Sahabat silat,
ternyata Margaluyu tidak hanya mengajarkan tenaga dalam tetapi juga maenpo
atau pencak silat.. Berikut sedikit repotrasenya seusai menyaksikan pembukaan
latihan Selah Eurih, salah satu ilmu silat sunda yang masuk dalam kurikulum
pengajaran di Margaluyu..
selamat menikmati dan semoga berkenan
Ian S
==
Gerak Silat dalam Margaluyu
Selama ini kebanyakan jagad persilatan lebih mengenal Gerak Badan Margaluyu
Pusat (Margaluyu) yang berpusat di Cicalengka, Bandung sebagai sebuah tempat
pengolah tenaga dalam dan pernafasan. Sedikit yang mengetahui bahwa dalam
Margaluyu sebenarnya ada juga ilmu silat atau maenpo yang diajarkan dan menjadi
salah satu kekayaan budaya yang tak terkira harganya.
Ada Maenpo dalam Margaluyu
Bertempat di kediaman salah seorang pelatih dari Margaluyu, Rama Wijaya,
yaitu di Jalan H Muhi III No. 33 Pondok Pinang, penulis berkesempatan
menyaksikan pembukaan pelatihan pencak silat Margaluyu, yaitu Seulah Erih.
Untuk itu banyak terima kasih untuk Mas Rama yang telah dengan tangan terbuka
dan berbaik hati menyambut kami serta berkenan diambil beberapa photonya.
Menurut penjelasan Mas Rama; pendiri dan sumber kelimuan Margaluyu yaitu
Abah Andadinata sebelum menciptakan ilmu Margaluyu (silat dengan olah nafas
atau ilmu hikmah) adalah seorang pesilat maenpo yang tangguh dan unggul. Yang
kerap dibuktikan dalam berbagai pertarungan maupun dalam ibingan di daerah Jawa
Barat. Baru kemudian setelah beliau mendalami ilmu keislaman pada
tarekat-tarekat semisal pada Syeh Haji Abdul Kahpi dan Ajengan Asep Samsudin
serta di tempat lainnya,; Abah Andadinata menggabungkan ilmu maenpo yang
dikuasainya dengan ilmu hikmah, yang pada masa itu belum banyak perguruan atau
tokoh yang mengenal perpaduan ini. Maka jadilah ilmu margaluyu yang dikenal
saat ini yaitu gerak dengan pernafasan atau tenaga dalam. (sumber :
http://www.margaluyu-pusat.net/ )
Namun demikian, sesuai dengan akar Margaluyu yaitu maenpo (silat sunda),
setiap gerak pernafasan yang sekarang terangkum dalam 10 jurus wajib Margaluyu
sebenarnya memiliki aplikasi beladiri fisik (maenpo). Dikarenakan 10 jurus
wajib tersebut kendati sederhana, dengan kejenenialan Abah Andadinata,
merupakan intisari dari ilmu silat yang dikuasaianya. Bahkan jurus yang paling
terkenal dari Margaluyu sendiri yaitu Payung Rasul, sejatinya merupakan inti
sari dan perasan dari ilmu silat warisan keluarga Abah Andadinata yaitu ilmu
peksi muih. (Sumber: http://margaluyu-pusat.blogspot.com/ )
Jadi jelaslah keterkaitan antara ilmu olah nafas/tenaga dalam dengan ilmu
pencak silat (Maenpo) di Margaluyu. memang selama ini orang lebih banyak
mengenal Margaluyu sebagai perguruan tenaga dalam, tetapi sebenarnya lebih dari
itu, dalam ML tersimpan kekayaan budaya yaitu maenpo atau pencak silat, yang
selama ini seolah tertutup oleh ilmu tenaga dalamnya , ungkap Mas Rama.
Secara keilmuan ilmu pencak silat Margaluyu dipengaruhi oleh maenpo cikalong,
sabandar, kari dan madi serta khaer.
SEULAH ERIH
Seulah Erih sendiri sebenarnya adalah maenpo yang diajarkan di Margaluyu dan
menurut sejarahnya ilmu ini diturunkan dari Juragan Rd Haji Soma. Sejatinya
nama Seulah Erih adalah nama sebuah tempat (desa) di cianjur tempat darimana
ilmu ini berasal. Hampir semua senior Margaluyu menguasai ilmu ini karena
dapat dikatakan ilmu ini salah satu gerak maenpo yang wajib dikuasai.
Dalam memainkan Seulah Erih ini karakter kari terlihat agak jelas dengan
gerakan yang keras, cepat dan bertenaga. Setiap gerakan menangkis sekalipun
dilakukan dengan tegas, cepat dan dengan tenaga penuh. Agak cocok untuk anak
muda, kata Mas Rama. Mengingat kaum muda yang masih penuh semangat, enerjik
dan memiliki tenaga yang berlebih.
Seulah Erih sendiri hanyalah salah satu sari sekian banyak maenpo atau ilmu
silat dalam Margaluyu. Masih ada paleredan, padungdung, dan lain sebagainya.
Dapat pula dikatakan bahwa Seulah Erih sendiri merupakan pembuka bagi
padungdung. Kendati pembuka gerakan dalam Seulah Erih cukup panjang dan
memiliki beberapa variasi, sehingga menjadi ajang yang tepat untuk mengolah
diri dan juga kecerdasan.
Silat itu melatih diri dan kecerdasan secara menyeluruh, tidak hanya fisik
tapi juga mental, bahkan spiritual , tegas Rama. Yang kesemuanya diolah
dengan menggunakan gerak fisik silat yang di dalamnya terkandung unsur
konsentrasi, koordinasi, mawas atau sadar akan diri baik fisik maupun non
fisik, keseimbangan, energi dan rasa. kadang-kadnag dalam latihan, gerak
kakinya sudah benar, eh tanganya yang salah; gerak tangan benar, eh kakinya
salah; tangan dan kaki sudah benar geraknya nafasnya salah; tangan kaki dan
nafas sudah benar, eh rasa-nya belum pas, ujar Rama sembari memperagakan
beberapa gerakan untuk memberi contoh betapa pentingnya kesatuan raga,mental
dan jiwa. Rama melanjutkan: karena yang diolah