RE: [silatindonesia] pembukaan 'Candradimuka Martial Arts'

2007-05-29 Terurut Topik Eryanto Nugroho
Mas Ian, mas Eko dan sahabat silat semua. Terimakasih, mohon doanya. 

 

Salam,

ery

Ps: internet di tempat saya entah kenapa beberapa hari ini lagi ambrol, jadi
sementara agak sulit baca milis ataupun discussion forum :-(

 

  _  

From: silatindonesia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Eko Hadi
Sent: Monday, May 28, 2007 4:30 PM
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [silatindonesia] pembukaan 'Candradimuka Martial Arts'

 

Selamat Ya Mas  maaf tidak bisa hadir BTW semoga ini sebagai awal
munculnya padepokan2 selanjutnya .

Eko Hadi S
Corporate Legal  Compliance
PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
Telp: 021-3916160, Ext.212 

- Original Message - 
From: Ian Samsudin 
To: silatindonesia@ mailto:silatindonesia%40yahoogroups.com
yahoogroups.com 
Sent: Monday, May 28, 2007 1:46 PM
Subject: [silatindonesia] pembukaan 'Candradimuka Martial Arts'

CANDRADIMUKA MARTIAL ARTS CENTER Mendidik Generasi 'Play Station' menjadi
'Ksatria Gatotkaca' Tetuko, demikian namanya ketika terlahir sebagai bayi.
Pengeran yang berasal dari Pringgodani ini di kemudian hari dikenal dengan
nama : Gatotkaca. Muncul di tengah suasana yang memprihatinakan, keresahan
sosial dimana-mana, kehancuran moralitas, korupsi merejalela, hawa nafsu
menjela tiada henti dengan semakin dekatnya ancaman terjadinya perang
Bharata Yudha; Orang tua Tetuko, yaitu Bima dan Arimbi memutuskan untuk
mengirim anak mereka ke para Dewa agar ditempa di kawah Candradimuka supaya
dapat menjadi pribadi yang handal, tangguh, satria, siap menghadapi segala
tantangan dengan memaksimalkan semua potensi dirinya. Itulah KAWAH
CANDRADIMUKA, tempat penggodakan dan penempaan seorang kstaria. Dari tempaan
di kawah itulah, lahir seorang Satria gagah perkasa berjuluk Gatotkaca,
dengan otot kawat, tulang besi dan semangat baja. Cerita di atas merupakan
legenda perang
bharata yudha, yang juga populer di nusantara, khusunya perwayangan tanah
Jawa. Tampaknya bukan tanpa alasan jika pada abad millenium ini, abad serba
canggih dengan teknologi tinggi ini, jaman HP dan komputerisasi; nama kawah
CANDRADIMUKA dikutip dan menjadi icon bagi tempat penempaan diri melalui
sarana beladiri. Inilah Candradimuka Martial Arts. Griya Tiga Angsa ke
Candradimuka Bertempat di Griya Tiga Angsa, Jalan Pondok Cabe Raya no.5,
Pondok Cabe, Jakarta; sebuah tempat pembinaan beladiri baru telah berdiri.
Candradimuka Martial Arts. Dirintis oleh para praktisi, penggemar, penggiat
dan pecinta beladiri dengan dipelopori oleh Mas Ery Nugroho dan Sensei
Bambang, tempat ini secara resmi dibuka dan diresmikan. Dengan sebuah
perayaan sederhana dan penuh rasa kekeluargaan, peresmian tempat ini
dilakukan; yang dihadiri oleh kurang lebih 35-an partisipan beladiri dari
berbagai disiplin ilmu termasuk : pencak silat (cingkrik goning), aikido,
taekwondo, jet
kun do, juga para seniman dan pecinta beladiri lainnya. Dalam sambutan
pembukaannya Mas Ery Nugroho mengatakan bahwa Candradimuka Martial Arts
center memang mengambil jiwa dari kisah gatotkaca yang ditempa dan digodok
pada kawah ini sehingga menjadi Satria hebat, sakti-mandraguna. Dalam
konteks dunia modern, diharapkan para praktisi beladiri di Candradimuka
Martial Arts dapat menempa diri dan digodok agar keluar dari 'kawah' ini
menjadi pribadi yang lebih baik, lebih memiliki kualtias manusia ungul yang
diperlukan dalam kehidupan modern; yang di dalamnya termasuk kualitas
unggul, ulet tangguh, tabah, pecya diri dan sekaligus rendah hati. Mengutip
ucapan seorang pinisepuh beladiri, Ery Nugroho, melanjutkan bahwa sebenarnya
pemerintah dapat menghemat biaya yang luar biasa besar bagi pembinaan
generasi muda dengan mendukung program penempaan diri dengan sarana
beladiri. Dengan beladiri dapat menjauhan kaum muda, misalnya, dari narkoba
dan dapat dibayangkan berapa
biaya yang dapat dihemat untuk pengobatan dan pusat-pusat rehabilitasi
narkoba. Sensei Bambang dari Aikido menegaskan bahwa sebuah 'dojo' (tempat
latihan) yang bisa menampung banyak aliran beladiri; tempat tersebut
sebenarnya diberkahi. Dalam jaman canggih sekarang ini, dunia beladiri juga
dapat berperan dalam membentuk jaringan atau network bagi hubungan sosial;
sebuah ajang untuk bersosialisasi dan bersilaturahmi, lepas dari asal aliran
beladiri atau perguruan. Untuk membangun sebuah jaringan yang kokoh,
diperlukan kepercayaan; suatu hal yang boleh terbilang sulit di dapat pada
era yang pernih ketidakpastian ini. Namun dengan beladiri dan Candradimuka,
semua hal tersebut menjadi mungkin. Acara pembukaan Candradimuka kemudian
dilanjutkan dengan sedikit peragaan beberapa beladiri yang diayomi oleh
badan ini yaitu : aikido yang langsung dibawakan oleh Sensei Bambang dengan
diberi penjelasan oleh murid belaiau yang wanita; disusul atraksi pencak
silat
tradisionil Cingkrik Goning yang secara bergantian ditampilkan oleh bule
Ray, lutfi dan Tubagus Bambang sendiri; tidak ketinggalan tampilan kaki yang
mengagumkan dari praktisi taekwondo. Usai 'perkenalan' ala beladiri

Re: [silatindonesia] pembukaan 'Candradimuka Martial Arts'

2007-05-28 Terurut Topik Eko Hadi
  Selamat Ya Mas  maaf tidak bisa hadir BTW semoga ini sebagai awal 
munculnya padepokan2 selanjutnya .

  Eko Hadi S
  Corporate Legal  Compliance
  PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
  Telp: 021-3916160, Ext.212 

- Original Message - 
From: Ian Samsudin 
To: silatindonesia@yahoogroups.com 
Sent: Monday, May 28, 2007 1:46 PM
Subject: [silatindonesia] pembukaan 'Candradimuka Martial Arts'


CANDRADIMUKA MARTIAL ARTS CENTER Mendidik Generasi 'Play Station' menjadi 
'Ksatria Gatotkaca' Tetuko, demikian namanya ketika terlahir sebagai bayi. 
Pengeran yang berasal dari Pringgodani ini di kemudian hari dikenal dengan nama 
: Gatotkaca. Muncul di tengah suasana yang memprihatinakan, keresahan sosial 
dimana-mana, kehancuran moralitas, korupsi merejalela, hawa nafsu menjela tiada 
henti dengan semakin dekatnya ancaman terjadinya perang Bharata Yudha; Orang 
tua Tetuko, yaitu Bima dan Arimbi memutuskan untuk mengirim anak mereka ke para 
Dewa agar ditempa di kawah Candradimuka supaya dapat menjadi pribadi yang 
handal, tangguh, satria, siap menghadapi segala tantangan dengan memaksimalkan 
semua potensi dirinya. Itulah KAWAH CANDRADIMUKA, tempat penggodakan dan 
penempaan seorang kstaria. Dari tempaan di kawah itulah, lahir seorang Satria 
gagah perkasa berjuluk Gatotkaca, dengan otot kawat, tulang besi dan semangat 
baja. Cerita di atas merupakan legenda perang
bharata yudha, yang juga populer di nusantara, khusunya perwayangan tanah 
Jawa. Tampaknya bukan tanpa alasan jika pada abad millenium ini, abad serba 
canggih dengan teknologi tinggi ini, jaman HP dan komputerisasi; nama kawah 
CANDRADIMUKA dikutip dan menjadi icon bagi tempat penempaan diri melalui sarana 
beladiri. Inilah Candradimuka Martial Arts. Griya Tiga Angsa ke Candradimuka 
Bertempat di Griya Tiga Angsa, Jalan Pondok Cabe Raya no.5, Pondok Cabe, 
Jakarta; sebuah tempat pembinaan beladiri baru telah berdiri. Candradimuka 
Martial Arts. Dirintis oleh para praktisi, penggemar, penggiat dan pecinta 
beladiri dengan dipelopori oleh Mas Ery Nugroho dan Sensei Bambang, tempat ini 
secara resmi dibuka dan diresmikan. Dengan sebuah perayaan sederhana dan penuh 
rasa kekeluargaan, peresmian tempat ini dilakukan; yang dihadiri oleh kurang 
lebih 35-an partisipan beladiri dari berbagai disiplin ilmu termasuk : pencak 
silat (cingkrik goning), aikido, taekwondo, jet
kun do, juga para seniman dan pecinta beladiri lainnya. Dalam sambutan 
pembukaannya Mas Ery Nugroho mengatakan bahwa Candradimuka Martial Arts center 
memang mengambil jiwa dari kisah gatotkaca yang ditempa dan digodok pada kawah 
ini sehingga menjadi Satria hebat, sakti-mandraguna. Dalam konteks dunia 
modern, diharapkan para praktisi beladiri di Candradimuka Martial Arts dapat 
menempa diri dan digodok agar keluar dari 'kawah' ini menjadi pribadi yang 
lebih baik, lebih memiliki kualtias manusia ungul yang diperlukan dalam 
kehidupan modern; yang di dalamnya termasuk kualitas unggul, ulet tangguh, 
tabah, pecya diri dan sekaligus rendah hati. Mengutip ucapan seorang pinisepuh 
beladiri, Ery Nugroho, melanjutkan bahwa sebenarnya pemerintah dapat menghemat 
biaya yang luar biasa besar bagi pembinaan generasi muda dengan mendukung 
program penempaan diri dengan sarana beladiri. Dengan beladiri dapat menjauhan 
kaum muda, misalnya, dari narkoba dan dapat dibayangkan berapa
biaya yang dapat dihemat untuk pengobatan dan pusat-pusat rehabilitasi 
narkoba. Sensei Bambang dari Aikido menegaskan bahwa sebuah 'dojo' (tempat 
latihan) yang bisa menampung banyak aliran beladiri; tempat tersebut sebenarnya 
diberkahi. Dalam jaman canggih sekarang ini, dunia beladiri juga dapat berperan 
dalam membentuk jaringan atau network bagi hubungan sosial; sebuah ajang untuk 
bersosialisasi dan bersilaturahmi, lepas dari asal aliran beladiri atau 
perguruan. Untuk membangun sebuah jaringan yang kokoh, diperlukan kepercayaan; 
suatu hal yang boleh terbilang sulit di dapat pada era yang pernih 
ketidakpastian ini. Namun dengan beladiri dan Candradimuka, semua hal tersebut 
menjadi mungkin. Acara pembukaan Candradimuka kemudian dilanjutkan dengan 
sedikit peragaan beberapa beladiri yang diayomi oleh badan ini yaitu : aikido 
yang langsung dibawakan oleh Sensei Bambang dengan diberi penjelasan oleh murid 
belaiau yang wanita; disusul atraksi pencak silat
tradisionil Cingkrik Goning yang secara bergantian ditampilkan oleh bule 
Ray, lutfi dan Tubagus Bambang sendiri; tidak ketinggalan tampilan kaki yang 
mengagumkan dari praktisi taekwondo. Usai 'perkenalan' ala beladiri ini, semua 
partisipan pun saling beramah tamah dan bertukar ilmu dan pikiran. Fasiltas 
Gedung Griya Tiga Angsa dan Candradimuka Sarana latihan di Gedung Griya Tiga 
Angsa, tempat Candradimuka Martial Arts berada, dapat dikatakan memadai. Lantai 
satu merupakan front office dan sekaligus tempat penjualan souvenir beladiri: 
kaos-kaos, buku-buku, VCD, paching pad, sarung tinju, dan lain-lain.. Tempat