Bls: [SBI-InFo] Perjumpaan Pertama dan Terakhir

2009-08-25 Terurut Topik Adhy Maruly
Kalau kamu mau main ke Trisik Yogyakarta, pasti mengamati sarang Cerek Jawa 
masih bisa kamu alami. Hampir 1 tahun saya melakukan pemantauan terhadap 
aktivitas breeding Cerek jawa (total 42 sarang aktif). Kebiasaan Cerek jawa 
tersebut sangat sering terpantau di sini. Induk hendak memberikan isyarat 
kepada anakan bahwa ada aktivitas di sekitarnya. Dari pengalaman yang saya 
alami, anakan mengikuti indukan di tepat dibelakang ekornya. Silahkan datang ke 
Jogja, saya akan temani sampean untuk amati Cerek jawa di sarang



  Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com

[SBI-InFo] TN Rawa Aopa Watumohai

2009-08-25 Terurut Topik Kang Bas
Salam

Beberapa pekan lalu berkesempatan lagi mengunjungi bumi Wallacea yang cantik. 
Dijamu jalan-jalan oleh rekans Sulawesi, yang sedang penelitian botani di TN 
Rawa Aopa Watumohai. Disela-sela padatnya kegiatan, menyempatkan untuk 
pengamatan.

Beberapa lokasi yang sempat dikunjungi:
1. Hutan Pendidikan Tatangge. Berupa hutan dataran rendah dan savana.
2. Lanowulu. Pemukiman, kebun, persawahan, rawa lahan basah.
3. Roraya. Hutan dataran rendah, savana, sungai.
4. Lalembuu. Kawasan pemukiman transmigran, kebun, persawahan, savana, hutan 
perbukitan.
5. Huakea Laea. Kebun, persawahan, savana, hutan dataran rendah.

Beberapa jenis burung cukup mudah dijumpai dan melimpah. Diantaranya yaitu: 
Burung Madu, Punai, Pergam, Kacamata, Kehicap, Perling, Tiong-Lampu,
 Srigunting.

Raptor tercatat 5 jenis. Elang-Ular Sulawesi lumayan banyak, ada 3 kelompok 
dengan total 8 individu.

Burung air yang mengesankan, puluhan Itik Gunung tiap pagi dan sore terbang 
hilir mudik di rawa lahan basah.

Burung cantik lain, termasuk Bilbong Pendeta, Kadalan Sulawesi, dan yang pasti 
Julang Sulawesi.

Teramati juga beberapa individu Tepekong Kumis. Sejauh ini hanya tercatat di 
kawasan Maluku dan belum ada di Sulawesi. Kemungkinan merupakan record baru.
Beberapa foto dapat dilihat di folder groups SBI-Info:
http://groups.yahoo.com/group/sbi-info/photos/album/1036482020/pic/list
http://groups.yahoo.com/group/sbi-info/photos/album/1160584979/pic/list
http://groups.yahoo.com/group/sbi-info/photos/album/960898682/pic/list
Demikian laporan singkat dan oleh-oleh dari Sulawesi Tenggara. Mudah-mudahan 
ada kesempatan lagi untuk berkunjung ke bagian Aopa di sisi Utara.

KB


Daftar jenis burung yang teramati:

01.    Bambangan Hitam - Dupetor flavicolis
02.    Bangau Bluwok - Mycteria cinerea
03.    Belibis - Dendrocygna sp
04.    Betet-Kelapa - Tanygnathus sp
05.    Bilbong Pendeta - Streptocitta albicollis
06.    Blekok Sawah - Ardeola speciosa
07.    Bondol Peking - Lonchura punctulata
08.    Bondol Rawa - Lonchura malacca
09.    Bubut Alang-alang - Centropus
 bengalensis
10.    Burung Gereja Erasia -  Passer montanus
11.    Burung-Madu Hitam - Nectarinia aspasia
12.    Burung-Madu Kelapa - Anthreptes malaccensis
13.    Burung-Madu Sriganti - Nectarinia jugularis
14.    Cabai
 Panggul-Kelabu - Dicaeum celebicum
15.    Cabai Panggul-Kuning - Dicaeum aureolimbatum
16.    Cabai Sulawesi - Dicaeum nehrkorni
17.    Cabak Kota - Caprimulgus affinis
18.    Cangak Abu - Ardea cinerea
19.    Cangak Merah - Ardea purpurea
20.    Cekakak Sungai - Halcyon chloris
21.    Celepuk - Otus sp
22.    Cici Padi - Cisticola juncidis
23.    Cucak Kutilang - Pycnonotus aurigaster
24.    Decu Belang - Saxicola caprata
25.    Elang Tikus - Elanus caeruleus
26.    Elang-Alap - Accipiter sp
27.    Elang-Laut Perut-Putih - Haliaeetus leucogaster
28.    Elang-Rawa Tutul - Circus assimilis
29.    Elang-Ular Sulawesi - Spilornis rufipectus
30.    Gagak Hutan - Corvus
 enca
31.    Gemak Totol - Turnix maculosa
32.    Itik Gunung - Anas superciliosa
33.    Julang Sulawesi - Rhyticeros cassidix
34.    Kacamata Laut - Zosterops chloris
35.    Kadalan Sulawesi - Phaenicophaeus calyorhinchus
36.    Kapasan Sayap-Putih - Lalage suerii
37.    Kapasan Sulawesi - Lalage leucopygialis
38.    Kedasi Hitam - Surniculus lugubris
39.    Kehicap Ranting - Hypothymis azurea
40.    Kekep Babi - Artamus leucorhynchus
41.    Kekep Sulawesi - Artamus monachus
42.    Kepodang Kuduk-Hitam - Oriolus chinensis
43.    Kepudang-Sungu Tunggir-Putih - Coracina leucopygia
44.    Kirik-kirik Australia - Merops ornatus
45.    Kirik-kirik Laut - Merops philippinus
46.  
  Kuntul Kerbau - Bubulcus ibis
47.    Layang-layang Batu - Hirundo tahitica
48.    Mandar-Padi Kalung-Kuning - Gallirallus philippensis
49.    Mandar-Padi Zebra - Gallrirallus torquatus
50.    Pergam Hijau - Ducula aenea
51.    Pergam Laut - Ducula bicolor
52.    Pergam Putih - Ducula luctuosa
53.    Perling Kecil - Aplonis minor
54.    Punai Pengantin - Treron griseicauda
55.    Remetuk laut - Gerygone sulphurea
56.    Sikatan    
57.    Srigunting Jambul Rambut - Dicrurus hottentotus
58.    Tekukur Biasa - Streptopelia chinensis
59.    Tepekong Jambul - Hemiprocne longipennis
60.    Tepekong Kumis - Hemiprocne mystacea
61.    Tiong-Lampu Sulawesi - Coracias
 temminckii
62.    Uncal - Macropyga sp
63.    Walet Maluku - Collocalia infuscata
64.    Walet Sapi - Collocalia esculenta
65.    Wiwik Kelabu - Cacomantis merulinus
66.    Wiwik Uncuing - Cacomantis sepulcralis




  

Re: [SBI-InFo] Perjumpaan Pertama dan Terakhir

2009-08-25 Terurut Topik imam rahman
Temuannya menarik... Saya belum pernah liat anakan cerek jawa, kecuali di 
foto-foto. Kalau boleh tau, itu kapan ya?
 
Salam
 
Imam T

--- On Tue, 8/25/09, Khaleb Yordan khalebyor...@yahoo.com wrote:


From: Khaleb Yordan khalebyor...@yahoo.com
Subject: [SBI-InFo] Perjumpaan Pertama dan Terakhir [5 Attachments]
To: SBI INFO sbi-info@yahoogroups.com
Date: Tuesday, August 25, 2009, 4:05 PM


  


[Attachment(s) from Khaleb Yordan included below] 






Pantai Marina Ancol bagi saya merupakan tempat yang bagus untuk mengamati 
berbagai jenis burung, dari burung pemangsa (Spotted Kestrel atau Alap-alap 
Sapi) sampai burung pantai (Trinil pantai) dapat kita lihat disini.
Suatu saat ketika saya sedang melakukan pengamatan Cerek Jawa, saya melihat ada 
tingkah laku yang aneh yang dilakukan oleh sepasang cerek jawa tidak jauh dari 
tempat saya duduk.
Salah satu dari mereka berlari di depan saya sambil menurunkan sayap dan 
ekornya (seperti sedang memancing saya untuk menjauh dari sarangnya).
Maka saya mencoba untuk mencari tahu dengan menjauh dan mengamati dari jarak 
yang aman.
Ternyata tidak lama kemudian saya melihat seekor anak cerek jawa sedang berlari 
menuju induknya.
Wahhh...Ini merupakan perjumpaan pertama saya dengan anak cerek jawa.
Setelah selesai mengambil foto anak burung tersebut, saya kembali ke rumah.

Keesokan harinya, saya kembali ke tempat saya menemukan anak burung tersebut. 
Tetapi saya tidak menemukan anak burung dan juga pasangan yang kemaren, yang 
saya lihat hanya seekor anjing yang sedang keliling tempat tersebut.

Mungkin anak burung tersebut telah dimangsa oleh anjing yang saya lihat, dan 
kemaren itu ialah Perjumpaan Pertama dan Terakhir dengan anak Cerek Jawa.

















  

Re: [SBI-InFo] bantuan jurnal olive-backed sunbird

2009-08-25 Terurut Topik Ady Kristanto
Dimar kalo madu sriganti dan family Nectarinidae semuanya dilindungi oleh UU 
No. 5 Tahun 1990 dan PP No. 7 tahun 1999, tapi sekedar info sekarang di Dephut 
lagi dibahas lagi mengenai revisi UU No. 5 Tahun 1990.

Salam

Ady Kristanto





From: dimar adhi perdana dimar_biou...@yahoo.co.id
To: SBI sbi-info@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, August 26, 2009 9:31:15 AM
Subject: [SBI-InFo] bantuan jurnal olive-backed sunbird

  
  
temen2 SBI, 
sy boleh minta jurnal ato literatur lain tentang burung madu sriganti, 
khususnya tentang status perlindungan dy di Indonesia dan global. 
Mohon bantuannya ya, unt penyusunan nih...klo ad kbr2i ya ^_^
Thanks

 Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang!  
   


  

[SBI-InFo] Kiriman kembali Petisi Kematian Harimau di Tembilahan, Riau

2009-08-25 Terurut Topik Wishnu Sukmantoro
Dear Rekan2

Saya dapat informasi dari rekan2 jaringan yang mendampingi petisi 
ini, sudah ada 100 orang yang TTG petisi ini ermasuk dari rekan2 di milist ini dan meeka mengucapkan
 banyak terima kasih. Bagi rekan2 ang belum isi petis ini pls untuk kontribusi 
untuk target 1000 buah tanda tangan.

Salam hangat

Wishnu S. 

Hai, Adopter!
 
Pada bulan Februari 2009 lalu, 3 ekor harimau Sumatera dibunuh di Kabupaten 
Tembilahan, Riau. Pada tanggal 25 Juni 2009, berkas kasus tersebut telah 
dinyatakan lengkap dan telah masuk ke babak putusan hukum di Pengadilan Negeri 
Tembilahan.
 
 Kasus pembunuhan 3 ekor Harimau Sumatera di Tembilahan, Kabupaten Indragiri 
Hilir-Riau tersebut merupakan kejahatan di bidang kehutanan yang sangat serius 
sehingga upaya penuntasan kasus dan tuntutan hukum yang memadai terhadap para 
pelaku harus dilakukan dengan baik untuk memberikan efek jera terhadap para 
pelaku lain. Selain itu juga proses ini diharapkan dapat memutus jaringan 
perdagangan Harimau Sumatera yang sampai saat ini masih terus terjadi yang mana 
merupakan bagian dari jaringan perdagangan Harimau Sumatera secara 
internasional.
 
Dukunglah Jaksa dan Hakim yang menangani kasus harimau Sumatera tersebut 
sehingga dapat memberikan hukuman maksimal kepada para pelaku kejahatan 
pembunuhan Harimau Sumatera di Tembilahan!
 
Kirimkan Dukungan Petisi ini kepada Kelompok Studi Lingkungan Hidup- Riau 
(KSLH) melalui Email: kslh_r...@yahoo.co.id dengan cara ketik: DUKUNG PETISI 
spasi Nama spasi Komentar (optional).
 
Silakan lihat di attachment untuk melihat siaran media WWF, PILI, Harimau Kita, 
KSLH dan BKSDA Riau. Untuk info lengkap, klik: www.wwf.or.id/savesumatra

  ***

 Hi, Adopters!

 On June 25th, 2009, Tembilahan district court affirmed that dossiers on 3 
sumatran tiger killings case in Tembilahan are completed. Judges of district 
court will decide the terms of punishment for 2 perpetrators after the whole 
proceeding is done. This case is categorized as serious forest crime, so the 
persecution must give deterrence effect for tiger poachers 
out there and to cut the long line of Sumatran tiger international trade 
networks. 
 
Support the judges and public persecutor on handling this Sumatran tiger case 
and give maximum sentence for the perpetrators. 

Send your petition today to Kelompok Studi Lingkungan Hidup – Riau (KSLH – Riau 
Environmental Study Group) through email: kslh_r...@yahoo.co.id with typing 
format: SUPPORT PETITION (space) Name (space) Comments (optional)

Please find attached press release published by WWF, PILI, Harimau Kita, KSLH, 
and BKSDA Riau. For further information, click: www.wwf.or.id/savesumatra
 
*

Why is your support important?

Sumatran tiger (Panthera tigris sumatrae) is a subspecies of tiger that 
categorized as critical endangered (IUCN) and is protected in Indonesia. 
Sumatran tiger is the only subspecies of Asian tiger remains in Indonesia. 
There are only approximately 400 tigers left in Indonesia. During 1998 to 2005, 
international and national tiger scientists’ agencies collected data from the 
field and predicted that 207 individuals of sumatran tiger were dead in Sumatra 
during that time. This amount is equal with half of Sumatran tiger population 
from 1994 to 1999. During 1998 to 2001, 98 Sumatran tiger were killed. If this 
condition continues without any effort to stop it, Sumatran tiger will become 
extinct.
 
The main problem of the decrease population amount is poaching activities. 
Sumatran tiger has high value for some national or international communities. 
This main predator is skinned and sold for interior accessories with very high 
price and the bones are used for Chinese traditional medicines. Some people 
believe that some parts of Sumatran tiger’s body have magical peculiarity.
 
The killing of Sumatran tiger from its natural habitat will give negative 
impacts, either ecologically or economically. For example, Wild boar population 
will increase because of the absence of its predator and destroy community’s 
agriculture activities. Tigers are closely related to local cultures which make 
it important to protect this charismatic animal to preserve local cultures that 
built national characteristic. Protecting Sumatran tigers will be a positive 
image for Indonesian as a nation who care about its natural biodiversity as a 
support for sustainable development efforts.