Re: [Urang Sunda] Kisah Perawan Tua

2005-05-18 Terurut Topik roisz



sayah ngilu ua, tong ditinggalkeun nya

heu heu heuOn 5/18/05, R. Duli Dimyati D. [EMAIL PROTECTED] wrote:






















Wah lamun ieu kiriman emal ti Dian
Sastro, moal teu ontrog harita keneh ku sayah



-Original Message-
From: nana sutrisna
[mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: 17 Mei 2005 13:15
To: urangsunda@yahoogroups.com
Cc: kisunda@yahoogroups.com
Subject: [Urang Sunda] Kisah
Perawan Tua






http://www.eramoslem.com/ar/mm/3c/8759,1,v.html





Kapan Engkau Datang?


Publikasi: 14/05/2004 16:03
WIB

Assalammu'alaikum
Wr. Wb

Apakabar
calon suamiku? Bagaimana keadaanmu sekarang ini? Aku berharap di manapun kau
berada, kebahagiaan serta rahmatNya selalu menyertaimu.

Calon
suamiku, ...

Di
mana Engkau sekarang? Aku selalu setia menantimu, pun saat usiaku jelang
duapuluh lima
tahun. Setiap usai shalat aku berharap pada Yang Kuasa untuk mengakhiri
penantianku ini. Setiap malam, aku selalu menanti pagi, akankah engkau segera
datang menjumpai. Mengajakku meniti jalan ilahi untuk mengayuh hidup menguatkan
tekad untuk terus menjalankan titahNya juga Sunnah RasulNya.

Wahai
calon suamiku, ...

Apa
yang beratkan langkahmu untuk menjumpaiku? Apa yang sedang kau lakukan sekarang
ini? Mencari rupiah demi rupiah sebagai ongkos agar kita dapat mengayuh bahtera
itu bersama? Berapa besar ongkos itu? Berapa jumlah rupiah yang akan engkau
cari? Bahtera seperti apa yang ingin kau tumpangi? Ekonomi, standar, atau
eksekutif?

Tak
soal buatku, bahtera apa yang akan kita kayuh, toh yang penting untukku kita
akan menjalani semua itu dengan keikhlasan yang amat sangat. Tak perlu risaukan
berapa rupiah yang kau miliki saat ini. Berapapun jumlahnya, aku selalu akan
menerimamu. Asal rupiah yang kau dapatkan bukan dari jalan tak kau ketahui dari
mana asalnya.

Wahai
calon suamiku, ...

Apa
yang sedang kau lakukan hingga kau menunda untuk bertemu dengan ku? Apakah ada
amanah lain yang harus kau tunaikan? Seberat apa amanah itu? Aku ingin
mendampingimu. Menemanimu menunaikan amanah itu bersama-sama.

Calon
suamiku yang selalu ku nanti,...

Di
mana kau sekarang? Apa yang kau lakukan saat ini? Aku selalu memudahkan
langkahmu untuk mencapai cita-cita dan asa yang kau inginkan. Allah punya
rencana untuk menunda mempertemukan kita sekarang ini karena Ia sedang
mempersiapkan kita untuk menghusung amanah yang jauh lebih berat. Ia ingin kita
lebih matang merenda hari esok seperti yang kita harapkan nantinya.

Calon
suamiku,...

Siapapun
yang Allah berikan untuk mendampingi hidupku, Aku akan selalu menantimu. Aku
percaya Allah Yang Terkasih punya rencana yang terbaik untuk menyusun rencana
hidupku juga hidupmu.

Calon
suamiku,...

Kapan
engkau datang? Aku akan tetap setia menantimu.

Dari
ku yang merindukanmu

sebuah catatan menjelang usia 25


Kiriman
[EMAIL PROTECTED]









Dia Tampak Lebih Muda dari Usianya


Publikasi: 05/03/2004 11:39
WIB

eramuslim - "Kamu umurnya
berapa sih?" Perempuan itu hanya menjawab dengan senyum. "Coba
tebak, berapa hayo?" dia malah balik bertanya dengan ekspresi jenaka.
"Hmm, kayaknya sih kelahiran tahun 80an deh?" Lagi-lagi dia hanya
menjawab dengan senyum. Tarikan bibirnya makin rekah. Kepalanya menggeleng.

"Oh,
salah ya? Lebih muda atau lebih tua dari itu?"
teman barunya masih penasaran. "Lebih tua." Kali ini jawabnya
mantap, penuh percaya diri.

"Pasti
tahun 78-an lah, tak lebih," si penanya menebak yakin.
Kembali si wanita muda tertawa. renyah, menampakkan gigi gerahamnya.
"Saya lulus SMU tahun 1992. Bisa dikira-kira kan,
berapa usia saya?"

"Oh,
ya?" gadis muda yang menanyainya menaikkan alis.
Menatapnya dengan mata membulat. "Wah, tampang Mbak muda sekali! Mbak
bahkan kelihatan lebih muda dibanding saya. Padahal saya angkatan tahun 98
lho".

Mereke
berdua tertawa bersama. Obrolan pun terus mengalir ringan antara dua teman
seperjalanan, menyaingi deru kereta fajar utama jurusan Jogya-Jakarta.

Perempuan
itu, panggil saja namanya Tia. Seorang wanita lajang, dengan kategori usia
matang. Lahir di sebuah kota
di Jawa Tengah padah tengah tahun 1974.

Bila
kenalan barunya di perjalanan menyangka ia lahir di atas tahun 1980, itu
bukanlah suatu hal yang diherankannya. Karena memang bukan yang pertama.

Banyak,
banyak sekali sebelumnya yang menyangka demikian, hingga dia sudah terbiasa dan
selalu hanya menanggapi dengan tawa. 

Biasanya,
seseorang tampak lebih muda dari usianya rena tubuh yang mungil atau wajah yang
imut. Ditambah wajah cantik segar dan kulit terang bersih, kesan muda akan
lebih nampak. Namun tidak demikian dengan Tia. 

Sesungguhnya
Tia tidaklah terlalu imut. Tampangnya biasa saja. Sederhana, seperti kebanyakan
perempuan Jawa pada umunya. Kulitnya pun cenderung gelap. Lantas apa dong yang
menyebabkan dia tampak sedemikian muda dibanding usianya? Gaya
dan sikap hidup kesehariannya. Saya percaya itu jawaban pertamanya. 

Tia
adalah seorang aktifis dalam arti yang sesungguhnya.

[Urang Sunda] Kisah Perawan Tua

2005-05-17 Terurut Topik nana sutrisna




http://www.eramoslem.com/ar/mm/3c/8759,1,v.html


Kapan Engkau Datang?
Publikasi: 14/05/2004 16:03 WIB
Assalammu'alaikum Wr. Wb
Apakabar calon suamiku? Bagaimana keadaanmu sekarang ini? Aku berharap di manapun kau berada, kebahagiaan serta rahmatNya selalu menyertaimu.
Calon suamiku, ...
Di mana Engkau sekarang? Aku selalu setia menantimu, pun saat usiaku jelang duapuluh lima tahun. Setiap usai shalat aku berharap pada Yang Kuasa untuk mengakhiri penantianku ini. Setiap malam, aku selalu menanti pagi, akankah engkau segera datang menjumpai. Mengajakku meniti jalan ilahi untuk mengayuh hidup menguatkan tekad untuk terus menjalankan titahNya juga Sunnah RasulNya.
Wahai calon suamiku, ...
Apa yang beratkan langkahmu untuk menjumpaiku? Apa yang sedang kau lakukan sekarang ini? Mencari rupiah demi rupiah sebagai ongkos agar kita dapat mengayuh bahtera itu bersama? Berapa besar ongkos itu? Berapa jumlah rupiah yang akan engkau cari? Bahtera seperti apa yang ingin kau tumpangi? Ekonomi, standar, atau eksekutif?
Tak soal buatku, bahtera apa yang akan kita kayuh, toh yang penting untukku kita akan menjalani semua itu dengan keikhlasan yang amat sangat. Tak perlu risaukan berapa rupiah yang kau miliki saat ini. Berapapun jumlahnya, aku selalu akan menerimamu. Asal rupiah yang kau dapatkan bukan dari jalan tak kau ketahui dari mana asalnya.
Wahai calon suamiku, ...
Apa yang sedang kau lakukan hingga kau menunda untuk bertemu dengan ku? Apakah ada amanah lain yang harus kau tunaikan? Seberat apa amanah itu? Aku ingin mendampingimu. Menemanimu menunaikan amanah itu bersama-sama.
Calon suamiku yang selalu ku nanti,...
Di mana kau sekarang? Apa yang kau lakukan saat ini? Aku selalu memudahkan langkahmu untuk mencapai cita-cita dan asa yang kau inginkan. Allah punya rencana untuk menunda mempertemukan kita sekarang ini karena Ia sedang mempersiapkan kita untuk menghusung amanah yang jauh lebih berat. Ia ingin kita lebih matang merenda hari esok seperti yang kita harapkan nantinya.
Calon suamiku,...
Siapapun yang Allah berikan untuk mendampingi hidupku, Aku akan selalu menantimu. Aku percaya Allah Yang Terkasih punya rencana yang terbaik untuk menyusun rencana hidupku juga hidupmu.
Calon suamiku,...
Kapan engkau datang? Aku akan tetap setia menantimu.
Dari ku yang merindukanmu
sebuah catatan menjelang usia 25
Kiriman [EMAIL PROTECTED]




Dia Tampak Lebih Muda dari Usianya
Publikasi: 05/03/2004 11:39 WIB
eramuslim - “Kamu umurnya berapa sih?” Perempuan itu hanya menjawab dengan senyum. “Coba tebak, berapa hayo?” dia malah balik bertanya dengan ekspresi jenaka. “Hmm, kayaknya sih kelahiran tahun 80an deh?” Lagi-lagi dia hanya menjawab dengan senyum. Tarikan bibirnya makin rekah. Kepalanya menggeleng.
“Oh, salah ya? Lebih muda atau lebih tua dari itu?”teman barunya masih penasaran. “Lebih tua.” Kali ini jawabnya mantap, penuh percaya diri.
“Pasti tahun 78-an lah, tak lebih,” si penanya menebak yakin.Kembali si wanita muda tertawa. renyah, menampakkan gigi gerahamnya. “Saya lulus SMU tahun 1992. Bisa dikira-kira kan, berapa usia saya?”
“Oh, ya?” gadis muda yang menanyainya menaikkan alis.Menatapnya dengan mata membulat. “Wah, tampang Mbak muda sekali! Mbak bahkan kelihatan lebih muda dibanding saya. Padahal saya angkatan tahun 98 lho”.
Mereke berdua tertawa bersama. Obrolan pun terus mengalir ringan antara dua teman seperjalanan, menyaingi deru kereta fajar utama jurusan Jogya-Jakarta.
Perempuan itu, panggil saja namanya Tia. Seorang wanita lajang, dengan kategori usia matang. Lahir di sebuah kota di Jawa Tengah padah tengah tahun 1974.
Bila kenalan barunya di perjalanan menyangka ia lahir di atas tahun 1980, itu bukanlah suatu hal yang diherankannya. Karena memang bukan yang pertama.
Banyak, banyak sekali sebelumnya yang menyangka demikian, hingga dia sudah terbiasa dan selalu hanya menanggapi dengan tawa. 
Biasanya, seseorang tampak lebih muda dari usianya rena tubuh yang mungil atau wajah yang imut. Ditambah wajah cantik segar dan kulit terang bersih, kesan muda akan lebih nampak. Namun tidak demikian dengan Tia. 
Sesungguhnya Tia tidaklah terlalu imut. Tampangnya biasa saja. Sederhana, seperti kebanyakan perempuan Jawa pada umunya. Kulitnya pun cenderung gelap. Lantas apa dong yang menyebabkan dia tampak sedemikian muda dibanding usianya? Gaya dan sikap hidup kesehariannya. Saya percaya itu jawaban pertamanya. 
Tia adalah seorang aktifis dalam arti yang sesungguhnya. Dia memiliki seabreg kegiatan yang membuatnya senantiasa bergerak setiap hari. Dari mulai mengajar TPA, memberi kursus bahasa inggris, mengajar privat, mengisi kajian, menjadi panitia ini itu, bakti sosial dan lain-lain. Semuanya ia kerjakan dengan penuh semangat.
Tia juga seorang yang periang. Dia senantiasa tersenyum. Tertawa adalah salah satu hobinya. Tentu saja urat-uratnya menjadi rileks, dan membuat wajahnya menjadi lebih bercahaya. Bukankah kebahagiaan, keceriaan, ketulusan dan keramahan akan membuat seseorang tampak jauh lebih muda? Dan 

RE: [Urang Sunda] Kisah Perawan Tua

2005-05-17 Terurut Topik R. Duli Dimyati D.










Wah lamun ieu kiriman emal ti Dian
Sastro, moal teu ontrog harita keneh ku sayah



-Original Message-
From: nana sutrisna
[mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: 17 Mei 2005 13:15
To: urangsunda@yahoogroups.com
Cc: kisunda@yahoogroups.com
Subject: [Urang Sunda] Kisah
Perawan Tua





http://www.eramoslem.com/ar/mm/3c/8759,1,v.html





Kapan Engkau Datang?

Publikasi: 14/05/2004 16:03
WIB

Assalammu'alaikum
Wr. Wb

Apakabar
calon suamiku? Bagaimana keadaanmu sekarang ini? Aku berharap di manapun kau
berada, kebahagiaan serta rahmatNya selalu menyertaimu.

Calon
suamiku, ...

Di
mana Engkau sekarang? Aku selalu setia menantimu, pun saat usiaku jelang
duapuluh lima
tahun. Setiap usai shalat aku berharap pada Yang Kuasa untuk mengakhiri
penantianku ini. Setiap malam, aku selalu menanti pagi, akankah engkau segera
datang menjumpai. Mengajakku meniti jalan ilahi untuk mengayuh hidup menguatkan
tekad untuk terus menjalankan titahNya juga Sunnah RasulNya.

Wahai
calon suamiku, ...

Apa
yang beratkan langkahmu untuk menjumpaiku? Apa yang sedang kau lakukan sekarang
ini? Mencari rupiah demi rupiah sebagai ongkos agar kita dapat mengayuh bahtera
itu bersama? Berapa besar ongkos itu? Berapa jumlah rupiah yang akan engkau
cari? Bahtera seperti apa yang ingin kau tumpangi? Ekonomi, standar, atau
eksekutif?

Tak
soal buatku, bahtera apa yang akan kita kayuh, toh yang penting untukku kita
akan menjalani semua itu dengan keikhlasan yang amat sangat. Tak perlu risaukan
berapa rupiah yang kau miliki saat ini. Berapapun jumlahnya, aku selalu akan
menerimamu. Asal rupiah yang kau dapatkan bukan dari jalan tak kau ketahui dari
mana asalnya.

Wahai
calon suamiku, ...

Apa
yang sedang kau lakukan hingga kau menunda untuk bertemu dengan ku? Apakah ada
amanah lain yang harus kau tunaikan? Seberat apa amanah itu? Aku ingin
mendampingimu. Menemanimu menunaikan amanah itu bersama-sama.

Calon
suamiku yang selalu ku nanti,...

Di
mana kau sekarang? Apa yang kau lakukan saat ini? Aku selalu memudahkan
langkahmu untuk mencapai cita-cita dan asa yang kau inginkan. Allah punya
rencana untuk menunda mempertemukan kita sekarang ini karena Ia sedang
mempersiapkan kita untuk menghusung amanah yang jauh lebih berat. Ia ingin kita
lebih matang merenda hari esok seperti yang kita harapkan nantinya.

Calon
suamiku,...

Siapapun
yang Allah berikan untuk mendampingi hidupku, Aku akan selalu menantimu. Aku
percaya Allah Yang Terkasih punya rencana yang terbaik untuk menyusun rencana
hidupku juga hidupmu.

Calon
suamiku,...

Kapan
engkau datang? Aku akan tetap setia menantimu.

Dari
ku yang merindukanmu

sebuah catatan menjelang usia 25

Kiriman
[EMAIL PROTECTED]









Dia Tampak Lebih Muda dari Usianya

Publikasi: 05/03/2004 11:39
WIB

eramuslim - Kamu umurnya
berapa sih? Perempuan itu hanya menjawab dengan senyum. Coba
tebak, berapa hayo? dia malah balik bertanya dengan ekspresi jenaka.
Hmm, kayaknya sih kelahiran tahun 80an deh? Lagi-lagi dia hanya
menjawab dengan senyum. Tarikan bibirnya makin rekah. Kepalanya menggeleng.

Oh,
salah ya? Lebih muda atau lebih tua dari itu?
teman barunya masih penasaran. Lebih tua. Kali ini jawabnya
mantap, penuh percaya diri.

Pasti
tahun 78-an lah, tak lebih, si penanya menebak yakin.
Kembali si wanita muda tertawa. renyah, menampakkan gigi gerahamnya.
Saya lulus SMU tahun 1992. Bisa dikira-kira kan,
berapa usia saya?

Oh,
ya? gadis muda yang menanyainya menaikkan alis.
Menatapnya dengan mata membulat. Wah, tampang Mbak muda sekali! Mbak
bahkan kelihatan lebih muda dibanding saya. Padahal saya angkatan tahun 98
lho.

Mereke
berdua tertawa bersama. Obrolan pun terus mengalir ringan antara dua teman
seperjalanan, menyaingi deru kereta fajar utama jurusan Jogya-Jakarta.

Perempuan
itu, panggil saja namanya Tia. Seorang wanita lajang, dengan kategori usia
matang. Lahir di sebuah kota
di Jawa Tengah padah tengah tahun 1974.

Bila
kenalan barunya di perjalanan menyangka ia lahir di atas tahun 1980, itu
bukanlah suatu hal yang diherankannya. Karena memang bukan yang pertama.

Banyak,
banyak sekali sebelumnya yang menyangka demikian, hingga dia sudah terbiasa dan
selalu hanya menanggapi dengan tawa. 

Biasanya,
seseorang tampak lebih muda dari usianya rena tubuh yang mungil atau wajah yang
imut. Ditambah wajah cantik segar dan kulit terang bersih, kesan muda akan
lebih nampak. Namun tidak demikian dengan Tia. 

Sesungguhnya
Tia tidaklah terlalu imut. Tampangnya biasa saja. Sederhana, seperti kebanyakan
perempuan Jawa pada umunya. Kulitnya pun cenderung gelap. Lantas apa dong yang
menyebabkan dia tampak sedemikian muda dibanding usianya? Gaya
dan sikap hidup kesehariannya. Saya percaya itu jawaban pertamanya. 

Tia
adalah seorang aktifis dalam arti yang sesungguhnya. Dia memiliki seabreg
kegiatan yang membuatnya senantiasa bergerak setiap hari. Dari mulai mengajar
TPA, memberi kursus bahasa inggris, mengajar privat, mengisi kajian, menjadi
panitia ini itu, bakti sosial dan lain-lain. Semuanya ia