Bls: [R@ntau-Net] Mulai Muncul Gejala Tidak Beres di Kubu Prabowo

2014-07-16 Terurut Topik 'asmun sjueib' via RantauNet
FYI. and Comments? Haasma depok


Pada Senin, 14 Juli 2014 0:11, Julnardi G jgad...@gmail.com menulis:
 


http://wartakota.tribunnews.com/2014/07/12/mulai-muncul-gejala-tidak-beres-di-kubu-prabowo

WARTA KOTA, PALMERAH— Peneliti sekaligus pengamat masalah sosial dan politik 
asal Indonesia yang bermukim di Amerika Serikat, Made Tony Supriatma, mengaku 
melihat ada gejala yang tidak beres pada kubu calon presiden (capres) nomor 
urut 1 Prabowo Subianto.
Alumnus Fisip UGM dan Cornell University yang tinggal di Clifton, New Jersey AS 
ini menjelaskan, gejala itu terlihat setelah Stasisun TVOne milik Ketua Umum 
Partai Golkar yang selama kanmpanye Pilpres menjadi corong bagi kubu Prabowo 
sudah mulai menyiarkan hasil hitung cepat peroleh suara selain versi mereka.
Sebelumnya Jubir Golkar Tantowi Yahya sudah berhitung dengan kemungkinan 
Golkar mengalihkan dukungan ke Jokowi. Rasanya, kubu Prabowo retak, tulis Made 
yang diunggah di akun facebooknya, Jumat (11/7/2014) .
Persoalannya, sambung Made Tony, berapa lama lagikah Prabowo bisa menjaga 
kesatuan koalisi yang dia bangun. Apa 'leverage' yang dia miliki?, ujarnya 
bertanya. Perlu diingat ini koalisi dengan spektrum ideologi yang sangat 
warna-warni. Kepentingan di dalamnya juga beraneka warna, tambahnya.
Menurut Made, orang-orang dari berbagai parpol yang berada di koalisi yang 
dibangun Prabowo bukanlah politisi yang bodoh. Mereka tahu bahwa koalisi ini 
sudah kalah dan sekarang sedang sibuk mencari konsesi ke pihak Jokowi.
Ini terutama berlaku untuk partai-partai sekuler nasionalis model Golkar dan 
Demokrat. Golkar adalah partai yang tidak bisa hidup tanpa kekuasaan. Dia 
adalah cacing pita politik Indonesia. Sehingga, Golkar paling mudah untuk 
keluar dari koalisi, ujarnya.
Sementara itu, sambungnya, orang-orang dari Partai Demokrat masuk ke kubu 
Prabowo secara setengah hati, setelah Megawati yang menurut Made berpolitik 
dengan mengandalkan dendam, menolak semua proposal koalisi SBY, Presiden RI 
yang kini menjadi ketua umum partai tersebut.
Yang paling menderita adalah partai-partai Islam seperti PPP dan PKS. 
Mendukung Prabowo habis-habisan nggak akan ada gunanya. Kita tunggu apa langkah 
mereka berikutnya, katanya.
Sebelumnya akademisi yang banyak melakukan penlitian tentang militer ini 
mengemukakan hasil pengamatannya atas pemberitaan media milik Aburizal Bakrie 
(VIVAnews) menyusul pengumuman hasil Pilpres versi 'real count' yang 
dikumpulkan oleh internal tim kampanye kubu Prabowo-Hatta.
Kebetulan, hari ini, dua ilmuwan politik yang mempelajari Indonesia 
mengeluarkan sebuah tulisan yang isinya mengingatkan 'game plan' dari kubu 
Prabowo itu. Tulisan ini sangat penting. Karena tidak saja dikerjakan oleh dua 
orang akademisi yang profesional tetapi juga karena ketepatan bidikan dan 
analisisnya, ujar Made Tony.
Made menjelaskan, artikel yang berjudul 'Prabowo's game plan' itu antara lain 
menyebutkan usaha yang mungkin akan dilakukan oleh kubu Prabowo untuk memenangi 
pemilihan ini. Sangat jelas disebutkan dalam artikel ini bahwa Rob Allyn, 
konsultan politik AS yang disewa Prabowo, sangat ahli dalam membentuk dan 
mengeksekusi 'game plan' ini, tutur Made lagi.
Usaha pertama ialah muddy the statistical waters' atau kacaukan statistik 
dengan mekakai pollsters yang tidak kredibel. Ini menurutnya jelas sudah 
dilakukan sejak hari pertama setelah pemilihan.
Quick counts dari beberapa lembaga survei yang sangat kredibel dikacaukan oleh 
'temuan' abal-abal dan kemudian dikampanyekan lewat TV yang dikuasai Bakrie dan 
Hari Tanoe -- para sekutu Prabowo, tulisnya
Usaha kedua, 'steal the results. Curi hasil pilpres ini. Pengacauan hasil 
quick counts ini tujuannya adalah untuk memunculkan kebingungan di kalangan 
para pemilih. Ini juga akan memberikan mereka waktu untuk menggoreng hasil 
pemilihan versi mereka.
Persis itulah yang hendak mereka lakukan pada saat ini. Mereka akan 
mengumumkan real count versi mereka, sehingga ketika KPU mengumumkan hasil 
resminya, mereka sudah punya 'opini' yang terbentuk di masyarakat. Dengan kata 
lain, tujuan mereka mengumumkan hasil real count versi mereka adalah 
mendelegitimasi hasil yang akan diumumkan oleh KPU! tegas Made.

-- 

Wassalam,
JG
37th, Jkt
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===

Fwd: [R@ntau-Net] Mulai Muncul Gejala Tidak Beres di Kubu Prabowo

2014-07-16 Terurut Topik Muchwardi Muchtar
*Sampah!!*
-- Pesan terusan --
Dari: 'asmun sjueib' via RantauNet rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: 16 Juli 2014 15.04
Subjek: Bls: [R@ntau-Net] Mulai Muncul Gejala Tidak Beres di Kubu Prabowo
Kepada: rantaunet@googlegroups.com rantaunet@googlegroups.com
Cc: M.C. Baridjambek bess...@rad.net.id, zulhasril nasir 
zuler2...@yahoo.com, ibarsjah.is...@gmail.com ibarsjah.is...@gmail.com,
Jamal itb djamal_...@yahoo.co.id, syafruddin saaf10...@yahoo.com


FYI. and Comments? Haasma depok


  Pada Senin, 14 Juli 2014 0:11, Julnardi G jgad...@gmail.com menulis:


*http://wartakota.tribunnews.com/2014/07/12/mulai-muncul-gejala-tidak-beres-di-kubu-prabowo*

*WARTA KOTA, PALMERAH—* Peneliti sekaligus pengamat masalah sosial dan
politik asal Indonesia yang bermukim di Amerika Serikat, Made Tony
Supriatma, mengaku melihat ada gejala yang tidak beres pada kubu calon
presiden (capres) nomor urut 1 Prabowo Subianto.
Alumnus Fisip UGM dan Cornell University yang tinggal di Clifton, New
Jersey AS ini menjelaskan, gejala itu terlihat setelah Stasisun TVOne milik
Ketua Umum Partai Golkar yang selama kanmpanye Pilpres menjadi corong bagi
kubu Prabowo sudah mulai menyiarkan hasil hitung cepat peroleh suara selain
versi mereka.
Sebelumnya Jubir Golkar Tantowi Yahya sudah berhitung dengan kemungkinan
Golkar mengalihkan dukungan ke Jokowi. Rasanya, kubu Prabowo retak, tulis
Made yang diunggah di akun facebooknya, Jumat (11/7/2014) .
Persoalannya, sambung Made Tony, berapa lama lagikah Prabowo bisa menjaga
kesatuan koalisi yang dia bangun. Apa 'leverage' yang dia miliki?,
ujarnya bertanya. Perlu diingat ini koalisi dengan spektrum ideologi yang
sangat warna-warni. Kepentingan di dalamnya juga beraneka warna, tambahnya.
Menurut Made, orang-orang dari berbagai parpol yang berada di koalisi yang
dibangun Prabowo bukanlah politisi yang bodoh. Mereka tahu bahwa koalisi
ini sudah kalah dan sekarang sedang sibuk mencari konsesi ke pihak Jokowi.
Ini terutama berlaku untuk partai-partai sekuler nasionalis model Golkar
dan Demokrat. Golkar adalah partai yang tidak bisa hidup tanpa kekuasaan.
Dia adalah cacing pita politik Indonesia. Sehingga, Golkar paling mudah
untuk keluar dari koalisi, ujarnya.
Sementara itu, sambungnya, orang-orang dari Partai Demokrat masuk ke kubu
Prabowo secara setengah hati, setelah Megawati yang menurut Made berpolitik
dengan mengandalkan dendam, menolak semua proposal koalisi SBY, Presiden RI
yang kini menjadi ketua umum partai tersebut.
Yang paling menderita adalah partai-partai Islam seperti PPP dan PKS.
Mendukung Prabowo habis-habisan nggak akan ada gunanya. Kita tunggu apa
langkah mereka berikutnya, katanya.
Sebelumnya akademisi yang banyak melakukan penlitian tentang militer ini
mengemukakan hasil pengamatannya atas pemberitaan media milik Aburizal
Bakrie (VIVAnews) menyusul pengumuman hasil Pilpres versi 'real count' yang
dikumpulkan oleh internal tim kampanye kubu Prabowo-Hatta.
Kebetulan, hari ini, dua ilmuwan politik yang mempelajari Indonesia
mengeluarkan sebuah tulisan yang isinya mengingatkan 'game plan' dari kubu
Prabowo itu. Tulisan ini sangat penting. Karena tidak saja dikerjakan oleh
dua orang akademisi yang profesional tetapi juga karena ketepatan bidikan
dan analisisnya, ujar Made Tony.
Made menjelaskan, artikel yang berjudul 'Prabowo's game plan' itu antara
lain menyebutkan usaha yang mungkin akan dilakukan oleh kubu Prabowo untuk
memenangi pemilihan ini. Sangat jelas disebutkan dalam artikel ini bahwa
Rob Allyn, konsultan politik AS yang disewa Prabowo, sangat ahli dalam
membentuk dan mengeksekusi 'game plan' ini, tutur Made lagi.
Usaha pertama ialah muddy the statistical waters' atau kacaukan statistik
dengan mekakai pollsters yang tidak kredibel. Ini menurutnya jelas sudah
dilakukan sejak hari pertama setelah pemilihan.
Quick counts dari beberapa lembaga survei yang sangat kredibel dikacaukan
oleh 'temuan' abal-abal dan kemudian dikampanyekan lewat TV yang dikuasai
Bakrie dan Hari Tanoe -- para sekutu Prabowo, tulisnya
Usaha kedua, 'steal the results. Curi hasil pilpres ini. Pengacauan hasil
quick counts ini tujuannya adalah untuk memunculkan kebingungan di kalangan
para pemilih. Ini juga akan memberikan mereka waktu untuk menggoreng hasil
pemilihan versi mereka.
Persis itulah yang hendak mereka lakukan pada saat ini. Mereka akan
mengumumkan real count versi mereka, sehingga ketika KPU mengumumkan hasil
resminya, mereka sudah punya 'opini' yang terbentuk di masyarakat. Dengan
kata lain, tujuan mereka mengumumkan hasil real count versi mereka adalah
mendelegitimasi hasil yang akan diumumkan oleh KPU! tegas Made.

-- 
Wassalam,
JG
37th, Jkt
 --
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2

[R@ntau-Net] Mulai Muncul Gejala Tidak Beres di Kubu Prabowo

2014-07-13 Terurut Topik Julnardi G
*http://wartakota.tribunnews.com/2014/07/12/mulai-muncul-gejala-tidak-beres-di-kubu-prabowo
http://wartakota.tribunnews.com/2014/07/12/mulai-muncul-gejala-tidak-beres-di-kubu-prabowo*

*WARTA KOTA, PALMERAH—* Peneliti sekaligus pengamat masalah sosial dan
politik asal Indonesia yang bermukim di Amerika Serikat, Made Tony
Supriatma, mengaku melihat ada gejala yang tidak beres pada kubu calon
presiden (capres) nomor urut 1 Prabowo Subianto.

Alumnus Fisip UGM dan Cornell University yang tinggal di Clifton, New
Jersey AS ini menjelaskan, gejala itu terlihat setelah Stasisun TVOne milik
Ketua Umum Partai Golkar yang selama kanmpanye Pilpres menjadi corong bagi
kubu Prabowo sudah mulai menyiarkan hasil hitung cepat peroleh suara selain
versi mereka.

Sebelumnya Jubir Golkar Tantowi Yahya sudah berhitung dengan kemungkinan
Golkar mengalihkan dukungan ke Jokowi. Rasanya, kubu Prabowo retak, tulis
Made yang diunggah di akun facebooknya, Jumat (11/7/2014) .

Persoalannya, sambung Made Tony, berapa lama lagikah Prabowo bisa menjaga
kesatuan koalisi yang dia bangun. Apa 'leverage' yang dia miliki?,
ujarnya bertanya. Perlu diingat ini koalisi dengan spektrum ideologi yang
sangat warna-warni. Kepentingan di dalamnya juga beraneka warna, tambahnya.

Menurut Made, orang-orang dari berbagai parpol yang berada di koalisi yang
dibangun Prabowo bukanlah politisi yang bodoh. Mereka tahu bahwa koalisi
ini sudah kalah dan sekarang sedang sibuk mencari konsesi ke pihak Jokowi.

Ini terutama berlaku untuk partai-partai sekuler nasionalis model Golkar
dan Demokrat. Golkar adalah partai yang tidak bisa hidup tanpa kekuasaan.
Dia adalah cacing pita politik Indonesia. Sehingga, Golkar paling mudah
untuk keluar dari koalisi, ujarnya.

Sementara itu, sambungnya, orang-orang dari Partai Demokrat masuk ke kubu
Prabowo secara setengah hati, setelah Megawati yang menurut Made berpolitik
dengan mengandalkan dendam, menolak semua proposal koalisi SBY, Presiden RI
yang kini menjadi ketua umum partai tersebut.

Yang paling menderita adalah partai-partai Islam seperti PPP dan PKS.
Mendukung Prabowo habis-habisan nggak akan ada gunanya. Kita tunggu apa
langkah mereka berikutnya, katanya.

Sebelumnya akademisi yang banyak melakukan penlitian tentang militer ini
mengemukakan hasil pengamatannya atas pemberitaan media milik Aburizal
Bakrie (VIVAnews) menyusul pengumuman hasil Pilpres versi 'real count' yang
dikumpulkan oleh internal tim kampanye kubu Prabowo-Hatta.

Kebetulan, hari ini, dua ilmuwan politik yang mempelajari Indonesia
mengeluarkan sebuah tulisan yang isinya mengingatkan 'game plan' dari kubu
Prabowo itu. Tulisan ini sangat penting. Karena tidak saja dikerjakan oleh
dua orang akademisi yang profesional tetapi juga karena ketepatan bidikan
dan analisisnya, ujar Made Tony.

Made menjelaskan, artikel yang berjudul 'Prabowo's game plan' itu antara
lain menyebutkan usaha yang mungkin akan dilakukan oleh kubu Prabowo untuk
memenangi pemilihan ini. Sangat jelas disebutkan dalam artikel ini bahwa
Rob Allyn, konsultan politik AS yang disewa Prabowo, sangat ahli dalam
membentuk dan mengeksekusi 'game plan' ini, tutur Made lagi.

Usaha pertama ialah muddy the statistical waters' atau kacaukan statistik
dengan mekakai pollsters yang tidak kredibel. Ini menurutnya jelas sudah
dilakukan sejak hari pertama setelah pemilihan.

Quick counts dari beberapa lembaga survei yang sangat kredibel dikacaukan
oleh 'temuan' abal-abal dan kemudian dikampanyekan lewat TV yang dikuasai
Bakrie dan Hari Tanoe -- para sekutu Prabowo, tulisnya

Usaha kedua, 'steal the results. Curi hasil pilpres ini. Pengacauan hasil
quick counts ini tujuannya adalah untuk memunculkan kebingungan di kalangan
para pemilih. Ini juga akan memberikan mereka waktu untuk menggoreng hasil
pemilihan versi mereka.

Persis itulah yang hendak mereka lakukan pada saat ini. Mereka akan
mengumumkan real count versi mereka, sehingga ketika KPU mengumumkan hasil
resminya, mereka sudah punya 'opini' yang terbentuk di masyarakat. Dengan
kata lain, tujuan mereka mengumumkan hasil real count versi mereka adalah
mendelegitimasi hasil yang akan diumumkan oleh KPU! tegas Made.

-- 
Wassalam,
JG
37th, Jkt

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah 

Re: [R@ntau-Net] Mulai Muncul Gejala Tidak Beres di Kubu Prabowo

2014-07-13 Terurut Topik rn . amiroeddin
Kasiaaan deh lu. Sampah semua yg diunduh
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Julnardi G jgad...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 14 Jul 2014 00:11:01 
To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Mulai Muncul Gejala Tidak Beres di Kubu Prabowo

*http://wartakota.tribunnews.com/2014/07/12/mulai-muncul-gejala-tidak-beres-di-kubu-prabowo
http://wartakota.tribunnews.com/2014/07/12/mulai-muncul-gejala-tidak-beres-di-kubu-prabowo*

*WARTA KOTA, PALMERAH—* Peneliti sekaligus pengamat masalah sosial dan
politik asal Indonesia yang bermukim di Amerika Serikat, Made Tony
Supriatma, mengaku melihat ada gejala yang tidak beres pada kubu calon
presiden (capres) nomor urut 1 Prabowo Subianto.

Alumnus Fisip UGM dan Cornell University yang tinggal di Clifton, New
Jersey AS ini menjelaskan, gejala itu terlihat setelah Stasisun TVOne milik
Ketua Umum Partai Golkar yang selama kanmpanye Pilpres menjadi corong bagi
kubu Prabowo sudah mulai menyiarkan hasil hitung cepat peroleh suara selain
versi mereka.

Sebelumnya Jubir Golkar Tantowi Yahya sudah berhitung dengan kemungkinan
Golkar mengalihkan dukungan ke Jokowi. Rasanya, kubu Prabowo retak, tulis
Made yang diunggah di akun facebooknya, Jumat (11/7/2014) .

Persoalannya, sambung Made Tony, berapa lama lagikah Prabowo bisa menjaga
kesatuan koalisi yang dia bangun. Apa 'leverage' yang dia miliki?,
ujarnya bertanya. Perlu diingat ini koalisi dengan spektrum ideologi yang
sangat warna-warni. Kepentingan di dalamnya juga beraneka warna, tambahnya.

Menurut Made, orang-orang dari berbagai parpol yang berada di koalisi yang
dibangun Prabowo bukanlah politisi yang bodoh. Mereka tahu bahwa koalisi
ini sudah kalah dan sekarang sedang sibuk mencari konsesi ke pihak Jokowi.

Ini terutama berlaku untuk partai-partai sekuler nasionalis model Golkar
dan Demokrat. Golkar adalah partai yang tidak bisa hidup tanpa kekuasaan.
Dia adalah cacing pita politik Indonesia. Sehingga, Golkar paling mudah
untuk keluar dari koalisi, ujarnya.

Sementara itu, sambungnya, orang-orang dari Partai Demokrat masuk ke kubu
Prabowo secara setengah hati, setelah Megawati yang menurut Made berpolitik
dengan mengandalkan dendam, menolak semua proposal koalisi SBY, Presiden RI
yang kini menjadi ketua umum partai tersebut.

Yang paling menderita adalah partai-partai Islam seperti PPP dan PKS.
Mendukung Prabowo habis-habisan nggak akan ada gunanya. Kita tunggu apa
langkah mereka berikutnya, katanya.

Sebelumnya akademisi yang banyak melakukan penlitian tentang militer ini
mengemukakan hasil pengamatannya atas pemberitaan media milik Aburizal
Bakrie (VIVAnews) menyusul pengumuman hasil Pilpres versi 'real count' yang
dikumpulkan oleh internal tim kampanye kubu Prabowo-Hatta.

Kebetulan, hari ini, dua ilmuwan politik yang mempelajari Indonesia
mengeluarkan sebuah tulisan yang isinya mengingatkan 'game plan' dari kubu
Prabowo itu. Tulisan ini sangat penting. Karena tidak saja dikerjakan oleh
dua orang akademisi yang profesional tetapi juga karena ketepatan bidikan
dan analisisnya, ujar Made Tony.

Made menjelaskan, artikel yang berjudul 'Prabowo's game plan' itu antara
lain menyebutkan usaha yang mungkin akan dilakukan oleh kubu Prabowo untuk
memenangi pemilihan ini. Sangat jelas disebutkan dalam artikel ini bahwa
Rob Allyn, konsultan politik AS yang disewa Prabowo, sangat ahli dalam
membentuk dan mengeksekusi 'game plan' ini, tutur Made lagi.

Usaha pertama ialah muddy the statistical waters' atau kacaukan statistik
dengan mekakai pollsters yang tidak kredibel. Ini menurutnya jelas sudah
dilakukan sejak hari pertama setelah pemilihan.

Quick counts dari beberapa lembaga survei yang sangat kredibel dikacaukan
oleh 'temuan' abal-abal dan kemudian dikampanyekan lewat TV yang dikuasai
Bakrie dan Hari Tanoe -- para sekutu Prabowo, tulisnya

Usaha kedua, 'steal the results. Curi hasil pilpres ini. Pengacauan hasil
quick counts ini tujuannya adalah untuk memunculkan kebingungan di kalangan
para pemilih. Ini juga akan memberikan mereka waktu untuk menggoreng hasil
pemilihan versi mereka.

Persis itulah yang hendak mereka lakukan pada saat ini. Mereka akan
mengumumkan real count versi mereka, sehingga ketika KPU mengumumkan hasil
resminya, mereka sudah punya 'opini' yang terbentuk di masyarakat. Dengan
kata lain, tujuan mereka mengumumkan hasil real count versi mereka adalah
mendelegitimasi hasil yang akan diumumkan oleh KPU! tegas Made.

-- 
Wassalam,
JG
37th, Jkt

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB

Re: [R@ntau-Net] Mulai Muncul Gejala Tidak Beres di Kubu Prabowo

2014-07-13 Terurut Topik Zorion Anas
Dari media dikatakan Golkar selalu mendukung Pemerintah yang berkuasa, itu
alasan utama, karena Golkar tidak pernah menjadi oposisi. Dan kemenangan
pasangan nomor 2 sudah mereka prediksi dari  hasil quickcount. Jadi Golkar
tetap ingin mendukung pemerintah. Baliang2 di ateh bukik


2014-07-14 5:09 GMT+07:00 rn.amiroed...@gmail.com:

 Kasiaaan deh lu. Sampah semua yg diunduh
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Julnardi G jgad...@gmail.com
 *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
 *Date: *Mon, 14 Jul 2014 00:11:01 +0700
 *To: *rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com
 *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
 *Subject: *[R@ntau-Net] Mulai Muncul Gejala Tidak Beres di Kubu Prabowo

 *http://wartakota.tribunnews.com/2014/07/12/mulai-muncul-gejala-tidak-beres-di-kubu-prabowo
 http://wartakota.tribunnews.com/2014/07/12/mulai-muncul-gejala-tidak-beres-di-kubu-prabowo*

 *WARTA KOTA, PALMERAH—* Peneliti sekaligus pengamat masalah sosial dan
 politik asal Indonesia yang bermukim di Amerika Serikat, Made Tony
 Supriatma, mengaku melihat ada gejala yang tidak beres pada kubu calon
 presiden (capres) nomor urut 1 Prabowo Subianto.

 Alumnus Fisip UGM dan Cornell University yang tinggal di Clifton, New
 Jersey AS ini menjelaskan, gejala itu terlihat setelah Stasisun TVOne milik
 Ketua Umum Partai Golkar yang selama kanmpanye Pilpres menjadi corong bagi
 kubu Prabowo sudah mulai menyiarkan hasil hitung cepat peroleh suara selain
 versi mereka.

 Sebelumnya Jubir Golkar Tantowi Yahya sudah berhitung dengan kemungkinan
 Golkar mengalihkan dukungan ke Jokowi. Rasanya, kubu Prabowo retak, tulis
 Made yang diunggah di akun facebooknya, Jumat (11/7/2014) .

 Persoalannya, sambung Made Tony, berapa lama lagikah Prabowo bisa menjaga
 kesatuan koalisi yang dia bangun. Apa 'leverage' yang dia miliki?,
 ujarnya bertanya. Perlu diingat ini koalisi dengan spektrum ideologi yang
 sangat warna-warni. Kepentingan di dalamnya juga beraneka warna, tambahnya.

 Menurut Made, orang-orang dari berbagai parpol yang berada di koalisi yang
 dibangun Prabowo bukanlah politisi yang bodoh. Mereka tahu bahwa koalisi
 ini sudah kalah dan sekarang sedang sibuk mencari konsesi ke pihak Jokowi.

 Ini terutama berlaku untuk partai-partai sekuler nasionalis model Golkar
 dan Demokrat. Golkar adalah partai yang tidak bisa hidup tanpa kekuasaan.
 Dia adalah cacing pita politik Indonesia. Sehingga, Golkar paling mudah
 untuk keluar dari koalisi, ujarnya.

 Sementara itu, sambungnya, orang-orang dari Partai Demokrat masuk ke kubu
 Prabowo secara setengah hati, setelah Megawati yang menurut Made berpolitik
 dengan mengandalkan dendam, menolak semua proposal koalisi SBY, Presiden RI
 yang kini menjadi ketua umum partai tersebut.

 Yang paling menderita adalah partai-partai Islam seperti PPP dan PKS.
 Mendukung Prabowo habis-habisan nggak akan ada gunanya. Kita tunggu apa
 langkah mereka berikutnya, katanya.

 Sebelumnya akademisi yang banyak melakukan penlitian tentang militer ini
 mengemukakan hasil pengamatannya atas pemberitaan media milik Aburizal
 Bakrie (VIVAnews) menyusul pengumuman hasil Pilpres versi 'real count' yang
 dikumpulkan oleh internal tim kampanye kubu Prabowo-Hatta.

 Kebetulan, hari ini, dua ilmuwan politik yang mempelajari Indonesia
 mengeluarkan sebuah tulisan yang isinya mengingatkan 'game plan' dari kubu
 Prabowo itu. Tulisan ini sangat penting. Karena tidak saja dikerjakan oleh
 dua orang akademisi yang profesional tetapi juga karena ketepatan bidikan
 dan analisisnya, ujar Made Tony.

 Made menjelaskan, artikel yang berjudul 'Prabowo's game plan' itu antara
 lain menyebutkan usaha yang mungkin akan dilakukan oleh kubu Prabowo untuk
 memenangi pemilihan ini. Sangat jelas disebutkan dalam artikel ini bahwa
 Rob Allyn, konsultan politik AS yang disewa Prabowo, sangat ahli dalam
 membentuk dan mengeksekusi 'game plan' ini, tutur Made lagi.

 Usaha pertama ialah muddy the statistical waters' atau kacaukan statistik
 dengan mekakai pollsters yang tidak kredibel. Ini menurutnya jelas sudah
 dilakukan sejak hari pertama setelah pemilihan.

 Quick counts dari beberapa lembaga survei yang sangat kredibel dikacaukan
 oleh 'temuan' abal-abal dan kemudian dikampanyekan lewat TV yang dikuasai
 Bakrie dan Hari Tanoe -- para sekutu Prabowo, tulisnya

 Usaha kedua, 'steal the results. Curi hasil pilpres ini. Pengacauan hasil
 quick counts ini tujuannya adalah untuk memunculkan kebingungan di kalangan
 para pemilih. Ini juga akan memberikan mereka waktu untuk menggoreng hasil
 pemilihan versi mereka.

 Persis itulah yang hendak mereka lakukan pada saat ini. Mereka akan
 mengumumkan real count versi mereka, sehingga ketika KPU mengumumkan hasil
 resminya, mereka sudah punya 'opini' yang terbentuk di masyarakat. Dengan
 kata lain, tujuan mereka mengumumkan hasil real count versi mereka adalah
 mendelegitimasi hasil yang akan diumumkan oleh KPU! tegas Made.

 --
 Wassalam,
 JG
 37th, Jkt