Re: [silatindonesia] MENGANGKAT SILAT INDONESIA LEWAT LAYAR KACA

2008-12-14 Terurut Topik Herman B
Saya cari buka SILAT MERENTANG WAKTU di gramedia Pondok Indah , Bintaro kok 
nggak ada ya? ada yg tahu gramedia yg mana yg masih punya stock

--- On Sat, 12/13/08, raka_ckp20 raka raka_jkp2...@yahoo.com wrote:

From: raka_ckp20 raka raka_jkp2...@yahoo.com
Subject: Re: [silatindonesia] MENGANGKAT SILAT INDONESIA LEWAT LAYAR KACA
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Date: Saturday, December 13, 2008, 4:41 AM






Assalamuailukm, bgs jga tuh idenya, dan ane slalu dukung bngt, dan omong2 masa 
kecil itu kyknya kita sma deh, ane jga prnh ngalamin masa kecil kyk gto, dulu 
idola ane dicky zulkarnaen, lewat filmnya si pitung dan si ronda, nah skrng itu 
ga ada aktor laga di indonesia yg kyk gto. kyk bary prima, advent bangun, 
george rudy, tanaka, dll. apalagi sinetron laga sekarang jarang banget nampilin 
beladiri silat indonesia, yg ada beladiri dri LN., syang bngt ya bang 
..klo bsa neh bang ente kan tukang bikin skenario bsa dong bikin cerita silat 
indonesa eh gto aja dulu yah bang next time kite smbng lg ceritanye... 
...wassalamualik um bang.

--- On Tue, 9/12/08, alamsyah sk alam_ke...@yahoo. com wrote:
From: alamsyah sk alam_ke...@yahoo. com
Subject: Re: [silatindonesia] MENGANGKAT SILAT INDONESIA LEWAT LAYAR KACA
To: silatindonesia@ yahoogroups. com
Date: Tuesday, 9 December, 2008, 5:16 PM

masih pak, buku SILAT MERENTANG WAKTU 

atau bapak bisa membelinya di toko buku Gramedia.

--- On Tue, 12/9/08, IMAM SUBAKTI bungaapril@ yahoo. com wrote:

From: IMAM SUBAKTI bungaapril@ yahoo. com

Subject: [silatindonesia] MENGANGKAT SILAT INDONESIA LEWAT LAYAR KACA

To: Milis Silat Indonesia silatindonesia@ yahoogroups. com

Date: Tuesday, December 9, 2008, 8:09 AM

Waktu kecil dulu, jagoanku adalah Superman, Satria Baja Hitam,

Batman, dan berbagai superhero lainnya produk negeri 'kulon' atau

pun Paman Sam. Ketika itu umurku sekitar 8 tahunan. Saking hobinya

aku dengan tontonan itu, aku suka ngebela-belain nonton di rumah orang

yang punya TV berwarna supaya mendapatkan imajinasi yang lebih tinggi

akan para pahlawan masa kecilku itu. 

 

Beranjak ke umur belasan tahun, aku dibuai oleh tokoh silat dari negeri Tirai 
Bambu

bernama Yoko dengan judul sinetronnya Return Of The Condor Heroes. Tentu saja 

diselingi dengan cerita tokoh Wiro Sableng yang punya nomor panggil darurat 
212. 

Kemudian ada lagi aktor laga Barry Prima, Advent Bangun dg aksinya di berbagai 
film

laga klasik atau pun pop yang selalu saja menjadi jagoan hebat di mataku.

 

Aku akui atau tidak, para tokoh itu sempat membuai imajinasiku tentang 

bagaimana sosok pendekar itu. Jago terbang, punya senjata pamungkas,

selalu menolong yang lemah dan punya banyak musuh. Hemm..., itulah

kemudian yang membuat aku bergabung ke perguruan Margaluyu saat SMP,

dan juga Tapak Suci.  Aku ingin menjadi seorang pendekar.

 

Kini berselang waktu yang cukup lama, aku tak lagi melihat sinetron-sinetron 

yang menampilkan laga persilatan. Apakah penonton Indonesia sudah malas

dengan tontonan itu?  Atau penonton sudah tak percaya dengan gaya konyol

pukulan yang bisa memancarkan cahaya api, pedang yang mampu terbang

sendiri dan bisa menebas leher lawan?  Sempat juga aku berpikir, mungkin

para pemirsa sudah 'emoh' dengan pengemasan cerita maupun gaya laga

yang justru sebenarnya malah merusak citra silat itu sendiri. 

 

Apa pun alasannya, yang jelas aku rindu dengan pencak silat kita. Kini saat

aku sudah menjadi seorang penulis skenario, aku ingin sekali

bisa mengangkat KEKAYAAN BUDAYA kita ini ke layar kaca. Menjadikannya

tayangan yang menarik, unik, menghibur dan kental dengan pesan luhur

yang terkandung dari filosofi seorang pendekar.  Terlebih, saat ini bangsa kita

sepertinya membutuhkan figur tokoh untuk bisa dijadikan tauladan (ahh, 
tinggi

sekali angan-angan itu).

 

Hanya saja, aku sudah lama meninggalkan dunia persilatan. Dulu pun ketika aku 
masih

bergelut di Margaluyu atau pun Tapak Suci, aku belumlah menjadi apa-apa. 
Sehingga

saat ini aku merasa amat sulit untuk bisa merancang disain program

yang menarik tentang dunia persilatan kita yang akan aku tawarkan ke stasiun-

stasiun TV. Kiranya, adakah yang bisa membantu secara pemikiran lewat milis ini?

Jika moderator mengijinkan, saya mohon untuk dibukakan forum diskusi atas 
posting

saya ini.  Bila tidak, para kawan bisa mengirim japri ke saya.

 

Terima kasih.

 

salam,

imam salimy

 

NB : Saya ingin membeli buku silat yang pernah ditawarkan ke saya

oleh saudara Reza. Masih bisakah saya membeli?

 

[Non-text portions of this message have been removed]















[Non-text portions of this message have been removed]











New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/

[Non-text portions of this message have been removed]

 














  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] MENGANGKAT SILAT INDONESIA LEWAT LAYAR KACA

2008-12-14 Terurut Topik O'ong Maryono
Sahabat silat 
Jika tdk ada di gramedia silahkan hubungi forum sahabat silat atau ke Uda Alda 
masih banyak kok stocknya.

O'ong Maryono
La Cascade Condominium, Apt 10C
1/15 Ekamai Soi 10
Bangkok 10110 
Thailand.
Mobile Phone: 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] MENGANGKAT SILAT INDONESIA LEWAT LAYAR KACA

2008-12-14 Terurut Topik alamsyah sk
Sahabat Silat,

bila ingin minta tanda tangan dari penulis SILAT MERENTANG WAKTU bisa 
mencegat beliau saat di jakarta..


hehehheheee




--- On Mon, 12/15/08, O'ong Maryono oon...@yahoo.com wrote:
From: O'ong Maryono oon...@yahoo.com
Subject: Re: [silatindonesia] MENGANGKAT SILAT INDONESIA LEWAT LAYAR KACA
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Date: Monday, December 15, 2008, 3:28 AM











Sahabat silat 

Jika tdk ada di gramedia silahkan hubungi forum sahabat silat atau ke Uda Alda 
masih banyak kok stocknya.



O'ong Maryono

La Cascade Condominium, Apt 10C

1/15 Ekamai Soi 10

Bangkok 10110 

Thailand.

Mobile Phone: 



[Non-text portions of this message have been removed]




  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] MENGANGKAT SILAT INDONESIA LEWAT LAYAR KACA

2008-12-14 Terurut Topik O'ong Maryono
Dear sahabat 
Jika mau ketemu datang ke Bangkok saja sambil plesier di Thailang

O'ong Maryono
La Cascade Condominium, Apt 10C
1/15 Ekamai Soi 10
Bangkok 10110 
Thailand.
Mobile Phone: 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] MENGANGKAT SILAT INDONESIA LEWAT LAYAR KACA

2008-12-14 Terurut Topik IMAM SUBAKTI
Terima kasih atas infonya, Bang.
Saya akan segera mencarinya.


--- On Mon, 12/15/08, O'ong Maryono oon...@yahoo.com wrote:

From: O'ong Maryono oon...@yahoo.com
Subject: Re: [silatindonesia] MENGANGKAT SILAT INDONESIA LEWAT LAYAR KACA
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Date: Monday, December 15, 2008, 10:28 AM






Sahabat silat 
Jika tdk ada di gramedia silahkan hubungi forum sahabat silat atau ke Uda Alda 
masih banyak kok stocknya.

O'ong Maryono
La Cascade Condominium, Apt 10C
1/15 Ekamai Soi 10
Bangkok 10110 
Thailand.
Mobile Phone: 

[Non-text portions of this message have been removed]

 














  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] MENGANGKAT SILAT INDONESIA LEWAT LAYAR KACA

2008-12-14 Terurut Topik IMAM SUBAKTI
Sekali lagi,  terima kasih.
Terima kasih atas undangannya.
Semoga selekasnya saya bisa ke sana. 
 


--- On Mon, 12/15/08, O'ong Maryono oon...@yahoo.com wrote:

From: O'ong Maryono oon...@yahoo.com
Subject: Re: [silatindonesia] MENGANGKAT SILAT INDONESIA LEWAT LAYAR KACA
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Date: Monday, December 15, 2008, 10:50 AM






Dear sahabat 
Jika mau ketemu datang ke Bangkok saja sambil plesier di Thailang

O'ong Maryono
La Cascade Condominium, Apt 10C
1/15 Ekamai Soi 10
Bangkok 10110 
Thailand.
Mobile Phone: 

[Non-text portions of this message have been removed]

 














  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] MENGANGKAT SILAT INDONESIA LEWAT LAYAR KACA

2008-12-13 Terurut Topik raka_ckp20 raka
Assalamuailukm, bgs jga tuh idenya, dan ane slalu dukung bngt, dan omong2 masa 
kecil itu kyknya kita sma deh, ane jga prnh ngalamin masa kecil kyk gto, dulu 
idola ane dicky zulkarnaen, lewat filmnya si pitung dan si ronda, nah skrng itu 
ga ada aktor laga di indonesia yg kyk gto. kyk bary prima, advent bangun, 
george rudy, tanaka, dll. apalagi sinetron laga sekarang jarang banget nampilin 
beladiri silat indonesia, yg ada beladiri dri LN., syang bngt ya 
bang..klo bsa neh bang ente kan tukang bikin skenario bsa dong bikin 
cerita silat indonesaeh gto aja dulu yah bang next time kite smbng lg 
ceritanye..wassalamualikum bang.

--- On Tue, 9/12/08, alamsyah sk alam_ke...@yahoo.com wrote:
From: alamsyah sk alam_ke...@yahoo.com
Subject: Re: [silatindonesia] MENGANGKAT SILAT INDONESIA LEWAT LAYAR KACA
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Date: Tuesday, 9 December, 2008, 5:16 PM











masih pak, buku SILAT MERENTANG WAKTU 

atau bapak bisa membelinya di toko buku Gramedia.



--- On Tue, 12/9/08, IMAM SUBAKTI bungaap...@yahoo. com wrote:

From: IMAM SUBAKTI bungaap...@yahoo. com

Subject: [silatindonesia] MENGANGKAT SILAT INDONESIA LEWAT LAYAR KACA

To: Milis Silat Indonesia silatindonesia@ yahoogroups. com

Date: Tuesday, December 9, 2008, 8:09 AM



Waktu kecil dulu, jagoanku adalah Superman, Satria Baja Hitam,



Batman, dan berbagai superhero lainnya produk negeri 'kulon' atau



pun Paman Sam. Ketika itu umurku sekitar 8 tahunan. Saking hobinya



aku dengan tontonan itu, aku suka ngebela-belain nonton di rumah orang



yang punya TV berwarna supaya mendapatkan imajinasi yang lebih tinggi



akan para pahlawan masa kecilku itu. 



 



Beranjak ke umur belasan tahun, aku dibuai oleh tokoh silat dari negeri Tirai 
Bambu



bernama Yoko dengan judul sinetronnya Return Of The Condor Heroes. Tentu saja 



diselingi dengan cerita tokoh Wiro Sableng yang punya nomor panggil darurat 
212. 



Kemudian ada lagi aktor laga Barry Prima, Advent Bangun dg aksinya di berbagai 
film



laga klasik atau pun pop yang selalu saja menjadi jagoan hebat di mataku.



 



Aku akui atau tidak, para tokoh itu sempat membuai imajinasiku tentang 



bagaimana sosok pendekar itu. Jago terbang, punya senjata pamungkas,



selalu menolong yang lemah dan punya banyak musuh. Hemm..., itulah



kemudian yang membuat aku bergabung ke perguruan Margaluyu saat SMP,



dan juga Tapak Suci.  Aku ingin menjadi seorang pendekar.



 



Kini berselang waktu yang cukup lama, aku tak lagi melihat sinetron-sinetron 



yang menampilkan laga persilatan. Apakah penonton Indonesia sudah malas



dengan tontonan itu?  Atau penonton sudah tak percaya dengan gaya konyol



pukulan yang bisa memancarkan cahaya api, pedang yang mampu terbang



sendiri dan bisa menebas leher lawan?  Sempat juga aku berpikir, mungkin



para pemirsa sudah 'emoh' dengan pengemasan cerita maupun gaya laga



yang justru sebenarnya malah merusak citra silat itu sendiri. 



 



Apa pun alasannya, yang jelas aku rindu dengan pencak silat kita. Kini saat



aku sudah menjadi seorang penulis skenario, aku ingin sekali



bisa mengangkat KEKAYAAN BUDAYA kita ini ke layar kaca. Menjadikannya



tayangan yang menarik, unik, menghibur dan kental dengan pesan luhur



yang terkandung dari filosofi seorang pendekar.  Terlebih, saat ini bangsa kita



sepertinya membutuhkan figur tokoh untuk bisa dijadikan tauladan (ahh, 
tinggi



sekali angan-angan itu).



 



Hanya saja, aku sudah lama meninggalkan dunia persilatan. Dulu pun ketika aku 
masih



bergelut di Margaluyu atau pun Tapak Suci, aku belumlah menjadi apa-apa. 
Sehingga



saat ini aku merasa amat sulit untuk bisa merancang disain program



yang menarik tentang dunia persilatan kita yang akan aku tawarkan ke stasiun-



stasiun TV. Kiranya, adakah yang bisa membantu secara pemikiran lewat milis ini?



Jika moderator mengijinkan, saya mohon untuk dibukakan forum diskusi atas 
posting



saya ini.  Bila tidak, para kawan bisa mengirim japri ke saya.



 



Terima kasih.



 



salam,



imam salimy



 



NB : Saya ingin membeli buku silat yang pernah ditawarkan ke saya



oleh saudara Reza. Masih bisakah saya membeli?



 



[Non-text portions of this message have been removed]





 

















[Non-text portions of this message have been removed]




  




 

















  New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] MENGANGKAT SILAT INDONESIA LEWAT LAYAR KACA

2008-12-09 Terurut Topik IMAM SUBAKTI
Waktu kecil dulu, jagoanku adalah Superman, Satria Baja Hitam,
Batman, dan berbagai superhero lainnya produk negeri 'kulon' atau
pun Paman Sam. Ketika itu umurku sekitar 8 tahunan. Saking hobinya
aku dengan tontonan itu, aku suka ngebela-belain nonton di rumah orang
yang punya TV berwarna supaya mendapatkan imajinasi yang lebih tinggi
akan para pahlawan masa kecilku itu. 
 
Beranjak ke umur belasan tahun, aku dibuai oleh tokoh silat dari negeri Tirai 
Bambu
bernama Yoko dengan judul sinetronnya Return Of The Condor Heroes. Tentu saja 
diselingi dengan cerita tokoh Wiro Sableng yang punya nomor panggil darurat 
212. 
Kemudian ada lagi aktor laga Barry Prima, Advent Bangun dg aksinya di berbagai 
film
laga klasik atau pun pop yang selalu saja menjadi jagoan hebat di mataku.
 
Aku akui atau tidak, para tokoh itu sempat membuai imajinasiku tentang 
bagaimana sosok pendekar itu. Jago terbang, punya senjata pamungkas,
selalu menolong yang lemah dan punya banyak musuh. Hemm..., itulah
kemudian yang membuat aku bergabung ke perguruan Margaluyu saat SMP,
dan juga Tapak Suci.  Aku ingin menjadi seorang pendekar.
 
Kini berselang waktu yang cukup lama, aku tak lagi melihat sinetron-sinetron 
yang menampilkan laga persilatan. Apakah penonton Indonesia sudah malas
dengan tontonan itu?  Atau penonton sudah tak percaya dengan gaya konyol
pukulan yang bisa memancarkan cahaya api, pedang yang mampu terbang
sendiri dan bisa menebas leher lawan?  Sempat juga aku berpikir, mungkin
para pemirsa sudah 'emoh' dengan pengemasan cerita maupun gaya laga
yang justru sebenarnya malah merusak citra silat itu sendiri. 
 
Apa pun alasannya, yang jelas aku rindu dengan pencak silat kita. Kini saat
aku sudah menjadi seorang penulis skenario, aku ingin sekali
bisa mengangkat KEKAYAAN BUDAYA kita ini ke layar kaca. Menjadikannya
tayangan yang menarik, unik, menghibur dan kental dengan pesan luhur
yang terkandung dari filosofi seorang pendekar.  Terlebih, saat ini bangsa kita
sepertinya membutuhkan figur tokoh untuk bisa dijadikan tauladan (ahh, 
tinggi
sekali angan-angan itu).
 
Hanya saja, aku sudah lama meninggalkan dunia persilatan. Dulu pun ketika aku 
masih
bergelut di Margaluyu atau pun Tapak Suci, aku belumlah menjadi apa-apa. 
Sehingga
saat ini aku merasa amat sulit untuk bisa merancang disain program
yang menarik tentang dunia persilatan kita yang akan aku tawarkan ke stasiun-
stasiun TV. Kiranya, adakah yang bisa membantu secara pemikiran lewat milis ini?
Jika moderator mengijinkan, saya mohon untuk dibukakan forum diskusi atas 
posting
saya ini.  Bila tidak, para kawan bisa mengirim japri ke saya.
 
Terima kasih.
 
salam,
imam salimy
 
NB : Saya ingin membeli buku silat yang pernah ditawarkan ke saya
oleh saudara Reza. Masih bisakah saya membeli?
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] MENGANGKAT SILAT INDONESIA LEWAT LAYAR KACA

2008-12-09 Terurut Topik alamsyah sk
masih pak, buku SILAT MERENTANG WAKTU 
atau bapak bisa membelinya di toko buku Gramedia.

--- On Tue, 12/9/08, IMAM SUBAKTI [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: IMAM SUBAKTI [EMAIL PROTECTED]
Subject: [silatindonesia] MENGANGKAT SILAT INDONESIA LEWAT LAYAR KACA
To: Milis Silat Indonesia silatindonesia@yahoogroups.com
Date: Tuesday, December 9, 2008, 8:09 AM











Waktu kecil dulu, jagoanku adalah Superman, Satria Baja Hitam,

Batman, dan berbagai superhero lainnya produk negeri 'kulon' atau

pun Paman Sam. Ketika itu umurku sekitar 8 tahunan. Saking hobinya

aku dengan tontonan itu, aku suka ngebela-belain nonton di rumah orang

yang punya TV berwarna supaya mendapatkan imajinasi yang lebih tinggi

akan para pahlawan masa kecilku itu. 

 

Beranjak ke umur belasan tahun, aku dibuai oleh tokoh silat dari negeri Tirai 
Bambu

bernama Yoko dengan judul sinetronnya Return Of The Condor Heroes. Tentu saja 

diselingi dengan cerita tokoh Wiro Sableng yang punya nomor panggil darurat 
212. 

Kemudian ada lagi aktor laga Barry Prima, Advent Bangun dg aksinya di berbagai 
film

laga klasik atau pun pop yang selalu saja menjadi jagoan hebat di mataku.

 

Aku akui atau tidak, para tokoh itu sempat membuai imajinasiku tentang 

bagaimana sosok pendekar itu. Jago terbang, punya senjata pamungkas,

selalu menolong yang lemah dan punya banyak musuh. Hemm..., itulah

kemudian yang membuat aku bergabung ke perguruan Margaluyu saat SMP,

dan juga Tapak Suci.  Aku ingin menjadi seorang pendekar.

 

Kini berselang waktu yang cukup lama, aku tak lagi melihat sinetron-sinetron 

yang menampilkan laga persilatan. Apakah penonton Indonesia sudah malas

dengan tontonan itu?  Atau penonton sudah tak percaya dengan gaya konyol

pukulan yang bisa memancarkan cahaya api, pedang yang mampu terbang

sendiri dan bisa menebas leher lawan?  Sempat juga aku berpikir, mungkin

para pemirsa sudah 'emoh' dengan pengemasan cerita maupun gaya laga

yang justru sebenarnya malah merusak citra silat itu sendiri. 

 

Apa pun alasannya, yang jelas aku rindu dengan pencak silat kita. Kini saat

aku sudah menjadi seorang penulis skenario, aku ingin sekali

bisa mengangkat KEKAYAAN BUDAYA kita ini ke layar kaca. Menjadikannya

tayangan yang menarik, unik, menghibur dan kental dengan pesan luhur

yang terkandung dari filosofi seorang pendekar.  Terlebih, saat ini bangsa kita

sepertinya membutuhkan figur tokoh untuk bisa dijadikan tauladan (ahh, 
tinggi

sekali angan-angan itu).

 

Hanya saja, aku sudah lama meninggalkan dunia persilatan. Dulu pun ketika aku 
masih

bergelut di Margaluyu atau pun Tapak Suci, aku belumlah menjadi apa-apa. 
Sehingga

saat ini aku merasa amat sulit untuk bisa merancang disain program

yang menarik tentang dunia persilatan kita yang akan aku tawarkan ke stasiun-

stasiun TV. Kiranya, adakah yang bisa membantu secara pemikiran lewat milis ini?

Jika moderator mengijinkan, saya mohon untuk dibukakan forum diskusi atas 
posting

saya ini.  Bila tidak, para kawan bisa mengirim japri ke saya.

 

Terima kasih.

 

salam,

imam salimy

 

NB : Saya ingin membeli buku silat yang pernah ditawarkan ke saya

oleh saudara Reza. Masih bisakah saya membeli?

 



[Non-text portions of this message have been removed]




  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]