RE: [tanya-jawab] Tanya FTP Server yg punya feature Auto Delete file

2006-06-07 Terurut Topik mastri
Saya gak tahu ada tau tidak ftp server seperti itu, 

*kalau gak ada*, bikin cron aja. Upload directory kan pasti terlokalisir, di
find aja tiap malam yang umur nya lebih dari 30 hari lansung di kick off tuh
file. Gak hafal syntax crontab ama find, tapi sih mestinya bisa didapat dari
man find dan man cron(tab) :)

tri

-Original Message-
From: emailuntukmilis emailuntukmilis [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 07 Juni 2006 14:51
To: tanya-jawab@linux.or.id
Subject: [tanya-jawab] Tanya FTP Server yg punya feature Auto Delete file

Hi all,

Mau tanya, apakah ada Linux FTP server yg mempunyai feature Auto delete file
?.
Maksud saya, ingin membatasi umur file yang di upload HANYA 30 HARI saja.



-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



RE: [tanya-jawab] sorry oot soal DB nih

2006-06-05 Terurut Topik mastri
Urun rembug ya, dah lama gak nulis di milsi ini. (ehm, semoga gak dianggap
memperpanjang topik OOT :)

Mungkin bisa juga di identifikasi dari perilaku databasenya, misal:

1. apakah traffic yang rame itu traffic WRITE apa READ ? tipikal database
system tidak berimbang, kebanyakan sih READ nya lebih banyak daripada WRITE
nya. Kalau polanya begini, clustering mungkin agak overkill, buat aja
master-slave replication. WRITE ke master, READ nya di sebar ke semua slave.
Yang perlu identifikasi lagi, seberapa REAL TIME kebutuhan informasi nya ?
kalau harus real time ya berarti update di master harus 'transactional' di
replicate ke slave, load traffic antara master ama slave agak berat, tapi
kan bisa di buat dedicated. Pasang gigabit khusus antara master ama slave
tidak boleh ada yang lain. Kalau nggak terlalu perlu real time, boleh ada
delay, bisa di synchronize pas traffic agak longgar, misal jam 3 pagi.
Asumsi nya, traffic yang super super banyak itu tidak terjadi 24 jam sehari
7 hari seminggu dan 365 hari setahun (atau 366 kalau tahun kabisat :).
Intinya, kenali perilaku database kita, sesuaikan solusinya. Mungkin, untuk
aplikasi seperti banking asumsi WRITE less than READ tidak berlaku ya.
Pendekatan selanjut nya lebih feasible.

2. kalau system nya sedemikian besar, tapi ini pendekatan dari software yang
menyimpan ke database, bukan databasenya an sich, system nya di partisi!
Maksud nya, kalau memang terlalu besar untuk menyimpan data HR dan finance
di satu tempat, kenapa tidak dipisah jadi 2 database, beda physical system
dan jaringan, dan bikin bridge aplikasi untuk menjembatani kebutuhan
referensi data. Day to day transaksi kan HR dan Finance misal nya tidak
terlalu sering saling tergantung. Kalau HR kantor pusat dan cabang terlalu
besar, kenapa tidak di pisah saja ? kalau sudah longgar, di merge. Orangkan
tidak selalu ngolah data HR kantor pusat dan cabang *berbarengan*. Partisi,
delegasikan load! Intinya, kenali perilaku system / software kita,
delegasikan load nya. Pendekatan ini agak sudah kalau system nya sudah jadi,
dan posisi kita 'cuma' DBA, tidak dalam kewenangan menentukan software
development policy

3. tentu saja, tool bawaan DBMS nya untuk meng identifikasi bottleneck nya
dimana fardhu atau wajib hukumnya untuk di gunakan dulu untuk tune up.
Oracle kayak nya ngasih info lengkap banget dimana saja bottle neck dari
database kita. Gak tahu yang lain .

4. hardware nya super super high end ? ;) kecuali kita kerja di NSA nya
amrik (no cush agency :), pokok nya tempat nongkronya dedengkot IT negeri
paman sam), asal ada dana, percaya deh, kita masih bisa upgrade hardware
kita ke level *higher* end! 

Salam,

Tri

-Original Message-
From: diditdr [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 06 Juni 2006 11:08
To: tanya-jawab@linux.or.id
Subject: Re: [tanya-jawab] sorry oot soal DB nih


Mirza Khadnezar wrote:
> ada cara ?
> seperti clustering DB ?
> atau sejenisnya ?
>
> On 6/5/06, Mirza Khadnezar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> udah dari segi H/W dah super high end server deh
>>
>>
>> On 6/5/06, m Ilhami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> > On 6/5/06, Mirza Khadnezar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> > > gini ada 3 server
>> > > dengan traffic super super super banyak
>> > > ada yang bisa bantuin selain clustering DB ?
>> > >


-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



[tanya-jawab] iptables rule untuk pop email

2006-05-30 Terurut Topik masTri

permisi, lagi belajar nyetting gateway Linux pake iptables, selama ini pake
linux cuma buat ngetik OpenOffice :D

saya punya ip private 10.0.0.0/8, masuk ke gateway melalui eth2. gateway saya
koneksi radio ke 202.x.x.x melalui eth1.

ip forward sudah di on kan di /proc/.../ip_forward (isi nya 1)

mail smtp saya ada di gateway, smtp.mycompany.com (jadi smtp.mycompany.com dan
gateway.mycompany.com satu mesin)

iptables nya gimana ya ? yang sudah saya coba

INPUT (default nya DROP)
 koneksi anywhere to anywhere destination port 110 ACCEPT
 koneksi anywhere to anywhere destination port 25 ACCEPT
 koneksi anywhere to anywhere source port 25 ACCEPT

FORWARD (default DROP)
 10.0.0.0/8 to anywhere ACCEPT

OUTPUT (default nya ACCEPT)

iptables --table nat nya default ACCEPT semua.


di client (komputer dengan ip private), outlook nya outgoing saya set ke
gateway. tapi pop3 saya perlu download dari server lain di luar sana,
pop3.mycompany.com.

pas saya tes koneksi di outlook, smtp nyambung (tentu lah wong di gateway),
*tetapi pop3 nya failed*

waktu saya coba pake cmd shell (windows bo, gak ada bash :), telnet
pop3.mycompany.com 110 connect, artinya initiating connection ke port 110 di
luar sana sudah connect kan ?

di outlook dibilang pop3 email saya ditemukan tetapi tidak respond, 
saya kurang

rule apa ya ?

terima kasih sekali atas berkenan membantu nya :)

tri


--
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Web Base Program menggunakan PHP

2006-05-19 Terurut Topik masTri


AFAIK.
mrtg klo gak salah memakai cgi (perl ?), jadi memang tidak perlu php. means,
memang kayak nya php nya belum kesetup.

kalau server development sih prinsip nya kan software / component itu mending
ada gak dipakai daripada pas butuh gak ada. jadi, cara naif nya, install semua
rpm yang berbau php, apache, (mysql mungkin).

issue nya kalau server operasional kan ingin meminimalkan software / component
yang terinstall. more software means more bug means more hole to watch.

apache pasti sudah terinstall. so, mungkin paket 1 dan 2 yang harus di 
install.

paket 3 itu untuk main php di command line, mestinya gak butuh. paket 4 saya
rasa tidak, kalau kita sudah set php nya sebagai apache module, untuk apa cgi
version nya ?

lama sekali tidak mainan mandriva, tetapi gak ada paket php-common nya ya ?

salam,

tri

Quoting Arief Fadillah <[EMAIL PROTECTED]>:



Sepertinya Web Servernya belum support PHP.

Saya coba jalankan perintah # uprmi php yang keluar seperti dibawah ini

# urpmi php
1- apache2-mod_php-2.0.48_4.3.4-1mdk.i586
2- mod_php-4.3.4-1mdk.i586
3- php-cli-4.3.4-1mdk.i586
4- php-cgi-4.3.4-1mdk.i586
What is your choice? (1-4)

Pertanyaannya, mana yang harus saya pilih supaya program
tersebut bisa jalan.

Sebelumnya Terima kasih untuk yang bisa membantu.





--
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] baca etc/passwd

2006-05-10 Terurut Topik masTri


/etc/passwd dan /etc/shadow kan file text.
ya di cat atau di less atau di more aja

membaca password didalam nya (decrypt) itu masalah lain. kata nya, di 
unix/linux

password kandi hash memakai 'one way' encryption, jadi teori nya tidak mungkin
mendecrypt password clear text nya dari chiper text nya.

at least, kalau dapet /etc/shadow nya, bisa brute force pake dictionary based

AFAIK. di Linux, /etc/passwd permission nya semua bisa read, kalau /etc/shadow
cuma root yang bisa baca.

tri

Quoting Bad Boy <[EMAIL PROTECTED]>:


Salam kenal..

Saya new_bie..
Mo nanya, kalau ngbaca file etc/psswd ato etc/shadow gmana yach??
Pa pake software? Kalau ia, boleh share??
pliz..

thank's.





--
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



[tanya-jawab] diskusi: Linux Distro for Software Developer

2006-04-26 Terurut Topik masTri

sekedar diskusi iseng, just wonder aja

yang dimaksud software develop bukan compile kernel atau software 
'techie' macam

ngompile OpenOffice :). tapi misal mau bikin simpeg, simduk, simponi, simpanan
dan sebagainya (tipikal orang indo kalau bikin sofware apa aja namanya: sistem
informasi blablabla)

I means, apa ya distro linux yang enak untuk 'business software' development.
Mau bikin simpeg pake Kdevelop trus pake C++ sih ya boleh saja, tapi .. koq
agak maksa.

Pilihan 'business software development' di Linux apa aja ya ? karakteristik
business software kan tipikal nya: database minded, operasi utama nya cuma
CRUD, gak banyak operasi neko neko, tapi dead line gila, jadi kalau bikin
tampilan windows form aja seharian ya repot. Kalau pake VB di Windows kan bisa
tuh bikin tampilan GUI dalam satu menit --> cocok untuk business software
development

Untuk teknologi web boleh lah pake PHP, tapi ya editor nya paling banter pake
Kate or KWrite. Desain web ? kalau bilang Quanta sudah bisa nyaingin 
Macromedia

Dreamweaver koq kayaknya agak narsis :( Jujur aja, meski hostingnya di Linux,
kalau saya sih desain web nya sering nya pake Dreamweaver dulu, di dunia M$
Windoez.

Web pake Java  mungkin udah mature, framework nya. Apache, Tomcat dll dll
nyamature, tapi.. ya itu, orang desain flash nya pake apa ? apa mau pake
openoffice impress trus di export ke flash ? :(


Untuk client/server paling banter Java dengan segala plus minus nya. 
(Yang anti

client/server dan beriman pada keyakinan semua software sekaran harus web
based, mohon permisi nya). Mono kayak nya belum rame dipake orang, meski
kemarin download ada distro turunan Knoppix yang dedicated to popularize Mono!
(Monoppix!) Gambas nya si VB Clone masih baru banget, kayak nya sih belum
proven.

Mau bikin aplikasi database/GUI memakai Python+Gtk ? are you kidding ?

kayaknya tool untuk development 'business software' di Linux masih agak minim,
terutama untuk kelompok pengguna linux yang modi (moeka discount, baca 
hobi ama

yang gratisan :). Yang bayar pun kayaknya gak pilihannya tidak sebanyak di M$
Windows.

kembali ke judul email, ada yang pernah dapet Distro Linux yang specialized
untuk development 'business computing software' ?

please let me know








--
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis