Re: [SBI-InFo] Burung Kosmologi Jawa Bali
Sebetulnya tidak hanya di candi borobudur dan prambanan saja banyak relief burung waktu mampir ke Angkor Wat pun, ada relief burung di antara candi2 mereka... ada burung dara dan rangkong gitu deh... 2010/6/29 swiss win kebo.giraz.gi...@gmail.com wah menarik ne diskusinya, gak melulu ilmiah versi modern, tapi ilmiah versi nir-modern betul juga Pak Yus, bentuk relief Prambanan sangat mirip dengan aslinya. melihat attachment mas yoki yang relief prambanan, ada relief berbentuk rangkong. kalo dilihat lebih teliti sangat jelas kalo tanduknya melengkung ke atas, padahal sejauh ini yang saya tahu *B. rhinoceros silvestri* yang merupakan ras Jawa tanduknya gak melengkung tapi datar. ada yang bisa mbantu saya? apakah di Jawa ada B. rhinoceros bertanduk melengkung atau dulu memang pernah ada atau saya saja yang tidak pernah ketemu B.r bertanduk melengkung di Jawa?? Mungkin akan sangat berbeda mengamati bentuk dan wajah burung di Borobudur daripada Prambanan karena perbedaan kedua ajaran yang cukup signifikan. Fritjof Capra dalam The Tao of Physics bilang: berbeda dengan Hiduisme, Buddisme lahir dari seorang perintis, jika nuansa Hinduisme adalah mitologi dan ritualistik, maka nuansa Buddisme adalah psikologis hal inilah yang menyebabkan kenapa relief Prambanan lebih natural karena simbologi setiap jenis burung akan membawa pada perbedaan makna ritual yang berbeda. sedangkan pada candi Budha bentuk2 satwa itu bersifat -semacam- mempersonifikasikan satwa berdasarkan behavior alaminya. gak usah jauh2, burung Garuda tunggangan Wishnu dalam cerita pewayangan adalah bukti betapa simbologi dalam budaya hindu sangat diperhatikan dengan baik. Garuda dalam wayang Jawa berbeda bentuk dengan ilustrasi asli dari India akhirnya dituduh terinspirasi dari Spizaetus bartelsi. cerita2 dan tokoh dalam pewayangan sendiri notabene berasal dari cerita Hinduisme Mahabarata dan Ramayanan, hanya yang membedakan adalah Punakawan yang merupakan modifikasi Sunan Kalijaga. Garuda juga punya nama lain yaitu burung api, dan ternyata banyak kebudayaan kuno yang memiliki simbol2 burung api 1. Bennu== mitologi mesir kuno. dipercaya sebagai Anak Dewa Matahari (Ra). yang kalo dilihat bentuknya sangat mirip dengan bangau-bangauan. 2. Huma== mitologi persia. yang berarti spirit of water. bentuk aslinya mirip dengan phasianidae (merak merak sampai timur tengah gak ya?) 3. Simurgh == phoenix versi persia. kurang lebihnya masih mirip merak atau keluarga phasianidae-lah. 4. Phoenix, adaptasi bangsa Yunani Kuno terhadap burung Bennu dari Mesir. 5. Zhar-Ptitsa== burung api versi Rusia yang sepertinya masih berbau Phasianidae 6. Fenghuang== china 7. Karura. lha ini yang menarik, karena konsepnya bener2 meniru garuda tapi dibawa oleh Buddisme sehingga wujudnya tidak se-artistik Garuda versi Hindu: bener2 berwujud manusia cuma mulutnya saja yang berbentuk paruh elang. dan menarik yang kedua adalah ketika saya search di mbah google yang keluar semuanya kartun Hentaioalahh..Jepang...Jepang... ohya mau menambahkan nama common dari nama Wuku yang belum disebut Pak Bas, yaitu Pelatuk Bawang atau dalam bahasa SKJB adalah Pelatuk Ayam. orang sini lebih familiar pelatuk bawang daripada pelatuk ayam. salam Pada 29 Juni 2010 07:46, Kang Bas bask...@yahoo.com menulis: Salam Bang Yoki, Pa Yus, dan rekans Kalau melihat gambar-gambar relief, nampaknya memiliki tujuan dan makna yang berbeda dibanding Wuku. Implementasi Wuku lebih condong seperti Shio (Tiongkok) dan Zodiak (Barat). Relief fauna pada candi Hindu dan candi Budha memang beda. Pada candi Budha, relief itu terkait dengan kisah-kisah fabel yang erat dengan ajaran Budis, misal Jataka dan Pancatantra. Meski demikian, kisah fabel itu telah teradaptasi ke hampir semua budaya di dunia. Sementara pada relief Hindu bisa dikata tidak terkait dengan kisah fabel tersebut. Namun ada juga candi Budha yang relief faunanya tidak terkait fabel. Bisa jadi akibat akulturasi dengan budaya lokal pra Hindu-Budha. Untuk istilah Gogik, itu memang nama lokal di Jawa (Tengah) untuk Rangkong. Penyebutan nama itu bisa untuk mendeteksi apakah dalah bio-historisnya suatau kawasan pernah ada rangkong atau tidak. Jika sekelompok masyarakat tidak kenal nama Gogik, besar kemungkinan dari dulu daerah itu memang tidak pernah ada rangkong. Dan sebaliknya. Di lereng timur G. Ungaran ada satu desa yang namanya Gogik. Desa itu diberi nama Gogik karena dulunya hutan dikawasan itu merupakan sentra habitatnya. Meski pada situasi sekarang populasinya tidak banyak lagi. KB --- On *Tue, 6/29/10, Yus Rusila Noor yus.n...@gmail.com* wrote: Ini ada kutipan yang saya ambil dari dunia maya: *Kalau cermat, anda juga bisa melihat berbagai relief burung, kali ini burung yang nyata. Relief-relief burung di Candi Prambanan begitu natural sehingga para biolog bahkan dapat mengidentifikasinya sampai tingkat genus. Salah satunya relief Kakatua Jambul
Re: [SBI-InFo] Burung Kosmologi Jawa Bali
Thanks pelajaran yang sangat berharga salam Jack Pada 30 Juni 2010 14:01, Irma Dana irma.d...@gmail.com menulis: Sebetulnya tidak hanya di candi borobudur dan prambanan saja banyak relief burung waktu mampir ke Angkor Wat pun, ada relief burung di antara candi2 mereka... ada burung dara dan rangkong gitu deh... 2010/6/29 swiss win kebo.giraz.gi...@gmail.com wah menarik ne diskusinya, gak melulu ilmiah versi modern, tapi ilmiah versi nir-modern betul juga Pak Yus, bentuk relief Prambanan sangat mirip dengan aslinya. melihat attachment mas yoki yang relief prambanan, ada relief berbentuk rangkong. kalo dilihat lebih teliti sangat jelas kalo tanduknya melengkung ke atas, padahal sejauh ini yang saya tahu *B. rhinoceros silvestri* yang merupakan ras Jawa tanduknya gak melengkung tapi datar. ada yang bisa mbantu saya? apakah di Jawa ada B. rhinoceros bertanduk melengkung atau dulu memang pernah ada atau saya saja yang tidak pernah ketemu B.r bertanduk melengkung di Jawa?? Mungkin akan sangat berbeda mengamati bentuk dan wajah burung di Borobudur daripada Prambanan karena perbedaan kedua ajaran yang cukup signifikan. Fritjof Capra dalam The Tao of Physics bilang: berbeda dengan Hiduisme, Buddisme lahir dari seorang perintis, jika nuansa Hinduisme adalah mitologi dan ritualistik, maka nuansa Buddisme adalah psikologis hal inilah yang menyebabkan kenapa relief Prambanan lebih natural karena simbologi setiap jenis burung akan membawa pada perbedaan makna ritual yang berbeda. sedangkan pada candi Budha bentuk2 satwa itu bersifat -semacam- mempersonifikasikan satwa berdasarkan behavior alaminya. gak usah jauh2, burung Garuda tunggangan Wishnu dalam cerita pewayangan adalah bukti betapa simbologi dalam budaya hindu sangat diperhatikan dengan baik. Garuda dalam wayang Jawa berbeda bentuk dengan ilustrasi asli dari India akhirnya dituduh terinspirasi dari Spizaetus bartelsi. cerita2 dan tokoh dalam pewayangan sendiri notabene berasal dari cerita Hinduisme Mahabarata dan Ramayanan, hanya yang membedakan adalah Punakawan yang merupakan modifikasi Sunan Kalijaga. Garuda juga punya nama lain yaitu burung api, dan ternyata banyak kebudayaan kuno yang memiliki simbol2 burung api 1. Bennu== mitologi mesir kuno. dipercaya sebagai Anak Dewa Matahari (Ra). yang kalo dilihat bentuknya sangat mirip dengan bangau-bangauan. 2. Huma== mitologi persia. yang berarti spirit of water. bentuk aslinya mirip dengan phasianidae (merak merak sampai timur tengah gak ya?) 3. Simurgh == phoenix versi persia. kurang lebihnya masih mirip merak atau keluarga phasianidae-lah. 4. Phoenix, adaptasi bangsa Yunani Kuno terhadap burung Bennu dari Mesir. 5. Zhar-Ptitsa== burung api versi Rusia yang sepertinya masih berbau Phasianidae 6. Fenghuang== china 7. Karura. lha ini yang menarik, karena konsepnya bener2 meniru garuda tapi dibawa oleh Buddisme sehingga wujudnya tidak se-artistik Garuda versi Hindu: bener2 berwujud manusia cuma mulutnya saja yang berbentuk paruh elang. dan menarik yang kedua adalah ketika saya search di mbah google yang keluar semuanya kartun Hentaioalahh..Jepang...Jepang... ohya mau menambahkan nama common dari nama Wuku yang belum disebut Pak Bas, yaitu Pelatuk Bawang atau dalam bahasa SKJB adalah Pelatuk Ayam. orang sini lebih familiar pelatuk bawang daripada pelatuk ayam. salam Pada 29 Juni 2010 07:46, Kang Bas bask...@yahoo.com menulis: Salam Bang Yoki, Pa Yus, dan rekans Kalau melihat gambar-gambar relief, nampaknya memiliki tujuan dan makna yang berbeda dibanding Wuku. Implementasi Wuku lebih condong seperti Shio (Tiongkok) dan Zodiak (Barat). Relief fauna pada candi Hindu dan candi Budha memang beda. Pada candi Budha, relief itu terkait dengan kisah-kisah fabel yang erat dengan ajaran Budis, misal Jataka dan Pancatantra. Meski demikian, kisah fabel itu telah teradaptasi ke hampir semua budaya di dunia. Sementara pada relief Hindu bisa dikata tidak terkait dengan kisah fabel tersebut. Namun ada juga candi Budha yang relief faunanya tidak terkait fabel. Bisa jadi akibat akulturasi dengan budaya lokal pra Hindu-Budha. Untuk istilah Gogik, itu memang nama lokal di Jawa (Tengah) untuk Rangkong. Penyebutan nama itu bisa untuk mendeteksi apakah dalah bio-historisnya suatau kawasan pernah ada rangkong atau tidak. Jika sekelompok masyarakat tidak kenal nama Gogik, besar kemungkinan dari dulu daerah itu memang tidak pernah ada rangkong. Dan sebaliknya. Di lereng timur G. Ungaran ada satu desa yang namanya Gogik. Desa itu diberi nama Gogik karena dulunya hutan dikawasan itu merupakan sentra habitatnya. Meski pada situasi sekarang populasinya tidak banyak lagi. KB --- On *Tue, 6/29/10, Yus Rusila Noor yus.n...@gmail.com* wrote: Ini ada kutipan yang saya ambil dari dunia maya: *Kalau cermat, anda juga bisa melihat berbagai relief burung, kali ini burung yang nyata. Relief-relief burung di Candi Prambanan begitu
Re: [SBI-InFo] Burung Kosmologi Jawa Bali
Angkor Wat itu Budha ya? Yus Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Irma Dana irma.d...@gmail.com Sender: sbi-info@yahoogroups.com Date: Wed, 30 Jun 2010 14:01:46 To: sbi-info@yahoogroups.com Reply-To: sbi-info@yahoogroups.com Subject: Re: [SBI-InFo] Burung Kosmologi Jawa Bali Sebetulnya tidak hanya di candi borobudur dan prambanan saja banyak relief burung waktu mampir ke Angkor Wat pun, ada relief burung di antara candi2 mereka... ada burung dara dan rangkong gitu deh... 2010/6/29 swiss win kebo.giraz.gi...@gmail.com wah menarik ne diskusinya, gak melulu ilmiah versi modern, tapi ilmiah versi nir-modern betul juga Pak Yus, bentuk relief Prambanan sangat mirip dengan aslinya. melihat attachment mas yoki yang relief prambanan, ada relief berbentuk rangkong. kalo dilihat lebih teliti sangat jelas kalo tanduknya melengkung ke atas, padahal sejauh ini yang saya tahu *B. rhinoceros silvestri* yang merupakan ras Jawa tanduknya gak melengkung tapi datar. ada yang bisa mbantu saya? apakah di Jawa ada B. rhinoceros bertanduk melengkung atau dulu memang pernah ada atau saya saja yang tidak pernah ketemu B.r bertanduk melengkung di Jawa?? Mungkin akan sangat berbeda mengamati bentuk dan wajah burung di Borobudur daripada Prambanan karena perbedaan kedua ajaran yang cukup signifikan. Fritjof Capra dalam The Tao of Physics bilang: berbeda dengan Hiduisme, Buddisme lahir dari seorang perintis, jika nuansa Hinduisme adalah mitologi dan ritualistik, maka nuansa Buddisme adalah psikologis hal inilah yang menyebabkan kenapa relief Prambanan lebih natural karena simbologi setiap jenis burung akan membawa pada perbedaan makna ritual yang berbeda. sedangkan pada candi Budha bentuk2 satwa itu bersifat -semacam- mempersonifikasikan satwa berdasarkan behavior alaminya. gak usah jauh2, burung Garuda tunggangan Wishnu dalam cerita pewayangan adalah bukti betapa simbologi dalam budaya hindu sangat diperhatikan dengan baik. Garuda dalam wayang Jawa berbeda bentuk dengan ilustrasi asli dari India akhirnya dituduh terinspirasi dari Spizaetus bartelsi. cerita2 dan tokoh dalam pewayangan sendiri notabene berasal dari cerita Hinduisme Mahabarata dan Ramayanan, hanya yang membedakan adalah Punakawan yang merupakan modifikasi Sunan Kalijaga. Garuda juga punya nama lain yaitu burung api, dan ternyata banyak kebudayaan kuno yang memiliki simbol2 burung api 1. Bennu== mitologi mesir kuno. dipercaya sebagai Anak Dewa Matahari (Ra). yang kalo dilihat bentuknya sangat mirip dengan bangau-bangauan. 2. Huma== mitologi persia. yang berarti spirit of water. bentuk aslinya mirip dengan phasianidae (merak merak sampai timur tengah gak ya?) 3. Simurgh == phoenix versi persia. kurang lebihnya masih mirip merak atau keluarga phasianidae-lah. 4. Phoenix, adaptasi bangsa Yunani Kuno terhadap burung Bennu dari Mesir. 5. Zhar-Ptitsa== burung api versi Rusia yang sepertinya masih berbau Phasianidae 6. Fenghuang== china 7. Karura. lha ini yang menarik, karena konsepnya bener2 meniru garuda tapi dibawa oleh Buddisme sehingga wujudnya tidak se-artistik Garuda versi Hindu: bener2 berwujud manusia cuma mulutnya saja yang berbentuk paruh elang. dan menarik yang kedua adalah ketika saya search di mbah google yang keluar semuanya kartun Hentaioalahh..Jepang...Jepang... ohya mau menambahkan nama common dari nama Wuku yang belum disebut Pak Bas, yaitu Pelatuk Bawang atau dalam bahasa SKJB adalah Pelatuk Ayam. orang sini lebih familiar pelatuk bawang daripada pelatuk ayam. salam Pada 29 Juni 2010 07:46, Kang Bas bask...@yahoo.com menulis: Salam Bang Yoki, Pa Yus, dan rekans Kalau melihat gambar-gambar relief, nampaknya memiliki tujuan dan makna yang berbeda dibanding Wuku. Implementasi Wuku lebih condong seperti Shio (Tiongkok) dan Zodiak (Barat). Relief fauna pada candi Hindu dan candi Budha memang beda. Pada candi Budha, relief itu terkait dengan kisah-kisah fabel yang erat dengan ajaran Budis, misal Jataka dan Pancatantra. Meski demikian, kisah fabel itu telah teradaptasi ke hampir semua budaya di dunia. Sementara pada relief Hindu bisa dikata tidak terkait dengan kisah fabel tersebut. Namun ada juga candi Budha yang relief faunanya tidak terkait fabel. Bisa jadi akibat akulturasi dengan budaya lokal pra Hindu-Budha. Untuk istilah Gogik, itu memang nama lokal di Jawa (Tengah) untuk Rangkong. Penyebutan nama itu bisa untuk mendeteksi apakah dalah bio-historisnya suatau kawasan pernah ada rangkong atau tidak. Jika sekelompok masyarakat tidak kenal nama Gogik, besar kemungkinan dari dulu daerah itu memang tidak pernah ada rangkong. Dan sebaliknya. Di lereng timur G. Ungaran ada satu desa yang namanya Gogik. Desa itu diberi nama Gogik karena dulunya hutan dikawasan itu merupakan sentra habitatnya. Meski pada situasi sekarang populasinya tidak banyak lagi. KB --- On *Tue, 6/29/10, Yus Rusila Noor yus.n...@gmail.com* wrote: Ini
[SBI-InFo] Pengamatan Burung di Pematang Gadung [2 Attachments]
Rekan2 Milis yang tercinta selasa sore kemarin dan hari ini Rabu 30 Juni 2010, saya melakukan pengamatan burung di sekitar Hutan Pematang Gadung. Banyak burung yang bisa ditemui diantaranya, Sikep madu asia (1 ekor), elang Hitam (1 ekor), Elang Ikan (Ichtyopaga humilis) 1 ekor, Elang Bondol (Haliastur indus) 1 ekor, Pecuk Ular Asia (Anhinga melanogaster) 4 ekor, Bangau Tong-tong (laptoptilos javanicus) 1 ekor, karna batre kamera habis (lupa dicas) yang bisa tertangkap hanya Ciconia stormi (3 ekor) dan Kangkareng Perut-Putih 6 ekor. terima kasih moga menjadi tambahan informasi Salam Lestari Abdurahman Al Qadrie (Kawan Burung Ketapang)