Re: [Bulk] [silatindonesia] Benarkah Silat di Indonesia berjalan di tempat?!?!?
ha ha ha gan iwan ada kembarannya ... eddi kurnianto [EMAIL PROTECTED] wrote: saya juga suka mancing... walaupun dulu juga pramuka seperti gan iwan. cuma mancing saya mancing di empang.. lumayan sekilo dua kilo buat makan rame-rame... kalau jalan di tempat nggak pernah... karena kalau jalan ya di kaki... didit butuh obat juga nih... bosen bgt On 4/16/08, iwan setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote: saya pernah ikutan Pramukabiasanya setelah jalan di tempat bakalan maju jalan... itu masih mendingan deh daripada istirahat di tempatkarena biasanya seudah istirahat ditempat mah bakalan bubar jalan...! salam, wans nb: kang O'ong emang begitu kerjaannye..! mancing-mancing mulu Yanweka [EMAIL PROTECTED] yanwedya%40yahoo.co.id wrote: Banyak anak muda meremehkan pencak silat karena ketidaktahuan mereka, hal ini sdh biasa kita dengar..., tentunya adalah pertanyaan yang paling mendasar adalah, seperti apa sih pencak silat di luar negeri sana? tentunya anak muda disini juga ingin melihat kerennya dan hebatnya silat di luar negeri, sayangnya tidak banyak informasi yang bisa kita dapatkan disini. bagaimana pak Oong apakah RCTI bersedia meliput silat silat di Luar negeri??? salam - Original Message - From: Sarkam To: silatindonesia@yahoogroups.com silatindonesia%40yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 16, 2008 12:02 PM Subject: [Bulk] [silatindonesia] Benarkah Silat di Indonesia berjalan di tempat?!?!? Dear Sahabat Silat, Menyambut opini Om Oong Maryono mengenai Silat terkesan berjalan ditempat, saya punya cerita yang terjadi beberapa hari yang lalu.. Waktu itu saya ditugaskan kakak saya mengajarkan silat tradisional keluarga kepada para keponakan saya. Waktu keponakan saya berkumpul saya utarakan hal ini kepada mereka yang rata2 masih tergolong muda banget karena disuruh oleh ami-ami mereka. (* red : ami = uwak, kaka dari orang tua ) Lalu mereka bilang, Om, gak seru silat om...kerenan karate atau taekwondo... ! Ajarin karate, tekwondo atau ninja aja om !! Diriku mendengar ocehan keponakan sambil kopi dan merokok dengan santai menjawab, yaaah dulu waktu om diajarkan sama ami-ami-mu juga berpikir begitu, gak tahunya sekarang ternyata silat itu gak kalah menarik dan kerennya sama karate, ka tuti, ka nina, semua kaka-kaka yang lain yang kamu kenal dech ...!! mendengar ocehanku mereka bengong -sarungkampret- --- On Tue, 4/15/08, O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] oong53%40yahoo.com wrote: From: O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] oong53%40yahoo.com Subject: Re: [silatindonesia] RAGA JATI To: silatindonesia@yahoogroups.com silatindonesia%40yahoogroups.com Date: Tuesday, April 15, 2008, 7:23 AM Sahabat silat Manarik menyikapi pola pikir orang indonesia, sementara kita muter muter berbicara pencak silat hitam dan putih halal dan musyrik. Yang terjadi sekarang saya berada di Hanoi dalam pencak silat workshop dari 15 - 19 April dengan tema kepelatihan, pertanyaan sangat padat berkisar meningkatkan kecepatan dan power menyelaraskan dg teknik dan mengkaji kekalahan Vietnam di arena Sea Games lalu. Saya ternyesum .berpikir, sementara dinegeri sendiri perkembangan dan kepedulian terhadap pencak silat, terkesan berjalan ditempat. Salam dari Hanoi Didik Yulianto [EMAIL PROTECTED] com wrote: itu dia Pak O'ong justru saya cari informasi kira2 yang dibaca itu apa? wasss O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] com wrote: assalamualikum w w Tentunya jika dari alquran pasti bukan ilmu hitam, kami pesilat memiliki tradisi sebelum berlatih membackan alfateha dulu dan ditutup dengan alhamdulilah keselamatn berlatih. tidak ada ilmu hitam. kalau boleh tahu ayatnya seperti apa ? Wassalam O'ong Didik Yulianto [EMAIL PROTECTED] com wrote: Ass wr wb. Para Jago Silat yang kami banggakan. saya adalah pengasuh acara Agama Islam disebuah televisi dinegeri persilatan ini, dimana pada acara tersebut terdapat tanya jawab, pertanyaan bisa langsing saat live dan bisa juga dikirim via e - mail. kebetulan ini ada pertanyaan yang menyangkut bela diri/Silat yang mana ayat ayat apa yang dibaca dalam perguruan ini saya tidak tahu jadi saya belum bisa jawab. pertanyaannya seperti ini (ini asli tanpa di edit/coppy paste) : assalamualaikum mamah,saya dari riau saya juga termasuk orang yang suka nonton acara ini,,yang ingin saya tanyakan apa hukumnya orang yang ikut raga jati??kan di raga jati itu memakai ayat2 AL QUR'AN tetapi kami tidak mengetahui artinya dan kebenaran ayat2 yang di katakan oleh pelatihnya itu.apakah itu termasuk ilmu hitam?terima kasih mamah. mohon kiranya untuk mendapatkan pencerahan mengenai pertanyaan diatas. terimakasih atas perhatiannya. Wass [Non-text portions of this message have been removed] O'ong Maryono La Cascade Condominium, Apt 10C 1/15 Ekamai Soi 10 Bangkok 10110 Thailand. Mobile Phone: +6641058853 E-mail:[EMAIL PROTECTED] com www.kpsnusantara. com [Non-text
[silatindonesia] Sejarah dan Jurus Gerak Gulung Budi Daya(GGBD)
GERAK GULUNG BUDI DAYA TI PADJAJARAN Sejarah Singkat Permainan silat Gerak Gulung Budi Daya Ti Padjajaran pada dasarnya adalah silat tradisional yang berasal dari kerajaan Padjajaran,Bogor. Awalnya bernama Gulung Maung yang diturunkan secara turun temurun melalui jalur keluarga, oleh sebab itu permainan ini tertutup untuk kalangan luas/masyarakat, yang pada akhirnya sampailah kepada Eyang Sarean . Hingga saat ini Eyang Sarean dianggap sebagai cikal bakal/pewaris awal dari permainan Gulung Maung tersebut yang dapat ditelusuri dengan bukti sejarah. Eyang Sarean sendiri tinggal di Sukaraja Bogor, karena permainan ini hanya diturunkan di lingkungan keluarga maka permainan ini tidak berkembang luas di masyarakat. Eyang Sarean mempunyai putera bernama Eyang Guru H, Abdullah (±18001916) yang juga tinggal di Sukaraja Bogor. Pada masa Eyang Guru ini barulah nama Gulung Maung diubah menjadi Gerak Gulung Budi Daya Ti Padjajaran (GGBD). Perubahan ini didasarkan pada sifat dari permainan Gulung Maung yang sangat buas, karena Gulung Maung mempunyai prinsip Kembangna cilaka, buahna pati . Dari hasil istikhoroh, Eyang Guru mendapat gambaran berupa sesosok bayi yang baru lahir, merangkak, melangkah dan berjalan. Berdasarkan gambaran tersebut Eyang Guru mengambil gerakan untuk jurus berdasarkan tantungan/adegan (berdiri) Sholat, inilah awal dari jurus Salancar. Mengapa disebut GGBD? Karena permainan ini masih mempunyai dasar sama dengan Gulung Maung, akan tetapi yang telah di budi dayakan, dalam artian permainan ini tidak lagi sebuas seperti Gulung Maung yang bersifat seperti Harimau, yang pada dasarnya harus membunuh mangsanya. Dengan adanya perubahan dari Gulung Maung menjadi GGBD diharapkan agar seseorang yang telah menguasai permainan ini tidak akan buas seperti Harimau, karena pada prinsipnya manusia lebih unggul/mulia dibandingkan Harimau, dan perlu diingat bahwa hampir semua permainan silat sifatnya untuk bela diri termasuk GGBD. Sesudah masa Eyang Guru permainan ini diwariskan kepada H. Ace Aom Kusumaningrat (18401943) yaitu keponakan dan juga menantu dari Eyang Guru, bertempat tinggal di Bojong Neros. H. Ace Aom Kusumaningrat adalah putera dari Uyut Syafei dan beliau adalah adik dari Eyang Guru. Permainan GGBD pada masa ini mulai sedikit terbuka untuk kalangan kerabat. Agar lebih jelas, GGBD sebenarnya mempunyai 2 permainan yaitu Gerak Leang, Gerak Sambut Pukul dan. Permainan ini dikuasai oleh tiga orang putera H. Ace Aom K. Putera pertama, H.Ahmad Kusumaningrat (19001985) tinggal di Jl. Ciranjang Kebayoran Jakarta, menguasai semua jenis permainan GGBD termasuk Gerak Leang, Gerak Sambut Pukul. Putera kedua, Muhammad Yusuf/Aki Cucu mengusai permainan Gerak Sambut Pukul bertempat tinggal di Bojong Neros, dan putera ketiga, Abdusshomad/Aki Shomad menguasai permainan Gerak Leang bertempat tinggal di Wanajaya , Pasir Kuda Bogor. Sebagai infromasi tambahan, istri H Ace Aom yang bernama Tresmen Megantara menguasai Jurus Budi Daya yang dikhususkan untuk perempuan, walaupun pada intinya tidak ada bedanya dengan Gerak Gulung, namun disesuaikan dengan kodratnya perempuan baik itu dari fisik, dimana gerakan dan power (tenaga), dan pada umumnya perempuan lebih lemah/halus dibandingkan laki-laki. Pada masa H. Ahmad Kusumaningrat permainan GGBD mulai disebarkan kepada kalangan orang-orang terdekat. Permainan GGBD mulai disebarkan di kalangan umum pada masa Horis Kusumaningrat (1930-1999), yaitu putera pertama dari H. Ahmad Kusumaningrat yang bertempat tinggal di Bojong Menteng Ciomas Bogor. Pada masa Horis Kusumaningrat, banyak pendekar dan praktisi beladiri dari dalam dan luar negeri sempat datang berguru ke beliau, walaupun sebelum mereka berguru, mereka jajal dulu sebelumnya. Sampai pada akhirnya mereka mengakui keunggulan dan kehebatan Horis Kusumaningrat. Bahkan menurut mereka, teknik beladiri silat Gerak Gulung sangat efektif dan berbahaya bagi lawan jika digunakan dalam suatu pertarungan. Beberapa pendekar dan praktisi beladiri dari dalam dan luar negeri yang sempat berguru dan mempelajari sedikit teknik beladiri GGBD diantaranya adalah Eddie Jafri, Greg Alland, Dustin Etan/ David Tanner, Frank Metiello. Berdasarkan kesepakatan dari Bapak Horis Kusumaningrat sebagai pewaris langsung dari permainan silat GGBD, diangkatlah beberapa orang Rakawira (yang telah mendapat ijin untuk melatih), beberapa orang diantaranya TB. Isnaeni bin Isro (Kang Iyus), Heri Bahtra (Mas Heri), M. Ridwan (Kang Awang), Firman Hamdani (Kang Dani). Januari tahun 2008 Kang Iyus wafat, sedangkan Mas Heri dan Dani karena kesibukannya untuk sementara ini tidak aktif. Saat ini yang masih aktif melatih adalah Kang Awang, berpusat di kediamaan beliau di Ciomas Bogor. Seperti pada umumnya permainan silat di tanah Sunda, awal dari silat GGBD adalah untuk Siar Islam, seiring dengan perkembangan jaman sekarang permainan ini lebih difokuskan kepada pembinaan ahlak/moral dengan pendekatan silahturahmi yang intinya adalah persaudaraan. Perlu juga
RE: [silatindonesia] Re: Silat Betawi
haiyawaktu oe ngajalin itu orang lagi bawa pikulan hajadi wagaimana itu olang wisa nendang...?! ada- ada sajaperltanyaannya Jamaludin Aziz [EMAIL PROTECTED] wrote: sy sbg kaum inlander (sebutan kumpeni di film) sebenernya ga tau banyak ttg kebudayaan dan asal-usul suku betawi, dan jg jenis beladirinya. utk soal budaya dan asal usul, kayanya emang banyak versi yah, ampe bingung jg, tp semuanya bisa jd bener. nah kalo soal silatnya, betawi dan sunda secara kultur dan geografis dekat (masih banyaknya org2 tua yg ngarti/faseh bahasa sunda, banyak yg suka ngibing, dll), tp silatnya mempunyai ciri yg berbeda dgn silat sunda. mungkin krn banyak nya pengaruh dari asing, hingga makin kentara perbedaannya. cuman yg mengherankan, kalo cina banyak memberi pengaruh thd silat betawi, kenapa silat betawi justru jarang sekali tendangan, apalagi tendangan kung fu. kalopun pake kaki, itu utk sabetan, kepretan atau sengkatan. dan kebnyakan memakai kuda2 yg cukup rendah. apa hal ini berhubungan dgn postur tubuh org betawi yg kurang tinggi atau apa, saya jg kurang mengerti. dan satu lagi, kenapa yah silat2 betawi itu kebanyakan jurus/langkahnya pendek? mungkin pertanyaannya mirip2 ama bang rasyid. mohon penjlasan dari para suhu, sepuh, dan pendekar, saya masih awam bgt di dunia yg satu ini. salam -- From: silatindonesia@yahoogroups.com on behalf of abdul rasyid Reply To: silatindonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, April 17, 2008 7:47 To: silatindonesia@yahoogroups.com Subject: [silatindonesia] Re: Silat Betawi Salam, salut dengan analisa dan penjelasan Bang Amal.. emang bener Bang, disamping ada unsur bela diri cina nya tentu ada juga unsur asli betawi nya. pertanyaan nya adalah bagaimana menentukan unsur2 yang menjadi ciri khas maenan betawi? 1. apakah permaenan tangan yang cepet dan keras? 2. apakah tidak adanya tendangan (seperti di kung fu/karate/dll? 3. apakah permaenan khas sabetan kaki? 4. apakah jurus/langkah2 yang pendek 5. dll mohon penjelasan para sahabat, wassalam --- In silatindonesia@yahoogroups.com, amal [EMAIL PROTECTED] wrote: Sy agak meragukan pengaruh Pajajaran dalam beladiri betawi. Soalnya, beladiri kerajaan hanya diajarkan terbatas pada keluarga, pengawal dan militer kerajaan alias tidak diajarkan ke masyarakat umum. Itupun berbeda antara materi yang diajarkan ke keluarga dan puragabaya dengan yang diajarkan ke prajurit. Sy melihat pengaruh kultur Cina lumayan dominan menyumbang tradisi Maen Pukulan betawi. Kedatangan imigran Cina ke nusantara sudah terjadi sejak abad 8-9 Masehi sejak jaman Sriwijaya. Di Sunda Kelapa, pendatang Cina juga hidup berdampingan dgn penduduk lokal. Banyak dari pendatang Cina itu juga memeluk agama Islam, seperti terlihat dalam Sensus VOC yg mencatat jml Cina Islam yg cukup signifikan. Kl melihat aliran2 silat betawi yg ada skr, hampir semuanya memperlihatkan jejak pengaruh beladiri Cina dlm unsur gerak maupun istilah. Tetapi bukan berarti penduduk lokal tidak memiliki skill beladiri asli. Kalo melihat sejarah beberapa aliran beladiri asal Cina, spt Beksi, Mustika Kwitang dll, sejarahnya hampir sama. Jagoan lokal bertemu pendatang Cina, berkelahi, yang kalah/menang lantas mengajarkan ilmunya. Artinya, sudah ada ilmu beladiri lokal, yg brsinggungan dgn beladiri yg dibawa pendatang Cina, yg lalu saling memperkaya. Melihat kondisi masyarakat jaman itu yg tidak bisa mengandalkan polisi/tentara kerajaan untuk menghadapi gangguan kejahatan, maka bisa dipastikan budaya beladiri sudah hadir lama, sebagai bekal bagi tiap lelaki untuk menjaga diri, keluarga dan kampungnya. Spt diutarakan beberapa sesepuh, hampir tiap kampung atau keluarga di betawi memiliki maenannya sendiri yang tidak punya nama. Kagak ade namanye, pokoknye maenannye jelek dan berat, begitu biasanya orang-orang tua betawi ditanya soal ilmu silatnya. Jadi silat betawi darimana? Kl menurut sy, ya, dari betawi sendiri -sbg budaya rakyat- ditambah unsur kultur Cina. Setelah pendatang nusantara lain berdatangan sebagai tawanan/budak/tentara bayaran VOC pd abad 18, menambah lagi unsur kultur baru, jawa, bugis, bali, dll dalam membentuk tradisi silat betawi. Tabik On 11/04/08 08:56, O'ong Maryono wrote: sahabat silat Setuju sekali sependapat boss, yang menjadi unek unek saya seperti ilat kemanten betawi yang perempuan seperti baju cina dan yang laki seperti baju arab Dan bagaimana dengan beladiri orang betawi berasal dari mana ???// Tolong minta pendapatnya Trims dan Wassalam O'ong Maryono --- abdul rasyid [EMAIL PROTECTED] wrote: setuju mas eddi, betawi bukan keturunan budak.. tapi kalo disebut BUDAK (ANAK) BETAWI sih boleh lahh... --- In silatindonesia@yahoogroups.com, eddi kurnianto eddi.kurnianto@ wrote: kalau betawi di
Re: [silatindonesia] Re: Silat Betawi
ya udahbang Amal dipoto aja peragain jurus nyang asimilasi Cina ama lokal betawi (kalo perlu 1000 potobiar jelas he he he ane juga pengen liat tuh bang Amal kalo meragain. Bang Ocid, duduk manis liatin, okeh?! kang Didit, ane belon pernah denger tuh orang bodoh bikin pertanyaan macem gini?! Kalo nyang namenye pinter ame sok pinter kayaknya jauhtapi kalo tahu ame sok tahu itu rada-rada deket (berarti kang Didit tahu dong...) Karena saya juga bego dalam hal ini, mendingan saya kalo ketemuan ame bang Amal ane langsung lihat aje ah jurus nyang asimilasibiar tambah elmu. salam, wans nb: apa karena bang Amal putih banget yeapa dia masih turunan Cheng Ho ye? (abis kalo minum kopikeliatan lewat tenggorokannye saking putihnye) eddi kurnianto [EMAIL PROTECTED] wrote: amal ihsan wrote: Tetapi bukan berarti penduduk lokal tidak memiliki skill beladiri asli. Kalo melihat sejarah beberapa aliran beladiri asal Cina, spt Beksi, Mustika Kwitang dll, sejarahnya hampir sama. Jagoan lokal bertemu pendatang Cina pertanyaannya jadi sama. jagoan lokal itu akar silatnya seperti apa? apakah sunda atau jawa tengah atau pendatang swarnadipa? karena tiga kelompok itulah yang menghuni wilayah betawi saat itu. kalau orang betawi punya banyak maenan itu semua tahu, setiap wilayah betawi punya jawara dan maenan. tapi yang disebut maenan betawi itu akarnya dari mana? saya cenderung percaya suku betawi itu adalah hasil penggabungan beberapa suku yang ada di wilayah itu, berarti juga budayanya juga hasil penggabungan, silatnya juga pasti hasil penggabungan. Suku yang mendiami wilayah betawi saat itu adalah suku Sunda (tidak selalu dari padjadjaran, banyak kerajaan sunda tua yang tak kalah mumpuni ilmunya) yang tentunya punya dasar ilmu sunda, ada suku pendatang pedagang yang kemudian menetap (dari arab, sumatera, china) ada juga suku asing (belanda dan portugis) yang kemudian membawa suku lain (bali, ambon, bugis dll). Diantara para pendatang dan penduduk asli pasti memiliki beladiri dan melalui adu maenan atau perkawinan atau pibu, terjadilah penggabungan beberapa aliran beladiri. disatu kampung yang banyak warga cina mungkin karakternya dekat ke kungfu, di daerah lain yang banyak penghuni imigran bali karakternya juga lebih mirip silat jawa timuran, begitu juga di daerah lain. karakter beladiri yang menggabung akan dipengaruhi oleh karakteristik warga yang ada di wilayah (kampung) tersebut. menurut saya pengaruh Silat dari kerajaan padjadjaran dan kerajaan sunda lainnya pasti cukup besar bagi silat betawi, tapi karena sifat betawi yang metropolis (metropolis berarti sebuah kota besar pusat atau ibukota dengan wilayah-wilayah yang memiliki karakter budaya spesifik; misalnya ada wilayah cinatown, pemukiman orang bali, griya tinggal orang eropa dst dalam sebuah lingkungan kota) sejak dulu, pengaruh dari budaya pendatang lain mungkin seimbang dengan budaya penduduk asli saat itu (sunda). Semua penggabungan antar berbagai budaya itu membentuk budaya dengan ciri khusus dan spesifik. budaya baru yang sampai sekarang disebut budaya betawi. kemungkinan Budaya Betawi memang berusia lebih muda dari budaya lain, tapi karena budaya betawi adalah hasil dari penggabungan beberapa budaya tinggi dan tua, kerumitan dan kedalamannya jadi lebih kompleks dan beragam. Begitu juga karakter silat dan beladirinya. mungkin yang bisa menjawab ciri khas silat betawi hanya para sesepuh silat, tapi buat saya keragaman aliran dan gaya dalam silat di betawi sendiri sangat berharga. Jangan-jangan keragaman itulah yang menjadi ciri khas silat di betawi. Saya sendiri terlalu bodoh untuk bisa menganalisa silat betawi. walaupun saya belajar silat pada orang betawi, tapi akarnya malah dari silat sunda... hehehe saya yang bodoh ini cuma bisa berpendapat, silahkan para sesepuh menambahkan. didit yang sok tahu On 4/17/08, Sarkam wrote: hauhahhahaa lucu nih... saya kenal bang rasyid itu siapa.. mainan betawi tradisional beliau udah banyak kosa katanya.. yang disebutin beliau nih adalah ciri permainan beliau.. masak yang lebih tahu nanya lagi ciri-cirinya? -salam untuk para sahabat silat- --- On Thu, 4/17/08, abdul rasyid wrote: From: abdul rasyid Subject: [silatindonesia] Re: Silat Betawi To: silatindonesia@yahoogroups.com Date: Thursday, April 17, 2008, 12:47 AM Salam, salut dengan analisa dan penjelasan Bang Amal.. emang bener Bang, disamping ada unsur bela diri cina nya tentu ada juga unsur asli betawi nya. pertanyaan nya adalah bagaimana menentukan unsur2 yang menjadi ciri khas maenan betawi? 1. apakah permaenan tangan yang cepet dan keras? 2. apakah tidak adanya tendangan (seperti di kung fu/karate/dll? 3. apakah permaenan khas sabetan kaki? 4. apakah jurus/langkah2 yang pendek 5. dll mohon penjelasan para sahabat, wassalam --- In silatindonesia@ yahoogroups. com, amal wrote: Sy agak meragukan pengaruh Pajajaran dalam beladiri betawi.
Re: [silatindonesia] Re: Silat Betawi
saya membaca ulang tulisan mas Amal karena tertarik. saya mendapat kesan lain. disebutkan Etnis china datang lebih dulu dari bangsa lain. berarti ada kemungkinan budaya atau tradisi yang disebut asli betawi adalah perkawinan antara budaya China dan budaya yang sudah ada di tanah betawi pada saat itu? apakah saya menangkap dengan benar kang Amal? berarti tulisan saya sebelumnya malah salah... orang betawi adalah orang sunda yang dipengaruhi cina? betul ya? ada nggak buktinya, mungkin yang berupa dokumen dan bangunan? karena kalau nggak ada bukti kita memang terpaksa cuma menebak saja. saya nggak bilang betawi itu budaya termuda, kang. mungkin benar Banten adalah budaya termuda, atau mungkin ada lagi budaya lain yang lebih muda. mohon maaf kalau menyinggung. saya katakan muda jika dibandingkan budaya seperti budaya sunda (jaman kerajaan sunda galuh atau tarumanagara) , atau budaya melayu, maka budaya betawi 'relatif muda. menurut saya ya budaya itu berkembang dan berubah secara dinamis. sulit sekali menetapkan batas-batas wilayah pada sebuah budaya (kecuali budaya yang terisolir atau sengaja mengisolir diri dari pengaruh luar) karena selalu terjadi penggabungan, perkembangan dan seleksi alam. saya tidak mau berdebat ... maaf kalau tulisan saya agak kasar. tidak ada maksud kok. Saya benar-benar tertarik karena sedang berusaha meriset untuk dokumenter saya. kalau tulisan saya kasar, karena saya yang memang jarang menggunakan bahasa tulis... mohon dimaafkan. didit yang sok tahu.. makin sok tahu makin keliatan bodo hehehe tapi bener-bener pengin tahu sejarah Betawi kok. 2008/4/18 eddi kurnianto [EMAIL PROTECTED]: kang amal menulis: Akarnya dr betawi sendiri dan dr daerah2 lain. Ada beberapa aliran yg bisa dilacak sumber akarnya dari daerah2 lain (termasuk sunda) lewat sejarah perguruan/aliran. Tapi beberapa aliran (yg sy sebut silat asli betawi) tidak bisa dilacak asal daerahnya karena besar kemungkinan memang lahir dr tradisi di betawi sendiri. menarik, tapi saya baru dengar tentang budaya betawi atau tradisi 'asli' betawi. budaya sunda, tercatat dengan munculnya prasasti dan peninggalan kerajaan-kerajaan 'tua'. begitu juga budaya jawa kuno. bagaimana dengan budaya betawi? apakah ada bukti tentang keberadaan kerajaan atau paling tidak komunitas dengan budaya yang telah menyebut dirinya betawi? apakah ada prasastinya? selama ini saya cenderung pada anggapan bahwa budaya betawi adalah budaya hasil penggabungan dan pengembangan budaya lain yang menghuni wilayah 'betawi' itu. betawi itu setahu saya adalah ungkapan yang lahir pada masa penjajahan belanda. budaya yang diusung, sejak dulu merupakan percampuran dari budaya-budaya yang ada di wilayah sekitar Jayakarta (batavia). kalau ada bukti atau catatan sejarah yang menyebutkan bahwa suku betawi sudah memiliki cikal bakal yang setua kerajaan Salakanagara, itu akan mengubah penndekatan yang saya lakukan saat ini. kebetulan saya juga sedang riset untuk membuat dokumenter tentang betawi, walaupun baru sampai tahap riset kertas. jadi kalau kang Amal punya data-data tentang sejarah tradisi betawi (yang mungkin merupakan turunan dari sebuah kerajaan atau wilayah) mohon membagi dengan saya. saya tidak punya maksud mempertentangkan suku apapun. buat saya manusia memang dibuat bersuku-suku supaya saling mengenal. budaya 'kan pada dasarnya adalah perkembangan sosial sebuah masyarakat untuk mempertahankan hidup sesuai dengan kondisi tempat tinggalnya, karena itu budaya tidak ada yang lebih tinggi atau rendah. Lebih belakangan muncul juga bukan berarti kurang baik daripada yang lebih dulu muncul. malah mungkin penyempurnaan dari sebelumnya'kan? didit cuma orang yang sok tahu kok hehehe 2008/4/17 amal [EMAIL PROTECTED]: Mari kita bahas On 17/04/08 12:09, eddi kurnianto wrote: pertanyaannya jadi sama. jagoan lokal itu akar silatnya seperti apa? apakah sunda atau jawa tengah atau pendatang swarnadipa? karena tiga kelompok itulah yang menghuni wilayah betawi saat itu. Akarnya dr betawi sendiri dan dr daerah2 lain. Ada beberapa aliran yg bisa dilacak sumber akarnya dari daerah2 lain (termasuk sunda) lewat sejarah perguruan/aliran. Tapi beberapa aliran (yg sy sebut silat asli betawi) tidak bisa dilacak asal daerahnya karena besar kemungkinan memang lahir dr tradisi di betawi sendiri. Dr mengamati sejarah, unsur gerak dan istilah beberapa aliran/perguruan silat 'asli betawi' itu, sy tidak melihat ada pengaruh silat sunda pd mereka tetapi justru sedikit jejak pengaruh beladiri Cina. Pendatang Cina dtg lebih awal di Sunda Kelapa (jmn Sriwijaya) dr pendatang manapun baik asing (India, Arab, Belanda dll) maupun domestik (Bugis, Jawa, Bali, Ambon dll), kecuali melayu. Jd sangat masuk akal pengaruhnya juga lumayan kuat. Bukti nyatanya, spt kata Pak Baruklinting, pakaian pengantin betawi. Suku yang mendiami wilayah betawi saat itu adalah suku Sunda (tidak
[silatindonesia] Re: Sejarah dan Jurus Gerak Gulung Budi Daya(GGBD)
Aliran Gerak Rasa/ Gerak Saka yang ada di Betawi kebanyakan bersumber dari Bang Pi'i. Dan ilmu Silat Gerak Rasa/ Gerak Saka Bang Pi'i bersumber dari Silat Gerak Gulung ini. Bang Pi'i berguru kepada R Widarma (bisa dilihat di silsilah) Bang Pi'i ini termasuk fenomenal karena dengan ilmu Gerak Rasa/ Gerak Saka ini, beliau banyak mengalahkan guru2 silat di tanah Betawi. Sampai akhirnya guru2 silat tersebut berguru ke beliau. Tapi katanya sih jurus yang diterima Bang Pi'i tidak lengkap J62 --- In silatindonesia@yahoogroups.com, eddi kurnianto [EMAIL PROTECTED] wrote: terima kasih pencerahannya... saya jadi punya mimpi lagi.. On Thu, Apr 17, 2008 at 2:59 PM, Yudhy Haryantho [EMAIL PROTECTED] wrote: GERAK GULUNG BUDI DAYA TI PADJAJARAN Sejarah Singkat Permainan silat Gerak Gulung Budi Daya Ti Padjajaran pada dasarnya adalah silat tradisional yang berasal dari kerajaan Padjajaran,Bogor. Awalnya bernama Gulung Maung yang diturunkan secara turun temurun melalui jalur keluarga, oleh sebab itu permainan ini tertutup untuk kalangan luas/masyarakat, yang pada akhirnya sampailah kepada Eyang Sarean . Hingga saat ini Eyang Sarean dianggap sebagai cikal bakal/pewaris awal dari permainan Gulung Maung tersebut yang dapat ditelusuri dengan bukti sejarah. Eyang Sarean sendiri tinggal di Sukaraja Bogor, karena permainan ini hanya diturunkan di lingkungan keluarga maka permainan ini tidak berkembang luas di masyarakat. Eyang Sarean mempunyai putera bernama Eyang Guru H, Abdullah (±18001916) yang juga tinggal di Sukaraja Bogor. Pada masa Eyang Guru ini barulah nama Gulung Maung diubah menjadi Gerak Gulung Budi Daya Ti Padjajaran (GGBD). Perubahan ini didasarkan pada sifat dari permainan Gulung Maung yang sangat buas, karena Gulung Maung mempunyai prinsip Kembangna cilaka, buahna pati . Dari hasil istikhoroh, Eyang Guru mendapat gambaran berupa sesosok bayi yang baru lahir, merangkak, melangkah dan berjalan. Berdasarkan gambaran tersebut Eyang Guru mengambil gerakan untuk jurus berdasarkan tantungan/adegan (berdiri) Sholat, inilah awal dari jurus Salancar. Mengapa disebut GGBD? Karena permainan ini masih mempunyai dasar sama dengan Gulung Maung, akan tetapi yang telah di budi dayakan, dalam artian permainan ini tidak lagi sebuas seperti Gulung Maung yang bersifat seperti Harimau, yang pada dasarnya harus membunuh mangsanya. Dengan adanya perubahan dari Gulung Maung menjadi GGBD diharapkan agar seseorang yang telah menguasai permainan ini tidak akan buas seperti Harimau, karena pada prinsipnya manusia lebih unggul/mulia dibandingkan Harimau, dan perlu diingat bahwa hampir semua permainan silat sifatnya untuk bela diri termasuk GGBD. Sesudah masa Eyang Guru permainan ini diwariskan kepada H. Ace Aom Kusumaningrat (18401943) yaitu keponakan dan juga menantu dari Eyang Guru, bertempat tinggal di Bojong Neros. H. Ace Aom Kusumaningrat adalah putera dari Uyut Syafei dan beliau adalah adik dari Eyang Guru. Permainan GGBD pada masa ini mulai sedikit terbuka untuk kalangan kerabat. Agar lebih jelas, GGBD sebenarnya mempunyai 2 permainan yaitu Gerak Leang, Gerak Sambut Pukul dan. Permainan ini dikuasai oleh tiga orang putera H. Ace Aom K. Putera pertama, H.Ahmad Kusumaningrat (19001985) tinggal di Jl. Ciranjang Kebayoran Jakarta, menguasai semua jenis permainan GGBD termasuk Gerak Leang, Gerak Sambut Pukul. Putera kedua, Muhammad Yusuf/Aki Cucu mengusai permainan Gerak Sambut Pukul bertempat tinggal di Bojong Neros, dan putera ketiga, Abdusshomad/Aki Shomad menguasai permainan Gerak Leang bertempat tinggal di Wanajaya , Pasir Kuda Bogor. Sebagai infromasi tambahan, istri H Ace Aom yang bernama Tresmen Megantara menguasai Jurus Budi Daya yang dikhususkan untuk perempuan, walaupun pada intinya tidak ada bedanya dengan Gerak Gulung, namun disesuaikan dengan kodratnya perempuan baik itu dari fisik, dimana gerakan dan power (tenaga), dan pada umumnya perempuan lebih lemah/halus dibandingkan laki-laki. Pada masa H. Ahmad Kusumaningrat permainan GGBD mulai disebarkan kepada kalangan orang-orang terdekat. Permainan GGBD mulai disebarkan di kalangan umum pada masa Horis Kusumaningrat (1930-1999), yaitu putera pertama dari H. Ahmad Kusumaningrat yang bertempat tinggal di Bojong Menteng Ciomas Bogor. Pada masa Horis Kusumaningrat, banyak pendekar dan praktisi beladiri dari dalam dan luar negeri sempat datang berguru ke beliau, walaupun sebelum mereka berguru, mereka jajal dulu sebelumnya. Sampai pada akhirnya mereka mengakui keunggulan dan kehebatan Horis Kusumaningrat. Bahkan menurut mereka, teknik beladiri silat Gerak Gulung sangat efektif dan berbahaya bagi lawan jika digunakan dalam suatu pertarungan. Beberapa pendekar dan praktisi beladiri dari dalam dan luar negeri yang sempat berguru dan mempelajari sedikit teknik beladiri GGBD diantaranya adalah Eddie Jafri, Greg Alland,
RE: [silatindonesia] Re: Sejarah dan Jurus Gerak Gulung Budi Daya(GGBD)
Waduh,,,berarti bang jaelani punya jurus lengkapnya dong... Aye bingung neh bang Jaelani, Gerak Rasa/ Gerak Saka bersumber dari Bang Pi'i maksudnya apa yah? Apa Gerak Rasa (Sanalika) sama dengan Gerak Saka??? Warm Regards, Abdul Khalik From: silatindonesia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jaelani62 Sent: 18 April 2008 8:40 To: silatindonesia@yahoogroups.com Subject: [silatindonesia] Re: Sejarah dan Jurus Gerak Gulung Budi Daya(GGBD) Aliran Gerak Rasa/ Gerak Saka yang ada di Betawi kebanyakan bersumber dari Bang Pi'i. Dan ilmu Silat Gerak Rasa/ Gerak Saka Bang Pi'i bersumber dari Silat Gerak Gulung ini. Bang Pi'i berguru kepada R Widarma (bisa dilihat di silsilah) Bang Pi'i ini termasuk fenomenal karena dengan ilmu Gerak Rasa/ Gerak Saka ini, beliau banyak mengalahkan guru2 silat di tanah Betawi. Sampai akhirnya guru2 silat tersebut berguru ke beliau. Tapi katanya sih jurus yang diterima Bang Pi'i tidak lengkap J62 --- In silatindonesia@yahoogroups.com mailto:silatindonesia%40yahoogroups.com , eddi kurnianto [EMAIL PROTECTED] wrote: terima kasih pencerahannya... saya jadi punya mimpi lagi.. On Thu, Apr 17, 2008 at 2:59 PM, Yudhy Haryantho [EMAIL PROTECTED] wrote: GERAK GULUNG BUDI DAYA TI PADJAJARAN Sejarah Singkat Permainan silat Gerak Gulung Budi Daya Ti Padjajaran pada dasarnya adalah silat tradisional yang berasal dari kerajaan Padjajaran,Bogor. Awalnya bernama Gulung Maung yang diturunkan secara turun temurun melalui jalur keluarga, oleh sebab itu permainan ini tertutup untuk kalangan luas/masyarakat, yang pada akhirnya sampailah kepada Eyang Sarean . Hingga saat ini Eyang Sarean dianggap sebagai cikal bakal/pewaris awal dari permainan Gulung Maung tersebut yang dapat ditelusuri dengan bukti sejarah. Eyang Sarean sendiri tinggal di Sukaraja Bogor, karena permainan ini hanya diturunkan di lingkungan keluarga maka permainan ini tidak berkembang luas di masyarakat. Eyang Sarean mempunyai putera bernama Eyang Guru H, Abdullah (±1800-1916) yang juga tinggal di Sukaraja Bogor. Pada masa Eyang Guru ini barulah nama Gulung Maung diubah menjadi Gerak Gulung Budi Daya Ti Padjajaran (GGBD). Perubahan ini didasarkan pada sifat dari permainan Gulung Maung yang sangat buas, karena Gulung Maung mempunyai prinsip Kembangna cilaka, buahna pati . Dari hasil istikhoroh, Eyang Guru mendapat gambaran berupa sesosok bayi yang baru lahir, merangkak, melangkah dan berjalan. Berdasarkan gambaran tersebut Eyang Guru mengambil gerakan untuk jurus berdasarkan tantungan/adegan (berdiri) Sholat, inilah awal dari jurus Salancar. Mengapa disebut GGBD? Karena permainan ini masih mempunyai dasar sama dengan Gulung Maung, akan tetapi yang telah di budi dayakan, dalam artian permainan ini tidak lagi sebuas seperti Gulung Maung yang bersifat seperti Harimau, yang pada dasarnya harus membunuh mangsanya. Dengan adanya perubahan dari Gulung Maung menjadi GGBD diharapkan agar seseorang yang telah menguasai permainan ini tidak akan buas seperti Harimau, karena pada prinsipnya manusia lebih unggul/mulia dibandingkan Harimau, dan perlu diingat bahwa hampir semua permainan silat sifatnya untuk bela diri termasuk GGBD. Sesudah masa Eyang Guru permainan ini diwariskan kepada H. Ace Aom Kusumaningrat (1840-1943) yaitu keponakan dan juga menantu dari Eyang Guru, bertempat tinggal di Bojong Neros. H. Ace Aom Kusumaningrat adalah putera dari Uyut Syafei dan beliau adalah adik dari Eyang Guru. Permainan GGBD pada masa ini mulai sedikit terbuka untuk kalangan kerabat. Agar lebih jelas, GGBD sebenarnya mempunyai 2 permainan yaitu Gerak Leang, Gerak Sambut Pukul dan. Permainan ini dikuasai oleh tiga orang putera H. Ace Aom K. Putera pertama, H.Ahmad Kusumaningrat (1900-1985) tinggal di Jl. Ciranjang Kebayoran Jakarta, menguasai semua jenis permainan GGBD termasuk Gerak Leang, Gerak Sambut Pukul. Putera kedua, Muhammad Yusuf/Aki Cucu mengusai permainan Gerak Sambut Pukul bertempat tinggal di Bojong Neros, dan putera ketiga, Abdusshomad/Aki Shomad menguasai permainan Gerak Leang bertempat tinggal di Wanajaya , Pasir Kuda Bogor. Sebagai infromasi tambahan, istri H Ace Aom yang bernama Tresmen Megantara menguasai Jurus Budi Daya yang dikhususkan untuk perempuan, walaupun pada intinya tidak ada bedanya dengan Gerak Gulung, namun disesuaikan dengan kodratnya perempuan baik itu dari fisik, dimana gerakan dan power (tenaga), dan pada umumnya perempuan lebih lemah/halus dibandingkan laki-laki. Pada masa H. Ahmad Kusumaningrat permainan GGBD mulai disebarkan kepada kalangan orang-orang terdekat. Permainan GGBD mulai disebarkan di kalangan umum pada masa Horis Kusumaningrat (1930-1999), yaitu putera pertama dari H. Ahmad Kusumaningrat yang bertempat tinggal di Bojong Menteng Ciomas Bogor. Pada masa Horis Kusumaningrat, banyak pendekar dan
Re: [Bulk] [silatindonesia] Benarkah Silat di Indonesia berjalan di tempat?!?!?
Sahabat silat saya sedang di Kejuaran nasional Pencak Silat of Vietnam nanti saya akan ceriterakan keadaannya, yang menarik sekarang saya lihat banyak nya peminat yang nonton dan banyaknya pesan sponsor lebih dai 12 spanduk besar besar, jika dibandingkan melihat pertandingan pencak silat di padepokan yg ada hanya satu satunya dari Panasonic, itu era bp.Rackmat in IPSI enggak tahu dengan keadaan mendatang? Semoga pencak silat berjaya seperti dinegara tetangga semoga koni juga mau mendanai tuk mempromosikaan pencak silat seperti kerajaan Thai dan negara komunis Vietnam. Salam dari O'ong di Vietnam O'ong Maryono La Cascade Condominium, Apt 10C 1/15 Ekamai Soi 10 Bangkok 10110 Thailand. Mobile Phone: +6641058853 E-mail:[EMAIL PROTECTED] www.kpsnusantara.com --- On Wed, 4/16/08, Yanweka [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Yanweka [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Bulk] [silatindonesia] Benarkah Silat di Indonesia berjalan di tempat?!?!? To: silatindonesia@yahoogroups.com Date: Wednesday, April 16, 2008, 3:42 PM Banyak anak muda meremehkan pencak silat karena ketidaktahuan mereka, hal ini sdh biasa kita dengar..., tentunya adalah pertanyaan yang paling mendasar adalah, seperti apa sih pencak silat di luar negeri sana? tentunya anak muda disini juga ingin melihat kerennya dan hebatnya silat di luar negeri, sayangnya tidak banyak informasi yang bisa kita dapatkan disini. bagaimana pak Oong apakah RCTI bersedia meliput silat silat di Luar negeri??? salam - Original Message - From: Sarkam To: silatindonesia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 16, 2008 12:02 PM Subject: [Bulk] [silatindonesia] Benarkah Silat di Indonesia berjalan di tempat?!?!? Dear Sahabat Silat, Menyambut opini Om Oong Maryono mengenai Silat terkesan berjalan ditempat, saya punya cerita yang terjadi beberapa hari yang lalu.. Waktu itu saya ditugaskan kakak saya mengajarkan silat tradisional keluarga kepada para keponakan saya. Waktu keponakan saya berkumpul saya utarakan hal ini kepada mereka yang rata2 masih tergolong muda banget karena disuruh oleh ami-ami mereka. (* red : ami = uwak, kaka dari orang tua ) Lalu mereka bilang, Om, gak seru silat om...kerenan karate atau taekwondo... ! Ajarin karate, tekwondo atau ninja aja om !! Diriku mendengar ocehan keponakan sambil kopi dan merokok dengan santai menjawab, yaaah dulu waktu om diajarkan sama ami-ami-mu juga berpikir begitu, gak tahunya sekarang ternyata silat itu gak kalah menarik dan kerennya sama karate, ka tuti, ka nina, semua kaka-kaka yang lain yang kamu kenal dech ...!! mendengar ocehanku mereka bengong -sarungkampret- --- On Tue, 4/15/08, O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] wrote: From: O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [silatindonesia] RAGA JATI To: silatindonesia@yahoogroups.com Date: Tuesday, April 15, 2008, 7:23 AM Sahabat silat Manarik menyikapi pola pikir orang indonesia, sementara kita muter muter berbicara pencak silat hitam dan putih halal dan musyrik. Yang terjadi sekarang saya berada di Hanoi dalam pencak silat workshop dari 15 - 19 April dengan tema kepelatihan, pertanyaan sangat padat berkisar meningkatkan kecepatan dan power menyelaraskan dg teknik dan mengkaji kekalahan Vietnam di arena Sea Games lalu. Saya ternyesum .berpikir, sementara dinegeri sendiri perkembangan dan kepedulian terhadap pencak silat, terkesan berjalan ditempat. Salam dari Hanoi Didik Yulianto [EMAIL PROTECTED] com wrote: itu dia Pak O'ong justru saya cari informasi kira2 yang dibaca itu apa? wasss O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] com wrote: assalamualikum w w Tentunya jika dari alquran pasti bukan ilmu hitam, kami pesilat memiliki tradisi sebelum berlatih membackan alfateha dulu dan ditutup dengan alhamdulilah keselamatn berlatih. tidak ada ilmu hitam. kalau boleh tahu ayatnya seperti apa ? Wassalam O'ong Didik Yulianto [EMAIL PROTECTED] com wrote: Ass wr wb. Para Jago Silat yang kami banggakan. saya adalah pengasuh acara Agama Islam disebuah televisi dinegeri persilatan ini, dimana pada acara tersebut terdapat tanya jawab, pertanyaan bisa langsing saat live dan bisa juga dikirim via e - mail. kebetulan ini ada pertanyaan yang menyangkut bela diri/Silat yang mana ayat ayat apa yang dibaca dalam perguruan ini saya tidak tahu jadi saya belum bisa jawab. pertanyaannya seperti ini (ini asli tanpa di edit/coppy paste) : assalamualaikum mamah,saya dari riau saya juga termasuk orang yang suka nonton acara ini,,yang ingin saya tanyakan apa hukumnya orang yang ikut raga jati??kan di raga jati itu memakai ayat2 AL QUR'AN tetapi kami tidak mengetahui artinya dan kebenaran ayat2 yang di katakan oleh pelatihnya itu.apakah itu termasuk ilmu hitam?terima kasih mamah. mohon kiranya untuk mendapatkan pencerahan mengenai