Nih Pak
Tanggapan anak Buah pak PS itu
"Capres Gerindra Prabowo Subianto mengaku kecewa dengan sikap Gubernur DKI
Joko Widodo yang dianggap belum berterima kasih setelah kemenangan di
Pilgub DKI 2012. Tata krama Jokowi dinilai tidak bagus. Wagub DKI Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan dirinya dan Jokowi sudah berterima kasih
ke Prabowo.
"Saya pernah bertemu bertiga segala macam kok. Ya kita sih pasti bilang
terima kasih ya, makanya susah juga tafsirannya," kata Ahok kepada wartawan
di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (1/4/2014).
Ahok mengaku, dirinya dan Jokowi sudah bertemu dengan Prabowo pasca
kemenangan di DKI tahun 2012 lalu. Dia dan Jokowi juga sudah mengucapkan
terima kasih.
http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/04/01/185134/2542463/1562/prabowo-singgung-tata-krama-jokowi-ini-kata-ahok?992204topnews
jadi sama2 kita lihatlah, siapa yg berbohong... mungkin maksudnya
berterimkasih, mempersilahkan pak PS majus sendiri atau dg calon lain?
bisa jadi..
On Friday, May 23, 2014 4:47:35 PM UTC+7, dedi suryadi wrote:
>
> Minta jalan ka mamak-mamak sarato sanak-sanak..
> Sato ciek tentang politik..
> Antah tulisan sampah antah indak, allahuallam..
> Dek karano nan lain lah ndak paralu pakai OOT, ambo raso ambo pun tak
> paralu pakai OOT lai...
>
> Prabowo dan Jokowi, Catatan Kecil Wartawan
>
> Nanik S Deyang (Seorang wartawan peliput deklarasi Prabowo Hatta dan
> Jokowi JK) Senin, 19 mei 2014
>
> MINUS MORAL. Kebetulan Allah SWT selalu menempatkan saya di saat-saat
> terakhir bagaimana seorang akan dinaikkan derajatnya oleh SWT menjadi
> pemimpin.
>
> Dua tahun lalu, saya sakit perut karena hanya kurang dari 2 x24 jam Jokowi
> belum dapat restu dari Bu Mega. Bukan hanya Jokowi yg senewen, Prabowo
> sebagai orang yg ngotot Jokowi jadi Gubernur DKI juga senewen. Untuk
> keempat kalinya Prabowo menghadap Bu Mega, hingga akhirnya Bu Mega mau
> merestui Jokowi sebagai Cagub. Kenapa alot karena Bu Mega sudah memberi
> persetujuan bahawa PDIP mendukung Foke.
>
> Saat bertemu terakhir antara Prabowo dan Bu Mega, Prabowo sudah nekat
> kalau Bu Mega tdk mengijinkan Jokowi, maka Prabowo akan “meminjam” Jokowi
> saja (tidak mencabut dari PDIP), dan Prabowo akan mengumpulkan partai kecil
> agar bisa mendaftarkan Jokowi ke KPU . Namun Bu Mega akhirnya trenyuh pada
> kegigihan Prabowo yg menghendaki Jokowi jadi pemimpin di Jakarta. Namun BU
> Mega bilang PDIP tdk memiliki dana untuk membiayai Jokowi, maka Prabowo pun
> menyatakan sanggup untuk membiayai .
>
>
> Ketika restu datang, persoalan muncul, yakni siapa wakil Jokowi yg
> tepat?. Maka Prabowo yg sudah mengagumi Ahok, lantas membajak Ahok dari
> Golkar (karena Golkar mendukung Foke waktu itu). Prabowo sangat yakin Ahok
> orang bersih dan mau bekerja keras.
>
> Saat disodorkan Ahok, Jokowi kurang sreg , bahkan dia lebih memilih Deddy
> Miswar. Tengah malah sebelum esok hari mendaftar di KPU, Jokowi menilpun
> saya soal Ahok ini. Waktu itu sy bilang…”Sudah lah terima saja dulu, dari
> pada milih2 ini-itu besok malah gak jadi daftar. Lagi pula Ahok ini akan
> bisa mendulang suara di Jakarta yg selama ini golput ,” pokoknya aku
> yakinkan Jokowi sampai hampir satu jam, bahwa Ahok pilihan terbaik dari
> nama lainnya.
>
> Hari ini saya melihat “manusia-manusia ” baik ini terbelah menjadi
> berhadapan atau satu sama lain menjadi lawan. Saat saya melihat Prabowo
> menonton TV di pendopo rumah SBY, dimana di sebuah stasiun TV tengah di
> putar ulang liputan deklarasi Jokowi_JK ….entah kenapa air mata saya hampir
> jatuh..” dari samping saya lihat Prabowo menatap gambar di TV itu tanpa
> bicara sepatah kata pun, meski di sampingnya mulai dari Hatta Rajasa,
> Menteri Jero Wacik, Cicip Syarif Sutardja, Djan Faris dll berkomentar
> …Prabowo memilih diam…dan perlahan dia mundur di kerumunan itu..dan memilih
> tdk mendongakkan lagi waajhnya untuk melihat TV. Saya membayangkan betapa
> campur aduknya rasa di hatinya saat “anak” yg dibantu naikkan derajatnya
> itu kini menjadi “lawannya”.
>
> Prabowo pernah berkata, kalau toh Jokowi yg “dibesarkannya” akhirnya jadi
> lawan , ia pernah bilang tdk masalah. Namun yg mengecewakannya adalah sejak
> dilantik hingga Jokowi nyapres, ternyata Jokowi itu mengucapkan terimakasih
> saja tidak pada Prabowo. (saya sebetulnya pernah mengingtkan Jokowi utk
> bertemu Prabowo , tapi kyaknya dia cuek, dan malah mengatakan yg membuat
> dia jadi Gubernur itu orang banyak, bukan Prabowo saja).
>
> Sebagai orang jawa dimana saya menjujung tinggi toto kromo mikul duwur
> mendem jero , saya melihat apa yg saat ini saya saksikan sungguh menyayat
> batin saya. Bagimana tidak? Terhadap guru saya yg menjadikan saya dan
> teman-teman wartawan, yaitu Alm Om Valens Doi, bukan saja saya dan kawan
> saya Budi , bertanggung jawab terhadap keluarganya setelah Om Valens wafat,
> tapi kami tiap tahun juga memberingati wafatnya beliau , sebagai ungkapan
> rasa terimaksih kami , bah