B E W A R A

     
 
LAWANG KORI
Jl. Dr. Curie No. 1 Cipaganti-Bandung 
                                                                                
                                                                               
Telp. 022-91643519
Nomor       : Istimewa
Lampiran   : 1 (Satu) Berkas
Perihal      : Undangan dan Ajakan Partisipasi
 
Kepada Yth.
_________________________________
Di Tempat

 
Sampurasun,
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya upacara “Sawelas Ca'ang Sasih Badra” 
(Ngarajah Di Nagara Ajar Padang) kami penyelenggara mengajak wargi sebangsa 
untuk hadir dalam upacara ini, yang akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal      : Senin, 29 Oktober 2007
Waktu              : Pkl. 09.00 Wib. s/d. Selesai 
Tempat            : Gunung Padang, Desa Rawabogo, Ciwidey, Kabupaten Bandung
                        (keterangan lengkap dalam lampiran)
Selain mengundang, bila memungkinkan kami juga mengajak untuk berpartisipasi 
mengisi acara melengkapi  upacara, ataupun juga bantuan materi.
Kehadiran wargi sadayana sangat diharapkan, kami sangat menghargai bila 
masing-masing komunitas atau pribadi agar berpakaian adat. Juga membawa Sasajen 
yang sudah ditata disertai wewangian, seperti menyan, dupa, dll.
Demikian surat ini disampaikan, atas perhatian dan kehadirannya kami ucapkan 
terima kasih. 

Rahayu, rahayu, rahayu
Bandung,  14 Oktober 2007
Hormat Kami,
 
 
Kanta Purwadinata (Jaro Salametan)




Paparan
 
Upacara “Sawelas Caang Sasih Badra”
(Ngarajah Di Nagara Ajar Padang)
 
Sampurasun
Ini adalah upacara tahunan, menurut penanggalan “Kalasunda” yang jatuh pada 
setiap tanggal 11 Suklapaksa Bulan Badra (Bulan ke sebelas). Bertempat di 
Gunung Padang (Nagara Ajar Padang atau warga adat Bali menamakannya 
“Parahyangan Jagatnata”), Desa Rawabogo, Ciwidey.
 
Inti Upacara adalah menyampaikan rasa terimakasih kepada Tuhan Semesta atas 
limpahan rasa indah atau seni yang menyatu dalam kehidupan kita 
manusia.Indahnya rasa “Sawelas”, atau saling berbelas, saling memberi rasa 
kasih yang tumbuh terhadap Sanghyangwenang, juga terhadap sesama pengisi jagat, 
dan juga terhadap sesama manusia, akan menjadi bekal kita semua menempatkan 
diri dalam tatanan (sistem) bersama atau negara.
 
“Tepunglawung” (bertemu) di tempat suci yang sudah secara alamiah memancarkan 
aura spiritual ini, adalah sebuah ritual yang dengan itu akan terjadi 
“Pataremarasa” (Sebuah rasa kesadaran pribadi yang harmoni dengan kesadaran 
bersama), tahap penting, yang kemudian kita akan menerima “Pataremapancen” 
(Keikhlasan kesadaran kerja pribadi ditengah kerjasama/gotongroyong untuk 
kemanusiaan/semesta). Dengan demikian upacara ini adalah simbol yang menuntun 
kita semua, dimana kenyataannya harus terjadi dalam kehidupan sehari-hari atau 
“Prak”, karena Tidak ada kenyataan yang melebihi pekerjaan.
 
Upacara yang dasarnya adalah nilai budaya leluhur bangsa, memungkinkan semua 
orang tanpa melihat perbedaan suku, latarbelakang, derajat, kepercayaan atau 
bahkan kebangsaan untuk turut serta, karena pada hakekatnya sama. Sedangkan 
yang mengantarkan berlangsungnya  perjamuan spiritual ini adalah cara-ciri tata 
adat kasundaan, “Sunda Wiwitan”, yaitu sebuah sumbangsih (Gerak Sawelas) nilai 
universal sunda bagi keseimbangan kehidupan semesta.
 
Tahun ini adalah yang keduakalinya upacara serupa dilaksanakan di waktu dan 
tempat yang sama, di masa yang mulai nampak  “tanda kebangkitan” nilai-nilai 
asli masyarakat adat. Upacara ini sendiri hidup kembali dari cahaya spiritual 
yang pernah disembunyikan dan hendak dipadamkan pada masa 5 abad yang lalu, 
ketika keagamaan (dari luar) menjadi alasan dan alat politik perebutan 
kekuasaan di Jawa, khususnya di Jawa kulon, dengan Ngahyangna Nagara Pajajaran.
 
Dengan dilaksanakannya upacara ini, terus secara tetap di setiap tahun, semoga 
apa yang menjadi nilai Sunda, yaitu “Pajajaran” (Semua sejajar, tanpa 
perbedaan) dan “Siliwangi” (Saling menghormati, mengasihi, mengasuh dan 
mengasah dalam kesucian), dijadikan dasar semangat hidup bersama.
 
Tata Upacara
 
1. Waktu dan tempat
 
Waktu             : Senin 29 Oktober 2007 Masehi
                         ( Jungjujuang, Soma, 11 Suklapaksa, Badra Caka 1943 
Kalasunda)
 Persiapan 09.00 WIB, mulai 11.00 WIB-sampai seselesai
 
Tempat           : Desa Rawabogo, Ciwidey, Kabupaten Bandung.
 
keterangan lain: Peserta upacara dari luar Ciwidey, bisa mulai bersiap-siap 
dari sejak tanggal 28 oktober 2007, menginap disekitar lokasi, bersama-sama 
tinggal di rumah penduduk setempat, konfirmasi teknis bisa dilakukan pada 
tanggal 27 Oktober 2007 dengan mengikuti upacara Tumpekan di “LawangKori” (Jl. 
Dr.. Curie No 1- Cipaganti  Kota Bandung, Sabtu, 27 Oktober 2007, 
Pk18.30-selesai).
 
2. Peserta dan alur upacara
 
            Peserta dari berbagai komunitas/warga adat berpakaian adat 
masing-masing, bila tidak menggunakan pakaian adatnya dapat menyesuaikan dengan 
pakaian adat setempat. Setiap warga adat diharapkan dapat menyumbang doa/ritual 
adatnya masing-masing, dengan terlebih dahulu disesuaikan waktunya, dibicarakan 
dengan penyelenggara. Alur upacara disesuaikan dengan keadaan tersebut.
 
            Demikian keterangan ini, untuk memastikan penyelenggaraan upacara, 
penjelasan yang lebih lengkap dari upacara ini akan bisa dirasakan pada waktu 
pelaksanaan. Penting untuk dihayati, bahwa upacara ini hanya mungkin diresapi 
dengan tekad untuk darma, yaitu memberikan cahaya spiritual kita masing-masing 
bagi keselamatan semesta yang kita cintai ini.
 
Cag Rampes. 
Rahayu, rahayu, rahayu.
 
Bandung, Warigalit, 11 Kresnapaksa Srawana Caka1943
Jaro Salametan
 
 
 
 
Kanta Purwadinata 
 
 
 
 
 
Keterangan teknis dapat terus dikonfimasikan kepada saudara Dani : 022-91187266 
atau Gin2Akil : 022-91643519. Untuk Keterangan Pers : Jaro Tangkesan saudara 
Dayat : 022-91311981 atau 08161113731


      ________________________________________________________ 
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi 
Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/

Kirim email ke