Re: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Partai Idaman: Politik Sebagai Jalan Dakwah

2015-10-28 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Fitr:

Mako ambo batanyo, apo nan kurang dari partai Islam nan adoh sahinggo
masiah harus ditambah, bukan disatukan?

ANB:

Jawaban untuk pertanyaan ko ambo ambiak dari Prof. Dr. Deliar Noer yo dinda
Fitr.

-
   Mungkinkah partai Islam, dan juga partai lain yang mempunyai
aspirasi yang berbeda dengan yang ada, yang pada umumnya ingin meluruskan
perjalanan dan perkembangan tanah air kini, didirikan?
  Cita-cita kemerdekaan terdahulu memungkinkan, malah juga mengharapkan
dan memerintahkannya.

(Noer, *Islam & Politik*, 2003 dari artikel "Islam Yes, Partai Islam Yes",
1996).


Pada 20 Oktober 2015 23.31, Fitrianto  menulis:

> Ajo Duta,
> dibandiang PKS, lebih terbukti lamo bertahan partai Golkar, PPP jo PDIP.
> Katigonyo jauh labiah panjang umuanyo dari PKS.
>
> Nan ka banyak gugur bantuaknyo partai2 setelah reformasi.
> Dan rakyat labiah sanang partai jadi bakurang dari nan kini, bukan
> batambah.
> MAko ambo batanyo, apo nan kurang dari partai Islam nan adoh sahinggo
> masiah harus ditambah, bukan disatukan?
>
> Wassalam
> fitr
>
> 2015-10-20 8:44 GMT-04:00 ajo duta :
>
>> Alaikumsalam nakan Akmal,
>>
>> Bukankah partai itu sebuah organisasi bersama? Nah partai2 di Indonesia,
>> masih bagaimana
>> ketua umum, termasuk Partai Idaman ini. Karenanya partai2 di Indonesia
>> tak lebih dari sebuah perseroan terbatas​ dengan pemegang saham 100% adalah
>> pemilik uang yang menjadi ketua umum.
>>
>> Partai itu harusnya punya akar sebagai basis. Kalau tidak, dia akan
>> hilang ditelan sejarah. Ambo melihat hanya satu partai yang punya akar,
>> yaitu kelompok Tarbiyah kampus, kemudian menjelma menjadi partai bernama PK
>> dan bertukar menjadi PKS. Ambo bukan anggota ataupun kader PKS. Tapi ambo
>> mengamati, bahwa partaiko cukup mempraktekkan asas musyawarah. Namun tak
>> dipungkiri, kekuasaan juga menjadi musibah bagi sebagian kader partai
>> dakwah ini.
>>
>> Jadi, langkah Akmal masuk partai, ajo caliak justru akan membelenggu
>> langkah dakwah Akmal, yang terlihat sudah mulai dirintis.
>>
>> Selamat mencoba, semoga niatnya tulus.
>>
>>
>>
>> Wassalaamu'alaikum WW
>>
>> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
>> 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
>> Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
>> Jakarta - Sterling, Virginia USA
>> 
>>
>> 2015-10-20 3:10 GMT-04:00 Afda Rizki :
>>
>>>
>>> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Partai Idaman: Politik Sebagai Jalan Dakwah

2015-10-28 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Amin allahumma amin.
Mokasih banyak dinda Donard.

Wass,

ANB

Pada 17 Oktober 2015 20.03, Donard Games  menulis:

> Semoga keputusan iko nan terbaik Uda ANB.
>
> Keputusan berani.
>
> Ambo tamasuak urang nan picayo partai2 politik di Indonesia kekurangan
> urang nan boneh, sementara mereka telah didesain oleh konstitusi menjadi
> sumber pemimpin atau policymakers.
>
> Salam
> Donard,35
>
>
>
> --
> Dari: Akmal Nasery Basral 
> Terkirim: ‎17/‎10/‎2015 11:48
> Kepada: rantaunet@googlegroups.com
> Subjek: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Partai Idaman: Politik Sebagai Jalan Dakwah
>
> Ada yang terlewat.
> Kata Idaman adalah singkatan dari Islam Damai Aman.
>
> Wassalam,
>
> ANB
>
> Pada 17 Oktober 2015 11.31, Akmal Nasery Basral 
> menulis:
>
>> Assalamu'alaikum Wr. Wb.
>> Tuo-tuo Rantaunet n.a.h.
>> Juga uda, uni, adiak n.a.s. karena Allah.
>>
>> Jalan hidup kadang mengantarkan kita pada (banyak) peristiwa tak terduga.
>> Atau lebih tepatnya, tidak kita rencanakan sebelumnya. Kita semua pernah
>> merasakan hal ini, dalam berbagai bentuk. Untuk ambo, contohnya adalah
>> kejadian berikut.
>>
>> Beberapa bulan lalu (usai Idul Fitri), Sekjen Partai Idaman Ramdansyah
>> Bakir (mantan Ketua Panwaslu DKI) mengontak ambo, menanyakan apakah ambo
>> mau ngobrol-ngobrol dan memberikan masukan tentang kebudayaan, kepada Rhoma
>> Irama (RI), Ketum Idaman. Bukan paparan yang ilmiah dan akademis, hanya
>> sekadar obrolan biasa.
>>
>> Karena topiknya menarik minat ambo, dan sebagai bentuk implementasi
>> silaturahim sesama muslim, ambo jawab mau. Apalagi ambo belum pernah
>> berbicara dengan RI sebelumnya, meski aktif di majalah berita sekitar 16
>> tahun. Tak sekali pun pernah berbincang dan bertatap muka.
>>
>> Maka beberapa hari kemudian diadakan pertemuan di rumah RI, menjelang
>> shalat Jumat.  RI menjelaskan visi misi Partai Idaman, ambo
>> mendengarkan. Inti paparan RI: ingin mewujudkan bentuk Islam yang rahmatan
>> lil alamin di Indonesia, dan membangun Indonesia yang Pancasilais.
>>
>> Ketika ambo diminta berkomentar, ambo bicara mengalir saja, dengan inti
>> pendapat dua pula yakni:
>>
>> (1). Alhamdulillah jika bentuk akhlakul karimah yang ingin dimunculkan
>> Partai Idaman di Indonesia. Tetapi jangan dilupakan konteks, bahwa
>> Indonesia yang dimaksud adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
>> seperti telah diperjuangkan para Bapak Bangsa, termasuk antara lain Bung
>> Hatta, Haji Agus Salim, Pak Natsir, Buya Hamka, dll.
>>
>> (2) Tentang kebudayaan secara umum, dan kesenian sebagai ekspresi khusus
>> kebudayaan, tentu sangat baik jika banyak kesenian Islam yang muncul dan
>> bisa menjadi kegemaran masyarakat. Tetapi jangan dilupakan konteks bahwa
>> Indonesia adalah masyarakat majemuk, heterogen, maka bentuk-bentuk ekspresi
>> kebudayaan masyarakat non-muslim pun perlu dihargai dan dirangkul, dengan
>> catatan sepanjang tidak mencederai nilai-nilai ketuhanan dan merendahkan
>> harkat martabat manusia.
>>
>> Reaksi RI mendengar ucapan ambo adalah tersenyum tipis dan sesekali
>> mengangguk-anggukan kepala. Saat itu ambo tidak tahu apakah RI melakukan
>> gestur tersebut sebagai bentuk keramahtamahan seorang tuan rumah terhadap
>> tamu, atau memang RI setuju dengan pendapat ambo.
>>
>> Tersebab sudah menjelang shalat Jumat, maka obrolan santai sekitar 40-45
>> menit itu pun usai. Dan tidak dilanjutkan setelah shalat Jumat karena RI
>> harus terbang ke luar kota.
>>
>> Sekitar dua pekan kemudian, Sekjen Ramdansyah kembali menghubungi ambo
>> menyatakan bahwa RI "sreg" dengan pendapat ambo dan menanyakan apakah ambo
>> bersedia membantu sebagai Wakil Ketua Umum Partai Idaman Bidang
>> Pengembangan Manusia dan Kebudayaan (total ada 5 Waketum seperti pada
>> screen shot artikel Republika terlampir).
>>
>> Waduh! Ambo benar-benar tak menyangka perkembangannya ke sana. Jadi ambo
>> mencoba berkelit dengan sopan dengan mengatakan bahwa tentu masih banyak
>> orang lain yang punya kapasitas dan kapabilitas lebih tinggi dari ambo
>> untuk tema itu.
>>
>> Jawaban Ramdan di ujung telpon, "Memang ada banyak orang yang ingin masuk
>> DPP, tapi semua nama person di semua pos diputuskan Bang Haji, dan untuk
>> Waketum Budaya beliau hanya sreg dengan Uda Akmal karena Uda sudah punya
>> konsepnya. Bang Haji setuju sekali dengan apa yang Uda Akmal sampaikan."
>>
>> Ma syaa Allah.
>>
>> Ambo pikir tadinya itu hanya perbincangan biasa yang digunakan RI sebagai
>> brainstorming untuk mendapatkan ide-ide (segar) dalam menjalankan Partai
>> Idaman kelak. Tentu RI sudah berbincang dengan banyak orang, dari berbagai
>> bidang dan profesi, selain ambo.
>>
>> Ambo minta waktu berpikir (sambil berdiskusi dengan anak istri, terutama
>> menyangkut kondisi kehidupan kami yang saat ini juga tak bisa dibilang
>> mapan, melainkan pas-pasan. Belum lagi menyangkut satu urusan domestik yang
>> sedang keluarga ambo hadapi dan agak krusial). Tak lupa sebagai 

Re: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Partai Idaman: Politik Sebagai Jalan Dakwah

2015-10-28 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Tarimo kasih dinda Afda Rizki.
Sadang di Basrah, Irak kah?

Salam hangat dari Basral yo.

Pada 20 Oktober 2015 14.10, Afda Rizki  menulis:

> Uda Akmal,
>
> Selamat sudah memutuskan bergabung ke Parpol. Dibutuhkan urang pandai
> sarupo Uda Akmal untuk menjadikan Partai semakin bermanfaat bagi rakyat
> badarai.
>
> Salam hangat,
>
> Afda Rizki (Lk,37)
> Basrah
>
> **
>
>
> Pada Sabtu, 17 Oktober 2015 07.32.00 UTC+3, Akmal Nasery Basral menulis:
>>
>> Assalamu'alaikum Wr. Wb.
>> Tuo-tuo Rantaunet n.a.h.
>> Juga uda, uni, adiak n.a.s. karena Allah.
>>
>> Jalan hidup kadang mengantarkan kita pada (banyak) peristiwa tak terduga.
>> Atau lebih tepatnya, tidak kita rencanakan sebelumnya. Kita semua pernah
>> merasakan hal ini, dalam berbagai bentuk. Untuk ambo, contohnya adalah
>> kejadian berikut.
>>
>> Beberapa bulan lalu (usai Idul Fitri), Sekjen Partai Idaman Ramdansyah
>> Bakir (mantan Ketua Panwaslu DKI) mengontak ambo, menanyakan apakah ambo
>> mau ngobrol-ngobrol dan memberikan masukan tentang kebudayaan, kepada Rhoma
>> Irama (RI), Ketum Idaman. Bukan paparan yang ilmiah dan akademis, hanya
>> sekadar obrolan biasa.
>>
>> Karena topiknya menarik minat ambo, dan sebagai bentuk implementasi
>> silaturahim sesama muslim, ambo jawab mau. Apalagi ambo belum pernah
>> berbicara dengan RI sebelumnya, meski aktif di majalah berita sekitar 16
>> tahun. Tak sekali pun pernah berbincang dan bertatap muka.
>>
>> Maka beberapa hari kemudian diadakan pertemuan di rumah RI, menjelang
>> shalat Jumat.  RI menjelaskan visi misi Partai Idaman, ambo
>> mendengarkan. Inti paparan RI: ingin mewujudkan bentuk Islam yang rahmatan
>> lil alamin di Indonesia, dan membangun Indonesia yang Pancasilais.
>>
>> Ketika ambo diminta berkomentar, ambo bicara mengalir saja, dengan inti
>> pendapat dua pula yakni:
>>
>> (1). Alhamdulillah jika bentuk akhlakul karimah yang ingin dimunculkan
>> Partai Idaman di Indonesia. Tetapi jangan dilupakan konteks, bahwa
>> Indonesia yang dimaksud adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
>> seperti telah diperjuangkan para Bapak Bangsa, termasuk antara lain Bung
>> Hatta, Haji Agus Salim, Pak Natsir, Buya Hamka, dll.
>>
>> (2) Tentang kebudayaan secara umum, dan kesenian sebagai ekspresi khusus
>> kebudayaan, tentu sangat baik jika banyak kesenian Islam yang muncul dan
>> bisa menjadi kegemaran masyarakat. Tetapi jangan dilupakan konteks bahwa
>> Indonesia adalah masyarakat majemuk, heterogen, maka bentuk-bentuk ekspresi
>> kebudayaan masyarakat non-muslim pun perlu dihargai dan dirangkul, dengan
>> catatan sepanjang tidak mencederai nilai-nilai ketuhanan dan merendahkan
>> harkat martabat manusia.
>>
>> Reaksi RI mendengar ucapan ambo adalah tersenyum tipis dan sesekali
>> mengangguk-anggukan kepala. Saat itu ambo tidak tahu apakah RI melakukan
>> gestur tersebut sebagai bentuk keramahtamahan seorang tuan rumah terhadap
>> tamu, atau memang RI setuju dengan pendapat ambo.
>>
>> Tersebab sudah menjelang shalat Jumat, maka obrolan santai sekitar 40-45
>> menit itu pun usai. Dan tidak dilanjutkan setelah shalat Jumat karena RI
>> harus terbang ke luar kota.
>>
>> Sekitar dua pekan kemudian, Sekjen Ramdansyah kembali menghubungi ambo
>> menyatakan bahwa RI "sreg" dengan pendapat ambo dan menanyakan apakah ambo
>> bersedia membantu sebagai Wakil Ketua Umum Partai Idaman Bidang
>> Pengembangan Manusia dan Kebudayaan (total ada 5 Waketum seperti pada
>> screen shot artikel Republika terlampir).
>>
>> Waduh! Ambo benar-benar tak menyangka perkembangannya ke sana. Jadi ambo
>> mencoba berkelit dengan sopan dengan mengatakan bahwa tentu masih banyak
>> orang lain yang punya kapasitas dan kapabilitas lebih tinggi dari ambo
>> untuk tema itu.
>>
>> Jawaban Ramdan di ujung telpon, "Memang ada banyak orang yang ingin masuk
>> DPP, tapi semua nama person di semua pos diputuskan Bang Haji, dan untuk
>> Waketum Budaya beliau hanya sreg dengan Uda Akmal karena Uda sudah punya
>> konsepnya. Bang Haji setuju sekali dengan apa yang Uda Akmal sampaikan."
>>
>> Ma syaa Allah.
>>
>> Ambo pikir tadinya itu hanya perbincangan biasa yang digunakan RI sebagai
>> brainstorming untuk mendapatkan ide-ide (segar) dalam menjalankan Partai
>> Idaman kelak. Tentu RI sudah berbincang dengan banyak orang, dari berbagai
>> bidang dan profesi, selain ambo.
>>
>> Ambo minta waktu berpikir (sambil berdiskusi dengan anak istri, terutama
>> menyangkut kondisi kehidupan kami yang saat ini juga tak bisa dibilang
>> mapan, melainkan pas-pasan. Belum lagi menyangkut satu urusan domestik yang
>> sedang keluarga ambo hadapi dan agak krusial). Tak lupa sebagai muslim,
>> ambo pun minta petunjuk Allah Azza wa Jalla tindakan apa yang seharusnya
>> ambo ambil atas tawaran seperti itu.
>>
>> Uniknya semakin ambo mencoba menolak tawaran itu dengan meningkatkan
>> justifikasi rasional bahwa dunia politik sekarang adalah dunia yang
>> membutuhkan banyak "logistik", justru semakin sering ambo mendapat
>> 

Re: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Partai Idaman: Politik Sebagai Jalan Dakwah

2015-10-28 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Bisa iyo, bisa indak, pengamatan Ajo Duta tentang "akar" sebagai basis.

Masak dalam pandangan Ajo Duta, Rhoma Irama indak punyo basis?
Mudah-mudahan lai taringek jo studi William H. Frederick (1982) atau nan
tabaru dari Andrew Weintraub dari kajian akademis.

Atau yang lebih mudah dari pre-pilpres tahun lalu ketika RI secara
signifikan mendongkrak suara satu partai nan "pura-pura" meminangnya
sebagai capres, tapi kemudian mencampakkannya setelah suara diperoleh.

Wassalam,

ANB



Pada 20 Oktober 2015 19.44, ajo duta  menulis:

> Alaikumsalam nakan Akmal,
>
> Bukankah partai itu sebuah organisasi bersama? Nah partai2 di Indonesia,
> masih bagaimana
> ketua umum, termasuk Partai Idaman ini. Karenanya partai2 di Indonesia tak
> lebih dari sebuah perseroan terbatas​ dengan pemegang saham 100% adalah
> pemilik uang yang menjadi ketua umum.
>
> Partai itu harusnya punya akar sebagai basis. Kalau tidak, dia akan hilang
> ditelan sejarah. Ambo melihat hanya satu partai yang punya akar, yaitu
> kelompok Tarbiyah kampus, kemudian menjelma menjadi partai bernama PK dan
> bertukar menjadi PKS. Ambo bukan anggota ataupun kader PKS. Tapi ambo
> mengamati, bahwa partaiko cukup mempraktekkan asas musyawarah. Namun tak
> dipungkiri, kekuasaan juga menjadi musibah bagi sebagian kader partai
> dakwah ini.
>
> Jadi, langkah Akmal masuk partai, ajo caliak justru akan membelenggu
> langkah dakwah Akmal, yang terlihat sudah mulai dirintis.
>
> Selamat mencoba, semoga niatnya tulus.
>
>
>
> Wassalaamu'alaikum WW
>
> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
> 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
> Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
> Jakarta - Sterling, Virginia USA
> 
>
> 2015-10-20 3:10 GMT-04:00 Afda Rizki :
>
>> Uda Akmal,
>>
>> Selamat sudah memutuskan bergabung ke Parpol. Dibutuhkan urang pandai
>> sarupo Uda Akmal untuk menjadikan Partai semakin bermanfaat bagi rakyat
>> badarai.
>>
>> Salam hangat,
>>
>> Afda Rizki (Lk,37)
>> Basrah
>>
>> **
>>
>>
>> Pada Sabtu, 17 Oktober 2015 07.32.00 UTC+3, Akmal Nasery Basral menulis:
>>>
>>> Assalamu'alaikum Wr. Wb.
>>> Tuo-tuo Rantaunet n.a.h.
>>> Juga uda, uni, adiak n.a.s. karena Allah.
>>>
>>> Jalan hidup kadang mengantarkan kita pada (banyak) peristiwa tak
>>> terduga.
>>> Atau lebih tepatnya, tidak kita rencanakan sebelumnya. Kita semua pernah
>>> merasakan hal ini, dalam berbagai bentuk. Untuk ambo, contohnya adalah
>>> kejadian berikut.
>>>
>>> Beberapa bulan lalu (usai Idul Fitri), Sekjen Partai Idaman Ramdansyah
>>> Bakir (mantan Ketua Panwaslu DKI) mengontak ambo, menanyakan apakah ambo
>>> mau ngobrol-ngobrol dan memberikan masukan tentang kebudayaan, kepada Rhoma
>>> Irama (RI), Ketum Idaman. Bukan paparan yang ilmiah dan akademis, hanya
>>> sekadar obrolan biasa.
>>>
>>> Karena topiknya menarik minat ambo, dan sebagai bentuk implementasi
>>> silaturahim sesama muslim, ambo jawab mau. Apalagi ambo belum pernah
>>> berbicara dengan RI sebelumnya, meski aktif di majalah berita sekitar 16
>>> tahun. Tak sekali pun pernah berbincang dan bertatap muka.
>>>
>>> Maka beberapa hari kemudian diadakan pertemuan di rumah RI, menjelang
>>> shalat Jumat.  RI menjelaskan visi misi Partai Idaman, ambo
>>> mendengarkan. Inti paparan RI: ingin mewujudkan bentuk Islam yang rahmatan
>>> lil alamin di Indonesia, dan membangun Indonesia yang Pancasilais.
>>>
>>> Ketika ambo diminta berkomentar, ambo bicara mengalir saja, dengan inti
>>> pendapat dua pula yakni:
>>>
>>> (1). Alhamdulillah jika bentuk akhlakul karimah yang ingin dimunculkan
>>> Partai Idaman di Indonesia. Tetapi jangan dilupakan konteks, bahwa
>>> Indonesia yang dimaksud adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
>>> seperti telah diperjuangkan para Bapak Bangsa, termasuk antara lain Bung
>>> Hatta, Haji Agus Salim, Pak Natsir, Buya Hamka, dll.
>>>
>>> (2) Tentang kebudayaan secara umum, dan kesenian sebagai ekspresi khusus
>>> kebudayaan, tentu sangat baik jika banyak kesenian Islam yang muncul dan
>>> bisa menjadi kegemaran masyarakat. Tetapi jangan dilupakan konteks bahwa
>>> Indonesia adalah masyarakat majemuk, heterogen, maka bentuk-bentuk ekspresi
>>> kebudayaan masyarakat non-muslim pun perlu dihargai dan dirangkul, dengan
>>> catatan sepanjang tidak mencederai nilai-nilai ketuhanan dan merendahkan
>>> harkat martabat manusia.
>>>
>>> Reaksi RI mendengar ucapan ambo adalah tersenyum tipis dan sesekali
>>> mengangguk-anggukan kepala. Saat itu ambo tidak tahu apakah RI melakukan
>>> gestur tersebut sebagai bentuk keramahtamahan seorang tuan rumah terhadap
>>> tamu, atau memang RI setuju dengan pendapat ambo.
>>>
>>> Tersebab sudah menjelang shalat Jumat, maka obrolan santai sekitar 40-45
>>> menit itu pun usai. Dan tidak dilanjutkan setelah shalat Jumat karena RI
>>> harus terbang ke luar kota.
>>>
>>> Sekitar dua pekan kemudian, Sekjen Ramdansyah kembali menghubungi ambo
>>> menyatakan bahwa RI 

Re: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Partai Idaman: Politik Sebagai Jalan Dakwah

2015-10-20 Terurut Topik ajo duta
Alaikumsalam nakan Akmal,

Bukankah partai itu sebuah organisasi bersama? Nah partai2 di Indonesia,
masih bagaimana
ketua umum, termasuk Partai Idaman ini. Karenanya partai2 di Indonesia tak
lebih dari sebuah perseroan terbatas​ dengan pemegang saham 100% adalah
pemilik uang yang menjadi ketua umum.

Partai itu harusnya punya akar sebagai basis. Kalau tidak, dia akan hilang
ditelan sejarah. Ambo melihat hanya satu partai yang punya akar, yaitu
kelompok Tarbiyah kampus, kemudian menjelma menjadi partai bernama PK dan
bertukar menjadi PKS. Ambo bukan anggota ataupun kader PKS. Tapi ambo
mengamati, bahwa partaiko cukup mempraktekkan asas musyawarah. Namun tak
dipungkiri, kekuasaan juga menjadi musibah bagi sebagian kader partai
dakwah ini.

Jadi, langkah Akmal masuk partai, ajo caliak justru akan membelenggu
langkah dakwah Akmal, yang terlihat sudah mulai dirintis.

Selamat mencoba, semoga niatnya tulus.



Wassalaamu'alaikum WW

Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
Jakarta - Sterling, Virginia USA


2015-10-20 3:10 GMT-04:00 Afda Rizki :

> Uda Akmal,
>
> Selamat sudah memutuskan bergabung ke Parpol. Dibutuhkan urang pandai
> sarupo Uda Akmal untuk menjadikan Partai semakin bermanfaat bagi rakyat
> badarai.
>
> Salam hangat,
>
> Afda Rizki (Lk,37)
> Basrah
>
> **
>
>
> Pada Sabtu, 17 Oktober 2015 07.32.00 UTC+3, Akmal Nasery Basral menulis:
>>
>> Assalamu'alaikum Wr. Wb.
>> Tuo-tuo Rantaunet n.a.h.
>> Juga uda, uni, adiak n.a.s. karena Allah.
>>
>> Jalan hidup kadang mengantarkan kita pada (banyak) peristiwa tak terduga.
>> Atau lebih tepatnya, tidak kita rencanakan sebelumnya. Kita semua pernah
>> merasakan hal ini, dalam berbagai bentuk. Untuk ambo, contohnya adalah
>> kejadian berikut.
>>
>> Beberapa bulan lalu (usai Idul Fitri), Sekjen Partai Idaman Ramdansyah
>> Bakir (mantan Ketua Panwaslu DKI) mengontak ambo, menanyakan apakah ambo
>> mau ngobrol-ngobrol dan memberikan masukan tentang kebudayaan, kepada Rhoma
>> Irama (RI), Ketum Idaman. Bukan paparan yang ilmiah dan akademis, hanya
>> sekadar obrolan biasa.
>>
>> Karena topiknya menarik minat ambo, dan sebagai bentuk implementasi
>> silaturahim sesama muslim, ambo jawab mau. Apalagi ambo belum pernah
>> berbicara dengan RI sebelumnya, meski aktif di majalah berita sekitar 16
>> tahun. Tak sekali pun pernah berbincang dan bertatap muka.
>>
>> Maka beberapa hari kemudian diadakan pertemuan di rumah RI, menjelang
>> shalat Jumat.  RI menjelaskan visi misi Partai Idaman, ambo
>> mendengarkan. Inti paparan RI: ingin mewujudkan bentuk Islam yang rahmatan
>> lil alamin di Indonesia, dan membangun Indonesia yang Pancasilais.
>>
>> Ketika ambo diminta berkomentar, ambo bicara mengalir saja, dengan inti
>> pendapat dua pula yakni:
>>
>> (1). Alhamdulillah jika bentuk akhlakul karimah yang ingin dimunculkan
>> Partai Idaman di Indonesia. Tetapi jangan dilupakan konteks, bahwa
>> Indonesia yang dimaksud adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
>> seperti telah diperjuangkan para Bapak Bangsa, termasuk antara lain Bung
>> Hatta, Haji Agus Salim, Pak Natsir, Buya Hamka, dll.
>>
>> (2) Tentang kebudayaan secara umum, dan kesenian sebagai ekspresi khusus
>> kebudayaan, tentu sangat baik jika banyak kesenian Islam yang muncul dan
>> bisa menjadi kegemaran masyarakat. Tetapi jangan dilupakan konteks bahwa
>> Indonesia adalah masyarakat majemuk, heterogen, maka bentuk-bentuk ekspresi
>> kebudayaan masyarakat non-muslim pun perlu dihargai dan dirangkul, dengan
>> catatan sepanjang tidak mencederai nilai-nilai ketuhanan dan merendahkan
>> harkat martabat manusia.
>>
>> Reaksi RI mendengar ucapan ambo adalah tersenyum tipis dan sesekali
>> mengangguk-anggukan kepala. Saat itu ambo tidak tahu apakah RI melakukan
>> gestur tersebut sebagai bentuk keramahtamahan seorang tuan rumah terhadap
>> tamu, atau memang RI setuju dengan pendapat ambo.
>>
>> Tersebab sudah menjelang shalat Jumat, maka obrolan santai sekitar 40-45
>> menit itu pun usai. Dan tidak dilanjutkan setelah shalat Jumat karena RI
>> harus terbang ke luar kota.
>>
>> Sekitar dua pekan kemudian, Sekjen Ramdansyah kembali menghubungi ambo
>> menyatakan bahwa RI "sreg" dengan pendapat ambo dan menanyakan apakah ambo
>> bersedia membantu sebagai Wakil Ketua Umum Partai Idaman Bidang
>> Pengembangan Manusia dan Kebudayaan (total ada 5 Waketum seperti pada
>> screen shot artikel Republika terlampir).
>>
>> Waduh! Ambo benar-benar tak menyangka perkembangannya ke sana. Jadi ambo
>> mencoba berkelit dengan sopan dengan mengatakan bahwa tentu masih banyak
>> orang lain yang punya kapasitas dan kapabilitas lebih tinggi dari ambo
>> untuk tema itu.
>>
>> Jawaban Ramdan di ujung telpon, "Memang ada banyak orang yang ingin masuk
>> DPP, tapi semua nama person di semua pos diputuskan Bang Haji, dan untuk
>> Waketum Budaya beliau hanya sreg dengan 

Re: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Partai Idaman: Politik Sebagai Jalan Dakwah

2015-10-20 Terurut Topik Fitrianto
Ajo Duta,
dibandiang PKS, lebih terbukti lamo bertahan partai Golkar, PPP jo PDIP.
Katigonyo jauh labiah panjang umuanyo dari PKS.

Nan ka banyak gugur bantuaknyo partai2 setelah reformasi.
Dan rakyat labiah sanang partai jadi bakurang dari nan kini, bukan batambah.
MAko ambo batanyo, apo nan kurang dari partai Islam nan adoh sahinggo
masiah harus ditambah, bukan disatukan?

Wassalam
fitr

2015-10-20 8:44 GMT-04:00 ajo duta :

> Alaikumsalam nakan Akmal,
>
> Bukankah partai itu sebuah organisasi bersama? Nah partai2 di Indonesia,
> masih bagaimana
> ketua umum, termasuk Partai Idaman ini. Karenanya partai2 di Indonesia tak
> lebih dari sebuah perseroan terbatas​ dengan pemegang saham 100% adalah
> pemilik uang yang menjadi ketua umum.
>
> Partai itu harusnya punya akar sebagai basis. Kalau tidak, dia akan hilang
> ditelan sejarah. Ambo melihat hanya satu partai yang punya akar, yaitu
> kelompok Tarbiyah kampus, kemudian menjelma menjadi partai bernama PK dan
> bertukar menjadi PKS. Ambo bukan anggota ataupun kader PKS. Tapi ambo
> mengamati, bahwa partaiko cukup mempraktekkan asas musyawarah. Namun tak
> dipungkiri, kekuasaan juga menjadi musibah bagi sebagian kader partai
> dakwah ini.
>
> Jadi, langkah Akmal masuk partai, ajo caliak justru akan membelenggu
> langkah dakwah Akmal, yang terlihat sudah mulai dirintis.
>
> Selamat mencoba, semoga niatnya tulus.
>
>
>
> Wassalaamu'alaikum WW
>
> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
> 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
> Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
> Jakarta - Sterling, Virginia USA
> 
>
> 2015-10-20 3:10 GMT-04:00 Afda Rizki :
>
>>
>>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Partai Idaman: Politik Sebagai Jalan Dakwah

2015-10-17 Terurut Topik Fitrianto
Parpol nasional tentunya harus berfikir pembangunan nasional, bukan lokal.
Untuk wakil daerah, sudah ada DPD yg ketuanya adalah utusan Sumbar.
Ini yg harusnya lebih dipertanyakan kontribusinya tuk Sumbar.

Btw, apa dasar  keputusan menambah Partai Islam lagi?
Apa Partai Islam yg ada dianggap tidak mencukupi atau tidak kompeten?

Wassalam
Fitr



Sent from my iPad

> On Oct 17, 2015, at 12:19 PM, Maturidi Donsan  wrote:
> 
>  Kalau ada waktu  dan situasi yang cocok, ide lebih mudah di golkan.
> 
> Setiap yang punya ide  tentu akan mencari peluang itu.
> 
> Kalau pendapat saya lebih banyak kita diatas, lebih memudahkan untuk 
> pembangunan MInangkabau.
> 
> Wass,
> 
> 
> Maturidi  
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> =

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Partai Idaman: Politik Sebagai Jalan Dakwah

2015-10-17 Terurut Topik Maturidi Donsan
 Kalau ada waktu  dan situasi yang cocok, ide lebih mudah di golkan.

Setiap yang punya ide  tentu akan mencari peluang itu.

Kalau pendapat saya lebih banyak kita diatas, lebih memudahkan untuk
pembangunan MInangkabau.

Wass,


Maturidi

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.