[wanita-muslimah] Belajar dari Proses Pemilu di AS

2008-10-24 Terurut Topik Sunny
http://www.radarbanjar.com/berita/index.asp?Berita=Opiniid=73496

  Sabtu, 18 Oktober 2008

   
  Belajar dari Proses Pemilu di AS
  Oleh: Tisnohadi Harimurti*



  Pada minggu terakhir bulan Agustus dan awal September lalu perhatian 
publik Amerika Serikat bahkan dunia terfokus pada pelaksanaan konvensi Partai 
Demokrat yang kemudian disusul dengan konvensi Partai Republik. Hingga sampai 
pada saat ini ketika proses pemilu telah memasuki tahapan kampanye banyak 
kejadian menarik yang perlu kita simak dan dapat diambil sebagai pelajaran yang 
berharga kita di Indonesia. 

  Dengan mencermati apa yang terjadi dalam ajang Pemilu di negeri Paman Sam 
tersebut dapat menjadi bahan untuk membandingkannya dengan praktek politik yang 
ada di negara kita sendiri yang juga sama-sama menerapkan demokrasi sejak era 
reformasi digulirkan tepat sepuluh tahun yang lalu. 


  Rasionalitas dalam berpolitik 

  Secara ideal politik selalu didasari oleh pertimbangan rasional. Di 
negara demokrasi semacam Amerika Serikat rasionalitas tersebut telah merasuk 
dari tingkat elite sampai pada tingkat massa akar rumput. Dengan demikian 
pilihan dan keputusan politik selalu didasari oleh pertimbangan matang, salah 
satunya adalah sejauh mana kompetensi dan kapabilitas tokoh yang akan 
dipilihnya dan terutama program, visi dan misi yang ditawarkan. 

  Rakyat Amerika Serikat dalam mempergunakan hak politiknya pada umumnya 
memiliki karakter yang demikian itu. Terpilihnya Obama sebagai capres yang 
notabene orang kulit hitam membuktikan bahwa unsur non rasional seperti 
pertimbangan rasial, asal daerah dan keturunan tidak begitu penting lagi. Ini 
sangat berbeda dengan kondisi pada dekade 60 an hingga 70 an dimana saat itu 
diskriminasi rasial masih kuat terasa dalam berbagai aspek kehidupan di Amerika 
Serikat. 

  Bagaimana di Indonesia? Rupanya pertimbangan yang kurang rasional dalam 
politik masih mewarnai kehidupan bernegara kita, terutama di kalangan 
masyarakat sendiri (seperti kondisi Amerika Serikat empat dekade yang lalu). 
Terdapat kecenderungan adanya ketentuan tidak tertulis yang menyatakan bahwa 
presiden Indonesia haruslah orang Jawa, sedang wapresnya terserah dari suku 
manapun. Memang harus diakui bahwa Jawa merupakan suku mayoritas di Indonesia, 
namun jika terdapat orang yang misalkan bukan dari etnis Jawa memiliki 
kapabilitas dan kompetensi yang memadai tentunya akan menjadi naïf jika harus 
dikesampingkan karena kebetulan ia bukan orang Jawa. 

  Demikian juga garis keturunan masih masih menjadi pertimbangan kuat untuk 
menentukan sebuah keputusan politik. Hal ini sangat kental terasa di daerah 
terutama saat pelaksanaan Pilkada. Calon kepala daerah yang di dalam dirinya 
mengalir darah kebangsawanan akan memiliki nilai jual lebih di kalangan rakyat, 
bahkan terdapat opini di kalangan masyarakat yang beranggapan bahwa keturunan 
bangsawan lebih layak dan lebih berhak untuk menjadi pemimpin karena di dalam 
dirinya terdapat pulung, wahyu, tuah dan lain sebagainya yang akan memberi 
kekuatan dalam kepemimpinannya. 

  Dengan demikian dalam penjaringan calon kepala daerah oleh partai politik 
masih diwarnai dengan pertimbangan keturunan dan dalam kampanye untuk 
menggalang dukungan selalu dikemukakan bahwa calon ini merupakan keturunan 
raja, bangsawan, kyai atau syeh tertentu. Kondisi ini dapat terjadi karena 
bagaimanapun juga sistem politik yang dibangun di manapun berada tidak dapat 
melepaskan keterkaitannya dengan seting sosial di mana sistem tersebut 
tersusun. 

  Sebagaimana di Indonesia bentuk hubungan sosial sebagian besar 
masyarakatnya masih diwarnai dengan struktur paternalistik. Ciri struktur 
paternalistik berupa susunan stratifikasi sosial yang elitis (mengkerucut) 
serta berorientasi ke atas dan menempatkan para keturunan bangsawan dalam 
posisi yang tinggi. Lain halnya di Amerika Serikat di mana stratifikasi 
sosialnya tercipta lebih banyak karena kompetisi sehingga kemampuan dan 
kompetensi seseorang sangat menentukan di mana posisinya di dalam stratifikasi 
sosial di masyarakat. 

  Pelaksanaan debat bagi calon presiden dan wakil presiden yang baru-baru 
ini dilaksanakan merupakan salah satu sarana bagi rakyat Amerika Serikat untuk 
mengukur kemampuan para capres dan cawapres sekaligus mengetahui visi, misi dan 
program masing-masing calon. Hal itulah yang menjadi pertimbangan rakyat AS 
untuk menentukan keputusan politiknya di hari pemilihan nanti. 

  Kedewasaan dalam berpolitik 

  Pada konvensi partai demokrat, Hillary Clinton, mantan saingan Barrack 
Obama dalam proses pemilihan calon presiden dari Partai yang telah delapan 
tahun menjadi oposisi di panggung politik AS tersebut menyampaikan pidatonya. 
Dari apa yang disampaikannya tersebut tampak jelas sikap kenegarawanan seorang 
politisi yang merupakan pemandangan langka di negara kita. Ia menyampaikan 
kepada seluruh simpatisan partai demokrat, terutama para pendukungnya 

[wanita-muslimah] Intermezzo

2008-10-24 Terurut Topik Sunny
http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?Berita=ekspresiid=276198

  Kamis, 23 Oktober 2008


  Pacar Pengangguran dan Beda Keyakinan



  HALLO Dr. Re, aku Ratih di Dahor. Aku punya pacar, aku sayang banget sama 
dia. Tapi ortu ku nggak setuju aku pacaran sama dia, karena dia masih pengacara 
alias pengangguran banyak acara. Saat ini dia masih tahap cari pekerjaan lalu 
agama kita berdua juga beda, status sosial kita juga beda, dia dari keluarga 
nggak mampu. Dr. Re apa aku tetap ngelanjutin hubungan aku sama dia, atau 
putus. Ratih, Dahor- 085228141xxx 
  DEAR Ratih yang lagi pening.. 

  Waduh..banyak banget perbedaannya kamu sama cowokmu. Istilahnya sih, 
permasalahanmu ini udah hampir masuk stadium empat! Gawat banget, Bos! Dr Re 
coba kasih kamu solusi, tapi Ratih kudu diam dulu yah? Ssstt..Dr Re mau buang 
angin dulu..eh..salah..mau coba mikir dulu! Ehhmmm..yah dapat solusinya. 
Pertama rembukan permasalahanmu ini sama cowokmu itu. Kalian berdua omongkan 
tujuan hubungan kalian berdua ini mau dibawa kemana. Kalo kalian berdua udah 
memikirkan dan berpikir kalo ujung-ujungnya nggak akan pernah bisa bersatu, 
buat apa dilanjutin? Ya nggak? Percuma juga kalo ujung-ujungnya malah berpisah. 

  Coba deh kamu cari info berapa persen hubungan seperti kamu itu bakal 
berhasil. Apalagi di kultur adat ketimuran khas Indonesia ini. Kalo masalah 
ortumu nggak setuju, ya wajar aja sih, Say! Mana ada ortu yang mau anaknya 
hidup dengan orang yang pekerjaannya belum jelas. Yah..secara zaman sekarang 
kan tuntutan ekonomi semakin tinggi. Haha. Tapi, kalo Dr Re sih memandang 
permasalahanmu yang paling rumit tentang beda keyakinan dengan agama yang 
dianut oleh kamu dan ortumu. 

  Ingat loh! Ratih harus pikirin benar-benar dampak dari hubungan kalian. 
Kalo memang harus putus, ya silahkan. Kalo emang mau dilanjutin, ya silahkan 
juga! Toh kalo lanjut, Ratih bakal kesulitan menembus tembok derita (ups) 
maksudnya..tembok permasalahan yang Ratih hadapi nanti. Sebaiknya segera 
diambil keputusannya. Sebelum rasa cinta dan sayang kalian semakin besar, nanti 
malah semakin sulit untuk saling melupakan dan berpisah. 

  Nah, solusi lainnya..m.kalo Ratih pengin yang udah ada pekerjaan, 
ajak aja ortumu ke Mabes XpResi. Di sana banyak cowok-cowok jomblo (ngaku lagi 
jomblo kalo mau kenalan sama cewek! Haha). Entar kenalan aja! Tipe dan 
karakternya bermacam-macam pula. Ada yang imu-imut, baik, tinggi, badannya 
besar kayak hulk, tapi makannya banyak. Ada juga yang wajahnya terlihat sangar 
seperti penyanyi Malaysia tahun 95-an, tapi aslinya hatinya lembut dan pencinta 
lagu ST 12. Nah, ada juga nih yang badannya kecil, putih, ganteng nanggung, 
tapi suka senyum-senyum sendiri sama komputer. Atau, ada juga yang pintar 
ngerayu orang, nggak bisa jauh dari hape, badannya atletis kayak pelawak 
Doyok (heeh..Doyok kok dibilang atletis!) tapi matanya suka melotot tanpa 
diperintah..haha! Pilih aja..siapa tahu kamu dan ortumu ada yang tertarik 
dengan mereka! Hehe. (Dr Re)
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Hukum Keadilan

2008-10-24 Terurut Topik agussyafii
Hukum Keadilan

By: agussyafii

Sewaktu saya Tsanawiyah, saya pernah bertanya pada Pak Guru, Kenapa
saya harus berbuat baik? Jawab Pak Guru, Karena jika kita berbuat
baik maka kita akan menuai kebaikan yang kita lakukan.

Selanjutnya Pak Guru bercerita ada seorang santri yang diperintahkan
oleh Kyainya untuk berpuasa selama 30 hari dibawah pohon beringin yang
didepannya ada sebuah danau, dengan syarat hanya boleh melihat apapun
yang sedang terjadi.

Pada sepuluh hari pertama, ada seorang pedagang yang datang. Pedagang
itu membasuh muka dan badannya. Ditengah dia asyik uang hasil
berjualannya jatuh tanpa disadarinya. Dan pedagang itu pergi
meninggalkan telaga itu.

Pada sepuluh hari kedua, ada seorang anak muda yang baru melakukan
perjalanan jauh. Pemuda itu datang dan beristirahat sejenak ditelaga
itu untuk melepaskan lelah. Setelah membersihkan tubuhnya pemuda itu
menginjak sesuatu dan itu adalah uang pedagang yang tertinggal. Pemuda
itu melihat ke kanan dan ke kiri dan tidak menemukan satu orangpun.
Pemuda itu membawa uang itu dengan hati riang gembira.

Pada sepuluh hari ketiga, ada seorang pengemis tua yang datang
ditelaga itu. Pengemis tua melepaskan lelahnya. Ditengah dia asyik
membersihkan tubuhnya. Tiba-tiba datang seseorang yang ternyata
pedagang yang kehilangan uangnya kemaren. Dengan nada marah pedagang
itu menuduh bahwa uangnya telah diambil pengemis tua. Sekali pukulan
pengemis tua mati terbunuh.

Melihat kejadian itu santri marah dan mengatakan Alloh tidak adil.
Bagaimana mungkin pengemis tua yang tidak mengerti apa-apa mati
terbunuh? Bagaimana bisa terjadi pedagang yang bekerja keras
kehilangan hasil berdagang sebanyak itu? Kenapa pemuda yang menemukan
uang tidak mengembalikan uang yang bukan haknya?

Akhirnya Pak Kyai itu datang menjelaskan kepada santrinya, Pengemis
tua yang mati terbunuh adalah seorang pembunuh. Pedagang yang
kehilangan uang sebanyak itu karena cara berdagangnya dengan menipu.
Pemuda yang menemukan uang karena pemuda itu pernah ditipu oleh
pedagang itu.

Jadi hukum Alloh itu adil, jika kebaikan yang kita lakukan maka kita
akan menuai kebaikan. Demikian juga jika kejahatan yang kita lakukan,
maka kita akan menuai kejahatan hasil perbuatan kita sendiri.
Begitulah kata Pak Guru menjelaskan pada saya tentang hukum keadilan.



sumber, http://agussyafii.blogspot.com



Salam Cinta,
agussyafii


===
Tulisan ini dibuat dalam kampanye Kunci Doa yang Dikabulkan Terima
kasih atas berkenannya memberikan komentar di
http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12 431




[wanita-muslimah] Babi Bunting

2008-10-24 Terurut Topik Sunny
http://www.fajar.co.id/index.php?act=newsid=53741

Jum'at, 24-10-08 | 20:57 | 72

Babi Bunting

 


Oleh: Fuad Rumi

Dulu, pelawak S Bagyo bersama Iskak, Ateng dan Edy Sud punya lawakan mengkritik 
kebiasan orang bikin akronim sembarangan dan serampangan.

Mereka bikin tebak-tebakan singkatan dan akronim. Maka bertanyalah Bagyo kepada 
teman-temannya, apa kepanjangan Babi Bunting. Setelah teman-temannya menyerah, 
tidak bisa menjawab, sambil terkekeh Bagyo menjawab, Babi Bunting itu adalah 
Badan Pembinaan Perkebunan Tinggi. 

Bagyo cs benar sekali. Kendati bercanda, lewat lawakan, apa yang mereka katakan 
adalah kenyataan hidup kita sekarang yang ?berlepotan? akronim. Celakanya, 
akronim itu kebanyakan sembarangan dan serampangan. 

Sekarang, dalam musim pilkada, kelatahan berakronim semakin menjadi-jadi. 
Benar atau tidaknya tidak dipersoalkan, yang penting ada simbol dan ada bunyi 
yang diperkirakan oleh penggagasnya bisa menarik perhatian, gampang diingat, 

memikat, melekat di benak hingga saat pencoblosan. Persoalan apakah itu 
mendidik atau tidak, mungkin kata mereka EGP, emangnya gue pikirin (barangkali 
EGP ini juga termasuk singkatan sembarangan, seperti halnya pilkada). 

Kalau terus mengajarkan kepada publik akronim yang salah, tentu saja itu tidak 
mencerdaskan masyarakat. Tanpa sadar, masyarakat diajari sesuatu yang justru 
membuat mereka semakin bodoh. Padahal, ironisnya, itu dilakukan oleh mereka 
yang menggebu-gebu mau tampil menjadi pemimpin, yang salah-satu tugasnya adalah 
mencerdaskan masyarakatnya. 

Sekarang, dalam musim pilkada di mana-mana bertaburan akronim sembarangan dan 
serampangan itu. Entah disadari atau tidak oleh para calon pemimpin kita yang 
terhormat bahwa cara demikian sebenarnya tidak mendidik. 

Seperti tidak mendidiknya mengobarkan semangat gratisan di dalam masyarakat. 
Apa jadinya kalau masyarakat kita sudah telanjur bermental gratis, yang susah 
siapa, yang malu siapa? 

Kita tidak bisa bayangkan, bagaimana jadinya jika masyarakat kita nanti 
memiliki sikap mental yang dibentuk oleh kebiasaan berakronim (serampangan) dan 
bermental gratis. Akhirnya segala sesuatu mau disingkat, diringkas, dianggap 
remeh, jalan pintas dan kemudian semua boleh diambil sesukanya karena gratis. 

Tapi, ya begitulah, tampaknya di negeri kita sekarang, idealism memang mulai 
luntur. Hal-hal yang luhur dan sungguh-sungguh untuk masyarakat menempati 
urutan nomor kesekian belas. Yang nomor satu adalah tujuan tercapai. 

Karena memang sudah begitu kenyataannya, barangkali ada bagusnya, dilakukan 
perdebatan kandidat di hadapan publik. Yang akan dinilai pada debat kandidat 
itu, kemampuan para calon berbicara menggunakan akronim sebanyak-banyaknya. 

Siapa yang berhasil membuat orang paling bingung karena begitu banyaknya 
akronim yang dia gunakan, itulah pemenangnya. Itulah calon pemimpin yang 
dijamin ahli menyederhanakan semua persoalan, meringkas semua urusan, 
menggabung menjadi satu seluruh persoalan rakyat, semudah membuat sebuah 
akronim. (*)

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Perbuatan Terpuji

2008-10-24 Terurut Topik agussyafii
Perbuatan Terpuji


By: agussyafii


Malam itu sehabis sholat maghrib dimasjid ramai dibicarakan, ada
seorang mantan napi yang menyelamatkan pelajar dari keroyokan para
preman. Padahal mantan napi itu tahu kalo pelajar itu anak seorang
polisi yang dulu pernah menangkapnya.

Banyak orang yang mengatakan bahwa perbuatan terpuji itu patut
diteladani. Salah seorang teman berkomentar kalo perbuatan itu sekedar
mencari sensasi belaka untuk mencari popularitas karena pelaku
kebaikan itu mantan napi.

Tentu saja saya tidak setuju dengan komentarmu itu. Jawab saya
padanya. Sebab jika saja dirimu memiliki setan, sebesar setan yang
dimilikinya. Dirimu akan merasakan bahwa perbuatan itu sangat luar
biasa sulit. Tidak mudah melakukan perbuatan terpuji seperti yang
dilakukan mantan napi itu.

---

Dan orang-orang yang menahan kemarahannya dan memaafkan kesalahan
orang. Dan Alloh mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS.Ali
Imron:134).




sumber, http://agussyafii.blogspot.com



Salam Cinta,
agussyafii


===
Tulisan ini dibuat dalam kampanye Kunci Doa yang Dikabulkan Terima
kasih atas berkenannya memberikan komentar di
http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12 431




Re: [wanita-muslimah] Dibalik Sains Modern (6) Penutup

2008-10-24 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Wahdat Al-Wujud... 
Budhy Munawar Rahman bisa diperlakukan seperti Syech Siti Jenar, Al-Halaj dan 
banyak lagi orang yang nyoba-nyoba nyeleneh kayak gitu...

Nggak nyangka mbak Lina setuju yang begini...
Padahal sebagian ulama menganggap yang begitu itu sesat loh...




  - Original Message - 
  From: Lina Dahlan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, October 24, 2008 11:19 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Dibalik Sains Modern (6)  Penutup


  6. Pengetahuan mendalam memerlukan alat

  Baik sains maupun agama, keduanya memerlukan alat. Sains misalnya 
  memerlukan teleskop, kamera, spektroskop, dsbnya. Mistikpun mempunyai 
  alat, yang terdiri dari dua macam. Untuk masyarakat yang buta huruf, 
  ada dan dikenal mitos, sedangkan bagi penduduk yang berperadaban 
  maju, ada dan dikenal Kitab Suci (Sacred Text). Pada masyarakat yang 
  tidak didatangi nabi, ia bisa mencapai kebenaran dengan melalui 
  kesadaran diri yang mendalam, karena sifat ketuhanan ada dalam diri 
  manusia. Kata Huton Smith,PEraturan dan prinsip penghidupan yang 
  diwahyukan adalah ibarat membongkar rahsi alangit, dan mengumumkan 
  keagungan Tuhan, tetapi di dalam agama, alat-alat khusus juga bisa di 
  pakai. Seperti dikatakan penyair mistik Blake bahwa,Jika pintu akal 
  budi dibuka dan dibersihkan, setiap sesuatu akan kelihatan seperti 
  pada hakikat yang sebenarnya, karena ia bersifat tanpa batas. 

  Pandangan ini sejalan dengan Paul Dirac yang mengatakan bahwa,segala 
  materi tercipta dalam substratum yang tidak bisa dicapai atau 
  ditanggapi, dan penciptaan materi ini meninggalkan di belakang mereka 
  sebuah `lubang' dalam substratum yang kelihatan seperti anti materi. 
  Substratum itu sendiri tidak dapat secara tepat dikatakan benda, 
  memandanginya memenuhi semua ruang, dan tidak bisa diketahui dengan 
  penelitian sains. Dari segi lain, ia kelihatans eperti sesuatu yang 
  kosong, tidak merupakan benda, dan tidak pula dapat dikesani, tetapi 
  senantiasa ada, Ia adalah sesuatu bentuk benda yang tidak bersifat 
  benda, yang darinya semua benda diciptakan.

  Penutup.

  Perkembangan2 yang begitu mempesonakan tentang hubungan sains dan 
  agama masih terus berlanjut. Makin disadari bahwa sains dewasa ini 
  bisa menjadi jalan memahami kosmos, mengikuti jalan lain seperti 
  mistik. Mistik telah mengetahuinya ribuan tahun yang lalu, sedangkan 
  sains menemukannya sekarang. Sains tidak lagi mendominasi tapi 
  melengkapi jalan agama, yang banyak membicarakan tema-tema 
  kesadaran. Kesadaran dan alam jagat raya itu terhubung,: begitu 
  kata Michael Talbot. Melalui agama dan sains, muncullah apa yang 
  sekarang disebut the cosmic connection. Dan rupanya, ini hanyalah 
  istilah untuk jaman sekarang. Padahal dahulu kala sudah dikenal dan 
  popular dengan istilah Wahdat al-Wujud. 



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.549 / Virus Database: 270.8.2/1742 - Release Date: 23/10/2008 
15:29


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] JAKARTA, Oct. 24 (Reuters) - Bali Bombers Looming Execution to Test Indonesia

2008-10-24 Terurut Topik Dharmawan Ronodipuro
Bali Bombers Looming Execution to Test Indonesia

 

By Olivia Rondonuwu

 

JAKARTA, Oct. 24 (Reuters) - Indonesia's ability to keep a lid on militant
Islam is likely to be put to the test soon with the long-awaited execution
of the Bali bombers, who killed 202 people in 2002 when they blew up two
clubs on the resort island.

 

The three bombers, Amrozi, Mukhlas, and Imam Samudra, have become media
celebrities during their years on death row.

 

Their execution by firing squad could turn them into martyrs in the eyes of
hardline Islamic groups, who represent a small but vocal minority in
officially secular, but predominantly Muslim Indonesia.

 

Hundreds, even thousands, of the Bali bombers' supporters are expected to
escort the bodies of the three men as they leave the prison grounds and are
driven to their home towns for burial.

 

To avoid the risk of clashes between followers and the police, the
authorities may send the bodies home by helicopter instead.

 

With hundreds of supporters and emotions running high, you could see mobs
throwing bricks at police or police posts, or other symbols of government,
said Sidney Jones, a Jakarta-based security expert at International Crisis
Group.

 

The Bali bomb blasts devastated the resort island's tourist industry and
proved a wake-up call for Indonesia, alerting it to the threat from Jemaah
Islamiah (JI), a militant Islamic group set on creating a caliphate in
Southeast Asia.

 

JI plotted and carried out several other attacks in the region, bombing the
Australian embassy and JW Marriott hotel in Jakarta, and beach restaurants
in Bali. Western allies suddenly saw Indonesia as a second front in the war
on terror.

 

But Jakarta responded swiftly. It forged security links with Australia and
the United States, received help with the use of sophisticated technology
and surveillance techniques, and, more controversially, engaged with members
of the militant groups.

 

Indonesia's main counter-terrorism agency, Detachment 88, caused an uproar
among Australians when it invited former JI members to a barbecue. But its
methods, including the use of former militants to try to turn or
de-radicalise extremists, have worked.

 

Altogether, officials say 450 militants have been arrested, of which more
than 300 have been tried, ensuring that Southeast Asia's biggest economy has
not experienced a major attack since 2005.

 

FOILED PLOT

 

Still, that does not mean the threat is over. Some JI leaders, including
Noordin Mohammad Top, remain free, while some hardline groups are growing
more militant.

 

As long as Noordin is still at large, Indonesia must always be on alert,
because Noordin once said his intention was to attack every year as long as
he lives, said Nasir Abas, a former JI commander who is related by marriage
to one of the Bali bombers and who now helps the Indonesian police.

 

As recently as Tuesday, police said they had foiled a plot to blow up an oil
storage facility in Jakarta, following raids on houses in Jakarta and Bogor,
West Java.

 

While JI has turned its focus from Western to domestic targets in Southeast
Asia, such as government agencies and police, some splinter groups could
still pose a threat to foreign interests in Indonesia, Jones said, despite
their lack of expertise and experience.

 

The overwhelming majority of Indonesians are moderate and do not support
violence by militants.

 

In a recent survey by Setara Institute, 95 percent of those polled said they
disagreed with organisations that used violence on behalf of religion, while
3 percent supported such action.

 

But the hardline minority can still wield considerable influence, through
protests and political pressure.

 

Counter-terrorism officials say their job is made harder by the fact that
their action is often portrayed as anti-Islam in the world's most-populous
Muslim nation.

 

In Indonesia, support for militant groups is strong because they are seen
as fighting for Islam, said Ansyaad Mbai, a senior official in the
coordinating ministry for political, legal, and security affairs, in
contrast to Malaysia and Singapore where there is little public sympathy for
militants.

 

These militants will avenge their permanent enemy, the secular, said Mbai.
Even the government is considered evil, infidel.

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Dibalik Sains Modern (6) Penutup

2008-10-24 Terurut Topik Lina Dahlan
Mas Ary,
Baca artikelnya Pak Budhy ini, rasanya kok gak sulit. Tapi baca buku 
Syekh Siti Jenarnya Pak Chodjim, saya gak mudeng2. Knapa ya?
Memang akhirnya saya tidak tuntaskan baca buku tsb. Apa karena banyak 
filsafat jawanya...:-))

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wahdat Al-Wujud... 
 Budhy Munawar Rahman bisa diperlakukan seperti Syech Siti Jenar, Al-
Halaj dan banyak lagi orang yang nyoba-nyoba nyeleneh kayak 
gitu...
 
 Nggak nyangka mbak Lina setuju yang begini...
 Padahal sebagian ulama menganggap yang begitu itu sesat loh...
 
 
 
 
   - Original Message - 
   From: Lina Dahlan 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Friday, October 24, 2008 11:19 AM
   Subject: [wanita-muslimah] Dibalik Sains Modern (6)  Penutup
 
 
   6. Pengetahuan mendalam memerlukan alat
 
   Baik sains maupun agama, keduanya memerlukan alat. Sains misalnya 
   memerlukan teleskop, kamera, spektroskop, dsbnya. Mistikpun 
mempunyai 
   alat, yang terdiri dari dua macam. Untuk masyarakat yang buta 
huruf, 
   ada dan dikenal mitos, sedangkan bagi penduduk yang berperadaban 
   maju, ada dan dikenal Kitab Suci (Sacred Text). Pada masyarakat 
yang 
   tidak didatangi nabi, ia bisa mencapai kebenaran dengan melalui 
   kesadaran diri yang mendalam, karena sifat ketuhanan ada dalam 
diri 
   manusia. Kata Huton Smith,PEraturan dan prinsip penghidupan 
yang 
   diwahyukan adalah ibarat membongkar rahsi alangit, dan 
mengumumkan 
   keagungan Tuhan, tetapi di dalam agama, alat-alat khusus juga 
bisa di 
   pakai. Seperti dikatakan penyair mistik Blake bahwa,Jika pintu 
akal 
   budi dibuka dan dibersihkan, setiap sesuatu akan kelihatan 
seperti 
   pada hakikat yang sebenarnya, karena ia bersifat tanpa batas. 
 
   Pandangan ini sejalan dengan Paul Dirac yang mengatakan 
bahwa,segala 
   materi tercipta dalam substratum yang tidak bisa dicapai atau 
   ditanggapi, dan penciptaan materi ini meninggalkan di belakang 
mereka 
   sebuah `lubang' dalam substratum yang kelihatan seperti anti 
materi. 
   Substratum itu sendiri tidak dapat secara tepat dikatakan benda, 
   memandanginya memenuhi semua ruang, dan tidak bisa diketahui 
dengan 
   penelitian sains. Dari segi lain, ia kelihatans eperti sesuatu 
yang 
   kosong, tidak merupakan benda, dan tidak pula dapat dikesani, 
tetapi 
   senantiasa ada, Ia adalah sesuatu bentuk benda yang tidak 
bersifat 
   benda, yang darinya semua benda diciptakan.
 
   Penutup.
 
   Perkembangan2 yang begitu mempesonakan tentang hubungan sains dan 
   agama masih terus berlanjut. Makin disadari bahwa sains dewasa 
ini 
   bisa menjadi jalan memahami kosmos, mengikuti jalan lain seperti 
   mistik. Mistik telah mengetahuinya ribuan tahun yang lalu, 
sedangkan 
   sains menemukannya sekarang. Sains tidak lagi mendominasi tapi 
   melengkapi jalan agama, yang banyak membicarakan tema-tema 
   kesadaran. Kesadaran dan alam jagat raya itu terhubung,: begitu 
   kata Michael Talbot. Melalui agama dan sains, muncullah apa yang 
   sekarang disebut the cosmic connection. Dan rupanya, ini 
hanyalah 
   istilah untuk jaman sekarang. Padahal dahulu kala sudah dikenal 
dan 
   popular dengan istilah Wahdat al-Wujud. 
 
 
 

 
 
 
--
 
 
   No virus found in this incoming message.
   Checked by AVG. 
   Version: 7.5.549 / Virus Database: 270.8.2/1742 - Release Date: 
23/10/2008 15:29
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Reuters, Friday, October 24, 2008 - CHRONOLOGY-Indonesia to execute Bali bombers in early November

2008-10-24 Terurut Topik Dharmawan Ronodipuro
Reuters

Friday, October 24, 2008

 

CHRONOLOGY-Indonesia to execute Bali bombers in early November

 

Oct 24 - Indonesia said it will execute three Islamic militants who were
convicted of the 2002 Bali bombings that killed 202 people -- in early
November. Here are some key dates since the deadly blasts.

 

Oct 12, 2002: Blasts at the tourist island Bali's Kuta Beach nightclub area
kill 202 people, including 88 Australians. Militant group Jemaah Islamiah
(JI) is blamed.

 

Nov 5: Indonesian police arrest the first suspect, a mechanic called Amrozi
from East Java.

 

Nov 21: Police arrest the alleged chief planner of the bombings, Imam
Samudra, a 33-year-old engineer from West Java.

 

Dec 4: Amrozi's older brother, Mukhlas, a Muslim preacher also known as Ali
Ghufron, is arrested in central Java. He is alleged to be the operational
chief of JI in Southeast Asia.

 

May 12, 2003: Amrozi goes on trial, charged with plotting the attacks and
buying the explosives. He is dubbed the smiling bomber for his expressions
of delight during court appearances.

 

June 2: Imam Samudra goes on trial.

 

June 16: Mukhlas's trial opens. One week later he retracts all statements,
saying he was tortured into confessing.

 

Aug 7: Tears flow and survivors applaud in court as Amrozi is found guilty
and is sentenced to death.

 

Sept 10: Imam Samudra is found guilty of masterminding the attacks and is
sentenced to death.

 

Oct 2: Mukhlas is sentenced to death. He pleads for a reduction, and says he
will appeal.

 

July 25, 2006: An official from Bali's district attorney's office says the
three may be executed in August.

 

Aug 21: Indonesia delays executions of the three bombers, as defence lawyers
plan to request a Supreme Court judicial review.

 

Sept 12, 2007: The three Bali bombers say they will not seek a presidential
pardon after the Supreme Court throws out Amrozi's final appeal.

 

May 12, 2008: Amrozi remarries his ex-wife, though he is not present at the
ceremony.

 

Aug 6: Lawyers for the three men lodge a legal challenge on Indonesia's
method of execution, saying that death by firing squad is inhumane.

 

Oct 1: The three men celebrate their last Eid al-Fitr in prison and warn
that their friends will avenge their deaths.

 

Oct 20: Indonesia's constitutional court overrules the bombers' petition and
upholds the use of firing squad for executions.

 

Oct 24: Attorney general's office sets execution date for early November.

 

(Writing by Gill Murdoch, Beijing Editorial Reference Unit; Editing by Sara
Webb and Sanjeev Miglani)

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Trs: YM

2008-10-24 Terurut Topik Eva Wira


   Yahoo akan dimatikan pada tgl 17 November. Mereka ingin memperoleh data 
messenger yg gratis. klo km melewatkan pesan ini, namamu akan dihapus dr daftar 
messenger. sudah banyak messenger yang terhapus. klik kanan pada nama contact 
di list anda, kirim email ini ke seluruh messenger yg ada dalam contact name... 
ini Anna Rubenecia president Yahoo, memberitahukan bahwa Yahoo telah memiliki 
anggota lebih dari 2juta. jika kamu ingin tetap memiliki account gratis 
kirimkan email ini ke siapapu yg ada dalam daftar kontak anda. dengan cara ini 
kami dapat mengetahui account mana saja yang masih digunakan dan account mana 
yang bisa kami hapus. kirim pesan ini dalam 8hari dan account anda akan tetap 
gratis   
  









   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Trs: YM

2008-10-24 Terurut Topik Dwi Soegardi
HOAX.

Jangan ikut-ikut nyebarin ya :-)
Presiden Yahoo sekarang adalah Susan Decker.
Anggota yahoo (punya yahoo account, yahoo email otomatis punya YIM
account) sekitar 500 juta,
2 juta mah udah lewat sebelum tahun 2000.

Kalo sekedar pingin tahu account yang nonaktif mah gampang banget buat yahoo,
ngga usah pake minta tolong user.
Entah peraturan tidak login dalam 3 bulan maka dinonaktifkan masih berlaku ngga,
soalnya udah beberapa account yahoo saya yang ngga terpakai (lho?)
sudah ngga aktif lagi.

salam,

2008/10/24 Eva Wira [EMAIL PROTECTED]:


   Yahoo akan dimatikan pada tgl 17 November. Mereka ingin memperoleh data 
 messenger yg gratis. klo km melewatkan pesan ini, namamu akan dihapus dr 
 daftar messenger. sudah banyak messenger yang terhapus. klik kanan pada nama 
 contact di list anda, kirim email ini ke seluruh messenger yg ada dalam 
 contact name... ini Anna Rubenecia president Yahoo, memberitahukan bahwa 
 Yahoo telah memiliki anggota lebih dari 2juta. jika kamu ingin tetap memiliki 
 account gratis kirimkan email ini ke siapapu yg ada dalam daftar kontak anda. 
 dengan cara ini kami dapat mengetahui account mana saja yang masih digunakan 
 dan account mana yang bisa kami hapus. kirim pesan ini dalam 8hari dan 
 account anda akan tetap gratis












 [Non-text portions of this message have been removed]


 

 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links






[wanita-muslimah] Mempersenjatai Anak dengan Doa

2008-10-24 Terurut Topik Maktabatuna
=== Dalam salah satu hadits disebutkan, “Doa adalah senjatanya orang mukmin, 
tiang agama, dan cahaya langit dan bumi.” Betapa doa sangat penting bagi 
seorang mukmin. Doa bisa menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi yang 
menggunakannya. Sebagaimana kegunaan senjata di dalam peperangan.

Doa merupakan rahmat dan anugerah Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Dengan 
doa inilah kita bisa meminta, mengadu, dan menghantarkan orang beriman menuju 
ampunan dan surga-Nya di akhirat kelak. 

Melalui doa, seorang mukmin bisa terhindar dari segala bahaya, mendapat 
keberkahan, kemudahan, kesuksesan, dan kebaikan-kebaikan lain sesuai dengan 
permohonannya kepada Allah. 

Dalam salah satu hadits dikisahkan bahwa di akhirat kelak akan ada seorang yang 
mendapatkan derajat yang tinggi di surga, sehingga ia sendiri tidak 
mempercayainya. Lalu ia bertanya, “Apa penyebabnya sehingga saya mendapatkan 
kemuliaan seperti ini?” Lalu diberitahukan kepadanya, bahwa ia mendapatkan 
kemuliaan tersebut disebabkan oleh anaknya yang selalu memintakan ampunan 
(istigfar) untuknya.

Subhanallah, sangat beruntung apabila kita memiliki anak yang selalu berdoa 
untuk dirinya, orangtua, saudara, dan kaum muslimin. Sebab, doa menjadi salah 
satu sebab yang bisa menghantarkan kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di 
akhirat kelak.

Selengkapnya:
http://qultummedia.com/Mempersenjatai-Anak-dengan-Doa.html



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[wanita-muslimah] kalkulator zakat pendapatan - sebarkan

2008-10-24 Terurut Topik aznan hamat
http://www.zakat.com.my/kalkulator/pendapatan.html


 
  Your browser does not support script 
 
Nama :   
No. K/P :   
Alamat :   
  
Telefon/HP :   Tahun  Haul :
I.  Bahagian Kemasukan Data
Sila  Penuhkan Maklumat Berikut:-  
  A. Pendapatan  Kasar (setahun)   RM
B. Tolak  Perbelanjaan (setahun) 
  Diri  (RM8000) RM  
Bilangan  Isteri (RM 3000 seorang) - 0 1 2 3 4  RM   
Bilangan  Anak (RM1000 seorang) -  0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 
18 19 20   RM  
Pemberian  kepada ibubapa (setahun) RM  
KWSP  (11% x setahun) RM  
Caruman  ke organisasi yang membayar zakat (Click untuk  senarai)   RM  
Jumlah  Tolakan (B) (Tidak  perlu diisi) RM
II.  Nisab RM  
  
III.  Bahagian Pengiraan
   Sila  Tekan butang Kira Zakat 
  
IV.  Bahagian Makluman  
  D. Pendapatan yang layak dizakat   RM
E. Zakat yang wajib dibayar (Setahun) D x 2.5%   RM  
V.  Bahagian Cetak
  
 
 
©  Copyright PPZ 2006 



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Batavia Art Festival tgl 25 Oktober 2008 [Gratis Euy]

2008-10-24 Terurut Topik Asep Kambali
Mohon maaf teman-teman, saking ngantuknya, jadi lupa kasih tanggal... Sekali 
lagi mohon maaf ya.
CU deh...
Salam historia,
Asep Kambali

KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA  Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia  
Phone: (021) 7044-7220, Mobile: 0818-0807-3636
YM/FS/FB: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
  Mailing list: [EMAIL PROTECTED]   Home: http://komunitashistoria.blogspot.com

--- Pada Rab, 22/10/08, bernadette munthe [EMAIL PROTECTED] menulis:
Dari: bernadette munthe [EMAIL PROTECTED]
Topik: Re: [bters] Batavia Art Festival di Taman Fatahillah [Gratis Euy]
Kepada: [EMAIL PROTECTED]
Tanggal: Rabu, 22 Oktober, 2008, 9:18 PM











halo!
salam kenal, saya dedet.
masih mahasiswa di Fikom Unpad Jatinangor
acaranya kayanya asik
tapi tanggal berapa sampai tanggal berapa ya?
makasih..

Dedet



  
  




 

















  
___
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] 99 Cara naik haji gratis

2008-10-24 Terurut Topik Lingkarpena Promo


Tak ada yang tak
mungkin bagi-Nya.

 

Berhaji ke tanah
suci adalah kristilasasi cita-cita semua muslim. Dan berhaji gratis adalah
bukti kekuasaan dan kasih sayang Allah. Begitulah, Allah memiliki caranya
sendiri untuk menyayangi hamba-Nya. Mengundangnya menjadi tamu istimewa-Nya..
Menjamunya bersama jutaan muslim dari berbagai belahan dunia.

 

Buku ini
merangkum banyak kisah nyata bagaimana seseorang bisa menunaikan haji dengan
gratis. Zonder biaya! Sangat inspiratif dan mampu meluapkan semangat bagi yang
sudah bercita-cita dan menunaikan ibadah haji. Bila mereka mendapatkan
kesempatan, siapa tahu kini giliran anda.

 

“Sering saya
meyakinkan jamaah, bahwa untuk pergi haji itu tidak dibutuhkan biaya. Ia hanya
butuh keseriusan berdoa dan bersedekah. Buku ini sangat membantu saya berdakwah
soal ini.” (Ust. Yusuf Mansur, Wisata Hati) 


 

“Subhanallah,
kisahnya saja A-Z, kisahnya ada ikhtiar dan doa, kisahnya gratis... sungguh
semua adalah iradah, qudrah dan karunia Allah untuk membahagiakan
hamba-hamba-Nya.” (Ust. M. Arifin Ilham, Majelis Az-Zikra)  


Judul Buku : 99 Cara Naik Haji Gratis 
Penulis  : Hasan Bisri BFCHarga : Rp. 39.000,- 
ISBN     : 979-1367-68-4
Tebal    : 364 Hal 

SEGERA TERBIT !


Lingkar Pena Publishing 
Jl. Merdeka Raya Blok IV No. 5 Depok 16411
Telp. 021-7712100 Fax : 021-7700456
e-mail : [EMAIL PROTECTED] 
www.lingkarpena.multiply.com




  

[Non-text portions of this message have been removed]




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[wanita-muslimah] Batavia Art Festival di Taman Fatahillah [Gratis Euy]

2008-10-24 Terurut Topik Asep Kambali
Acara seru dari Museum Sejarah Jakarta...

Festival Seni untuk semua golongan dan usia.  Ada pasar seni dan kerajinan, 
jajanan, komunitas-komunitas dan hobi dan pameran museum-museum DKI Jakarta.  
Ada pagelaran seni jalanan (street art) serta panggung hiburan  dan ga 
ketinggalan... layar tancep yang akan memutar film Naga Bonar dan Doea Tanda 
Mata. Ada workshop-workshop menarik...dan Lomba Membuat Komik Cerita Kota Tua 
untuk kategori SD, SMP, SMA dan Umum dengan hadiah uangtunai dan piala...  
Selain itu, bisa juga keliling Kota Tua naik ojek sepeda khas Kota Tua...  
Jangan sampai ga datang... Tidak ada HTM kecuali masuk museum tentunya...

http://www.facebook.com/event.php?eid=36652912171

HADIR YA.
Karena Ada Heritage Tour on the spot dari KHI 
Kunjungi stan KHI juga kalo mau ikut...!
Bebas siapaun boleh ikut... Info ke: 0818.0807.3636

Salam Historia,

Asep Kambali, KHI

KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA  Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia  
Phone: (021) 7044-7220, Mobile: 0818-0807-3636  Mailing list: [EMAIL PROTECTED] 
  Home: http://komunitashistoria.blogspot.com


  
___
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Rumah Jiwa

2008-10-24 Terurut Topik laila.kurniasari
Rumah Jiwa 

Kediamanmu akan menjadi tempat tinggal jika membuat Anda dan jiwa 
yang tinggal di dalamnya merasa tentram. 
-- Phillip Moffitt, penulis dan pendiri Life Balance Institute, 
tinggal di Amerika

INI satu kisah tentang sembilan bersaudara yang telah berhasil dalam 
meraih karir dan cita-cita yang diimpikan. Dari kesembilan 
bersaudara tersebut, hanya seseorang yang memiliki rumah sangat 
sederhana. Delapan bersaudara yang lain, rumahnya tergolong mewah 
dan lapang. Bahkan berlantai dua. Lantas, ada apa dengan rumah 
sederhana itu?

Rumah itu tak luas. Tergolong rumah mungil dengan nama generik: tipe 
36. Namun kok anehnya, orang yang tinggal di sana selalu berwajah 
ceria, senang, dan hampir tak ada cekcok. 

Tidak hanya itu. Di waktu-waktu tertentu, saat liburan sekolah tiba, 
rumah sederhana itu tiba-tiba penuh sesak dengan anak-anak. Usut 
punya usut, mereka adalah keponakan si empunya rumah, Pak Joko, 
itulah nama pemilik rumah sederhana itu. Mereka datang ke sana, dari 
berbagai tempat. Dalam setiap acara dan kegiatan, para saudara dekat 
dan jauh mereka, lebih senang memilih dan menginap di rumah 
tersebut. Bukan semata karena mereka tak punya uang untuk sekadar 
menginap di rumah yang sempit itu. Dengar-dengar, ayah mereka hidup 
berkecukupan. 

Pernah beberapa kali, ketika kakak dan adiknya Pak Joko mengadakan 
hajatan dan menyediakan lantai duanya yang lebih lapang dengan 
beberapa kamar untuk menginap, mereka malah memilih untuk menginap 
di rumah Pak Joko. Mereka pun diantar ke rumah itu dengan mobil yang 
masih mengilap dan baru modelnya.

Tapi memang begitulah faktanya. Mereka justeru lebih senang jika 
bertandang dan bertamu ke rumah Pak Joko walau rumahnya tergolong 
sederhana. Itulah yang dirasakan saudara-saudara Pak Joko. Ya, tapi 
kenapa mereka mau berdesakan di sana?

Pakde Joko, begitulah mereka memanggilnya. Pria berambut keriting 
dengan kacamata yang selalu nangkring di hidungnya itu punya cara 
asoy untuk menjadikan rumahnya selalu membuat betah pengunjungnya.

Pak Joko tak pernah menyuguhkan kemewahan dan fasilitas layaknya 
hotel berbintang lima. Keluarga Pak Joko hidup secara sederhana. 
Jika tamu-tamu datang, Pak Joko beserta isterinya hanya menyuguhkan 
minuman teh dan kopi panas ditambah makanan khas daerah.

Tetapi yang paling penting yang diberikan Pak Joko kepada tamu-
tamunya ialah sikapnya yang justru membentuk rumahnya yang sederhana 
menjadi rumah jiwa. Rumah jiwa, rumah yang diisi oleh keramahan, 
ketulusan, kesederhanaan, kenyamanan, dan keikhlasan yang 
ditampilkan oleh Pak Joko beserta keluarganya. 

Keramahan. Itulah yang dilakukan Pak Joko setiap kali menerima 
saudara dan tamunya. Pak Joko selalu menyambut dengan penuh 
kehangatan. Dengan tawa dan senyum yang tak pernah lepas setiap kali 
ia berjumpa dengan orang lain. Pak Joko sendiri memang pandai 
bergaul kepada setiap orang. Berbicara dengan penuh canda dan 
persahabatan kepada setiap orang tanpa kecuali.

Ketulusan. Pak Joko tak pernah menolak bahkan mengeluh sedikitpun 
kepada siapa saja yang bertandang ke rumahnya. Ia tak pernah 
membedakan status seseorang yang hadir di rumahnya. Semua ia layani 
dengan penuh ketulusan. 

Kesederhanaan. Itu jugalah yang ada pada keseharian Pak Joko. 
Hidupnya betul-betul sederhana, jauh dari kemewahan. Ia melayani 
saudara dan tamunya apa adanya. Pak Joko tak pernah membuat sesuatu 
menjadi ada kalau memang tidak ada, atau istilahnya, mengada-ada 
yang tidak ada. Begitu juga sebaliknya, Pak Joko tak pernah 
menyembunyikan yang ada menjadi tidak ada. Malah, saudaranya yang 
selalu membawakan oleh-oleh dan panganan ringan untuk disantap 
bersama.

Kenyamanan. Setiap orang yang berkunjung ke rumahnya selalu merasa 
nyaman. Kalau orang seberang bilang, feel like at home. Merasakan 
seperti rumah sendiri. 

Dan ini yang paling penting, keikhlasan. Pak Joko selalu menerima 
siapa saja yang hadir di rumahnya dengan penuh keikhlasan. Tanpa 
pamrih sekalipun.

Dengan kata lain, rumah Pak Joko merupakan pantulan jiwa Pak Joko 
sendiri. Memang begitulah sejatinya sebuah konsep rumah. Bukan dalam 
pengertian fisik rumah itu sendiri. House is not a home but home is 
more than a house. Rumah bukanlah sebuah tempat tinggal biasa, 
tetapi lebih dari itu. 

Rumah yang baik adalah rumah yang diisi oleh jiwa-jiwa yang baik. 
Jiwa-jiwa yang penuh dengan ketenangan. Penuh ketulusan, keikhlasan, 
dan memiliki kedamaian. Itulah mengapa ada istilah `rumahku adalah 
surgaku'. Atau kalau orang bule bilang, `home sweet home'. Setiap 
orang yang merasa harus pergi dari rumah tersebut karena sudah 
waktunya, akan merasakan ingin kembali lagi.

Sebuah rumah juga haruslah dapat memberikan unsur surgawi dan 
inspiratif bagi pemiliknya. Pribadi-pribadi dalam rumah itulah yang 
harus dapat mengekspresikannya. Menjadikannya sebagai rumah jiwa 
yang indah. Bila itu terjadi, sekecil atau sebesar apa pun suatu 
rumah, maka akan memberikan keteduhan dan ketenteraman bagi para 
penghuninya. 'A 

[wanita-muslimah] Re: Dibalik Sains Modern (6) Penutup

2008-10-24 Terurut Topik bmuncar
Kalau buku Syech Siti Jenar karangan Dr Abdul Munir Mulkhan sudah
belum, Mbak. Abdul Munir mengarang dua buku soal Syech Siti Jenar,
tetapi judulnya saya lupa (judulnya saja lupa apalagi isinya
he..he..). Tetapi ada dialog yang saya ingat, antara utusan Sultan
Demak yg jago diplomasi untuk membujuk Syech Siti Jenar datang ke
Kerajaan.
Utusan: Siti Jenar dipanggil Sultan Demak untuk datang ke Kerajaan.
Siti Jenar: Tidak ada Siti Jenar, yang ada Tuhan.
Utusan: Oh, Tuhan dipanggil Sultan Demak.
Siti Jenar: Tidak ada Tuhan, yang ada Siti Jenar.
Utusan: Oh, kalau begitu Siti Jenar dan Tuhan dipanggil bersama-sama.

Salam
bmuncar
www.yawisngeblogwae.blogspot.com


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Mas Ary,
 Baca artikelnya Pak Budhy ini, rasanya kok gak sulit. Tapi baca buku 
 Syekh Siti Jenarnya Pak Chodjim, saya gak mudeng2. Knapa ya?
 Memang akhirnya saya tidak tuntaskan baca buku tsb. Apa karena banyak 
 filsafat jawanya...:-))
 
 wassalam,
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto 
 ary.setijadi@ wrote:
 
  Wahdat Al-Wujud... 
  Budhy Munawar Rahman bisa diperlakukan seperti Syech Siti Jenar, Al-
 Halaj dan banyak lagi orang yang nyoba-nyoba nyeleneh kayak 
 gitu...
  
  Nggak nyangka mbak Lina setuju yang begini...
  Padahal sebagian ulama menganggap yang begitu itu sesat loh...
  
  
  
  
- Original Message - 
From: Lina Dahlan 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Friday, October 24, 2008 11:19 AM
Subject: [wanita-muslimah] Dibalik Sains Modern (6)  Penutup
  
  
6. Pengetahuan mendalam memerlukan alat
  
Baik sains maupun agama, keduanya memerlukan alat. Sains misalnya 
memerlukan teleskop, kamera, spektroskop, dsbnya. Mistikpun 
 mempunyai 
alat, yang terdiri dari dua macam. Untuk masyarakat yang buta 
 huruf, 
ada dan dikenal mitos, sedangkan bagi penduduk yang berperadaban 
maju, ada dan dikenal Kitab Suci (Sacred Text). Pada masyarakat 
 yang 
tidak didatangi nabi, ia bisa mencapai kebenaran dengan melalui 
kesadaran diri yang mendalam, karena sifat ketuhanan ada dalam 
 diri 
manusia. Kata Huton Smith,PEraturan dan prinsip penghidupan 
 yang 
diwahyukan adalah ibarat membongkar rahsi alangit, dan 
 mengumumkan 
keagungan Tuhan, tetapi di dalam agama, alat-alat khusus juga 
 bisa di 
pakai. Seperti dikatakan penyair mistik Blake bahwa,Jika pintu 
 akal 
budi dibuka dan dibersihkan, setiap sesuatu akan kelihatan 
 seperti 
pada hakikat yang sebenarnya, karena ia bersifat tanpa batas. 
  
Pandangan ini sejalan dengan Paul Dirac yang mengatakan 
 bahwa,segala 
materi tercipta dalam substratum yang tidak bisa dicapai atau 
ditanggapi, dan penciptaan materi ini meninggalkan di belakang 
 mereka 
sebuah `lubang' dalam substratum yang kelihatan seperti anti 
 materi. 
Substratum itu sendiri tidak dapat secara tepat dikatakan benda, 
memandanginya memenuhi semua ruang, dan tidak bisa diketahui 
 dengan 
penelitian sains. Dari segi lain, ia kelihatans eperti sesuatu 
 yang 
kosong, tidak merupakan benda, dan tidak pula dapat dikesani, 
 tetapi 
senantiasa ada, Ia adalah sesuatu bentuk benda yang tidak 
 bersifat 
benda, yang darinya semua benda diciptakan.
  
Penutup.
  
Perkembangan2 yang begitu mempesonakan tentang hubungan sains dan 
agama masih terus berlanjut. Makin disadari bahwa sains dewasa 
 ini 
bisa menjadi jalan memahami kosmos, mengikuti jalan lain seperti 
mistik. Mistik telah mengetahuinya ribuan tahun yang lalu, 
 sedangkan 
sains menemukannya sekarang. Sains tidak lagi mendominasi tapi 
melengkapi jalan agama, yang banyak membicarakan tema-tema 
kesadaran. Kesadaran dan alam jagat raya itu terhubung,: begitu 
kata Michael Talbot. Melalui agama dan sains, muncullah apa yang 
sekarang disebut the cosmic connection. Dan rupanya, ini 
 hanyalah 
istilah untuk jaman sekarang. Padahal dahulu kala sudah dikenal 
 dan 
popular dengan istilah Wahdat al-Wujud. 
  
  
  
 
  
  
  
 --
  
  
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.549 / Virus Database: 270.8.2/1742 - Release Date: 
 23/10/2008 15:29
  
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
 





[wanita-muslimah] Human rights: Let's strike the right note

2008-10-24 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=7section=0article=115750d=24m=10y=2008

Friday 24 October 2008 (25 Shawwal 1429)

  Human rights: Let's strike the right note
  Abeer Mishkhas | Arab News 

  Saudi Arabia's human rights body, we learn, is preparing its first 
official report to be presented to the UN. As we wait to see what the report 
includes, newspapers have published a comment by the deputy head of the Human 
Rights Commission (HRC) that makes one wonder if the report will be candid 
enough. As Okaz newspaper published on Monday, the deputy said that those who 
claim that there is discrimination in the Kingdom between men and women are 
simply ignorant people. The Kingdom, he pointed out, has signed the UN treaty 
against discrimination on the basis of sex. What is more, the country is 
following the Shariah that, he said, guarantees women their full rights. 

  The deputy has made two points that he could have done without attacking 
critics or calling them ignorant. The report should speak for itself, and 
before the report is out, reality speaks even more eloquently. The second point 
the deputy made about Saudi Arabia being a signatory to the UN treaty does not 
automatically means we follow the treaty in all respects. What alarms me though 
is the defensive attitude we seem to adopt against any criticism, whether 
internal or external. The human rights body should be tolerant of criticism and 
receptive to suggestions from people, and should answer those criticisms with 
logic and evidence to support its arguments. Simply ruling out critics as 
ignorant does not add to the credibility of the human rights organization. 

  The deputy said the country follows the Islamic system that ensures women 
their full rights. Usually such a statement would stop people from going any 
further. But we have to say that if there are any cases of discrimination 
against women in Saudi Arabia, it is not Islamic law that is at fault. The 
statement, We are implementing Islamic law does not always work to dissuade 
people from analyzing the situation objectively.

  However, on the practical side of things, we have to ask if what the 
deputy said about ignorant people is realistic or even useful for the image 
of the official human rights body.

  Facts say that Saudi women are still facing discrimination, whether in 
work, in courts and in society at large. Various reports have appeared in the 
press about forced divorces, child marriages, abuses by legal guardians and 
women being forbidden from practicing sports or even watching sports events. 
The story of Fatima and Mansour and their forced divorce serves as an example 
of glaring discrimination, in which women are subjected to tribal and social 
pressures and consequently deprived of their right to a stable family life. If 
there are no other examples of discrimination, the forced divorce cases that 
have been reported in the Saudi press can serve as a reminder to the HRC that 
all is not well on the ground.

  What we need at this stage is some self-criticism and frank reviews of 
our problems and, most importantly, acceptance that as a normal society we do 
have shortcomings. Talking about those shortcomings does not make us 
ignorant; it will only make us more sincere in addressing our problems, 
instead of being defensive about them.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] An Indonesian example for the US

2008-10-24 Terurut Topik Sunny
http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/JJ25Ae01.html

Oct 25, 2008 

An Indonesian example for the US
By Ann Marie Murphy 


As the United States election season swings into high gear, millions of 
Americans are following every detail of the presidential campaign. Few, 
however, are paying attention to Indonesia as it prepares for elections in 
2009. 

Indonesia may be the world's fourth most populous country, third largest 
democracy and home to the world's largest community of Muslims, but it is also 
the most important country Americans know virtually nothing about. They should 
take notice. Over the past decade, Indonesia has undergone a remarkable 
political transformation that clearly refutes the proposition that democracy 
and Islam are incompatible. 

Following the overthrow of General Suharto after over three decades in power, 
Indonesia began a political transition under extremely inauspicious conditions 
in 1998. The economy shrank 14% that year, the largest single year economic 
contraction of any economy since the Great Depression. The economic crisis 
plunged millions into poverty and social violence erupted in parts of the 
country. 

But Indonesia rose from these depths, consolidated democracy, restored economic 
growth, and resolved major social conflicts. Since then, Indonesia has held two 
parliamentary elections in 1999 and 2004, which international observers deemed 
free and fair. In 2004, Indonesia elected its president directly for the first 
time. 

A decentralization program transferred significant powers to local governments 
and since 2005, there have been over 350 elections for local officials. Voter 
turnout in Indonesia's local elections averaged 65-70%. (In contrast, only 55% 
of Americans voted in the 2004 elections.) In Indonesia, 43% of incumbents 
running for re-election were defeated, while in the US incumbents won over 90% 
of congressional races. 

The democratic process has encouraged the peaceful resolution of longstanding 
conflicts. At the dawn of the millennium, many analysts warned that Indonesia 
would become another Yugoslavia: a multiethnic state long held together by an 
authoritarian leader that would descend into sectarian violence and break 
apart. 

But the government signed a historic peace agreement with the Acehnese 
separatist group, Gerakan Aceh Merdeka (GAM) in 2005, ending three decades of 
fighting. Today, a former GAM leader serves as governor of Aceh after a 
landmark election in 2006. At the other end of the archipelago in Papua, direct 
elections for provincial governors and an increase in spending on social 
services have dampened the appeal of the Papuan separatist movement. 

A vibrant civil society has taken root in Indonesia. An outspoken press 
provides an important check on the government; stories on official misconduct 
are routinely front page news. Corruption watch and human rights organizations 
investigate and publicize cases of government malfeasance and abuse of power. 

Suharto's traditional suppression of political Islam meant that many Muslim 
activists were at the forefront of the reformasi or reform movement that 
toppled him. Democracy has opened up political space for Islamic 
fundamentalists, but the overwhelming majority of Indonesians adhere to a 
moderate interpretation of Islam. 

A proposed constitutional amendment to require all Muslims to comply with 
sharia law was resoundingly rejected. Today, Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah, 
the world's two largest Muslim social organizations, with 40 million and 35 
million members respectively, are expanding their education, healthcare, and 
other social services as they follow Islam's injunction to promote social 
justice. 

At the same time, Indonesia regained its economic health, and repaid the US$43 
billion that it borrowed from the International Monetary Fund during the 
economic crisis ahead of schedule. Its debt burden has steadily declined while 
foreign exchange reserves, almost depleted in 1998, now stand at $60 billion. 
In 2007, the economy grew 6.4%. At a time of global food scarcity, Indonesia 
has once again become self-sufficient in rice, the country's staple food. 

But this young democracy faces many daunting challenges, with poverty 
alleviation topping the list. Despite the economic recovery, the World Bank 
reports that 17% of the country's population lives in poverty, and over 40% of 
the population lives on less than $2 a day. Rising prices for food and fuel hit 
the most vulnerable Indonesians hard. Generating jobs for the millions who 
enter the labor force each year is another critical task given the country's 
high level of underemployment. 

Indonesia's infrastructure is crumbling after a decade of little maintenance 
and requires significant upgrading if economic growth is to continue. An 
insecure regulatory and legal environment inhibits foreign investment, which 
historically played an important role in the country's economic 

[wanita-muslimah] Wiranto Tak Calonkan Diri Jadi Capres

2008-10-24 Terurut Topik Sunny
http://www.gatra.com/artikel.php?id=119609


Wiranto Tak Calonkan Diri Jadi Capres

Tanjungpinang, 24 Oktober 2008 13:54
Ketua Umum Partai Hanura Jenderal TNI (Purn) Wiranto tak berniat mencalonkan 
diri sebagai calon presiden pada Pilpres 2009, meski diusung partainya.

Banyak pihak yang menginginkan saya mencalonkan diri sebagai Presiden RI, tapi 
kami akan konsentrasi dulu untuk pemilihan legislatif 2009, kata Wiranto 
kepada pers di gedung olahraga Tanjungpinang setelah melantik Pengurus Daerah 
dan Pengurus Cabang Pemuda Hanura Kepri, Kamis malam.

Wiranto mengungkapkan, wacana pencalonannya sebagai Presiden RI disimpan 
sebagai ageda partai untuk sementara waktu.

Wacana tersebut akan dibicarakan di waktu yang tepat, katanya.

Ia mengemukakan, Hanura menargetkan masuk lima besar untuk perolehan kursi di 
DPR RI.

Perubahan ke arah perbaikan membuat kami optimis dapat mencapai target 
tersebut, katanya.

Ia mengatakan, sebagai partai yang baru, Hanura memiliki potensi untuk menjadi 
partai yang besar.

Tanda-tandanya sudah nampak. Itu berkah yang diberikan Tuhan, ujarnya.

Hanura telah melewati berbagai tahapan Pemilu 2009, dan lolos sebagai partai 
yang memiliki administrasi terbaik.

Hanura adalah pilihan yang tepat bagi masyarakat karena partai ini akan 
membawa perubahan 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Kasus Lemak Babi di Indonesia

2008-10-24 Terurut Topik Sunny
http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_contentview=articleid=7764:kasus-lemak-babi-di-indonesia-catid=1:nasionalItemid=54


  Kasus Lemak Babi di Indonesia 
   
  Thursday, 23 October 2008 05:39  
  Kasus lemak babi bukan barang baru di Indonesia. Sebelumnya, di era 
80-an, umat Islam pernah digegerkan hasil temuan Dr. Tri Soesanto, Unibraw, 
tentang kandungan gelatin pada beberapa produk makanan 



  Hidayatullah.com-Adalah Tri Soesanto, seorang dosen teknologi pangan di 
Universitas Brawijaya Malang. Kala itu, sekitar tahun 80-an, bersama sejumlah 
mahasiswanya, ia menyentak kesadaran umat Islam Indonesia setelah penelitiannya 
menunjukka, banyaknya makanan yang memakai bahan dari babi.

  Inisiatif Tri Soesanto, melakukan penelitian bermula ketika  ia melihat 
seorang rekannya yang muslim memakan bacon, daging babi asap. Tri lalu berkesim 
pulan, tentu sedikit yang tahu bahwa banyak makanan memakai bahan dari babi 
atau barang yang diharamkan dalam Islam. Bersama beberapa mahasiswanya, Tri 
lantas menindaklanjuti dengan cara meneliti produk-produk yang dijual di sejum 
lah pasar swalayan dan toko kelontong. Mereka mencatat nama produk yang memakai 
gelatin, shortening, lard , dan alkohol.

  Gelatin adalah protein yang diturunkan dari kulit, jaringan urat, dan 
tulang binatang. Kebanyakan gelatin berasal dari babi karena tulang binatang  
ini lunak. Shortening ini semacam margarin yang berasal dari lemak hewan, bisa 
juga berasal dari minyak tumbuhan yang ditambahkan ke lemak babi. Sedangkan 
lard adalah minyak babi. 

  Hasilnya cukup mencengangkan. Sebab Tri menemukan 34 jenis makanan dan 
minuman yang mengandung barang haram itu. Hasil penelitian itu menghebohkan 
masyarakay Muslim di Indonesia.  

  Gara-gara hasil penelitian ini, banyak pengusaha panik. Produsen biskuit 
Siong Hoe, PT Tri Fabig,  misalnya, harus mengiklankan diri bila barangnya 
tidak haram. PT Food Specialties Indonesia (FSI), terpakda harus mengeluarkan 
dana iklan Rp 340 juta.  

  Bahkan, Sekjen Departemen Agama (ketika itu) Tarmizi Taher,  bersama tim 
MUI, secara demonstratif minum susu di pabrik Dancow di Pasuruan untuk meredam 
masyarakat.

  Kasus Ajinomoto

  Heboh soal makanan haram juga pernah terjadi di Bandung pada 1984. Ketika 
itu, sejumlah mahasiswa Fakultas Peternakan meneliti dagangan tukang bakso 
keliling atau yang mangkal di pinggir jalan. Sekitar 30 persen bakso yang 
dijual terbukti mengandung daging babi.

  Juga  kasus Ajinomoto, tahun 2001.Masyarakat dibuat heboh, akibat 
fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang mengharamkan Ajinomoto. Sebab, 
berdasarkan penelitian MUI, bahan baku Ajinomoto ditengarai dicampur dengan 
lemak babi.  

  Masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, langsung 
tersentak.  

  Aparat keamanan bertindak sigap. Untuk meredam gejolak massa, Jumat malam 
kepolisian Jawa Timur menahan empat pimpinan PT Ajinomoto, dan menjadikannya 
sebagai tersangka. Tuduhannya melanggar UU Konsumen.

  Ke-empat pimpinan PT Ajinomoto tersebut masing-masing Ir Haryono (Manajer 
Quality Control), Yosiko Ogama (Direktur Teknik), Sartono (Manajer Produksi) 
dan Hari Suseno (Manajer Pabrik). Hingga Sabtu siang, mereka masih diperiksa 
tim Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Polda Jawa Timur.

  Sebelum ini, sebenarnya Ajinomoto sudah mengantungi sertifikat 'halal' 
dari MUI. Namun itu hanya berlaku dua tahun, dan berakhir sejak Juni 2000. 
Setelah tanggal itu, pihak Ajinomoto tak melakukan pemeriksaan lagi ke MUI. 
Mereka malah mengubah bahan bakunya, yang ditengarai MUI mengandung ekstrak 
lemak babi.

  Tapi benarkah megandung lemak babi? PT Ajinomoto Indonesia membantah 
bahwa produk akhir MSG Ajinomoto mengandung unsur porcine. Bantahan PT 
Ajinomoto itu dikemukakan dalam siaran pers yang ditandatangani Department 
Manager PT Ajinomoto Indonesia, Tjokorda Bagus Sudarta, Kamis.

  Sebelumnya Tjokorda melalui media masa mengakui menggunakan bactosoytone 
yang diekstrasi dari daging babi untuk menggantikan polypeptone yang biasa 
diekstrasi dari daging sapi.

  Diungkapkan juga olehnya, alasan menggunakan bactosoytone itu karena 
lebih ekonomis, namun penggunaan ekstrasi daging babi itu hanyalah sebagai 
medium dan sebenarnya tidak berhubungan dengan produk akhir.

  Dalam siaran persnya, Tjokorda mengatakan, untuk menghilangkan keresahan 
dan menjaga ketenangan masyarakat dalam mengkonsumsi produk Ajinomoto, maka 
pihaknya akan menarik secara serentak di seluruh Indonesia produk MSG Ajinomoto 
yang telah beredar dalam kurun waktu dua hingga tiga minggu terhitung mulai 3 
Januari 2001. Jumlahnya sekitar 10 ribu ton.

  Tjokorda mengatakan, setelah proses penarikan selesai dilaksanakan maka 
pemasaran produk baru MSG Ajinomoto akan menggunakan unsur mameno dalam 
proses produksi setelah mendapat sertifikat halal dari LP POM MUI.

  Dalam siaran pers itu juga disebutkan, PT 

[wanita-muslimah] Syekh Puji Siap Terima Kunjungan Komnas Anak

2008-10-24 Terurut Topik Sunny
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detailid=11273

Jumat, 24 Okt 2008,

Syekh Puji Siap Terima Kunjungan Komnas Anak 


SEMARANG - Ulah Syekh Puji, pengusaha nyentrik asal Kabupaten Semarang, Jawa 
Tengah, yang menikahi bocah 12 tahun, Lutfiana Ulfa, terus menuai kontroversi. 
Bahkan, dari Jakarta, Komisi Nasional Perlindungan Anak sudah mengagendakan 
turun ke lapangan untuk mengumpulkan bukti tentang pernikahan pria bernama asli 
H Pujiono Cahyo Widianto tersebut.

Rencana kedatangan Komnas Anak ke Bedono, Kecamatan Jambu, tempat tinggal Syekh 
Puji, tersebut juga dibenarkan oleh yang bersangkutan. Sudah kontak saya lewat 
telepon, kata Puji kepada Radar Semarang (Jawa Pos Group) kemarin (23/10). Dia 
mengaku siap jika tim Komnas Anak dan Komnas Perempuan menemui dirinya.

Puji, 43, yang juga pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Jannah itu 
mengaku sudah mendengar berbagai kecaman yang dilontarkan para aktivis anak, 
perempuan, bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang pernikahan siri dengan 
istri keduanya tersebut. Biar saja mereka mengecam saya. Yang penting niat 
saya baik dan tidak merugikan. Saya nggak gubris mereka semua, tegasnya.

Menurut pemilik sejumlah perusahaan yang sebelum Lebaran lalu menjadi perhatian 
karena membagikan zakat Rp 1,3 miliar secara langsung kepada ribuan warga 
tersebut, yang dia lakukan (menikahi Ulfa yang baru tamat SD) bukan 
pelanggaran. Alasannya, semua persyaratan -seperti izin dari istri pertama 
serta restu dan keikhlasan orang tua calon istri- tak bermasalah.

Bahkan, yang mencarikan saya istri itu kan Bu Nyai (Hj Umi Hanni, istri 
pertama) sendiri dibantu beberapa orang. Dan Anda kan wawancara sendiri kepada 
bapaknya (ayah Ulfa) yang mengikhlaskan anaknya saya nikahi, ungkapnya.

Merasa tak melanggar dan tak merugikan orang lain, Puji yang juga bos PT Sinar 
Lendoh Terang itu tidak terlalu memedulikan statemen yang dilontarkan orang 
luar. Saya ini dinilai melanggar itu, melanggar yang mana? Lha wong tak ada 
yang komplain kepada saya. Mestinya kan dari keluarga Bu Nyai atau Bu Nyai 
sendiri yang komplain atau dari keluarga Ulfa. Nyatanya ya aman-aman saja, 
ucapnya lalu tertawa lepas.


Langgar Undang-Undang

Perkawinan Syekh Puji dengan gadis berumur 12 tahun disorot tajam. Komisi 
Nasional Perlindungan Anak, misalnya, menyatakan pria berusia 43 tahun itu 
melanggar tiga undang-undang sekaligus.

Sekjen Komnas Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan, pelanggaran pertama yang 
dilakukan Syekh Puji adalah terhadap UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Di 
dalam UU itu disebutkan bahwa perkawinan dengan anak-anak dilarang. Paling 
tidak, untuk menikah, umur perempuannya 16 tahun dan laki-laki 19 tahun, 
katanya.

Kedua, pelanggaran terhadap UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak yang 
melarang persetubuhan terhadap anak. Nah dia kan melakukan itu, katanya. 

Selain itu, Arist menduga ada bujuk rayu yang dilakukan oleh Syekh Puji untuk 
dapat menikahi Lutfiana Ulfa, istri kedua, dengan menggunakan eksploitasi 
ekonomi.

Yang terakhir, pelanggaran yang dilakukan oleh Syekh Puji terkait dengan UU No. 
13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Setelah menikah, anak itu kan dipekerjakan. 
Itu dilarang karena masih di bawah umur, tegas Arist. Karena pelanggaran itu, 
dia bisa dikenai hukuman lima tahun.

Lantas, apa yang akan dilakukan Komnas PA? Arist menjelaskan, pihaknya 
berencana untuk mendatangi keluarga Syekh Puji-Lutfiana Ulfa di Semarang. 
Namun, dia belum bisa memastikan kapan waktu kunjungan itu. Dia beralasan, 
selain tidak adanya kewenangan Komnas Anak untuk memaksakan regulasi, pihaknya 
juga akan berkoordinasi dengan lembaga-lembaga agama.

Alasan yang digunakan oleh Syekh Puji (untuk menikah) kan alasan agama. 
Seharusnya, lembaga-lembaga agama yang memberikan pengertian, jelasnya.


Hasil Seleksi Tim

Menurut Syeh Puji, istri keduanya, Lutfiana Ulfa, yang asal Bergas, Kabupaten 
Semarang, bukan istri sembarangan. Sebab, dia dipilih oleh tim yang memang 
sengaja dibentuk untuk mencari gadis pendamping keduanya. Puji tidak sekadar 
ingin istri, tapi juga kader calon pimpinan di perusahaannya. 

Puji pun membeber alasan mengapa memilih menikahi bocah berusia 12 tahun. Dia 
mengaku terinspirasi pola pikir pengaderan yang dilakukan Akio Morita, pendiri 
raksasa elektronik Sony asal Jepang. 

Menurut Puji, sejak kecil dia kerap membaca buku tentang kunci sukses tokoh 
bisnis dunia. Dari Akio Morita itulah, dia berkesimpulan jika ingin berhasil 
,harus pandai mengader seseorang dengan baik.

Kalau ingin berhasil menekuni sesuatu, ya mulai muda. Atau masih anak-anak 
harus dikader. Sebab, usia muda gampang dibentuk dan dikendalikan, tambah pria 
yang saat difoto bersama Ulfa sedang memegang buku karya pakar manajemen 
terkenal Peter F. Drucker itu.

Jika seseorang sudah memasuki usia lanjut, kata pria kelahiran 4 Agustus 1965 
itu, semua gerak dan pola pikir terbatas. Bila tak segera melakukan regenerasi 
atau kaderisasi, dia khawatir akan kelangsungan 

[wanita-muslimah] Kesungguhan Pansus Orang Hilang Diragukan

2008-10-24 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Kalau kesungguhan Pansus orang hilang diragukan berarti ini  hanya 
desaa desus  kampanye untuk pemilihan umum  dengan penampilan mau jujur sesasi 
ketentuan hukum yang berabad.  Jadi  kenyataan dibalik desas-desus ini tidak 
lain mempertegas gambaran  kekuasaan penipu, penjahat, pendeknya mereka yang 
berkelakuan buruk  dalam  tachta pemerintahan.  Dengan begitu sulit diharapkan 
adanya perkembangan  positif   dari pemerintahan demikian.

http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=350496

Jumat, 24 Okt 2008,

Kesungguhan Pansus Orang Hilang Diragukan 


Hendardi saat Tampil di DPR 
JAKARTA - Pansus Penghilangan Orang secara Paksa yang dihidupkan lagi oleh DPR 
benar-benar mendapat tanggapan miring dari banyak pihak. Selain dari sejumlah 
jenderal yang berencana dipanggil, beberapa LSM yang concern terhadap hal itu 
juga menyatakan keraguannya.

Kesempatan rapat dengar pendapat umum (RDPU) yang berencana mengundang sejumlah 
LSM kemarin juga tidak berjalan seperti yang diinginkan. Hanya Setara Institute 
yang hadir. Tapi, (kedatangan kami) ini jangan diartikan sebagai dukungan 
politik, ujar Ketua Badan Pengurus Setara Institute Hendardi di gedung DPR, 
Senayan, Jakarta, kemarin (23/10).

Menurut Hendardi, pihaknya hanya ingin memberikan masukan-masukan yang bisa 
dilakukan pansus. Tidak sampai mengungkapkan hasil pendampingan yang pernah 
dilakukan lembaganya terhadap mereka yang pernah menjadi korban penculikan. 
Terus terang, kami pun sebenarnya tidak terlalu percaya dengan kesungguhan 
DPR, ujarnya.

Seperti diketahui, penghidupan kembali pansus orang hilang itu dikecam para 
purnawirawan yang akan maju sebagai capres. Maklum, mereka akan dipanggil 
sebagai saksi. Prabowo Subianto, mantan Pangkostrad, menuding pansus itu penuh 
muatan politis jelang pilpres. 

Di mata Hendardi, pengaktifan pansus tersebut merupakan pengakuan atas 
kelalaian yang selama ini dilakukan. Yaitu, tidak menanggapi dengan porsi yang 
baik atas rekomendasi Komnas HAM tentang penghilangan orang secara paksa yang 
telah dikirimkan beberapa waktu lalu. Ini bukti DPR selama ini tidak melakukan 
apa-apa, ujarnya.

Ya sudah, DPR sekarang kembali diuji, kita lihat saja sama-sama seperti apa 
nanti, tambah ketua PBHI itu.

Pada RDPU tersebut, selain Setara Institute, pansus sebenarnya mengundang 
Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan) dan sejumlah keluarga 
korban. Namun, seperti halnya sehari sebelumnya, undangan pansus tetap 
diabaikan.

Kalau alasan keluarga korban ragu, itu alasan yang tidak bisa ditepis, ujar 
Ketua Pansus Effendi Simbolon. Namun, dia berharap, semua pihak bersedia 
berpikir positif atas kinerja pansus yang dia pimpin.

Dia pun berusaha meyakinkan bahwa pembentukan kembali pansus yang dipimpinnya 
juga berdasarkan surat dari Komnas HAM tertanggal 27 November 2006. (dyn


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Full Marx in the financial capital blown by icy winds

2008-10-24 Terurut Topik Sunny
http://www.theage.com.au/world/full-marx-in-the-financial-capital-blown-by-icy-winds-20081024-588q.html


Full Marx in the financial capital blown by icy winds 
  a.. Paola Totaro, London 
  b.. October 25, 2008 
THE other day, tired of being kept prisoner by the never-ending London drizzle, 
we donned the wellies and set out for the far end of Hampstead Heath, one of 
the world's great urban parks.

We've tramped it endless times, but this day the end point was Highgate 
Cemetery, at the far, upper end of the Heath. Somehow, with the global 
financial crisis it seemed appropriate - Karl Marx, the father of communism is 
probably Highgate's best-known resident, interred beneath a granite and bronze 
monstrosity that screams capitalism with a Kapital C.

Inscribed in gold are the words Workers of all lands unite: philosophers have 
only interpreted the world in various ways - the point however is to change it 
on the most imposing (and ugliest) of graves in the area.

Marx was not buried in this spot originally but at another, more obscure and 
unconsecrated spot of Highgate. He was moved in the dead of night in the 1940s 
by the British Communist Party. They didn't want to cause a fuss but wanted 
their man in a more prominent part of the graveyard. The party built the great 
bust and inscribed the plinth so visiting communists would have something to 
look at and photograph.

Not only is Marx's grave the most visible of the 166,000 or so in Highgate.

Highgate guides say interest in his grave has never been greater - and now much 
of western Europe seems to be singing to his tune. The Times, in an editorial 
this week, mused that the philosopher had become as fashionable as this 
season's colour on the catwalk.

Everywhere, newspapers, magazines and blogs are citing Marx's analysis of 
capitalism and his predicted periods of crisis and instability. Suddenly, his 
10 essential steps of communism are being recited with the enthusiasm of newly 
inducted members of AA: Remember step five: centralisation of credit in the 
hands of the state.

In Berlin, Marx's German publishers are reportedly cock-a-hoop that sales of 
Das Kapital are soaring. And yet Marx was not a doomsayer, nor did he argue an 
inevitable collapse: rather, that it is politics that resolves crisis and man 
who must participate and act as an agent of change and an architect of history.

Eminent Marxist historians have written this week that Marx was not the type to 
revel in the pain of others. But on that icy Sunday in Europe's melting 
financial capital, an I told you so from those great bronze lips wouldn't 
have seemed out of place.


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Pengacara Senior Ditipu Ketua KPU

2008-10-24 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Tidak mengherankan, karena memang penguasa NKRI senang  bermain Tipu 
Menipu

Tempo


Pengacara Senior Ditipu Ketua KPU
Sabtu, 25 Oktober 2008 | 06:57 WIB


TEMPO Interaktif, Jakarta: Nama Ketua Komisi Pemilihan Umum, Abdul Hafiz 
Anshary, kembali dicatut untuk meminta uang. Setelah beberapa kali pencatutan 
tak membuahkan hasil, kali ini pelaku berhasil menipu seorang pengacara senior. 
Ihwal penipuan ini diungkapkan Hafiz, di kantornya, semalam. 

Seorang pengacara mengaku telah ditipu oleh orang yang mengatasnamakan saya, 
katanya, namun enggan menyebutkan nama pengacara tersebut. 

Menurut Hafiz, pengacara itu ditelpon seseorang yang mengaku sebagai staf Ketua 
Komisi Pemilihan bernama Achmad Yudhi Wahyuni. Pelaku yang menggunakan nomor 
08111981778 itu mengaku disuruh Hafiz meminjam uang ke pengacara tersebut. 
Alasannya, uang itu untuk keperluan anak saya. Pelaku juga menjanjikan akan 
membayar langsung utang ke pengacara itu setelah uang Ketua Komisi cair, 
ujarnya. 

Pengacara itu, kata Hafiz, mentransfer uang sebesar Rp 50 juta ke rekening Rita 
Karnita yang disebut pelaku sebagai anak Ketua Komisi Pemilihan. Uang itu 
ditransfer ke rekening BCA cabang Pasar Cikini, Jakarta, dengan nomor 
3051366962 pada 23 Oktober. 

Pelaku juga meminta uang sebesar Rp 55 juta untuk keperluan Hafiz. Pengacara 
itu mentransfer uang ke rekening BCA caabang Gondangdia Lama, Jakarta, dengan 
nomor 4551216688. Uang ditransfer pada 24 Oktober. 

Setelah itu, pelaku menjanjikan pertemuan antara Hafiz dengan pengacara 
tersebut pada 24 Oktober guna mengembalikan uang. Tapi saat pengacara itu tiba 
di kantor Komisi, Hafiz tak ada di tempat. Dia langsung menelpon saya 
menanyakan pengembalian uang. Baru dia tahu kalau ditipu, ujar Hafiz. 

Hafiz mencatat, pencatutan namanya sudah sebanyak sembilan kali. Itu pun 
berdasarkan pengakuan para korban. Bisa jadi jumlahnya lebih banyak lagi,� 
katanya. Tapi, kebanyakan tak tertipu karena telah meminta klarifikasi dari 
Hafiz. 

Menurut Hafiz, ia akan segera melaporkan kasus pencatutan nama ini ke 
Kepolisian. Pasalnya, pencatutan itu juga merugikan nama baiknya. Saya tidak 
pernah meminta uang seperti itu, katanya. Pramono


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] RT-RW Lebih Peduli OYK

2008-10-24 Terurut Topik Sunny
http://www.poskota.co.id/redaksi_baca.asp?id=859ik=31


RT-RW Lebih Peduli OYK 

Kamis 23 Oktober 2008, Jam: 9:29:00 
Merazia para pendatang baru yang masuk ibukota tanpa identitas atau tanpa 
tujuan jelas. Inilah hajat rutin tahunan Pemerintah Provinsi DKI selepas 
perayaan lebaran Idul Fitri yang diberi nama Operasi Yustisi Kependudukan 
(OYK). Dana sekian miliar dianggarkan setiap tahun, tetapi hasilnya selalu 
dipertanyakan, meski telah dilakukan berulang-ulang. 

Bila masalah kependudukan di Jakarta boleh diibaratkan sebagai kebakaran besar, 
maka OYK hanyalah upaya untuk memadamkan api kecil bernama urbanisasi. OYK 
tidak pernah bisa menghentikan orang daerah untuk datang ke kota besar seperti 
Jakarta. Karenanya, OYK akan selalu berulang dan berulang dengan hasil dari 
tahun ke tahun tak banyak berubah, kecuali perbedaan angka jumlah 'pendatang 
haram' yang ditangkap. 

Tak heran, bila pihak-pihak tertentu seperti LSM Urban Poor Consortium selalu 
meragukan efektivitas OYK. Selain hanya menghabiskan anggaran, juga menambah 
deretan orang miskin karena OYK dianggap menghambat warga masyarakat untuk 
mendapatkan kesejahteraan. Maklum, motif para pendatang pada umumnya adalah 
ekonomi. 

Bicara pada tataran ideal, untuk menekan angka urbanisasi dibutuhkan pemerataan 
pembangunan antara desa dan kota, daerah dan metropolitan. Mustahil, bila cuma 
Jakarta atau kota-kota besar saja yang bergerak melalui razia-razia sejenis 
OYK. 

Pernah terdengar gerakan mbangun deso dan sejenisnya untuk mengajak para urban 
yang dipulangkan dari kota besar seperti Jakarta untuk membangun desa. Tetapi, 
yang kita lihat gerakan itu lebih sering terhenti sebagai slogan. Pada 
kenyataannya, tidak banyak terbuka peluang kerja di daerah. Terlebih kondisi 
krisis ekonomi seperti sekarang, bukan tidak mungkin akan mendorong angka 
urbanisasi naik lebih tinggi dibanding tahun lalu. 

Terlepas dari soal lemahnya efektivitas, mulai hari ini pemerintah di ibukota 
mulai menggerakkan OYK. Aparat akan bergerak keluar masuk apartemen, tempat 
kost, rumah-rumah penampungan, sekitar lokasi pasar, untuk merazia para 
pendatang baru yang tidak memiliki identitas dan tujuan jelas. Artinya, ber-KTP 
daerah pun tak menjamin yang bersangkutan tidak dipulangkan, kecuali mereka 
memiliki pekerjaan jelas. 

Kurun waktu tiga minggu setelah lebaran dianggap cukup oleh pemerintah DKI bagi 
mereka untuk menemukan pekerjaan atau pendidikan yang jelas. Mereka yang tak 
punya identitas, tanpa pekerjaan jelas, apalagi hidup tanpa tempat tinggal 
tetap, harus siap-siap menerima kenyataan ditolak di Jakarta. 

Razia-razia semacam ini sebenarnya bisa saja tak perlu lagi dilakukan atau 
setidaknya tak sampai menelan dana miliaran rupiah, kalau pemerintah mampu 
mengefektifkan fungsi RT-RW. Mereka lebih dimungkinkan untuk melakukan 
pemantauan seperti ini karena berada pada level paling bawah. Terlebih lagi, 
pemerintah selama ini telah memberi honor kepada pengurus RT-RW. 

Sebagai bentuk pertanggungjawaban, bisa saja mulai tahun ini pemerintah DKI 
mengenakan sanksi kepada pengurus RT-RW yang banyak warganya terjaring OYK. 
Dengan begitu mereka dipacu untuk lebih peduli pada lingkungan.*** 

[Non-text portions of this message have been removed]