Re: [R@ntau-Net] PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-17 Terurut Topik Syafruddin AL
Pak Saaf,

Iyo. Ndak paralu bawacana lai. Kapatang ambo rapek jo DPP PKDP. Tapi
umumnya menyarankan maajak anak mudo basilek, mangaji, mambuek mda satiok
musajik. Padohal Orpo ko lah basilanteh angan. Tuanku (ulama) pun baralek
lah pakai Orpo ko lo. Lah tabaliak dunia. Ambo manyarankan ado teraphy
kejut. Digaruk dulu supayo jera. Main lambuik lai. Pejabat, ulama, pemangku
adaik lah binga, jan-jan lah sato lo menikmati.

Pada 11 Januari 2016 09.27, Dr. Saafroedin Bahar <
saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:

> Saya rasa wacana sudah cukup. Ikuti contoh Lubuk Badung: orgen tunggal
> dirambah langsung oleh tim induak-induak. Basampurehan lari. Tabang ambua.
> A juo lai nan ditunggu ?
> Pada tanggal 11 Jan 2016 09.07, "Syafruddin AL" 
> menulis:
>
>> Suhatmansyah Is: “Saatnya Ada Tindakan Tegas Secara Terpadu”
>>
>>-
>>
>>
>>
>>JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Keluarga Daerah Piaman
>>(DPP-PKDP) menyatakan kerisauan dengan kondisi perhelatan rakyat di 
>> kampung
>>halaman (Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman) yang menggunakan
>>sarana hiburan Orgen Tunggal berbau pornografi.
>>
>>
>>
>>“Kondisinya mungkin bukan lagi merisaukan, tetapi permainan orgen
>>tunggal ini sudah menyoreng nama besar Piaman sebagai pusat kebudayaan
>>Islam di Sumatera Barat,” kata Ketua Umum DPP PKDP, Suhatmansyah Is dalam
>>pernyataan tertulisnya yang disampaikan kepada media terbitan Sumbar,
>>Minggu (10/1) kemarin.
>>
>>
>>
>>Menurut dosen tetap IPDN ini, pihaknya sudah lama mengendus maraknya
>>Orgen Tunggal berbau porno, dan bahkan diduga disusupi juga oleh 
>> penyebaran
>>narkoba di Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Sebagai organisasi rantau,
>>PKDP sudah berulang kali mengingatkan kepala daerah dan *stakeholder*
>>kedua daerah ini untuk melakukan tindakan yang tepat guna mencegah
>>merajalelanya hiburan yang merusak moral masyarakat tersebut.
>>
>>
>>
>>Namun kenyataannya, kata Suhatmansyah, hiburan Orgen Tunggal berbau
>>porno ini bukannya berhenti, malah makin tumbuh subur dan semakin
>>digandrungi oleh masyarakat, terutama kaum mudanya.
>>
>>
>>
>>“Saya heran, kok malah tak bisa dihentikan. Jangan-jangan sejumlah
>>pejabat, pemuka agama dan pemuka adatnya ikut terbius pula dengan hiburan
>>ini. Kalau iya, ini sungguh berbahaya untuk keberlangsungan generasi 
>> Piaman
>>di masa mendatang,” kata Suhat dengan nada geram.
>>
>>
>>
>>Sebagai daerah yang pertama kali menyebar agama Islam di Sumatera
>>Barat, Ranah Minangkabau, semestinya para pemimpin baik formal maupun
>>informal di Piaman merasa malu dengan makin jauhnya kehidupan sosial
>>masyarakat dari norma-norma yang sudah diwariskan oleh para leluhurnya.
>>
>>
>>
>>“Kami tidak menentang adanya hiburan rakyat untuk kegiatan pesta
>>perkawinan dan acara pemuda, atau untuk kepentingan pariwisata. Namun
>>jangan sampai menanggalkan norma-norma agama Islam yang sudah kita jaga
>>selama ini. Apalagi pusat Islam itu bermula dari Ulakan Pariaman,” tegas
>>Suhatmansyah.
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>Perlu Tindakan Tegas dan Terpadu
>>
>>
>>
>>Untuk mengantisipasi kondisi yang lebih buruk atas hiburan berbau
>>porno itu, Suhatmansyah mengemukakan perlunya tindakan tegas secara 
>> terpadu
>>di Kota maupun Kabupaten Padang Pariaman. Pertama perlu dibuat aturan yang
>>tegas, semacam Peraturan Daerah (Perda), namun semua pihak: Pemda,
>>Kepolisian, MUI, LKAAM dan organisasi pemuda haris ikut mengawasinya.
>>
>>
>>
>>Aturan yang dibuat disesuaikan dengan norma kehidupan agam (Islam)
>>yang berlaku di tengah-tengah masyarakat Piaman. Misal, orgen tunggal
>>boleh, tetapi harus ada batas waktunya dan cara berpakaian, serta tidak
>>boleh ada minuman keras. Bila ada yang melanggar, harus diberikan sanksi
>>yang keras dan tegas.
>>
>>
>>
>>Suhatmansyah optimis Perda itu bisa dijalankan sepanjang melibatkan
>>semua pihak. "Demi Piaman yang bermartabat, sudah saatnya toleransi 
>> hiburan
>>orgen tunggal yang sidah mengarah kepada hiburan porno di depan umum,
>>dihentikan. Orang judi saja bisa diberantas di seluruh Indonesia, masak 
>> hal
>>kecil seperti ini tidak bisa kita lakukan," kata dia.
>>
>>
>>
>>Mantan pejabat di Kementerian Dalam Negeri itu juga menyoroti
>>pelaksanaan Pariaman Triatlon yang berpakaian minim bagi peserta wanita
>>asing. "Kita tidak menghalangi adanya kegiatan tersebut dalam rangka
>>pengembangan pariwisata, tapi harus ada rambu-rambunya. Pakaian minim itu
>>bisa diubah ke yang lebih pantas tapi masih bisa dibawa berenang. Saya 
>> rasa
>>mereka juga akan mematuhi," ujarnya.
>>
>>
>>
>>Suhatman mengaku sangat risih melihat anak kemenakan menonton eanita
>>berpakaian mini di pantai dan di tengah kota yang religi. "Jangan sampai
>>ada yangenyalah artikan pariwisata yang bebas terbuka, tapi pariwisata 
>> juga

Re: [R@ntau-Net] PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-17 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Al, di Lubuak Basuang masalah organ tunggal ko bisa diatasi jo main karek
kayu. Ado pasukan induak-induak menyerbu dan marambah para sontoloyo tu.
Rancak dicubo pulo di Piaman.
Pada tanggal 17 Jan 2016 21.08, "Syafruddin AL" 
menulis:

> Pak Saaf,
>
> Iyo. Ndak paralu bawacana lai. Kapatang ambo rapek jo DPP PKDP. Tapi
> umumnya menyarankan maajak anak mudo basilek, mangaji, mambuek mda satiok
> musajik. Padohal Orpo ko lah basilanteh angan. Tuanku (ulama) pun baralek
> lah pakai Orpo ko lo. Lah tabaliak dunia. Ambo manyarankan ado teraphy
> kejut. Digaruk dulu supayo jera. Main lambuik lai. Pejabat, ulama, pemangku
> adaik lah binga, jan-jan lah sato lo menikmati.
>
> Pada 11 Januari 2016 09.27, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>
>> Saya rasa wacana sudah cukup. Ikuti contoh Lubuk Badung: orgen tunggal
>> dirambah langsung oleh tim induak-induak. Basampurehan lari. Tabang ambua.
>> A juo lai nan ditunggu ?
>> Pada tanggal 11 Jan 2016 09.07, "Syafruddin AL" 
>> menulis:
>>
>>> Suhatmansyah Is: “Saatnya Ada Tindakan Tegas Secara Terpadu”
>>>
>>>-
>>>
>>>
>>>
>>>JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Keluarga Daerah Piaman
>>>(DPP-PKDP) menyatakan kerisauan dengan kondisi perhelatan rakyat di 
>>> kampung
>>>halaman (Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman) yang menggunakan
>>>sarana hiburan Orgen Tunggal berbau pornografi.
>>>
>>>
>>>
>>>“Kondisinya mungkin bukan lagi merisaukan, tetapi permainan orgen
>>>tunggal ini sudah menyoreng nama besar Piaman sebagai pusat kebudayaan
>>>Islam di Sumatera Barat,” kata Ketua Umum DPP PKDP, Suhatmansyah Is dalam
>>>pernyataan tertulisnya yang disampaikan kepada media terbitan Sumbar,
>>>Minggu (10/1) kemarin.
>>>
>>>
>>>
>>>Menurut dosen tetap IPDN ini, pihaknya sudah lama mengendus maraknya
>>>Orgen Tunggal berbau porno, dan bahkan diduga disusupi juga oleh 
>>> penyebaran
>>>narkoba di Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Sebagai organisasi rantau,
>>>PKDP sudah berulang kali mengingatkan kepala daerah dan *stakeholder*
>>>kedua daerah ini untuk melakukan tindakan yang tepat guna mencegah
>>>merajalelanya hiburan yang merusak moral masyarakat tersebut.
>>>
>>>
>>>
>>>Namun kenyataannya, kata Suhatmansyah, hiburan Orgen Tunggal berbau
>>>porno ini bukannya berhenti, malah makin tumbuh subur dan semakin
>>>digandrungi oleh masyarakat, terutama kaum mudanya.
>>>
>>>
>>>
>>>“Saya heran, kok malah tak bisa dihentikan. Jangan-jangan sejumlah
>>>pejabat, pemuka agama dan pemuka adatnya ikut terbius pula dengan hiburan
>>>ini. Kalau iya, ini sungguh berbahaya untuk keberlangsungan generasi 
>>> Piaman
>>>di masa mendatang,” kata Suhat dengan nada geram.
>>>
>>>
>>>
>>>Sebagai daerah yang pertama kali menyebar agama Islam di Sumatera
>>>Barat, Ranah Minangkabau, semestinya para pemimpin baik formal maupun
>>>informal di Piaman merasa malu dengan makin jauhnya kehidupan sosial
>>>masyarakat dari norma-norma yang sudah diwariskan oleh para leluhurnya.
>>>
>>>
>>>
>>>“Kami tidak menentang adanya hiburan rakyat untuk kegiatan pesta
>>>perkawinan dan acara pemuda, atau untuk kepentingan pariwisata. Namun
>>>jangan sampai menanggalkan norma-norma agama Islam yang sudah kita jaga
>>>selama ini. Apalagi pusat Islam itu bermula dari Ulakan Pariaman,” tegas
>>>Suhatmansyah.
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>Perlu Tindakan Tegas dan Terpadu
>>>
>>>
>>>
>>>Untuk mengantisipasi kondisi yang lebih buruk atas hiburan berbau
>>>porno itu, Suhatmansyah mengemukakan perlunya tindakan tegas secara 
>>> terpadu
>>>di Kota maupun Kabupaten Padang Pariaman. Pertama perlu dibuat aturan 
>>> yang
>>>tegas, semacam Peraturan Daerah (Perda), namun semua pihak: Pemda,
>>>Kepolisian, MUI, LKAAM dan organisasi pemuda haris ikut mengawasinya.
>>>
>>>
>>>
>>>Aturan yang dibuat disesuaikan dengan norma kehidupan agam (Islam)
>>>yang berlaku di tengah-tengah masyarakat Piaman. Misal, orgen tunggal
>>>boleh, tetapi harus ada batas waktunya dan cara berpakaian, serta tidak
>>>boleh ada minuman keras. Bila ada yang melanggar, harus diberikan sanksi
>>>yang keras dan tegas.
>>>
>>>
>>>
>>>Suhatmansyah optimis Perda itu bisa dijalankan sepanjang melibatkan
>>>semua pihak. "Demi Piaman yang bermartabat, sudah saatnya toleransi 
>>> hiburan
>>>orgen tunggal yang sidah mengarah kepada hiburan porno di depan umum,
>>>dihentikan. Orang judi saja bisa diberantas di seluruh Indonesia, masak 
>>> hal
>>>kecil seperti ini tidak bisa kita lakukan," kata dia.
>>>
>>>
>>>
>>>Mantan pejabat di Kementerian Dalam Negeri itu juga menyoroti
>>>pelaksanaan Pariaman Triatlon yang berpakaian minim bagi peserta wanita
>>>asing. "Kita tidak menghalangi adanya kegiatan tersebut dalam rangka
>>>pengembangan pariwisata, tapi harus ada rambu-rambunya. Pakaian 

Re: [R@ntau-Net] PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-17 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
BA k KARO DIPANTAK SALIMBADO

Disco Padang:

Disco disco
Disco Padang
Disco disco
Disco Minang

(Hetty)
Manari yo kita manari
Tapi awas itu tangan
Jan suko manggiti-giti
Tagalenjang den panggali

(Syamsi)
Hoyak talabiah itu nan katonyo disco
Bak cando karo dipantak dek salimbado

Reff:

Sarawa cutbrai manyapu lantai
Hoyak tak kanai bapetai-petai
Bak cando urang kanai si jundai
Ndai… ndai… ndai… nda…

Disco disco
Disco Padang
Disco disco
Disco Minang

Manari yo kito manari
Banyanyi Hetty jo Syamsi
Da Nuskan tukang melodi
Musiknyo band Kumbang Cari

Hoyak talabiah itu nan katonyo disco
Bak cando karo di pantak dek salimbado
(Kembali ke: Reff)

(Ciptaan Nuskan Syarief, Dipopulerkan pertama kali oleh Hetty Koes Endang & 
Syamsi Hasan(Dalam Album Basobok Kalorok), Sumbangan Lirik oleh Arlen Ara Guci)
©ourtesy of https://laguminanglamo.wordpress.com/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-17 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
BA k KARO DIPANTAK SALIMBADO

Disco Padang:

Disco disco
Disco Padang
Disco disco
Disco Minang

(Hetty)
Manari yo kita manari
Tapi awas itu tangan
Jan suko manggiti-giti
Tagalenjang den panggali

(Syamsi)
Hoyak talabiah itu nan katonyo disco
Bak cando karo dipantak dek salimbado

Reff:

Sarawa cutbrai manyapu lantai
Hoyak tak kanai bapetai-petai
Bak cando urang kanai si jundai
Ndai… ndai… ndai… nda…

Disco disco
Disco Padang
Disco disco
Disco Minang

Manari yo kito manari
Banyanyi Hetty jo Syamsi
Da Nuskan tukang melodi
Musiknyo band Kumbang Cari

Hoyak talabiah itu nan katonyo disco
Bak cando karo di pantak dek salimbado
(Kembali ke: Reff)

(Ciptaan Nuskan Syarief, Dipopulerkan pertama kali oleh Hetty Koes Endang & 
Syamsi Hasan(Dalam Album Basobok Kalorok), Sumbangan Lirik oleh Arlen Ara Guci)
©ourtesy of https://laguminanglamo.wordpress.com/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-17 Terurut Topik Sjamsir Sjarif

BAK CANDO  KARO DIPANTAK SALIMBADO 

Disco Padang: 

Disco disco 
Disco Padang 
Disco disco 
Disco Minang 

(Hetty) 
Manari yo kita manari 
Tapi awas itu tangan 
Jan suko manggiti-giti 
Tagalenjang den panggali 

(Syamsi) 
Hoyak talabiah itu nan katonyo disco 
Bak cando karo dipantak dek salimbado 

Reff: 

Sarawa cutbrai manyapu lantai 
Hoyak tak kanai bapetai-petai 
Bak cando urang kanai si jundai 
Ndai… ndai… ndai… nda… 

Disco disco 
Disco Padang 
Disco disco 
Disco Minang 

Manari yo kito manari 
Banyanyi Hetty jo Syamsi 
Da Nuskan tukang melodi 
Musiknyo band Kumbang Cari 

Hoyak talabiah itu nan katonyo disco 
Bak cando karo di pantak dek salimbado 
(Kembali ke: Reff) 

(Ciptaan Nuskan Syarief, Dipopulerkan pertama kali oleh Hetty Koes Endang & 
Syamsi Hasan(Dalam Album Basobok Kalorok), Sumbangan Lirik oleh Arlen Ara Guci) 
©ourtesy of https://laguminanglamo.wordpress.com/ 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-11 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Katu ayam batalua, sangkak ayam tu barasiah, indak bahamo doh. Amo tu tibo 
sasudah induak ayam tu maharam salamo tigo minggu sampai anak-anak ayam tu 
kalua dari karabang talua. 

Anak ayam tu dibawo turun induanyo sikua-sikua ka bawah ka lua sangkak ayam. 
Sangkak ayam ditinggakan induaknyo jo sarang dan karabang talua. 

Kalau indak lakeh dikamehi, itu baru kalua amo nan banyak tu...

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-11 Terurut Topik Maturidi Donsan
Suai jo pasukan induak-induak ko Mak Ngah, pasanjatoi jo rabban ayam nan
baamo, di kami  Solok, sangkak ayam sarupo nan Mak Ngah barikan gambar tu,
namo nyo rabban ayam, untuak ayam batalua, kadang panuah di amo.

Kini io lah harus main karek kayu nampaknyo.

Ditingkek ateh bisa sarupo langkah PKDP Pusat tu, tapi dibawah kalau tak
main pugeh, tak nyo jaran.

Maturidi

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Terurut Topik Syafruddin AL
Suhatmansyah Is: “Saatnya Ada Tindakan Tegas Secara Terpadu”

   -



   JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Keluarga Daerah Piaman
   (DPP-PKDP) menyatakan kerisauan dengan kondisi perhelatan rakyat di kampung
   halaman (Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman) yang menggunakan
   sarana hiburan Orgen Tunggal berbau pornografi.



   “Kondisinya mungkin bukan lagi merisaukan, tetapi permainan orgen
   tunggal ini sudah menyoreng nama besar Piaman sebagai pusat kebudayaan
   Islam di Sumatera Barat,” kata Ketua Umum DPP PKDP, Suhatmansyah Is dalam
   pernyataan tertulisnya yang disampaikan kepada media terbitan Sumbar,
   Minggu (10/1) kemarin.



   Menurut dosen tetap IPDN ini, pihaknya sudah lama mengendus maraknya
   Orgen Tunggal berbau porno, dan bahkan diduga disusupi juga oleh penyebaran
   narkoba di Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Sebagai organisasi rantau,
   PKDP sudah berulang kali mengingatkan kepala daerah dan *stakeholder*
   kedua daerah ini untuk melakukan tindakan yang tepat guna mencegah
   merajalelanya hiburan yang merusak moral masyarakat tersebut.



   Namun kenyataannya, kata Suhatmansyah, hiburan Orgen Tunggal berbau
   porno ini bukannya berhenti, malah makin tumbuh subur dan semakin
   digandrungi oleh masyarakat, terutama kaum mudanya.



   “Saya heran, kok malah tak bisa dihentikan. Jangan-jangan sejumlah
   pejabat, pemuka agama dan pemuka adatnya ikut terbius pula dengan hiburan
   ini. Kalau iya, ini sungguh berbahaya untuk keberlangsungan generasi Piaman
   di masa mendatang,” kata Suhat dengan nada geram.



   Sebagai daerah yang pertama kali menyebar agama Islam di Sumatera Barat,
   Ranah Minangkabau, semestinya para pemimpin baik formal maupun informal di
   Piaman merasa malu dengan makin jauhnya kehidupan sosial masyarakat dari
   norma-norma yang sudah diwariskan oleh para leluhurnya.



   “Kami tidak menentang adanya hiburan rakyat untuk kegiatan pesta
   perkawinan dan acara pemuda, atau untuk kepentingan pariwisata. Namun
   jangan sampai menanggalkan norma-norma agama Islam yang sudah kita jaga
   selama ini. Apalagi pusat Islam itu bermula dari Ulakan Pariaman,” tegas
   Suhatmansyah.







   Perlu Tindakan Tegas dan Terpadu



   Untuk mengantisipasi kondisi yang lebih buruk atas hiburan berbau porno
   itu, Suhatmansyah mengemukakan perlunya tindakan tegas secara terpadu di
   Kota maupun Kabupaten Padang Pariaman. Pertama perlu dibuat aturan yang
   tegas, semacam Peraturan Daerah (Perda), namun semua pihak: Pemda,
   Kepolisian, MUI, LKAAM dan organisasi pemuda haris ikut mengawasinya.



   Aturan yang dibuat disesuaikan dengan norma kehidupan agam (Islam) yang
   berlaku di tengah-tengah masyarakat Piaman. Misal, orgen tunggal boleh,
   tetapi harus ada batas waktunya dan cara berpakaian, serta tidak boleh ada
   minuman keras. Bila ada yang melanggar, harus diberikan sanksi yang keras
   dan tegas.



   Suhatmansyah optimis Perda itu bisa dijalankan sepanjang melibatkan
   semua pihak. "Demi Piaman yang bermartabat, sudah saatnya toleransi hiburan
   orgen tunggal yang sidah mengarah kepada hiburan porno di depan umum,
   dihentikan. Orang judi saja bisa diberantas di seluruh Indonesia, masak hal
   kecil seperti ini tidak bisa kita lakukan," kata dia.



   Mantan pejabat di Kementerian Dalam Negeri itu juga menyoroti
   pelaksanaan Pariaman Triatlon yang berpakaian minim bagi peserta wanita
   asing. "Kita tidak menghalangi adanya kegiatan tersebut dalam rangka
   pengembangan pariwisata, tapi harus ada rambu-rambunya. Pakaian minim itu
   bisa diubah ke yang lebih pantas tapi masih bisa dibawa berenang. Saya rasa
   mereka juga akan mematuhi," ujarnya.



   Suhatman mengaku sangat risih melihat anak kemenakan menonton eanita
   berpakaian mini di pantai dan di tengah kota yang religi. "Jangan sampai
   ada yangenyalah artikan pariwisata yang bebas terbuka, tapi pariwisata juga
   bisa dikendalikan sesuai kondisi daerah. Tergantung cara pemimpinnya,"
   yegas Suhatman.



   Sebagai tanggung jawab moral, dalam waktu dekat, DPP PKDP akan menemui
   sejumlah pihak yang berkepentingan di Kota dan Kabupaten Padang Pariaman
   untuk membahas langkah antisipasi hiburan orgen tunggal yang semakin tak
   terkendali di daerah ini. (Rel)

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 

[R@ntau-Net] PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Terurut Topik Sjamsir Sjarif



Sangkak Ayam dapek digunokan untuak panunja-nunja ikua panari orgen tunggal nan 
tapinggeng-ponggeng ... 螺

~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Lubuk Basung.
Pada tanggal 11 Jan 2016 09.27, "Dr. Saafroedin Bahar" <
saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:

> Saya rasa wacana sudah cukup. Ikuti contoh Lubuk Badung: orgen tunggal
> dirambah langsung oleh tim induak-induak. Basampurehan lari. Tabang ambua.
> A juo lai nan ditunggu ?
> Pada tanggal 11 Jan 2016 09.07, "Syafruddin AL" 
> menulis:
>
>> Suhatmansyah Is: “Saatnya Ada Tindakan Tegas Secara Terpadu”
>>
>>-
>>
>>
>>
>>JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Keluarga Daerah Piaman
>>(DPP-PKDP) menyatakan kerisauan dengan kondisi perhelatan rakyat di 
>> kampung
>>halaman (Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman) yang menggunakan
>>sarana hiburan Orgen Tunggal berbau pornografi.
>>
>>
>>
>>“Kondisinya mungkin bukan lagi merisaukan, tetapi permainan orgen
>>tunggal ini sudah menyoreng nama besar Piaman sebagai pusat kebudayaan
>>Islam di Sumatera Barat,” kata Ketua Umum DPP PKDP, Suhatmansyah Is dalam
>>pernyataan tertulisnya yang disampaikan kepada media terbitan Sumbar,
>>Minggu (10/1) kemarin.
>>
>>
>>
>>Menurut dosen tetap IPDN ini, pihaknya sudah lama mengendus maraknya
>>Orgen Tunggal berbau porno, dan bahkan diduga disusupi juga oleh 
>> penyebaran
>>narkoba di Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Sebagai organisasi rantau,
>>PKDP sudah berulang kali mengingatkan kepala daerah dan *stakeholder*
>>kedua daerah ini untuk melakukan tindakan yang tepat guna mencegah
>>merajalelanya hiburan yang merusak moral masyarakat tersebut.
>>
>>
>>
>>Namun kenyataannya, kata Suhatmansyah, hiburan Orgen Tunggal berbau
>>porno ini bukannya berhenti, malah makin tumbuh subur dan semakin
>>digandrungi oleh masyarakat, terutama kaum mudanya.
>>
>>
>>
>>“Saya heran, kok malah tak bisa dihentikan. Jangan-jangan sejumlah
>>pejabat, pemuka agama dan pemuka adatnya ikut terbius pula dengan hiburan
>>ini. Kalau iya, ini sungguh berbahaya untuk keberlangsungan generasi 
>> Piaman
>>di masa mendatang,” kata Suhat dengan nada geram.
>>
>>
>>
>>Sebagai daerah yang pertama kali menyebar agama Islam di Sumatera
>>Barat, Ranah Minangkabau, semestinya para pemimpin baik formal maupun
>>informal di Piaman merasa malu dengan makin jauhnya kehidupan sosial
>>masyarakat dari norma-norma yang sudah diwariskan oleh para leluhurnya.
>>
>>
>>
>>“Kami tidak menentang adanya hiburan rakyat untuk kegiatan pesta
>>perkawinan dan acara pemuda, atau untuk kepentingan pariwisata. Namun
>>jangan sampai menanggalkan norma-norma agama Islam yang sudah kita jaga
>>selama ini. Apalagi pusat Islam itu bermula dari Ulakan Pariaman,” tegas
>>Suhatmansyah.
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>Perlu Tindakan Tegas dan Terpadu
>>
>>
>>
>>Untuk mengantisipasi kondisi yang lebih buruk atas hiburan berbau
>>porno itu, Suhatmansyah mengemukakan perlunya tindakan tegas secara 
>> terpadu
>>di Kota maupun Kabupaten Padang Pariaman. Pertama perlu dibuat aturan yang
>>tegas, semacam Peraturan Daerah (Perda), namun semua pihak: Pemda,
>>Kepolisian, MUI, LKAAM dan organisasi pemuda haris ikut mengawasinya.
>>
>>
>>
>>Aturan yang dibuat disesuaikan dengan norma kehidupan agam (Islam)
>>yang berlaku di tengah-tengah masyarakat Piaman. Misal, orgen tunggal
>>boleh, tetapi harus ada batas waktunya dan cara berpakaian, serta tidak
>>boleh ada minuman keras. Bila ada yang melanggar, harus diberikan sanksi
>>yang keras dan tegas.
>>
>>
>>
>>Suhatmansyah optimis Perda itu bisa dijalankan sepanjang melibatkan
>>semua pihak. "Demi Piaman yang bermartabat, sudah saatnya toleransi 
>> hiburan
>>orgen tunggal yang sidah mengarah kepada hiburan porno di depan umum,
>>dihentikan. Orang judi saja bisa diberantas di seluruh Indonesia, masak 
>> hal
>>kecil seperti ini tidak bisa kita lakukan," kata dia.
>>
>>
>>
>>Mantan pejabat di Kementerian Dalam Negeri itu juga menyoroti
>>pelaksanaan Pariaman Triatlon yang berpakaian minim bagi peserta wanita
>>asing. "Kita tidak menghalangi adanya kegiatan tersebut dalam rangka
>>pengembangan pariwisata, tapi harus ada rambu-rambunya. Pakaian minim itu
>>bisa diubah ke yang lebih pantas tapi masih bisa dibawa berenang. Saya 
>> rasa
>>mereka juga akan mematuhi," ujarnya.
>>
>>
>>
>>Suhatman mengaku sangat risih melihat anak kemenakan menonton eanita
>>berpakaian mini di pantai dan di tengah kota yang religi. "Jangan sampai
>>ada yangenyalah artikan pariwisata yang bebas terbuka, tapi pariwisata 
>> juga
>>bisa dikendalikan sesuai kondisi daerah. Tergantung cara pemimpinnya,"
>>yegas Suhatman.
>>
>>
>>
>>Sebagai tanggung jawab moral, dalam waktu dekat, DPP PKDP akan
>>menemui sejumlah pihak yang berkepentingan di Kota dan Kabupaten Padang
>>Pariaman untuk membahas langkah antisipasi hiburan orgen tunggal yang
>>semakin tak terkendali di daerah ini. (Rel)
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>

Re: [R@ntau-Net] PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Saya rasa wacana sudah cukup. Ikuti contoh Lubuk Badung: orgen tunggal
dirambah langsung oleh tim induak-induak. Basampurehan lari. Tabang ambua.
A juo lai nan ditunggu ?
Pada tanggal 11 Jan 2016 09.07, "Syafruddin AL" 
menulis:

> Suhatmansyah Is: “Saatnya Ada Tindakan Tegas Secara Terpadu”
>
>-
>
>
>
>JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Keluarga Daerah Piaman
>(DPP-PKDP) menyatakan kerisauan dengan kondisi perhelatan rakyat di kampung
>halaman (Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman) yang menggunakan
>sarana hiburan Orgen Tunggal berbau pornografi.
>
>
>
>“Kondisinya mungkin bukan lagi merisaukan, tetapi permainan orgen
>tunggal ini sudah menyoreng nama besar Piaman sebagai pusat kebudayaan
>Islam di Sumatera Barat,” kata Ketua Umum DPP PKDP, Suhatmansyah Is dalam
>pernyataan tertulisnya yang disampaikan kepada media terbitan Sumbar,
>Minggu (10/1) kemarin.
>
>
>
>Menurut dosen tetap IPDN ini, pihaknya sudah lama mengendus maraknya
>Orgen Tunggal berbau porno, dan bahkan diduga disusupi juga oleh penyebaran
>narkoba di Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Sebagai organisasi rantau,
>PKDP sudah berulang kali mengingatkan kepala daerah dan *stakeholder*
>kedua daerah ini untuk melakukan tindakan yang tepat guna mencegah
>merajalelanya hiburan yang merusak moral masyarakat tersebut.
>
>
>
>Namun kenyataannya, kata Suhatmansyah, hiburan Orgen Tunggal berbau
>porno ini bukannya berhenti, malah makin tumbuh subur dan semakin
>digandrungi oleh masyarakat, terutama kaum mudanya.
>
>
>
>“Saya heran, kok malah tak bisa dihentikan. Jangan-jangan sejumlah
>pejabat, pemuka agama dan pemuka adatnya ikut terbius pula dengan hiburan
>ini. Kalau iya, ini sungguh berbahaya untuk keberlangsungan generasi Piaman
>di masa mendatang,” kata Suhat dengan nada geram.
>
>
>
>Sebagai daerah yang pertama kali menyebar agama Islam di Sumatera
>Barat, Ranah Minangkabau, semestinya para pemimpin baik formal maupun
>informal di Piaman merasa malu dengan makin jauhnya kehidupan sosial
>masyarakat dari norma-norma yang sudah diwariskan oleh para leluhurnya.
>
>
>
>“Kami tidak menentang adanya hiburan rakyat untuk kegiatan pesta
>perkawinan dan acara pemuda, atau untuk kepentingan pariwisata. Namun
>jangan sampai menanggalkan norma-norma agama Islam yang sudah kita jaga
>selama ini. Apalagi pusat Islam itu bermula dari Ulakan Pariaman,” tegas
>Suhatmansyah.
>
>
>
>
>
>
>
>Perlu Tindakan Tegas dan Terpadu
>
>
>
>Untuk mengantisipasi kondisi yang lebih buruk atas hiburan berbau
>porno itu, Suhatmansyah mengemukakan perlunya tindakan tegas secara terpadu
>di Kota maupun Kabupaten Padang Pariaman. Pertama perlu dibuat aturan yang
>tegas, semacam Peraturan Daerah (Perda), namun semua pihak: Pemda,
>Kepolisian, MUI, LKAAM dan organisasi pemuda haris ikut mengawasinya.
>
>
>
>Aturan yang dibuat disesuaikan dengan norma kehidupan agam (Islam)
>yang berlaku di tengah-tengah masyarakat Piaman. Misal, orgen tunggal
>boleh, tetapi harus ada batas waktunya dan cara berpakaian, serta tidak
>boleh ada minuman keras. Bila ada yang melanggar, harus diberikan sanksi
>yang keras dan tegas.
>
>
>
>Suhatmansyah optimis Perda itu bisa dijalankan sepanjang melibatkan
>semua pihak. "Demi Piaman yang bermartabat, sudah saatnya toleransi hiburan
>orgen tunggal yang sidah mengarah kepada hiburan porno di depan umum,
>dihentikan. Orang judi saja bisa diberantas di seluruh Indonesia, masak hal
>kecil seperti ini tidak bisa kita lakukan," kata dia.
>
>
>
>Mantan pejabat di Kementerian Dalam Negeri itu juga menyoroti
>pelaksanaan Pariaman Triatlon yang berpakaian minim bagi peserta wanita
>asing. "Kita tidak menghalangi adanya kegiatan tersebut dalam rangka
>pengembangan pariwisata, tapi harus ada rambu-rambunya. Pakaian minim itu
>bisa diubah ke yang lebih pantas tapi masih bisa dibawa berenang. Saya rasa
>mereka juga akan mematuhi," ujarnya.
>
>
>
>Suhatman mengaku sangat risih melihat anak kemenakan menonton eanita
>berpakaian mini di pantai dan di tengah kota yang religi. "Jangan sampai
>ada yangenyalah artikan pariwisata yang bebas terbuka, tapi pariwisata juga
>bisa dikendalikan sesuai kondisi daerah. Tergantung cara pemimpinnya,"
>yegas Suhatman.
>
>
>
>Sebagai tanggung jawab moral, dalam waktu dekat, DPP PKDP akan menemui
>sejumlah pihak yang berkepentingan di Kota dan Kabupaten Padang Pariaman
>untuk membahas langkah antisipasi hiburan orgen tunggal yang semakin tak
>terkendali di daerah ini. (Rel)
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK 

Re: [R@ntau-Net] PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Aha rancak lo tu anti orgen ala serangan induak-induak di Lubuak Basuang tu.

Rancak disiapkan Pasukan Induak-induak siap jo Sangkak Ayam untuak 
marunjang-runjang ikua taponggeng-ponggeng tu ... 螺

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Terurut Topik Sjamsir Sjarif




Image Siti Manggopoh

~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Bls: [R@ntau-Net] PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Terurut Topik 'Imran Al' via RantauNet
asalamualaikum pak syafruddin al.. 
lai buliah dikutip pernyataan ketua pkdp iko untuk dimuek di media...
terima kasih konfirmasinya.
al imranpengasuh valora.co.id
 

Pada Senin, 11 Januari 2016 9:07, Syafruddin AL  
menulis:
 

 SuhatmansyahIs: “Saatnya Ada Tindakan Tegas Secara Terpadu”   
   -  JAKARTA– Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Keluarga Daerah Piaman (DPP-PKDP) 
menyatakankerisauan dengan kondisi perhelatan rakyat di kampung halaman (Kota 
Pariamandan Kabupaten Padang Pariaman) yang menggunakan sarana hiburan Orgen 
Tunggalberbau pornografi. “Kondisinyamungkin bukan lagi merisaukan, tetapi 
permainan orgen tunggal ini sudahmenyoreng nama besar Piaman sebagai pusat 
kebudayaan Islam di Sumatera Barat,”kata Ketua Umum DPP PKDP, Suhatmansyah Is 
dalam pernyataan tertulisnya yangdisampaikan kepada media terbitan Sumbar, 
Minggu (10/1) kemarin. Menurutdosen tetap IPDN ini, pihaknya sudah lama 
mengendus maraknya Orgen Tunggal berbauporno, dan bahkan diduga disusupi juga 
oleh penyebaran narkoba di PadangPariaman dan Kota Pariaman. Sebagai organisasi 
rantau, PKDP sudah berulang kalimengingatkan kepala daerah dan stakeholderkedua 
daerah ini untuk melakukan tindakan yang tepat guna mencegahmerajalelanya 
hiburan yang merusak moral masyarakat tersebut. Namunkenyataannya, kata 
Suhatmansyah, hiburan Orgen Tunggal berbau porno inibukannya berhenti, malah 
makin tumbuh subur dan semakin digandrungi olehmasyarakat, terutama kaum 
mudanya.  “Sayaheran, kok malah tak bisa dihentikan. Jangan-jangan sejumlah 
pejabat, pemukaagama dan pemuka adatnya ikut terbius pula dengan hiburan ini. 
Kalau iya, inisungguh berbahaya untuk keberlangsungan generasi Piaman di masa 
mendatang,”kata Suhat dengan nada geram. Sebagaidaerah yang pertama kali 
menyebar agama Islam di Sumatera Barat, RanahMinangkabau, semestinya para 
pemimpin baik formal maupun informal di Piamanmerasa malu dengan makin jauhnya 
kehidupan sosial masyarakat dari norma-normayang sudah diwariskan oleh para 
leluhurnya. “Kamitidak menentang adanya hiburan rakyat untuk kegiatan pesta 
perkawinan dan acarapemuda, atau untuk kepentingan pariwisata. Namun jangan 
sampai menanggalkannorma-norma agama Islam yang sudah kita jaga selama ini. 
Apalagi pusat Islamitu bermula dari Ulakan Pariaman,” tegas Suhatmansyah. 
PerluTindakan Tegas dan Terpadu Untukmengantisipasi kondisi yang lebih buruk 
atas hiburan berbau porno itu,Suhatmansyah mengemukakan perlunya tindakan tegas 
secara terpadu di Kota maupunKabupaten Padang Pariaman. Pertama perlu dibuat 
aturan yang tegas, semacamPeraturan Daerah (Perda), namun semua pihak: Pemda, 
Kepolisian, MUI, LKAAM danorganisasi pemuda haris ikut mengawasinya. Aturanyang 
dibuat disesuaikan dengan norma kehidupan agam (Islam) yang berlaku 
ditengah-tengah masyarakat Piaman. Misal, orgen tunggal boleh, tetapi harus 
adabatas waktunya dan cara berpakaian, serta tidak boleh ada minuman keras. 
Bilaada yang melanggar, harus diberikan sanksi yang keras dan tegas. 
Suhatmansyahoptimis Perda itu bisa dijalankan sepanjang melibatkan semua pihak. 
"DemiPiaman yang bermartabat, sudah saatnya toleransi hiburan orgen tunggal 
yangsidah mengarah kepada hiburan porno di depan umum, dihentikan. Orang judi 
sajabisa diberantas di seluruh Indonesia, masak hal kecil seperti ini tidak 
bisakita lakukan," kata dia. Mantanpejabat di Kementerian Dalam Negeri itu juga 
menyoroti pelaksanaan PariamanTriatlon yang berpakaian minim bagi peserta 
wanita asing. "Kita tidak menghalangiadanya kegiatan tersebut dalam rangka 
pengembangan pariwisata, tapi harus adarambu-rambunya. Pakaian minim itu bisa 
diubah ke yang lebih pantas tapi masihbisa dibawa berenang. Saya rasa mereka 
juga akan mematuhi," ujarnya. Suhatmanmengaku sangat risih melihat anak 
kemenakan menonton eanita berpakaian mini dipantai dan di tengah kota yang 
religi. "Jangan sampai ada yangenyalahartikan pariwisata yang bebas terbuka, 
tapi pariwisata juga bisa dikendalikansesuai kondisi daerah. Tergantung cara 
pemimpinnya," yegas Suhatman. Sebagaitanggung jawab moral, dalam waktu dekat, 
DPP PKDP akan menemui sejumlah pihakyang berkepentingan di Kota dan Kabupaten 
Padang Pariaman untuk membahaslangkah antisipasi hiburan orgen tunggal yang 
semakin tak terkendali di daerahini. (Rel)  
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama