Baraya, kieu geuning, euy. Mun umat Islam minoritasteh. Mangga baca nyalira kasusna nu karandapan ku muslim di urut timor-timur.

http://www.republika.co.id/ASP/koran_detail.asp?id=179764&kat_id=17


Islam di Timor Leste


Laporan :

Pengusiran orang-orang Islam dari Timor Leste menegaskan niat pemerintah Timor Leste untuk bersikap represif terhadap Islam di negeri itu. Pengusiran demi pengusiran dilakukan dan yang terakhir dikabarkan sekitar 300 orang diusir dari kompleks Masjid An-Nur di Dili. Kilahnya, orang-orang Islam asal Indonesia itu adalah pendatang haram. Kenyataannya, mereka sudah berada di Timor Leste -- dulu Timor Timur -- sejak sebelum jajak pendapat yang diadakan semasa Presiden BJ Habibie. Rupanya kenyataan itu tak otomatis membuat pemerintah Xanana Gusmao, Marie Alkatiri, dan Ramos Horta itu mengizinkan orang-orang Islam menjadi warga negara Timor Leste. Begitu juga, tak ada artinya surat keterangan 'Penghuni Jangka Panjang' yang dikeluarkan Pemerintah Sementara PBB di Timor Timur, UNTAET.

Para Muslimin Indonesia itu memang mengalami perlakuan kurang manusiawi sejak jajak pendapat yang dilakukan oleh Misi PBB untuk Timor Timur (UNAMET) dilangsungkan dengan kekalahan pihak-pihak yang memilih opsi otonomi. Jadi, meski pada awalnya PBB yang mengizinkan bahkan membujuk Pemerintah Presiden Soeharto untuk campur tangan di Timor Timur, khususnya untuk mengawal kepentingan-kepentingan strategis Amerika Serikat setelah kalah di Vietnam, tetapi pada akhirnya AS jugalah yang melakukan tekanan, melalui pelbagai organisasi internasional, guna memaksa Indonesia keluar dari bumi Lorosae.

Dalam buku Bilveer Singh berjudul Habibie & Demokratisasi di Indonesia juga disebutkan, ''cara referendum itu sendiri dilakukan ikut mempengaruhi hasil akhirnya. UNAMET, yang dipimpin Ian Martin, bekas karyawan Amnesty International, dikirim ke Timor Timur untuk mengusahakan agar opsi otonomi gagal. Oleh UNAMET hanya orang-orang prokemerdekaan sajalah yang dipekerjakan di bagian-bagian strategis. Juga banyak sekali laporan kecurangan yang menguntungkan kelompok prokemerdekaan.'' Aksi balas dendam pun terjadi terhadap mereka yang pro Indonesia dan orang Indonesia. Kemenangan kelompok prokemerdekaan menimbulkan sentimen anti-Indonesia yang sangat tinggi. Akibatnya, seperti dituturkan Arham dan orang-orang lain, mereka membuang identitas Indonesia mereka. Dengan cara itu mereka selamat.

Masjid-masjid dijadikan kafe atau bengkel. Tinggal Masjid An-Nur sajalah yang tinggal. Dan ternyata keberadaan An-Nur sangat membantu tentara PBB yang Muslim dalam mencari makanan halal maupun untuk shalat, puasa, dan Idul Fitri. Juga bagi para Muslimin Timor Leste. Para Muslimin itu bukannya tak mau mengurus kewarganegaraan Timor Leste yang jumlahnya sedikit. Tetapi mereka selalu dipersulit dengan segala macam alasan. Secara lisan dikatakan, mereka tak perlu mengurus kewarganegaraan karena ''otomatis kalian sudah jadi warga negara.'' Hanya, mereka tak memiliki bukti hitam putihnya. Kalau toh mereka mau jadi warga negara, mereka harus pindah dari kompleks An-Nur ke sebuah karantina hewan.

Pengusiran terjadi setelah ternyata lima orang yang diajukan ke pengadilan memperoleh kemenangan. Kemenangan kaum Muslimin itu memicu kemarahan pemerintah PM Alkatiri. Pengusiran itu dilakukan secara bertahap. Tujuannya adalah mengurangi jumlah orang Islam dan dengan demikian, Islam pun akan lenyap dari Bumi Lorosae. Tentunya tak seyogianya mereka ditelantarkan. Kalau toh pemerintah RI tak mau berbicara 'Islam'-nya, mereka adalah orang -- tenaga kerja -- Indonesia pemegang surat keterangan PBB yang sah dan diakui secara internasional -- namun tak dipandang sebelah mata pun oleh pemerintah Timor Leste. Pemerintah SBY tak patut menelantarkan, dan umat Islam di seluruh Indonesia harus membantu kehidupan mereka. Satu hal jelas: pemerintah Timor Leste telah memulai langkah buruk dalam hubungan dengan kaum Muslimin sedunia, khususnya Indonesia. Dan kita kecewa terhadap pemerintahan SBY yang ikut memuluskan tindakan pengusiran tersebut. Ternyata, Indonesia memang tak memiliki martabat di dunia lewat contoh kecil dari tindakan negeri kemarin sore.



Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id



Yahoo! Groups Sponsor
ADVERTISEMENT
click here


Yahoo! Groups Links

Kirim email ke