Re: [silatindonesia] Pencak Silat maju di Spanyol

2007-11-08 Terurut Topik iwan setiawan
maju terus pencak silat!!!
   
  wans
  nb: ...meski lagi prihatin tetep sumanget

SASTRANEGARA THARYANA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  "Karena belum terkenal, saat menggelar kejuaraan belum
banyak sponsor di Spanyol yang tertarik mendanai
kegiatan ini. Dalam setiap kegiatan, terutama dalam
lawatannya ke Bali dan Malaysia, pesilat-pesilat
Spanyol harus menggaet sponsor dari Indonesia, yakni
MGTH, sebuah perusahaan konsultan bisnis di Jakarta
dan Melia Bali, sebuah hotel berbintang lima di
kawasan Nusa Dua, Bali." ( koran ...)

Ujung2nya ilmu silat tanpa sponsor mundur, jadi tetap
kunci sponsor penting, ilmu saja tidak cukup untuk
bisa maju dan berkembang.
Hanya bisa hidup dan berkembang dalam skala kecil
saja, berupa silat rumahan, ngajarnya di rumah dan
halaman rumah.
Yang seharusnya menteri olah raga memperhatikan wajib
silat di seluruh sd, smp, sms, universitas , militer,
kepolisian dan institusi lain olah raganya 'Silat
Saja".

Negara harus mensponsori negaranya / rakyatnya /
bangsanya untuk mencari bibit unggul ke prestasi kelas
dunia. Dari dunia pendidikan silat masuk ke institusi
formal atau non formal (ngo) akan lebih jelas kemajuan
suatau bangsa untuk kwantitas dan kwalitas silat.

Hebat sekali pusat dari Indonesia baik perusahaan atau
pemerintah sudah bisa mensponsori / mendanai kegiatan
silat di Luar Negeri seperti Spanyol. 

Acungan jempol untuk pendekar / Guru besar silat
Spanyol, salam sukses untuk mengukir, mengembangan
silat di daratan Eropa.
Kegiatanya hampir mirip apa yang pernah di lakukan di
USA, hanya belum mencapai 100 medali, hanya 1 medali
untuk juara dunia, 20 untuk nasional USA, silat lawan
karate dll. di USA semua tanpa sponsor.

Salam dari USA

Kang Yana

--- iwan setiawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> disana maju, disini nanem padi aja mundureh
> pencak silatnya ikutan hi hi hi 
> 
> eh nggak deng, ntar ada yang protes ah!
> 
> salam maju
> 
> 
> wans
> 
> Ian Samsudin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> maaf lupa..artikelnya di ambil dari:
>
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=312749&kat_id=308&kat_id1=&kat_id2=
> 
> 
> Ian Samsudin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Silat Spanyol pun Mulai Ukir Prestasi 
> 
> Keberhasilan dan sekaligus ancaman. Ini yang terjadi
> pada olahraga pencak silat Indonesia.
> Indonesia berhasil mengenalkan silat ke Eropa,
> termasuk Spanyol. Namun, bila atlet silat Tanah Air
> lengah, bisa jadi Spanyol yang banyak belajar dari
> Indonesia justru bisa menyodok.
> 
> Beberapa hari lalu lima pesilat Spanyol ke Bali
> untuk mendalami ilmu seni bela diri itu. Mereka
> latihan bersama dengan Perguruan Pencak Silat Bangau
> Putih dan Perguruan Pencak Silat Bhakti Negara.
> ''Kami selama dua hari di Bali untuk menyerap
> teknik-teknik ilmu silat di Bali,'' kata Ivon Perez,
> salah seorang pesilat Spanyol.
> 
> Ivon datang ke Bali bersama empat temannya, Mikel
> Aguirre, Ivan, Juanjo, dan Alfonso. Sebelumnya
> selama sepekan (19-25 Oktober) mereka mengikuti
> kejuaraan silat di Kelantan, Malaysia.
> 
> Silat mulai berkembang di Spanyol pada 1977 yang
> diperkenalkan oleh Juan, seorang warga Spanyol yang
> cukup lama menetap di Indonesia. Saat berada di
> Indonesia dia mendalami silat. Sekembalinya di
> Spanyol dia memperkenalkan silat dan mengajarkannya
> kepada pemuda Spanyol.
> 
> Ivon salah seorang murid Juan dan dia sudah
> mendalami pencak silat sejak menjadi mahasiswa
> teknik mesin di Spanyol 10 tahun lalu dan kini dia
> aktif mengajarkan silat bagi para pelajar di
> Spanyol. Selain di kalangan mahasiswa dan siswa SMA,
> pencak silat juga diajarkan kepada anak-anak SD.
> ''Kalau kami ajarkan kepada anak-anak, mereka akan
> lebih lama menggeluti pencak silat,'' kata Ivan.
> 
> Walau terbilang baru mengenal silat, pesilat-pesilat
> Spanyol sudah banyak mengukir prestasi dalam
> kejuaraan internasional. Setidaknya, mereka sudah
> mengumpulkan 100 medali kejuaraan dunia. Mereka
> terhimpun dalam Federasi Pencak Silat Spanyol.
> Tetapi, Ivon terus mendalami ilmu silat ke
> negara-negara Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
> Pencak silat di Spanyol menggunakan silat Harimau
> Minangkabau sebagai dasar, tetapi pesilat di sana
> tidak hanya terpaku pada satu aliran. Ivon dan yang
> lainnya selalu aktif mengunjungi dan mendalami
> aliran-aliran silat di berbagai negara, terutama
> Indonesia.
> Di Spanyol pencak silat masih menjadi cabang
> olahraga yang tidak terkenal, berbeda dengan
> olahraga lainnya, seperti sepak bola. 
> 
> Namun, Ivon merasa senang karena sudah cukup banyak
> yang mengenal dan mempelajari silat. Sedikitnya ada
> 1.000 orang yang menjadi pesilat aktif di sana,
> sedangkan 4.000 orang hanya kadang-kadang berlatih.
> 
> Karena belum terkenal, saat menggelar kejuaraan
> belum banyak sponsor di Spanyol yang tertarik
> mendanai kegiatan ini. Dalam setiap kegiatan,
> terutama dalam lawatannya ke Bali dan Malaysia,
> pesilat-pesilat Spanyol harus menggaet sponsor dari
> Indonesia, yakni MGTH, sebuah perusahaan konsultan
> bisnis di Jakar

Re: [silatindonesia] Pencak Silat maju di Spanyol

2007-11-08 Terurut Topik SASTRANEGARA THARYANA
"Karena belum terkenal, saat menggelar kejuaraan belum
banyak sponsor di Spanyol yang tertarik mendanai
kegiatan ini. Dalam setiap kegiatan, terutama dalam
lawatannya ke Bali dan Malaysia, pesilat-pesilat
Spanyol harus menggaet sponsor dari Indonesia, yakni
MGTH, sebuah perusahaan konsultan bisnis di Jakarta
dan Melia Bali, sebuah hotel berbintang lima di
kawasan Nusa Dua, Bali." ( koran ...)

Ujung2nya ilmu silat tanpa sponsor mundur, jadi tetap
kunci sponsor penting, ilmu saja tidak cukup untuk
bisa maju dan berkembang.
Hanya bisa hidup dan berkembang dalam skala  kecil
saja, berupa silat rumahan, ngajarnya di rumah dan
halaman rumah.
Yang seharusnya menteri olah raga memperhatikan wajib
silat di seluruh sd, smp, sms, universitas , militer,
kepolisian dan institusi lain olah raganya 'Silat
Saja".

Negara harus mensponsori negaranya / rakyatnya /
bangsanya untuk mencari bibit unggul ke prestasi kelas
dunia. Dari dunia pendidikan silat masuk ke  institusi
formal atau non formal (ngo) akan lebih jelas kemajuan
suatau bangsa untuk kwantitas dan kwalitas silat.

Hebat sekali pusat dari Indonesia baik perusahaan atau
pemerintah sudah bisa mensponsori / mendanai kegiatan
silat di Luar Negeri seperti Spanyol. 

Acungan jempol untuk pendekar / Guru  besar silat
Spanyol, salam sukses untuk mengukir, mengembangan
silat di daratan Eropa.
Kegiatanya hampir mirip apa yang pernah di lakukan di
USA, hanya belum mencapai 100 medali, hanya 1 medali
untuk  juara dunia, 20 untuk nasional USA, silat lawan
karate dll. di USA semua tanpa sponsor.

Salam dari USA

Kang Yana


--- iwan setiawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> disana maju, disini nanem padi aja mundureh
> pencak silatnya ikutan  hi hi hi 
>
>   eh nggak deng, ntar ada yang protes ah!
>
>   salam maju
>
>
>   wans
> 
> Ian Samsudin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   maaf lupa..artikelnya di ambil dari:
>
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=312749&kat_id=308&kat_id1=&kat_id2=
> 
> 
> Ian Samsudin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Silat Spanyol pun Mulai Ukir Prestasi 
> 
> Keberhasilan dan sekaligus ancaman. Ini yang terjadi
> pada olahraga pencak silat Indonesia.
> Indonesia berhasil mengenalkan silat ke Eropa,
> termasuk Spanyol. Namun, bila atlet silat Tanah Air
> lengah, bisa jadi Spanyol yang banyak belajar dari
> Indonesia justru bisa menyodok.
> 
> Beberapa hari lalu lima pesilat Spanyol ke Bali
> untuk mendalami ilmu seni bela diri itu. Mereka
> latihan bersama dengan Perguruan Pencak Silat Bangau
> Putih dan Perguruan Pencak Silat Bhakti Negara.
> ''Kami selama dua hari di Bali untuk menyerap
> teknik-teknik ilmu silat di Bali,'' kata Ivon Perez,
> salah seorang pesilat Spanyol.
> 
> Ivon datang ke Bali bersama empat temannya, Mikel
> Aguirre, Ivan, Juanjo, dan Alfonso. Sebelumnya
> selama sepekan (19-25 Oktober) mereka mengikuti
> kejuaraan silat di Kelantan, Malaysia.
> 
> Silat mulai berkembang di Spanyol pada 1977 yang
> diperkenalkan oleh Juan, seorang warga Spanyol yang
> cukup lama menetap di Indonesia. Saat berada di
> Indonesia dia mendalami silat. Sekembalinya di
> Spanyol dia memperkenalkan silat dan mengajarkannya
> kepada pemuda Spanyol.
> 
> Ivon salah seorang murid Juan dan dia sudah
> mendalami pencak silat sejak menjadi mahasiswa
> teknik mesin di Spanyol 10 tahun lalu dan kini dia
> aktif mengajarkan silat bagi para pelajar di
> Spanyol. Selain di kalangan mahasiswa dan siswa SMA,
> pencak silat juga diajarkan kepada anak-anak SD.
> ''Kalau kami ajarkan kepada anak-anak, mereka akan
> lebih lama menggeluti pencak silat,'' kata Ivan.
> 
> Walau terbilang baru mengenal silat, pesilat-pesilat
> Spanyol sudah banyak mengukir prestasi dalam
> kejuaraan internasional. Setidaknya, mereka sudah
> mengumpulkan 100 medali kejuaraan dunia. Mereka
> terhimpun dalam Federasi Pencak Silat Spanyol.
> Tetapi, Ivon terus mendalami ilmu silat ke
> negara-negara Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
> Pencak silat di Spanyol menggunakan silat Harimau
> Minangkabau sebagai dasar, tetapi pesilat di sana
> tidak hanya terpaku pada satu aliran. Ivon dan yang
> lainnya selalu aktif mengunjungi dan mendalami
> aliran-aliran silat di berbagai negara, terutama
> Indonesia.
> Di Spanyol pencak silat masih menjadi cabang
> olahraga yang tidak terkenal, berbeda dengan
> olahraga lainnya, seperti sepak bola. 
> 
> Namun, Ivon merasa senang karena sudah cukup banyak
> yang mengenal dan mempelajari silat. Sedikitnya ada
> 1.000 orang yang menjadi pesilat aktif di sana,
> sedangkan 4.000 orang hanya kadang-kadang berlatih.
> 
> Karena belum terkenal, saat menggelar kejuaraan
> belum banyak sponsor di Spanyol yang tertarik
> mendanai kegiatan ini. Dalam setiap kegiatan,
> terutama dalam lawatannya ke Bali dan Malaysia,
> pesilat-pesilat Spanyol harus menggaet sponsor dari
> Indonesia, yakni MGTH, sebuah perusahaan konsultan
> bisnis di Jakarta dan Melia Bali, sebuah hotel
> berbintang lima di kawasan Nusa Dua, Bali.
> 
> Ivon yang didampingi teman

Re: [silatindonesia] Pencak Silat maju di Spanyol

2007-11-08 Terurut Topik iwan setiawan
disana maju, disini nanem padi aja mundureh pencak silatnya ikutan  hi hi 
hi 
   
  eh nggak deng, ntar ada yang protes ah!
   
  salam maju
   
   
  wans

Ian Samsudin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  maaf lupa..artikelnya di ambil dari:
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=312749&kat_id=308&kat_id1=&kat_id2=


Ian Samsudin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Silat Spanyol pun Mulai Ukir Prestasi 

Keberhasilan dan sekaligus ancaman. Ini yang terjadi pada olahraga pencak silat 
Indonesia.
Indonesia berhasil mengenalkan silat ke Eropa, termasuk Spanyol. Namun, bila 
atlet silat Tanah Air lengah, bisa jadi Spanyol yang banyak belajar dari 
Indonesia justru bisa menyodok.

Beberapa hari lalu lima pesilat Spanyol ke Bali untuk mendalami ilmu seni bela 
diri itu. Mereka latihan bersama dengan Perguruan Pencak Silat Bangau Putih dan 
Perguruan Pencak Silat Bhakti Negara. ''Kami selama dua hari di Bali untuk 
menyerap teknik-teknik ilmu silat di Bali,'' kata Ivon Perez, salah seorang 
pesilat Spanyol.

Ivon datang ke Bali bersama empat temannya, Mikel Aguirre, Ivan, Juanjo, dan 
Alfonso. Sebelumnya selama sepekan (19-25 Oktober) mereka mengikuti kejuaraan 
silat di Kelantan, Malaysia.

Silat mulai berkembang di Spanyol pada 1977 yang diperkenalkan oleh Juan, 
seorang warga Spanyol yang cukup lama menetap di Indonesia. Saat berada di 
Indonesia dia mendalami silat. Sekembalinya di Spanyol dia memperkenalkan silat 
dan mengajarkannya kepada pemuda Spanyol.

Ivon salah seorang murid Juan dan dia sudah mendalami pencak silat sejak 
menjadi mahasiswa teknik mesin di Spanyol 10 tahun lalu dan kini dia aktif 
mengajarkan silat bagi para pelajar di Spanyol. Selain di kalangan mahasiswa 
dan siswa SMA, pencak silat juga diajarkan kepada anak-anak SD. ''Kalau kami 
ajarkan kepada anak-anak, mereka akan lebih lama menggeluti pencak silat,'' 
kata Ivan.

Walau terbilang baru mengenal silat, pesilat-pesilat Spanyol sudah banyak 
mengukir prestasi dalam kejuaraan internasional. Setidaknya, mereka sudah 
mengumpulkan 100 medali kejuaraan dunia. Mereka terhimpun dalam Federasi Pencak 
Silat Spanyol. Tetapi, Ivon terus mendalami ilmu silat ke negara-negara Asia 
Tenggara, khususnya Indonesia.
Pencak silat di Spanyol menggunakan silat Harimau Minangkabau sebagai dasar, 
tetapi pesilat di sana tidak hanya terpaku pada satu aliran. Ivon dan yang 
lainnya selalu aktif mengunjungi dan mendalami aliran-aliran silat di berbagai 
negara, terutama Indonesia.
Di Spanyol pencak silat masih menjadi cabang olahraga yang tidak terkenal, 
berbeda dengan olahraga lainnya, seperti sepak bola. 

Namun, Ivon merasa senang karena sudah cukup banyak yang mengenal dan 
mempelajari silat. Sedikitnya ada 1.000 orang yang menjadi pesilat aktif di 
sana, sedangkan 4.000 orang hanya kadang-kadang berlatih.

Karena belum terkenal, saat menggelar kejuaraan belum banyak sponsor di Spanyol 
yang tertarik mendanai kegiatan ini. Dalam setiap kegiatan, terutama dalam 
lawatannya ke Bali dan Malaysia, pesilat-pesilat Spanyol harus menggaet sponsor 
dari Indonesia, yakni MGTH, sebuah perusahaan konsultan bisnis di Jakarta dan 
Melia Bali, sebuah hotel berbintang lima di kawasan Nusa Dua, Bali.

Ivon yang didampingi teman-temannya mengaku memilih berlatih silat pertama kali 
karena menyukai gerakannya yang mengandung unsur seni dan setelah itu karena 
unsur olahraganya. Dalam berbagai kejuaraan dunia, pesilat Spanyol umumnya 
lebih memilih kategori seni atau kembangan ketimbang tarungnya. ''Pencak silat 
memang mengandung unsur seni yang luar biasa,'' ungkap Ivon.

Untuk mengembangkan pencak silat di Spanyol, kata Ivan, ke depan pihaknya akan 
menggalakkan sosialisasi di sekolah-sekolah. Dengan cara itu silat lebih mudah 
berkembang. Cara lain dengan mengadakan kejuaraan silat di interen perguruan.
Berbeda dengan di Indonesia, di Spanyol pencak silat hanya disebut dengan silat 
karena lebih akrab dengan ucapan mereka. Kalau disebut dengan pencak silat, 
khawatir orang Spanyol akan sulit menyebutkannya dan pencak akan disebut dengan 
'penkak'. 
(aas ) 
__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



 

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] Pencak Silat maju di Spanyol

2007-11-08 Terurut Topik Ian Samsudin
maaf lupa..artikelnya di ambil dari:
  
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=312749&kat_id=308&kat_id1=&kat_id2=
  

Ian Samsudin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Silat Spanyol pun Mulai Ukir Prestasi 

Keberhasilan dan sekaligus ancaman. Ini yang terjadi pada olahraga pencak silat 
Indonesia.
Indonesia berhasil mengenalkan silat ke Eropa, termasuk Spanyol. Namun, bila 
atlet silat Tanah Air lengah, bisa jadi Spanyol yang banyak belajar dari 
Indonesia justru bisa menyodok.

Beberapa hari lalu lima pesilat Spanyol ke Bali untuk mendalami ilmu seni bela 
diri itu. Mereka latihan bersama dengan Perguruan Pencak Silat Bangau Putih dan 
Perguruan Pencak Silat Bhakti Negara. ''Kami selama dua hari di Bali untuk 
menyerap teknik-teknik ilmu silat di Bali,'' kata Ivon Perez, salah seorang 
pesilat Spanyol.

Ivon datang ke Bali bersama empat temannya, Mikel Aguirre, Ivan, Juanjo, dan 
Alfonso. Sebelumnya selama sepekan (19-25 Oktober) mereka mengikuti kejuaraan 
silat di Kelantan, Malaysia.

Silat mulai berkembang di Spanyol pada 1977 yang diperkenalkan oleh Juan, 
seorang warga Spanyol yang cukup lama menetap di Indonesia. Saat berada di 
Indonesia dia mendalami silat. Sekembalinya di Spanyol dia memperkenalkan silat 
dan mengajarkannya kepada pemuda Spanyol.

Ivon salah seorang murid Juan dan dia sudah mendalami pencak silat sejak 
menjadi mahasiswa teknik mesin di Spanyol 10 tahun lalu dan kini dia aktif 
mengajarkan silat bagi para pelajar di Spanyol. Selain di kalangan mahasiswa 
dan siswa SMA, pencak silat juga diajarkan kepada anak-anak SD. ''Kalau kami 
ajarkan kepada anak-anak, mereka akan lebih lama menggeluti pencak silat,'' 
kata Ivan.

Walau terbilang baru mengenal silat, pesilat-pesilat Spanyol sudah banyak 
mengukir prestasi dalam kejuaraan internasional. Setidaknya, mereka sudah 
mengumpulkan 100 medali kejuaraan dunia. Mereka terhimpun dalam Federasi Pencak 
Silat Spanyol. Tetapi, Ivon terus mendalami ilmu silat ke negara-negara Asia 
Tenggara, khususnya Indonesia.
Pencak silat di Spanyol menggunakan silat Harimau Minangkabau sebagai dasar, 
tetapi pesilat di sana tidak hanya terpaku pada satu aliran. Ivon dan yang 
lainnya selalu aktif mengunjungi dan mendalami aliran-aliran silat di berbagai 
negara, terutama Indonesia.
Di Spanyol pencak silat masih menjadi cabang olahraga yang tidak terkenal, 
berbeda dengan olahraga lainnya, seperti sepak bola. 

Namun, Ivon merasa senang karena sudah cukup banyak yang mengenal dan 
mempelajari silat. Sedikitnya ada 1.000 orang yang menjadi pesilat aktif di 
sana, sedangkan 4.000 orang hanya kadang-kadang berlatih.


Karena belum terkenal, saat menggelar kejuaraan belum banyak sponsor di Spanyol 
yang tertarik mendanai kegiatan ini. Dalam setiap kegiatan, terutama dalam 
lawatannya ke Bali dan Malaysia, pesilat-pesilat Spanyol harus menggaet sponsor 
dari Indonesia, yakni MGTH, sebuah perusahaan konsultan bisnis di Jakarta dan 
Melia Bali, sebuah hotel berbintang lima di kawasan Nusa Dua, Bali.

Ivon yang didampingi teman-temannya mengaku memilih berlatih silat pertama kali 
karena menyukai gerakannya yang mengandung unsur seni dan setelah itu karena 
unsur olahraganya. Dalam berbagai kejuaraan dunia, pesilat Spanyol umumnya 
lebih memilih kategori seni atau kembangan ketimbang tarungnya. ''Pencak silat 
memang mengandung unsur seni yang luar biasa,'' ungkap Ivon.

Untuk mengembangkan pencak silat di Spanyol, kata Ivan, ke depan pihaknya akan 
menggalakkan sosialisasi di sekolah-sekolah. Dengan cara itu silat lebih mudah 
berkembang. Cara lain dengan mengadakan kejuaraan silat di interen perguruan.
Berbeda dengan di Indonesia, di Spanyol pencak silat hanya disebut dengan silat 
karena lebih akrab dengan ucapan mereka. Kalau disebut dengan pencak silat, 
khawatir orang Spanyol akan sulit menyebutkannya dan pencak akan disebut dengan 
'penkak'. 
(aas ) 
__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



 

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] Pencak Silat maju di Spanyol

2007-11-08 Terurut Topik Ian Samsudin
Silat Spanyol pun Mulai Ukir Prestasi 



  Keberhasilan dan sekaligus ancaman. Ini yang terjadi pada olahraga pencak 
silat Indonesia.
  Indonesia berhasil mengenalkan silat ke Eropa, termasuk Spanyol. Namun, bila 
atlet silat Tanah Air lengah, bisa jadi Spanyol yang banyak belajar dari 
Indonesia justru bisa menyodok.
   
  Beberapa hari lalu lima pesilat Spanyol ke Bali untuk mendalami ilmu seni 
bela diri itu. Mereka latihan bersama dengan Perguruan Pencak Silat Bangau 
Putih dan Perguruan Pencak Silat Bhakti Negara. ''Kami selama dua hari di Bali 
untuk menyerap teknik-teknik ilmu silat di Bali,'' kata Ivon Perez, salah 
seorang pesilat Spanyol.
   
  Ivon datang ke Bali bersama empat temannya, Mikel Aguirre, Ivan, Juanjo, dan 
Alfonso. Sebelumnya selama sepekan (19-25 Oktober) mereka mengikuti kejuaraan 
silat di Kelantan, Malaysia.
   
  Silat mulai berkembang di Spanyol pada 1977 yang diperkenalkan oleh Juan, 
seorang warga Spanyol yang cukup lama menetap di Indonesia. Saat berada di 
Indonesia dia mendalami silat. Sekembalinya di Spanyol dia memperkenalkan silat 
dan mengajarkannya kepada pemuda Spanyol.
   
  Ivon salah seorang murid Juan dan dia sudah mendalami pencak silat sejak 
menjadi mahasiswa teknik mesin di Spanyol 10 tahun lalu dan kini dia aktif 
mengajarkan silat bagi para pelajar di Spanyol. Selain di kalangan mahasiswa 
dan siswa SMA, pencak silat juga diajarkan kepada anak-anak SD. ''Kalau kami 
ajarkan kepada anak-anak, mereka akan lebih lama menggeluti pencak silat,'' 
kata Ivan.
   
  Walau terbilang baru mengenal silat, pesilat-pesilat Spanyol sudah banyak 
mengukir prestasi dalam kejuaraan internasional. Setidaknya, mereka sudah 
mengumpulkan 100 medali kejuaraan dunia. Mereka terhimpun dalam Federasi Pencak 
Silat Spanyol. Tetapi, Ivon terus mendalami ilmu silat ke negara-negara Asia 
Tenggara, khususnya Indonesia.
  Pencak silat di Spanyol menggunakan silat Harimau Minangkabau sebagai dasar, 
tetapi pesilat di sana tidak hanya terpaku pada satu aliran. Ivon dan yang 
lainnya selalu aktif mengunjungi dan mendalami aliran-aliran silat di berbagai 
negara, terutama Indonesia.
  Di Spanyol pencak silat masih menjadi cabang olahraga yang tidak terkenal, 
berbeda dengan olahraga lainnya, seperti sepak bola. 
   
  Namun, Ivon merasa senang karena sudah cukup banyak yang mengenal dan 
mempelajari silat. Sedikitnya ada 1.000 orang yang menjadi pesilat aktif di 
sana, sedangkan 4.000 orang hanya kadang-kadang berlatih.
   
   
  Karena belum terkenal, saat menggelar kejuaraan belum banyak sponsor di 
Spanyol yang tertarik mendanai kegiatan ini. Dalam setiap kegiatan, terutama 
dalam lawatannya ke Bali dan Malaysia, pesilat-pesilat Spanyol harus menggaet 
sponsor dari Indonesia, yakni MGTH, sebuah perusahaan konsultan bisnis di 
Jakarta dan Melia Bali, sebuah hotel berbintang lima di kawasan Nusa Dua, Bali.
   
  Ivon yang didampingi teman-temannya mengaku memilih berlatih silat pertama 
kali karena menyukai gerakannya yang mengandung unsur seni dan setelah itu 
karena unsur olahraganya. Dalam berbagai kejuaraan dunia, pesilat Spanyol 
umumnya lebih memilih kategori seni atau kembangan ketimbang tarungnya. 
''Pencak silat memang mengandung unsur seni yang luar biasa,'' ungkap Ivon.
   
  Untuk mengembangkan pencak silat di Spanyol, kata Ivan, ke depan pihaknya 
akan menggalakkan sosialisasi di sekolah-sekolah. Dengan cara itu silat lebih 
mudah berkembang. Cara lain dengan mengadakan kejuaraan silat di interen 
perguruan.
  Berbeda dengan di Indonesia, di Spanyol pencak silat hanya disebut dengan 
silat karena lebih akrab dengan ucapan mereka. Kalau disebut dengan pencak 
silat, khawatir orang Spanyol akan sulit menyebutkannya dan pencak akan disebut 
dengan 'penkak'. 
(aas ) 
 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]