Wa'alaikum salam
menambahkan cerita mas Herman sedikit, pemandangan yg sama jg ada di
negeri asal kungfu, China. Yg saya terkesan dg kota2 disana adalah,
dimana2 ada taman. Sewaktu saya berkunjung ke Shanghai, saya jg
penasaran dan menyempatkan diri datang ke people's park. Saya datang
sekitar jam 6 pagi, cuaca masih agak gelap dan suhu saat itu dibawah
10 derajat. Ternyata meskipun dingin2 begitu, taman tsb penuh dg
orang2 yg berlatih chikung taichi. Ada yg berlatih sendirian, ada yg
rame2, dg bermacam2 gaya. Sewaktu saya balik ke hotel, di taman kecil
disamping hotel, ternyata ada juga group2 yg berlatih taichi
disana. Hari berikutnya ketika saya pergi ke beberapa tempat yg
lain, pemandangan yg sama jg saya saksikan.
Dulu sewaktu Satria Nusantara sedang jaya2nya, dimana orang2 berlatih
SN. Namun orang2 kita ini hangat2 tai ayam (maaf..), setelah beberapa
lama, pemandangan seperti itu udh jarang saya lihat. Padahal latihan
chi seperti itu gak bisa diharapkan mendapatkan hasil yg maksimal kalo
hanya dalam tempo yg singkat butuh usaha yg lama dan
konsisten.
--- In silatindonesia@yahoogroups.com, Herman B [EMAIL PROTECTED] wrote:
Assaamu'alaikum
Sekedar sharing aja nih temen-temen. Beberapa bulan lalu saya
sempet ditugaskan ke Hongkong dan pada pagi hari Minggu saya sempatkan
olahraga di lapangan Victoria Park di daerah Causewaybay. Dan saya
sangat takjub dengan kondisi di taman tersebut, karena begitu banyak
yang berolahraga di sana, dari mulai anak kecil sampai kakek/nenek
yang usianya saya taksir lebih dari 70 tahun. Dari bermanca-macam olah
raga yang dilakukan saya melihat terdapat satu jenis olah raga yang
paling banyak peminatnya yaitu Tai Chi. Hampir semua sudut lapangan
terdapat kelompok orang yang sedang melakukan gerakan Tai Chi, ada
yang tangan kosong, pakai pedang, pakai kipas, dll. Kalau dilihat dari
gerakan ada yang lembut dan juga ada yang keras. Dan pesertanya juga
beragam ada yang tua dan ada yang muda. Dan sepanjang pengetahuan saya
tidak ada yang belajar beladiri lain, mungkin belajarnya di tempat
tertutup.
Dari hal di atas saya menarik pelajaran, sebuah negara yang maju
dan identik dengan negara bisnis, mereka masih menjaga budaya mereka
dengan baik dan menjadikannya sekaligus menjadi olah raga terbanyak
peminatnya. Nah kita ini punya budaya silat, yang tentunya sama-sama
olah raga beladiri, seharusnya kita mampu berbuat lebih baik dari
Hongkong, menjadikan silat sebagai olah raga favorit dan olah raga
massal yang bisa diikuti oleh seluruh usia.
Mungkin itu sekedar cerita, mungkin ada yang bisa diambil manfaatnya
Wassalamu'alaikum
Herman
-
Expecting? Get great news right away with email Auto-Check.
Try the Yahoo! Mail Beta.
[Non-text portions of this message have been removed]