Terkilir Oleh: Emha Ainun Nadjib
Nabi yang paling kontroversial bernama Khidhir. Lidah jawa, dulu, menyebutnya Kilir. Ini kekasih Allah yang amat canggih ilmunya. Bayangkan, Musa yang super intelektual dan negarawan itu saja 'nyahok' dihadapan beliau. Apalagi Anda dan Jon yang fakir. Kontroversial? Ya orang terus berdebat, beliau itu sudah wafat atau belum. Al Qur'an tak memberitakan hal itu. Tak sedikit orang percaya bahwa Khidhir masih 'exist'. Bahkan sering dijadiikan pedoman dan cakrawala untuk laku- laku keilmuan tertentu. Seorag santri sibuk berjuang untuk bisa ketemu Nabi eksentrik itu, sebab sang Kiai bilang seorang santri baru sempurna kesantriannya kalau sudah lulus ketemu Khidhir. Syaratnya adalah, hati bersih, keikhlasan dan tak punya kebencian. Pada suatu malam, santri kita itu dikasih tahu olek Kiai, mungkin sudah bisa menemui Khidhir di sebuah tempat di dekat pantai. Ketika malam ia kesana, yang dijumpainya malah seorang anak muda bergaya 'rocker', rambutnya 'punk', pakainannya 'norak', mengendarai motor yang knalpotnya ribut kayak perang dunia III. Santri kita muak melihatnya. Kecewa dan langsung belalu pulang ke Kiainya. Karena tergesa, kakinya terkilir sebelum sampai. Ketika sampai, ia sampaikan pengalamannya itu, dan sang Kiai bilang, " Kenapa kau tinggalkan ia? Itu Khidhir yang datang untuk menguji apakah engkau masih punya rasa benci atau tidak ". Santri kita menyesal habis-habisan. Tentu saja kita tak perlu memperdebatkan itu Khidhir atau bukan. Yang Jon ambil dari kisah itu ialah dakwah mengenai ketulusan hati dan kebijakan untuk tak keburu membenci sesuatu hanya karena penampilan kulit luarnya. Supaya jiwa kita tak terkilir. Dari buku "Secangkir Kopi Jon Pakir", karya EAN. [Non-text portions of this message have been removed]