Saya sangat setuju jika ada film silat dengan adegan laga berkualitas tinggi
yang cocok untuk ditonton oleh semua umur. Tentunya dengan konsekuensi tambahan
bahwa semua adegan yang memperlihatkan kekerasan sampai darah bertebaran dan
bermuncratan dimana-mana juga dihilangkan. Karena adegan2 tersebut berpotensi
memicu anak2 dan remaja yang masih labil secara emosi dan psikologi untuk
meniru dan melakukannya kepada teman2nya. Inilah yang menyebabkan tayangan
gulat sabun WWF di RCTI dihentikan biarpun setiap kali penayangan sudah diberi
embel2, It's very dangerous, don't try this at home, performed by
professionals
Terimakasih Mas Eko dan Mas Yan untuk diskusinya
Tabik :)
From: yanweka yanwe...@yahoo.co.id
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, 11 August, 2009 11:07:31
Subject: Re: [Bulk] Re: [silatindonesia] Re: Nonton Film Silat Merantau =
Ongbak Indonesia ??
Kalau saya sependapat dengan mas Eko, terlepas dari apakah film itu untuk usia
dewasa,
alangkah baiknya film itu tidak menggumbar kata-kata yang sebenarnya hanya
digunakan oleh orang yang emosinya sdh terlalu tinggi, apalagi latar belakang
film ini mengambil setting budaya minang dan pencak silat. Padahal untuk
kata-kata makian bisa dipergunakan kata2 yang umum misalnya brengsek atau
yang sejenisnya.
sayangkan kan film sebaik itu hanya bisa di tontong oleh kalangan dewasa,
bagaimana dgn anak2 sekolah SMP, SMU, atau bahkan anak2 SD ???
- Original Message -
From: Andika Priyandana
To: silatindonesia@ yahoogroups. com
Sent: Tuesday, August 11, 2009 12:54 AM
Subject: [Bulk] Re: [silatindonesia] Re: Nonton Film Silat Merantau = Ongbak
Indonesia ??
Hehehe, Pak Eko..
Sepanjang yang saya ketahui, Merantau memang tidak ditujukan untuk semua umur
dan ditujukan utamanya bagi penonton usia dewasa. Jadinya kalau LSF tidak
menyensor bisa dipahami. Berbeda halnya dengan sinetron-sinetron sampah di
televisi kita yang memiliki alur kisah sampah dan seringkali para tokohnya
juga mengucapkan kata2 sampah yang ditayangkan justru pada jam2 anak2 masih
melek...
Terimakasih Tabik :)
_ _ __
From: Eko Drajat, Nugroho eko...@yahoo. com.au
To: silatindonesia@ yahoogroups. com
Sent: Monday, 10 August, 2009 15:12:01
Subject: [silatindonesia] Re: Nonton Film Silat Merantau = Ongbak Indonesia
??
Dari segi fight scene top markotop dech ...
dibalik kelembutan dan keindahan pencak silat tersimpan energi penghancur yg
mematikan.
Adegan fight yg paling berkesan menurut saya Adegan fight di bawah jalan tol
waktu Eric melumpuhkan fighter berbadan besar dalam waktu singkat dg jurus2
maut ... ntar pengin beli DVD nya . bisa jd referensi buat melumpuhkan
lawan ...
Yg kedua adegan fight jarak dekat di dalam lift antara Yuda vs Eric
Tema secara keseluruhan mirip Ong Bak, .
Sayang sekali tema cerita nya garing. Dan penuh dg kata2 makian khas ragunan
keluar dan kata2 kotor2 lainnya. Kuping saya sampai risih mendengar nya.
Kebetulan saya nonton dg anak dan istri. Bahkan istri komplain pengin ngajak
keluar saja, gak tahan mendengar kata2 kotor. Kok BSF diam aja ya film seperti
itu dibiarkan aja ... mustinya bisa diatasi dg beep atau di silent pas adegan
makian kasar
Kenapa Pak Gareth waktu mau bikin gak kontak saya dulu ya? supaya temanya
nyambung dan filosofi Merantau yg jd tema film tersebut lebih mengena.
Kenapa gak dibuat saja alur ceritanya misalnya Yuda merantau ke Jakarta,
sementara ikut family nya yg buka warung padang, terus warung nya mau digusur
oleh developer besar dg bodyguard nya melakukan teror paksa dan Yuda berjuang
melawannya. jadi perjuangan nya lebih berarti gitu. Drpd tema yg skrg gak jauh
dr urusan syahwat.
Btw, saya cukup puas dg adegan fight nya, mungkin lebih tepat dijuluki Best
Indonesian Martial Arts Movie ever made.
Salam
Eko
--- In silatindonesia@ yahoogroups. com, luri l...@... wrote:
dari tanah sumatra sendiri ?
adakah kabar dari sana ?
bagaimana antusias mereka terhadap budaya mereka sendiri yang saat ini di
film-kan ?
rame pemirsa atau malah sepi2 saja yyaa?
Kalo buat koreografinya, ...salut deh, mgkn bisa dibilang the best action
movie in Indonesia.
Buat cerita, mungkin harus dikemas dg lebih baik, lebih realistis
nyambung dg alur film.
Misalnya, adegan interlokal dr telepon umum, pesilat yg minim skill selain
beladiri, klimaks dr
cerita yg lebih mengena.
Namun sebagai film action, yg coba mengangkat kembali silat, ini harus
diacungi jempol. Aplikasi
jurusnya, mantap..
Sayangorg2 msh lebih banyak menyaksikan film produksi Hollywood drpd
produksi lokal yg
mengangkatbudaya bangsa.
[Non-text portions of this message have been removed]
[Non-text portions of this message have been removed]
[Non-text portions of this message have been removed]