Re: [Bulk] [silatindonesia] Benarkah Silat di Indonesia berjalan di tempat?!?!?

2008-04-17 Terurut Topik jamal pencak
ha ha ha 
  gan iwan ada kembarannya ...

eddi kurnianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
  saya juga suka mancing... walaupun dulu juga pramuka seperti gan iwan.
cuma mancing saya mancing di empang.. lumayan sekilo dua kilo buat makan
rame-rame...

kalau jalan di tempat nggak pernah... karena kalau jalan ya di kaki...

didit
butuh obat juga nih... bosen bgt

On 4/16/08, iwan setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 saya pernah ikutan Pramukabiasanya setelah jalan di tempat bakalan
 maju jalan...

 itu masih mendingan deh daripada istirahat di tempatkarena biasanya
 seudah istirahat ditempat mah bakalan bubar jalan...!

 salam,

 wans
 nb: kang O'ong emang begitu kerjaannye..! mancing-mancing mulu

 Yanweka [EMAIL PROTECTED] yanwedya%40yahoo.co.id wrote:
 Banyak anak muda meremehkan pencak silat karena ketidaktahuan mereka, hal
 ini sdh biasa kita dengar..., tentunya adalah pertanyaan yang paling
 mendasar adalah, seperti apa sih pencak silat di luar negeri sana? tentunya
 anak muda disini juga ingin melihat kerennya dan hebatnya silat di luar
 negeri, sayangnya tidak banyak informasi yang bisa kita dapatkan disini.

 bagaimana pak Oong apakah RCTI bersedia meliput silat silat di Luar
 negeri???

 salam

 - Original Message -
 From: Sarkam
 To: silatindonesia@yahoogroups.com silatindonesia%40yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, April 16, 2008 12:02 PM
 Subject: [Bulk] [silatindonesia] Benarkah Silat di Indonesia berjalan di
 tempat?!?!?

 Dear Sahabat Silat,

 Menyambut opini Om Oong Maryono mengenai Silat terkesan berjalan
 ditempat, saya punya cerita yang terjadi beberapa hari yang lalu..

 Waktu itu saya ditugaskan kakak saya mengajarkan silat tradisional
 keluarga kepada para keponakan saya. Waktu keponakan saya berkumpul saya
 utarakan hal ini kepada mereka yang rata2 masih tergolong muda banget karena
 disuruh oleh ami-ami mereka. (* red : ami = uwak, kaka dari orang tua )

 Lalu mereka bilang,  Om, gak seru silat om...kerenan karate atau
 taekwondo... ! Ajarin karate, tekwondo atau ninja aja om !! 

 Diriku mendengar ocehan keponakan sambil kopi dan merokok dengan santai
 menjawab,

 yaaah dulu waktu om diajarkan sama ami-ami-mu juga berpikir begitu, gak
 tahunya sekarang ternyata silat itu gak kalah menarik dan kerennya sama
 karate, ka tuti, ka nina, semua kaka-kaka yang lain yang kamu kenal dech
 ...!!

 mendengar ocehanku mereka bengong

 -sarungkampret-

 --- On Tue, 4/15/08, O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] oong53%40yahoo.com
 wrote:
 From: O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] oong53%40yahoo.com
 Subject: Re: [silatindonesia] RAGA JATI
 To: silatindonesia@yahoogroups.com silatindonesia%40yahoogroups.com
 Date: Tuesday, April 15, 2008, 7:23 AM

 Sahabat silat

 Manarik menyikapi pola pikir orang indonesia, sementara kita muter muter
 berbicara pencak silat hitam dan putih halal dan musyrik.

 Yang terjadi sekarang saya berada di Hanoi dalam pencak silat workshop
 dari 15 - 19 April dengan tema kepelatihan, pertanyaan sangat padat berkisar
 meningkatkan kecepatan dan power menyelaraskan dg teknik dan mengkaji
 kekalahan Vietnam di arena Sea Games lalu.

 Saya ternyesum .berpikir, sementara dinegeri sendiri perkembangan dan
 kepedulian terhadap pencak silat, terkesan berjalan ditempat.

 Salam dari Hanoi

 Didik Yulianto [EMAIL PROTECTED] com wrote:

 itu dia Pak O'ong justru saya cari informasi kira2 yang dibaca itu apa?

 wasss

 O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] com wrote:

 assalamualikum w w

 Tentunya jika dari alquran pasti bukan ilmu hitam, kami pesilat memiliki
 tradisi sebelum berlatih membackan alfateha dulu dan ditutup dengan
 alhamdulilah keselamatn berlatih.

 tidak ada ilmu hitam.

 kalau boleh tahu ayatnya seperti apa ?

 Wassalam

 O'ong

 Didik Yulianto [EMAIL PROTECTED] com wrote:

 Ass wr wb.

 Para Jago Silat yang kami banggakan.

 saya adalah pengasuh acara Agama Islam disebuah televisi dinegeri
 persilatan ini, dimana pada acara tersebut terdapat tanya jawab, pertanyaan
 bisa langsing saat live dan bisa juga dikirim via e - mail. kebetulan ini
 ada pertanyaan yang menyangkut bela diri/Silat yang mana ayat ayat apa yang
 dibaca dalam perguruan ini saya tidak tahu jadi saya belum bisa jawab.
 pertanyaannya seperti ini (ini asli tanpa di edit/coppy paste) :

 assalamualaikum mamah,saya dari riau saya juga termasuk orang yang suka
 nonton acara ini,,yang ingin saya tanyakan apa hukumnya orang yang ikut raga
 jati??kan di raga jati itu memakai ayat2 AL QUR'AN tetapi kami tidak
 mengetahui artinya dan kebenaran ayat2 yang di katakan oleh pelatihnya
 itu.apakah itu termasuk ilmu hitam?terima kasih mamah.

 mohon kiranya untuk mendapatkan pencerahan mengenai pertanyaan diatas.

 terimakasih atas perhatiannya.

 Wass

 [Non-text portions of this message have been removed]

 O'ong Maryono

 La Cascade Condominium, Apt 10C

 1/15 Ekamai Soi 10

 Bangkok 10110

 Thailand.

 Mobile Phone: +6641058853

 E-mail:[EMAIL PROTECTED] com

 www.kpsnusantara. com

 [Non-text 

[silatindonesia] Sejarah dan Jurus Gerak Gulung Budi Daya(GGBD)

2008-04-17 Terurut Topik Yudhy Haryantho
GERAK GULUNG BUDI DAYA TI PADJAJARAN

Sejarah Singkat


Permainan silat Gerak Gulung Budi Daya Ti Padjajaran pada dasarnya
adalah silat tradisional yang berasal dari kerajaan Padjajaran,Bogor.
Awalnya bernama Gulung Maung yang diturunkan secara turun temurun
melalui jalur keluarga, oleh sebab itu permainan ini tertutup untuk
kalangan luas/masyarakat, yang pada akhirnya sampailah kepada Eyang
Sarean . Hingga saat ini Eyang Sarean dianggap sebagai cikal
bakal/pewaris awal dari permainan Gulung Maung tersebut yang dapat
ditelusuri dengan bukti sejarah.

Eyang Sarean sendiri tinggal di Sukaraja Bogor, karena permainan ini
hanya diturunkan di lingkungan keluarga maka permainan ini tidak
berkembang luas di masyarakat. Eyang Sarean mempunyai putera bernama
Eyang Guru H, Abdullah (±1800–1916) yang juga tinggal di Sukaraja
Bogor. Pada masa Eyang Guru ini barulah nama Gulung Maung diubah
menjadi Gerak Gulung Budi Daya Ti Padjajaran (GGBD). Perubahan ini
didasarkan pada sifat dari permainan Gulung Maung yang sangat buas,
karena Gulung Maung mempunyai prinsip Kembangna cilaka, buahna pati .

Dari hasil istikhoroh, Eyang Guru mendapat gambaran berupa sesosok
bayi yang baru lahir, merangkak, melangkah dan berjalan. Berdasarkan
gambaran tersebut Eyang Guru mengambil gerakan untuk jurus berdasarkan
tantungan/adegan (berdiri) Sholat, inilah awal dari jurus Salancar.
Mengapa disebut GGBD? Karena permainan ini masih mempunyai dasar sama
dengan Gulung Maung, akan tetapi yang telah di budi dayakan, dalam
artian permainan ini tidak lagi sebuas seperti Gulung Maung yang
bersifat seperti Harimau, yang pada dasarnya harus membunuh mangsanya.

Dengan adanya perubahan dari Gulung Maung menjadi GGBD diharapkan agar
seseorang yang telah menguasai permainan ini tidak akan buas seperti
Harimau, karena pada prinsipnya manusia lebih unggul/mulia
dibandingkan Harimau, dan perlu diingat bahwa hampir semua permainan
silat sifatnya untuk bela diri termasuk GGBD.

Sesudah masa Eyang Guru permainan ini diwariskan kepada H. Ace Aom
Kusumaningrat (1840–1943) yaitu keponakan dan juga menantu dari Eyang
Guru, bertempat tinggal di Bojong Neros. H. Ace Aom Kusumaningrat
adalah putera dari Uyut Syafei dan beliau adalah adik dari Eyang Guru.
Permainan GGBD pada masa ini mulai sedikit terbuka untuk kalangan kerabat.

Agar lebih jelas, GGBD sebenarnya mempunyai 2 permainan yaitu Gerak
Leang, Gerak Sambut Pukul dan. Permainan ini dikuasai oleh tiga orang
putera H. Ace Aom K. Putera pertama, H.Ahmad Kusumaningrat (1900–1985)
tinggal di Jl. Ciranjang Kebayoran Jakarta, menguasai semua jenis
permainan GGBD termasuk Gerak Leang, Gerak Sambut Pukul. Putera kedua,
Muhammad Yusuf/Aki Cucu mengusai permainan Gerak Sambut Pukul
bertempat tinggal di Bojong Neros, dan putera ketiga, Abdusshomad/Aki
Shomad menguasai permainan Gerak Leang bertempat tinggal di Wanajaya ,
Pasir Kuda Bogor.

Sebagai infromasi tambahan, istri H Ace Aom yang bernama Tresmen
Megantara menguasai Jurus Budi Daya yang dikhususkan untuk perempuan,
walaupun pada intinya tidak ada bedanya dengan Gerak Gulung, namun
disesuaikan dengan kodratnya perempuan baik itu dari fisik, dimana
gerakan dan power (tenaga), dan pada umumnya perempuan lebih
lemah/halus dibandingkan laki-laki.

Pada masa H. Ahmad Kusumaningrat permainan GGBD mulai disebarkan
kepada kalangan orang-orang terdekat. Permainan GGBD mulai disebarkan
di kalangan umum pada masa Horis Kusumaningrat (1930-1999), yaitu
putera pertama dari H. Ahmad Kusumaningrat yang bertempat tinggal di
Bojong Menteng Ciomas Bogor. Pada masa Horis Kusumaningrat, banyak
pendekar dan praktisi beladiri dari dalam dan luar negeri sempat
datang berguru ke beliau, walaupun sebelum mereka berguru, mereka
jajal dulu sebelumnya. Sampai pada akhirnya mereka mengakui keunggulan
dan kehebatan Horis Kusumaningrat. Bahkan menurut mereka, teknik
beladiri silat Gerak Gulung sangat efektif dan berbahaya bagi lawan
jika digunakan dalam suatu pertarungan. Beberapa pendekar dan praktisi
beladiri dari dalam dan luar negeri yang sempat berguru dan
mempelajari sedikit teknik beladiri GGBD diantaranya adalah Eddie
Jafri, Greg Alland, Dustin Etan/ David Tanner, Frank Metiello.

Berdasarkan kesepakatan dari Bapak Horis Kusumaningrat sebagai pewaris
langsung dari permainan silat GGBD, diangkatlah beberapa orang
Rakawira (yang telah mendapat ijin untuk melatih), beberapa orang
diantaranya TB. Isnaeni bin Isro (Kang Iyus), Heri Bahtra (Mas Heri),
M. Ridwan (Kang Awang), Firman Hamdani (Kang Dani). Januari tahun 2008
Kang Iyus wafat, sedangkan Mas Heri dan Dani karena kesibukannya untuk
sementara ini tidak aktif. Saat ini yang masih aktif melatih adalah
Kang Awang, berpusat di kediamaan beliau di Ciomas Bogor.

Seperti pada umumnya permainan silat di tanah Sunda, awal dari silat
GGBD adalah untuk Siar Islam, seiring dengan perkembangan jaman
sekarang permainan ini lebih difokuskan kepada pembinaan ahlak/moral
dengan pendekatan silahturahmi yang intinya adalah persaudaraan. Perlu
juga 

RE: [silatindonesia] Re: Silat Betawi

2008-04-17 Terurut Topik iwan setiawan
haiyawaktu oe ngajalin itu orang lagi bawa pikulan hajadi wagaimana itu 
olang wisa nendang...?! ada- ada sajaperltanyaannya

Jamaludin Aziz [EMAIL PROTECTED] wrote:  sy sbg kaum inlander 
(sebutan kumpeni di film) sebenernya ga tau banyak ttg kebudayaan dan asal-usul 
suku betawi, dan jg jenis beladirinya. utk soal budaya dan asal usul, kayanya 
emang banyak versi yah, ampe bingung jg, tp semuanya bisa jd bener.

nah kalo soal silatnya, betawi dan sunda secara kultur dan geografis dekat 
(masih banyaknya org2 tua yg ngarti/faseh bahasa sunda, banyak yg suka ngibing, 
dll), tp silatnya mempunyai ciri yg berbeda dgn silat sunda. mungkin krn banyak 
nya pengaruh dari asing, hingga makin kentara perbedaannya. cuman yg 
mengherankan, kalo cina banyak memberi pengaruh thd silat betawi, kenapa silat 
betawi justru jarang sekali tendangan, apalagi tendangan kung fu. kalopun pake 
kaki, itu utk sabetan, kepretan atau sengkatan. dan kebnyakan memakai kuda2 yg 
cukup rendah. apa hal ini berhubungan dgn postur tubuh org betawi yg kurang 
tinggi atau apa, saya jg kurang mengerti. dan satu lagi, kenapa yah silat2 
betawi itu kebanyakan jurus/langkahnya pendek?

mungkin pertanyaannya mirip2 ama bang rasyid. mohon penjlasan dari para suhu, 
sepuh, dan pendekar, saya masih awam bgt di dunia yg satu ini.
salam

 --
 From: silatindonesia@yahoogroups.com on behalf of abdul rasyid
 Reply To: silatindonesia@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, April 17, 2008 7:47
 To: silatindonesia@yahoogroups.com
 Subject: [silatindonesia] Re: Silat Betawi
 
 Salam, 
 salut dengan analisa dan penjelasan Bang Amal..
 emang bener Bang, disamping ada unsur bela diri cina nya tentu ada
 juga unsur asli betawi nya. 
 pertanyaan nya adalah bagaimana menentukan unsur2 yang menjadi ciri
 khas maenan betawi?
 1. apakah permaenan tangan yang cepet dan keras?
 2. apakah tidak adanya tendangan (seperti di kung fu/karate/dll?
 3. apakah permaenan khas sabetan kaki?
 4. apakah jurus/langkah2 yang pendek
 5. dll
 
 mohon penjelasan para sahabat,
 wassalam
 
 --- In silatindonesia@yahoogroups.com, amal [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Sy agak meragukan pengaruh Pajajaran dalam beladiri betawi. Soalnya,
 beladiri 
  kerajaan hanya diajarkan terbatas pada keluarga, pengawal dan militer 
  kerajaan alias tidak diajarkan ke masyarakat umum. Itupun berbeda
 antara 
  materi yang diajarkan ke keluarga dan puragabaya dengan yang
 diajarkan ke 
  prajurit. 
  
  Sy melihat pengaruh kultur Cina lumayan dominan menyumbang tradisi Maen 
  Pukulan betawi. Kedatangan imigran Cina ke nusantara sudah terjadi
 sejak abad 
  8-9 Masehi sejak jaman Sriwijaya. Di Sunda Kelapa, pendatang Cina
 juga hidup 
  berdampingan dgn penduduk lokal. Banyak dari pendatang Cina itu juga
 memeluk 
  agama Islam, seperti terlihat dalam Sensus VOC yg mencatat jml Cina
 Islam yg 
  cukup signifikan. 
  
  Kl melihat aliran2 silat betawi yg ada skr, hampir semuanya
 memperlihatkan 
  jejak pengaruh beladiri Cina dlm unsur gerak maupun istilah. 
  
  Tetapi bukan berarti penduduk lokal tidak memiliki skill beladiri
 asli. Kalo 
  melihat sejarah beberapa aliran beladiri asal Cina, spt Beksi, Mustika 
  Kwitang dll, sejarahnya hampir sama. Jagoan lokal bertemu pendatang
 Cina, 
  berkelahi, yang kalah/menang lantas mengajarkan ilmunya. Artinya,
 sudah ada 
  ilmu beladiri lokal, yg brsinggungan dgn beladiri yg dibawa
 pendatang Cina, 
  yg lalu saling memperkaya. 
  
  Melihat kondisi masyarakat jaman itu yg tidak bisa mengandalkan
 polisi/tentara 
  kerajaan untuk menghadapi gangguan kejahatan, maka bisa dipastikan
 budaya 
  beladiri sudah hadir lama, sebagai bekal bagi tiap lelaki untuk
 menjaga diri, 
  keluarga dan kampungnya. 
  
  Spt diutarakan beberapa sesepuh, hampir tiap kampung atau keluarga
 di betawi 
  memiliki maenannya sendiri yang tidak punya nama. Kagak ade namanye, 
  pokoknye maenannye jelek dan berat, begitu biasanya orang-orang tua
 betawi 
  ditanya soal ilmu silatnya.  
  
  Jadi silat betawi darimana? Kl menurut sy, ya, dari betawi sendiri
 -sbg budaya 
  rakyat- ditambah unsur kultur Cina. Setelah pendatang nusantara lain 
  berdatangan sebagai tawanan/budak/tentara bayaran VOC pd abad 18,
 menambah 
  lagi unsur kultur baru, jawa, bugis, bali, dll dalam membentuk
 tradisi silat 
  betawi. 
  
  Tabik 
  
  On 11/04/08 08:56, O'ong Maryono wrote:
   sahabat silat
   Setuju sekali sependapat boss, yang menjadi unek unek
   saya seperti ilat kemanten betawi yang perempuan
   seperti baju cina dan yang laki seperti baju arab
   Dan bagaimana dengan beladiri orang betawi berasal
   dari mana ???//
  
   Tolong minta pendapatnya
   Trims dan
   Wassalam
  
   O'ong Maryono
  
   --- abdul rasyid [EMAIL PROTECTED] wrote:
setuju mas eddi, betawi bukan keturunan budak.. tapi
kalo disebut
BUDAK (ANAK) BETAWI sih boleh lahh...
--- In silatindonesia@yahoogroups.com, eddi
kurnianto
   
eddi.kurnianto@ wrote:
 kalau betawi di 

Re: [silatindonesia] Re: Silat Betawi

2008-04-17 Terurut Topik iwan setiawan
ya udahbang Amal dipoto aja peragain jurus nyang asimilasi Cina ama lokal 
betawi (kalo perlu 1000 potobiar jelas he he he ane juga pengen liat tuh 
bang Amal kalo meragain. 
   
  Bang Ocid, duduk manis liatin, okeh?!
   
  kang Didit, ane belon pernah denger tuh orang bodoh bikin pertanyaan macem 
gini?! Kalo nyang namenye pinter ame sok pinter kayaknya jauhtapi kalo tahu 
ame sok tahu itu rada-rada deket (berarti kang Didit tahu dong...)
   
  Karena saya juga bego dalam hal ini, mendingan saya kalo ketemuan ame bang 
Amal ane langsung lihat aje ah jurus nyang asimilasibiar tambah elmu.
   
  salam,
   
  wans
  nb: apa karena bang Amal putih banget yeapa dia masih turunan Cheng Ho ye?
  (abis kalo minum kopikeliatan lewat tenggorokannye saking putihnye)
  eddi kurnianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
  amal ihsan wrote:
Tetapi bukan berarti penduduk lokal tidak memiliki skill beladiri asli.
Kalo
melihat sejarah beberapa aliran beladiri asal Cina, spt Beksi, Mustika
Kwitang dll, sejarahnya hampir sama. Jagoan lokal bertemu pendatang Cina

pertanyaannya jadi sama. jagoan lokal itu akar silatnya seperti apa? apakah
sunda atau jawa tengah atau pendatang swarnadipa? karena tiga kelompok
itulah yang menghuni wilayah betawi saat itu.
kalau orang betawi punya banyak maenan itu semua tahu, setiap wilayah betawi
punya jawara dan maenan. tapi yang disebut maenan betawi itu akarnya dari
mana?


saya cenderung percaya suku betawi itu adalah hasil penggabungan beberapa
suku yang ada di wilayah itu, berarti juga budayanya juga hasil
penggabungan, silatnya juga pasti hasil penggabungan. Suku yang mendiami
wilayah betawi saat itu adalah suku Sunda (tidak selalu dari padjadjaran,
banyak kerajaan sunda tua yang tak kalah mumpuni ilmunya) yang tentunya
punya dasar ilmu sunda, ada suku pendatang pedagang yang kemudian menetap
(dari arab, sumatera, china) ada juga suku asing (belanda dan portugis) yang
kemudian membawa suku lain (bali, ambon, bugis dll).

Diantara para pendatang dan penduduk asli pasti memiliki beladiri dan
melalui adu maenan atau perkawinan atau pibu, terjadilah penggabungan
beberapa aliran beladiri. disatu kampung yang banyak warga cina mungkin
karakternya dekat ke kungfu, di daerah lain yang banyak penghuni imigran
bali karakternya juga lebih mirip silat jawa timuran, begitu juga di daerah
lain. karakter beladiri yang menggabung akan dipengaruhi oleh karakteristik
warga yang ada di wilayah (kampung) tersebut.

menurut saya pengaruh Silat dari kerajaan padjadjaran dan kerajaan sunda
lainnya pasti cukup besar bagi silat betawi, tapi karena sifat betawi yang
metropolis (metropolis berarti sebuah kota besar pusat atau ibukota dengan
wilayah-wilayah yang memiliki karakter budaya spesifik; misalnya ada wilayah
cinatown, pemukiman orang bali, griya tinggal orang eropa dst dalam sebuah
lingkungan kota) sejak dulu, pengaruh dari budaya pendatang lain mungkin
seimbang dengan budaya penduduk asli saat itu (sunda). Semua penggabungan
antar berbagai budaya itu membentuk budaya dengan ciri khusus dan spesifik.
budaya baru yang sampai sekarang disebut budaya betawi. kemungkinan Budaya
Betawi memang berusia lebih muda dari budaya lain, tapi karena budaya betawi
adalah hasil dari penggabungan beberapa budaya tinggi dan tua, kerumitan dan
kedalamannya jadi lebih kompleks dan beragam. Begitu juga karakter silat dan
beladirinya.

mungkin yang bisa menjawab ciri khas silat betawi hanya para sesepuh silat,
tapi buat saya keragaman aliran dan gaya dalam silat di betawi sendiri
sangat berharga. Jangan-jangan keragaman itulah yang menjadi ciri khas silat
di betawi. Saya sendiri terlalu bodoh untuk bisa menganalisa silat betawi.
walaupun saya belajar silat pada orang betawi, tapi akarnya malah dari silat
sunda... hehehe
saya yang bodoh ini cuma bisa berpendapat, silahkan para sesepuh
menambahkan.

didit yang sok tahu


On 4/17/08, Sarkam wrote:

 hauhahhahaa lucu nih... saya kenal bang rasyid itu siapa..
 mainan betawi tradisional beliau udah banyak kosa katanya..
 yang disebutin beliau nih adalah ciri permainan beliau..

 masak yang lebih tahu nanya lagi ciri-cirinya?

 -salam untuk para sahabat silat-

 --- On Thu, 4/17/08, abdul rasyid 

 wrote:
 From: abdul rasyid 

 
 Subject: [silatindonesia] Re: Silat Betawi
 To: silatindonesia@yahoogroups.com 
 Date: Thursday, April 17, 2008, 12:47 AM

 Salam,

 salut dengan analisa dan penjelasan Bang Amal..

 emang bener Bang, disamping ada unsur bela diri cina nya tentu ada

 juga unsur asli betawi nya.

 pertanyaan nya adalah bagaimana menentukan unsur2 yang menjadi ciri

 khas maenan betawi?

 1. apakah permaenan tangan yang cepet dan keras?

 2. apakah tidak adanya tendangan (seperti di kung fu/karate/dll?

 3. apakah permaenan khas sabetan kaki?

 4. apakah jurus/langkah2 yang pendek

 5. dll

 mohon penjelasan para sahabat,

 wassalam

 --- In silatindonesia@ yahoogroups. com, amal wrote:

 

  Sy agak meragukan pengaruh Pajajaran dalam beladiri betawi. 

Re: [silatindonesia] Re: Silat Betawi

2008-04-17 Terurut Topik eddi kurnianto
saya membaca ulang tulisan mas Amal karena tertarik.
saya mendapat kesan lain.

disebutkan Etnis china datang lebih dulu dari bangsa lain. berarti ada
kemungkinan budaya atau tradisi yang disebut asli betawi adalah perkawinan
antara budaya China dan budaya yang sudah ada di tanah betawi pada saat itu?
apakah saya menangkap dengan benar kang Amal?

berarti tulisan saya sebelumnya malah salah...
orang betawi adalah orang sunda yang dipengaruhi cina? betul ya? ada nggak
buktinya, mungkin yang berupa dokumen dan bangunan? karena kalau nggak ada
bukti kita memang terpaksa cuma menebak saja.

saya nggak bilang betawi itu budaya termuda, kang. mungkin benar Banten
adalah budaya termuda, atau mungkin ada lagi budaya lain yang lebih muda.
mohon maaf kalau menyinggung.
saya katakan muda jika dibandingkan budaya seperti budaya sunda (jaman
kerajaan sunda galuh atau tarumanagara) , atau budaya melayu, maka budaya
betawi 'relatif muda.
menurut saya ya budaya itu berkembang dan berubah secara dinamis. sulit
sekali menetapkan batas-batas wilayah pada sebuah budaya (kecuali budaya
yang terisolir atau sengaja mengisolir diri dari pengaruh luar) karena
selalu terjadi penggabungan, perkembangan dan seleksi alam.

saya tidak mau berdebat ... maaf kalau tulisan saya agak kasar. tidak ada
maksud kok.
Saya benar-benar tertarik karena sedang berusaha meriset untuk dokumenter
saya.
kalau tulisan saya kasar, karena saya yang memang jarang menggunakan bahasa
tulis... mohon dimaafkan.

didit yang sok tahu..
makin sok tahu makin keliatan bodo hehehe
tapi bener-bener pengin tahu sejarah Betawi kok.



2008/4/18 eddi kurnianto [EMAIL PROTECTED]:

 kang amal menulis:

  Akarnya dr betawi sendiri dan dr daerah2 lain. Ada beberapa aliran yg
 bisa
 dilacak sumber akarnya dari daerah2 lain (termasuk sunda) lewat sejarah
 perguruan/aliran. Tapi beberapa aliran (yg sy sebut silat asli betawi)
 tidak bisa dilacak asal
 daerahnya karena besar kemungkinan memang lahir dr tradisi di betawi
 sendiri. 

 menarik, tapi saya baru dengar tentang budaya betawi atau tradisi 'asli'
 betawi.

 budaya sunda, tercatat dengan munculnya prasasti dan peninggalan
 kerajaan-kerajaan 'tua'. begitu juga budaya jawa kuno.
 bagaimana dengan budaya betawi? apakah ada bukti tentang keberadaan
 kerajaan atau paling tidak komunitas dengan budaya yang telah menyebut
 dirinya betawi? apakah ada prasastinya? selama ini  saya cenderung pada
 anggapan bahwa budaya betawi adalah budaya hasil penggabungan dan
 pengembangan budaya lain yang menghuni wilayah 'betawi' itu.
 betawi itu setahu saya adalah ungkapan yang lahir pada masa penjajahan
 belanda.
 budaya yang diusung, sejak dulu merupakan percampuran dari budaya-budaya
 yang ada di wilayah sekitar Jayakarta (batavia).
 kalau ada bukti atau catatan sejarah yang menyebutkan bahwa suku betawi
 sudah memiliki cikal bakal yang setua kerajaan Salakanagara, itu akan
 mengubah penndekatan yang saya lakukan saat ini.

 kebetulan saya juga sedang riset untuk membuat dokumenter tentang betawi,
 walaupun baru sampai tahap riset kertas.  jadi kalau kang Amal punya
 data-data tentang sejarah tradisi betawi (yang mungkin merupakan turunan
 dari sebuah kerajaan atau wilayah) mohon membagi dengan saya.

 saya tidak punya maksud mempertentangkan suku apapun. buat saya manusia
 memang dibuat bersuku-suku supaya saling mengenal. budaya 'kan pada dasarnya
 adalah perkembangan sosial sebuah masyarakat untuk mempertahankan hidup
 sesuai dengan kondisi tempat tinggalnya, karena itu budaya tidak ada yang
 lebih tinggi atau rendah. Lebih belakangan muncul juga bukan berarti kurang
 baik daripada yang lebih dulu muncul. malah mungkin penyempurnaan dari
 sebelumnya'kan?

 didit
 cuma orang yang sok tahu kok
 hehehe

 2008/4/17 amal [EMAIL PROTECTED]:

   Mari kita bahas
 
 
  On 17/04/08 12:09, eddi kurnianto wrote:
   pertanyaannya jadi sama. jagoan lokal itu akar silatnya seperti apa?
  apakah
   sunda atau jawa tengah atau pendatang swarnadipa? karena tiga kelompok
   itulah yang menghuni wilayah betawi saat itu.
 
  Akarnya dr betawi sendiri dan dr daerah2 lain. Ada beberapa aliran yg
  bisa
  dilacak sumber akarnya dari daerah2 lain (termasuk sunda) lewat sejarah
  perguruan/aliran.
 
  Tapi beberapa aliran (yg sy sebut silat asli betawi) tidak bisa
  dilacak asal
  daerahnya karena besar kemungkinan memang lahir dr tradisi di betawi
  sendiri.
  Dr mengamati sejarah, unsur gerak dan istilah beberapa aliran/perguruan
  silat
  'asli betawi' itu, sy tidak melihat ada pengaruh silat sunda pd mereka
  tetapi justru sedikit jejak pengaruh beladiri Cina.
 
  Pendatang Cina dtg lebih awal di Sunda Kelapa (jmn Sriwijaya) dr
  pendatang
  manapun baik asing (India, Arab, Belanda dll) maupun domestik (Bugis,
  Jawa,
  Bali, Ambon dll), kecuali melayu. Jd sangat masuk akal pengaruhnya juga
  lumayan kuat. Bukti nyatanya, spt kata Pak Baruklinting, pakaian
  pengantin
  betawi.
 
   Suku yang mendiami
   wilayah betawi saat itu adalah suku Sunda (tidak 

[silatindonesia] Re: Sejarah dan Jurus Gerak Gulung Budi Daya(GGBD)

2008-04-17 Terurut Topik jaelani62
Aliran Gerak Rasa/ Gerak Saka yang ada di Betawi kebanyakan bersumber
dari Bang Pi'i.
Dan ilmu Silat Gerak Rasa/ Gerak Saka Bang Pi'i bersumber dari Silat
Gerak Gulung ini. Bang Pi'i berguru kepada R Widarma (bisa dilihat di
silsilah)
Bang Pi'i ini termasuk fenomenal karena dengan ilmu Gerak Rasa/ Gerak
Saka ini, beliau banyak mengalahkan guru2 silat di tanah Betawi.
Sampai akhirnya guru2 silat tersebut berguru ke beliau.

Tapi katanya sih jurus yang diterima Bang Pi'i tidak lengkap

J62


--- In silatindonesia@yahoogroups.com, eddi kurnianto
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 terima kasih pencerahannya...
 saya jadi punya mimpi lagi..
 
 On Thu, Apr 17, 2008 at 2:59 PM, Yudhy Haryantho [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
GERAK GULUNG BUDI DAYA TI PADJAJARAN
 
  Sejarah Singkat
 
  Permainan silat Gerak Gulung Budi Daya Ti Padjajaran pada dasarnya
  adalah silat tradisional yang berasal dari kerajaan Padjajaran,Bogor.
  Awalnya bernama Gulung Maung yang diturunkan secara turun temurun
  melalui jalur keluarga, oleh sebab itu permainan ini tertutup untuk
  kalangan luas/masyarakat, yang pada akhirnya sampailah kepada Eyang
  Sarean . Hingga saat ini Eyang Sarean dianggap sebagai cikal
  bakal/pewaris awal dari permainan Gulung Maung tersebut yang dapat
  ditelusuri dengan bukti sejarah.
 
  Eyang Sarean sendiri tinggal di Sukaraja Bogor, karena permainan ini
  hanya diturunkan di lingkungan keluarga maka permainan ini tidak
  berkembang luas di masyarakat. Eyang Sarean mempunyai putera bernama
  Eyang Guru H, Abdullah (±1800–1916) yang juga tinggal di Sukaraja
  Bogor. Pada masa Eyang Guru ini barulah nama Gulung Maung diubah
  menjadi Gerak Gulung Budi Daya Ti Padjajaran (GGBD). Perubahan ini
  didasarkan pada sifat dari permainan Gulung Maung yang sangat buas,
  karena Gulung Maung mempunyai prinsip Kembangna cilaka, buahna
pati .
 
  Dari hasil istikhoroh, Eyang Guru mendapat gambaran berupa sesosok
  bayi yang baru lahir, merangkak, melangkah dan berjalan. Berdasarkan
  gambaran tersebut Eyang Guru mengambil gerakan untuk jurus berdasarkan
  tantungan/adegan (berdiri) Sholat, inilah awal dari jurus Salancar.
  Mengapa disebut GGBD? Karena permainan ini masih mempunyai dasar sama
  dengan Gulung Maung, akan tetapi yang telah di budi dayakan, dalam
  artian permainan ini tidak lagi sebuas seperti Gulung Maung yang
  bersifat seperti Harimau, yang pada dasarnya harus membunuh mangsanya.
 
  Dengan adanya perubahan dari Gulung Maung menjadi GGBD diharapkan agar
  seseorang yang telah menguasai permainan ini tidak akan buas seperti
  Harimau, karena pada prinsipnya manusia lebih unggul/mulia
  dibandingkan Harimau, dan perlu diingat bahwa hampir semua permainan
  silat sifatnya untuk bela diri termasuk GGBD.
 
  Sesudah masa Eyang Guru permainan ini diwariskan kepada H. Ace Aom
  Kusumaningrat (1840–1943) yaitu keponakan dan juga menantu dari Eyang
  Guru, bertempat tinggal di Bojong Neros. H. Ace Aom Kusumaningrat
  adalah putera dari Uyut Syafei dan beliau adalah adik dari Eyang Guru.
  Permainan GGBD pada masa ini mulai sedikit terbuka untuk kalangan
kerabat.
 
  Agar lebih jelas, GGBD sebenarnya mempunyai 2 permainan yaitu Gerak
  Leang, Gerak Sambut Pukul dan. Permainan ini dikuasai oleh tiga orang
  putera H. Ace Aom K. Putera pertama, H.Ahmad Kusumaningrat (1900–1985)
  tinggal di Jl. Ciranjang Kebayoran Jakarta, menguasai semua jenis
  permainan GGBD termasuk Gerak Leang, Gerak Sambut Pukul. Putera kedua,
  Muhammad Yusuf/Aki Cucu mengusai permainan Gerak Sambut Pukul
  bertempat tinggal di Bojong Neros, dan putera ketiga, Abdusshomad/Aki
  Shomad menguasai permainan Gerak Leang bertempat tinggal di Wanajaya ,
  Pasir Kuda Bogor.
 
  Sebagai infromasi tambahan, istri H Ace Aom yang bernama Tresmen
  Megantara menguasai Jurus Budi Daya yang dikhususkan untuk perempuan,
  walaupun pada intinya tidak ada bedanya dengan Gerak Gulung, namun
  disesuaikan dengan kodratnya perempuan baik itu dari fisik, dimana
  gerakan dan power (tenaga), dan pada umumnya perempuan lebih
  lemah/halus dibandingkan laki-laki.
 
  Pada masa H. Ahmad Kusumaningrat permainan GGBD mulai disebarkan
  kepada kalangan orang-orang terdekat. Permainan GGBD mulai disebarkan
  di kalangan umum pada masa Horis Kusumaningrat (1930-1999), yaitu
  putera pertama dari H. Ahmad Kusumaningrat yang bertempat tinggal di
  Bojong Menteng Ciomas Bogor. Pada masa Horis Kusumaningrat, banyak
  pendekar dan praktisi beladiri dari dalam dan luar negeri sempat
  datang berguru ke beliau, walaupun sebelum mereka berguru, mereka
  jajal dulu sebelumnya. Sampai pada akhirnya mereka mengakui keunggulan
  dan kehebatan Horis Kusumaningrat. Bahkan menurut mereka, teknik
  beladiri silat Gerak Gulung sangat efektif dan berbahaya bagi lawan
  jika digunakan dalam suatu pertarungan. Beberapa pendekar dan praktisi
  beladiri dari dalam dan luar negeri yang sempat berguru dan
  mempelajari sedikit teknik beladiri GGBD diantaranya adalah Eddie
  Jafri, Greg Alland, 

RE: [silatindonesia] Re: Sejarah dan Jurus Gerak Gulung Budi Daya(GGBD)

2008-04-17 Terurut Topik Abdul Khalik
Waduh,,,berarti bang jaelani punya jurus lengkapnya dong... Aye bingung neh 
bang Jaelani, Gerak Rasa/ Gerak Saka bersumber dari Bang Pi'i maksudnya apa 
yah? Apa Gerak Rasa (Sanalika) sama dengan Gerak Saka??? 

 

Warm Regards,

 

Abdul Khalik

 



From: silatindonesia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
jaelani62
Sent: 18 April 2008 8:40
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Subject: [silatindonesia] Re: Sejarah dan Jurus Gerak Gulung Budi Daya(GGBD)

 

Aliran Gerak Rasa/ Gerak Saka yang ada di Betawi kebanyakan bersumber
dari Bang Pi'i.
Dan ilmu Silat Gerak Rasa/ Gerak Saka Bang Pi'i bersumber dari Silat
Gerak Gulung ini. Bang Pi'i berguru kepada R Widarma (bisa dilihat di
silsilah)
Bang Pi'i ini termasuk fenomenal karena dengan ilmu Gerak Rasa/ Gerak
Saka ini, beliau banyak mengalahkan guru2 silat di tanah Betawi.
Sampai akhirnya guru2 silat tersebut berguru ke beliau.

Tapi katanya sih jurus yang diterima Bang Pi'i tidak lengkap

J62

--- In silatindonesia@yahoogroups.com mailto:silatindonesia%40yahoogroups.com 
, eddi kurnianto
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 terima kasih pencerahannya...
 saya jadi punya mimpi lagi..
 
 On Thu, Apr 17, 2008 at 2:59 PM, Yudhy Haryantho [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  GERAK GULUNG BUDI DAYA TI PADJAJARAN
 
  Sejarah Singkat
 
  Permainan silat Gerak Gulung Budi Daya Ti Padjajaran pada dasarnya
  adalah silat tradisional yang berasal dari kerajaan Padjajaran,Bogor.
  Awalnya bernama Gulung Maung yang diturunkan secara turun temurun
  melalui jalur keluarga, oleh sebab itu permainan ini tertutup untuk
  kalangan luas/masyarakat, yang pada akhirnya sampailah kepada Eyang
  Sarean . Hingga saat ini Eyang Sarean dianggap sebagai cikal
  bakal/pewaris awal dari permainan Gulung Maung tersebut yang dapat
  ditelusuri dengan bukti sejarah.
 
  Eyang Sarean sendiri tinggal di Sukaraja Bogor, karena permainan ini
  hanya diturunkan di lingkungan keluarga maka permainan ini tidak
  berkembang luas di masyarakat. Eyang Sarean mempunyai putera bernama
  Eyang Guru H, Abdullah (±1800-1916) yang juga tinggal di Sukaraja
  Bogor. Pada masa Eyang Guru ini barulah nama Gulung Maung diubah
  menjadi Gerak Gulung Budi Daya Ti Padjajaran (GGBD). Perubahan ini
  didasarkan pada sifat dari permainan Gulung Maung yang sangat buas,
  karena Gulung Maung mempunyai prinsip Kembangna cilaka, buahna
pati .
 
  Dari hasil istikhoroh, Eyang Guru mendapat gambaran berupa sesosok
  bayi yang baru lahir, merangkak, melangkah dan berjalan. Berdasarkan
  gambaran tersebut Eyang Guru mengambil gerakan untuk jurus berdasarkan
  tantungan/adegan (berdiri) Sholat, inilah awal dari jurus Salancar.
  Mengapa disebut GGBD? Karena permainan ini masih mempunyai dasar sama
  dengan Gulung Maung, akan tetapi yang telah di budi dayakan, dalam
  artian permainan ini tidak lagi sebuas seperti Gulung Maung yang
  bersifat seperti Harimau, yang pada dasarnya harus membunuh mangsanya.
 
  Dengan adanya perubahan dari Gulung Maung menjadi GGBD diharapkan agar
  seseorang yang telah menguasai permainan ini tidak akan buas seperti
  Harimau, karena pada prinsipnya manusia lebih unggul/mulia
  dibandingkan Harimau, dan perlu diingat bahwa hampir semua permainan
  silat sifatnya untuk bela diri termasuk GGBD.
 
  Sesudah masa Eyang Guru permainan ini diwariskan kepada H. Ace Aom
  Kusumaningrat (1840-1943) yaitu keponakan dan juga menantu dari Eyang
  Guru, bertempat tinggal di Bojong Neros. H. Ace Aom Kusumaningrat
  adalah putera dari Uyut Syafei dan beliau adalah adik dari Eyang Guru.
  Permainan GGBD pada masa ini mulai sedikit terbuka untuk kalangan
kerabat.
 
  Agar lebih jelas, GGBD sebenarnya mempunyai 2 permainan yaitu Gerak
  Leang, Gerak Sambut Pukul dan. Permainan ini dikuasai oleh tiga orang
  putera H. Ace Aom K. Putera pertama, H.Ahmad Kusumaningrat (1900-1985)
  tinggal di Jl. Ciranjang Kebayoran Jakarta, menguasai semua jenis
  permainan GGBD termasuk Gerak Leang, Gerak Sambut Pukul. Putera kedua,
  Muhammad Yusuf/Aki Cucu mengusai permainan Gerak Sambut Pukul
  bertempat tinggal di Bojong Neros, dan putera ketiga, Abdusshomad/Aki
  Shomad menguasai permainan Gerak Leang bertempat tinggal di Wanajaya ,
  Pasir Kuda Bogor.
 
  Sebagai infromasi tambahan, istri H Ace Aom yang bernama Tresmen
  Megantara menguasai Jurus Budi Daya yang dikhususkan untuk perempuan,
  walaupun pada intinya tidak ada bedanya dengan Gerak Gulung, namun
  disesuaikan dengan kodratnya perempuan baik itu dari fisik, dimana
  gerakan dan power (tenaga), dan pada umumnya perempuan lebih
  lemah/halus dibandingkan laki-laki.
 
  Pada masa H. Ahmad Kusumaningrat permainan GGBD mulai disebarkan
  kepada kalangan orang-orang terdekat. Permainan GGBD mulai disebarkan
  di kalangan umum pada masa Horis Kusumaningrat (1930-1999), yaitu
  putera pertama dari H. Ahmad Kusumaningrat yang bertempat tinggal di
  Bojong Menteng Ciomas Bogor. Pada masa Horis Kusumaningrat, banyak
  pendekar dan 

Re: [Bulk] [silatindonesia] Benarkah Silat di Indonesia berjalan di tempat?!?!?

2008-04-17 Terurut Topik O'ong Maryono
Sahabat silat 
saya sedang di Kejuaran nasional Pencak Silat of Vietnam nanti saya akan 
ceriterakan keadaannya, yang menarik sekarang saya lihat banyak nya peminat 
yang nonton dan banyaknya pesan sponsor lebih dai 12 spanduk besar besar, jika 
dibandingkan melihat pertandingan pencak silat di padepokan yg ada hanya satu 
satunya dari Panasonic, itu era bp.Rackmat in IPSI enggak tahu dengan keadaan 
mendatang?
Semoga pencak silat berjaya seperti dinegara tetangga
semoga koni juga mau mendanai tuk mempromosikaan pencak silat seperti kerajaan 
Thai dan negara komunis Vietnam.

Salam 

dari O'ong di Vietnam



O'ong Maryono
La Cascade Condominium, Apt 10C
1/15 Ekamai Soi 10
Bangkok 10110 
Thailand.
Mobile Phone: +6641058853 

E-mail:[EMAIL PROTECTED]
www.kpsnusantara.com


--- On Wed, 4/16/08, Yanweka [EMAIL PROTECTED] wrote:

 From: Yanweka [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [Bulk] [silatindonesia] Benarkah Silat di Indonesia berjalan di 
 tempat?!?!?
 To: silatindonesia@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, April 16, 2008, 3:42 PM
 Banyak anak muda meremehkan pencak silat karena
 ketidaktahuan mereka, hal ini sdh biasa kita dengar...,
 tentunya adalah pertanyaan yang paling mendasar adalah,
 seperti apa sih pencak silat di luar negeri sana?  tentunya
 anak muda disini juga ingin melihat kerennya dan hebatnya
 silat di luar negeri, sayangnya tidak banyak informasi yang
 bisa kita dapatkan disini. 
 
 bagaimana pak Oong apakah RCTI bersedia meliput silat silat
 di Luar negeri???
 
 salam
 
 
 
   - Original Message - 
   From: Sarkam 
   To: silatindonesia@yahoogroups.com 
   Sent: Wednesday, April 16, 2008 12:02 PM
   Subject: [Bulk] [silatindonesia] Benarkah Silat di
 Indonesia berjalan di tempat?!?!?
 
 
   Dear Sahabat Silat,
 
   Menyambut opini Om Oong Maryono mengenai Silat
 terkesan berjalan ditempat, saya punya cerita yang
 terjadi beberapa hari yang lalu..
 
   Waktu itu saya ditugaskan kakak saya mengajarkan silat
 tradisional keluarga kepada para keponakan saya. Waktu
 keponakan saya berkumpul saya utarakan hal ini kepada
 mereka yang rata2 masih tergolong muda banget karena
 disuruh oleh ami-ami mereka. (* red : ami = uwak, kaka dari
 orang tua )
 
   Lalu mereka bilang,  Om, gak seru silat
 om...kerenan karate atau taekwondo... ! Ajarin karate,
 tekwondo atau ninja aja om !! 
 
   Diriku mendengar ocehan keponakan sambil kopi dan merokok
 dengan santai menjawab, 
 
   yaaah dulu waktu om diajarkan sama ami-ami-mu juga
 berpikir begitu, gak tahunya sekarang ternyata silat itu
 gak kalah menarik dan kerennya sama karate, ka tuti, ka
 nina, semua kaka-kaka yang lain yang kamu kenal dech
 ...!! 
 
   mendengar ocehanku mereka bengong
 
   -sarungkampret-
 
   --- On Tue, 4/15/08, O'ong Maryono
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
   From: O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED]
   Subject: Re: [silatindonesia] RAGA JATI
   To: silatindonesia@yahoogroups.com
   Date: Tuesday, April 15, 2008, 7:23 AM
 
   Sahabat silat 
 
   Manarik menyikapi pola pikir orang indonesia, sementara
 kita muter muter berbicara pencak silat hitam dan putih
 halal dan musyrik.
 
   Yang terjadi sekarang saya berada di Hanoi dalam pencak
 silat workshop dari 15 - 19 April dengan tema kepelatihan,
 pertanyaan sangat padat berkisar meningkatkan kecepatan dan
 power menyelaraskan dg teknik dan mengkaji kekalahan Vietnam
 di arena Sea Games lalu.
 
   Saya ternyesum .berpikir, sementara dinegeri sendiri
 perkembangan dan kepedulian terhadap pencak silat, terkesan
 berjalan ditempat.
 
   Salam dari Hanoi 
 
   Didik Yulianto [EMAIL PROTECTED] com wrote:
 
   itu dia Pak O'ong justru saya cari informasi kira2
 yang dibaca itu apa?
 
   wasss
 
   O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] com wrote:
 
   assalamualikum w w
 
   Tentunya jika dari alquran pasti bukan ilmu hitam, kami
 pesilat memiliki tradisi sebelum berlatih membackan
 alfateha dulu dan ditutup dengan alhamdulilah keselamatn
 berlatih. 
 
   tidak ada ilmu hitam.
 
   kalau boleh tahu ayatnya seperti apa ?
 
   Wassalam
 
   O'ong
 
   Didik Yulianto [EMAIL PROTECTED] com wrote:
 
   Ass wr wb.
 
   Para Jago Silat yang kami banggakan.
 
   saya adalah pengasuh acara Agama Islam disebuah televisi
 dinegeri persilatan ini, dimana pada acara tersebut
 terdapat tanya jawab, pertanyaan bisa langsing saat live
 dan bisa juga dikirim via e - mail. kebetulan ini ada
 pertanyaan yang menyangkut bela diri/Silat yang mana ayat
 ayat apa yang dibaca dalam perguruan ini saya tidak tahu
 jadi saya belum bisa jawab. pertanyaannya seperti ini (ini
 asli tanpa di edit/coppy paste) : 
 
   assalamualaikum mamah,saya dari riau saya juga termasuk
 orang yang suka nonton acara ini,,yang ingin saya tanyakan
 apa hukumnya orang yang ikut raga jati??kan di raga jati
 itu memakai ayat2 AL QUR'AN tetapi kami tidak
 mengetahui artinya dan kebenaran ayat2 yang di katakan oleh
 pelatihnya itu.apakah itu termasuk ilmu hitam?terima kasih
 mamah.
 
   mohon kiranya untuk mendapatkan pencerahan mengenai