[Urang Sunda] Silat-7
Begitu tiba dihadapan si nona Su, kelima orang itu yang rata rata wajahnya bengis segera menahan nona Su; salah satunya yang membawa bandringan besi berkata dengan keren :”Hmmm, kalian telah unjuk kebolehan, sekarang biar mataku terbuka coba tunjukkan sekali lagi kebolehan kalian…..” Sebelum si nona menyahut, tiba ada suara cekikikan yang datangnya dari pemuda sastrawan yang baru keluar dari rumah makan. “Heh, kutu busuk ! Mengapa kau cekikikan hah !?” “Hehehehe, aku ketawa dengan mulutku, ada apa dengan kalian 5 orang ?” “Hey dengar kutu busuk ! Aku adalah lima jago andalan dikota ini ; tak ada yang berani menyentuh kumisku selama ini; apalagi kamu sikutu buku ! Jangan ikut campur, nanti kau susah sendiri !” “Hahahaha, 5 jago andalan menghina seorang nona kecil, apa itu pantas !?” “Diam kau ! Hai kawan kawan amankan sastrawan busuk ini, jangan sampai dia bicara terus, bikin pusing saja !” Segera saja kawanan dibelakang si lima jago ada yang bergerak hendak menangkap si sastrawan; tapi disitu entah kapan keluarnya ada si baju hijau dengan kerennya menatap 4 orang penjaga keamanan yang mau menangkap si sastrawan; mereka agak ragu2 sedikit, kemudian salah satu memberanikan diri berkata:”Tuan, kau adalah tamu kami, silakan saja meneruskan perjalanan jangan ikut campuri urusan kami.” “Heheheehe, apakah 3dewa dan pengikutnya biasa menghina orang lemah ?!” Mendengar kata kata itu , keempat orang itu segera saja mengurung si baju hijau ditambah 5 oang lagi yang datang membantu; mereka semua menghunus senjatanya masing masing. “Hahahaha, kalian mau unjuk kebolehan, silakan aku mau lihat, sampai dimana kehebatannya anak buah si tiga dewa !” Sembilan orang penjaga itu segera saja menghujani si baju hijau dengan bacokan yang disusul dengan jeritan kesakitan dan terlemparnya tubuh kesembilan orang itu dengan sangat cepat dan hampir tak kelihatan sama sekali . Hal ini sangat mengagetkan 5 jagoan andalan, mereka segera berhenti mengurung Su Siocia dan berbalik menghadapi si baju hijau:”Kawan, dari kalangan mana telah mau terjun dsiini, mohon maaf bila kami tak menghormati anda dengan sepatutnya; jangan sungkan bila ada perlu apa apa; kami bisa melayani anda.”Kata2 tersebut adalah kata kata rahasia kaum Kang Ouw, yang artinya bila butuh harta atau uang, akan segera disediakan. Si Baju Hijau tertawa dingin,kemudian setelah menjengek sekali dia melanjutkan kata katanya:”Hmmm, kulihat pengikut tigadewa tak ubahnya sebagai gerombolan liar yang beraninya hanya menghina yang lemah ; aku tak akan tinggal diam melihat ketidak patutan didepan mataku
Re: [Urang Sunda] Silat-7
bah... saena ditranslate ka basa sunda... supados nyambung... -panzi- > Begitu tiba dihadapan si nona Su, kelima orang itu yang rata rata wajahnya > bengis segera menahan nona Su; salah satunya yang membawa bandringan > besi berkata dengan keren :Hmmm, kalian telah unjuk kebolehan, sekarang > biar mataku terbuka coba tunjukkan sekali lagi kebolehan kalian .. > Sebelum si nona menyahut, tiba ada suara cekikikan yang datangnya dari > pemuda sastrawan yang baru keluar dari rumah makan. > Heh, kutu busuk ! Mengapa kau cekikikan hah !? > Hehehehe, aku ketawa dengan mulutku, ada apa dengan kalian 5 orang ? > Hey dengar kutu busuk ! Aku adalah lima jago andalan dikota ini ; tak ada > yang berani menyentuh kumisku selama ini; apalagi kamu sikutu buku ! > Jangan ikut campur, nanti kau susah sendiri ! > Hahahaha, 5 jago andalan menghina seorang nona kecil, apa itu pantas !? > Diam kau ! Hai kawan kawan amankan sastrawan busuk ini, jangan sampai dia > bicara terus, bikin pusing saja ! > Segera saja kawanan dibelakang si lima jago ada yang bergerak hendak > menangkap si sastrawan; tapi disitu entah kapan keluarnya ada si baju > hijau dengan kerennya menatap 4 orang penjaga keamanan yang mau menangkap > si sastrawan; mereka agak ragu2 sedikit, kemudian salah satu memberanikan > diri berkata:Tuan, kau adalah tamu kami, silakan saja meneruskan > perjalanan jangan ikut campuri urusan kami. > Heheheehe, apakah 3dewa dan pengikutnya biasa menghina orang lemah ?! > Mendengar kata kata itu , keempat orang itu segera saja mengurung si baju > hijau ditambah 5 oang lagi yang datang membantu; mereka semua menghunus > senjatanya masing masing. > Hahahaha, kalian mau unjuk kebolehan, silakan aku mau lihat, sampai > dimana kehebatannya anak buah si tiga dewa ! > Sembilan orang penjaga itu segera saja menghujani si baju hijau dengan > bacokan yang disusul dengan jeritan kesakitan dan terlemparnya tubuh > kesembilan orang itu dengan sangat cepat dan hampir tak kelihatan sama > sekali . Hal ini sangat mengagetkan 5 jagoan andalan, mereka segera > berhenti mengurung Su Siocia dan berbalik menghadapi si baju hijau:Kawan, > dari kalangan mana telah mau terjun dsiini, mohon maaf bila kami tak > menghormati anda dengan sepatutnya; jangan sungkan bila ada perlu apa apa; > kami bisa melayani anda.Kata2 tersebut adalah kata kata rahasia kaum Kang > Ouw, yang artinya bila butuh harta atau uang, akan segera disediakan. Si > Baju Hijau tertawa dingin,kemudian setelah menjengek sekali dia > melanjutkan kata katanya:Hmmm, kulihat pengikut tigadewa tak ubahnya > sebagai gerombolan liar yang beraninya hanya menghina yang lemah ; aku tak > akan tinggal diam melihat ketidak patutan didepan mataku > > >
Re: [Urang Sunda] Silat-7
AA: asa teu acan ari Silat ku Basa Sunda ma; keun manawi engke deui mah lah manawi tiasa. Sawios atuh sakalieun mah urang mamaos Basa Indon. Hehehehe --- In urangsunda@yahoogroups.com, "Panzi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > bah... saena ditranslate ka basa sunda... > supados nyambung... > > > -panzi- > > > > Begitu tiba dihadapan si nona Su, kelima orang itu yang rata rata wajahnya > > bengis segera menahan nona Su; salah satunya yang membawa bandringan > > besi berkata dengan keren :"Hmmm, kalian telah unjuk kebolehan, sekarang > > biar mataku terbuka coba tunjukkan sekali lagi kebolehan kalian .." > > Sebelum si nona menyahut, tiba ada suara cekikikan yang datangnya dari > > pemuda sastrawan yang baru keluar dari rumah makan. > > "Heh, kutu busuk ! Mengapa kau cekikikan hah !?" > > "Hehehehe, aku ketawa dengan mulutku, ada apa dengan kalian 5 orang ?" > > "Hey dengar kutu busuk ! Aku adalah lima jago andalan dikota ini ; tak ada > > yang berani menyentuh kumisku selama ini; apalagi kamu sikutu buku ! > > Jangan ikut campur, nanti kau susah sendiri !" > > "Hahahaha, 5 jago andalan menghina seorang nona kecil, apa itu pantas !?" > > "Diam kau ! Hai kawan kawan amankan sastrawan busuk ini, jangan sampai dia > > bicara terus, bikin pusing saja !" > > Segera saja kawanan dibelakang si lima jago ada yang bergerak hendak > > menangkap si sastrawan; tapi disitu entah kapan keluarnya ada si baju > > hijau dengan kerennya menatap 4 orang penjaga keamanan yang mau menangkap > > si sastrawan; mereka agak ragu2 sedikit, kemudian salah satu memberanikan > > diri berkata:"Tuan, kau adalah tamu kami, silakan saja meneruskan > > perjalanan jangan ikut campuri urusan kami." > > "Heheheehe, apakah 3dewa dan pengikutnya biasa menghina orang lemah ?!" > > Mendengar kata kata itu , keempat orang itu segera saja mengurung si baju > > hijau ditambah 5 oang lagi yang datang membantu; mereka semua menghunus > > senjatanya masing masing. > > "Hahahaha, kalian mau unjuk kebolehan, silakan aku mau lihat, sampai > > dimana kehebatannya anak buah si tiga dewa !" > > Sembilan orang penjaga itu segera saja menghujani si baju hijau dengan > > bacokan yang disusul dengan jeritan kesakitan dan terlemparnya tubuh > > kesembilan orang itu dengan sangat cepat dan hampir tak kelihatan sama > > sekali . Hal ini sangat mengagetkan 5 jagoan andalan, mereka segera > > berhenti mengurung Su Siocia dan berbalik menghadapi si baju hijau:"Kawan, > > dari kalangan mana telah mau terjun dsiini, mohon maaf bila kami tak > > menghormati anda dengan sepatutnya; jangan sungkan bila ada perlu apa apa; > > kami bisa melayani anda."Kata2 tersebut adalah kata kata rahasia kaum Kang > > Ouw, yang artinya bila butuh harta atau uang, akan segera disediakan. Si > > Baju Hijau tertawa dingin,kemudian setelah menjengek sekali dia > > melanjutkan kata katanya:"Hmmm, kulihat pengikut tigadewa tak ubahnya > > sebagai gerombolan liar yang beraninya hanya menghina yang lemah ; aku tak > > akan tinggal diam melihat ketidak patutan didepan mataku > > > > > > >