[SBI-InFo] oleh2 puasa [5 Attachments]

2009-09-28 Thread swiss winnasis
sebelumnya saya juga mau mengucapkan minal aidzin wal faidzin
minta maaf kalo ada salah ketik dan foto :D

oleh2 selama puasa, gak banyak foto yang didapet karena pas udaranya lagi 
panas2nya dan haus2nya.

semoga berkenan

salam
birdwatcher magang
Swiss
Baluran National Park
www.pratapapa81.wordpress.com
www.balurannationalpark.web.id



  

Re: [SBI-InFo] woro-woro

2009-09-28 Thread sunaring kurniandaru
selamat...selamat..proficiat.sukses...
iya nih sepi bird race..semoga banyak yanmg akan berperan serta...
bravo indonesia birding community
salam

--- Pada Ming, 27/9/09, Yus Rusila Noor  menulis:

Dari: Yus Rusila Noor 
Judul: Re: [SBI-InFo] woro-woro
Kepada: sbi-info@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 27 September, 2009, 5:11 AM






 





  Selamat kepada teman-teman di Semarang. Sukses selalu dengan 
semua kegiatannya.



Yus



On 9/23/09, Nazar  wrote:

> Akhirnya setelah 17 tahun lamanya, semenjak perhimpunan burung indonesia

> (PBI) jateng mengadakan lomba pengamatan burung Nusantara yang pertama di

> semarang, Himabio Universitas Negeri Semarang bekerjaama dengan SEmarang

> bird Community tahun ini akan mengadakan lomba pengamatan burung di

> semarang, lagi.

>

> kali ini kegiatan tidak hanya skedar perlombaan birdwatching semata, kan

> tetapi banyak serangkaian kegiatan yang lebih bersigfat edukatif, rekreatif,

> dan tentu saja kompetitif.

> kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 23 - 25 Oktober di desa wisata

> Limbangan Kendal. adapun rincian kegiatan antara lain:

> 1. birdwatching race and bird story telling competition

> 2. pelatihan pengamatan burung dan sketsa burung

> 3. sarasehan tentang upaya penembangan desa wisata pendidikan konservasi

> 4. pentas sni dan budaya

> 5. kampanye pelestarian burung di simpang lima

> 6. semarang old city tour : Kawang sewu san kawasan kota lama

>

> informasi dan keterangan lebih lanjut dapat di peroleh di blog kami :

> semarangbirdwatchin grace.wordpress. com

>

> salam... ..

>

>

>



-- 

Sent from Gmail for mobile | mobile.google. com


 

  




 

















  "Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com";

Re: [SBI-InFo] oleh2 puasa

2009-09-28 Thread Kang Bas
Salam

Mantap Lik Swiss foto-fotonya...
Tapi biasanya kalau pas kemarau begini, burung gampang difoto ya? Sama-sama 
kepanasan jadinya agak malas terbang-terbang..

KB

--- On Mon, 9/28/09, swiss winnasis  wrote:
sebelumnya saya juga mau mengucapkan minal aidzin wal faidzin
minta maaf kalo ada salah ketik dan foto :D

oleh2 selama puasa, gak banyak foto yang didapet karena pas udaranya lagi 
panas2nya dan haus2nya.

semoga berkenan


 




  

[SBI-InFo] sarang apa? (bukan kuis...) [1 Attachment]

2009-09-28 Thread dimas haryo pradana
Salam,
 
pak, bu, mas, mbak, temans mau nanya nih, ini sarang burung atau bukan ya? kalo 
iya, sarang burung apa yah? sarang ini ada di pohon Ficus benjamina/beringin
terima kasih sebelumnya...
 
Salam,
 
Dimas H. Pradana


  

Re: [SBI-InFo] oleh2 puasa

2009-09-28 Thread swiss winnasis
anda betul pak. selain itu, tajuk2 pepohonan juga pada meranggas jadi lebih 
enak menemukan pergerakan burung. jadi, musim kemarau bisa jadi waktu paling 
bagus untuk pengamatan di baluran, tinggal masalah kuat2an aja, mana yang lebih 
tahan panas hehehee..

salam
birdwatcher magang
Swiss
Baluran National Park
www.pratapapa81.wordpress.com
www.balurannationalpark.web.id


--- On Mon, 9/28/09, Kang Bas  wrote:

From: Kang Bas 
Subject: Re: [SBI-InFo] oleh2 puasa
To: sbi-info@yahoogroups.com
Date: Monday, September 28, 2009, 9:59 PM






 





  Salam

Mantap Lik Swiss foto-fotonya. ..
Tapi biasanya kalau pas kemarau begini, burung gampang difoto ya? Sama-sama 
kepanasan jadinya agak malas terbang-terbang. .

KB

--- On Mon, 9/28/09, swiss winnasis  wrote:
sebelumnya saya juga mau mengucapkan minal aidzin wal faidzin
minta maaf kalo ada salah ketik dan foto :D

oleh2 selama puasa, gak banyak foto yang didapet karena pas udaranya
 lagi panas2nya dan haus2nya.

semoga berkenan


 




  
 

  




 

















  

Re: [SBI-InFo] sarang apa? (bukan kuis...) [2 Attachments]

2009-09-28 Thread Kang Bas
Salam

Sepertinya sih sarang burung. Yang model begini kalau bukan Remetuk ya Burung 
Madu. tapi lebih condong Burung Madu, karena sarang Remetuk pintu masuknya 
menghadap bawah, mirip model Manyar.
Coba bandingkan dengan foto terlampir...

Lebih mudah lagi ditunggu sampai burungnya muncul sih...

KB

--- On Mon, 9/28/09, dimas haryo pradana  wrote:
Salam,
 
pak, bu, mas, mbak, temans mau nanya nih, ini sarang burung atau bukan ya? kalo 
iya, sarang burung apa yah? sarang ini ada di pohon Ficus benjamina/beringin
terima kasih sebelumnya...

 




  

Re: [SBI-InFo] sarang apa? (bukan kuis...)

2009-09-28 Thread swiss winnasis
wooo...jadi gitu to sarangnya burung madu? baru tahu hehehee

salam
birdwatcher magang
Swiss
Baluran National Park
www.pratapapa81.wordpress.com
www.balurannationalpark.web.id


--- On Mon, 9/28/09, Kang Bas  wrote:

From: Kang Bas 
Subject: Re: [SBI-InFo] sarang apa? (bukan kuis...) [2 Attachments]
To: sbi-info@yahoogroups.com
Date: Monday, September 28, 2009, 10:22 PM






 





  
[Attachment(s) from Kang Bas included below]
  


  
Salam

Sepertinya sih sarang burung. Yang model begini kalau bukan Remetuk ya Burung 
Madu. tapi lebih condong Burung Madu, karena sarang Remetuk pintu masuknya 
menghadap bawah, mirip model Manyar.
Coba bandingkan dengan foto terlampir...

Lebih mudah lagi ditunggu sampai burungnya muncul sih...

KB

--- On Mon, 9/28/09, dimas haryo pradana  wrote:
Salam,
 
pak, bu, mas, mbak, temans mau nanya nih, ini sarang burung atau bukan ya? kalo 
iya, sarang burung apa yah? sarang ini ada di pohon Ficus benjamina/beringin
terima kasih sebelumnya.. .

 




  
 

  




 

















  

Re: [SBI-InFo] sarang apa? (bukan kuis...)

2009-09-28 Thread dimas haryo pradana
wooo...(ikut2an Swiss...) cepet sekali jawabannya muncul...terima kasih Kang 
Bas...saya sempet nungguin si empunya sarang sekitar 2 jam, tapi ga 
dateng2...pengamatannya kurang lama atau itu sarang udah ditinggalin sama yang 
punya ya kang...?

--- On Mon, 9/28/09, swiss winnasis  wrote:


From: swiss winnasis 
Subject: Re: [SBI-InFo] sarang apa? (bukan kuis...)
To: sbi-info@yahoogroups.com
Date: Monday, September 28, 2009, 11:27 AM


  







wooo...jadi gitu to sarangnya burung madu? baru tahu hehehee

salam
birdwatcher magang
Swiss
Baluran National Park
www.pratapapa81. wordpress. com
www.balurannational park.web. id


--- On Mon, 9/28/09, Kang Bas  wrote:


From: Kang Bas 
Subject: Re: [SBI-InFo] sarang apa? (bukan kuis...) [2 Attachments]
To: sbi-i...@yahoogroup s.com
Date: Monday, September 28, 2009, 10:22 PM


  





Salam

Sepertinya sih sarang burung. Yang model begini kalau bukan Remetuk ya Burung 
Madu. tapi lebih condong Burung Madu, karena sarang Remetuk pintu masuknya 
menghadap bawah, mirip model Manyar.
Coba bandingkan dengan foto terlampir...

Lebih mudah lagi ditunggu sampai burungnya muncul sih...

KB

--- On Mon, 9/28/09, dimas haryo pradana  wrote:







Salam,
 
pak, bu, mas, mbak, temans mau nanya nih, ini sarang burung atau bukan ya? kalo 
iya, sarang burung apa yah? sarang ini ada di pohon Ficus benjamina/beringin
terima kasih sebelumnya.. .



















  

[SBI-InFo] Bali Bird Watching Race 2009 [2 Attachments]

2009-09-28 Thread sudar yanto

Selamat pagi teman-teman.Bali
BirdWatching Race 2009 akan diadakan HMJ Biologi Unud bekerjasama dgn TNBB pada 
20-22
N0v 2009 di Taman Nasional Bali Barat. 
Cp: 
Sanggar 087863999599, Sinca
081805512832, Mirah 081805582010Kita tunggu partisipasinya.WassalamDaryanto.


 

















  

Re: [SBI-InFo] Siap-siap menyambut para pengembara dari utara!!

2009-09-28 Thread Asman Adi
Mba irma,..

Untuk jadwal yang sabtu minggu itu untuk jam pengamatannya dari jam 7 pagi 
sampe jam 6 sore. nah untuk puncak pengamatan bersamanya(terutama yang di 
puncak) kita rencana mau survey dulu tanggal 3-4 besok. 
 
Salam

Asman A Purwanto
+6281319633321
Blog: 4raptor
Blog: Nature lovers(isinya sih campuran)
Facebookku







From: Irma Dana 
To: sbi-info@yahoogroups.com
Sent: Monday, September 28, 2009 9:51:39 AM
Subject: Re: [SBI-InFo] Siap-siap menyambut para pengembara dari utara!!

  
Dear Asman,

Menarik niy rencana kegiatannya. ...bisa gak dikasih jadwal yang lengkap.
Sabtu - Minggu, jam berapa di Paralayanganya, jadi kalau ada yang mau ke sana
bisa sama-sama pengamatannya. Trus, kapan puncak pengamatan bersamanya?
jadi gak dibuatbegitu saja.

Makasih,
Irma



2009/9/28 Asman Adi 

  
>dear all,
>
>Rencananya emang gitu, kita akan coba pengamatan bersama setiap sabtu dan 
>minggu selama musim migrasi berlangsung.
>
>Buat teman2 yang tinggal di bogor dan sekitarnya silahkan kalau mau ikut 
>gabung datang langsung aja ke Puncak di Bukit paralayang agro wisata gunung 
>mas.
>
>salam
>asman
>
>NB: tgl 26 september terlihat melintas Pernis ptilorhynchus 1 dan Accipiter 
>soloensis. terlihat di kawasan curug nangka.
>
>On Thu Sep 24th, 2009 8:31 AM EDT hendry_mono wrote:
>
>>nah, ini dia kabar yang di tunggu-tunggu. informasi buat monitoring burung 
>>pemangsa kayaknya kayaknya belum rame nih..cak asman, gmn klo kita 
>>pengamatan bareng gmn klo back up datanya di milis ini aj??ya cuma usul 
>>aj sih.
>>sebelumnya, ya mungkin agak sedikit telat. tapi gak pa2 lah dari pada gak 
>>sama sekali. minal aidin walfa idzin buat yang merayakan. mohon maaf lahir 
>>batin... .
>> 
>>salam
>>mono
>>
>>
>>
>>
>> _ _ __
>>From: jihad jiji 
>>To: sbi-i...@yahoogroup s.com
>>Sent: Thursday, September 24, 2009 3:27:14 PM
>>Subject: Bls: [SBI-InFo] Siap-siap menyambut para pengembara dari utara!!
>>
>> 
>>SETUJU Mas Asman 
>>Kebetulan di Bekasi sendiri dah mulai ada penampakan minggu ini 
>>thanks 
>>
>>
>>--- Pada Kam, 24/9/09, Asman Adi  menulis:
>>
>>
>>>Dari: Asman Adi 
>>>Judul: [SBI-InFo] Siap-siap menyambut para pengembara dari utara!!
>>>Kepada: raptorindonesia@ yahoogroups. com
>>>Cc: sbi-i...@yahoogroup s.com
>>>Tanggal: Kamis, 24 September, 2009, 9:07 AM
>>>
>>>

>>>
>>>
>>> > 
>>>Kawan pengembara,
Minal aidin wal faidzin, maaf lahir batin.
>>>
Migrasi burung pemangsa sebentar lagi masuk ke indonesia.. Bahkan bbrapa 
sudah ada yang terpantau melintas.
>>>
Seperti tahun2 sebelumnya, mari kita pantau bersaman-sama. Untuk yang di 
Puncak bogor rencana kita mau ada pengamatan bersama setiap sabtu minggu 
selama bulan oktober-november. Buat yang di Bandung, semarang, jogja, 
malang, bali dan tempat2 lain diharapkan juga melakukan hal yang sama.
>>>
Harapanya adalah tahun ini kita bisa update data..
>>>
>>> 
>>
>> _ _ __
>> Akses email lebih cepat. 
>>Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang 
>>dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! (Gratis)
>> 
>>
>>
>> 
>
>


-- 
Irma Dana
http://dawala. wordpress. com [lagi belajar nulis




  

Re: [SBI-InFo] Elang Laut Perut Putih di Krakatau Steel, Anyer.

2009-09-28 Thread Panji Gusti Akbar
Wah, trims ya mas infonya, jadi bertambah pengetahuan saya. Cerita selengkapnya 
ada di http://petualangansangperegrine.blogspot.com
Maaf terlambat balasnya,, dan maaf fotonya nggak kelihatan elangnya karena cuma 
pake kamera Hp, kalau di Zoom pasti kelihatan..

 "Masih belajar huruf "R"!"

Panji Gusti Akbar
+6287882362880

KIBC/SMAN 1 Pakem-Yogyakarta

taekwondo_...@yahoo.com
http://petualangansangperegrine.blogspot.com






From: imam rahman 
To: "taekwondo_...@yahoo.com" ; 
"sbi-info@yahoogroups.com" 
Sent: Saturday, September 26, 2009 8:12:57 AM
Subject: RE: [SBI-InFo] Elang Laut Perut Putih di Krakatau Steel, Anyer.

  
Salam
Weh, pengamatan sampe anyer, Nji... Jauh amat dari jogja.
Aku engga tau pasti, tapi sepertinya yang kamu liat itu hanya sebagian kecil 
dari daerah jelajahnya si elanglaut. Bisa jadi dia hanya melintas di sana, 
sementara lokasi mencari makannya jauh dari krakatau steel itu.

Panji Gusti Akbar wrote: 
>
> [ Attachment(s) from Panji Gusti Akbar included below] 
> Salam kawan-kawan Birdwatcher, Kemarin ketika berkunjung ke 
> daerah pantai anyer,  dalam perjalanan pulang saya melihat seekor Elang Laut 
> Perut Putih Soaring di atas pipa-pipa pabrik raksasa Krakatau steel. Setelah 
> di-jepret dengan kamera Hp dari dalam mobil, dia ini terbang menghilang. Yang 
> menjadi pertanyaan: Bagaimana Elang ini bisa bertahan di daerah penuh polusi 
> air oleh sampah domestik dari pengunjung pantai anyer dan polusi udara oleh 
> kegiatan pabrik Krakatau Steel?? Bagaimana pula ia berkembang biak di daerah 
> yang ramai manusia ini??   "Masih belajar huruf "R"!" Panji Gusti
>  Akbar +6287882362880 KIBC/SMAN 1 Pakem-Yogyakarta taekwondo_105@ 
> yahoo.comhttp://petualangans angperegrine. blogspot. com 
> 


   


  

[SBI-InFo] Gagang bayam [2 Attachments]

2009-09-28 Thread iwan londo




  

Re: Fw: [SBI-InFo] Elang Alap Jambul (Accipiter trivirgatus) dan Penelitian Burung Di Suaka Elang, Bogor

2009-09-28 Thread iwan londo
Kawan pengembara,

Tentang tulisan kegiatan WCS di TNGHS pada tanggal 26 September 2009 yang 
diterbitkan The Jakarta Post ada kesalahan penulisan, yang dimaksud adalah H5N1 
bukan H1N1. Kesalahan itu bukan dari WCS tapi dari editor The Jakarta Post dan 
sudah diralat pada tanggal 29 September 2009 di halaman 17.

Iwan Londo
Wildlife Conservation Society - Global Health Program


--- On Tue, 9/29/09, Fransisca Noni  wrote:

From: Fransisca Noni 
Subject: Fw: [SBI-InFo] Elang Alap Jambul (Accipiter trivirgatus) dan 
Penelitian Burung Di Suaka Elang, Bogor
To: iwan_lo...@yahoo.com
Date: Tuesday, September 29, 2009, 11:02 AM



- Forwarded Message 
From: bambang halimun 
To: Sahabat burung Indonesia 
Sent: Sunday, September 27, 2009 11:46:04 PM
Subject: [SBI-InFo] Elang Alap Jambul (Accipiter trivirgatus) dan Penelitian 
Burung Di Suaka Elang, Bogor








 





  







 Teman2
 
Sekedar info pemberitaan Elang Alap Jambul (Accipiter trivirgatus) dan 
Penelitian Burung Di Suaka Elang terbit di Jakarta Post di email address sbb:
www.thejakartapost. com/ channel/jakarta
www.thejakartapost. com/news/ 2009/09/18/ caged-wings. html
 
Research hopes to shed light on H1N1 and wild bird trade
Theresia Sufa ,  The Jakarta Post ,  Bogor   |  Sat, 09/26/2009 12:06 PM  |  
City 
The Wildlife Conservation Society (WCS) has finished a joint research program 
with the Halimun Salak Mountain National Park Agency (TNGHS), hoping that the 
result from their combined efforts will shed light on wild bird trading. 
The research, conducted at the eagle conservation site at TNGHS, looked at the 
prevalence and dynamics of the H1N1 Avian Flu pathogen in wild birds sold at 
the Empang bird market in Bogor and wild birds roaming the TNGHS area. 
Joost Philippa, the manager of the project, part of the Wildlife Conservation 
Society's Global Health Program, said research was done from Sept. 5 to Sept. 
18 by staff members from TNGHS and dozens of volunteers from Bogor's 
universities. 
"The research we are doing is more about how we can conserve these species 
because the more birds are taken from the wild to be sold the more endangered 
they will be in the future," he said. 
Researchers collected dead birds from the Empang market and capture wild birds 
from TNGHS. Fluid samples were taken from the birds. 
"Besides taking samples, we will also measure the bird's weight and take their 
picture to put in a database. We also mark the birds by putting rings on their 
legs before releasing them back to the wild so if they get captured again we 
will be able to tell their movements, survival rate, breeding age, life cycle, 
diet and the rate at which the bird carry diseases," Joost said, adding that 
the rings were loaned from the Indonesian Science Institute (LIPI). 
He said birds from Empang bird market were analyzed because vendors got them 
from TNGHS, often putting them in one cage with other wild and domesticated 
birds. 
He said this facilitated the transfer of avian flu from wild to domesticated 
birds, but the flu strain itself originated from wild birds. 
He said, the trading of wild birds was a potential breeding ground for new 
infectious diseases that may one day threaten the health of humans, domestic 
and wild animals. 
He said the density and trading of multi species populations could facilitate 
transmission and mutation of pathogens such as the H1N1 virus. 
He said such pathogens could circulate among wild birds without causing 
symptoms but if an infected bird was caged with other species, such as in 
chicken farms or bird markets, then this could increase the prevalence of 
viruses. 
Lia Nugraha, a wildlife veterinary assistant working in the same program said 
the samples taken were still being studied at the Bogor Veterinarian Research 
Facility (Balitvet). 
She said samples from 22 bird species had been examined for two weeks now, 
adding that some of the species collected included sparrows, Bondol birds and 
the Kutilang birds. 
TNGHS birds contributed 100 fluid samples while dead wild birds from bird 
markets gave the researchers some 700 samples to work on. 
Meanwhile, head of the TNGHS, Bambang Supriyanto, said the park's inventory had 
been enriched by the research as no comprehensive study had been previously 
conducted on the birds in the Mount Salak area. 
He said the results would prove useful for the park's management in protecting 
birdlife. 
In a separate interview, Ujang, a bird trader working at the Empang bird market 
in Bogor, admitted that he had been taking wild birds from the Salak Mountain 
and selling them because it was easier since the Mount Salak area was much more 
accessible for hunting purposes than the Halimun Mountain or the Gede Pangrango 
Mountain. 
"I hunt for these birds from the Salak Mountain area, and sometimes I order 
some from bird catchers who work in the Halimun Mountain area," said Ujang, who 
has been a bird trader since 1980. "Most of the birds 

RE: Fw: [SBI-InFo] Elang Alap Jambul (Accipiter trivirgatus) dan Penelitian Burung Di Suaka Elang, Bogor

2009-09-28 Thread Yus Rusila Noor
Mas Iwan,

 

Hal seperti ini sering terjadi, tapi tentu saja tidak akan menyurutkan semangat 
kita untuk terus berbagi informasi. Disitulah serunya!!

 

Yus

 

From: sbi-info@yahoogroups.com [mailto:sbi-i...@yahoogroups.com] On Behalf Of 
iwan londo
Sent: Tuesday, September 29, 2009 11:10 AM
To: SBI
Subject: Re: Fw: [SBI-InFo] Elang Alap Jambul (Accipiter trivirgatus) dan 
Penelitian Burung Di Suaka Elang, Bogor

 

  


Kawan pengembara,

Tentang tulisan kegiatan WCS di TNGHS pada tanggal 26 September 2009 yang 
diterbitkan The Jakarta Post ada kesalahan penulisan, yang dimaksud adalah H5N1 
bukan H1N1. Kesalahan itu bukan dari WCS tapi dari editor The Jakarta Post dan 
sudah diralat pada tanggal 29 September 2009 di halaman 17.

Iwan Londo
Wildlife Conservation Society - Global Health Program


--- On Tue, 9/29/09, Fransisca Noni  wrote:


From: Fransisca Noni 
Subject: Fw: [SBI-InFo] Elang Alap Jambul (Accipiter trivirgatus) dan 
Penelitian Burung Di Suaka Elang, Bogor
To: iwan_lo...@yahoo.com
Date: Tuesday, September 29, 2009, 11:02 AM

 

 

- Forwarded Message 
From: bambang halimun 
To: Sahabat burung Indonesia 
Sent: Sunday, September 27, 2009 11:46:04 PM
Subject: [SBI-InFo] Elang Alap Jambul (Accipiter trivirgatus) dan Penelitian 
Burung Di Suaka Elang, Bogor

  



 Teman2

 

Sekedar info pemberitaan Elang Alap Jambul (Accipiter trivirgatus) dan 
Penelitian Burung Di Suaka Elang terbit di Jakarta Post di email address sbb:

www.  thejakartapost. com/ 
channel/jakarta

www.  
thejakartapost. com/news/ 2009/09/18/ caged-wings. html

 


Research hopes to shed light on H1N1 and wild bird trade


Theresia Sufa ,  The Jakarta Post ,  Bogor   |  Sat, 09/26/2009 12:06 PM  |  
City 

The Wildlife Conservation Society (WCS) has finished a joint research program 
with the Halimun Salak Mountain National Park Agency (TNGHS), hoping that the 
result from their combined efforts will shed light on wild bird trading. 

The research, conducted at the eagle conservation site at TNGHS, looked at the 
prevalence and dynamics of the H1N1 Avian Flu pathogen in wild birds sold at 
the Empang bird market in Bogor and wild birds roaming the TNGHS area. 

Joost Philippa, the manager of the project, part of the Wildlife Conservation 
Society's Global Health Program, said research was done from Sept. 5 to Sept. 
18 by staff members from TNGHS and dozens of volunteers from Bogor's 
universities. 

"The research we are doing is more about how we can conserve these species 
because the more birds are taken from the wild to be sold the more endangered 
they will be in the future," he said. 

Researchers collected dead birds from the Empang market and capture wild birds 
from TNGHS. Fluid samples were taken from the birds. 

"Besides taking samples, we will also measure the bird's weight and take their 
picture to put in a database. We also mark the birds by putting rings on their 
legs before releasing them back to the wild so if they get captured again we 
will be able to tell their movements, survival rate, breeding age, life cycle, 
diet and the rate at which the bird carry diseases," Joost said, adding that 
the rings were loaned from the Indonesian Science Institute (LIPI). 

He said birds from Empang bird market were analyzed because vendors got them 
from TNGHS, often putting them in one cage with other wild and domesticated 
birds. 

He said this facilitated the transfer of avian flu from wild to domesticated 
birds, but the flu strain itself originated from wild birds. 

He said, the trading of wild birds was a potential breeding ground for new 
infectious diseases that may one day threaten the health of humans, domestic 
and wild animals. 

He said the density and trading of multi species populations could facilitate 
transmission and mutation of pathogens such as the H1N1 virus. 

He said such pathogens could circulate among wild birds without causing 
symptoms but if an infected bird was caged with other species, such as in 
chicken farms or bird markets, then this could increase the prevalence of 
viruses. 

Lia Nugraha, a wildlife veterinary assistant working in the same program said 
the samples taken were still being studied at the Bogor Veterinarian Research 
Facility (Balitvet). 

She said samples from 22 bird species had been examined for two weeks now, 
adding that some of the species collected included sparrows, Bondol birds and 
the Kutilang birds. 

TNGHS birds contributed 100 fluid samples while dead wild birds from bird 
markets gave the researchers some 700 samples to work on. 

Meanwhile, head of the TNGHS, Bambang Supriyanto, said the park's inventory had 
been enriched by the research as no comprehensive study had been previously 
conducted on the birds in the Mount Salak area. 

He said the results would prove useful for the park's management in protecting 
birdlife. 

In a se