Re: [Urang Sunda] (PR-senen ) Asrama Galuh pun Hancur
si kuring tos apal aya asrama Galuh Rahayu di Yogya da basa SMA (ayeuna sman 1 ciamis) kungsi ka asrama eta. beda euy geus di jkt mah make basa indonesia bae. heuheu.. nuhun. mun salse cing ngulampreng ka gramedia. resensi mun kersa. salam On 5/29/06, yayat cipasang <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Iya Kang Jamal. Saya sebagai warga Galuh di Jakarta ngenes pisan asrama urang rubuh ku lini. Saya baru tahu ada asrama Galuh di Yogyakarta dari Pikiran Rakyat edisi hari ini. Dan kepada korban meningal dari Jawa Barat dari luar Jabar sareng ti mancanegara mudah-mudahan amal baiknya diterima Allah SWT. Kepada yang lagi dalam perawatan mudah-mudahan cepat sembuh. Oh, selamat juga untuk Kang Jamal atas terbitnya Epigram. Selamat. Hebat urang Gunung Cupu, Euy! -- geocities.com/mangjamal Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id SPONSORED LINKS Corporate culture Business culture of china Organizational culture Organizational culture change Organizational culture assessment Jewish culture YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "urangsunda" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [Urang Sunda] (PR-senen ) Asrama Galuh pun Hancur
Iya Kang Jamal. Saya sebagai warga Galuh di Jakarta ngenes pisan asrama urang rubuh ku lini. Saya baru tahu ada asrama Galuh di Yogyakarta dari Pikiran Rakyat edisi hari ini. Dan kepada korban meningal dari Jawa Barat dari luar Jabar sareng ti mancanegara mudah-mudahan amal baiknya diterima Allah SWT. Kepada yang lagi dalam perawatan mudah-mudahan cepat sembuh. Oh, selamat juga untuk Kang Jamal atas terbitnya Epigram. Selamat. Hebat urang Gunung Cupu, Euy!mj <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Asrama Galuh pun HancurSEPERANGKAT gamelan tampak berserakan di reruntuhan bangunan Pendopo AgungYogyakarta, asrama pelajar dan mahasiswa asal Jawa Barat, khususnyaKabupaten Ciamis dan Banjar. Sumbu obor yang sudah menghitam dan ditataberjajar di lapangan tengah asrama, menjadi saksi bisu runtuhnya asrama”Galuh Rahayu" yang menjadi kebanggaan warga Ciamis dan sekitarnya.Puluhan warga Jabar yang berkumpul di tempat itu, tidak dapat menutupikesedihannya. Hal itu terpancar dari tatapan sendu mata mereka. Tidak adagurauan yang biasanya selalu muncul saat berkumpul. Sedih? Sudah pasti.Karena tempat mereka bertemu dan merancang berbagai kegiatan, telahhancur.Mereka masih belum percaya dengan apa yang dilihatnya. Pendopo Agung yangsebenarnya akan digunakan untuk kegiatan Milangkala IV Sanggar SeniSimpai, kini hancur. Yang tampak utuh, hanya kerangka atap tanpa genting.Di bawah reruntuhan, masih tampak puing-puing peralatan elektronik. Hasildekorasi semalaman untuk menyambut kegiatan tersebut hancur tidak tersisa,hanya obor yang masih tetap pada tempatnya.Adanya barisan obor berjumlah 17 buah, terdiri dari obor atau damar sewu,damar biasa 10 buah, dan damar konvensional dari botol bekas minumanenergi, justru seolah menjadi "dewa penolong". Meski batal dinyalakanuntuk Milangkala, justru menjadi alat penerang penghuni asrama yang gelapkarena aliran listrik mati, setelah gempa bumi yang menghancurkanYogyakarta."Obor itu sangat berguna bagi kami meski gagal untuk milangkala, tetapijadi penerang kami di kala kegelapan. Dengan obor itu, kami menjadi sangatterbantu, karena masih bisa melihat wajah teman-teman meski tidak jelas,"kata Tatang, mantan Ketua Asrama Galuh.Menurut Tatang, sejak Jumat (26/5), seluruh warga asrama sibukmempersiapkan Milangkala. Di sela-sela menyelesaikan dekorasi di PendopoAgung, beberapa di antaranya tertidur di tempat itu. Saat lelap tidur,mendadak beberapa orang terbangun karena tertimpa pecahan genting. Hanyadalam hitungan detik, mereka merasakan bumi berguncang keras.Mereka pun membangunkan penghuni lainnya yang masih tertidur. Penghuniwanitanya berlarian dan berteriak-teriak, karena dicekam ketakutan.Belum lepas dari kekagetannya, mereka kembali dikejutkan oleh suaraberdebum yang sangat keras, ternyata Pendopo Agung roboh.Sebagian besar di antara mereka masih mengalami trauma sehingga memilihtetap berkumpul di lapangan tengah asrama. Mereka menggelar karpet maupuntikar, dengan bantuan penerangan cahaya obor.Saat mereka tengah terkantuk-kantuk karena tidak bisa tidur, tiba-tibaturun hujan lebat. Mereka pun kembali ribut saling berebut karpet. "Suasana duka juga melingkupi Asrama warga Jabar di Asrama Kujang. Hanya,asrama yang biasanya dijadikan sebagai tempat pertemuan, berubah menjaditempat transit jenazah warga Jabar yang akan kembali dibawa kekeluarganya. Sudah dua jenazah yang disemayamkan di Pendopo Agung AsramaKujang.Dua warga Jabar yang disemayamkan di Pendopo Agung, yaitu Dedi, wargaNagrok, Desa Citarik, Kab. Sukabumi. Almarhum yang dalam kesehariannyaberjualan sepatu dan sandal keliling, meninggal akibat tertimpa tembokkamar kontrakannya. Jenazah lainnya adalah Siti Mubarokah, mahasiswaUniversitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, warga Desa Pagaden,Kabupaten Subang. (Nurhandoko/"PR")***mjhttp://geocities.com/mangjamal Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ countries) for 2¢/min or less. Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id SPONSORED LINKS Corporate culture Business culture of china Organizational culture Organizational culture change Organizational culture assessment Jewish culture YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "urangsunda" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
RE: [Urang Sunda] (PR-senen ) Asrama Galuh pun Hancur
MJ, kumaha kabarna saderek urang tea nu linggih di Mungkid (P. Atjip R), mudah-mudahan teu aya nananon sareng salamet, ka saderek nusanesna nu keuna cocobi mugia dipasihan kakiatan, sabar sareng ikhlas sareng nyandak hikmahna...amin. -Original Message- From: urangsunda@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of mj Sent: Monday, May 29, 2006 10:01 AM To: urangsunda@yahoogroups.com Subject: [Urang Sunda] (PR-senen ) Asrama Galuh pun Hancur Asrama Galuh pun Hancur SEPERANGKAT gamelan tampak berserakan di reruntuhan bangunan Pendopo Agung Yogyakarta, asrama pelajar dan mahasiswa asal Jawa Barat, khususnya Kabupaten Ciamis dan Banjar. Sumbu obor yang sudah menghitam dan ditata berjajar di lapangan tengah asrama, menjadi saksi bisu runtuhnya asrama ”Galuh Rahayu" yang menjadi kebanggaan warga Ciamis dan sekitarnya. Puluhan warga Jabar yang berkumpul di tempat itu, tidak dapat menutupi kesedihannya. Hal itu terpancar dari tatapan sendu mata mereka. Tidak ada gurauan yang biasanya selalu muncul saat berkumpul. Sedih? Sudah pasti. Karena tempat mereka bertemu dan merancang berbagai kegiatan, telah hancur. Mereka masih belum percaya dengan apa yang dilihatnya. Pendopo Agung yang sebenarnya akan digunakan untuk kegiatan Milangkala IV Sanggar Seni Simpai, kini hancur. Yang tampak utuh, hanya kerangka atap tanpa genting. Di bawah reruntuhan, masih tampak puing-puing peralatan elektronik. Hasil dekorasi semalaman untuk menyambut kegiatan tersebut hancur tidak tersisa, hanya obor yang masih tetap pada tempatnya. Adanya barisan obor berjumlah 17 buah, terdiri dari obor atau damar sewu, damar biasa 10 buah, dan damar konvensional dari botol bekas minuman energi, justru seolah menjadi "dewa penolong". Meski batal dinyalakan untuk Milangkala, justru menjadi alat penerang penghuni asrama yang gelap karena aliran listrik mati, setelah gempa bumi yang menghancurkan Yogyakarta. "Obor itu sangat berguna bagi kami meski gagal untuk milangkala, tetapi jadi penerang kami di kala kegelapan. Dengan obor itu, kami menjadi sangat terbantu, karena masih bisa melihat wajah teman-teman meski tidak jelas," kata Tatang, mantan Ketua Asrama Galuh. Menurut Tatang, sejak Jumat (26/5), seluruh warga asrama sibuk mempersiapkan Milangkala. Di sela-sela menyelesaikan dekorasi di Pendopo Agung, beberapa di antaranya tertidur di tempat itu. Saat lelap tidur, mendadak beberapa orang terbangun karena tertimpa pecahan genting. Hanya dalam hitungan detik, mereka merasakan bumi berguncang keras. Mereka pun membangunkan penghuni lainnya yang masih tertidur. Penghuni wanitanya berlarian dan berteriak-teriak, karena dicekam ketakutan. Belum lepas dari kekagetannya, mereka kembali dikejutkan oleh suara berdebum yang sangat keras, ternyata Pendopo Agung roboh. Sebagian besar di antara mereka masih mengalami trauma sehingga memilih tetap berkumpul di lapangan tengah asrama. Mereka menggelar karpet maupun tikar, dengan bantuan penerangan cahaya obor. Saat mereka tengah terkantuk-kantuk karena tidak bisa tidur, tiba-tiba turun hujan lebat. Mereka pun kembali ribut saling berebut karpet. " Suasana duka juga melingkupi Asrama warga Jabar di Asrama Kujang. Hanya, asrama yang biasanya dijadikan sebagai tempat pertemuan, berubah menjadi tempat transit jenazah warga Jabar yang akan kembali dibawa ke keluarganya. Sudah dua jenazah yang disemayamkan di Pendopo Agung Asrama Kujang. Dua warga Jabar yang disemayamkan di Pendopo Agung, yaitu Dedi, warga Nagrok, Desa Citarik, Kab. Sukabumi. Almarhum yang dalam kesehariannya berjualan sepatu dan sandal keliling, meninggal akibat tertimpa tembok kamar kontrakannya. Jenazah lainnya adalah Siti Mubarokah, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, warga Desa Pagaden, Kabupaten Subang. (Nurhandoko/"PR")*** mj http://geocities.com/mangjamal Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id Yahoo! Groups Links This message (including any attachments) is only for the use of the person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel confidential, proprietary and/or trade secret information. If you are not the intended recipient, you should not copy, distribute or use this information for any purpose, and you should delete this message and inform the sender immediately. Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id SPONSORED LINKS Corporate culture Business culture of china Organizational culture Organizational culture change Organizational culture assessment Jewish culture YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "urangsunda