung dan didoakan.

Wassalam: 

Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang   

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


Re: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

2012-02-03 Terurut Topik Andiko
Syukurlah, ibarat cabiak-cabiak bulu ayam, paruah juo nan ka
manyalasaikan. Untuanglah Agam lai memiliki Pak Bupati nan ibarat
Baringin Gadang di Tangah Koto.

Pengalaman ambo terlibat dalam pendampingan dan memediasi konflik ko,
termasuk nan sadang bajalan untuak satu pulau di Riau (berdasarkan
mandat dari SK Mantari Kehutanan) ada beberapa hal nan pantiang
1. Paralu satu mekanisme dan kelembagaan pengaduan konflik di tingkek
kabupaten dan propinsi, terkait jo investasi.
2. Paralu beberapa pelatihan penangan konflik berbasiskan sumberdaya
alam ko, khususnyo terkait dengan alternatif penyelesaian sengketa
(ADR) untuak aparatur nan sasui jo tupoksi sasuai jo kelembagaan di
nomor 1 tadi.

Karano iko indak ado, mako acok kali nan manjadi sasaran adolah pak
Bupatinyo.

Salam

andiko sutan mancayo

On Feb 4, 9:15 am, indra_ca...@yahoo.com wrote:
 Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman

 Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang 
 diberikan.

 Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. 
 Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan.

 Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan.

 Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah 
 bisa bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan 
 kembali kerumah masing2.

 Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih 
 permanen dengan melibatkan semua pihak.

 Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam 
 sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan 
 masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa.

 Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang 
 Mangopoh bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok.

 Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang 
 waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih 
 makmur. Amiin ya Rabal'alamin.

 Mohon terus didukung dan didoakan.

 Wassalam:

 Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang

 Powered by Telkomsel BlackBerry®







 -Original Message-
 From: Mulyadi Dt MB mulyadiy...@yahoo.com

 Sender: rantaunet@googlegroups.com
 Date: Fri, 3 Feb 2012 16:11:09
 To: rantaunet@googlegroups.com
 Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: Bls: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

 Baa kolah kaba Angku Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah nan Bupati Agam tsb 
 dalam kejadian iko ?
 Semoga beliau lai sehat2 sajo dan bisa menyelesaikan kemelut ko dengan secaro 
 bijak.
 Wassalam,
 HM Dt.MB (55-)
 HMDTMB
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!

 -Original Message-
 From: taufiqras...@rantaunet.org
 Sender: rantaunet@googlegroups.com
 Date: Fri, 3 Feb 2012 01:52:40
 To: rantaunet@googlegroups.com
 Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
 Subject: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

 Massa Mengamuk

 

 

 

 Jumat, 03 Februari 2012 04:01

 DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM

 Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam 
 berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati.

 LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus 
 tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas 
 Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis 
 (2/2).

 Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. 
 Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian 
 besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. 
 Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa.

 Tak sampai di sana, massa yang ter­sulut emosi juga nyaris membakar Kantor 
 Bu­pati Agam. Beruntung polisi berhasil me­nenangkan massa, sehingga massa 
 ha­nya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam.

 Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT 
 Mutiara Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan 
 Kantor PT Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rom­bongan bupati dan 
 perwakilan pe­ngunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa.

 Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang 
 merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan 
 Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk 
 menyampaikan tuntu­tan penghentian operasi dan penu­runan papan nama PT 
 Mutiara Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka.

 Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 
 hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik 
 suku Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung.

 Pada unjuk rasa kali ini, awal­nya sekitar 5.000

Re: [R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

2012-02-03 Terurut Topik pi_liang
Luar biasa, Bang. Apresiasi khusus untuk Kapolres dan pimpinan demonstran. 
Kapolres tdk membalas ketika kena pukul demonstran, lalu pimpinan demonstran 
minta maaf usai itu. Semoga contoh yang baik di Indonesia, ketika banyak kasus 
konflik agraria lainnya berakhir dengan kekerasan.

Selamat bekerja, Bang

Sent from my iPad

On 4 Feb 2012, at 09:23, indra_ca...@yahoo.com wrote:

 
 Tan Datuak MB dan Sanak Sapalanta yang Budiman
 
 Insyaallah ambo lai aman dan sehat2 sajo. Tarimokasih atas semua emphati yang 
 diberikan.
 
 Saat kejadian ambo sesungguhnya tengah menunggu rombongan demo diruang kerja. 
 Tapi tanpa didahului dialog terjadi kejadian diluar dugaan. 
 
 Karena ekskalasinya sangat cepat maka sesuai protap saya harus dievakuasikan.
 
 Kita bersyukur karena suasana bisa cepat dikendalikan. Sorenya saya sudah 
 bisa bersilahturahim kembali dengan rombongan demonstran sebelum bubar dan 
 kembali kerumah masing2.
 
 Setelah ini kita Insyaallah akan berupaya mencarikan penyelesaian yang lebih 
 permanen dengan melibatkan semua pihak.
 
 Pada sisi yang lain dapat juga kami sampaikan bahwa Alhamdulillah tadi malam 
 sudah tercapai kesepakatan saling menguntungkan antara PT. Kamu dengan 
 masyarakat Lubukbasung yang rencananya akan demo besar2an Senin lusa. 
 
 Sementara itu Saudara2 kita yang demo kemarin dari kaum suku Tanjuang 
 Mangopoh bersedia pula goro memperbaiki kaca2 kantor yang dirusak besok. 
 
 Andaikata beberapa potensial konflik lainnya bisa diselesaikan dalam rentang 
 waktu yang tidak terlalu lama Insyaallah negeri kita akan menjadi lebih 
 makmur. Amiin ya Rabal'alamin. 
 
 Mohon terus didukung dan didoakan.
 
 Wassalam: 
 
 Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, 50 th, Lubuakbasuang   
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -- 
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
 http://groups.google.com/group/RantauNet/~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
 - DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
 - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
 http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
 - Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 - Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
 subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
 http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/


[R@ntau-Net] Demo- Kasus Tanah di Agam

2012-02-02 Terurut Topik taufiqrasjid


Massa Mengamuk 







Jumat, 03 Februari 2012 04:01 

DEMO DI KANTOR BUPATI AGAM

Aksi demo ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh di Kantor Bupati Agam 
berujung anarkis. Massa mengamuk dan memecah kaca kantor bupati.

LUBUK BASUNG, HALUAN — Setelah dihantam badai kasus Maligi di Pasaman, kasus 
tewasnya dua kakak beradik di Sijunjung dan kasus pembakaran Mako Satlantas 
Polresta Sawahlunto, kali ini giliran Kabupaten Agam yang bergejolak, Kamis 
(2/2). 

Ribuan warga Pasukuan Tanjung Manggopoh mengamuk di Kantor Bupati Agam. 
Akibatnya, kaca bagian depan kantor tersebut pecah berkeping-keping. Sebagian 
besar pegawai di kantor ini lari tunggang-langgang menghindari amukan massa. 
Kapolres Agam AKBP Noortjahyo juga nyaris jadi bulan-bulanan massa.

Tak sampai di sana, massa yang ter­sulut emosi juga nyaris membakar Kantor 
Bu­pati Agam. Beruntung polisi berhasil me­nenangkan massa, sehingga massa 
ha­nya membakar ban bekas di sekitar tiang bendera halaman Kantor Bupati Agam.

Anehnya, meski suasana saat itu lagi ekstrem, pihak perusahaan dari PT Mutiara 
Agam malah mengerahkan massa tandingan yang dipusatkan di kawasan Kantor PT 
Mutiara Agam dan sempat menghadang mobil rom­bongan bupati dan perwakilan 
pe­ngunjuk rasa yang berniat meninjau lahan lokasi sengketa.

Di halaman kantor Bupati Agam, amukan massa ini dipicu kekecewaan massa yang 
merasa tidak dihargai oleh Pemkab Agam, karena tak ada satupun perwakilan 
Pemkab yang mau menemui mereka di saat unjuk rasa. Padahal mereka hanya untuk 
menyampaikan tuntu­tan penghentian operasi dan penu­runan papan nama PT Mutiara 
Agam yang mengelola kebun sawit di daerah mereka.

Warga Tanjung Manggopoh juga menuntut pengembalian hak mereka seluas 3.400 
hektare lahan yang dicaplok PT Minang Agro, 900 hektare di antaranya milik suku 
Piliang dan 2.500 hektare milik warga suku Tanjung.

Pada unjuk rasa kali ini, awal­nya sekitar 5.000 pengunjuk rasa me­madati 
halaman depan kantor Bupati Agam sekitar pukul 11.00 WIB. Pengunjuk rasa datang 
meng­gunakan 10 unit truk, 15 unit mobil dan bus, serta menggunakan 200 sepeda 
motor, dengan menggotong poster dan spanduk tuntutan mereka.

Rencananya, hanya sekitar 2.000 massa yang akan berunjuk rasa di halaman Kantor 
Bupati Agam pada Kamis kemarin. Namun antusias masyarakat yang tinggi, membuat 
peserta pengunjuk rasa kian membludak.

Besarnya jumlah massa mem­buat upaya aparat yang mencoba membendung kehadiran 
massa di pintu gerbang Kantor Bupati Agam menjadi gagal. Dengan berbagai cara, 
massa berhasil menembus pintu gerbang dan merangsek masuk ke halaman kantor 
bupati.

Beberapa menit kemudian, massa mulai gerah, karena bupati dan pejabat lainnya 
tidak ada yang mau menemui mereka. Massa mulai beringas, dan tanpa dikomandoi 
melempari kaca bagian depan kantor bupati. Jumlah petugas yang tidak seimbang 
dengan jumlah massa membuat petugas tak berdaya membendung amukan massa itu.

Tak sampai di situ,  massa juga menurunkan bendera Merah Putih dan membakar ban 
bekas di depan tiang bendera. Kapolres Agam yang mencoba menenangkan massa tak 
bisa berbuat banyak dan nyaris menjadi bulan-bulanan massa.

Sekitar pukul 12.30 WIB, akhir­nya Bupati Agam Indra Catri muncul menemui massa 
dan berdia­log dengan perwakilan pengunjuk rasa. Dialog itu juga dihadiri 
Kapolres Agam AKBP Noortjahyo, Sekdakab Agam Syafirman Aziz, Kepala Dinas 
Kehutanan dan Perkebunan Yulnasri dan anggota dewan Amril Anwar, di ruang data 
Polres Agam.

Tinjau Lokasi Dihadang

Setelah melalui dialog yang panjang dan mendengarkan semua keluhan dan aspirasi 
pengunjuk rasa, akhirnya Indra Catri bersedia meninjau lokasi sengketa bersama 
sejumlah perwakilan Pasukuan Tanjung Manggopoh. Rombongan itupun akhirnya 
bergerak ke lokasi lahan sengeketa, sementara ribuan pengunjuk rasa lainnya 
bertahan di halaman kantor bupati, me­nung­­gu hasil peninjauan dan kebijakan 
bupati.

Di saat menuju perjalanan menuju lahan sengketa di kawasan PT Mutiara Agam, 
Bupati Indra Catri bersama perwakilan warga Manggopoh malah dihadang oleh massa 
tandingan dari perusahaan. Massa perusahaan itu memblokir jalan menju 
perusahaan dengan menggunakan truk sebagai peng­hambat jalan.

Kondisi itu nyaris berujung bentrok. Namun bupati dan Kapol­res Agam akhirnya 
bisa meredam konflik antar massa kedua belah pihak dan berhasil melakukan 
peninjauan lahan sengketa.

Perwakilan warga Manggopoh Jufri Nur mengatakan, dasar tuntutan pengunjuk rasa 
adalah hasil kajian tim B bentukan Pemkab Agam, kala bupati dijabat M. Nur 
Syafei, yang mengeluarkan 1.400 hektare tanah ulayat pasu­kuan Tanjung 
Manggopoh. Namun tidak jelas, kepada siapa lahan yang 1.400 hektare tersebut.

Menurutnya, PT Mutiara Agam telah mencaplok 2.500 hektare lahan perkebunan dari 
Pasukuan Tanjung Manggopoh. Untuk itu Jufri Nur memohon Bupati Agam, Kapolres

Agam, Anggota DPRD Agam melakukan pengeceken tentang kebenaran lahan tersebut 
yang diklaim Pasukuan Tanjung Manggopoh.

Syahrial Bhakri Syarif, per­wakilan