[Urang Sunda] 2,5% tidaklah cukup dr milist sebelah
Itung2an ahhh... :D - Forwarded Message From: Mas Teguh [EMAIL PROTECTED] Coba hitung sedekah kita ? 2,5% tidak cukup? coba jajal sedekah 10% By Ust. Yusuf Mansyur Sedekah 2,5% tidaklah cukup. Temans, barangkali sekarang ini zamannya minimalis. Sehingga ke sedekah juga hitung-hitungannya jadi minimalis. Angka yang biasa diangkat, 2,5%. Kita coba ilustrasikan dengan perkalian sepuluh kali lipat bahwa sedekah minimalis itu tidak punya pengaruh yang signifikan. (Mengapa perkalian 10? Diambil dari surat Al-An'aam : 160 ; Barang siapa membawa amal baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya, dan barang siapa yang membawa amal perbuatan jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedkitpun tidak dianiaya (dirugikan)) Inilah kiranya Matematika Sedekah, bahwa : 10 - 1 = 19 (angka 1 dikalikan 10 kali lipat) dan 10 - 10 = 100 (angka 10 dilakikan 10 kali lipat) Lihat contoh berikut: Seorang karyawan mempunyai gaji Rp. 1 jt dan dia punya pengeluaran rutin Rp. 1,5 jt Kemudian dia sedekah 2,5% dari penghasilan. Maka kita dapat perhitungan sbb : Sedekah 2,5% dari Rp. 1.000.000 = Rp. 25.000 Maka tercatat di atas kertas Rp. 1.000.000 - Rp. 25.000 = Rp. 975.000 Tapi Rp. 975.000 bukan hasil akhir, karena Allah akan mengembalikan lagi 2,5% dari yang dia keluarkan sebanyak 10 kali lipat atau sebesar Rp. 250.000,-. Sehingga dia bakal mendapatkan rezeki min haitsu laa yahtasib (Rezeki tak terduga) sebesar : Rp. 975.000,- + Rp. 250.000,- = Rp. 1.225.000,- Masih minus Rp. 275.000,- karena pengeluarannya Rp. 1,5 jt Pemasukan Pengeluaran 1,000,000 1,500,000 Sedekah 2,5% (25,000) Saldo Sementara 975,000 Saldo + dari Allah 250,000 Saldo setelah sedekah 1,225,000 Masih minus (275,000) Coba jajal sedekah 10% Sedekah 10% dari Rp. 1.000.000,- = Rp. 100.000,- Maka tercatat di atas kertas Rp. 1.000.000,- - Rp. 100.000,- = Rp. 900.000,- Memang kurangnya lebih banyak, tapi ini belum hasil akhir. karena Allah akan mengembalikan lagi 10% dari yang dia keluarkan sebanyak 10 kali lipat atau sebesar Rp. 1.000.000,-. Sehingga dia bakal mendapatkan rezeki min haitsu laa yahtasib (Rezeki tak terduga) sebesar : Rp. 900.000 + Rp. 1.000.000 = Rp. 1.900.000 Dengan perhitungan ini, dia berhasil mengubah penghasilannya menjadi melewati angka pengeluaran yang Rp. 1,5 jt itu. Bahkan ada kelebihan saldo Rp. 400.000,- Pemasukan Pengeluaran 1,000,000 1,500,000 Sedekah 10% (100,000) Saldo Sementara 900,000 Saldo + dari Allah 1,000,000 Saldo setelah sedekah 1,900,000 Punya saldo lebih 400,000 Coba jajal sedekah 15 % dari pengeluaran kita Sedekah 15 % dari Rp. 1.000.000,- = Rp. 150.000,- Maka tercatat di atas kertas Rp. 1.000.000,- - Rp. 150.000,- = Rp. 850.000,- Memang kurangnya lebih banyak, tapi ini belum hasil akhir. karena Allah akan mengembalikan lagi 15 % dari yang dia keluarkan sebanyak 10 kali lipat atau sebesar Rp. 1.500.000,-. Sehingga dia bakal mendapatkan rezeki min haitsu laa yahtasib (Rezeki tak terduga) sebesar :Rp. 850.000 + Rp. 1.500.000 = Rp. 2.350.000 Dengan perhitungan ini, dia berhasil mengubah penghasilannya menjadi melewati angka pengeluaran yang Rp. 1,5 jt itu. Bahkan ada kelebihan saldo Rp. 850.000,- PemasukanPengeluaran 1,000,000 1,500,000 Sedekah 15 % dari pengeluaran (150,000) Saldo Sementara 850,000 Saldo + dari Allah 1,500,000 Saldo setelah sedekah 2,350,000 Punya saldo lebih 850,000 Temans, Marilah sama-sama meningkatkan kualitas sedekah kitakarena. .. Tidak akan pernah berkurang harta yang disedakahkan. kecuali ia bertambah... .bertambah. bertambah. ... (HR. at-Tirmidzi) .
[Urang Sunda] Harta Gono-gini Mas mBambang
Nyaan kituw hartana nepi ka sakituw...!! Nji... moal beak tujuh turunan euy pantesan atuh mba mayang sari mani makin nempel, teu era parada deui geus ngarebut salaki batur!! hihihi... Duka teuing a...!! Panzi From:Ronald Napitupulu [ronald_n70@ yahoo.co. id] Sent: Friday, August 15, 2008 10:23 AM To: endi endi; IRWAN RICHARD; leonard napit; Sapta Iswahyudi Subject: Bukan main kayanya Utk pertamakalinya daftar harta salah satu putra Presiden Soeharto diungkapkan oleh keluarganya sendiri! Gara-gara Halimah gak rela diceraikan Bambang, akhirnya dia membeberkan harta gono gini (harta hasil selama perkawinan) yg minta disita, total 14 trilyun rupiah...sudah bersih setelah dipotong hutang dll perceraian itu ada hikmah juga ya buat publik , soalnya baru kali ini sumber sangat terpercaya memberi nilai yg kayanya sangat akurat.. boo, pusing juga liat daftarnya. Memang ironis, selama bertahun2 klan Cendana berusaha meng'cover' harta mereka, namun akhirnya terungkap lewat salah satu anggotanya yg menuntut harta gono-gini Sepenggal Harta Trah Cendana Sebagian daftar harta Bambang Trihatmodjo dan istrinya dibuka di sidang perceraian. Konfirmasi atas laporan berbagai lembaga tentang pundi-pundi keluarga Cendana. DI ruang sidang Pengadilan Agama Jakarta Pusat, sebagian harta keluarga mantan presiden Soeharto mulai terbuka. Lama menjadi teka-teki publik, jawaban datang justru dari sidang perceraian Bambang Trihatmodjo, anak ketiga Soeharto, dengan Halimah Augustina Kamil.. Awalnya adalah sidang perceraian biasa, walau menjadi buruan media hiburan. Bambang menggugat cerai Halimah, yang dinikahinya 27 tahun lalu, tapi sang istri menolak. Ia justru meminta Pengadilan Agama menyita harta keluarganya agar tidak bisa dialihkan kepemilikannya. ”Ini kasus pertama di Indonesia ,” kata Nuheri, anggota majelis yang menangani permohonan sita harta. Di sinilah Halimah, melalui pengacaranya, pada 12 November tahun lalu, menyodorkan segepok daftar harta keluarganya. Menurut daftar itu, harta keluarga Bambang terdiri dari beberapa kelompok: tanah, kapal, mobil, dan saham. Tanah atas nama Bambang atau sejumlah perusahaannya tersebar di Jakarta, Bogor , Purwakarta, Pulau Seribu, Situbondo, dan Kuta, Bali . Total luasnya 1.000 hektare lebih atau sekitar 10 kilometer persegi. Ini hampir seperlima wilayah Jakarta Pusat yang luasnya 55 kilometer persegi. Gono-gini Itu… Menikah sejak 24 Oktober 1981, Bambang Trihatmodjo dan Halimah Agustina Kamil rajin mengumpulkan harta. Luas tanah mereka seribuan hektare, tersebar di Jakarta , Purwakarta, Pulau Seribu, hingga Bali . Butuh dua ratusan meter persegi untuk memarkir 18 mobil mereka. Saham mereka juga tertanam di pelbagai perusahaan. Kapal Bimantara Merek mesin kapal: Mercruiser Citra Merek mesin kapal: Mercruiser Fountain Merek mesin kapal: Yamaha Lemuru Merek mesin kapal: Yamaha Madrim Merek mesin kapal: Detroit Sumbadra Merek mesin kapal: Yamaha Utik Merek mesin kapal: Yamaha Mobil Satu BMW Jeep Satu Porsche Cayenne Satu Volkswagen Toureg Satu Toyota Rush Satu Volkswagen Caravelle Satu Mercedes-Benz Jeep Satu Mercedes-Benz Sedan Satu BMW Sedan Satu Hyundai Trajet Satu Mercedes-Benz Jeep Satu Range Rover Satu Hyundai Santa Fe Lima Kijang Satu Pickup Tanah Jalan Tanjung 24, 26, Jakarta Pusat: 1.259 meter persegi Jalan Raya Ciganjur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan: 3.105 meter persegi Cisarua, Tugu Selatan, Bogor : 3.579 meter persegi Jalan Tanjung 23, Menteng, Jakarta Pusat: 1.985 meter persegi Jalan KH Wahid Hasyim 40, Kebon Sirih, Jakarta Pusat: 510 meter persegi Jalan Raya Ciganjur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan: 3.000 meter persegi Megamendung, Bogor : 4.650 meter persegi Kampung Satu, Ciganjur, Jakarta Selatan: 867 meter persegi Jalan Simprug Garden II, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan: 2.534 meter persegi Jalan Simprug Blok G No. 19, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan: 492 meter persegi Jalan Simprug Garden II, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan: 4.114 meter persegi Jalan Moh. Kahfi I, Kamp. Setu, Ciganjur, Jakarta Selatan: 2.290 meter persegi Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang: 1.480 meter persegi Kuta, Jimbaran, Bali : 4.350 meter persegi Kuta, Jimbaran, Bali : 300 meter persegi Kuta, Jimbaran, Bali : 5.550 meter persegi Kuta, Jimbaran, Bali : 13.725 meter persegi Ciganjur RT 006/06, Jagakarsa, Jakarta Selatan: 200 meter persegi Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan: 157 meter persegi Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu: 44.765 meter persegi Jalan Simprug Garden II, Grogol Selatan: 2.705 meter persegi Jalan Casablanca, Jakarta Selatan: 21.250 meter persegi Jalan Wahid Hasyim 46-A, Kebon Sirih, Jakarta Pusat: 563 meter persegi Wanakerta, Campaka, Purwakarta: 319.360 meter persegi Cinangka, Campaka, Purwakarta, Jawa Barat: 219.500 meter persegi Cikopo, Campaka, Purwakarta, Jawa Barat: 3.678.140 meter persegi
[Urang Sunda] Fw: I don't like monday - Jon Bon Jovi
- Forwarded Message From: Amie [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, June 16, 2008 4:46:11 PM Subject: I don't like monday - Jon Bon Jovi Opat taun ka tukang harita kuring masih kénéh digawé di Carnival Cruising Lines, nyaéta pausahaan kapal pesiar anu jalurna téh ti Miami, Florida, tepi ka Kapuloan Bahama. Boga pancén téh jadi waiter dina dék kapal. Hiji mangsa kapal kuring katatamuan ku grup band ti New Jersey, New York. Saha deui mun lain Bon Jovi. Batur sapagawéan mani hariweusweus ngomongkeun Jon Bon Jovi saparakanca. Sok komo barudak awéwé mah teu sirikna histeris. Kuring mah haré-haré baé. Rék Bon Jovi rék Metallica, mangsa bodo! Kuring mah teu pati resep kana musik brang-bréng-brong siga rock music téh. Resep gé kana musik slow panineungan anu biduanna Matt Monroe, Engelbert Humperdink, jeung Simon 'n Garfunkel. Hiji poé wanci haneut moyan. Para tamu réa nu ngadon moé awak dina dék kapal. Pon kitu deui Mr. Jon Bon Jovi, Mr. Richie Sambora, Mr. David Brian, Mr. Tico Torres, jeung Mr. Alec John Such. Kabeneran kuring ngaliwat ka palebah maranéhna. Hi, waiter, come here, please! Mr. Bon Jovi ngagentraan. Manéhna ménta orange juice, gancang baé ku kuring ditedunan. Waktu kuring mikeun pesenan Mr. Bon Jovi, Mr. Sambora pesen lemon tea, kuring rikat mangmawakeun. Waktu mikeun pesenan Mr. Sambora, Mr. Torres hayang diet coke jeung kuéh pancake, teu talangké kuring nyadiakeun. Waktu mikeun pesenan Mr. Torres, Mr. John Such ménta susu jeung roti sandwich. Kuring mimiti keuheul. Waktu mikeun pesenan Mr. John Such, kuring kukulutus maké Basa Sunda, Ieu mah jelema, aya ku ngagawékeun. Cik atuh ari pesen dahareun téh disakalikeun! Naha atuh ari pok téh Jon Bon Jovi ngomong, Éta mah risiko pagawéan manéh atuh, Céng! Gebeg kuring reuwas. Baruk Jon Bon Jovi bisaeun ngomong Basa Sunda? Har, geuning Sadérék téh tiasa nyarios Basa Sunda? kuring nanya tamba éra. Apan karuhun déwék téh ti Cisurupan, témbalna kalem. Leng kuring ngahuleng. Asa ngimpi. Naha enya kitu Jon Bon Jovi téh bibit buitna ti Cisurupan Garut? Panasaran kuring nanya deui, Is that right, Sir? Silaing cangcaya?Ayeuna déwék rék nanya, ari silaing urang mana? Abdi ogé sami ti Garut. Garut palebah mana? Singajaya. Nyaho Kampung Mariuk di wewengkon Singajaya? Tangtos atuh da abdi téh urang dinya. Wawuh ka Mang Sadeli tukang nyadap? Kenal pisan. Bisi teu nyaho, anjeunna téh baraya déwék, geureuhana téh rayina Ajengan Syukron ti Cisurupan, ari déwék ka Ajengan pernahna kapiemang. Kuring ngan bati olohok. Teu sangka, Jon Bon Jovi biduan hardrock nu kasohor saalam dunya téh geuning masih kénéh teureuh Garut. Ti harita kuring jadi mindeng ngawangkong jeung manéhna. Anu matak kuring jadi apal silsilah kulawargana. Bapana téh jenenganana Haji Suja'i patani tomat anu beunghar ti Cisurupan. Ari indungna téh Mrs. Mary Joe Martin, pituin urang New Jersey. Aranjeunna tepang di Kota Madinah, dina mangsa munggah haji. Haji Suja'i henteu mulih deui ka Indonésia tapi ngiring sareng ingkang geureuha ka Amérika. Di New Jersey, padamelan Haji Suja'I tetep baé ngebon tomat. Mrs. Suja'i banget suhud ngawulaan carogé. Tepi ka waktu kakandungan ku si cikal, Mrs. Suja'i méh baé sabrol- broleun di kebon tomat, duméh tas nganteuran timbel keur Mang Haji. Éta nu jadi matak si cikal lalaki téh ku bapana dingaranan Ujang Obon Suja'i. Tapi ku lantaran lingkungan gaul urang bulé, babaturan ulinna téh hararésé ngucapkeun ngaranna. Nya tuluyna mah dilandi baé jadi Jon Bon Jovi. Sanggeus ngangkleung salila sapuluh poé, kapal balik deui ka Palabuan Miami. Jon Bon Jovi saparakanca jrut tarurun tina kapal rék nuluykeun lalampahanana ka New Mexico. Béjana rék shooting vidéoklip Blaze of Glory. Barang rék jrut turun, Jon ngaharéwos, Iday, lamun silaing rék mulang ka Garut, béjaan déwék, nya. Rék ku télépon, faksimil atawa e- mail, kumaha silaing baé. Déwék hayang milu. Haté téh geus kumejot hayang moro bagong jeung Mang Sadeli ka Cikuray. Kuring ngaheueuhkeun. Tilu bulan ti harita, kuring meunang cuti taunan. Maksud téh rék nyelang balik ka Garut. Ku lantaran kitu kuring nélépon ti Miami ka New Jersey ngabéjaan Ujang Obon. Ngan ampun rudetna. Kuring dipingpong ka ditu ka dieu. Ti imahna dititah nélépon ka Fans Club. Ari pék téh ti FC kudu asup heula waiting list. Lamun henteu kudu ngomong langsung ka promotion manager, kakara nungguan akréditasi. Jeung deui anu nampa télépon téh budak lalaki nu ngomongna semu selébor siga biduan rap music maké basa Inggris lentong Brooklyn, New York. Hi, man... stay cool okay...easy buddy, easy.., pokna. Moal salah, pasti urang négro barayana M.C. Hammer. Bakat ku pusing, ceuleuweung baé kuring dina telepon, Hi, stupid American... listen to me! You just tell to your boss, this phone call is from Iday. I came from Singajaya... What?... No! Singajaya is located in Indonesia, not Africa... Do you understand? Naha atuh témbalna ti béh
[Urang Sunda] Fw: I don't like monday - Jon Bon Jovi
- Forwarded Message From: Amie [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, June 16, 2008 4:46:11 PM Subject: I don't like monday - Jon Bon Jovi Opat taun ka tukang harita kuring masih kénéh digawé di Carnival Cruising Lines, nyaéta pausahaan kapal pesiar anu jalurna téh ti Miami, Florida, tepi ka Kapuloan Bahama. Boga pancén téh jadi waiter dina dék kapal. Hiji mangsa kapal kuring katatamuan ku grup band ti New Jersey, New York. Saha deui mun lain Bon Jovi. Batur sapagawéan mani hariweusweus ngomongkeun Jon Bon Jovi saparakanca. Sok komo barudak awéwé mah teu sirikna histeris. Kuring mah haré-haré baé. Rék Bon Jovi rék Metallica, mangsa bodo! Kuring mah teu pati resep kana musik brang-bréng-brong siga rock music téh. Resep gé kana musik slow panineungan anu biduanna Matt Monroe, Engelbert Humperdink, jeung Simon 'n Garfunkel. Hiji poé wanci haneut moyan. Para tamu réa nu ngadon moé awak dina dék kapal. Pon kitu deui Mr. Jon Bon Jovi, Mr. Richie Sambora, Mr. David Brian, Mr. Tico Torres, jeung Mr. Alec John Such. Kabeneran kuring ngaliwat ka palebah maranéhna. Hi, waiter, come here, please! Mr. Bon Jovi ngagentraan. Manéhna ménta orange juice, gancang baé ku kuring ditedunan. Waktu kuring mikeun pesenan Mr. Bon Jovi, Mr. Sambora pesen lemon tea, kuring rikat mangmawakeun. Waktu mikeun pesenan Mr. Sambora, Mr. Torres hayang diet coke jeung kuéh pancake, teu talangké kuring nyadiakeun. Waktu mikeun pesenan Mr. Torres, Mr. John Such ménta susu jeung roti sandwich. Kuring mimiti keuheul. Waktu mikeun pesenan Mr. John Such, kuring kukulutus maké Basa Sunda, Ieu mah jelema, aya ku ngagawékeun. Cik atuh ari pesen dahareun téh disakalikeun! Naha atuh ari pok téh Jon Bon Jovi ngomong, Éta mah risiko pagawéan manéh atuh, Céng! Gebeg kuring reuwas. Baruk Jon Bon Jovi bisaeun ngomong Basa Sunda? Har, geuning Sadérék téh tiasa nyarios Basa Sunda? kuring nanya tamba éra. Apan karuhun déwék téh ti Cisurupan, témbalna kalem. Leng kuring ngahuleng. Asa ngimpi. Naha enya kitu Jon Bon Jovi téh bibit buitna ti Cisurupan Garut? Panasaran kuring nanya deui, Is that right, Sir? Silaing cangcaya?Ayeuna déwék rék nanya, ari silaing urang mana? Abdi ogé sami ti Garut. Garut palebah mana? Singajaya. Nyaho Kampung Mariuk di wewengkon Singajaya? Tangtos atuh da abdi téh urang dinya. Wawuh ka Mang Sadeli tukang nyadap? Kenal pisan. Bisi teu nyaho, anjeunna téh baraya déwék, geureuhana téh rayina Ajengan Syukron ti Cisurupan, ari déwék ka Ajengan pernahna kapiemang. Kuring ngan bati olohok. Teu sangka, Jon Bon Jovi biduan hardrock nu kasohor saalam dunya téh geuning masih kénéh teureuh Garut. Ti harita kuring jadi mindeng ngawangkong jeung manéhna. Anu matak kuring jadi apal silsilah kulawargana. Bapana téh jenenganana Haji Suja'i patani tomat anu beunghar ti Cisurupan. Ari indungna téh Mrs. Mary Joe Martin, pituin urang New Jersey. Aranjeunna tepang di Kota Madinah, dina mangsa munggah haji. Haji Suja'i henteu mulih deui ka Indonésia tapi ngiring sareng ingkang geureuha ka Amérika. Di New Jersey, padamelan Haji Suja'I tetep baé ngebon tomat. Mrs. Suja'i banget suhud ngawulaan carogé. Tepi ka waktu kakandungan ku si cikal, Mrs. Suja'i méh baé sabrol- broleun di kebon tomat, duméh tas nganteuran timbel keur Mang Haji. Éta nu jadi matak si cikal lalaki téh ku bapana dingaranan Ujang Obon Suja'i. Tapi ku lantaran lingkungan gaul urang bulé, babaturan ulinna téh hararésé ngucapkeun ngaranna. Nya tuluyna mah dilandi baé jadi Jon Bon Jovi. Sanggeus ngangkleung salila sapuluh poé, kapal balik deui ka Palabuan Miami. Jon Bon Jovi saparakanca jrut tarurun tina kapal rék nuluykeun lalampahanana ka New Mexico. Béjana rék shooting vidéoklip Blaze of Glory. Barang rék jrut turun, Jon ngaharéwos, Iday, lamun silaing rék mulang ka Garut, béjaan déwék, nya. Rék ku télépon, faksimil atawa e- mail, kumaha silaing baé. Déwék hayang milu. Haté téh geus kumejot hayang moro bagong jeung Mang Sadeli ka Cikuray. Kuring ngaheueuhkeun. Tilu bulan ti harita, kuring meunang cuti taunan. Maksud téh rék nyelang balik ka Garut. Ku lantaran kitu kuring nélépon ti Miami ka New Jersey ngabéjaan Ujang Obon. Ngan ampun rudetna. Kuring dipingpong ka ditu ka dieu. Ti imahna dititah nélépon ka Fans Club. Ari pék téh ti FC kudu asup heula waiting list. Lamun henteu kudu ngomong langsung ka promotion manager, kakara nungguan akréditasi. Jeung deui anu nampa télépon téh budak lalaki nu ngomongna semu selébor siga biduan rap music maké basa Inggris lentong Brooklyn, New York. Hi, man... stay cool okay...easy buddy, easy.., pokna. Moal salah, pasti urang négro barayana M.C. Hammer. Bakat ku pusing, ceuleuweung baé kuring dina telepon, Hi, stupid American... listen to me! You just tell to your boss, this phone call is from Iday. I came from Singajaya... What?... No! Singajaya is located in Indonesia, not Africa... Do you understand? Naha atuh témbalna ti béh