[wanita-muslimah] Belajar dari Proses Pemilu di AS
http://www.radarbanjar.com/berita/index.asp?Berita=Opiniid=73496 Sabtu, 18 Oktober 2008 Belajar dari Proses Pemilu di AS Oleh: Tisnohadi Harimurti* Pada minggu terakhir bulan Agustus dan awal September lalu perhatian publik Amerika Serikat bahkan dunia terfokus pada pelaksanaan konvensi Partai Demokrat yang kemudian disusul dengan konvensi Partai Republik. Hingga sampai pada saat ini ketika proses pemilu telah memasuki tahapan kampanye banyak kejadian menarik yang perlu kita simak dan dapat diambil sebagai pelajaran yang berharga kita di Indonesia. Dengan mencermati apa yang terjadi dalam ajang Pemilu di negeri Paman Sam tersebut dapat menjadi bahan untuk membandingkannya dengan praktek politik yang ada di negara kita sendiri yang juga sama-sama menerapkan demokrasi sejak era reformasi digulirkan tepat sepuluh tahun yang lalu. Rasionalitas dalam berpolitik Secara ideal politik selalu didasari oleh pertimbangan rasional. Di negara demokrasi semacam Amerika Serikat rasionalitas tersebut telah merasuk dari tingkat elite sampai pada tingkat massa akar rumput. Dengan demikian pilihan dan keputusan politik selalu didasari oleh pertimbangan matang, salah satunya adalah sejauh mana kompetensi dan kapabilitas tokoh yang akan dipilihnya dan terutama program, visi dan misi yang ditawarkan. Rakyat Amerika Serikat dalam mempergunakan hak politiknya pada umumnya memiliki karakter yang demikian itu. Terpilihnya Obama sebagai capres yang notabene orang kulit hitam membuktikan bahwa unsur non rasional seperti pertimbangan rasial, asal daerah dan keturunan tidak begitu penting lagi. Ini sangat berbeda dengan kondisi pada dekade 60 an hingga 70 an dimana saat itu diskriminasi rasial masih kuat terasa dalam berbagai aspek kehidupan di Amerika Serikat. Bagaimana di Indonesia? Rupanya pertimbangan yang kurang rasional dalam politik masih mewarnai kehidupan bernegara kita, terutama di kalangan masyarakat sendiri (seperti kondisi Amerika Serikat empat dekade yang lalu). Terdapat kecenderungan adanya ketentuan tidak tertulis yang menyatakan bahwa presiden Indonesia haruslah orang Jawa, sedang wapresnya terserah dari suku manapun. Memang harus diakui bahwa Jawa merupakan suku mayoritas di Indonesia, namun jika terdapat orang yang misalkan bukan dari etnis Jawa memiliki kapabilitas dan kompetensi yang memadai tentunya akan menjadi naïf jika harus dikesampingkan karena kebetulan ia bukan orang Jawa. Demikian juga garis keturunan masih masih menjadi pertimbangan kuat untuk menentukan sebuah keputusan politik. Hal ini sangat kental terasa di daerah terutama saat pelaksanaan Pilkada. Calon kepala daerah yang di dalam dirinya mengalir darah kebangsawanan akan memiliki nilai jual lebih di kalangan rakyat, bahkan terdapat opini di kalangan masyarakat yang beranggapan bahwa keturunan bangsawan lebih layak dan lebih berhak untuk menjadi pemimpin karena di dalam dirinya terdapat pulung, wahyu, tuah dan lain sebagainya yang akan memberi kekuatan dalam kepemimpinannya. Dengan demikian dalam penjaringan calon kepala daerah oleh partai politik masih diwarnai dengan pertimbangan keturunan dan dalam kampanye untuk menggalang dukungan selalu dikemukakan bahwa calon ini merupakan keturunan raja, bangsawan, kyai atau syeh tertentu. Kondisi ini dapat terjadi karena bagaimanapun juga sistem politik yang dibangun di manapun berada tidak dapat melepaskan keterkaitannya dengan seting sosial di mana sistem tersebut tersusun. Sebagaimana di Indonesia bentuk hubungan sosial sebagian besar masyarakatnya masih diwarnai dengan struktur paternalistik. Ciri struktur paternalistik berupa susunan stratifikasi sosial yang elitis (mengkerucut) serta berorientasi ke atas dan menempatkan para keturunan bangsawan dalam posisi yang tinggi. Lain halnya di Amerika Serikat di mana stratifikasi sosialnya tercipta lebih banyak karena kompetisi sehingga kemampuan dan kompetensi seseorang sangat menentukan di mana posisinya di dalam stratifikasi sosial di masyarakat. Pelaksanaan debat bagi calon presiden dan wakil presiden yang baru-baru ini dilaksanakan merupakan salah satu sarana bagi rakyat Amerika Serikat untuk mengukur kemampuan para capres dan cawapres sekaligus mengetahui visi, misi dan program masing-masing calon. Hal itulah yang menjadi pertimbangan rakyat AS untuk menentukan keputusan politiknya di hari pemilihan nanti. Kedewasaan dalam berpolitik Pada konvensi partai demokrat, Hillary Clinton, mantan saingan Barrack Obama dalam proses pemilihan calon presiden dari Partai yang telah delapan tahun menjadi oposisi di panggung politik AS tersebut menyampaikan pidatonya. Dari apa yang disampaikannya tersebut tampak jelas sikap kenegarawanan seorang politisi yang merupakan pemandangan langka di negara kita. Ia menyampaikan kepada seluruh simpatisan partai demokrat, terutama para pendukungnya
[wanita-muslimah] Intermezzo
http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?Berita=ekspresiid=276198 Kamis, 23 Oktober 2008 Pacar Pengangguran dan Beda Keyakinan HALLO Dr. Re, aku Ratih di Dahor. Aku punya pacar, aku sayang banget sama dia. Tapi ortu ku nggak setuju aku pacaran sama dia, karena dia masih pengacara alias pengangguran banyak acara. Saat ini dia masih tahap cari pekerjaan lalu agama kita berdua juga beda, status sosial kita juga beda, dia dari keluarga nggak mampu. Dr. Re apa aku tetap ngelanjutin hubungan aku sama dia, atau putus. Ratih, Dahor- 085228141xxx DEAR Ratih yang lagi pening.. Waduh..banyak banget perbedaannya kamu sama cowokmu. Istilahnya sih, permasalahanmu ini udah hampir masuk stadium empat! Gawat banget, Bos! Dr Re coba kasih kamu solusi, tapi Ratih kudu diam dulu yah? Ssstt..Dr Re mau buang angin dulu..eh..salah..mau coba mikir dulu! Ehhmmm..yah dapat solusinya. Pertama rembukan permasalahanmu ini sama cowokmu itu. Kalian berdua omongkan tujuan hubungan kalian berdua ini mau dibawa kemana. Kalo kalian berdua udah memikirkan dan berpikir kalo ujung-ujungnya nggak akan pernah bisa bersatu, buat apa dilanjutin? Ya nggak? Percuma juga kalo ujung-ujungnya malah berpisah. Coba deh kamu cari info berapa persen hubungan seperti kamu itu bakal berhasil. Apalagi di kultur adat ketimuran khas Indonesia ini. Kalo masalah ortumu nggak setuju, ya wajar aja sih, Say! Mana ada ortu yang mau anaknya hidup dengan orang yang pekerjaannya belum jelas. Yah..secara zaman sekarang kan tuntutan ekonomi semakin tinggi. Haha. Tapi, kalo Dr Re sih memandang permasalahanmu yang paling rumit tentang beda keyakinan dengan agama yang dianut oleh kamu dan ortumu. Ingat loh! Ratih harus pikirin benar-benar dampak dari hubungan kalian. Kalo memang harus putus, ya silahkan. Kalo emang mau dilanjutin, ya silahkan juga! Toh kalo lanjut, Ratih bakal kesulitan menembus tembok derita (ups) maksudnya..tembok permasalahan yang Ratih hadapi nanti. Sebaiknya segera diambil keputusannya. Sebelum rasa cinta dan sayang kalian semakin besar, nanti malah semakin sulit untuk saling melupakan dan berpisah. Nah, solusi lainnya..m.kalo Ratih pengin yang udah ada pekerjaan, ajak aja ortumu ke Mabes XpResi. Di sana banyak cowok-cowok jomblo (ngaku lagi jomblo kalo mau kenalan sama cewek! Haha). Entar kenalan aja! Tipe dan karakternya bermacam-macam pula. Ada yang imu-imut, baik, tinggi, badannya besar kayak hulk, tapi makannya banyak. Ada juga yang wajahnya terlihat sangar seperti penyanyi Malaysia tahun 95-an, tapi aslinya hatinya lembut dan pencinta lagu ST 12. Nah, ada juga nih yang badannya kecil, putih, ganteng nanggung, tapi suka senyum-senyum sendiri sama komputer. Atau, ada juga yang pintar ngerayu orang, nggak bisa jauh dari hape, badannya atletis kayak pelawak Doyok (heeh..Doyok kok dibilang atletis!) tapi matanya suka melotot tanpa diperintah..haha! Pilih aja..siapa tahu kamu dan ortumu ada yang tertarik dengan mereka! Hehe. (Dr Re) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Hukum Keadilan
Hukum Keadilan By: agussyafii Sewaktu saya Tsanawiyah, saya pernah bertanya pada Pak Guru, Kenapa saya harus berbuat baik? Jawab Pak Guru, Karena jika kita berbuat baik maka kita akan menuai kebaikan yang kita lakukan. Selanjutnya Pak Guru bercerita ada seorang santri yang diperintahkan oleh Kyainya untuk berpuasa selama 30 hari dibawah pohon beringin yang didepannya ada sebuah danau, dengan syarat hanya boleh melihat apapun yang sedang terjadi. Pada sepuluh hari pertama, ada seorang pedagang yang datang. Pedagang itu membasuh muka dan badannya. Ditengah dia asyik uang hasil berjualannya jatuh tanpa disadarinya. Dan pedagang itu pergi meninggalkan telaga itu. Pada sepuluh hari kedua, ada seorang anak muda yang baru melakukan perjalanan jauh. Pemuda itu datang dan beristirahat sejenak ditelaga itu untuk melepaskan lelah. Setelah membersihkan tubuhnya pemuda itu menginjak sesuatu dan itu adalah uang pedagang yang tertinggal. Pemuda itu melihat ke kanan dan ke kiri dan tidak menemukan satu orangpun. Pemuda itu membawa uang itu dengan hati riang gembira. Pada sepuluh hari ketiga, ada seorang pengemis tua yang datang ditelaga itu. Pengemis tua melepaskan lelahnya. Ditengah dia asyik membersihkan tubuhnya. Tiba-tiba datang seseorang yang ternyata pedagang yang kehilangan uangnya kemaren. Dengan nada marah pedagang itu menuduh bahwa uangnya telah diambil pengemis tua. Sekali pukulan pengemis tua mati terbunuh. Melihat kejadian itu santri marah dan mengatakan Alloh tidak adil. Bagaimana mungkin pengemis tua yang tidak mengerti apa-apa mati terbunuh? Bagaimana bisa terjadi pedagang yang bekerja keras kehilangan hasil berdagang sebanyak itu? Kenapa pemuda yang menemukan uang tidak mengembalikan uang yang bukan haknya? Akhirnya Pak Kyai itu datang menjelaskan kepada santrinya, Pengemis tua yang mati terbunuh adalah seorang pembunuh. Pedagang yang kehilangan uang sebanyak itu karena cara berdagangnya dengan menipu. Pemuda yang menemukan uang karena pemuda itu pernah ditipu oleh pedagang itu. Jadi hukum Alloh itu adil, jika kebaikan yang kita lakukan maka kita akan menuai kebaikan. Demikian juga jika kejahatan yang kita lakukan, maka kita akan menuai kejahatan hasil perbuatan kita sendiri. Begitulah kata Pak Guru menjelaskan pada saya tentang hukum keadilan. sumber, http://agussyafii.blogspot.com Salam Cinta, agussyafii === Tulisan ini dibuat dalam kampanye Kunci Doa yang Dikabulkan Terima kasih atas berkenannya memberikan komentar di http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12 431
[wanita-muslimah] Babi Bunting
http://www.fajar.co.id/index.php?act=newsid=53741 Jum'at, 24-10-08 | 20:57 | 72 Babi Bunting Oleh: Fuad Rumi Dulu, pelawak S Bagyo bersama Iskak, Ateng dan Edy Sud punya lawakan mengkritik kebiasan orang bikin akronim sembarangan dan serampangan. Mereka bikin tebak-tebakan singkatan dan akronim. Maka bertanyalah Bagyo kepada teman-temannya, apa kepanjangan Babi Bunting. Setelah teman-temannya menyerah, tidak bisa menjawab, sambil terkekeh Bagyo menjawab, Babi Bunting itu adalah Badan Pembinaan Perkebunan Tinggi. Bagyo cs benar sekali. Kendati bercanda, lewat lawakan, apa yang mereka katakan adalah kenyataan hidup kita sekarang yang ?berlepotan? akronim. Celakanya, akronim itu kebanyakan sembarangan dan serampangan. Sekarang, dalam musim pilkada, kelatahan berakronim semakin menjadi-jadi. Benar atau tidaknya tidak dipersoalkan, yang penting ada simbol dan ada bunyi yang diperkirakan oleh penggagasnya bisa menarik perhatian, gampang diingat, memikat, melekat di benak hingga saat pencoblosan. Persoalan apakah itu mendidik atau tidak, mungkin kata mereka EGP, emangnya gue pikirin (barangkali EGP ini juga termasuk singkatan sembarangan, seperti halnya pilkada). Kalau terus mengajarkan kepada publik akronim yang salah, tentu saja itu tidak mencerdaskan masyarakat. Tanpa sadar, masyarakat diajari sesuatu yang justru membuat mereka semakin bodoh. Padahal, ironisnya, itu dilakukan oleh mereka yang menggebu-gebu mau tampil menjadi pemimpin, yang salah-satu tugasnya adalah mencerdaskan masyarakatnya. Sekarang, dalam musim pilkada di mana-mana bertaburan akronim sembarangan dan serampangan itu. Entah disadari atau tidak oleh para calon pemimpin kita yang terhormat bahwa cara demikian sebenarnya tidak mendidik. Seperti tidak mendidiknya mengobarkan semangat gratisan di dalam masyarakat. Apa jadinya kalau masyarakat kita sudah telanjur bermental gratis, yang susah siapa, yang malu siapa? Kita tidak bisa bayangkan, bagaimana jadinya jika masyarakat kita nanti memiliki sikap mental yang dibentuk oleh kebiasaan berakronim (serampangan) dan bermental gratis. Akhirnya segala sesuatu mau disingkat, diringkas, dianggap remeh, jalan pintas dan kemudian semua boleh diambil sesukanya karena gratis. Tapi, ya begitulah, tampaknya di negeri kita sekarang, idealism memang mulai luntur. Hal-hal yang luhur dan sungguh-sungguh untuk masyarakat menempati urutan nomor kesekian belas. Yang nomor satu adalah tujuan tercapai. Karena memang sudah begitu kenyataannya, barangkali ada bagusnya, dilakukan perdebatan kandidat di hadapan publik. Yang akan dinilai pada debat kandidat itu, kemampuan para calon berbicara menggunakan akronim sebanyak-banyaknya. Siapa yang berhasil membuat orang paling bingung karena begitu banyaknya akronim yang dia gunakan, itulah pemenangnya. Itulah calon pemimpin yang dijamin ahli menyederhanakan semua persoalan, meringkas semua urusan, menggabung menjadi satu seluruh persoalan rakyat, semudah membuat sebuah akronim. (*) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Perbuatan Terpuji
Perbuatan Terpuji By: agussyafii Malam itu sehabis sholat maghrib dimasjid ramai dibicarakan, ada seorang mantan napi yang menyelamatkan pelajar dari keroyokan para preman. Padahal mantan napi itu tahu kalo pelajar itu anak seorang polisi yang dulu pernah menangkapnya. Banyak orang yang mengatakan bahwa perbuatan terpuji itu patut diteladani. Salah seorang teman berkomentar kalo perbuatan itu sekedar mencari sensasi belaka untuk mencari popularitas karena pelaku kebaikan itu mantan napi. Tentu saja saya tidak setuju dengan komentarmu itu. Jawab saya padanya. Sebab jika saja dirimu memiliki setan, sebesar setan yang dimilikinya. Dirimu akan merasakan bahwa perbuatan itu sangat luar biasa sulit. Tidak mudah melakukan perbuatan terpuji seperti yang dilakukan mantan napi itu. --- Dan orang-orang yang menahan kemarahannya dan memaafkan kesalahan orang. Dan Alloh mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS.Ali Imron:134). sumber, http://agussyafii.blogspot.com Salam Cinta, agussyafii === Tulisan ini dibuat dalam kampanye Kunci Doa yang Dikabulkan Terima kasih atas berkenannya memberikan komentar di http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12 431
Re: [wanita-muslimah] Dibalik Sains Modern (6) Penutup
Wahdat Al-Wujud... Budhy Munawar Rahman bisa diperlakukan seperti Syech Siti Jenar, Al-Halaj dan banyak lagi orang yang nyoba-nyoba nyeleneh kayak gitu... Nggak nyangka mbak Lina setuju yang begini... Padahal sebagian ulama menganggap yang begitu itu sesat loh... - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, October 24, 2008 11:19 AM Subject: [wanita-muslimah] Dibalik Sains Modern (6) Penutup 6. Pengetahuan mendalam memerlukan alat Baik sains maupun agama, keduanya memerlukan alat. Sains misalnya memerlukan teleskop, kamera, spektroskop, dsbnya. Mistikpun mempunyai alat, yang terdiri dari dua macam. Untuk masyarakat yang buta huruf, ada dan dikenal mitos, sedangkan bagi penduduk yang berperadaban maju, ada dan dikenal Kitab Suci (Sacred Text). Pada masyarakat yang tidak didatangi nabi, ia bisa mencapai kebenaran dengan melalui kesadaran diri yang mendalam, karena sifat ketuhanan ada dalam diri manusia. Kata Huton Smith,PEraturan dan prinsip penghidupan yang diwahyukan adalah ibarat membongkar rahsi alangit, dan mengumumkan keagungan Tuhan, tetapi di dalam agama, alat-alat khusus juga bisa di pakai. Seperti dikatakan penyair mistik Blake bahwa,Jika pintu akal budi dibuka dan dibersihkan, setiap sesuatu akan kelihatan seperti pada hakikat yang sebenarnya, karena ia bersifat tanpa batas. Pandangan ini sejalan dengan Paul Dirac yang mengatakan bahwa,segala materi tercipta dalam substratum yang tidak bisa dicapai atau ditanggapi, dan penciptaan materi ini meninggalkan di belakang mereka sebuah `lubang' dalam substratum yang kelihatan seperti anti materi. Substratum itu sendiri tidak dapat secara tepat dikatakan benda, memandanginya memenuhi semua ruang, dan tidak bisa diketahui dengan penelitian sains. Dari segi lain, ia kelihatans eperti sesuatu yang kosong, tidak merupakan benda, dan tidak pula dapat dikesani, tetapi senantiasa ada, Ia adalah sesuatu bentuk benda yang tidak bersifat benda, yang darinya semua benda diciptakan. Penutup. Perkembangan2 yang begitu mempesonakan tentang hubungan sains dan agama masih terus berlanjut. Makin disadari bahwa sains dewasa ini bisa menjadi jalan memahami kosmos, mengikuti jalan lain seperti mistik. Mistik telah mengetahuinya ribuan tahun yang lalu, sedangkan sains menemukannya sekarang. Sains tidak lagi mendominasi tapi melengkapi jalan agama, yang banyak membicarakan tema-tema kesadaran. Kesadaran dan alam jagat raya itu terhubung,: begitu kata Michael Talbot. Melalui agama dan sains, muncullah apa yang sekarang disebut the cosmic connection. Dan rupanya, ini hanyalah istilah untuk jaman sekarang. Padahal dahulu kala sudah dikenal dan popular dengan istilah Wahdat al-Wujud. -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.549 / Virus Database: 270.8.2/1742 - Release Date: 23/10/2008 15:29 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] JAKARTA, Oct. 24 (Reuters) - Bali Bombers Looming Execution to Test Indonesia
Bali Bombers Looming Execution to Test Indonesia By Olivia Rondonuwu JAKARTA, Oct. 24 (Reuters) - Indonesia's ability to keep a lid on militant Islam is likely to be put to the test soon with the long-awaited execution of the Bali bombers, who killed 202 people in 2002 when they blew up two clubs on the resort island. The three bombers, Amrozi, Mukhlas, and Imam Samudra, have become media celebrities during their years on death row. Their execution by firing squad could turn them into martyrs in the eyes of hardline Islamic groups, who represent a small but vocal minority in officially secular, but predominantly Muslim Indonesia. Hundreds, even thousands, of the Bali bombers' supporters are expected to escort the bodies of the three men as they leave the prison grounds and are driven to their home towns for burial. To avoid the risk of clashes between followers and the police, the authorities may send the bodies home by helicopter instead. With hundreds of supporters and emotions running high, you could see mobs throwing bricks at police or police posts, or other symbols of government, said Sidney Jones, a Jakarta-based security expert at International Crisis Group. The Bali bomb blasts devastated the resort island's tourist industry and proved a wake-up call for Indonesia, alerting it to the threat from Jemaah Islamiah (JI), a militant Islamic group set on creating a caliphate in Southeast Asia. JI plotted and carried out several other attacks in the region, bombing the Australian embassy and JW Marriott hotel in Jakarta, and beach restaurants in Bali. Western allies suddenly saw Indonesia as a second front in the war on terror. But Jakarta responded swiftly. It forged security links with Australia and the United States, received help with the use of sophisticated technology and surveillance techniques, and, more controversially, engaged with members of the militant groups. Indonesia's main counter-terrorism agency, Detachment 88, caused an uproar among Australians when it invited former JI members to a barbecue. But its methods, including the use of former militants to try to turn or de-radicalise extremists, have worked. Altogether, officials say 450 militants have been arrested, of which more than 300 have been tried, ensuring that Southeast Asia's biggest economy has not experienced a major attack since 2005. FOILED PLOT Still, that does not mean the threat is over. Some JI leaders, including Noordin Mohammad Top, remain free, while some hardline groups are growing more militant. As long as Noordin is still at large, Indonesia must always be on alert, because Noordin once said his intention was to attack every year as long as he lives, said Nasir Abas, a former JI commander who is related by marriage to one of the Bali bombers and who now helps the Indonesian police. As recently as Tuesday, police said they had foiled a plot to blow up an oil storage facility in Jakarta, following raids on houses in Jakarta and Bogor, West Java. While JI has turned its focus from Western to domestic targets in Southeast Asia, such as government agencies and police, some splinter groups could still pose a threat to foreign interests in Indonesia, Jones said, despite their lack of expertise and experience. The overwhelming majority of Indonesians are moderate and do not support violence by militants. In a recent survey by Setara Institute, 95 percent of those polled said they disagreed with organisations that used violence on behalf of religion, while 3 percent supported such action. But the hardline minority can still wield considerable influence, through protests and political pressure. Counter-terrorism officials say their job is made harder by the fact that their action is often portrayed as anti-Islam in the world's most-populous Muslim nation. In Indonesia, support for militant groups is strong because they are seen as fighting for Islam, said Ansyaad Mbai, a senior official in the coordinating ministry for political, legal, and security affairs, in contrast to Malaysia and Singapore where there is little public sympathy for militants. These militants will avenge their permanent enemy, the secular, said Mbai. Even the government is considered evil, infidel. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Dibalik Sains Modern (6) Penutup
Mas Ary, Baca artikelnya Pak Budhy ini, rasanya kok gak sulit. Tapi baca buku Syekh Siti Jenarnya Pak Chodjim, saya gak mudeng2. Knapa ya? Memang akhirnya saya tidak tuntaskan baca buku tsb. Apa karena banyak filsafat jawanya...:-)) wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Wahdat Al-Wujud... Budhy Munawar Rahman bisa diperlakukan seperti Syech Siti Jenar, Al- Halaj dan banyak lagi orang yang nyoba-nyoba nyeleneh kayak gitu... Nggak nyangka mbak Lina setuju yang begini... Padahal sebagian ulama menganggap yang begitu itu sesat loh... - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, October 24, 2008 11:19 AM Subject: [wanita-muslimah] Dibalik Sains Modern (6) Penutup 6. Pengetahuan mendalam memerlukan alat Baik sains maupun agama, keduanya memerlukan alat. Sains misalnya memerlukan teleskop, kamera, spektroskop, dsbnya. Mistikpun mempunyai alat, yang terdiri dari dua macam. Untuk masyarakat yang buta huruf, ada dan dikenal mitos, sedangkan bagi penduduk yang berperadaban maju, ada dan dikenal Kitab Suci (Sacred Text). Pada masyarakat yang tidak didatangi nabi, ia bisa mencapai kebenaran dengan melalui kesadaran diri yang mendalam, karena sifat ketuhanan ada dalam diri manusia. Kata Huton Smith,PEraturan dan prinsip penghidupan yang diwahyukan adalah ibarat membongkar rahsi alangit, dan mengumumkan keagungan Tuhan, tetapi di dalam agama, alat-alat khusus juga bisa di pakai. Seperti dikatakan penyair mistik Blake bahwa,Jika pintu akal budi dibuka dan dibersihkan, setiap sesuatu akan kelihatan seperti pada hakikat yang sebenarnya, karena ia bersifat tanpa batas. Pandangan ini sejalan dengan Paul Dirac yang mengatakan bahwa,segala materi tercipta dalam substratum yang tidak bisa dicapai atau ditanggapi, dan penciptaan materi ini meninggalkan di belakang mereka sebuah `lubang' dalam substratum yang kelihatan seperti anti materi. Substratum itu sendiri tidak dapat secara tepat dikatakan benda, memandanginya memenuhi semua ruang, dan tidak bisa diketahui dengan penelitian sains. Dari segi lain, ia kelihatans eperti sesuatu yang kosong, tidak merupakan benda, dan tidak pula dapat dikesani, tetapi senantiasa ada, Ia adalah sesuatu bentuk benda yang tidak bersifat benda, yang darinya semua benda diciptakan. Penutup. Perkembangan2 yang begitu mempesonakan tentang hubungan sains dan agama masih terus berlanjut. Makin disadari bahwa sains dewasa ini bisa menjadi jalan memahami kosmos, mengikuti jalan lain seperti mistik. Mistik telah mengetahuinya ribuan tahun yang lalu, sedangkan sains menemukannya sekarang. Sains tidak lagi mendominasi tapi melengkapi jalan agama, yang banyak membicarakan tema-tema kesadaran. Kesadaran dan alam jagat raya itu terhubung,: begitu kata Michael Talbot. Melalui agama dan sains, muncullah apa yang sekarang disebut the cosmic connection. Dan rupanya, ini hanyalah istilah untuk jaman sekarang. Padahal dahulu kala sudah dikenal dan popular dengan istilah Wahdat al-Wujud. -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.549 / Virus Database: 270.8.2/1742 - Release Date: 23/10/2008 15:29 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Reuters, Friday, October 24, 2008 - CHRONOLOGY-Indonesia to execute Bali bombers in early November
Reuters Friday, October 24, 2008 CHRONOLOGY-Indonesia to execute Bali bombers in early November Oct 24 - Indonesia said it will execute three Islamic militants who were convicted of the 2002 Bali bombings that killed 202 people -- in early November. Here are some key dates since the deadly blasts. Oct 12, 2002: Blasts at the tourist island Bali's Kuta Beach nightclub area kill 202 people, including 88 Australians. Militant group Jemaah Islamiah (JI) is blamed. Nov 5: Indonesian police arrest the first suspect, a mechanic called Amrozi from East Java. Nov 21: Police arrest the alleged chief planner of the bombings, Imam Samudra, a 33-year-old engineer from West Java. Dec 4: Amrozi's older brother, Mukhlas, a Muslim preacher also known as Ali Ghufron, is arrested in central Java. He is alleged to be the operational chief of JI in Southeast Asia. May 12, 2003: Amrozi goes on trial, charged with plotting the attacks and buying the explosives. He is dubbed the smiling bomber for his expressions of delight during court appearances. June 2: Imam Samudra goes on trial. June 16: Mukhlas's trial opens. One week later he retracts all statements, saying he was tortured into confessing. Aug 7: Tears flow and survivors applaud in court as Amrozi is found guilty and is sentenced to death. Sept 10: Imam Samudra is found guilty of masterminding the attacks and is sentenced to death. Oct 2: Mukhlas is sentenced to death. He pleads for a reduction, and says he will appeal. July 25, 2006: An official from Bali's district attorney's office says the three may be executed in August. Aug 21: Indonesia delays executions of the three bombers, as defence lawyers plan to request a Supreme Court judicial review. Sept 12, 2007: The three Bali bombers say they will not seek a presidential pardon after the Supreme Court throws out Amrozi's final appeal. May 12, 2008: Amrozi remarries his ex-wife, though he is not present at the ceremony. Aug 6: Lawyers for the three men lodge a legal challenge on Indonesia's method of execution, saying that death by firing squad is inhumane. Oct 1: The three men celebrate their last Eid al-Fitr in prison and warn that their friends will avenge their deaths. Oct 20: Indonesia's constitutional court overrules the bombers' petition and upholds the use of firing squad for executions. Oct 24: Attorney general's office sets execution date for early November. (Writing by Gill Murdoch, Beijing Editorial Reference Unit; Editing by Sara Webb and Sanjeev Miglani) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Trs: YM
Yahoo akan dimatikan pada tgl 17 November. Mereka ingin memperoleh data messenger yg gratis. klo km melewatkan pesan ini, namamu akan dihapus dr daftar messenger. sudah banyak messenger yang terhapus. klik kanan pada nama contact di list anda, kirim email ini ke seluruh messenger yg ada dalam contact name... ini Anna Rubenecia president Yahoo, memberitahukan bahwa Yahoo telah memiliki anggota lebih dari 2juta. jika kamu ingin tetap memiliki account gratis kirimkan email ini ke siapapu yg ada dalam daftar kontak anda. dengan cara ini kami dapat mengetahui account mana saja yang masih digunakan dan account mana yang bisa kami hapus. kirim pesan ini dalam 8hari dan account anda akan tetap gratis [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Trs: YM
HOAX. Jangan ikut-ikut nyebarin ya :-) Presiden Yahoo sekarang adalah Susan Decker. Anggota yahoo (punya yahoo account, yahoo email otomatis punya YIM account) sekitar 500 juta, 2 juta mah udah lewat sebelum tahun 2000. Kalo sekedar pingin tahu account yang nonaktif mah gampang banget buat yahoo, ngga usah pake minta tolong user. Entah peraturan tidak login dalam 3 bulan maka dinonaktifkan masih berlaku ngga, soalnya udah beberapa account yahoo saya yang ngga terpakai (lho?) sudah ngga aktif lagi. salam, 2008/10/24 Eva Wira [EMAIL PROTECTED]: Yahoo akan dimatikan pada tgl 17 November. Mereka ingin memperoleh data messenger yg gratis. klo km melewatkan pesan ini, namamu akan dihapus dr daftar messenger. sudah banyak messenger yang terhapus. klik kanan pada nama contact di list anda, kirim email ini ke seluruh messenger yg ada dalam contact name... ini Anna Rubenecia president Yahoo, memberitahukan bahwa Yahoo telah memiliki anggota lebih dari 2juta. jika kamu ingin tetap memiliki account gratis kirimkan email ini ke siapapu yg ada dalam daftar kontak anda. dengan cara ini kami dapat mengetahui account mana saja yang masih digunakan dan account mana yang bisa kami hapus. kirim pesan ini dalam 8hari dan account anda akan tetap gratis [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links
[wanita-muslimah] Mempersenjatai Anak dengan Doa
=== Dalam salah satu hadits disebutkan, Doa adalah senjatanya orang mukmin, tiang agama, dan cahaya langit dan bumi. Betapa doa sangat penting bagi seorang mukmin. Doa bisa menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi yang menggunakannya. Sebagaimana kegunaan senjata di dalam peperangan. Doa merupakan rahmat dan anugerah Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Dengan doa inilah kita bisa meminta, mengadu, dan menghantarkan orang beriman menuju ampunan dan surga-Nya di akhirat kelak. Melalui doa, seorang mukmin bisa terhindar dari segala bahaya, mendapat keberkahan, kemudahan, kesuksesan, dan kebaikan-kebaikan lain sesuai dengan permohonannya kepada Allah. Dalam salah satu hadits dikisahkan bahwa di akhirat kelak akan ada seorang yang mendapatkan derajat yang tinggi di surga, sehingga ia sendiri tidak mempercayainya. Lalu ia bertanya, Apa penyebabnya sehingga saya mendapatkan kemuliaan seperti ini? Lalu diberitahukan kepadanya, bahwa ia mendapatkan kemuliaan tersebut disebabkan oleh anaknya yang selalu memintakan ampunan (istigfar) untuknya. Subhanallah, sangat beruntung apabila kita memiliki anak yang selalu berdoa untuk dirinya, orangtua, saudara, dan kaum muslimin. Sebab, doa menjadi salah satu sebab yang bisa menghantarkan kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Selengkapnya: http://qultummedia.com/Mempersenjatai-Anak-dengan-Doa.html === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] kalkulator zakat pendapatan - sebarkan
http://www.zakat.com.my/kalkulator/pendapatan.html Your browser does not support script Nama : No. K/P : Alamat : Telefon/HP : Tahun Haul : I. Bahagian Kemasukan Data Sila Penuhkan Maklumat Berikut:- A. Pendapatan Kasar (setahun) RM B. Tolak Perbelanjaan (setahun) Diri (RM8000) RM Bilangan Isteri (RM 3000 seorang) - 0 1 2 3 4 RM Bilangan Anak (RM1000 seorang) - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 RM Pemberian kepada ibubapa (setahun) RM KWSP (11% x setahun) RM Caruman ke organisasi yang membayar zakat (Click untuk senarai) RM Jumlah Tolakan (B) (Tidak perlu diisi) RM II. Nisab RM III. Bahagian Pengiraan Sila Tekan butang Kira Zakat IV. Bahagian Makluman D. Pendapatan yang layak dizakat RM E. Zakat yang wajib dibayar (Setahun) D x 2.5% RM V. Bahagian Cetak © Copyright PPZ 2006 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Batavia Art Festival tgl 25 Oktober 2008 [Gratis Euy]
Mohon maaf teman-teman, saking ngantuknya, jadi lupa kasih tanggal... Sekali lagi mohon maaf ya. CU deh... Salam historia, Asep Kambali KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia Phone: (021) 7044-7220, Mobile: 0818-0807-3636 YM/FS/FB: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Mailing list: [EMAIL PROTECTED] Home: http://komunitashistoria.blogspot.com --- Pada Rab, 22/10/08, bernadette munthe [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: bernadette munthe [EMAIL PROTECTED] Topik: Re: [bters] Batavia Art Festival di Taman Fatahillah [Gratis Euy] Kepada: [EMAIL PROTECTED] Tanggal: Rabu, 22 Oktober, 2008, 9:18 PM halo! salam kenal, saya dedet. masih mahasiswa di Fikom Unpad Jatinangor acaranya kayanya asik tapi tanggal berapa sampai tanggal berapa ya? makasih.. Dedet ___ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] 99 Cara naik haji gratis
Tak ada yang tak mungkin bagi-Nya. Berhaji ke tanah suci adalah kristilasasi cita-cita semua muslim. Dan berhaji gratis adalah bukti kekuasaan dan kasih sayang Allah. Begitulah, Allah memiliki caranya sendiri untuk menyayangi hamba-Nya. Mengundangnya menjadi tamu istimewa-Nya.. Menjamunya bersama jutaan muslim dari berbagai belahan dunia. Buku ini merangkum banyak kisah nyata bagaimana seseorang bisa menunaikan haji dengan gratis. Zonder biaya! Sangat inspiratif dan mampu meluapkan semangat bagi yang sudah bercita-cita dan menunaikan ibadah haji. Bila mereka mendapatkan kesempatan, siapa tahu kini giliran anda. Sering saya meyakinkan jamaah, bahwa untuk pergi haji itu tidak dibutuhkan biaya. Ia hanya butuh keseriusan berdoa dan bersedekah. Buku ini sangat membantu saya berdakwah soal ini. (Ust. Yusuf Mansur, Wisata Hati) Subhanallah, kisahnya saja A-Z, kisahnya ada ikhtiar dan doa, kisahnya gratis... sungguh semua adalah iradah, qudrah dan karunia Allah untuk membahagiakan hamba-hamba-Nya. (Ust. M. Arifin Ilham, Majelis Az-Zikra) Judul Buku : 99 Cara Naik Haji Gratis Penulis : Hasan Bisri BFCHarga : Rp. 39.000,- ISBN : 979-1367-68-4 Tebal : 364 Hal SEGERA TERBIT ! Lingkar Pena Publishing Jl. Merdeka Raya Blok IV No. 5 Depok 16411 Telp. 021-7712100 Fax : 021-7700456 e-mail : [EMAIL PROTECTED] www.lingkarpena.multiply.com [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Batavia Art Festival di Taman Fatahillah [Gratis Euy]
Acara seru dari Museum Sejarah Jakarta... Festival Seni untuk semua golongan dan usia. Ada pasar seni dan kerajinan, jajanan, komunitas-komunitas dan hobi dan pameran museum-museum DKI Jakarta. Ada pagelaran seni jalanan (street art) serta panggung hiburan dan ga ketinggalan... layar tancep yang akan memutar film Naga Bonar dan Doea Tanda Mata. Ada workshop-workshop menarik...dan Lomba Membuat Komik Cerita Kota Tua untuk kategori SD, SMP, SMA dan Umum dengan hadiah uangtunai dan piala... Selain itu, bisa juga keliling Kota Tua naik ojek sepeda khas Kota Tua... Jangan sampai ga datang... Tidak ada HTM kecuali masuk museum tentunya... http://www.facebook.com/event.php?eid=36652912171 HADIR YA. Karena Ada Heritage Tour on the spot dari KHI Kunjungi stan KHI juga kalo mau ikut...! Bebas siapaun boleh ikut... Info ke: 0818.0807.3636 Salam Historia, Asep Kambali, KHI KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia Phone: (021) 7044-7220, Mobile: 0818-0807-3636 Mailing list: [EMAIL PROTECTED] Home: http://komunitashistoria.blogspot.com ___ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Rumah Jiwa
Rumah Jiwa Kediamanmu akan menjadi tempat tinggal jika membuat Anda dan jiwa yang tinggal di dalamnya merasa tentram. -- Phillip Moffitt, penulis dan pendiri Life Balance Institute, tinggal di Amerika INI satu kisah tentang sembilan bersaudara yang telah berhasil dalam meraih karir dan cita-cita yang diimpikan. Dari kesembilan bersaudara tersebut, hanya seseorang yang memiliki rumah sangat sederhana. Delapan bersaudara yang lain, rumahnya tergolong mewah dan lapang. Bahkan berlantai dua. Lantas, ada apa dengan rumah sederhana itu? Rumah itu tak luas. Tergolong rumah mungil dengan nama generik: tipe 36. Namun kok anehnya, orang yang tinggal di sana selalu berwajah ceria, senang, dan hampir tak ada cekcok. Tidak hanya itu. Di waktu-waktu tertentu, saat liburan sekolah tiba, rumah sederhana itu tiba-tiba penuh sesak dengan anak-anak. Usut punya usut, mereka adalah keponakan si empunya rumah, Pak Joko, itulah nama pemilik rumah sederhana itu. Mereka datang ke sana, dari berbagai tempat. Dalam setiap acara dan kegiatan, para saudara dekat dan jauh mereka, lebih senang memilih dan menginap di rumah tersebut. Bukan semata karena mereka tak punya uang untuk sekadar menginap di rumah yang sempit itu. Dengar-dengar, ayah mereka hidup berkecukupan. Pernah beberapa kali, ketika kakak dan adiknya Pak Joko mengadakan hajatan dan menyediakan lantai duanya yang lebih lapang dengan beberapa kamar untuk menginap, mereka malah memilih untuk menginap di rumah Pak Joko. Mereka pun diantar ke rumah itu dengan mobil yang masih mengilap dan baru modelnya. Tapi memang begitulah faktanya. Mereka justeru lebih senang jika bertandang dan bertamu ke rumah Pak Joko walau rumahnya tergolong sederhana. Itulah yang dirasakan saudara-saudara Pak Joko. Ya, tapi kenapa mereka mau berdesakan di sana? Pakde Joko, begitulah mereka memanggilnya. Pria berambut keriting dengan kacamata yang selalu nangkring di hidungnya itu punya cara asoy untuk menjadikan rumahnya selalu membuat betah pengunjungnya. Pak Joko tak pernah menyuguhkan kemewahan dan fasilitas layaknya hotel berbintang lima. Keluarga Pak Joko hidup secara sederhana. Jika tamu-tamu datang, Pak Joko beserta isterinya hanya menyuguhkan minuman teh dan kopi panas ditambah makanan khas daerah. Tetapi yang paling penting yang diberikan Pak Joko kepada tamu- tamunya ialah sikapnya yang justru membentuk rumahnya yang sederhana menjadi rumah jiwa. Rumah jiwa, rumah yang diisi oleh keramahan, ketulusan, kesederhanaan, kenyamanan, dan keikhlasan yang ditampilkan oleh Pak Joko beserta keluarganya. Keramahan. Itulah yang dilakukan Pak Joko setiap kali menerima saudara dan tamunya. Pak Joko selalu menyambut dengan penuh kehangatan. Dengan tawa dan senyum yang tak pernah lepas setiap kali ia berjumpa dengan orang lain. Pak Joko sendiri memang pandai bergaul kepada setiap orang. Berbicara dengan penuh canda dan persahabatan kepada setiap orang tanpa kecuali. Ketulusan. Pak Joko tak pernah menolak bahkan mengeluh sedikitpun kepada siapa saja yang bertandang ke rumahnya. Ia tak pernah membedakan status seseorang yang hadir di rumahnya. Semua ia layani dengan penuh ketulusan. Kesederhanaan. Itu jugalah yang ada pada keseharian Pak Joko. Hidupnya betul-betul sederhana, jauh dari kemewahan. Ia melayani saudara dan tamunya apa adanya. Pak Joko tak pernah membuat sesuatu menjadi ada kalau memang tidak ada, atau istilahnya, mengada-ada yang tidak ada. Begitu juga sebaliknya, Pak Joko tak pernah menyembunyikan yang ada menjadi tidak ada. Malah, saudaranya yang selalu membawakan oleh-oleh dan panganan ringan untuk disantap bersama. Kenyamanan. Setiap orang yang berkunjung ke rumahnya selalu merasa nyaman. Kalau orang seberang bilang, feel like at home. Merasakan seperti rumah sendiri. Dan ini yang paling penting, keikhlasan. Pak Joko selalu menerima siapa saja yang hadir di rumahnya dengan penuh keikhlasan. Tanpa pamrih sekalipun. Dengan kata lain, rumah Pak Joko merupakan pantulan jiwa Pak Joko sendiri. Memang begitulah sejatinya sebuah konsep rumah. Bukan dalam pengertian fisik rumah itu sendiri. House is not a home but home is more than a house. Rumah bukanlah sebuah tempat tinggal biasa, tetapi lebih dari itu. Rumah yang baik adalah rumah yang diisi oleh jiwa-jiwa yang baik. Jiwa-jiwa yang penuh dengan ketenangan. Penuh ketulusan, keikhlasan, dan memiliki kedamaian. Itulah mengapa ada istilah `rumahku adalah surgaku'. Atau kalau orang bule bilang, `home sweet home'. Setiap orang yang merasa harus pergi dari rumah tersebut karena sudah waktunya, akan merasakan ingin kembali lagi. Sebuah rumah juga haruslah dapat memberikan unsur surgawi dan inspiratif bagi pemiliknya. Pribadi-pribadi dalam rumah itulah yang harus dapat mengekspresikannya. Menjadikannya sebagai rumah jiwa yang indah. Bila itu terjadi, sekecil atau sebesar apa pun suatu rumah, maka akan memberikan keteduhan dan ketenteraman bagi para penghuninya. 'A
[wanita-muslimah] Re: Dibalik Sains Modern (6) Penutup
Kalau buku Syech Siti Jenar karangan Dr Abdul Munir Mulkhan sudah belum, Mbak. Abdul Munir mengarang dua buku soal Syech Siti Jenar, tetapi judulnya saya lupa (judulnya saja lupa apalagi isinya he..he..). Tetapi ada dialog yang saya ingat, antara utusan Sultan Demak yg jago diplomasi untuk membujuk Syech Siti Jenar datang ke Kerajaan. Utusan: Siti Jenar dipanggil Sultan Demak untuk datang ke Kerajaan. Siti Jenar: Tidak ada Siti Jenar, yang ada Tuhan. Utusan: Oh, Tuhan dipanggil Sultan Demak. Siti Jenar: Tidak ada Tuhan, yang ada Siti Jenar. Utusan: Oh, kalau begitu Siti Jenar dan Tuhan dipanggil bersama-sama. Salam bmuncar www.yawisngeblogwae.blogspot.com --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Ary, Baca artikelnya Pak Budhy ini, rasanya kok gak sulit. Tapi baca buku Syekh Siti Jenarnya Pak Chodjim, saya gak mudeng2. Knapa ya? Memang akhirnya saya tidak tuntaskan baca buku tsb. Apa karena banyak filsafat jawanya...:-)) wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ wrote: Wahdat Al-Wujud... Budhy Munawar Rahman bisa diperlakukan seperti Syech Siti Jenar, Al- Halaj dan banyak lagi orang yang nyoba-nyoba nyeleneh kayak gitu... Nggak nyangka mbak Lina setuju yang begini... Padahal sebagian ulama menganggap yang begitu itu sesat loh... - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, October 24, 2008 11:19 AM Subject: [wanita-muslimah] Dibalik Sains Modern (6) Penutup 6. Pengetahuan mendalam memerlukan alat Baik sains maupun agama, keduanya memerlukan alat. Sains misalnya memerlukan teleskop, kamera, spektroskop, dsbnya. Mistikpun mempunyai alat, yang terdiri dari dua macam. Untuk masyarakat yang buta huruf, ada dan dikenal mitos, sedangkan bagi penduduk yang berperadaban maju, ada dan dikenal Kitab Suci (Sacred Text). Pada masyarakat yang tidak didatangi nabi, ia bisa mencapai kebenaran dengan melalui kesadaran diri yang mendalam, karena sifat ketuhanan ada dalam diri manusia. Kata Huton Smith,PEraturan dan prinsip penghidupan yang diwahyukan adalah ibarat membongkar rahsi alangit, dan mengumumkan keagungan Tuhan, tetapi di dalam agama, alat-alat khusus juga bisa di pakai. Seperti dikatakan penyair mistik Blake bahwa,Jika pintu akal budi dibuka dan dibersihkan, setiap sesuatu akan kelihatan seperti pada hakikat yang sebenarnya, karena ia bersifat tanpa batas. Pandangan ini sejalan dengan Paul Dirac yang mengatakan bahwa,segala materi tercipta dalam substratum yang tidak bisa dicapai atau ditanggapi, dan penciptaan materi ini meninggalkan di belakang mereka sebuah `lubang' dalam substratum yang kelihatan seperti anti materi. Substratum itu sendiri tidak dapat secara tepat dikatakan benda, memandanginya memenuhi semua ruang, dan tidak bisa diketahui dengan penelitian sains. Dari segi lain, ia kelihatans eperti sesuatu yang kosong, tidak merupakan benda, dan tidak pula dapat dikesani, tetapi senantiasa ada, Ia adalah sesuatu bentuk benda yang tidak bersifat benda, yang darinya semua benda diciptakan. Penutup. Perkembangan2 yang begitu mempesonakan tentang hubungan sains dan agama masih terus berlanjut. Makin disadari bahwa sains dewasa ini bisa menjadi jalan memahami kosmos, mengikuti jalan lain seperti mistik. Mistik telah mengetahuinya ribuan tahun yang lalu, sedangkan sains menemukannya sekarang. Sains tidak lagi mendominasi tapi melengkapi jalan agama, yang banyak membicarakan tema-tema kesadaran. Kesadaran dan alam jagat raya itu terhubung,: begitu kata Michael Talbot. Melalui agama dan sains, muncullah apa yang sekarang disebut the cosmic connection. Dan rupanya, ini hanyalah istilah untuk jaman sekarang. Padahal dahulu kala sudah dikenal dan popular dengan istilah Wahdat al-Wujud. -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.549 / Virus Database: 270.8.2/1742 - Release Date: 23/10/2008 15:29 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Human rights: Let's strike the right note
http://www.arabnews.com/?page=7section=0article=115750d=24m=10y=2008 Friday 24 October 2008 (25 Shawwal 1429) Human rights: Let's strike the right note Abeer Mishkhas | Arab News Saudi Arabia's human rights body, we learn, is preparing its first official report to be presented to the UN. As we wait to see what the report includes, newspapers have published a comment by the deputy head of the Human Rights Commission (HRC) that makes one wonder if the report will be candid enough. As Okaz newspaper published on Monday, the deputy said that those who claim that there is discrimination in the Kingdom between men and women are simply ignorant people. The Kingdom, he pointed out, has signed the UN treaty against discrimination on the basis of sex. What is more, the country is following the Shariah that, he said, guarantees women their full rights. The deputy has made two points that he could have done without attacking critics or calling them ignorant. The report should speak for itself, and before the report is out, reality speaks even more eloquently. The second point the deputy made about Saudi Arabia being a signatory to the UN treaty does not automatically means we follow the treaty in all respects. What alarms me though is the defensive attitude we seem to adopt against any criticism, whether internal or external. The human rights body should be tolerant of criticism and receptive to suggestions from people, and should answer those criticisms with logic and evidence to support its arguments. Simply ruling out critics as ignorant does not add to the credibility of the human rights organization. The deputy said the country follows the Islamic system that ensures women their full rights. Usually such a statement would stop people from going any further. But we have to say that if there are any cases of discrimination against women in Saudi Arabia, it is not Islamic law that is at fault. The statement, We are implementing Islamic law does not always work to dissuade people from analyzing the situation objectively. However, on the practical side of things, we have to ask if what the deputy said about ignorant people is realistic or even useful for the image of the official human rights body. Facts say that Saudi women are still facing discrimination, whether in work, in courts and in society at large. Various reports have appeared in the press about forced divorces, child marriages, abuses by legal guardians and women being forbidden from practicing sports or even watching sports events. The story of Fatima and Mansour and their forced divorce serves as an example of glaring discrimination, in which women are subjected to tribal and social pressures and consequently deprived of their right to a stable family life. If there are no other examples of discrimination, the forced divorce cases that have been reported in the Saudi press can serve as a reminder to the HRC that all is not well on the ground. What we need at this stage is some self-criticism and frank reviews of our problems and, most importantly, acceptance that as a normal society we do have shortcomings. Talking about those shortcomings does not make us ignorant; it will only make us more sincere in addressing our problems, instead of being defensive about them. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] An Indonesian example for the US
http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/JJ25Ae01.html Oct 25, 2008 An Indonesian example for the US By Ann Marie Murphy As the United States election season swings into high gear, millions of Americans are following every detail of the presidential campaign. Few, however, are paying attention to Indonesia as it prepares for elections in 2009. Indonesia may be the world's fourth most populous country, third largest democracy and home to the world's largest community of Muslims, but it is also the most important country Americans know virtually nothing about. They should take notice. Over the past decade, Indonesia has undergone a remarkable political transformation that clearly refutes the proposition that democracy and Islam are incompatible. Following the overthrow of General Suharto after over three decades in power, Indonesia began a political transition under extremely inauspicious conditions in 1998. The economy shrank 14% that year, the largest single year economic contraction of any economy since the Great Depression. The economic crisis plunged millions into poverty and social violence erupted in parts of the country. But Indonesia rose from these depths, consolidated democracy, restored economic growth, and resolved major social conflicts. Since then, Indonesia has held two parliamentary elections in 1999 and 2004, which international observers deemed free and fair. In 2004, Indonesia elected its president directly for the first time. A decentralization program transferred significant powers to local governments and since 2005, there have been over 350 elections for local officials. Voter turnout in Indonesia's local elections averaged 65-70%. (In contrast, only 55% of Americans voted in the 2004 elections.) In Indonesia, 43% of incumbents running for re-election were defeated, while in the US incumbents won over 90% of congressional races. The democratic process has encouraged the peaceful resolution of longstanding conflicts. At the dawn of the millennium, many analysts warned that Indonesia would become another Yugoslavia: a multiethnic state long held together by an authoritarian leader that would descend into sectarian violence and break apart. But the government signed a historic peace agreement with the Acehnese separatist group, Gerakan Aceh Merdeka (GAM) in 2005, ending three decades of fighting. Today, a former GAM leader serves as governor of Aceh after a landmark election in 2006. At the other end of the archipelago in Papua, direct elections for provincial governors and an increase in spending on social services have dampened the appeal of the Papuan separatist movement. A vibrant civil society has taken root in Indonesia. An outspoken press provides an important check on the government; stories on official misconduct are routinely front page news. Corruption watch and human rights organizations investigate and publicize cases of government malfeasance and abuse of power. Suharto's traditional suppression of political Islam meant that many Muslim activists were at the forefront of the reformasi or reform movement that toppled him. Democracy has opened up political space for Islamic fundamentalists, but the overwhelming majority of Indonesians adhere to a moderate interpretation of Islam. A proposed constitutional amendment to require all Muslims to comply with sharia law was resoundingly rejected. Today, Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah, the world's two largest Muslim social organizations, with 40 million and 35 million members respectively, are expanding their education, healthcare, and other social services as they follow Islam's injunction to promote social justice. At the same time, Indonesia regained its economic health, and repaid the US$43 billion that it borrowed from the International Monetary Fund during the economic crisis ahead of schedule. Its debt burden has steadily declined while foreign exchange reserves, almost depleted in 1998, now stand at $60 billion. In 2007, the economy grew 6.4%. At a time of global food scarcity, Indonesia has once again become self-sufficient in rice, the country's staple food. But this young democracy faces many daunting challenges, with poverty alleviation topping the list. Despite the economic recovery, the World Bank reports that 17% of the country's population lives in poverty, and over 40% of the population lives on less than $2 a day. Rising prices for food and fuel hit the most vulnerable Indonesians hard. Generating jobs for the millions who enter the labor force each year is another critical task given the country's high level of underemployment. Indonesia's infrastructure is crumbling after a decade of little maintenance and requires significant upgrading if economic growth is to continue. An insecure regulatory and legal environment inhibits foreign investment, which historically played an important role in the country's economic
[wanita-muslimah] Wiranto Tak Calonkan Diri Jadi Capres
http://www.gatra.com/artikel.php?id=119609 Wiranto Tak Calonkan Diri Jadi Capres Tanjungpinang, 24 Oktober 2008 13:54 Ketua Umum Partai Hanura Jenderal TNI (Purn) Wiranto tak berniat mencalonkan diri sebagai calon presiden pada Pilpres 2009, meski diusung partainya. Banyak pihak yang menginginkan saya mencalonkan diri sebagai Presiden RI, tapi kami akan konsentrasi dulu untuk pemilihan legislatif 2009, kata Wiranto kepada pers di gedung olahraga Tanjungpinang setelah melantik Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang Pemuda Hanura Kepri, Kamis malam. Wiranto mengungkapkan, wacana pencalonannya sebagai Presiden RI disimpan sebagai ageda partai untuk sementara waktu. Wacana tersebut akan dibicarakan di waktu yang tepat, katanya. Ia mengemukakan, Hanura menargetkan masuk lima besar untuk perolehan kursi di DPR RI. Perubahan ke arah perbaikan membuat kami optimis dapat mencapai target tersebut, katanya. Ia mengatakan, sebagai partai yang baru, Hanura memiliki potensi untuk menjadi partai yang besar. Tanda-tandanya sudah nampak. Itu berkah yang diberikan Tuhan, ujarnya. Hanura telah melewati berbagai tahapan Pemilu 2009, dan lolos sebagai partai yang memiliki administrasi terbaik. Hanura adalah pilihan yang tepat bagi masyarakat karena partai ini akan membawa perubahan [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Kasus Lemak Babi di Indonesia
http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_contentview=articleid=7764:kasus-lemak-babi-di-indonesia-catid=1:nasionalItemid=54 Kasus Lemak Babi di Indonesia Thursday, 23 October 2008 05:39 Kasus lemak babi bukan barang baru di Indonesia. Sebelumnya, di era 80-an, umat Islam pernah digegerkan hasil temuan Dr. Tri Soesanto, Unibraw, tentang kandungan gelatin pada beberapa produk makanan Hidayatullah.com-Adalah Tri Soesanto, seorang dosen teknologi pangan di Universitas Brawijaya Malang. Kala itu, sekitar tahun 80-an, bersama sejumlah mahasiswanya, ia menyentak kesadaran umat Islam Indonesia setelah penelitiannya menunjukka, banyaknya makanan yang memakai bahan dari babi. Inisiatif Tri Soesanto, melakukan penelitian bermula ketika ia melihat seorang rekannya yang muslim memakan bacon, daging babi asap. Tri lalu berkesim pulan, tentu sedikit yang tahu bahwa banyak makanan memakai bahan dari babi atau barang yang diharamkan dalam Islam. Bersama beberapa mahasiswanya, Tri lantas menindaklanjuti dengan cara meneliti produk-produk yang dijual di sejum lah pasar swalayan dan toko kelontong. Mereka mencatat nama produk yang memakai gelatin, shortening, lard , dan alkohol. Gelatin adalah protein yang diturunkan dari kulit, jaringan urat, dan tulang binatang. Kebanyakan gelatin berasal dari babi karena tulang binatang ini lunak. Shortening ini semacam margarin yang berasal dari lemak hewan, bisa juga berasal dari minyak tumbuhan yang ditambahkan ke lemak babi. Sedangkan lard adalah minyak babi. Hasilnya cukup mencengangkan. Sebab Tri menemukan 34 jenis makanan dan minuman yang mengandung barang haram itu. Hasil penelitian itu menghebohkan masyarakay Muslim di Indonesia. Gara-gara hasil penelitian ini, banyak pengusaha panik. Produsen biskuit Siong Hoe, PT Tri Fabig, misalnya, harus mengiklankan diri bila barangnya tidak haram. PT Food Specialties Indonesia (FSI), terpakda harus mengeluarkan dana iklan Rp 340 juta. Bahkan, Sekjen Departemen Agama (ketika itu) Tarmizi Taher, bersama tim MUI, secara demonstratif minum susu di pabrik Dancow di Pasuruan untuk meredam masyarakat. Kasus Ajinomoto Heboh soal makanan haram juga pernah terjadi di Bandung pada 1984. Ketika itu, sejumlah mahasiswa Fakultas Peternakan meneliti dagangan tukang bakso keliling atau yang mangkal di pinggir jalan. Sekitar 30 persen bakso yang dijual terbukti mengandung daging babi. Juga kasus Ajinomoto, tahun 2001.Masyarakat dibuat heboh, akibat fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang mengharamkan Ajinomoto. Sebab, berdasarkan penelitian MUI, bahan baku Ajinomoto ditengarai dicampur dengan lemak babi. Masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, langsung tersentak. Aparat keamanan bertindak sigap. Untuk meredam gejolak massa, Jumat malam kepolisian Jawa Timur menahan empat pimpinan PT Ajinomoto, dan menjadikannya sebagai tersangka. Tuduhannya melanggar UU Konsumen. Ke-empat pimpinan PT Ajinomoto tersebut masing-masing Ir Haryono (Manajer Quality Control), Yosiko Ogama (Direktur Teknik), Sartono (Manajer Produksi) dan Hari Suseno (Manajer Pabrik). Hingga Sabtu siang, mereka masih diperiksa tim Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Polda Jawa Timur. Sebelum ini, sebenarnya Ajinomoto sudah mengantungi sertifikat 'halal' dari MUI. Namun itu hanya berlaku dua tahun, dan berakhir sejak Juni 2000. Setelah tanggal itu, pihak Ajinomoto tak melakukan pemeriksaan lagi ke MUI. Mereka malah mengubah bahan bakunya, yang ditengarai MUI mengandung ekstrak lemak babi. Tapi benarkah megandung lemak babi? PT Ajinomoto Indonesia membantah bahwa produk akhir MSG Ajinomoto mengandung unsur porcine. Bantahan PT Ajinomoto itu dikemukakan dalam siaran pers yang ditandatangani Department Manager PT Ajinomoto Indonesia, Tjokorda Bagus Sudarta, Kamis. Sebelumnya Tjokorda melalui media masa mengakui menggunakan bactosoytone yang diekstrasi dari daging babi untuk menggantikan polypeptone yang biasa diekstrasi dari daging sapi. Diungkapkan juga olehnya, alasan menggunakan bactosoytone itu karena lebih ekonomis, namun penggunaan ekstrasi daging babi itu hanyalah sebagai medium dan sebenarnya tidak berhubungan dengan produk akhir. Dalam siaran persnya, Tjokorda mengatakan, untuk menghilangkan keresahan dan menjaga ketenangan masyarakat dalam mengkonsumsi produk Ajinomoto, maka pihaknya akan menarik secara serentak di seluruh Indonesia produk MSG Ajinomoto yang telah beredar dalam kurun waktu dua hingga tiga minggu terhitung mulai 3 Januari 2001. Jumlahnya sekitar 10 ribu ton. Tjokorda mengatakan, setelah proses penarikan selesai dilaksanakan maka pemasaran produk baru MSG Ajinomoto akan menggunakan unsur mameno dalam proses produksi setelah mendapat sertifikat halal dari LP POM MUI. Dalam siaran pers itu juga disebutkan, PT
[wanita-muslimah] Syekh Puji Siap Terima Kunjungan Komnas Anak
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detailid=11273 Jumat, 24 Okt 2008, Syekh Puji Siap Terima Kunjungan Komnas Anak SEMARANG - Ulah Syekh Puji, pengusaha nyentrik asal Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yang menikahi bocah 12 tahun, Lutfiana Ulfa, terus menuai kontroversi. Bahkan, dari Jakarta, Komisi Nasional Perlindungan Anak sudah mengagendakan turun ke lapangan untuk mengumpulkan bukti tentang pernikahan pria bernama asli H Pujiono Cahyo Widianto tersebut. Rencana kedatangan Komnas Anak ke Bedono, Kecamatan Jambu, tempat tinggal Syekh Puji, tersebut juga dibenarkan oleh yang bersangkutan. Sudah kontak saya lewat telepon, kata Puji kepada Radar Semarang (Jawa Pos Group) kemarin (23/10). Dia mengaku siap jika tim Komnas Anak dan Komnas Perempuan menemui dirinya. Puji, 43, yang juga pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Jannah itu mengaku sudah mendengar berbagai kecaman yang dilontarkan para aktivis anak, perempuan, bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang pernikahan siri dengan istri keduanya tersebut. Biar saja mereka mengecam saya. Yang penting niat saya baik dan tidak merugikan. Saya nggak gubris mereka semua, tegasnya. Menurut pemilik sejumlah perusahaan yang sebelum Lebaran lalu menjadi perhatian karena membagikan zakat Rp 1,3 miliar secara langsung kepada ribuan warga tersebut, yang dia lakukan (menikahi Ulfa yang baru tamat SD) bukan pelanggaran. Alasannya, semua persyaratan -seperti izin dari istri pertama serta restu dan keikhlasan orang tua calon istri- tak bermasalah. Bahkan, yang mencarikan saya istri itu kan Bu Nyai (Hj Umi Hanni, istri pertama) sendiri dibantu beberapa orang. Dan Anda kan wawancara sendiri kepada bapaknya (ayah Ulfa) yang mengikhlaskan anaknya saya nikahi, ungkapnya. Merasa tak melanggar dan tak merugikan orang lain, Puji yang juga bos PT Sinar Lendoh Terang itu tidak terlalu memedulikan statemen yang dilontarkan orang luar. Saya ini dinilai melanggar itu, melanggar yang mana? Lha wong tak ada yang komplain kepada saya. Mestinya kan dari keluarga Bu Nyai atau Bu Nyai sendiri yang komplain atau dari keluarga Ulfa. Nyatanya ya aman-aman saja, ucapnya lalu tertawa lepas. Langgar Undang-Undang Perkawinan Syekh Puji dengan gadis berumur 12 tahun disorot tajam. Komisi Nasional Perlindungan Anak, misalnya, menyatakan pria berusia 43 tahun itu melanggar tiga undang-undang sekaligus. Sekjen Komnas Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan, pelanggaran pertama yang dilakukan Syekh Puji adalah terhadap UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Di dalam UU itu disebutkan bahwa perkawinan dengan anak-anak dilarang. Paling tidak, untuk menikah, umur perempuannya 16 tahun dan laki-laki 19 tahun, katanya. Kedua, pelanggaran terhadap UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak yang melarang persetubuhan terhadap anak. Nah dia kan melakukan itu, katanya. Selain itu, Arist menduga ada bujuk rayu yang dilakukan oleh Syekh Puji untuk dapat menikahi Lutfiana Ulfa, istri kedua, dengan menggunakan eksploitasi ekonomi. Yang terakhir, pelanggaran yang dilakukan oleh Syekh Puji terkait dengan UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Setelah menikah, anak itu kan dipekerjakan. Itu dilarang karena masih di bawah umur, tegas Arist. Karena pelanggaran itu, dia bisa dikenai hukuman lima tahun. Lantas, apa yang akan dilakukan Komnas PA? Arist menjelaskan, pihaknya berencana untuk mendatangi keluarga Syekh Puji-Lutfiana Ulfa di Semarang. Namun, dia belum bisa memastikan kapan waktu kunjungan itu. Dia beralasan, selain tidak adanya kewenangan Komnas Anak untuk memaksakan regulasi, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan lembaga-lembaga agama. Alasan yang digunakan oleh Syekh Puji (untuk menikah) kan alasan agama. Seharusnya, lembaga-lembaga agama yang memberikan pengertian, jelasnya. Hasil Seleksi Tim Menurut Syeh Puji, istri keduanya, Lutfiana Ulfa, yang asal Bergas, Kabupaten Semarang, bukan istri sembarangan. Sebab, dia dipilih oleh tim yang memang sengaja dibentuk untuk mencari gadis pendamping keduanya. Puji tidak sekadar ingin istri, tapi juga kader calon pimpinan di perusahaannya. Puji pun membeber alasan mengapa memilih menikahi bocah berusia 12 tahun. Dia mengaku terinspirasi pola pikir pengaderan yang dilakukan Akio Morita, pendiri raksasa elektronik Sony asal Jepang. Menurut Puji, sejak kecil dia kerap membaca buku tentang kunci sukses tokoh bisnis dunia. Dari Akio Morita itulah, dia berkesimpulan jika ingin berhasil ,harus pandai mengader seseorang dengan baik. Kalau ingin berhasil menekuni sesuatu, ya mulai muda. Atau masih anak-anak harus dikader. Sebab, usia muda gampang dibentuk dan dikendalikan, tambah pria yang saat difoto bersama Ulfa sedang memegang buku karya pakar manajemen terkenal Peter F. Drucker itu. Jika seseorang sudah memasuki usia lanjut, kata pria kelahiran 4 Agustus 1965 itu, semua gerak dan pola pikir terbatas. Bila tak segera melakukan regenerasi atau kaderisasi, dia khawatir akan kelangsungan
[wanita-muslimah] Kesungguhan Pansus Orang Hilang Diragukan
Refleksi: Kalau kesungguhan Pansus orang hilang diragukan berarti ini hanya desaa desus kampanye untuk pemilihan umum dengan penampilan mau jujur sesasi ketentuan hukum yang berabad. Jadi kenyataan dibalik desas-desus ini tidak lain mempertegas gambaran kekuasaan penipu, penjahat, pendeknya mereka yang berkelakuan buruk dalam tachta pemerintahan. Dengan begitu sulit diharapkan adanya perkembangan positif dari pemerintahan demikian. http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=350496 Jumat, 24 Okt 2008, Kesungguhan Pansus Orang Hilang Diragukan Hendardi saat Tampil di DPR JAKARTA - Pansus Penghilangan Orang secara Paksa yang dihidupkan lagi oleh DPR benar-benar mendapat tanggapan miring dari banyak pihak. Selain dari sejumlah jenderal yang berencana dipanggil, beberapa LSM yang concern terhadap hal itu juga menyatakan keraguannya. Kesempatan rapat dengar pendapat umum (RDPU) yang berencana mengundang sejumlah LSM kemarin juga tidak berjalan seperti yang diinginkan. Hanya Setara Institute yang hadir. Tapi, (kedatangan kami) ini jangan diartikan sebagai dukungan politik, ujar Ketua Badan Pengurus Setara Institute Hendardi di gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin (23/10). Menurut Hendardi, pihaknya hanya ingin memberikan masukan-masukan yang bisa dilakukan pansus. Tidak sampai mengungkapkan hasil pendampingan yang pernah dilakukan lembaganya terhadap mereka yang pernah menjadi korban penculikan. Terus terang, kami pun sebenarnya tidak terlalu percaya dengan kesungguhan DPR, ujarnya. Seperti diketahui, penghidupan kembali pansus orang hilang itu dikecam para purnawirawan yang akan maju sebagai capres. Maklum, mereka akan dipanggil sebagai saksi. Prabowo Subianto, mantan Pangkostrad, menuding pansus itu penuh muatan politis jelang pilpres. Di mata Hendardi, pengaktifan pansus tersebut merupakan pengakuan atas kelalaian yang selama ini dilakukan. Yaitu, tidak menanggapi dengan porsi yang baik atas rekomendasi Komnas HAM tentang penghilangan orang secara paksa yang telah dikirimkan beberapa waktu lalu. Ini bukti DPR selama ini tidak melakukan apa-apa, ujarnya. Ya sudah, DPR sekarang kembali diuji, kita lihat saja sama-sama seperti apa nanti, tambah ketua PBHI itu. Pada RDPU tersebut, selain Setara Institute, pansus sebenarnya mengundang Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan) dan sejumlah keluarga korban. Namun, seperti halnya sehari sebelumnya, undangan pansus tetap diabaikan. Kalau alasan keluarga korban ragu, itu alasan yang tidak bisa ditepis, ujar Ketua Pansus Effendi Simbolon. Namun, dia berharap, semua pihak bersedia berpikir positif atas kinerja pansus yang dia pimpin. Dia pun berusaha meyakinkan bahwa pembentukan kembali pansus yang dipimpinnya juga berdasarkan surat dari Komnas HAM tertanggal 27 November 2006. (dyn [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Full Marx in the financial capital blown by icy winds
http://www.theage.com.au/world/full-marx-in-the-financial-capital-blown-by-icy-winds-20081024-588q.html Full Marx in the financial capital blown by icy winds a.. Paola Totaro, London b.. October 25, 2008 THE other day, tired of being kept prisoner by the never-ending London drizzle, we donned the wellies and set out for the far end of Hampstead Heath, one of the world's great urban parks. We've tramped it endless times, but this day the end point was Highgate Cemetery, at the far, upper end of the Heath. Somehow, with the global financial crisis it seemed appropriate - Karl Marx, the father of communism is probably Highgate's best-known resident, interred beneath a granite and bronze monstrosity that screams capitalism with a Kapital C. Inscribed in gold are the words Workers of all lands unite: philosophers have only interpreted the world in various ways - the point however is to change it on the most imposing (and ugliest) of graves in the area. Marx was not buried in this spot originally but at another, more obscure and unconsecrated spot of Highgate. He was moved in the dead of night in the 1940s by the British Communist Party. They didn't want to cause a fuss but wanted their man in a more prominent part of the graveyard. The party built the great bust and inscribed the plinth so visiting communists would have something to look at and photograph. Not only is Marx's grave the most visible of the 166,000 or so in Highgate. Highgate guides say interest in his grave has never been greater - and now much of western Europe seems to be singing to his tune. The Times, in an editorial this week, mused that the philosopher had become as fashionable as this season's colour on the catwalk. Everywhere, newspapers, magazines and blogs are citing Marx's analysis of capitalism and his predicted periods of crisis and instability. Suddenly, his 10 essential steps of communism are being recited with the enthusiasm of newly inducted members of AA: Remember step five: centralisation of credit in the hands of the state. In Berlin, Marx's German publishers are reportedly cock-a-hoop that sales of Das Kapital are soaring. And yet Marx was not a doomsayer, nor did he argue an inevitable collapse: rather, that it is politics that resolves crisis and man who must participate and act as an agent of change and an architect of history. Eminent Marxist historians have written this week that Marx was not the type to revel in the pain of others. But on that icy Sunday in Europe's melting financial capital, an I told you so from those great bronze lips wouldn't have seemed out of place. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Pengacara Senior Ditipu Ketua KPU
Refleksi: Tidak mengherankan, karena memang penguasa NKRI senang bermain Tipu Menipu Tempo Pengacara Senior Ditipu Ketua KPU Sabtu, 25 Oktober 2008 | 06:57 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta: Nama Ketua Komisi Pemilihan Umum, Abdul Hafiz Anshary, kembali dicatut untuk meminta uang. Setelah beberapa kali pencatutan tak membuahkan hasil, kali ini pelaku berhasil menipu seorang pengacara senior. Ihwal penipuan ini diungkapkan Hafiz, di kantornya, semalam. Seorang pengacara mengaku telah ditipu oleh orang yang mengatasnamakan saya, katanya, namun enggan menyebutkan nama pengacara tersebut. Menurut Hafiz, pengacara itu ditelpon seseorang yang mengaku sebagai staf Ketua Komisi Pemilihan bernama Achmad Yudhi Wahyuni. Pelaku yang menggunakan nomor 08111981778 itu mengaku disuruh Hafiz meminjam uang ke pengacara tersebut. Alasannya, uang itu untuk keperluan anak saya. Pelaku juga menjanjikan akan membayar langsung utang ke pengacara itu setelah uang Ketua Komisi cair, ujarnya. Pengacara itu, kata Hafiz, mentransfer uang sebesar Rp 50 juta ke rekening Rita Karnita yang disebut pelaku sebagai anak Ketua Komisi Pemilihan. Uang itu ditransfer ke rekening BCA cabang Pasar Cikini, Jakarta, dengan nomor 3051366962 pada 23 Oktober. Pelaku juga meminta uang sebesar Rp 55 juta untuk keperluan Hafiz. Pengacara itu mentransfer uang ke rekening BCA caabang Gondangdia Lama, Jakarta, dengan nomor 4551216688. Uang ditransfer pada 24 Oktober. Setelah itu, pelaku menjanjikan pertemuan antara Hafiz dengan pengacara tersebut pada 24 Oktober guna mengembalikan uang. Tapi saat pengacara itu tiba di kantor Komisi, Hafiz tak ada di tempat. Dia langsung menelpon saya menanyakan pengembalian uang. Baru dia tahu kalau ditipu, ujar Hafiz. Hafiz mencatat, pencatutan namanya sudah sebanyak sembilan kali. Itu pun berdasarkan pengakuan para korban. Bisa jadi jumlahnya lebih banyak lagi,� katanya. Tapi, kebanyakan tak tertipu karena telah meminta klarifikasi dari Hafiz. Menurut Hafiz, ia akan segera melaporkan kasus pencatutan nama ini ke Kepolisian. Pasalnya, pencatutan itu juga merugikan nama baiknya. Saya tidak pernah meminta uang seperti itu, katanya. Pramono [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] RT-RW Lebih Peduli OYK
http://www.poskota.co.id/redaksi_baca.asp?id=859ik=31 RT-RW Lebih Peduli OYK Kamis 23 Oktober 2008, Jam: 9:29:00 Merazia para pendatang baru yang masuk ibukota tanpa identitas atau tanpa tujuan jelas. Inilah hajat rutin tahunan Pemerintah Provinsi DKI selepas perayaan lebaran Idul Fitri yang diberi nama Operasi Yustisi Kependudukan (OYK). Dana sekian miliar dianggarkan setiap tahun, tetapi hasilnya selalu dipertanyakan, meski telah dilakukan berulang-ulang. Bila masalah kependudukan di Jakarta boleh diibaratkan sebagai kebakaran besar, maka OYK hanyalah upaya untuk memadamkan api kecil bernama urbanisasi. OYK tidak pernah bisa menghentikan orang daerah untuk datang ke kota besar seperti Jakarta. Karenanya, OYK akan selalu berulang dan berulang dengan hasil dari tahun ke tahun tak banyak berubah, kecuali perbedaan angka jumlah 'pendatang haram' yang ditangkap. Tak heran, bila pihak-pihak tertentu seperti LSM Urban Poor Consortium selalu meragukan efektivitas OYK. Selain hanya menghabiskan anggaran, juga menambah deretan orang miskin karena OYK dianggap menghambat warga masyarakat untuk mendapatkan kesejahteraan. Maklum, motif para pendatang pada umumnya adalah ekonomi. Bicara pada tataran ideal, untuk menekan angka urbanisasi dibutuhkan pemerataan pembangunan antara desa dan kota, daerah dan metropolitan. Mustahil, bila cuma Jakarta atau kota-kota besar saja yang bergerak melalui razia-razia sejenis OYK. Pernah terdengar gerakan mbangun deso dan sejenisnya untuk mengajak para urban yang dipulangkan dari kota besar seperti Jakarta untuk membangun desa. Tetapi, yang kita lihat gerakan itu lebih sering terhenti sebagai slogan. Pada kenyataannya, tidak banyak terbuka peluang kerja di daerah. Terlebih kondisi krisis ekonomi seperti sekarang, bukan tidak mungkin akan mendorong angka urbanisasi naik lebih tinggi dibanding tahun lalu. Terlepas dari soal lemahnya efektivitas, mulai hari ini pemerintah di ibukota mulai menggerakkan OYK. Aparat akan bergerak keluar masuk apartemen, tempat kost, rumah-rumah penampungan, sekitar lokasi pasar, untuk merazia para pendatang baru yang tidak memiliki identitas dan tujuan jelas. Artinya, ber-KTP daerah pun tak menjamin yang bersangkutan tidak dipulangkan, kecuali mereka memiliki pekerjaan jelas. Kurun waktu tiga minggu setelah lebaran dianggap cukup oleh pemerintah DKI bagi mereka untuk menemukan pekerjaan atau pendidikan yang jelas. Mereka yang tak punya identitas, tanpa pekerjaan jelas, apalagi hidup tanpa tempat tinggal tetap, harus siap-siap menerima kenyataan ditolak di Jakarta. Razia-razia semacam ini sebenarnya bisa saja tak perlu lagi dilakukan atau setidaknya tak sampai menelan dana miliaran rupiah, kalau pemerintah mampu mengefektifkan fungsi RT-RW. Mereka lebih dimungkinkan untuk melakukan pemantauan seperti ini karena berada pada level paling bawah. Terlebih lagi, pemerintah selama ini telah memberi honor kepada pengurus RT-RW. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, bisa saja mulai tahun ini pemerintah DKI mengenakan sanksi kepada pengurus RT-RW yang banyak warganya terjaring OYK. Dengan begitu mereka dipacu untuk lebih peduli pada lingkungan.*** [Non-text portions of this message have been removed]