Re: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah
Sanak sadonyo, Kalau dari siai pendidikan ado kesadaran thd gebrakan AFTA ko, tapi para birokrat dan pimpinan adat masih bamanuang, anta pasan perdagangan bebas ko yg mereka indak mangarati atau memang cuek dima katibo sajo. Ado miscommunication antaro perantau beken dan para petinggi daerah, atau memang silent attitude yg labiah manonjol. Memang urang awak sulik saliang baiyo, dek ala pandai sadonyo, indak namuah taiimpik. Kabaa juo lai Salam, Zorion Anas, 58, Padang Pada 2014 1 22 05:05, syaff...@gmail.com menulis: Adidunsanak di Palanta n.a.h! Terlampir foto di Kualanamu Internasional Airport nan gagah. Kesan pertamanya begitu menggoda. Meski pelayanan (mungkin) masih belum setara, tapi fasilitasnya sudah menyamai atau hampir menyamai KLIA. Sebagai orang Sumatra, ambo bangga melihat Kualanamu. Begitu juga dengan perkembangan Kota Medan. Meski kota ini kota preman, tapi kota ini berkembang begitu pesat. Bersama Riau, Sumut dan mungkin juga Aceh, memang sudah siap menghadapi pasar tunggal Asean. Bagaimana dengan Sumbar? Biarkanlah provinsi tetangga kita seperti Sumut dan Riau itu maju secara ekonomi, dan kita akan tetap bertahan apa adanya, menunggu uluran tangan para perantau untuk kampung halaman. Namun suka atau tidak suka, Sumbar tidak akan bisa menolak bila sayur mayur bukan lagi datang dari Padangpanjang, tapi justru dari Thailand atau Vietnam. Saat ini, 3 juta orang Thailand tengah tekun belajar Bahasa Indonesia, mungkin juga nanti bahasa Minang atau Melayu. Untuk apa? Yang pasti, menguasai bahasa Indonesia bukan untuk tujuan melancong, pasti untuk berebut pasar di negeri yang selalu senang dengan hal-hal yang berbau luar negeri. Salam dari Medan Syaf AL, 50, tinggal di Bogor Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
[R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah
Adidunsanak di Palanta n.a.h! Terlampir foto di Kualanamu Internasional Airport nan gagah. Kesan pertamanya begitu menggoda. Meski pelayanan (mungkin) masih belum setara, tapi fasilitasnya sudah menyamai atau hampir menyamai KLIA. Sebagai orang Sumatra, ambo bangga melihat Kualanamu. Begitu juga dengan perkembangan Kota Medan. Meski kota ini kota preman, tapi kota ini berkembang begitu pesat. Bersama Riau, Sumut dan mungkin juga Aceh, memang sudah siap menghadapi pasar tunggal Asean. Bagaimana dengan Sumbar? Biarkanlah provinsi tetangga kita seperti Sumut dan Riau itu maju secara ekonomi, dan kita akan tetap bertahan apa adanya, menunggu uluran tangan para perantau untuk kampung halaman. Namun suka atau tidak suka, Sumbar tidak akan bisa menolak bila sayur mayur bukan lagi datang dari Padangpanjang, tapi justru dari Thailand atau Vietnam. Saat ini, 3 juta orang Thailand tengah tekun belajar Bahasa Indonesia, mungkin juga nanti bahasa Minang atau Melayu. Untuk apa? Yang pasti, menguasai bahasa Indonesia bukan untuk tujuan melancong, pasti untuk berebut pasar di negeri yang selalu senang dengan hal-hal yang berbau luar negeri. Salam dari Medan Syaf AL, 50, tinggal di Bogor Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. attachment: DSC_0170.JPG
Re: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah
Bung Al, tarimo kasih. Mental urang awak masih mental Balando masih jauh . Kadipangaan lai. Basihanyuik sajolah kito. Dima tasakek sinan kito baranti. Wassalam, SB, 77, Sby. Sent from my iPad On 22 Jan 2014, at 05.05, syaff...@gmail.com wrote: Adidunsanak di Palanta n.a.h! Terlampir foto di Kualanamu Internasional Airport nan gagah. Kesan pertamanya begitu menggoda. Meski pelayanan (mungkin) masih belum setara, tapi fasilitasnya sudah menyamai atau hampir menyamai KLIA. Sebagai orang Sumatra, ambo bangga melihat Kualanamu. Begitu juga dengan perkembangan Kota Medan. Meski kota ini kota preman, tapi kota ini berkembang begitu pesat. Bersama Riau, Sumut dan mungkin juga Aceh, memang sudah siap menghadapi pasar tunggal Asean. Bagaimana dengan Sumbar? Biarkanlah provinsi tetangga kita seperti Sumut dan Riau itu maju secara ekonomi, dan kita akan tetap bertahan apa adanya, menunggu uluran tangan para perantau untuk kampung halaman. Namun suka atau tidak suka, Sumbar tidak akan bisa menolak bila sayur mayur bukan lagi datang dari Padangpanjang, tapi justru dari Thailand atau Vietnam. Saat ini, 3 juta orang Thailand tengah tekun belajar Bahasa Indonesia, mungkin juga nanti bahasa Minang atau Melayu. Untuk apa? Yang pasti, menguasai bahasa Indonesia bukan untuk tujuan melancong, pasti untuk berebut pasar di negeri yang selalu senang dengan hal-hal yang berbau luar negeri. Salam dari Medan Syaf AL, 50, tinggal di Bogor Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. DSC_0170.JPG -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah
Pak Syaf Jan sampai hanyuik buah galapuang... salam andiko Pada Rabu, 22 Januari 2014 9:02:07 UTC+7, Saafroedin Bahar menulis: Bung Al, tarimo kasih. Mental urang awak masih mental Balando masih jauh . Kadipangaan lai. Basihanyuik sajolah kito. Dima tasakek sinan kito baranti. Wassalam, SB, 77, Sby. Sent from my iPad On 22 Jan 2014, at 05.05, syaf...@gmail.com javascript: wrote: Adidunsanak di Palanta n.a.h! Terlampir foto di Kualanamu Internasional Airport nan gagah. Kesan pertamanya begitu menggoda. Meski pelayanan (mungkin) masih belum setara, tapi fasilitasnya sudah menyamai atau hampir menyamai KLIA. Sebagai orang Sumatra, ambo bangga melihat Kualanamu. Begitu juga dengan perkembangan Kota Medan. Meski kota ini kota preman, tapi kota ini berkembang begitu pesat. Bersama Riau, Sumut dan mungkin juga Aceh, memang sudah siap menghadapi pasar tunggal Asean. Bagaimana dengan Sumbar? Biarkanlah provinsi tetangga kita seperti Sumut dan Riau itu maju secara ekonomi, dan kita akan tetap bertahan apa adanya, menunggu uluran tangan para perantau untuk kampung halaman. Namun suka atau tidak suka, Sumbar tidak akan bisa menolak bila sayur mayur bukan lagi datang dari Padangpanjang, tapi justru dari Thailand atau Vietnam. Saat ini, 3 juta orang Thailand tengah tekun belajar Bahasa Indonesia, mungkin juga nanti bahasa Minang atau Melayu. Untuk apa? Yang pasti, menguasai bahasa Indonesia bukan untuk tujuan melancong, pasti untuk berebut pasar di negeri yang selalu senang dengan hal-hal yang berbau luar negeri. Salam dari Medan Syaf AL, 50, tinggal di Bogor Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.com javascript:. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. DSC_0170.JPG -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Bls: Re: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah
Pak Saaf dan sanak Andiko. Mokasih responnyo. Tapi Minang memang bak makan buah simalakama. Dimakan ibu mati, ndak dimakan Bapak nan pugaik. Akhirnyo jalan sampik surang. Kasitu tangguang, kamari tabedo. Ndak ado jalan kalua. Tukang sorak banyak, tukang kritik bajibun, tukang garejoh, tukang pangua sambuah alah, namun ndak ado janang nan barani. Akhirnyo, didaguik surang se keadaan nan ado. Riau dan Sumut bisa melejit, bukan dengan menginjak-injak harga dirinya. Malah ado di satu daerah di Riau tu, urang awak buliah manggaleh nasi, buka rumah makan, tapi jam dibuek atok bagonjong. Doa ambo, semoga Ranah Minang tidak jadi penonton sajo di era Pasal tunggal Asean 2015, hanyo sekadar manarimo rembesan dari kemajuan daerah tetangga. Banyak maaf, Salam dari Palembang Syaf AL, 50, tingga di Bogor Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Andiko andi.ko...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 21 Jan 2014 18:56:35 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah Pak Syaf Jan sampai hanyuik buah galapuang... salam andiko Pada Rabu, 22 Januari 2014 9:02:07 UTC+7, Saafroedin Bahar menulis: Bung Al, tarimo kasih. Mental urang awak masih mental Balando masih jauh . Kadipangaan lai. Basihanyuik sajolah kito. Dima tasakek sinan kito baranti. Wassalam, SB, 77, Sby. Sent from my iPad On 22 Jan 2014, at 05.05, syaf...@gmail.com javascript: wrote: Adidunsanak di Palanta n.a.h! Terlampir foto di Kualanamu Internasional Airport nan gagah. Kesan pertamanya begitu menggoda. Meski pelayanan (mungkin) masih belum setara, tapi fasilitasnya sudah menyamai atau hampir menyamai KLIA. Sebagai orang Sumatra, ambo bangga melihat Kualanamu. Begitu juga dengan perkembangan Kota Medan. Meski kota ini kota preman, tapi kota ini berkembang begitu pesat. Bersama Riau, Sumut dan mungkin juga Aceh, memang sudah siap menghadapi pasar tunggal Asean. Bagaimana dengan Sumbar? Biarkanlah provinsi tetangga kita seperti Sumut dan Riau itu maju secara ekonomi, dan kita akan tetap bertahan apa adanya, menunggu uluran tangan para perantau untuk kampung halaman. Namun suka atau tidak suka, Sumbar tidak akan bisa menolak bila sayur mayur bukan lagi datang dari Padangpanjang, tapi justru dari Thailand atau Vietnam. Saat ini, 3 juta orang Thailand tengah tekun belajar Bahasa Indonesia, mungkin juga nanti bahasa Minang atau Melayu. Untuk apa? Yang pasti, menguasai bahasa Indonesia bukan untuk tujuan melancong, pasti untuk berebut pasar di negeri yang selalu senang dengan hal-hal yang berbau luar negeri. Salam dari Medan Syaf AL, 50, tinggal di Bogor Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.com javascript:. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. DSC_0170.JPG -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali
Re: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah
Tapi Minang memang bak makan buah simalakama. Dimakan ibu mati, ndak dimakan Bapak nan pugaik. Al, baa kalau dicucuik-cucuik sajo... Salam, ZulTan, L, 53, Bogor -Original Message- From: syaff...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 22 Jan 2014 03:22:13 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Re: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah Pak Saaf dan sanak Andiko. Mokasih responnyo. Tapi Minang memang bak makan buah simalakama. Dimakan ibu mati, ndak dimakan Bapak nan pugaik. Akhirnyo jalan sampik surang. Kasitu tangguang, kamari tabedo. Ndak ado jalan kalua. Tukang sorak banyak, tukang kritik bajibun, tukang garejoh, tukang pangua sambuah alah, namun ndak ado janang nan barani. Akhirnyo, didaguik surang se keadaan nan ado. Riau dan Sumut bisa melejit, bukan dengan menginjak-injak harga dirinya. Malah ado di satu daerah di Riau tu, urang awak buliah manggaleh nasi, buka rumah makan, tapi jam dibuek atok bagonjong. Doa ambo, semoga Ranah Minang tidak jadi penonton sajo di era Pasal tunggal Asean 2015, hanyo sekadar manarimo rembesan dari kemajuan daerah tetangga. Banyak maaf, Salam dari Palembang Syaf AL, 50, tingga di Bogor Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Andiko andi.ko...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 21 Jan 2014 18:56:35 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah Pak Syaf Jan sampai hanyuik buah galapuang... salam andiko Pada Rabu, 22 Januari 2014 9:02:07 UTC+7, Saafroedin Bahar menulis: Bung Al, tarimo kasih. Mental urang awak masih mental Balando masih jauh . Kadipangaan lai. Basihanyuik sajolah kito. Dima tasakek sinan kito baranti. Wassalam, SB, 77, Sby. Sent from my iPad On 22 Jan 2014, at 05.05, syaf...@gmail.com javascript: wrote: Adidunsanak di Palanta n.a.h! Terlampir foto di Kualanamu Internasional Airport nan gagah. Kesan pertamanya begitu menggoda. Meski pelayanan (mungkin) masih belum setara, tapi fasilitasnya sudah menyamai atau hampir menyamai KLIA. Sebagai orang Sumatra, ambo bangga melihat Kualanamu. Begitu juga dengan perkembangan Kota Medan. Meski kota ini kota preman, tapi kota ini berkembang begitu pesat. Bersama Riau, Sumut dan mungkin juga Aceh, memang sudah siap menghadapi pasar tunggal Asean. Bagaimana dengan Sumbar? Biarkanlah provinsi tetangga kita seperti Sumut dan Riau itu maju secara ekonomi, dan kita akan tetap bertahan apa adanya, menunggu uluran tangan para perantau untuk kampung halaman. Namun suka atau tidak suka, Sumbar tidak akan bisa menolak bila sayur mayur bukan lagi datang dari Padangpanjang, tapi justru dari Thailand atau Vietnam. Saat ini, 3 juta orang Thailand tengah tekun belajar Bahasa Indonesia, mungkin juga nanti bahasa Minang atau Melayu. Untuk apa? Yang pasti, menguasai bahasa Indonesia bukan untuk tujuan melancong, pasti untuk berebut pasar di negeri yang selalu senang dengan hal-hal yang berbau luar negeri. Salam dari Medan Syaf AL, 50, tinggal di Bogor Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.com javascript:. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. DSC_0170.JPG -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui
Re: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah
Tapi Minang memang bak makan buah simalakama. Dimakan ibu mati, ndak dimakan Bapak nan pugaik. Al, baa kalau dicucuik-cucuik sajo... Sanak ZulTan, nan dicucuik biasonyo sumsum tulang atau es mambo.hehe Salam Fashridjal M. Noor Sidin/L/65/bdg Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: ZulTan zul_...@yahoo.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 22 Jan 2014 04:45:26 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah Tapi Minang memang bak makan buah simalakama. Dimakan ibu mati, ndak dimakan Bapak nan pugaik. Al, baa kalau dicucuik-cucuik sajo... Salam, ZulTan, L, 53, Bogor -Original Message- From: syaff...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 22 Jan 2014 03:22:13 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Re: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah Pak Saaf dan sanak Andiko. Mokasih responnyo. Tapi Minang memang bak makan buah simalakama. Dimakan ibu mati, ndak dimakan Bapak nan pugaik. Akhirnyo jalan sampik surang. Kasitu tangguang, kamari tabedo. Ndak ado jalan kalua. Tukang sorak banyak, tukang kritik bajibun, tukang garejoh, tukang pangua sambuah alah, namun ndak ado janang nan barani. Akhirnyo, didaguik surang se keadaan nan ado. Riau dan Sumut bisa melejit, bukan dengan menginjak-injak harga dirinya. Malah ado di satu daerah di Riau tu, urang awak buliah manggaleh nasi, buka rumah makan, tapi jam dibuek atok bagonjong. Doa ambo, semoga Ranah Minang tidak jadi penonton sajo di era Pasal tunggal Asean 2015, hanyo sekadar manarimo rembesan dari kemajuan daerah tetangga. Banyak maaf, Salam dari Palembang Syaf AL, 50, tingga di Bogor Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Andiko andi.ko...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 21 Jan 2014 18:56:35 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah Pak Syaf Jan sampai hanyuik buah galapuang... salam andiko Pada Rabu, 22 Januari 2014 9:02:07 UTC+7, Saafroedin Bahar menulis: Bung Al, tarimo kasih. Mental urang awak masih mental Balando masih jauh . Kadipangaan lai. Basihanyuik sajolah kito. Dima tasakek sinan kito baranti. Wassalam, SB, 77, Sby. Sent from my iPad On 22 Jan 2014, at 05.05, syaf...@gmail.com javascript: wrote: Adidunsanak di Palanta n.a.h! Terlampir foto di Kualanamu Internasional Airport nan gagah. Kesan pertamanya begitu menggoda. Meski pelayanan (mungkin) masih belum setara, tapi fasilitasnya sudah menyamai atau hampir menyamai KLIA. Sebagai orang Sumatra, ambo bangga melihat Kualanamu. Begitu juga dengan perkembangan Kota Medan. Meski kota ini kota preman, tapi kota ini berkembang begitu pesat. Bersama Riau, Sumut dan mungkin juga Aceh, memang sudah siap menghadapi pasar tunggal Asean. Bagaimana dengan Sumbar? Biarkanlah provinsi tetangga kita seperti Sumut dan Riau itu maju secara ekonomi, dan kita akan tetap bertahan apa adanya, menunggu uluran tangan para perantau untuk kampung halaman. Namun suka atau tidak suka, Sumbar tidak akan bisa menolak bila sayur mayur bukan lagi datang dari Padangpanjang, tapi justru dari Thailand atau Vietnam. Saat ini, 3 juta orang Thailand tengah tekun belajar Bahasa Indonesia, mungkin juga nanti bahasa Minang atau Melayu. Untuk apa? Yang pasti, menguasai bahasa Indonesia bukan untuk tujuan melancong, pasti untuk berebut pasar di negeri yang selalu senang dengan hal-hal yang berbau luar negeri. Salam dari Medan Syaf AL, 50, tinggal di Bogor Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti
RE: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah
Apo aratinyo pugaik tu Pak ZulTan ? Insya’ Allah sabanta lai Bandra SSK II Pku-Riau akan mendekati Bandara Kualanamu karano kini masih renovasi …. Salam Zainul Akhir Tanjung, 51, Pku From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On Behalf Of ZulTan Sent: Wednesday, January 22, 2014 11:45 AM To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah Tapi Minang memang bak makan buah simalakama. Dimakan ibu mati, ndak dimakan Bapak nan pugaik. Al, baa kalau dicucuik-cucuik sajo... Salam, ZulTan, L, 53, Bogor From: syaff...@gmail.commailto:syaff...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.commailto:rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 22 Jan 2014 03:22:13 + To: rantaunet@googlegroups.commailto:rantaunet@googlegroups.com ReplyTo: rantaunet@googlegroups.commailto:rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Re: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah Pak Saaf dan sanak Andiko. Mokasih responnyo. Tapi Minang memang bak makan buah simalakama. Dimakan ibu mati, ndak dimakan Bapak nan pugaik. Akhirnyo jalan sampik surang. Kasitu tangguang, kamari tabedo. Ndak ado jalan kalua. Tukang sorak banyak, tukang kritik bajibun, tukang garejoh, tukang pangua sambuah alah, namun ndak ado janang nan barani. Akhirnyo, didaguik surang se keadaan nan ado. Riau dan Sumut bisa melejit, bukan dengan menginjak-injak harga dirinya. Malah ado di satu daerah di Riau tu, urang awak buliah manggaleh nasi, buka rumah makan, tapi jam dibuek atok bagonjong. Doa ambo, semoga Ranah Minang tidak jadi penonton sajo di era Pasal tunggal Asean 2015, hanyo sekadar manarimo rembesan dari kemajuan daerah tetangga. Banyak maaf, Salam dari Palembang Syaf AL, 50, tingga di Bogor Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Andiko andi.ko...@gmail.commailto:andi.ko...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.commailto:rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 21 Jan 2014 18:56:35 -0800 (PST) To: rantaunet@googlegroups.commailto:rantaunet@googlegroups.com ReplyTo: rantaunet@googlegroups.commailto:rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah Pak Syaf Jan sampai hanyuik buah galapuang... salam andiko Pada Rabu, 22 Januari 2014 9:02:07 UTC+7, Saafroedin Bahar menulis: Bung Al, tarimo kasih. Mental urang awak masih mental Balando masih jauh . Kadipangaan lai. Basihanyuik sajolah kito. Dima tasakek sinan kito baranti. Wassalam, SB, 77, Sby. Sent from my iPad On 22 Jan 2014, at 05.05, syaf...@gmail.comjavascript: wrote: Adidunsanak di Palanta n.a.h! Terlampir foto di Kualanamu Internasional Airport nan gagah. Kesan pertamanya begitu menggoda. Meski pelayanan (mungkin) masih belum setara, tapi fasilitasnya sudah menyamai atau hampir menyamai KLIA. Sebagai orang Sumatra, ambo bangga melihat Kualanamu. Begitu juga dengan perkembangan Kota Medan. Meski kota ini kota preman, tapi kota ini berkembang begitu pesat. Bersama Riau, Sumut dan mungkin juga Aceh, memang sudah siap menghadapi pasar tunggal Asean. Bagaimana dengan Sumbar? Biarkanlah provinsi tetangga kita seperti Sumut dan Riau itu maju secara ekonomi, dan kita akan tetap bertahan apa adanya, menunggu uluran tangan para perantau untuk kampung halaman. Namun suka atau tidak suka, Sumbar tidak akan bisa menolak bila sayur mayur bukan lagi datang dari Padangpanjang, tapi justru dari Thailand atau Vietnam. Saat ini, 3 juta orang Thailand tengah tekun belajar Bahasa Indonesia, mungkin juga nanti bahasa Minang atau Melayu. Untuk apa? Yang pasti, menguasai bahasa Indonesia bukan untuk tujuan melancong, pasti untuk berebut pasar di negeri yang selalu senang dengan hal-hal yang berbau luar negeri. Salam dari Medan Syaf AL, 50, tinggal di Bogor Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima
Re: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah
Alhamdulillah, Iyolai bakamajuan nagari awak mah Banggalo ambo sangenek dek ambo kelahiran Medan. Tapi kok dibandiangkan jo Malaysia, paliangan bandara Kualanamu jo SSKII Pku baru setaraf jo Terminal Bus Kualalumpur sajo baru, semisal Terminal Bus Puduraya atau Terminal Bus Selatan Kualalumpur. Kabaa lai... Wassalam, alhaqirwalfaqir, anwardjambak L45+, mudiak Pyk-Pku, Kualalumpur, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana), Maminteh Sabalun Hanyuik.! Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] Kualanamu, Medan, nan Gagah
Hehe... Urang Kaletek lah batanyo pulo. Itu tulisan wartawan Singgalang nan ambo semba, Angku Nul. Untuang-untuang kok lai batangguang jawabnyo jo kato nan ciek itu, bialah awak tunggu pencerahan baliau. Ciek tanyo ambo, baa kok namo-namo urang CPI tu di email pakai tando kurung bagai? Apo redundant ko memang lah manjadi mandatory dek company Angku Nul? Salam, ZulTan, L, 53, Bogor -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur Lokasi disetiap posting * Hapus footer seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.