Bls: [SBI-InFo] Perjumpaan Pertama dan Terakhir
Kalau kamu mau main ke Trisik Yogyakarta, pasti mengamati sarang Cerek Jawa masih bisa kamu alami. Hampir 1 tahun saya melakukan pemantauan terhadap aktivitas breeding Cerek jawa (total 42 sarang aktif). Kebiasaan Cerek jawa tersebut sangat sering terpantau di sini. Induk hendak memberikan isyarat kepada anakan bahwa ada aktivitas di sekitarnya. Dari pengalaman yang saya alami, anakan mengikuti indukan di tepat dibelakang ekornya. Silahkan datang ke Jogja, saya akan temani sampean untuk amati Cerek jawa di sarang Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com
[SBI-InFo] TN Rawa Aopa Watumohai
Salam Beberapa pekan lalu berkesempatan lagi mengunjungi bumi Wallacea yang cantik. Dijamu jalan-jalan oleh rekans Sulawesi, yang sedang penelitian botani di TN Rawa Aopa Watumohai. Disela-sela padatnya kegiatan, menyempatkan untuk pengamatan. Beberapa lokasi yang sempat dikunjungi: 1. Hutan Pendidikan Tatangge. Berupa hutan dataran rendah dan savana. 2. Lanowulu. Pemukiman, kebun, persawahan, rawa lahan basah. 3. Roraya. Hutan dataran rendah, savana, sungai. 4. Lalembuu. Kawasan pemukiman transmigran, kebun, persawahan, savana, hutan perbukitan. 5. Huakea Laea. Kebun, persawahan, savana, hutan dataran rendah. Beberapa jenis burung cukup mudah dijumpai dan melimpah. Diantaranya yaitu: Burung Madu, Punai, Pergam, Kacamata, Kehicap, Perling, Tiong-Lampu, Srigunting. Raptor tercatat 5 jenis. Elang-Ular Sulawesi lumayan banyak, ada 3 kelompok dengan total 8 individu. Burung air yang mengesankan, puluhan Itik Gunung tiap pagi dan sore terbang hilir mudik di rawa lahan basah. Burung cantik lain, termasuk Bilbong Pendeta, Kadalan Sulawesi, dan yang pasti Julang Sulawesi. Teramati juga beberapa individu Tepekong Kumis. Sejauh ini hanya tercatat di kawasan Maluku dan belum ada di Sulawesi. Kemungkinan merupakan record baru. Beberapa foto dapat dilihat di folder groups SBI-Info: http://groups.yahoo.com/group/sbi-info/photos/album/1036482020/pic/list http://groups.yahoo.com/group/sbi-info/photos/album/1160584979/pic/list http://groups.yahoo.com/group/sbi-info/photos/album/960898682/pic/list Demikian laporan singkat dan oleh-oleh dari Sulawesi Tenggara. Mudah-mudahan ada kesempatan lagi untuk berkunjung ke bagian Aopa di sisi Utara. KB Daftar jenis burung yang teramati: 01. Bambangan Hitam - Dupetor flavicolis 02. Bangau Bluwok - Mycteria cinerea 03. Belibis - Dendrocygna sp 04. Betet-Kelapa - Tanygnathus sp 05. Bilbong Pendeta - Streptocitta albicollis 06. Blekok Sawah - Ardeola speciosa 07. Bondol Peking - Lonchura punctulata 08. Bondol Rawa - Lonchura malacca 09. Bubut Alang-alang - Centropus bengalensis 10. Burung Gereja Erasia - Passer montanus 11. Burung-Madu Hitam - Nectarinia aspasia 12. Burung-Madu Kelapa - Anthreptes malaccensis 13. Burung-Madu Sriganti - Nectarinia jugularis 14. Cabai Panggul-Kelabu - Dicaeum celebicum 15. Cabai Panggul-Kuning - Dicaeum aureolimbatum 16. Cabai Sulawesi - Dicaeum nehrkorni 17. Cabak Kota - Caprimulgus affinis 18. Cangak Abu - Ardea cinerea 19. Cangak Merah - Ardea purpurea 20. Cekakak Sungai - Halcyon chloris 21. Celepuk - Otus sp 22. Cici Padi - Cisticola juncidis 23. Cucak Kutilang - Pycnonotus aurigaster 24. Decu Belang - Saxicola caprata 25. Elang Tikus - Elanus caeruleus 26. Elang-Alap - Accipiter sp 27. Elang-Laut Perut-Putih - Haliaeetus leucogaster 28. Elang-Rawa Tutul - Circus assimilis 29. Elang-Ular Sulawesi - Spilornis rufipectus 30. Gagak Hutan - Corvus enca 31. Gemak Totol - Turnix maculosa 32. Itik Gunung - Anas superciliosa 33. Julang Sulawesi - Rhyticeros cassidix 34. Kacamata Laut - Zosterops chloris 35. Kadalan Sulawesi - Phaenicophaeus calyorhinchus 36. Kapasan Sayap-Putih - Lalage suerii 37. Kapasan Sulawesi - Lalage leucopygialis 38. Kedasi Hitam - Surniculus lugubris 39. Kehicap Ranting - Hypothymis azurea 40. Kekep Babi - Artamus leucorhynchus 41. Kekep Sulawesi - Artamus monachus 42. Kepodang Kuduk-Hitam - Oriolus chinensis 43. Kepudang-Sungu Tunggir-Putih - Coracina leucopygia 44. Kirik-kirik Australia - Merops ornatus 45. Kirik-kirik Laut - Merops philippinus 46. Kuntul Kerbau - Bubulcus ibis 47. Layang-layang Batu - Hirundo tahitica 48. Mandar-Padi Kalung-Kuning - Gallirallus philippensis 49. Mandar-Padi Zebra - Gallrirallus torquatus 50. Pergam Hijau - Ducula aenea 51. Pergam Laut - Ducula bicolor 52. Pergam Putih - Ducula luctuosa 53. Perling Kecil - Aplonis minor 54. Punai Pengantin - Treron griseicauda 55. Remetuk laut - Gerygone sulphurea 56. Sikatan 57. Srigunting Jambul Rambut - Dicrurus hottentotus 58. Tekukur Biasa - Streptopelia chinensis 59. Tepekong Jambul - Hemiprocne longipennis 60. Tepekong Kumis - Hemiprocne mystacea 61. Tiong-Lampu Sulawesi - Coracias temminckii 62. Uncal - Macropyga sp 63. Walet Maluku - Collocalia infuscata 64. Walet Sapi - Collocalia esculenta 65. Wiwik Kelabu - Cacomantis merulinus 66. Wiwik Uncuing - Cacomantis sepulcralis
Re: [SBI-InFo] Perjumpaan Pertama dan Terakhir
Temuannya menarik... Saya belum pernah liat anakan cerek jawa, kecuali di foto-foto. Kalau boleh tau, itu kapan ya? Salam Imam T --- On Tue, 8/25/09, Khaleb Yordan khalebyor...@yahoo.com wrote: From: Khaleb Yordan khalebyor...@yahoo.com Subject: [SBI-InFo] Perjumpaan Pertama dan Terakhir [5 Attachments] To: SBI INFO sbi-info@yahoogroups.com Date: Tuesday, August 25, 2009, 4:05 PM [Attachment(s) from Khaleb Yordan included below] Pantai Marina Ancol bagi saya merupakan tempat yang bagus untuk mengamati berbagai jenis burung, dari burung pemangsa (Spotted Kestrel atau Alap-alap Sapi) sampai burung pantai (Trinil pantai) dapat kita lihat disini. Suatu saat ketika saya sedang melakukan pengamatan Cerek Jawa, saya melihat ada tingkah laku yang aneh yang dilakukan oleh sepasang cerek jawa tidak jauh dari tempat saya duduk. Salah satu dari mereka berlari di depan saya sambil menurunkan sayap dan ekornya (seperti sedang memancing saya untuk menjauh dari sarangnya). Maka saya mencoba untuk mencari tahu dengan menjauh dan mengamati dari jarak yang aman. Ternyata tidak lama kemudian saya melihat seekor anak cerek jawa sedang berlari menuju induknya. Wahhh...Ini merupakan perjumpaan pertama saya dengan anak cerek jawa. Setelah selesai mengambil foto anak burung tersebut, saya kembali ke rumah. Keesokan harinya, saya kembali ke tempat saya menemukan anak burung tersebut. Tetapi saya tidak menemukan anak burung dan juga pasangan yang kemaren, yang saya lihat hanya seekor anjing yang sedang keliling tempat tersebut. Mungkin anak burung tersebut telah dimangsa oleh anjing yang saya lihat, dan kemaren itu ialah Perjumpaan Pertama dan Terakhir dengan anak Cerek Jawa.
Re: [SBI-InFo] bantuan jurnal olive-backed sunbird
Dimar kalo madu sriganti dan family Nectarinidae semuanya dilindungi oleh UU No. 5 Tahun 1990 dan PP No. 7 tahun 1999, tapi sekedar info sekarang di Dephut lagi dibahas lagi mengenai revisi UU No. 5 Tahun 1990. Salam Ady Kristanto From: dimar adhi perdana dimar_biou...@yahoo.co.id To: SBI sbi-info@yahoogroups.com Sent: Wednesday, August 26, 2009 9:31:15 AM Subject: [SBI-InFo] bantuan jurnal olive-backed sunbird temen2 SBI, sy boleh minta jurnal ato literatur lain tentang burung madu sriganti, khususnya tentang status perlindungan dy di Indonesia dan global. Mohon bantuannya ya, unt penyusunan nih...klo ad kbr2i ya ^_^ Thanks Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang!
[SBI-InFo] Kiriman kembali Petisi Kematian Harimau di Tembilahan, Riau
Dear Rekan2 Saya dapat informasi dari rekan2 jaringan yang mendampingi petisi ini, sudah ada 100 orang yang TTG petisi ini ermasuk dari rekan2 di milist ini dan meeka mengucapkan banyak terima kasih. Bagi rekan2 ang belum isi petis ini pls untuk kontribusi untuk target 1000 buah tanda tangan. Salam hangat Wishnu S. Hai, Adopter! Pada bulan Februari 2009 lalu, 3 ekor harimau Sumatera dibunuh di Kabupaten Tembilahan, Riau. Pada tanggal 25 Juni 2009, berkas kasus tersebut telah dinyatakan lengkap dan telah masuk ke babak putusan hukum di Pengadilan Negeri Tembilahan. Kasus pembunuhan 3 ekor Harimau Sumatera di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir-Riau tersebut merupakan kejahatan di bidang kehutanan yang sangat serius sehingga upaya penuntasan kasus dan tuntutan hukum yang memadai terhadap para pelaku harus dilakukan dengan baik untuk memberikan efek jera terhadap para pelaku lain. Selain itu juga proses ini diharapkan dapat memutus jaringan perdagangan Harimau Sumatera yang sampai saat ini masih terus terjadi yang mana merupakan bagian dari jaringan perdagangan Harimau Sumatera secara internasional. Dukunglah Jaksa dan Hakim yang menangani kasus harimau Sumatera tersebut sehingga dapat memberikan hukuman maksimal kepada para pelaku kejahatan pembunuhan Harimau Sumatera di Tembilahan! Kirimkan Dukungan Petisi ini kepada Kelompok Studi Lingkungan Hidup- Riau (KSLH) melalui Email: kslh_r...@yahoo.co.id dengan cara ketik: DUKUNG PETISI spasi Nama spasi Komentar (optional). Silakan lihat di attachment untuk melihat siaran media WWF, PILI, Harimau Kita, KSLH dan BKSDA Riau. Untuk info lengkap, klik: www.wwf.or.id/savesumatra *** Hi, Adopters! On June 25th, 2009, Tembilahan district court affirmed that dossiers on 3 sumatran tiger killings case in Tembilahan are completed. Judges of district court will decide the terms of punishment for 2 perpetrators after the whole proceeding is done. This case is categorized as serious forest crime, so the persecution must give deterrence effect for tiger poachers out there and to cut the long line of Sumatran tiger international trade networks. Support the judges and public persecutor on handling this Sumatran tiger case and give maximum sentence for the perpetrators. Send your petition today to Kelompok Studi Lingkungan Hidup – Riau (KSLH – Riau Environmental Study Group) through email: kslh_r...@yahoo.co.id with typing format: SUPPORT PETITION (space) Name (space) Comments (optional) Please find attached press release published by WWF, PILI, Harimau Kita, KSLH, and BKSDA Riau. For further information, click: www.wwf.or.id/savesumatra * Why is your support important? Sumatran tiger (Panthera tigris sumatrae) is a subspecies of tiger that categorized as critical endangered (IUCN) and is protected in Indonesia. Sumatran tiger is the only subspecies of Asian tiger remains in Indonesia. There are only approximately 400 tigers left in Indonesia. During 1998 to 2005, international and national tiger scientists’ agencies collected data from the field and predicted that 207 individuals of sumatran tiger were dead in Sumatra during that time. This amount is equal with half of Sumatran tiger population from 1994 to 1999. During 1998 to 2001, 98 Sumatran tiger were killed. If this condition continues without any effort to stop it, Sumatran tiger will become extinct. The main problem of the decrease population amount is poaching activities. Sumatran tiger has high value for some national or international communities. This main predator is skinned and sold for interior accessories with very high price and the bones are used for Chinese traditional medicines. Some people believe that some parts of Sumatran tiger’s body have magical peculiarity. The killing of Sumatran tiger from its natural habitat will give negative impacts, either ecologically or economically. For example, Wild boar population will increase because of the absence of its predator and destroy community’s agriculture activities. Tigers are closely related to local cultures which make it important to protect this charismatic animal to preserve local cultures that built national characteristic. Protecting Sumatran tigers will be a positive image for Indonesian as a nation who care about its natural biodiversity as a support for sustainable development efforts.