Re: SV: Re: [R@ntau-Net] TEMUAN BPK LAGI: DPRD Tak Pernah Reses, Dana Keluar Juga Rp. 1,5 M

2013-05-12 Terurut Topik ryanfirdaus67
Manga kok baraja ka nagari Cino untuak menghukum koruptor ko??

Pakai sajo hukum di anuti oleh penganut terbanyak di Indonesia..hukum 
HUDUD..pancilok karek tangannyo!

Tapi kebanyakan awak ndak yakin dg keberkesanan nyo.

Wallahu Ta'ala a'lam

Wassalam, 
Ryan 46 Ipoh

My BlackBerry's juiced by DiGi. How about yours?
http://m.digilive.my/bbplans

-Original Message-
From: "payakumbuh2...@yahoo.com" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 10 May 2013 05:18:04 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: SV: Re: [R@ntau-Net] TEMUAN BPK LAGI: DPRD Tak Pernah Reses, Dana
 Keluar Juga Rp. 1,5 M

Koruptor cukup dihukum seumur hidup dan sita harta karunnya dan suruh kerja 
rodi. Manfaatkan tenaga dan ilmunya. Wassalam


Sent from Samsung Mobile Sanak Dedi,
salah satu cara efektif untuk mengurangi korupsi di Indonesia adalah dengan 
menerapkan hukuman mati, misalnya minimal Rp 3 miliar (setara dengan kurs Yen 
China pada saat mulai diberlakukan hukuman mati itu di dekade 90-an). Memang 
ada dampaknya negatifnya juga, cukup  banyak koruptor yang kabur ke luar China 
dengan dana mereka yang berlimpah, dan berdampak juga untuk sesaat bagi 
perekonomian negara. Tetapi setelah itu perekonomian China jauh lebih sehat dan 
maju.  


Jika organisasi besar seperti Gebu Minang atau BK3AM mengumpulkan para ahli 
hukum anggota mereka, juga para ahli agama, para ahli adat, para aktivis 
seperti sanak Dedi dan cerdik cendekia lain untuk melahirkan "Petisi Masyarakat 
Minangkabau Setuju Hukuman Mati Bagi Koruptor", maka kita sebagai salah satu 
etnis terbesar di negeri ini akan berperan besar dalam mengobati salah satu 
penyakit kronis bangsa ini. 


Masalahnya, ambo bukan ahli hukum, ahli agama, ahli adat, sehingga hanya bisa 
"membunuhi" para koruptor lewat cerpen sajo seperti pernah dimuat Kompas, 16 
Oktober 2011, dalam cerpen berjudul "Epitaf Bagi Sebuah Alibi" 


http://cerpenkompas.wordpress.com/2011/10/16/epitaf-bagi-sebuah-alibi/ 

Menurut ambo, perlu sebuah gerakan riil dari organisasi Minang agar tema ini 
tidak hanya menjadi wacana saja.
 




Kalau bagi ambo ditanyakan penting mana antara:
 


1. Membuat simposium/seminar (bahkan kaliber internasional sekali pun) tentang 
relevansi ABS SBK bagi kehidupan masyarakat Minang kontemporer dengan 


2. Menyiapkan action plan dan petisi Masyarakat Minang Setuju Hukuman Mati Bagi 
Koruptor 


maka ambo akan ikut yang kedua. Sebab dengan melakukan gerakan nahi mungkar 
tingkat nasional ini, pada dasarnya juga sekaligus mewujudkan spirit ABS SBK 
dalam bentuk yang paling riil dan bermanfaat bagi umat sekarang ini. 


Sudah tidak ada kata di kamus, tesaurus, dan ensiklopedi yang bisa menjelaskan 
"betapa haram jadahnya" kelakuan para koruptor sekarang. 


Wassalam, 


ANB 




Pada Jumat, 10 Mei 2013, Dedi Suryadi menulis:

Mamak-mamak jo dunsanak RN,
 

memang sadiah kito jo kondisi negara kito mode iko..
Ambo bincang-bincang jo kawan, sapandapek kalau mode iko tajadi di negara kito 
karano dek "system" nan indak tageh...bukan hanyo dek pribadi urang tu 
masiang-masiang. 
Kami sapandapek, ba-a pun buruaknyo mental koruptor di Indonesia, kalau inyo ka 
Singapura, ndak ka mungkin nyo bisa koruptor.
Baitu juo sabaliaknyo, ba-apun di Singapur seseorang tu elok dan ndak pernah 
koruptor, tapi kalau lah ka Indonesia, pasti ingin juo korupsi... 


Jadi, sistem lah yang menjadi penunjang koruptor ko masih tetap langgeng sampai 
kini...
KPK pun tetap sajo kato mamak nan di thread email nan lain, tebang piliah...
 

Ubeknyo yo ciek sajo, sarupo jo kalimaik pemimpin Chino waktu menumpas korupsi :


"Sediakan aku 1001 peti mati. 1000 untuk siapapun yang berani korupsi, dan satu 
buat saya jika saya korupsi" 


dan,siapopun yang korupsi, hukumannyo adolah tembak di kapalo dimuko umum, 
nampakisi banaknyo badarai, bahkan sampai ka-anak bininyo, supayo darah 
jaringan koruptor tu iyo bana mati.  Indak cukuik jo pemiskinan dan panjaro 1 - 
2 tahun sajo. 


Bilo pemimpin kito sanggup mode pemimpin chino tu...?







 

Salam dan Terima Kasih,
Dedi Suryadi


 


_

    *Sukses Seringkali Datang Pada Mereka Yang 
Berani Bertindak Dan   *
   *Jarang Menghampiri Penakut Yang Tidak Berani Mengambil Konsekuensi 
(Jawaharlal Nehru) *
 

 

          "The Best Human Being Among of You is The Most Beneficial for The 
Others" (Hadith by Bukhari)
 
---


"Kasihilah Yang Di Bumi, Maka Yang Di Langit Akan 
Mengasihimu...".* 
            

SV: Re: [R@ntau-Net] TEMUAN BPK LAGI: DPRD Tak Pernah Reses, Dana Keluar Juga Rp. 1,5 M

2013-05-09 Terurut Topik payakumbuh2...@yahoo.com
Koruptor cukup dihukum seumur hidup dan sita harta karunnya dan suruh kerja rodi. Manfaatkan tenaga dan ilmunya. WassalamSent from Samsung Mobile 

 Original message 
Subject: Re: [R@ntau-Net] TEMUAN BPK LAGI: DPRD Tak Pernah Reses, Dana Keluar Juga Rp. 1,5 M 
From: Akmal Nasery Basral  
To: rantaunet@googlegroups.com 
CC:  

Sanak Dedi,salah satu cara efektif untuk mengurangi korupsi di Indonesia adalah dengan menerapkan hukuman mati, misalnya minimal Rp 3 miliar (setara dengan kurs Yen China pada saat mulai diberlakukan hukuman mati itu di dekade 90-an). Memang ada dampaknya negatifnya juga, cukup  banyak koruptor yang kabur ke luar China dengan dana mereka yang berlimpah, dan berdampak juga untuk sesaat bagi perekonomian negara. Tetapi setelah itu perekonomian China jauh lebih sehat dan maju. 
Jika organisasi besar seperti Gebu Minang atau BK3AM mengumpulkan para ahli hukum anggota mereka, juga para ahli agama, para ahli adat, para aktivis seperti sanak Dedi dan cerdik cendekia lain untuk melahirkan "Petisi Masyarakat Minangkabau Setuju Hukuman Mati Bagi Koruptor", maka kita sebagai salah satu etnis terbesar di negeri ini akan berperan besar dalam mengobati salah satu penyakit kronis bangsa ini.
Masalahnya, ambo bukan ahli hukum, ahli agama, ahli adat, sehingga hanya bisa "membunuhi" para koruptor lewat cerpen sajo seperti pernah dimuat Kompas, 16 Oktober 2011, dalam cerpen berjudul "Epitaf Bagi Sebuah Alibi"
http://cerpenkompas.wordpress.com/2011/10/16/epitaf-bagi-sebuah-alibi/
Menurut ambo, perlu sebuah gerakan riil dari organisasi Minang agar tema ini tidak hanya menjadi wacana saja.
Kalau bagi ambo ditanyakan penting mana antara:
1. Membuat simposium/seminar (bahkan kaliber internasional sekali pun) tentang relevansi ABS SBK bagi kehidupan masyarakat Minang kontemporer dengan
2. Menyiapkan action plan dan petisi Masyarakat Minang Setuju Hukuman Mati Bagi Koruptor
maka ambo akan ikut yang kedua. Sebab dengan melakukan gerakan nahi mungkar tingkat nasional ini, pada dasarnya juga sekaligus mewujudkan spirit ABS SBK dalam bentuk yang paling riil dan bermanfaat bagi umat sekarang ini.
Sudah tidak ada kata di kamus, tesaurus, dan ensiklopedi yang bisa menjelaskan "betapa haram jadahnya" kelakuan para koruptor sekarang.
Wassalam,
ANB
Pada Jumat, 10 Mei 2013, Dedi Suryadi menulis:Mamak-mamak jo dunsanak RN,
memang sadiah kito jo kondisi negara kito mode iko..Ambo bincang-bincang jo kawan, sapandapek kalau mode iko tajadi di negara kito karano dek "system" nan indak tageh...bukan hanyo dek pribadi urang tu masiang-masiang.


Kami sapandapek, ba-a pun buruaknyo mental koruptor di Indonesia, kalau inyo ka Singapura, ndak ka mungkin nyo bisa koruptor.Baitu juo sabaliaknyo, ba-apun di Singapur seseorang tu elok dan ndak pernah koruptor, tapi kalau lah ka Indonesia, pasti ingin juo korupsi...


Jadi, sistem lah yang menjadi penunjang koruptor ko masih tetap langgeng sampai kini...KPK pun tetap sajo kato mamak nan di thread email nan lain, tebang piliah...

Ubeknyo yo ciek sajo, sarupo jo kalimaik pemimpin Chino waktu menumpas korupsi :"Sediakan aku 1001 peti mati. 1000 untuk siapapun yang berani korupsi, dan satu buat saya jika saya korupsi"


dan,siapopun yang korupsi, hukumannyo adolah tembak di kapalo dimuko umum, nampakisi banaknyo badarai, bahkan sampai ka-anak bininyo, supayo darah jaringan koruptor tu iyo bana mati.  Indak cukuik jo pemiskinan dan panjaro 1 - 2 tahun sajo.


Bilo pemimpin kito sanggup mode pemimpin chino tu...?


Salam dan Terima Kasih,Dedi Suryadi


_

   *Sukses Seringkali Datang Pada Mereka Yang Berani Bertindak Dan   *


  *Jarang Menghampiri Penakut Yang Tidak Berani Mengambil Konsekuensi (Jawaharlal Nehru) *







         "The Best Human Being Among of You is The Most Beneficial for The Others" (Hadith by Bukhari)


---"Kasihilah Yang Di Bumi, Maka Yang Di Langit Akan Mengasihimu...".*


                  "Love What On Earth, Then What On Sky Will Love You ..."
Pada 10 Mei 2013 10.46, Andiko  menulis:


nampaknyo indak cukuik jo janji masuak narako se doh, satuju ambo jo mamaksalamandikoPada Jumat, 10 Mei 2013 10:43:28 UTC+7, fashno...@yahoo.co.id  menulis:


Sanak2 di Palanta yth.Walaupun gaji jo tunjangan anggota DPRD itu alah relatif tinggi, tanyato mereka masih serakah menambah penghasilan dg cara yg melanggar hukum. Mereka pantas dihukum barek dan disita harato hasil korupsinyo itu.


Korupsi harus diberantas karena sangat merugikan negara dan menghambat peningkatan kesejahteraan rakyat.SalamFashrid