[wanita-muslimah] jenang dodol surgawi
mubarok ini, kalau di daerah kudus sana, adalah nama produsen jenang dodol yang rasanya superjoss islami, enak dunia-akhirat, dan baunya harum surgawi. kalau belum pernah nyoba ya ndak bakalan tau. karenanya boleh deh cari jenang dodol kudus yang buatan mubarok. coba dites sehabis makan jenang dodol ini, cium bau mulut kita, pasti ikut-ikutan wangi. pokoknya sangat islami deh. sehabis makan jenang dodol inipun, kalau kentutpun, ('kalau' lho ini), baunya juga sangat wangi islami. pokoknya, ya itu tadi, superjoss deh...
[wanita-muslimah] Re: Kritik Atas Jilbab
'kopiah' sering juga disebut 'kupluk' di jawa tengah dan sekitarnya. di daerah ini, 'kupluk' ndak pernah dijadikan sbg simbol 'kebangsaan indonesia' sama sekali. istilah 'mbanting kupluk' berlaku ketika seorang pejudi kampungan kesal karena mengalami kekalahan. istilah 'mbalik kupluk' berlaku di kalangan para pengemis yang menyadongkan kupluknya di pinggir jalanan. istilah 'dasar kupluk!' digunakan untuk menggambarkan kekesalan seseorang pada sebuah situasi atau perilaku seseorang yg 'tidak menyenangkan'. 'kupluk, ya kupluk...' gitu kata kusir dokar saat ditanya apa makna kupluk bagi mereka, 'ndak ada itu...mbelgedes itu...kalau katanya kupluk mewakili kebangsaan indonesia.' 'iya deh...'
[wanita-muslimah] Orang Tua Asuh Dalam Program Ananda
Orang Tua Asuh Dalam Program Ananda Assalamualaikum Wr Wb Temansalhamdullilah 16 anak ANANDA sudah memiliki orang tua asuhmasih ada 14 anak yang belum memiliki orang tua asuh. saudaraku... keinginan mereka utk bersekolah sangatlah besar...hanya sayang terbentur dengan kondisi ekonomi keluarga...mereka tinggal dengan ibu yg hanya seorang buruh kasar, buruh nyuci dan ada juga yang tidak bekerjautk itulah...saya mengetuk hati saudara-saudaraku, barangkali masih ada yg berkenan utk menjadikan mereka anak asuh.hanya dengan Rp. 250/bulan kita sudah ber PMA (Penanaman Modal Akhirat) .yuksss temans...kita berlomba dalam berbuat kebaikan dan kebajikan... insyallah Allah meridhoi langkah baik kita ini...amin y robbalalamin. Bagi yang berminat menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yatim dalam program ANanda silahkan hubungi Mbak meidy di mobile phone +62 0855 8850 945 Wassalam, agussyafii [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Kritik Atas Jilbab
Kopyah yg dipakai pejabat itu urusannya pakaian nasional. Kan yg non muslim juga pake kayak ketua partai buruh sapa tuh namanya orang batak. Kemudian juga pendeta protestan sapa tuh juga namanya pun pakai kopiah. Kalo yg lebih lengkap selain berkopiah juga pakai teluk belanga Salam, l.meilany - Original Message - From: Ari Condro To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, December 17, 2008 7:59 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Kritik Atas Jilbab herni, kalau pejabat negara potret bersama pakai kopyah kenapa gak sekalian dipertanyakan ? bukannya menjurus juga tuh, si kopyah urusannya ... :D 2008/12/17 h.s nurbayanti > Kaitannya ma konstitusi, yg menarik adalah... > MK cenderung merasa perda2 itu melanggar. > MA sebaliknya, cenderung bilang itu tidak apa2. > SBY cenderung gak mau ngutak-ngatik soal syariat. > Yg diutak-atik Perda yang berkaitan dng retribusi. > (baca headline republika jum'at kemarin soal ini) > > Kalau saya, cenderung mengusulkan fatwanya adalah... jilbab itu pilihan. > Termasuk pilihan menganggapnya wajib atau tidak :-) > Yg perlu diatur adalah bahwa ada ruang untuk pilihan pribadi, bahkan di > ruang publik sekalipun. > Tapi, dimungkinkan pembatasan di ruang publik. > Gak logislah, kalau penyiar, petugas rumah sakit dll pake abaya, cadar dll. > Sama gak logisnya kalau mereka pake rok mini dan tank top dng garis dada > rendah yg payudaranya keliatan mau tumpah :D > Pembatasan, saya rasa dimungkinkan. > Hakim, misalnya. Menurut saya sih sebaiknya gak pake jilbab hehehe.. > > Selain itu, mikir juga soal fairness. > Kalau jilbab dibolehkan, yg lain juga boleh. Kalung salib, misalnya. > Jangan merasa terancam dan ngomel2 kalau ada yg pake kalung salib. > Kalau anda orang muslim merasa spt itu, ya bayangkan orang non-Islam > melihat > jilbab. > Simple aja kan tuh? > > > 2008/12/16 Mia > > > > Iya, untuk Perda syariat, mesti dilihat relasi hukum, misalnya apakah > > itu nggak bertentangan dengan Konstitusi sebagai payung semua? Ini > > misalnya. Belum lagi soal parpol2 yang kelewat pragmatis sehingga > > mengorbankan prinsip. > > > > Tapi, poinnya adalah kita mesti menyamakan persepsi, ke arah mana > > paradigmanya? Konservatism dalam beragama nggak pernah sehat, itu > > rambu2nya. Kalau kita setuju bahwa nilai yang lagi mau diusung > > adalah konservatism beragama yang abusive terhadap anggota masyarakat > > lain, maka kita harus mengkoreksi (mengorbankan) nilai itu dan > > menggantinya dengan yang lain. Fatwa berjilbab diganti > > dengan 'berjilbab itu tidak wajib', gantinya berpakaianlah sopan. > > > > Misalnya lagi, Ahmadiyah mesti dibubarkan (i.e kalau ada yang > > menyerang ya biarkan saja). Fatwanya, tidak ada paksaan dalam > > beragama (bentuk pengorbanan) Gantinya, Ahmadiyah adalah bagian dari > > Islam dan Muslim. > > > > Ini langsung menyentuh relung emosi kita, dan itu harus dipupuk > > secara baik-baik, artinya perubahan ini harus dari dalam diri kita > > sendiri. > > > > salam > > Mia > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com 40yahoogroups.com>, > > "h.s nurbayanti" > > wrote: > > > > > > Ini menarik.. karena yg diperdebatkan bukan sekedar "konsep" spt yg > > mbak mia > > > bilang, tapi juga soal "kita"nya. > > > Tapi kalau urusan perda syariat, saya kira gak bisa diselesaikan > > dng fatwa > > > jilbab gak wajib. > > > Lebih ke bagaimana kita melihat relasi "moral" dan "hukum". > > > Belum lagi faktor politik yg banyak berperan. Bukannya itu cuma > > gimmick (eh > > > bener gak sih nulisnya) aja ya? > > > Pernah baca analisa mengenai hal itu. > > > > > > Sama halnya dng wine. Bukan soal minuman beralkoholnya, tapi soal > > wine-nya. > > > Yg coba dibenturkan sama pasangan yg arcon sebut kan konsepnya, > > tapi gak > > > menambah soal "kita"nya.. > > > kecuali kalau yg disuguhkan anggur merah cap orang tua hehehehe > > > atau tuak.. atau apalah.. minuman beralkohol yg tradisional :P > > > > > > Lagian juga, apa perlunya minum yg kaya gitu disini? > > > mending orang barat dong, setidaknya mereka berangkat dari > > kebutuhan. > > > hehehe... > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > -- salam, Ari [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] lusi sakit kak..
lusi sakit kak.. By: agussyafii Beberapa malam Lusi tidak mengaji. Malam itu kami bertanya kenapa lusi tidak mengaji. "lusi sakit kak.." jawab salah satu anak pengajian. AKhirnya setelah selesai mengaji kami berkunjung menengok Pras yang sedang sakit. Wajahnya lusi terlihat pucat. Tikus-tikus got berlarian diatap rumah lusi. Nampak rumah kontrakan yang ditempatinya memang tidak sehat untuk ditinggali. Istri saya menyarankan untuk mencari tempat tinggal yang lebih baik pada ibunya. Sementara kakaknya mempersilahkan kami untuk minum. Walaupun sakit senyum lusi selalu menghiasi. Senyum Lusi itulah yang terasa istimewa buat kami sekeluarga dan teman-temannya. sebuah senyum ketulusan dari seorang anak yang selalu rajin membantu orang tuanya sebelum berangkat sekolah. Cepat sembuh ya lusi..Nanti malam mengaji lagi..itulah kata-kata istriku ketika kami hendak berpamitan. Ya Alloh, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang shaleh. (QS. Ash-Shoffaat, 37:100) Wassalam, agussyafii - Tulisan ini dibuat dalam rangka sosialisasi Tafakur Alam "Ananda Cinta Alloh" Terima kasih atas berkenannya berpartisipasi maupun memberikan dukungannya, silahkan kunjungi kami di http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12 431. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Lowongan-Asisten Editor Perancis
DIBUTUHKAN SEGERA Sinergi Kelompok Penerbitan Buku Terbesar Indonesia Menantang anda untuk maju dan berkembang bersama untuk mengisi posisi sebagai : Asisten Editor Perancis PERSYARATAN : 1. Pendidikan Minimal S1 dari semua bidang 2. Usia maksimal 26 tahun 3. Memiliki kemampuan Bahasa Perancis aktif dan pasif 4. Memiliki kemampuan Bahasa Inggris aktif dan pasif 5. Menguasai Microsoft Office dan internet (dalam bahasa Perancis) Surat lamaran (dilengkapi cv, fc KTP, foto 4x6) dikirim paling lambat seminggu setelah iklan ini dimuat : BAGIAN PSDM PBMM KOMPAS GRAMEDIA Gedung ex. Lapangan Tenis Lt.3 Jl. Palmerah Selatan No.12 JAKARTA 10270 Atau email ke m...@psdm-gramediapbmm.com
Re: [wanita-muslimah] Re: Kritik Atas Jilbab
terus gimana ceritanya peci/kopiah jadi terkesan eksklusif milik orang Islam aja mbak? 2008/12/18 ritajkt > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, > "Ari Condro" > wrote: > > > > herni, > > kalau pejabat negara potret bersama pakai kopyah kenapa gak sekalian > > dipertanyakan ? bukannya menjurus juga tuh, si kopyah > urusannya ... :D > > > :D :D :D > BTW ini buat yg serius ama becandaannya mas Arcon en mbak Herni. > > Kopiah atawa peci hitam itu BUKAN aksesori busana muslim tapi PENUTUP > KEPALA BUSANA RESMI untuk BANGSA INDONESIA yang dikampanyekan Bung > Karno dkk di masa perjuangan menuju Indonesia merdeka. Bung Karno dan > kawan-kawan saat itu menggelorakan semangat massanya dengan semua > ciri keindonesiaan dan ogah pakai setelan jas sebagaimana yang > dipakai para borjuis Indonesia yang kebelanda-belandaaan. Peci, > sebuah penutup kepala yang dipakai meluas oleh rakyat, tukang sate > tepatnya yang menjadi inspirator Bung Karno, dan merupakan varian > topi sejenis yang beredar di India, dipakai sebagai simbol > keindonesiaan itu biar beda sama jasnya belanda. Para pengikut Bung > Karno dan kawan-kawan kemudian melahirkan gelombang peci ini dalam > rapat-rapat umum sebagai afirmasi keberpihakan mereka pada perjuangan > si Bung dkk. Setelah Indonesia merdeka, peci disahkan sebagai busana > resmi bangsa ini, jadi gak ada urusannya ama agama! > > Sebagaimana juga pemakaian penutup dada dan kepala yang menjadi tanda > status sosial perempuan merdeka di abad ke-7 di timur tengah, itu kan > gak ada hubungannya sama agama! Sampe sekarang kaum biarawati > Katholik masih memakai kode busana itu yang di sini diklaim sebagai > busana muslimah. > > Dah,., met dilanjut lagi diskusinya Bos :D > > > [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Kritik Atas Jilbab
For all termasuk ogut, Mumpung lagi pade menyinggung soal filosofi, ini ada falsafah or nasehat yang lahir dari penelitian HM Kusnandar tentang Hakekat Iman, Rohani, dan Ma'rifatullah: 1) Kurangnya menjaga akal, hati, dan lidah akan mengakibatkan bangga diri dan tinggi hati yang berkepanjangan; 2) Jagalah akal, hati, dan lidah. Janganlah engkau berkata kecuali perkataanmu benar, maka peliharalah dirimu dari banyak dusta dan bangga diri. 3) Jadilah orang beriman yang lembut dan bijaksana. Berbaktilah kepada Allah dengan rasa rendah hati. 4) Jadikanlah hatimu sebagai lautan maaf, kasihanilah sesama manusia dan hilangkanlah sifat buruk yang ada padamu. 5) Kesadaran, Kesabaran dan Keikhlasan yang sangat lemah akan menghancurkan ilmu, iman, dan amal; 6) Jadilah mukmin yang senantiasa berfikir benar, berkata benar, dan berprilaku benar. 7) Janganlah memboroskan waktu. Perhatikanlah apa yang telah diperbuat untuk hari kematian karena kehidupan yang sebenarnya adalah setelah kematian dan kampungmu yang sesungguhnya adalah negeri akherat. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" wrote: > > Kalau bicara ego, cara saya memperolok hamid basyaib dan fathia syarif juga bagian dari ego yang membara itu. > > Cara saya memberi komentar sinis pada lina dahlan, rizal, wawan, dan banyak kawan lain juga bagian dari nafsu ego tersebut. > > Belajar dari filosofi berkorbannya mbak mia, ijinkan saya meminta maaf atas ucapan dan kata kata saya yang menyakiti hati teman teman semua. > > > salam, > > > > -Original Message- > From: "Mia" > > Date: Mon, 15 Dec 2008 14:59:20 > To: > Subject: [wanita-muslimah] Re: Kritik Atas Jilbab > > > Saya mendiskusikan refleksi saya tentang Idul Adha kemarin dengan > seorang kolega. Pada akhirnya saya menyimpulkan, jangan2 selama ini > kita ummat Islam 'nggak berkorban' untuk melakukan perubahan, makanya > kita tinggal dalam kejumudan selama ribuan tahun ini. > > Temen saya yang selalu berjilbab menambahkan, contohnya orang nggak > berjilbab kok dipaksa2, bahkan yang udah berjilbab pun masih dicari2 > kesalahannya, kurang panjanglah inilah itulah...gimana mau maju? > > Karena lagi ngomongin jilbab, maka pertanyaan saya, kalau kewajiban > jilbab itu (i.e perda syariat) dianggap mengekang atau bentuk > pelecehan terhadap perempuan - maka untuk mencerahkan atau > membebaskan diri kita dari itu - 'pengorbanan' yang perlu dilakukan > adalah: > - mengeluarkan fatwa bahwa jilbab itu nggak wajib (ini bukannya > mengatakan bahwa nggak berjilbab itu wajib loh!) > - apa ganti dari pengorbanan itu? seperti kata Herni dan > artikel 'kritik atas jilbab' gantilah dengan pakaian yang sopan. > Pakaian yang sopan itu menggambarkan kepantasan (decency) yang > merupakan hallmark kemanusiaan. Itulah tujuan yang lebih mulia, yang > hanya bisa dicapai dengan mengorbankan yang menjadi keyakinan kita > selama ini bahwa 'jilbab itu wajib'. > > Liberal fundies yang suka ngejek2 orang berjilbab itu kan kena > penyakit sombong, nurutin hawa nafsunya sendiri. Bukan soal > konsisten atau nggak , tapi nurutin nafsu egois itu loh. > > Salam > Mia > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" > wrote: > > > > Yup, herni benar dalam tiga poinnya. Saya ulang di sini dengan > bahasa sendiri plus tambahan komen. > > > > - pikiran quraish shihap dan asymawi berjalan dengan runtutan > logika yang sama. Karena itulah dikecam oleh anak insist karena > dianggap tidak mengambil referensi dari canon islam. > > > > - kedua, wacana liberal adalah wacana untuk memberikan kebebasan > memilih sesuatu pilihan pada sang subyek. Maka sandrina menyerang > institusi metro tv karena melarangnya memilih jilbab. Menurutnya, > ini membuat dirinya tidak merdeka menentukan pilihannya. Dan ia > beranggapan bahwa iklim metro tv adalah liberal fundies. Mungkin > kata yg lebih tepat adalah barat minded ? Atau secular minded ? > > > > - ketiga, kadang orang tidak bisa membawa pikiran besar dalam > kenyataan hidupnya sehari hari. Ini terjadi pada ulil. Istrinya > berjilbab. Dan ulil sendiri tidak berkehendak membela kaum lbgt > dengan melakukan rekonstruksi pemahaman wacana agama. > > > > Beda dengan hamid basyaib misalnya, total football dalam berliberal > ria, bareng istrinya fathia syarif menyuguhkan wine dalam acara > perkawinan mereka yg bikin kagok para undangan yg petinggi organisasi > islam. > > > > Fathia syarif, juga santai aja ikut acara wine tasting bersama > yohan handoyo, dan besok ini pesta makan wagyu beef bersama komunitas > jalansutra. > > > > *wagyu beef ini sapinya diberi minum sampanye dan tubuhnya diurut > dan dimandikan, lagi lagi pakai > > minuman keras > > > > > > salam, > > > > > > > > -Original Message- > > From: "h.s nurbayanti" > > > > Date: Mon, 15 Dec 2008 21:01:00 > > To: > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Kritik Atas Jilbab > >
Re: [wanita-muslimah] Re: Membina Keluarga bahagia Yang islami
Yang kawin, yg poligami, jangan lupa makan makannya yah :)) salam, -Original Message- From: "Lina Dahlan" Date: Thu, 18 Dec 2008 02:50:05 To: Subject: [wanita-muslimah] Re: Membina Keluarga bahagia Yang islami Hati2 mas Agus. Banyak orang yang gak suka dengan embel2 "islami". Bahkan orang Islam sendiri. Yaaa...saya berharap dan berdo'a moga2 yang awalnya 'embel2' bisa membuat orang2 menjadi sadar untuk benar2 menjadi islami...:-)). Islam nya mo di'umpet'in ato mo di 'pamer'in hmmm dua2nya gak enak ya kalo pake kata2 itu, karena keduanya terlalu ekstrim. Jadi, pake yang tengah2 aja deh: luruskan niat. Selebihnya terserah masing2. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, muhamad agus syafii wrote: > > Membina Keluarga bahagia Yang islami > > Oleh: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA > > > Pasangan ideal dari kata keluarga adalah bahagia, sehingga idiomnya menjadi keluarga bahagia. Maknanya, tujuan dari setiap orang yang membina rumah tangga adalah mencari kebahagiaan hidup. Hampir seluruh budaya bangsa menempatkan kehidupan keluarga sebagai ukuran kebahagiaan yang sebenarnya. Meski seseorang gagal karirnya di luar rumah, tetapi sukses membangun keluarga yang kokoh dan sejahtera, maka tetaplah ia dipandang sebagai orang yang sukses dan berbahagia. Sebaliknya orang yang sukses di luar rumah, tetapi keluarganya berantakan, maka ia tidak disebut orang yang beruntung, karena betapapun sukses diraih, tetapi kegagalan dalam rumah tangganya akan tercermin di wajahnya, tercermin pula pada pola hidupnya yang tidak bahagia. > > Hidup berkeluarga memang merupakan fitrah sosial manusia. Secara psikologis, kehidupan berkeluarga, baik bagi suami, isteri, anak- anak, cucu-cicit atau bahkan mertua merupakan pelabuhan perasaan, ; ketenteraman, kerinduan, keharuan, semangat dan pengorbanan,semuanya berlabuh di lembaga yang bernama keluarga. Sacara alamiah, ikatan kekeluargaan memiliki nilai kesucian, oleh karena itu bukan hanya di masyarakat tradisionil kesetiaan keluarga dipandang mulia, pada masyarakat liberalpun, kesetiaan keluarga masih menjadi nilai keindahan, meski persemayaman keindahan itu di alam bawah sadar. Dibalik budaya "pergaulan bebas" yang dinikmati masyarakat liberal, tetap saja diakui di alam bawah sadarnya "kebenaran" nilai kesetiaan dalam hidup berkeluarga. > > Menikah tidak terlalu sulit, tetapi membangun keluarga bahagia bukan sesuatu yang mudah. Pekerjaan membangun, pertama harus didahului dengan adanya gambar yang merupakan konsep dari bangunan yang diinginkan. Gambar bangunan (maket) bisa didiskusikan dan diubah sesuai dengan konsep fikiran yang akan dituangkan dalam wujud bangunan itu. > > Demikian juga membangun keluarga bahagia, terlebih dahulu orang harus memiliki konsep tentang keluarga bahagia. Banyak kriteria yang disusun orang untuk menggambarkan sebuah keluarga yang bahagia, bergantung ketinggian budaya masing-masing orang, misalnya paling rendah orang mengukur kebahagiaan keluarga dengan tercukupinya sandang, pangan dan papan. Bagi orang yang pendidikannya tinggi atau tingkat sosialnya tinggi, maka konsep sandang bukan sekedar pakaian penutup badan, tetapi juga simbol dari suatu makna. Demikian juga pangan bukan sekedar kenyang atau standar gizi, tetapi ada "selera" non gizi yang menjadi konsepnya. Demikian seterusnya tempat tinggal (papan) , kendaraan, perabotan bahkan hiasan, kesemuanya itu bagi orang tertentu mempunyai kandungan makna budaya. Secara sosiologis pesikologis, kehadiran anak dalam keluarga juga dipandang sebagai parameter kebahagiaan. > > Rumah tangga juga demikian, ada konsepnya, isteri bukan sekedar perempuan pasangan tempat tidur dan ibu yang melahirkan anak, suami bukan sekedar lelaki, tetapi ada konsep aktualisasi diri yang berdimensi horizontal dan vertikal. Orang bisa saja menunaikan hajat seksualnya di jalanan, dengan siapa saja, tetapi itu tidak identik dengan kebahagiaan. Hubungan seksual dengan perselingkuhan mungkin bisa memuaskan syahwat dan hawa nafsunya, tetapi tidak pernah melahirkan rasa ketenteraman, ketenangan dan kemantapan psikologis. > > Konsep keluarga bahagia yang Islami, biasanya disebut dengan istilah Keluarga Sakinah. > > Sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com > > Wassalam, > agussyafii > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Membina Keluarga bahagia Yang islami
BUat co sih menikah itu sulit lagi cob aja yang ce-ce ngajak cowoknya nikah..tapi kalo udah nikah sih pengen lagi hehehe --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, muhamad agus syafii wrote: > > Membina Keluarga bahagia Yang islami > > Oleh: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA > Menikah tidak terlalu sulit, tetapi membangun keluarga bahagia bukan sesuatu yang mudah. Pekerjaan membangun, pertama harus didahului dengan adanya gambar yang merupakan konsep dari bangunan yang diinginkan. Gambar bangunan (maket) bisa didiskusikan dan diubah sesuai dengan konsep fikiran yang akan dituangkan dalam wujud bangunan itu. >
[wanita-muslimah] Re: Membina Keluarga bahagia Yang islami
Hati2 mas Agus. Banyak orang yang gak suka dengan embel2 "islami". Bahkan orang Islam sendiri. Yaaa...saya berharap dan berdo'a moga2 yang awalnya 'embel2' bisa membuat orang2 menjadi sadar untuk benar2 menjadi islami...:-)). Islam nya mo di'umpet'in ato mo di 'pamer'in hmmm dua2nya gak enak ya kalo pake kata2 itu, karena keduanya terlalu ekstrim. Jadi, pake yang tengah2 aja deh: luruskan niat. Selebihnya terserah masing2. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, muhamad agus syafii wrote: > > Membina Keluarga bahagia Yang islami > > Oleh: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA > > > Pasangan ideal dari kata keluarga adalah bahagia, sehingga idiomnya menjadi keluarga bahagia. Maknanya, tujuan dari setiap orang yang membina rumah tangga adalah mencari kebahagiaan hidup. Hampir seluruh budaya bangsa menempatkan kehidupan keluarga sebagai ukuran kebahagiaan yang sebenarnya. Meski seseorang gagal karirnya di luar rumah, tetapi sukses membangun keluarga yang kokoh dan sejahtera, maka tetaplah ia dipandang sebagai orang yang sukses dan berbahagia. Sebaliknya orang yang sukses di luar rumah, tetapi keluarganya berantakan, maka ia tidak disebut orang yang beruntung, karena betapapun sukses diraih, tetapi kegagalan dalam rumah tangganya akan tercermin di wajahnya, tercermin pula pada pola hidupnya yang tidak bahagia. > > Hidup berkeluarga memang merupakan fitrah sosial manusia. Secara psikologis, kehidupan berkeluarga, baik bagi suami, isteri, anak- anak, cucu-cicit atau bahkan mertua merupakan pelabuhan perasaan, ; ketenteraman, kerinduan, keharuan, semangat dan pengorbanan,semuanya berlabuh di lembaga yang bernama keluarga. Sacara alamiah, ikatan kekeluargaan memiliki nilai kesucian, oleh karena itu bukan hanya di masyarakat tradisionil kesetiaan keluarga dipandang mulia, pada masyarakat liberalpun, kesetiaan keluarga masih menjadi nilai keindahan, meski persemayaman keindahan itu di alam bawah sadar. Dibalik budaya "pergaulan bebas" yang dinikmati masyarakat liberal, tetap saja diakui di alam bawah sadarnya "kebenaran" nilai kesetiaan dalam hidup berkeluarga. > > Menikah tidak terlalu sulit, tetapi membangun keluarga bahagia bukan sesuatu yang mudah. Pekerjaan membangun, pertama harus didahului dengan adanya gambar yang merupakan konsep dari bangunan yang diinginkan. Gambar bangunan (maket) bisa didiskusikan dan diubah sesuai dengan konsep fikiran yang akan dituangkan dalam wujud bangunan itu. > > Demikian juga membangun keluarga bahagia, terlebih dahulu orang harus memiliki konsep tentang keluarga bahagia. Banyak kriteria yang disusun orang untuk menggambarkan sebuah keluarga yang bahagia, bergantung ketinggian budaya masing-masing orang, misalnya paling rendah orang mengukur kebahagiaan keluarga dengan tercukupinya sandang, pangan dan papan. Bagi orang yang pendidikannya tinggi atau tingkat sosialnya tinggi, maka konsep sandang bukan sekedar pakaian penutup badan, tetapi juga simbol dari suatu makna. Demikian juga pangan bukan sekedar kenyang atau standar gizi, tetapi ada "selera" non gizi yang menjadi konsepnya. Demikian seterusnya tempat tinggal (papan) , kendaraan, perabotan bahkan hiasan, kesemuanya itu bagi orang tertentu mempunyai kandungan makna budaya. Secara sosiologis pesikologis, kehadiran anak dalam keluarga juga dipandang sebagai parameter kebahagiaan. > > Rumah tangga juga demikian, ada konsepnya, isteri bukan sekedar perempuan pasangan tempat tidur dan ibu yang melahirkan anak, suami bukan sekedar lelaki, tetapi ada konsep aktualisasi diri yang berdimensi horizontal dan vertikal. Orang bisa saja menunaikan hajat seksualnya di jalanan, dengan siapa saja, tetapi itu tidak identik dengan kebahagiaan. Hubungan seksual dengan perselingkuhan mungkin bisa memuaskan syahwat dan hawa nafsunya, tetapi tidak pernah melahirkan rasa ketenteraman, ketenangan dan kemantapan psikologis. > > Konsep keluarga bahagia yang Islami, biasanya disebut dengan istilah Keluarga Sakinah. > > Sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com > > Wassalam, > agussyafii > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] >
[wanita-muslimah] Re:Lia Eden Ditangkap
iya. sebenernya didiemin aja kan bisa ya. biarkan dia dan kelompoknya menikmati impiannya seperti halnya kita menikmati impian kita dan meyakini bahwa seolah-olah hanya impian kita saja yang benar. impian yang lainnya salah. padahal ahmadiyah, gatoloco, lia eden, manunggaling kawulo gusti, dsb itu hanyalah perilaku manusia dalam mengakui eksistensi zat mulia. kalau ndak percaya mbok digledah dan coba-coba klik ini utk memahami: http://www.paledu.info/bush_files/index.swf --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, derma herba wrote: > > menurut saya sih nggak usah ditangkap lah... biar aja dia tumbuh dengan kepercayaanya. Kalo diributin ntar malah menarik perhatian orang, jadi PR gratis loh buat dia? > > > [Non-text portions of this message have been removed] >
[wanita-muslimah] Re: FW: Sandrina Malkiano Fatah dan Metro TV
itu semua sangat islami, so what? hehehe... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" wrote: > > - termehek mehek : membuka aib rumah tangga > - acara dengan supranatural atau dukun > - acara gosip infotainment > - buser : isinya darah dan pembunuhan > > > salam, > > > > -Original Message- > From: "Erwin Deguchi" > > Date: Wed, 17 Dec 2008 15:35:12 > To: > Subject: [wanita-muslimah] Re: FW: Sandrina Malkiano Fatah dan Metro TV > > > Ada yang berkata "Gimana gitu kalo tetap Sandrina bekerja di metro tv > dan kemudian membacakan berita yg tidak islami. Apakah ia mau, apakah > pantas?" > Kira kira berita apa yang tidak islami ya? > Kalau cerita yang tidak islami ada mbak, banyak lagi. > > Bisa kasih contoh berita yang tidak islami? > Biar kami tau anda bisa membedakan berita dengan cerita, ndak. > > Salam > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" wrote: > > > > Kayaknya 2 hal : > > > > 1. Gimana gitu kalo tetap Sandrina bekerja di metro tv dan kemudian > membacakan > > berita yg tidak islami. Apakah ia mau, apakah pantas? > > Ibaratnya perempuan berjilbab tapi kerja di niteclub, karaoke > sebagai kasir, pantas nggak? > > Gimana gitu citra bisnis itu? > > Meskipun kenyataannya di daerah kota, mangga dua, bisnis malam itu > juga banyak karyawatinya > > yg berjilbab setelah lepas kerja pagi subuh. > > > > 2. Saya pikir patung telanjang [ bikinan Bali] tidak termasuk yg > dilarang di UU pornografi. > > Kan itu bentuk seni, termasuk juga lukisan. > > > > > > Salam, > > l.meilany > > - Original Message - > > From: Erwin Deguchi > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Sent: Saturday, December 13, 2008 9:28 AM > > Subject: [wanita-muslimah] Re: FW: Sandrina Malkiano Fatah dan > Metro TV > > > > > > Bismillahirrahmanirrahim. > > Semoga Allah menunjuki siapa saja yang minginginkan jalan yang lurus > > yang diredhai ALlah. > > Metro TV memang melindungi kebebasan berbusana minim atau telanjang. > > Dari berita yang di tampilkan dapat di mengerti bagaimana Metro TV > > tidak berpihak pada peluncuran UU anti Porno Grafi. > > Jika anda datang ke Gedung Metro TV anda akan lebih mengerti dan > > paham. Di lantai dasar lobby utama anda akan menemukan 2 patung wanita > > menari tanpa busana (telanjang) yang tinngginya kira kira 4 meter. > > Dilantai 2 juga ada patung wanita telanjang dengan ukurang yang lebih > > kecil di pojok ruangan. > > Minyak tidak bisa bercampur dengan air. Kebaikan tidak kan pernah > > bergandengan tangan dengan kemungkaran. Perjuangan mereka (termasuk > > Metro TV)untuk kebebasan mengekspose tubuh telanjang, akan berlawanan > > dengan kenginginan orang lain yang berjuang untuk menutup > > ketelanjangan itu (aurat). > > Pilihlah jalan kehidupan yang benar. Yaitu jalan kehidupan yang telah > > di contohkan dan di ajarkan AlQuran dan Muhammad Rasullullah. Bukan > > jalan yang lainnya. > > Semoga dengan kejadian ini membuka mata bagi saudara/i untuk lebih > > kuat dalam memegang dan mengamalkan prinsip ajaran islam. > > Salam. > > > > Erwin Deguchi > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" > > wrote: > > > > > > Sandrina Malkiano Fatah dan Metro TV > > > > > > (dikutip dr milis tetangga) > > > Date: Sun, 7 Dec 2008 22:49:28 > > > Subject: Trs: Sandrina Malakiano Fatah Story > > > > > > Ã, > > > Dari Facebook-nya Sandrina Malakiano Fatah > > > > > > Setiap kali sebuah musibah datang, maka sangat boleh jadi di > > > belakangnya sesungguhnya menguntit berkah yang belum kelihatan. > Saya > > > sendiri yakin bahwa ââ,¬â?o sebagaimana Islam mengajarkan â â,¬â?o > > > di balik kebaikan boleh jadi tersembunyi keburukan dan di balik > > > keburukan boleh jadi tersembunyi kebaikan. > > > > > > Saya sendiri membuktikan itu dalam kaitan dengan keputusan memakai > > > hijab sejak pulang berhaji di awal 2006. Segera setelah keputusan > > > itu saya buat, sesuai dugaan, ujian pertama datang dari tempat saya > > > bekerja, Metro TV. > > > > > > Sekalipun tanpa dilandasi aturan tertulis, saya tidak diperkenankan > > > untuk siaran karena berjilbab. Pimpinan Metro TV sebetulnya sudah > > > mengijinkan saya siaran dengan jilbab asalkan di luar studio, > > > setelah berbulan-bulan saya memperjuangkan izinnya. Tapi, mereka > > > yang mengelola langsung beragam tayangan di Metro TV menghambat > saya > > > di tingkat yang lebih operasional. Akhirnya, setelah enam bulan > > > saya berjuang, bernegosiasi, dan mengajak diskusi panjang sejumlah > > > orang dalam jajaran pimpinan level atas dan tengah di Metro TV, > saya > > > merasa pintu memang sudah ditutup. > > > > > > Sementara itu, sebagai penyiar utama saya mendapatkan gaji yang > > > tinggi. Untuk menghindari fitnah sebagai orang yang makan gaji > buta, > > > akhirnya saya memutuskan u
Re: [wanita-muslimah] Re: Berdusta Atas Nama Da'wah Islam
Iya sih Mengerti mengerti benci tp rindu gt kan... Ngerti kok mas... Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: "Ari Condro" Date: Wed, 17 Dec 2008 23:38:45 To: Milis wm Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Berdusta Atas Nama Da'wah Islam Iya, kendati tahu itu acara yg membuka aib, tapi kok yah seneng gitu nontonnya. :)) Maklum sufi ! - suka film :p salam, -Original Message- From: ayesharyzka_e...@yahoo.com Date: Wed, 17 Dec 2008 23:15:41 To: Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Berdusta Atas Nama Da'wah Islam Katannya termehek-mehek acara yg suka membuka kehidupan rumah tangga orang.. Tapi keliatannya Bpk Ari ini ngikutin terus hehehehe sampe hafal nama2 tokonya... Suka juga ya mas... Sama dong sm saya... Hehehehhee Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: "Ari Condro" Date: Mon, 15 Dec 2008 02:28:13 To: Milis wm Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Berdusta Atas Nama Da'wah Islam Serem hooo. Selingkuh jaman sekarang harus lebih rapi ngatur timingnya. Aa gym ketahuan, aldy ketahuan, terus yg terbaru dari termehek mehek kemarin, bule hooo. Kakak, adik, ama model baru di kemang diembat semua. salam, -Original Message- From: "L.Meilany" Date: Mon, 15 Dec 2008 04:27:37 To: Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Berdusta Atas Nama Da'wah Is lam Saya juga paling suka acara reality show ini, ternyata banyak gitu orang2 yg bokis. Salam, l.meilany - Original Message - From: Ari Condro To: Milis wm Sent: Saturday, December 13, 2008 7:40 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Berdusta Atas Nama Da'wah Islam Abis nonton termehek mehek yah ? Sama dong. Basi banget tuh alibi si aldi. Secara istri sopir pribadi juga diembat. salam, -Original Message- From: "werkuwer" Date: Sat, 13 Dec 2008 12:39:05 To: Subject: [wanita-muslimah] Re: Berdusta Atas Nama Da'wah Islam berlaku jujur adalah prasyarat untuk hidup 'ayem dan tentrem' di manapun di sekujur jagad dan di kalangan apapun. lagunya begini, jangan ada dusta di antara kita... hehehe... kalau punya simpenan pacar ya jangan diumpetin. [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com This mailing list has a specia
Re: [wanita-muslimah] Re: Berdusta Atas Nama Da'wah Islam
Iya, kendati tahu itu acara yg membuka aib, tapi kok yah seneng gitu nontonnya. :)) Maklum sufi ! - suka film :p salam, -Original Message- From: ayesharyzka_e...@yahoo.com Date: Wed, 17 Dec 2008 23:15:41 To: Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Berdusta Atas Nama Da'wah Islam Katannya termehek-mehek acara yg suka membuka kehidupan rumah tangga orang.. Tapi keliatannya Bpk Ari ini ngikutin terus hehehehe sampe hafal nama2 tokonya... Suka juga ya mas... Sama dong sm saya... Hehehehhee Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: "Ari Condro" Date: Mon, 15 Dec 2008 02:28:13 To: Milis wm Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Berdusta Atas Nama Da'wah Islam Serem hooo. Selingkuh jaman sekarang harus lebih rapi ngatur timingnya. Aa gym ketahuan, aldy ketahuan, terus yg terbaru dari termehek mehek kemarin, bule hooo. Kakak, adik, ama model baru di kemang diembat semua. salam, -Original Message- From: "L.Meilany" Date: Mon, 15 Dec 2008 04:27:37 To: Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Berdusta Atas Nama Da'wah Is lam Saya juga paling suka acara reality show ini, ternyata banyak gitu orang2 yg bokis. Salam, l.meilany - Original Message - From: Ari Condro To: Milis wm Sent: Saturday, December 13, 2008 7:40 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Berdusta Atas Nama Da'wah Islam Abis nonton termehek mehek yah ? Sama dong. Basi banget tuh alibi si aldi. Secara istri sopir pribadi juga diembat. salam, -Original Message- From: "werkuwer" Date: Sat, 13 Dec 2008 12:39:05 To: Subject: [wanita-muslimah] Re: Berdusta Atas Nama Da'wah Islam berlaku jujur adalah prasyarat untuk hidup 'ayem dan tentrem' di manapun di sekujur jagad dan di kalangan apapun. lagunya begini, jangan ada dusta di antara kita... hehehe... kalau punya simpenan pacar ya jangan diumpetin. [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Berdusta Atas Nama Da'wah Islam
Katannya termehek-mehek acara yg suka membuka kehidupan rumah tangga orang.. Tapi keliatannya Bpk Ari ini ngikutin terus hehehehe sampe hafal nama2 tokonya... Suka juga ya mas... Sama dong sm saya... Hehehehhee Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: "Ari Condro" Date: Mon, 15 Dec 2008 02:28:13 To: Milis wm Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Berdusta Atas Nama Da'wah Islam Serem hooo. Selingkuh jaman sekarang harus lebih rapi ngatur timingnya. Aa gym ketahuan, aldy ketahuan, terus yg terbaru dari termehek mehek kemarin, bule hooo. Kakak, adik, ama model baru di kemang diembat semua. salam, -Original Message- From: "L.Meilany" Date: Mon, 15 Dec 2008 04:27:37 To: Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Berdusta Atas Nama Da'wah Is lam Saya juga paling suka acara reality show ini, ternyata banyak gitu orang2 yg bokis. Salam, l.meilany - Original Message - From: Ari Condro To: Milis wm Sent: Saturday, December 13, 2008 7:40 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Berdusta Atas Nama Da'wah Islam Abis nonton termehek mehek yah ? Sama dong. Basi banget tuh alibi si aldi. Secara istri sopir pribadi juga diembat. salam, -Original Message- From: "werkuwer" Date: Sat, 13 Dec 2008 12:39:05 To: Subject: [wanita-muslimah] Re: Berdusta Atas Nama Da'wah Islam berlaku jujur adalah prasyarat untuk hidup 'ayem dan tentrem' di manapun di sekujur jagad dan di kalangan apapun. lagunya begini, jangan ada dusta di antara kita... hehehe... kalau punya simpenan pacar ya jangan diumpetin. [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: FW: Sandrina Malkiano Fatah dan Metro TV
- termehek mehek : membuka aib rumah tangga - acara dengan supranatural atau dukun - acara gosip infotainment - buser : isinya darah dan pembunuhan salam, -Original Message- From: "Erwin Deguchi" Date: Wed, 17 Dec 2008 15:35:12 To: Subject: [wanita-muslimah] Re: FW: Sandrina Malkiano Fatah dan Metro TV Ada yang berkata "Gimana gitu kalo tetap Sandrina bekerja di metro tv dan kemudian membacakan berita yg tidak islami. Apakah ia mau, apakah pantas?" Kira kira berita apa yang tidak islami ya? Kalau cerita yang tidak islami ada mbak, banyak lagi. Bisa kasih contoh berita yang tidak islami? Biar kami tau anda bisa membedakan berita dengan cerita, ndak. Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" wrote: > > Kayaknya 2 hal : > > 1. Gimana gitu kalo tetap Sandrina bekerja di metro tv dan kemudian membacakan > berita yg tidak islami. Apakah ia mau, apakah pantas? > Ibaratnya perempuan berjilbab tapi kerja di niteclub, karaoke sebagai kasir, pantas nggak? > Gimana gitu citra bisnis itu? > Meskipun kenyataannya di daerah kota, mangga dua, bisnis malam itu juga banyak karyawatinya > yg berjilbab setelah lepas kerja pagi subuh. > > 2. Saya pikir patung telanjang [ bikinan Bali] tidak termasuk yg dilarang di UU pornografi. > Kan itu bentuk seni, termasuk juga lukisan. > > > Salam, > l.meilany > - Original Message - > From: Erwin Deguchi > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Sent: Saturday, December 13, 2008 9:28 AM > Subject: [wanita-muslimah] Re: FW: Sandrina Malkiano Fatah dan Metro TV > > > Bismillahirrahmanirrahim. > Semoga Allah menunjuki siapa saja yang minginginkan jalan yang lurus > yang diredhai ALlah. > Metro TV memang melindungi kebebasan berbusana minim atau telanjang. > Dari berita yang di tampilkan dapat di mengerti bagaimana Metro TV > tidak berpihak pada peluncuran UU anti Porno Grafi. > Jika anda datang ke Gedung Metro TV anda akan lebih mengerti dan > paham. Di lantai dasar lobby utama anda akan menemukan 2 patung wanita > menari tanpa busana (telanjang) yang tinngginya kira kira 4 meter. > Dilantai 2 juga ada patung wanita telanjang dengan ukurang yang lebih > kecil di pojok ruangan. > Minyak tidak bisa bercampur dengan air. Kebaikan tidak kan pernah > bergandengan tangan dengan kemungkaran. Perjuangan mereka (termasuk > Metro TV)untuk kebebasan mengekspose tubuh telanjang, akan berlawanan > dengan kenginginan orang lain yang berjuang untuk menutup > ketelanjangan itu (aurat). > Pilihlah jalan kehidupan yang benar. Yaitu jalan kehidupan yang telah > di contohkan dan di ajarkan AlQuran dan Muhammad Rasullullah. Bukan > jalan yang lainnya. > Semoga dengan kejadian ini membuka mata bagi saudara/i untuk lebih > kuat dalam memegang dan mengamalkan prinsip ajaran islam. > Salam. > > Erwin Deguchi > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" > wrote: > > > > Sandrina Malkiano Fatah dan Metro TV > > > > (dikutip dr milis tetangga) > > Date: Sun, 7 Dec 2008 22:49:28 > > Subject: Trs: Sandrina Malakiano Fatah Story > > > > Ã, > > Dari Facebook-nya Sandrina Malakiano Fatah > > > > Setiap kali sebuah musibah datang, maka sangat boleh jadi di > > belakangnya sesungguhnya menguntit berkah yang belum kelihatan. Saya > > sendiri yakin bahwa ââ,¬â?o sebagaimana Islam mengajarkan ââ,¬â?o > > di balik kebaikan boleh jadi tersembunyi keburukan dan di balik > > keburukan boleh jadi tersembunyi kebaikan. > > > > Saya sendiri membuktikan itu dalam kaitan dengan keputusan memakai > > hijab sejak pulang berhaji di awal 2006. Segera setelah keputusan > > itu saya buat, sesuai dugaan, ujian pertama datang dari tempat saya > > bekerja, Metro TV. > > > > Sekalipun tanpa dilandasi aturan tertulis, saya tidak diperkenankan > > untuk siaran karena berjilbab. Pimpinan Metro TV sebetulnya sudah > > mengijinkan saya siaran dengan jilbab asalkan di luar studio, > > setelah berbulan-bulan saya memperjuangkan izinnya. Tapi, mereka > > yang mengelola langsung beragam tayangan di Metro TV menghambat saya > > di tingkat yang lebih operasional. Akhirnya, setelah enam bulan > > saya berjuang, bernegosiasi, dan mengajak diskusi panjang sejumlah > > orang dalam jajaran pimpinan level atas dan tengah di Metro TV, saya > > merasa pintu memang sudah ditutup. > > > > Sementara itu, sebagai penyiar utama saya mendapatkan gaji yang > > tinggi. Untuk menghindari fitnah sebagai orang yang makan gaji buta, > > akhirnya saya memutuskan untuk cuti di luar tanggungan selama proses > > negosiasi berlangsung. Maka, selama enam bulan saya tak memperoleh > > penghasilan, tapi dengan status yang tetap terikat pada institusi > > Metro TV. > > > > Setelah berlama-lama dalam posisi yang tak jelas dan tak melihat ada > > sinar di ujung lorong yang gelap, akhirnya saya mengundurkan diri. > > Pengunduran diri ini adal
[wanita-muslimah] Risiko Fatwa Agama untuk Politik
Jawa Pos Rabu, 17 Desember 2008 ] Risiko Fatwa Agama untuk Politik Oleh: Akh. Muzakki * Kegelisahan patut dibangkitkan. Sebab, ada kecenderungan publik, siapa pun mereka, dengan gampangnya meminta fatwa kepada MUI atas problem yang sedang dihadapi. Setelah ramai-ramai soal rokok, kini publik meminta fatwa haram golput kepada MUI. Tak tanggung-tanggung, figur sekelas Ketua MPR Hidayat Nurwahid meminta MUI untuk mengeluarkan fatwa haram atas praktik golput yang dipandang belakangan semakin menguat. Sebagai latar belakang lebih jauh, Hidayat Nurwahid memandang bahwa angka golput dalam sejumlah pilkada terbukti rata-rata lebih dari separo jumlah pemilih sah (Jawa Pos, 13/12/2008). Gagasan Hidayat itu kemudian diikuti oleh PPP dengan anggukan persetujuan yang sama atas perlunya fatwa haram golput (Jawa Pos, 15/12/2008). Dalam argumentasi kalangan yang profatwa haram atas golput di atas, terbaca bahwa agama yang direpresentasikan oleh lembaga fatwa didesak untuk menjadi pilar alternatif bagi demokrasi. Konkretnya, agama didorong dan dipaksa menjadi pilar keenam demokrasi. Fatwa Agama Dalam diskursus demokrasi, selama ini dikenal lima pilar sebagai penyangga tegaknya pemerintahan yang demokratis. Yakni, yudikatif, legislatif, partai politik, media massa, dan masyarakat sipil yang direpresentasikan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM). Kualitas demokrasi di sebuah tatanan masyarakat akan ditentukan oleh berdaya atau tidaknya lima pilar di atas. Jika terdapat kepincangan pada salah satunya, demokrasi juga akan berjalan secara timpang. Namun, dalam banyak kasus, di tengah bobroknya performa yudikatif, legislatif dan partai politik, posisi media massa dan masyarakat sipil yang direpresentasikan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) menjadi kekuatan dan benteng terakhir bagi penegakan demokrasi. Di Amerika Latin, sebagai contoh yang mirip dengan Indonesia, kekuatan masyarakat sipil yang didorong oleh media massa menjadi penjaga gawang terakhir bagi penciptaan moralitas politik yang demokratis (Bresser-Pereira, 2000:18). Sementara itu, keyakinan atau agama justru menempatkan dirinya dalam posisi sebagai inspirasi dan penyemai semangat kebajikan publik yang menjadi dasar pergerakan lima pilar di atas. Dalam posisinya yang demikian, agama justru memperkuat terciptanya bangunan lima pilar demokrasi di atas. Posisi agama semacam ini justru sangat luhur. Namun, dalam kecenderungan terakhir masyarakat kita, agama yang semestinya menjadi inspirasi bagi tegaknya masing-masing dari lima pilar demokrasi di atas justru dicoba untuk digeser lebih jauh. Agama digeser untuk tidak saja menjadi sumber inspirasi dan semangat kebajikan publik, tapi juga bagian dari rangkaian pilar itu sendiri melalui lembaga fatwa. Dengan begitu, agama melalui lembaga fatwa dicoba untuk menjadi pilar keenam bagi penguatan demokrasi. Bentuk konkretnya adalah melalui instrumentasi fatwa atas fenomena dan ekspresi politik. Problem Pilar Keenam Kalau memang benar demikian, agama melalui lembaga fatwa seperti pada kasus golput di atas akan didesak menjadi pilar keenam demokrasi. Maka, ada sejumlah problem yang menyelinap dan tak bisa dihindari. Pertama, mengingat fatwa tidak memiliki kekuatan hukum mengikat (legally binding) bagi seluruh masyarakat, lahirnya fatwa sangat mungkin dilawan dengan pengeluaran fatwa tandingan. Kalau hal seperti ini terjadi, agama bisa akan menjadi tontonan publik semata. Apalagi, masing-masing simpul kekuatan Islam memiliki lembaga fatwa. Pada satu sisi, publik akan merasa bahwa elite agama dan politik telah membuat agama centang perenang melalui ekspresi dan instrumentasi fatwa hukum agama yang dihasilkan secara bertolak belakang satu sama lain. Pada ujung yang lain, publik juga dibuat bingung oleh elite agama dan politik mereka atas ekspresi agama melalui instrumen fatwa yang bertolak belakang dan centang perenang dimaksud. Kedua, jika perang fatwa terjadi, agama akan terfragmentasi dengan sendirinya. Justru dalam konteks ini, posisi agama semakin tidak memiliki kekuatan apa-apa terhadap penyemaian kualitas demokrasi. Agama melalui produk fatwa yang centang perenang di atas akan semakin membuat kekuatan masyarakat terfragmentasi pula sebagai sebuah pilar penting, bahkan dalam sejumlah kasus menjadi pilar terakhir bagi penegakan demokrasi. Apalagi, jika sebuah fatwa agama dinilai oleh publik sarat kepentingan politik praktis, cibiran dan respons negatif publik tak bisa dihindari. Maka, konsekuensi lanjutannya, kontribusi agama semakin lemah bagi penciptaan demokrasi. Justru, agama terancam mandul dan lumpuh ketika fatwa sebagai perwujudan instrumentalnya tak efektif sama sekali sebagaimana maksud awalnya. Belajar dari Pengalaman Kita harus belajar dari pengalaman. Ketika fatwa haram terhadap tayangan infotainment yang berorientasi penggunjingan dikeluarkan oleh NU melalui forum Musyawarah Nasional Alim Ulama di Surabaya pada 3 Agustus 2006,
[wanita-muslimah] Intermezzo dunia kacau
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=48909&ik=2 Anak Durhaka Cangkul Ibu Rabu 17 Desember 2008, Jam: 9:01:00 SERANG (Pos Kota) - Tragis nasib Muntahanah,48. Saat berdoa usai salat, dicangkul anak kandungnya di rumah di Kampung Kedawung, Desa Kadu Beureum, Kecamatan Pabuaran, Serang, Banten, Senin (15/12) malam. Kini terbaring lemah di ruang ICU RSUD Serang karena luka di kepalanya. Sang anak durhaka itu, Abay,27, dibekuk petugas Reskrim Polsek Pabuaran ketika bersembunyi dalam hutan. Hingga Selasa (16/12), polisi masih memeriksa tersangka guna mengungkap motif kejadian itu. Keterangan yang berhasil dihimpun, peristiwa keji itu terjadi sekitar pukul 18:30. Saat itu korban sedang berdoa selepas menunaikan salat Maghrib untuk kesembuhan anaknya yang sering ngamuk tak karuan. Di saat wanita paruh baya ini sedang mengucapkan doa sambil menengadahkan kedua tangannya, tiba-tiba tersangka masuk ke dalam kamar ibunya sambil membawa pacul yang diambil dari dapur. KESETANAN Tanpa sebab, tersangka kemudian mendekati ibu kandungnya dan memaculnya dari belakang. Korban sempat menjerit kesakitan lalu ambruk bersimbah darah. Tidak berhenti sampai di situ, Abay yang kesetanan terus memacul kepala ibu kandungnya. Bahkan tersangka juga sempat memukul wajah korban dengan gagang pacul. Jerit kesakitan yang keluar dari mulut Muntahanah didengar Eki Baihaki, 29, dan Badru, 13, anak korban yang sedang mengaji di ruang tamu. Mendengar ibunya merintih kesakitan, Eki dan Badru buru-buru lari ke kamar ibunya. Saat masuk kamar, keduanya melihat tersangka dengan bengis sedang menganiaya ibunya dengan pacul. Keduanya tak kuasa menolong, karena diancam tersangka. Eki dan Badru akhirnya lari keluar rumah memberitahukan tetangganya. Warga yang mendengar teriakan minta tolong segera berdatangan. Begitu berada dalam rumah warga melihat korban sudah tergeletak bersimbah darah, sementara tersangka sudah melarikan diri. Karena kondisinya yang memprihatinkan, warga langsung membawa korban ke RSUD Serang sedang warga lainnya melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Pabuaran. NYARIS DIBANTAI WARGA Mandapat laporan dari warganya, petugas Polsek Pabuaran segera mendatangi lokasi kejadian. Begitu mengetahui tersangka lari ke arah perbukitan yang berada di belakang rumah tersangka, polisi pun langsung pengejaran. Dibantu puluhan warga, polisipun melakukan penyisiran. Pengejaran itupun membuahkan hasil, tak lama kemudian tersangka berhasil diringkus sedang bersembunyi disemak-semak. Tersangka nyaris dibantai warga, namun aksinya berhasil diredam petugas polisi. Dengan kedua tangan diborgol, tersangka digelandang ke Mapolsek Pabuaran. Kapolsek Pabuaran, AKP Sugiman ketika dikonfirmasi mengaku belum mengetahui sebab-sebab terjadinya pembantaian tersebut. "Tersangka belum kita periksa karena kondisi kejiwaannya yang tidak memungkinkan," terang Kapolsek seraya mengatakan, akan memeriksa tersangka pada psikiater untuk mengetahui kondisi sebenarnya. http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=48938&ik=2 Ayah Nodai Anak Kandung Rabu 17 Desember 2008, Jam: 20:14:00 JAKARTA (Pos Kota) - Ayah satu ini bisa disebut bejat. Dia tega memperkosa anak kandungnya berkali-kali di rumah sendirinya di Sawah Besar, Jakarta Pusat. SM, 14, korban, siswi kelas 2 SMP, depresi dan malu sehingga tidak berani keluar rumah. Adi, 45, si ayah bejat dilaporkan oleh Ny Ika, 43, ibu korban ke kantor polisi. Peristiwa itu terbongkar saat ibu korban yang statusnya telah bercerai dengan pelaku melihat SM kerap murung. Tidak hanya itu, beberapa kali saat mencuci celana dalam milik putrinya tersebut Ika menemukan ada bercak darah. ''Saya desak akhirnya dia mengakui kalau Bapaknya memang telah memperkosanya,'' ucap Ny Ika pada wartawan, Rabu (17/12) sore. Wanita ini akhirnya melapor ke Polsek Sawah Besar. (deny/silaen/ird/B) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Sang Penantang SBY [RALAT]
RALAT. Maaf, text terdahulu tidak lengkap Refleksi: Apa yang mereka pertentangkan? Pertentangan antara pro perbaikan kehidupan rakyat dan anti rakyat? Ataukah pertentangan yang samasekali tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan rakyat? http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2008/12/15/OPI/mbm.20081215.OPI129015.id.html Sang Penantang SBY TRADISI politik yang akan dibangun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan layak ditiru. Sebelum maju ke kancah pemilihan presiden, Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan susunan menteri kabinetnya-tentu kalau dia kelak memenangi pertarungan. Nama calon menteri itu akan dilansir akhir Januari tahun depan, sebelum pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Penyegaran ala Megawati ini fenomena menarik. Apalagi kalau benar kabinet versi partai banteng bermoncong putih itu didominasi kaum muda. Inti pesan Mega jelas: dia memberikan kesempatan yang lebih besar kepada muka baru yang menjanjikan. Dia memilih mereka yang bukan bagian masa lalu. Langkah berani ini tak boleh terhenti sebatas di kabinet. Kalau hendak meniupkan angin perubahan, jangan tanggung-tanggung, harus dinisbahkan sampai ke pucuk pimpinan partai. Maka pencalonan Mega sebagai presiden mendatang tak usah dipatok sebagai harga mati. Meski diputuskan secara aklamasi-dengan gegap-gempita, diselingi teriakan histeris dan isak tangis pengikutnya tahun lalu-mestinya ketetapan itu bisa ditinjau kembali. Mencalonkan kembali Mega for president memang masuk akal dalam jangka pendek ini. Semua lembaga survei menyimpulkan: Megalah penantang paling kuat bagi Susilo Bambang Yudhoyono, yang sudah menyatakan akan maju lagi. Namun partai nasionalis yang punya basis massa besar itu mesti berpikir jangka panjang. Mega sudah pernah menjajal SBY, hasilnya pun sudah diketahui. Partai itu perlu figur baru, harapan baru. Bukankah sikap bulat untuk terus menggadang-gadang Mega ini justru pernah berakhir buruk. Sejumlah tokoh terkemuka partai check out, lalu mendirikan Partai Demokrasi Pembaruan. Peran sebagai figur sentral tetap bisa dimainkan Mega tanpa harus bertarung kembali dalam pemilihan presiden. Ia bisa menjalankan tugas khusus ini dari balik layar, sebagai queen maker, yang melakukan tut wuri handayani; memberikan tauladan dari garda belakang. Urusan pencalonan orang nomor satu di Republik berikan saja kepada para kader atau figur di luar partai yang, bolehlah, dia restui. Tentu ada sederet nama kinclong, baik di dalam maupun di luar partai, yang tak diragukan integritasnya. Mitos tak ada calon lain sebagai pengganti harus diruntuhkan. Momentum kali ini sebaiknya dimanfaatkan untuk menampilkan calon alternatif-mumpung masih ada waktu. Kandidat debutan baru nanti tak perlu keder. Toh, mereka tak akan dibenturkan dengan nama besar sang Ketua Umum. Agar lebih mantap dan menumbuhkan rasa percaya diri, kalau perlu, Mega mendeklarasikan dukungannya terhadap kandidat baru ini. Mencalonkan kembali Mega mungkin malah menjadi kelemahan. PDI Perjuangan pernah suram dalam Pemilihan Umum 2004. Suara partai peduli wong cilik ini merosot jauh menjadi 18 persen-bandingkan dengan pemilu sebelumnya, yang sukses meraih 33,74 persen. Mereka menjadi runner-up di bawah Partai Golkar, yang meraup 21 persen suara. Hasil buruk ini jelas berkaitan dengan kinerja Megawati ketika ia berkuasa. Fakta ini diperkuat oleh kekalahannya dalam pemilu presiden melawan SBY, walaupun ketika itu Mega merupakan incumbent. Jadi, sudahlah. Rasanya berat bagi Mega untuk bisa menampilkan diri sebagai sang penantang. Modal memimpin partai oposisi saja belum cukup. Melawan rezim yang kini berkuasa juga tak cukup lewat retorika. Yang susah justru mengubah cara pandang masyarakat terhadap sosok yang pernah berkuasa, lalu dijauhi pemilih dalam pemilu, dan akhirnya kalah. Pemilihan presiden merupakan umpan balik konstituen terhadap seorang pemimpin. Jika dia pernah kalah dalam pemilu, apalagi ketika sedang berkuasa, dia harus berpikir seribu kali untuk kembali. Sebab itulah alangkah baiknya jika Mega bersikap legowo. Ia tak usah memforsir diri untuk terus maju, tapi cukup mendukung kandidat baru dari partainya. Calon alternatif yang didukung partai sebesar PDI Perjuangan pasti menjadi kuda hitam, dan siapa tahu bisa membuat kejutan. Kalah atau menang, itu tergantung rakyat. Bukankah Mega pernah berujar "yang penting negara selamat" ketimbang harus berebut menjadi nomor satu. Mega dan sekelompok nasionalis sudah membangun partai itu sampai sosoknya sekarang. Kini saatnya memilih orang-orang potensial untuk meneruskan perbaikan partai. Tidak perlu lagi merunut garis "darah biru" dalam kaderisasi, sebab PDI Perjuangan sudah menjadi milik orang banyak, bukan hanya keluarga Bung Karno. Satu dari orang-orang potensial itu mestinya ditahbiskan melawan SBY. Mampukah Mega melakukannya? Itu tergantung seberapa besar kebesaran hati dan kenegarawanan yang ia miliki. [Non-text portions of this messag
[wanita-muslimah] Sang Penantang SBY
Refleksi: Apa yang mereka pertentangkan? Pertentangan antara pro perbaikan kehidupan rakyat dan anti rakyat? Ataukah pertentangan yang samasekali tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan rakyat? http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2008/12/15/OPI/mbm.20081215.OPI129015.id.html Sang Penantang SBY TRADISI politik yang akan dibangun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan layak ditiru. Sebelum maju ke kancah pemilihan presiden, Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan susunan menteri kabinetnya-tentu kalau dia kelak memenangi pertarungan. Nama calon menteri itu akan dilansir akhir Januari tahun depan, sebelum pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Penyegaran ala Megawati ini fenomena menarik. Apalagi kalau benar kabinet versi partai banteng bermoncong putih itu didominasi kaum muda. Inti pesan Mega jelas: dia memberikan kesempatan yang lebih besar kepada muka baru yang menjanjikan. Dia memilih mereka yang bukan bagian masa lalu. Langkah berani ini tak boleh terhenti sebatas di kabinet. Kalau hendak meniupkan angin perubahan, jangan tanggung-tanggung, harus dinisbahkan sampai ke pucuk pimpinan partai. Maka pencalonan Mega sebagai presiden mendatang tak usah dipatok sebagai harga mati. Meski diputuskan secara aklamasi-dengan gegap-gempita, diselingi teriakan histeris dan isak tangis pengikutnya tahun lalu-mestinya ketetapan itu bisa ditinjau kembali. Mencalonkan kembali Mega for president memang masuk akal dalam jangka pendek ini. Semua lembaga survei menyimpulkan: Megalah penantang paling kuat bagi Susilo Bambang Yudhoyono, yang sudah menyatakan akan maju lagi. Namun partai nasionalis yang punya basis massa besar itu mesti berpikir jangka panjang. Mega sudah pernah menjajal SBY, hasilnya pun sudah diketahui. Partai itu perlu figur baru, harapan baru. Bukankah sikap bulat untuk terus menggadang-gadang Mega ini justru pernah berakhir buruk. Sejumlah tokoh terkemuka partai check out, lalu mendirikan Partai Demokrasi Pembaruan. Peran sebagai figur sentral tetap bisa dimainkan Mega tanpa harus bertarung kembali dalam pemilihan presiden. Ia bisa menjalankan tugas khusus ini dari balik layar, sebagai queen maker, yang melakukan tut wuri handayani; memberikan tauladan dari garda belakang. Urusan pencalonan orang nomor satu di Republik berikan saja kepada para kader atau figur di luar partai yang, bolehlah, dia restui. Tentu ada sederet nama kinclong, baik di dalam maupun di luar partai, yang tak diragukan integritasnya. Mitos tak ada calon lain sebagai pengganti harus diruntuhkan. Momentum kali ini sebaiknya dimanfaatkan untuk menampilkan calon alternatif-mumpung masih ada waktu. Kandidat debutan baru nanti tak perlu keder. Toh, mereka tak akan dibenturkan dengan nama besar sang Ketua Umum. Agar lebih mantap dan menumbuhkan rasa percaya diri, kalau perlu, Mega mendeklarasikan dukungannya terhadap kandidat baru ini. Mencalonkan kembali Mega mungkin malah menjadi kelemahan. PDI Perjuangan pernah suram dalam Pemilihan Umum 2004. Suara partai peduli wong cilik ini merosot jauh menjadi 18 persen-bandingkan dengan pemilu sebelumnya, yang sukses meraih 33,74 persen. Mereka menjadi runner-up di bawah Partai Golkar, yang meraup 21 persen suara. Hasil buruk ini jelas berkaitan dengan kinerja Megawati ketika ia berkuasa. Fakta ini diperkuat oleh kekalahannya dalam pemilu presiden melawan SBY, walaupun ketika itu Mega merupakan incumbent. Jadi, sudahlah. Rasanya berat bagi Mega untuk bisa menampilkan diri sebagai sang penantang. Modal memimpin partai oposisi saja belum cukup. Melawan rezim yang kini berkuasa juga tak cukup lewat retorika. Yang susah justru mengubah cara pandang masyarakat terhadap sosok yang pernah berkuasa, lalu dijauhi pemilih dalam pemilu, dan akhirnya kalah. Pemilihan presiden merupakan umpan balik konstituen terhadap seorang pemimpin. Jika dia pernah kalah dalam pemilu, apalagi ketika sedang berkuasa, dia harus berpikir seribu kali untuk kembali. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] The Billionaire's Black Sheep
http://www.marieclaire.com/world/news/warren-buffett-granddaughter-nicole-buffett?src=syn&dom=yah_buzz&mag=mar&ha=1&kw=ist The Billionaire's Black Sheep What's it like when your grandpa is the richest man in the world? For Nicole Buffett, it means forgoing cable TV and health insurance and making do on $40,000 a year. Here, she dishes on her upbringing and why her grandfather Warren Buffett disowned her. By Leah McGrath Goodman Brigitte Sire Nicole Buffett is at home among the neo-hippies who shuffle along the laid-back, tree-lined streets of Berkeley, CA. At an elfin 5 feet tall, clad in a flowing peasant dress and sandals adorned with peace signs, her long hair cascading in ropy dreadlocks to her waist, the 32-year-old abstract painter is just another of the city's free-thinking, granola-crunching denizens. And yet, she's a walking oddity. "The first thing most people think of when they hear my last name is money," she laughs. Not just money - gobs of it. Nicole Buffett's grandfather is the legendary investor Warren Buffett, whose $58 billion fortune made him the richest man on the planet, a mantle he seized from Bill Gates last fall. So deep are Buffett's pockets that when the financial markets cratered in September, the so-called Oracle of Omaha single-handedly buoyed Wall Street (at least for a day) by plunking down $5 billion on troubled investment bank Goldman Sachs. ("Canonize Warren Buffett," cried one headline on CNBC's Website.) But there's a bitter irony to Buffett's beneficence. Wall Street's white knight is also an unforgiving hardhead when it comes to his own granddaughter, whom he cut off two years ago after a falling-out. "For him to discard me like that was devastating," Nicole says matter-of-factly. "It permanently divided our family." When Nicole was 4, her singer-songwriter mother married Warren Buffett's youngest child, Peter, a composer for commercials and films. He later adopted Nicole and her identical twin sister, who were embraced as kin by the larger Buffett family - especially Susan, Warren's first wife, an avid music lover and cabaret performer. "A lot of people don't realize that my family is full of artists," says Nicole. (Susan Buffett, who died in 2004, was an early buyer of Nicole's art and named Nicole one of "my adored grandchildren" in her will.) As a child, Nicole made regular visits to "Grandpa's" modest home in Omaha, where he still lives, purchased in 1958 for $31,500. Despite the humble digs, Nicole remembers the occasional spoils of Buffett's wealth. At Christmas, when she was 5, he gave her a crisp $100 bill from his wallet. Once, she was invited on a private tour of the See's Candies factory he owned. And twice yearly, Peter Buffett packed up his brood for a vacation at his father's compound in Laguna Beach. Nicole also remembers once tiptoeing into her grandfather's study to fetch something, careful not to disturb him while he read the Wall Street Journal. Just as she turned to slip out, Buffett cleared his throat and said, "Nicole, I just want you to know that your grandmother and I are very proud of all that you've accomplished as an artist." "It's a really big deal for him to communicate on such an emotional level," says Nicole, her eyes welling. "So it was a big deal for me." Nicole was clueless about the scope of the Buffett fortune until she was 17, when her grandfather appeared on the cover of Forbes for having topped the magazine's annual list of the richest Americans. Her classmates nearly stampeded her at school with the news. "I called my dad, and he said, 'Yeah, Grandpa is going to be getting a lot more press, and we're going to have to get used to that. But we'll be living our lives the same way and doing what we always do,'" Nicole says. In fact, the national media debut only intensified Buffett's efforts to preserve his unaffected lifestyle. Aware of the unfairness of what he calls "the ovarian lottery," Buffett made clear to the family that there'd be no handouts. "For most people, your life is largely determined by the wealth you were - or weren't - born into," Nicole explains. "But our family was supposed to be a meritocracy." That philosophy translated into a near-fanatical devotion to living like regular Joes. Buffett's kids went to public schools and, when they were old enough to drive, shared the family car. "You wouldn't guess it, but I grew up in a household with my parents saying, 'If you're fortunate enough to find something you love, then do it,'" says Peter Buffett. Committed to instilling those homespun values in his grandkids, Buffett agreed to pay for their college educations - and nothing more. He picked up the six-figure tab for Nicole's art school tuition. Once, Nicole called her grandfather's office to ask if he'd help her buy a futon when she moved to an off-campus apartment. "You know what the rules are: school expenses only," his secretary told her.
[wanita-muslimah] Ga. judge jails Muslim woman over head scarf
http://www.iht.com/articles/ap/2008/12/17/america/Muslim-Headscarf-Arrest.php Ga. judge jails Muslim woman over head scarf The Associated PressPublished: December 17, 2008 ATLANTA: A Muslim woman arrested for refusing to take off her head scarf at a courthouse security checkpoint said Wednesday that she felt her human and civil rights were violated. A judge ordered Lisa Valentine, 40, to serve 10 days in jail for contempt of court, said police in Douglasville, a city of about 20,000 people on Atlanta's west suburban outskirts. Valentine violated a court policy that prohibits people from wearing any headgear in court, police said after they arrested her Tuesday. Kelley Jackson, a spokeswoman for Georgia Attorney General Thurbert Baker, said state law doesn't permit or prohibit head scarfs. "It's at the discretion of the judge and the sheriffs and is up to the security officers in the court house to enforce their decision," she said. Valentine, who recently moved to Georgia from New Haven, Conn., said the incident reminded her of stories she'd heard of the civil rights-era South. "I just felt stripped of my civil, my human rights," she said Wednesday from her home. She said she was unexpectedly released after the Washington-based Council on American-Islamic Relations urged federal authorities to investigate the incident as well as others in Georgia. The group cited a report that the same judge removed a woman and her 14-year-old daughter from the courtroom last week because they were wearing Muslim head scarves. Jail officials declined to say why she was freed and municipal Court Judge Keith Rollins said that "it would not be appropriate" for him to comment on the case. Last year, a judge in Valdosta in southern Georgia barred a Muslim woman from entering a courtroom because she would not remove her head scarf. There have been similar cases in other states, including Michigan, where a Muslim woman in Detroit filed a federal lawsuit in February 2007 after a judge dismissed her small-claims court case when she refused to remove a head and face veil. Valentine's husband, Omar Hall, said his wife was accompanying her nephew to a traffic citation hearing when officials stopped her at the metal detector and told her she would not be allowed in the courtroom with the head scarf, known as a hijab. Hall said Valentine, an insurance underwriter, told the bailiff that she had been in courtrooms before with the scarf on and that removing it would be a religious violation. When she turned to leave and uttered an expletive, Hall said a bailiff handcuffed her and took her before the judge. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Skip the Sleeping Pills -- These 6 All-Natural Herbs Can Ease Your Insomnia
http://shine.yahoo.com/channel/health/skip-the-sleeping-pills-these-6-all-natural-herbs-can-ease-your-insomnia-324274/ Skip the Sleeping Pills -- These 6 All-Natural Herbs Can Ease Your Insomnia a.. by QuickandSimple.com, on Fri Dec 5, 2008 10:56am PST b.. Read More from This Author » a.. 318 Comments b.. Post a Comment c.. Report Abuse You've probably been there: Tossing and turning at night, you pop a few Tylenol PMs. Sure, you nod off quickly, but the next day you can barely make it to the office in your semi-zombified state. Next time you're having trouble getting to sleep, try out one of these herbals remedies -- way gentler than the chemical alternatives, but for many people, still effective. Valerian root: It stinks, but it's the most effective sleep-inducer of all herbal cures. You can find it in capsule, tea, tablet or liquid extract forms. Valerian root can also ease anxiety and muscle stiffness -- find out how. Chamomile Tea: Drink a cup before hitting the sheets. Learn how chamomile tea can also help out with digestive problems, menstrual cramps and more. Celery: Munch on some; it's loaded with sedatives. We've got hundreds of recipes that use celery -- try one! Lemon balm: It can be soothing and emit a pleasant scent. Lavender: Take a whiff of lavender while taking a warm evening bath. It relaxes the nervous system, reducing stress hormones that often keep you awake. Lavender's scent also ups the production of relaxing alpha waves in the brain for deeper sleep. If you get migraines, lavender can help with that too. Hops: If your sleeping problems are connected to your period, hops can be useful because it balances out fluctuating hormone levels. Stuff a sleep sachet containing the herb under your pillow. More stuff you'll like on QuickandSimple.com: Natural Solutions for 50+ Ailments: From digestive problems to yeast infections, how to skip the chemicals and still get relief 6 Surprising -- and Simple! -- Stress Fighters: "Who'd-have-thought" tactics to help you unwind fast One Week to a Happier You: Find time to pamper yourself each day with these seven easy indulgences The Holiday Social Pitfalls You Must Avoid: How to steer clear of office-party and gift-giving snafus Beat 4 Big-Time Holiday Stress-Makers: Pressed for time? Juggling in-laws? Solutions to the troubles of the season Reprinted with permission of Hearst Communications, Inc. Related: valerian root, sleep, lavender, insomnia, hops, chamomile tea, celery [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Imams, rabbis pledge joint stands against terror
http://www.haaretz.com/hasen/spages/1047580.html Last update - 19:56 17/12/2008 Imams, rabbis pledge joint stands against terror By Reuters Tags: interfaith, Islam An international group of imams and rabbis pledged at the end of a sometimes stormy conference on Wednesday to work together to denounce violence and terrorism and promote understanding between their two faiths. The World Congress of Imams and Rabbis for Peace, a private group set up in 2005, named a committee to issue joint responses to acts of terror by either side, as a sign that people of faith rejected such violence unconditionally. The decision was warmly greeted by 85 delegates from Israel, the Palestinian territories, Arab states, Europe and North America even though they could not agree on a final resolution. The final session of the three-day talks in Paris see-sawed between testimonies of friendship across faith lines and sharp partisan exchanges over the Israeli-Palestinian conflict. "We want to take back the word of God that extremists stole from us," Alain Michel, head of the Geneva-based association Hommes de Parole that organised the meeting, told journalists after announcing the plan for joint statements against violence. "Now we will speak out, we will condemn violence and terrorism. We've finished letting the one or two percent of extremists claim to speak in our name and in the name of God." The conference, attended by about 80 imams, rabbis and religious experts including Christians, was the latest in a growing number of interfaith meetings aiming to have moderate voices drown out radicals in the public sphere. Also on Friday, Pope Benedict met members of the Libya-based World Islamic Call Society to discuss education against radicalism. Earlier this week, a World Council of Churches delegation met Christian and Muslim leaders in Iran. These efforts aim to build up networks of faith leaders who join ranks to condemn religious tensions. For example, imams and rabbis in the United States broadcast a television commercial against anti-Semitism and Islamophobia last month and twinned 50 synagogues and 50 mosques across the country to work together. The World Congress of Imams and Rabbis for Peace has held two previous meetings, in Brussels in 2005 and Seville in 2006. It agreed to enlarge the group to include Christians in future. While this session produced practical results, participants said, it could not agree on a final resolution as in previous years because of a disagreement over whether to refer to the Palestinian territories as "occupied." Despite the heated exchanges over the Middle East, imams and rabbis defended their work when challenged by journalists asking whether they needed a peace agreement among themselves. "The clash of ideas is the sound of freedom," said Yahya Hendi, the Palestinian-born Muslim chaplain at Georgetown, a Catholic university in Washington. "Blunt talk is not against the process, it's part of the process," said Rabbi Tsion Cohen of Shaar-Hanegav in Israel [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Kritik Atas Jilbab
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" wrote: > > herni, > kalau pejabat negara potret bersama pakai kopyah kenapa gak sekalian > dipertanyakan ? bukannya menjurus juga tuh, si kopyah urusannya ... :D > :D :D :D BTW ini buat yg serius ama becandaannya mas Arcon en mbak Herni. Kopiah atawa peci hitam itu BUKAN aksesori busana muslim tapi PENUTUP KEPALA BUSANA RESMI untuk BANGSA INDONESIA yang dikampanyekan Bung Karno dkk di masa perjuangan menuju Indonesia merdeka. Bung Karno dan kawan-kawan saat itu menggelorakan semangat massanya dengan semua ciri keindonesiaan dan ogah pakai setelan jas sebagaimana yang dipakai para borjuis Indonesia yang kebelanda-belandaaan. Peci, sebuah penutup kepala yang dipakai meluas oleh rakyat, tukang sate tepatnya yang menjadi inspirator Bung Karno, dan merupakan varian topi sejenis yang beredar di India, dipakai sebagai simbol keindonesiaan itu biar beda sama jasnya belanda. Para pengikut Bung Karno dan kawan-kawan kemudian melahirkan gelombang peci ini dalam rapat-rapat umum sebagai afirmasi keberpihakan mereka pada perjuangan si Bung dkk. Setelah Indonesia merdeka, peci disahkan sebagai busana resmi bangsa ini, jadi gak ada urusannya ama agama! Sebagaimana juga pemakaian penutup dada dan kepala yang menjadi tanda status sosial perempuan merdeka di abad ke-7 di timur tengah, itu kan gak ada hubungannya sama agama! Sampe sekarang kaum biarawati Katholik masih memakai kode busana itu yang di sini diklaim sebagai busana muslimah. Dah,., met dilanjut lagi diskusinya Bos :D
[wanita-muslimah] Re: Kritik Atas Jilbab
Ada yang berkata "Jadi inget, lagi ada pelatihan, pesertanya ada yg dari aceh. Kaya baru lepas dari kandang, booo. Yg cewe belanja, berenang dan mungkin nonton bioskop. Yg cowo minum bir, dugem, dan mungkin nonton bioskop juga" Kenapa ngak tambah aja dengan mungkin yang lain lain? mungkin ke pelacuran, mungkin berjudi, mungkin merapok dll Kan banyak kemungkinanan yang lainnya. Belajarlah berdiskusi dengan benar. Jangan membuat prasangka prasangka untuk menjelek2kan.. Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "h.s nurbayanti" wrote: > > Betul juga.. jangan pake kopyah. > Bikin rusak nama Islam ajah. > Apa mau nutupin pala yg gundul? :P > > Yg mungkin menarik juga, latar belakang yg mengkritik jilbab. > Tidak jarang, dari dunia pesantren, keluarga tradisional dll. > Menjadi "liberal" karena buku dan perlawanan thd kondisi sekitar. > Masalah kadang gak sinkron, ya lingkungan kan tanpa sadar bisa membekas. > > Jadi inget, lagi ada pelatihan, pesertanya ada yg dari aceh. > Kaya baru lepas dari kandang, booo. > Yg cewe belanja, berenang dan mungkin nonton bioskop. > Yg cowo minum bir, dugem, dan mungkin nonton bioskop juga > (padahal, di aceh kan juga bisa minum bir, tapi ngumpet2 kali ya?) > Panitianya yg puyeng. Mungkin pagi2 mereka pada hang over, datang telat ke > kelas. > Lha, anak jakartanya malah gak demen yg kaya2 gitu. > > Kalau hidup dalam lingkungan yg dikekang, gitu kali ya? :D > Kalau gak terpaksa ngikut aturan atau bahkan jadi militan, ya liberal? :D > Ah, jadi muslim yg biasa2 ajalah :P > > > > 2008/12/17 Ari Condro > > > herni, > > kalau pejabat negara potret bersama pakai kopyah kenapa gak sekalian > > dipertanyakan ? bukannya menjurus juga tuh, si kopyah urusannya ... :D > > > > 2008/12/17 h.s nurbayanti > > > > > > Kaitannya ma konstitusi, yg menarik adalah... > > > MK cenderung merasa perda2 itu melanggar. > > > MA sebaliknya, cenderung bilang itu tidak apa2. > > > SBY cenderung gak mau ngutak-ngatik soal syariat. > > > Yg diutak-atik Perda yang berkaitan dng retribusi. > > > (baca headline republika jum'at kemarin soal ini) > > > > > > Kalau saya, cenderung mengusulkan fatwanya adalah... jilbab itu pilihan. > > > Termasuk pilihan menganggapnya wajib atau tidak :-) > > > Yg perlu diatur adalah bahwa ada ruang untuk pilihan pribadi, bahkan di > > > ruang publik sekalipun. > > > Tapi, dimungkinkan pembatasan di ruang publik. > > > Gak logislah, kalau penyiar, petugas rumah sakit dll pake abaya, cadar > > dll. > > > Sama gak logisnya kalau mereka pake rok mini dan tank top dng garis dada > > > rendah yg payudaranya keliatan mau tumpah :D > > > Pembatasan, saya rasa dimungkinkan. > > > Hakim, misalnya. Menurut saya sih sebaiknya gak pake jilbab hehehe.. > > > > > > Selain itu, mikir juga soal fairness. > > > Kalau jilbab dibolehkan, yg lain juga boleh. Kalung salib, misalnya. > > > Jangan merasa terancam dan ngomel2 kalau ada yg pake kalung salib. > > > Kalau anda orang muslim merasa spt itu, ya bayangkan orang non-Islam > > > melihat > > > jilbab. > > > Simple aja kan tuh? > > > > > > > > > 2008/12/16 Mia > > > > > > > > > > Iya, untuk Perda syariat, mesti dilihat relasi hukum, misalnya apakah > > > > itu nggak bertentangan dengan Konstitusi sebagai payung semua? Ini > > > > misalnya. Belum lagi soal parpol2 yang kelewat pragmatis sehingga > > > > mengorbankan prinsip. > > > > > > > > Tapi, poinnya adalah kita mesti menyamakan persepsi, ke arah mana > > > > paradigmanya? Konservatism dalam beragama nggak pernah sehat, itu > > > > rambu2nya. Kalau kita setuju bahwa nilai yang lagi mau diusung > > > > adalah konservatism beragama yang abusive terhadap anggota masyarakat > > > > lain, maka kita harus mengkoreksi (mengorbankan) nilai itu dan > > > > menggantinya dengan yang lain. Fatwa berjilbab diganti > > > > dengan 'berjilbab itu tidak wajib', gantinya berpakaianlah sopan. > > > > > > > > Misalnya lagi, Ahmadiyah mesti dibubarkan (i.e kalau ada yang > > > > menyerang ya biarkan saja). Fatwanya, tidak ada paksaan dalam > > > > beragama (bentuk pengorbanan) Gantinya, Ahmadiyah adalah bagian dari > > > > Islam dan Muslim. > > > > > > > > Ini langsung menyentuh relung emosi kita, dan itu harus dipupuk > > > > secara baik-baik, artinya perubahan ini harus dari dalam diri kita > > > > sendiri. > > > > > > > > salam > > > > Mia > > > > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > > 40yahoogroups.com>, > > > > "h.s nurbayanti" > > > > wrote: > > > > > > > > > > Ini menarik.. karena yg diperdebatkan bukan sekedar "konsep" spt yg > > > > mbak mia > > > > > bilang, tapi juga soal "kita"nya. > > > > > Tapi kalau urusan perda syariat, saya kira gak bisa diselesaikan > > > > dng fatwa > > > > > jilbab gak wajib. > > > > > Lebih ke bagaimana kita melihat relasi "moral" dan "hukum". > > > > > Belum lagi faktor politik yg banyak berperan. Bukannya itu cuma > > > > gimmick (eh > > > > > bener gak sih nulisnya) aja ya? > > > > > Pernah baca analisa mengenai hal itu. > > > > > > > >
[wanita-muslimah] Re: FW: Sandrina Malkiano Fatah dan Metro TV
Ada yang berkata "Gimana gitu kalo tetap Sandrina bekerja di metro tv dan kemudian membacakan berita yg tidak islami. Apakah ia mau, apakah pantas?" Kira kira berita apa yang tidak islami ya? Kalau cerita yang tidak islami ada mbak, banyak lagi. Bisa kasih contoh berita yang tidak islami? Biar kami tau anda bisa membedakan berita dengan cerita, ndak. Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" wrote: > > Kayaknya 2 hal : > > 1. Gimana gitu kalo tetap Sandrina bekerja di metro tv dan kemudian membacakan > berita yg tidak islami. Apakah ia mau, apakah pantas? > Ibaratnya perempuan berjilbab tapi kerja di niteclub, karaoke sebagai kasir, pantas nggak? > Gimana gitu citra bisnis itu? > Meskipun kenyataannya di daerah kota, mangga dua, bisnis malam itu juga banyak karyawatinya > yg berjilbab setelah lepas kerja pagi subuh. > > 2. Saya pikir patung telanjang [ bikinan Bali] tidak termasuk yg dilarang di UU pornografi. > Kan itu bentuk seni, termasuk juga lukisan. > > > Salam, > l.meilany > - Original Message - > From: Erwin Deguchi > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Sent: Saturday, December 13, 2008 9:28 AM > Subject: [wanita-muslimah] Re: FW: Sandrina Malkiano Fatah dan Metro TV > > > Bismillahirrahmanirrahim. > Semoga Allah menunjuki siapa saja yang minginginkan jalan yang lurus > yang diredhai ALlah. > Metro TV memang melindungi kebebasan berbusana minim atau telanjang. > Dari berita yang di tampilkan dapat di mengerti bagaimana Metro TV > tidak berpihak pada peluncuran UU anti Porno Grafi. > Jika anda datang ke Gedung Metro TV anda akan lebih mengerti dan > paham. Di lantai dasar lobby utama anda akan menemukan 2 patung wanita > menari tanpa busana (telanjang) yang tinngginya kira kira 4 meter. > Dilantai 2 juga ada patung wanita telanjang dengan ukurang yang lebih > kecil di pojok ruangan. > Minyak tidak bisa bercampur dengan air. Kebaikan tidak kan pernah > bergandengan tangan dengan kemungkaran. Perjuangan mereka (termasuk > Metro TV)untuk kebebasan mengekspose tubuh telanjang, akan berlawanan > dengan kenginginan orang lain yang berjuang untuk menutup > ketelanjangan itu (aurat). > Pilihlah jalan kehidupan yang benar. Yaitu jalan kehidupan yang telah > di contohkan dan di ajarkan AlQuran dan Muhammad Rasullullah. Bukan > jalan yang lainnya. > Semoga dengan kejadian ini membuka mata bagi saudara/i untuk lebih > kuat dalam memegang dan mengamalkan prinsip ajaran islam. > Salam. > > Erwin Deguchi > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" > wrote: > > > > Sandrina Malkiano Fatah dan Metro TV > > > > (dikutip dr milis tetangga) > > Date: Sun, 7 Dec 2008 22:49:28 > > Subject: Trs: Sandrina Malakiano Fatah Story > > > > Ã, > > Dari Facebook-nya Sandrina Malakiano Fatah > > > > Setiap kali sebuah musibah datang, maka sangat boleh jadi di > > belakangnya sesungguhnya menguntit berkah yang belum kelihatan. Saya > > sendiri yakin bahwa ââ,¬â?o sebagaimana Islam mengajarkan ââ,¬â?o > > di balik kebaikan boleh jadi tersembunyi keburukan dan di balik > > keburukan boleh jadi tersembunyi kebaikan. > > > > Saya sendiri membuktikan itu dalam kaitan dengan keputusan memakai > > hijab sejak pulang berhaji di awal 2006. Segera setelah keputusan > > itu saya buat, sesuai dugaan, ujian pertama datang dari tempat saya > > bekerja, Metro TV. > > > > Sekalipun tanpa dilandasi aturan tertulis, saya tidak diperkenankan > > untuk siaran karena berjilbab. Pimpinan Metro TV sebetulnya sudah > > mengijinkan saya siaran dengan jilbab asalkan di luar studio, > > setelah berbulan-bulan saya memperjuangkan izinnya. Tapi, mereka > > yang mengelola langsung beragam tayangan di Metro TV menghambat saya > > di tingkat yang lebih operasional. Akhirnya, setelah enam bulan > > saya berjuang, bernegosiasi, dan mengajak diskusi panjang sejumlah > > orang dalam jajaran pimpinan level atas dan tengah di Metro TV, saya > > merasa pintu memang sudah ditutup. > > > > Sementara itu, sebagai penyiar utama saya mendapatkan gaji yang > > tinggi. Untuk menghindari fitnah sebagai orang yang makan gaji buta, > > akhirnya saya memutuskan untuk cuti di luar tanggungan selama proses > > negosiasi berlangsung. Maka, selama enam bulan saya tak memperoleh > > penghasilan, tapi dengan status yang tetap terikat pada institusi > > Metro TV. > > > > Setelah berlama-lama dalam posisi yang tak jelas dan tak melihat ada > > sinar di ujung lorong yang gelap, akhirnya saya mengundurkan diri. > > Pengunduran diri ini adalah sebuah keputusan besar yang mesti saya > > buat. Saya amat mencintai pekerjaan saya sebagai reporter dan > > presenter berita serta kemudian sebagai anchor di televisi. Saya > > sudah menggeluti pekerjaan yang amat saya cintai ini sejak di TVRI > > Denpasar, ANTV, sebagai freelance untuk sejumlah jaringan T
[wanita-muslimah] Belimbing, Jengkol, dan Mengkudu Berbahaya untuk Penderita Ginjal
Refleksi: Untuk mengetahui sebelum parah apakah ada penyakit ginjal, dikatakan paling kurang sekali setahun minta diperiksa urin (kencing) dan darah http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=news&detail=true&id=2634 2008-12-17 Belimbing, Jengkol, dan Mengkudu Berbahaya untuk Penderita Ginjal Orang umumnya percaya pada obat-obatan tradisional. Selain lebih berkhasiat juga tak dicampur bahan kimia, sehingga aman dikonsumsi. Tetapi, tahukah Anda bahwa beberapa obat-obatan tradisional itu justru berbahaya bagi kesehatan, jika tidak diteliti lebih lanjut. Buah belimbing atau Averrhoa carambola misalnya, yang dipercaya berkhasiat menurunkan tensi darah, justru sangat berbahaya bagi pasien sakit ginjal. Spesialis ginjal, Dokter Med Salim Lim dalam seminar "Ginjal dan obat tradisional" di Rumah Sakit Husada, Jakarta, Sabtu (13/12) mengatakan, belimbing mengandung asam oxalat di mana pada orang sehat, ginjal menyaring dan membuangnya. Sedangkan pada pasien ginjal, racun ini tidak dapat dibuang dan memperburuk keadaan ginjalnya. "Karena terjadi obstruksi atau sumbatan di ginjal, sehingga menjadi gagal ginjal akut atau mendadak," ujar konsultan di Renal Medicine Singapura ini. Belimbing juga mengandung neurotoksin atau racun saraf yang bisa mempengaruhi otak dan saraf. Dan banyak masyarakat yang belum mengetahui hal ini. Oleh karena itu, ia menyarankan masyarakat harus hati-hati dengan buah belimbing. Kenali gejala awalnya yakni, cegukan, mual-mual, muntah, penurunan kesadaran atau mati rasa, kejang, dan epilepsi. "Lebih berbahaya lagi menyebabkan kematian. Belum banyak masyarakat yang tahu tentang itu, termasuk 99 persen tenaga medis dan dokter. Cegukan adalah ciri khas dari efek konsumsi belimbing bagi penderita ginjal, sebesar 93 persen," tambahnya. Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Husada dan Rumah Sakit Medistra ini mengemukakan, sudah ada beberapa kasus. Salah satunya, SP (56), pasien dengan penyakit ginjal, diabetes, dan hipertensi. Ia dirawat di Rumah Sakit Husada karena cegukan terus menerus selama dua hari, mual dan sesak napas. Saat dirawat, pasien sempat koma. Seminggu baru diketahui, pasien selama ini mengonsumsi belimbing untuk menurunkan tensi darahnya. Selain belimbing, dokter Med menyebutkan, buah jengkol (pithecellobium jiringa) juga berbahaya bagi pasien ginjal. Makan jengkol bisa menyebabkan penyumbatan saluran air seni, karena endapan kristal asam jengkolat, sehingga akhirnya menjadi gagal ginjal akut atau mendadak. "Keluhannya nyeri perut (kolik) sesudah makan jengkol dan air seni menjadi merah atau hematuria," katanya. Buah mengkudu (Morinda citrifolia) atau "noni juice" juga tidak dianjurkan pada orang yang sakit ginjal karena kandungan kaliumnya (K) sangat tinggi, yakni lebih dari 10 kali kalium darah atau sama dengan jus jeruk dan tomat. Dokter Med menjelaskan, tidak semua obat tradisional atau herbal aman meskipun berasal dari tumbuh-tumbuhan. Hal ini karena beberapa hal antara lain, herbal tidak perlu uji klinis yang lengkap, tidak semuanya benar-benar distandarisasi dan mengandung zat yang aktif dan kontaminasi dengan pestisida, logam-logam berat atau obat-obat modern. Selain itu, dosis minimal dan maksimal atau toksik jarang diberitahu, interaksi dengan obat-obatan lain tidak diketahui dan tidak diberitahu efek sampingnya. [DMF/L-8 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] FANTASTIS: Lautan Cap Jempol Hijau di Senayan, Jakarta
Cap Jempol Hijau disponsori Bakrie? please dong deh .. setelah aksi perusakan lingkungan di Sidoarjo oleh PT Lapindo yang masuk grupnya Bakrie terus masalah tambang batubara yang merusak lingkungan di Kalimatan yang dilakukan oleh Bumi (grup Bakrie) terus mau cuci tangan dengan mensponsori aksi Cap Jempol Hijau? halo??? kalian sama sekali nggak peduli lingkungan deh salam, -- wikan On Tue, Dec 16, 2008 at 3:53 PM, hutan.lestari wrote: > FANTASTIS: Lautan Cap Jempol Hijau di Senayan, Jakarta > Atmosfer batin serta suasana Area Hall Basket Senayan-Jakarta sedari > sore hingga malam kemrin benar-benar berubah menjadi lautan manusia. > Di sana-sini berjibun peserta—sedari siang hari yang amat antusias > mengikuti beragam selebrasi bertajuk: "Indonesian Earthfest 2008". > Wajah-wajah molek dan ganteng mereka tampak sumringah dan penuh > kemenangan. Sebab, mereka bakal menjadi pelaku sejarah sebagai > pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Guiness Book World > of Record berkat Cap Jempol Hijaunya. > > Sungguh fantastis memang, antusiasme puluhan ribu bahkan ratusan ribu > orang mengikuti aksi massal "Cap Jempol Hijau Peduli Lingkungan" di > Area Hall Basket Senayan, Jakarta—Minggu (Ahad) sore (14/12) itu. > Mereka datang dari berbagai penjuru kota di Indonesia; lintas profesi, > gender dan agama. > > Hebatnya lagi, acara bombastis itu juga diikuti kalangan pejabat > tinggi dan selebritis. Para selebritis dan pejabat negara itu, pun > turut membubuhkan cap jempol kanannya pada kain putih yang terbentang > tak kurang dari setengah kilometer (500 meter). Mereka—antara > lain—yang telah membubuhkan Cap Jempolnya adalah: Mr. Rockefeller, Dr. > Ir. H. Herry Suhardiyanto, MSi (Rektor IPB), Ir. H. Achmad "AK" Kalla, > Glen Fredly dan masih banyak lagi. Thema hangat yang > digelora-gelorakan dalam pengumpulan ratusan ribu Cap Jempol Hijau > kali ini yakni: "Akankah Kita Biarkan Bumi Hancur? Ayo Angkat Jempol > Selamatkan Bumi!". Sebuah tema maha besar yang diyakini bakal kuasa > menginspirasi kesadaran intelektual dan batiniah setiap pihak untuk > selalu peduli pada masa depan dunia. > > Kedahsyatan acara "Indonesian Earthfest 2008" itu berkat kolaborasi > tripartit amat apik antara Green Music Foundation, Yayasan Peduli > Hutan Lestari "YPHL", dan Bakri untuk Negeri. Tentunya, aksi "Cap > Jempol Hijau Peduli Lingkungan" yang juga didukung sepenuhnya oleh > Harian Online "HOKI" KabarIndonesia — yang berkantor pusat di Negeri > Kincir Angin itu—tidak cukup hanya berhenti sampai di situ saja. > Melainkan akan dilanjutkan terus hingga ke segenap penjuru mata arah > angin di seluruh daerah Indonesia. === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] FANTASTIS: Lautan Cap Jempol Hijau di Senayan, Jakarta
FANTASTIS: Lautan Cap Jempol Hijau di Senayan, Jakarta Atmosfer batin serta suasana Area Hall Basket Senayan-Jakarta sedari sore hingga malam kemrin benar-benar berubah menjadi lautan manusia. Di sana-sini berjibun pesertasedari siang hari yang amat antusias mengikuti beragam selebrasi bertajuk: "Indonesian Earthfest 2008". Wajah-wajah molek dan ganteng mereka tampak sumringah dan penuh kemenangan. Sebab, mereka bakal menjadi pelaku sejarah sebagai pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Guiness Book World of Record berkat Cap Jempol Hijaunya. Sungguh fantastis memang, antusiasme puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang mengikuti aksi massal "Cap Jempol Hijau Peduli Lingkungan" di Area Hall Basket Senayan, JakartaMinggu (Ahad) sore (14/12) itu. Mereka datang dari berbagai penjuru kota di Indonesia; lintas profesi, gender dan agama. Hebatnya lagi, acara bombastis itu juga diikuti kalangan pejabat tinggi dan selebritis. Para selebritis dan pejabat negara itu, pun turut membubuhkan cap jempol kanannya pada kain putih yang terbentang tak kurang dari setengah kilometer (500 meter). Merekaantara lainyang telah membubuhkan Cap Jempolnya adalah: Mr. Rockefeller, Dr. Ir. H. Herry Suhardiyanto, MSi (Rektor IPB), Ir. H. Achmad "AK" Kalla, Glen Fredly dan masih banyak lagi. Thema hangat yang digelora-gelorakan dalam pengumpulan ratusan ribu Cap Jempol Hijau kali ini yakni: "Akankah Kita Biarkan Bumi Hancur? Ayo Angkat Jempol Selamatkan Bumi!". Sebuah tema maha besar yang diyakini bakal kuasa menginspirasi kesadaran intelektual dan batiniah setiap pihak untuk selalu peduli pada masa depan dunia. Kedahsyatan acara "Indonesian Earthfest 2008" itu berkat kolaborasi tripartit amat apik antara Green Music Foundation, Yayasan Peduli Hutan Lestari "YPHL", dan Bakri untuk Negeri. Tentunya, aksi "Cap Jempol Hijau Peduli Lingkungan" yang juga didukung sepenuhnya oleh Harian Online "HOKI" KabarIndonesia yang berkantor pusat di Negeri Kincir Angin itutidak cukup hanya berhenti sampai di situ saja. Melainkan akan dilanjutkan terus hingga ke segenap penjuru mata arah angin di seluruh daerah Indonesia. Bermodalkan keberhasilan acara pada hari ini, kita semua pantas merasa sangat optimis sekali bahwa dalam jangka waktu sebentar saja; lebih dari satu juta Cap Jempol Hijau akan bisa terkumpulkan. SATU JUTA Cap Jempol Hijau ini sama dengan satu juta warga yang peduli akan kelestarian lingkungan. Dalam hal ini mereka tergabung dalam "Warga Hijau". Seiring itu sikap optimis juga kian menggelegak, bahwa dalam jangka waktu tidak lama lagi; aksi "Cap Jempol Hijau Peduli Lingkungan" ini bisa memecahkan rekor MURI dan Guiness Book World of Record. Klimaks asanya, melalui penggalangan aksi Cap Jempol Hijau itu; negeri berpenghuni 224 juta jiwa ini tak lagi dicibir-cibir banyak kalangan sebagai kampiun negara perusak hutan di dunia. Juga tak lagi "distigmatisasi-kambingputihkan" sebagai negara "keranjang sampah", negara penyumbang polusi terbesar di dunia. Seluruh mata dunia kini berharap-harap, Indonesia harus menjadi negara yang memiliki pesona lingkungan hidup; terbebas dari kejahatan intelektual bernama illegal loging, illegal mining, illegal fishing, maupun aksi perusakan lingkungan lain. Karena nyatanya masih ada jutaan rakyat di belahan bumi Nusantara yang mencintai negeri dan bangsa ini maupun hutan-hutannya. Bangsa Indonesia, bukanlah bangsa perusak lingkungan. Kita bangsa yang mencintai negara dan hutan belantara, lengkap dengan kekayaan alam di dalamnya. Melalui kegemilangan melaksanakan aksi "Cap Jempol Hijau Peduli Lingkungan" itu; Yayasan Peduli Hutan "YPHL" Lestari telah benar-benar berhasil memprakarsai satu gebrakan progresif nan revolusioneryang didukung oleh ratusan ribu "Warga Hijau". Pasalnya, sudah menjadi komitmen dan visi-misi dari Yayasan Peduli Hutan Lestari (YPHL) untuk selalu membuat terobosan-terobosan (gebrakan taktis dan strategis) yang disebut "Indonesia Rainforest MovementTogether for a Better Earth". Aksi Jempol Hijau ini didukung dan dipublikasikan ke berbagai macam media masa elektronik maupun cetak, termasuk Kompas. Mari segera bergabung bersama "Warga Hijau"; dan jangan lupa, angkat jempol tangan kanan andademi menggapai-gapai sebuah cita-cita yang paling mulia. Apalagi kalau bukan upaya menyelamatkan bumi tercinta ini dari cengkeram ancaman global warning. (*)
[wanita-muslimah] Adab suami tuh yang gimana dunk?? kok istri aza???
adab suami ma istrinya gimana ya??? nggak balance dech..apalagi kalo istrinya juga gawe, masih dituntut macem2 juga kah??? --- On Tue, 12/16/08, muhamad agus syafii wrote: From: muhamad agus syafii Subject: [wanita-muslimah] Adab Seorang Istri terhadap Suami To: agussya...@yahoogroups.com Date: Tuesday, December 16, 2008, 12:39 PM Adab Seorang Istri terhadap Suami By: agussyafii "Dunia (hidup di dunia ini) adalah kesenangan dan sebaik-baik kesenangan di dunia ini adalah istri yang baik (sholehah)." (Shahih Muslim, Kitab 14, Bab 17, Hadits No. 1467). Ada beberapa hal yang patut diperhatikan oleh seorang istri yang sholehah di dalam keluarga, termasuk pergaulannya terhadap suami. Beberapa hal tersebut adalah: 1. Menjadi seorang istri yang baik adalah sedemikian penting sehingga dari titik pandang Islam, seorang istri yang baik dipandang sebagai sesuatu yang paling baik di dunia. 2. Peranan perempuan dalam rumah tangga sangat penting. Sesungguhnyalah ia merupakan faktor penentu. 3. Istri harus melakukan yang terbaik untuk menjaga agar suaminya tetap senang kepadanya. 4. Istri ideal harus memadukan tiga hal : Ia dapat membahagiakan suaminya bila suami melihatnya, dengan cara merawat diri agar selalu tampil cantik menarik di depan suaminya. Ia harus mentaatinya jika ia menyuruhnya; Ia tidak menentang keinginan suaminya baik menyangkut diri sang istri atau harta bendanya dengan melakukan sesuatu yang dicela olehnya. 5. Menolak tidur bersama suaminya ketika ia mengajaknya tidur adalah merupakan satu kesalahan besar yang harus dihindarkan. 6. Ketika sang istri berniat untuk berpuasa sunat, ia boleh melakukannya hanya setelah ada izin dari suaminya. Jika ia tidak memperoleh izin suaminya, maka suami berhak untuk membuatnya membatalkan puasa yang sedang dijalaninya. Alasan untuk ini adalah bahwa mungkin ia berkeinginan untuk melakukan hubungan seksual dengannya, yang tentu ia tidak bisa melakukannya jika sang istri berpuasa atas pemberian izin darinya. 7. Adalah kewajiban seorang istri untuk tidak mengizinkan seseorang, yang tidak diinginkan suaminya, untuk masuk ke dalam rumah tanpa izin darinya. 8. Istri tidak boleh memberikan sesuatu yang mungkin hak milik suaminya tanpa perkenannya. 9. Seorang istri tidak patut meminta dari suaminya uang tambahan atau apa yang ia tidak miliki atau tidak mampu memberikannya, dan ia harus menunjukkan rasa terima kasih atas apapun yang ia berikan. 10. Seorang istri harus mengakui bantuan apapun yang diberikan suaminya di dalam rumah. 11. Istri yang baik adalah ia yang taat pada perintah suaminya jika ia memintanya melakukan sesuatu. 12. Pada saat suami pulang ke rumah, istri harus menyambutnya dengan ramah dan menemuinya dengan penampilan yang baik dan cantik. 13. Istri harus berusaha untuk tidak mengabaikan kebutuhan-kebutuhan suaminya atau melalaikan tuntutan-tuntutannya. Semakin seorang istri memperhatikan suaminya, maka semakin besar pula cintanya kepadanya. Kebanyakan para suami secara faktual, memandang perhatian sang istri pada mereka sebagai satu ekspresi dari cintanya. 14. Seorang istri harus berhati-hati untuk tidak menyampaikan pada suaminya, pada saat ia pulang, tentang persoalan-persoalan keluarga, atau mengadu padanya tentang anak-anak, dan lain-lain. Sebaliknya ia harus berupaya menciptakan suasana damai yang justru dibutuhkan suaminya setelah melewati hari-hari yang panjang dan melelahkan. 15. Seorang istri sebaiknya mendiskusikan masalah-masalah keluarga dengan suaminya pada saat-saat yang tepat. 16. Bagi seorang istri yang menghormati kerabat dekat suaminya dan memperlakukan mereka dengan ramah adalah sesungguhnya merupakan tanda penghargaan dan hormat bagi suaminya. 17. Seringkali meninggalkan rumah adalah suatu kebiasaan buruk bagi perempuan. Ia juga tidak boleh meninggalkan rumah jika suaminya keberatan ia berbuat demikian. 18. Istri tidak boleh bercengkrama dengan laki-laki asing tanpa mengindahkan keberatan suaminya. 19. Istri harus penuh perhatian terhadap suaminya pada saat ia berbicara. 20. Seorang istri tidak berhak meminjamkan sesuatu dari harta suaminya yang bertentangan dengan keinginannya. Tetapi ia boleh meminjamkan hak miliknya sendiri. 21. Menuntut perceraian dari suami tanpa alasan yang kuat adalah dilarang. 22. Jika seorang teman suami bertanya tentang dia, ia boleh menjawabnya tetapi tanpa harus terlibat dalam percakapan panjang lebar. 23. Terlalu banyak berargumentasi dan berdebat dengan suami, menghitung-hitung kesalahan suami, sebenarnya hanya akan menumbuhkan kebencian dan memperburuk hubungan. 24. Memelihara rumah dan menjalankan tugas-tugas rumah tangga adalah menjadi tanggung jawab istri. Oleh karena itu ia harus mengerjakan tugas-tugas merawat rumah, perabot rumah tangga dan lain-lain dan juga harus hemat. 25. Seorang istri tidak boleh memberi sedekah dari harta suaminya tanpa seizinnya. 26. Berbicara tent
[wanita-muslimah] Re:Lia Eden Ditangkap
menurut saya sih nggak usah ditangkap lah... biar aja dia tumbuh dengan kepercayaanya. Kalo diributin ntar malah menarik perhatian orang, jadi PR gratis loh buat dia? [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Undangan Peluncuran JP Edisi 60
Jurnal Perempuan edisi 60 (terbit November 2008) bekerjasama dengan Kedutaan Canada mengangkat isu Perempuan dan Perda-Perda Diskriminatif di Indonesia. Para jurnalis Jurnal Perempuan mengadakan penelitian tentang Perda-perda tersebut dari Padang Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, hingga Manokwari Papua Barat. Mayoritas peraturan tersebut berbasis ajaran agama tertentu, yang jelas-jelas membatasi ruang gerak perempuan. Dalam Peraturan tersebut perempuan tak hanya dibatasi pada ruang publik saja, untuk tubuh mereka sendiri, perempuan tidak memiliki otonomi. Atas nama moralitas, agama, dan harga diri perempuan dibentuk menjadi "makhluk" yang terasing dari dunianya. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik, mendengarkan masukan dan kritik, maka kami ingin meluncurkan Jurnal Perempuan edisi 60 ini dengan diskusinya. Diskusi Publik dengan Pembicara Rocky Gerung (Dosen Filsafat UI) Happy Salma (Seniman), Dr. Rumadi (Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Peneliti di Wahid Institute) Moderator : Mohamad Guntur Romli (Jurnal Perempuan) Waktu dan tempat Kamis, 18 Desember 2008, Jam 12.00 s/d 16.00 di Gedung Joeang 45 – Menteng Raya Jakarta Pusat. *Agenda Acara * 12.00 – 13.00 Registrasi Makan Siang 13.00 – 13.05 Opening 13.05 – 13.10 Kata sambutan dari Perwakilan Kedutaan Canada *) 13.10 – 13.15 Kata sambutan dari Direktur Eksekutif YJP – Mariana Amirrudin 13.15 - 13.25 Orasi Kebudayaan i Gusti Agung Ayu Ratih 13. 25 –13.30 Pembukaan Diskusi oleh moderator 13.30 - 14.30 Presentasi Narasumber 14.30 – 15.30 : Tanya Jawab 15.30 – 16.00 : Coffee break Closing / live entertainment Untuk konfirmasi hubungi : Amalia *(021) 8370-2005 atau Atau SMS ke Mobile Phone : 0815-8248230* Pemanasan global? Apa sih itu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Kritik Atas Jilbab
Nimbrung : Jilbab itu jadi masalah karena secara nggak langsung berkaitan dengan agama. Bisa jadi pembenaran, meskipun seseorang itu berjilbabnya dari sononya karena kebiasaan. Sama saja dengan pakaian lain, misalnya pas datang ke acara kematian karena nggak mau punya pakaian hitam pakailah yg warna selain hitam. Disana [ terutama sih di komunitas non islam] bisa diomongin juga sama yg rada fanatik. Lha memangnya ada gitu aturan baku kalo kematian musti pake pakaian hitam, kerudung hitam? Kita bisa saja ngeyel tapi di aturan 'etiket' tata krama berbusana begitulah yg dianjurkan. Begitu juga misalnya pake dasi biasa atau dasi kupu2, pake jas atau pake batik. Pake jas bawahnya jins boleh ndak di acara resmi Kan kalo saltum [ salah kostum] bisa diomongin. Misalnya saja di pesta kaum socialite. Bisa2 pesta mendatang nggak diundang lagi. Kalo nyaleg bisa nggak dapat sokongan Kalo perkara jilbab kan alasannya ke agama, nanti dosalah, nggak berkahlah , miskin melululah, bla...bla...bla yg menyeramkan :-)) Salam, l.meilany - Original Message - From: Mia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, December 15, 2008 10:28 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Kritik Atas Jilbab hahahaha...lutuye... Arcon dan komen2nya 'are mutually exclusive' Arcon itu persona, dan komennya 'role play'. Setahuku, Arcon dan role playnya itu nggak ada persamaannya...hihihi... Beda dengan jilbab dan nggak berjilbab, they are not mutually exclusive. Di antara jilbab dan nggak berjilbab itu spektrumnya luas sekali, ada jilbab funky, ada jilbab rapat, ada cadar yang bikin bingung, ada yang nggak berjilbab tapi kok ok ajakarena persamaannya TETEP ADA, yaitu decency atau batas kesopanan. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" wrote: > > Kalau bicara ego, cara saya memperolok hamid basyaib dan fathia syarif juga bagian dari ego yang membara itu. > > Cara saya memberi komentar sinis pada lina dahlan, rizal, wawan, dan banyak kawan lain juga bagian dari nafsu ego tersebut. > > Belajar dari filosofi berkorbannya mbak mia, ijinkan saya meminta maaf atas ucapan dan kata kata saya yang menyakiti hati teman teman semua. > > > salam, > > > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Kritik Atas Jilbab
Soal jilbab yg hubungannya ke agama itu sebenernya nggak bisa dikritik, kan itu keyakinan. Kenapa gitu misalnya masalah jilbab itu lebih dipermasalahkan daripada persoalan yg wajib, seperti solat dan lainnya. Mau curhat sedikit, hari Jum'at lalu saya pergi diantar adik pas ketemu maghrib [ kedengaran gitu di radio]. Langsung saja adik mencari masjid pas pinggir jalan di daerah mampang dekat markas PKS. Kami solat, perempuannya cuma 4 orang dan semuanya gak berjilbab :-) Sempat ngobrol sama tukang parkir, memangnya kalo pas solat nggak ada gitu perempuan yg solat di masjid? Padahal bersliweran dijalanan perempuan turun dari metromini, angkot, yg jalan kaki tapi gak ada gitu yg mampir solat di masjid. [ Ada rasa jengah juga diliatin, laki2nya banyak ada mungkin 30 -an orang] Katanya ;" Ya sedikit sekali dan biasanya malahan yg gak pake jilbab.Kalo pake jilbab solatnya di rumah kali " salam, l.meilany - Original Message - From: Mia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, December 15, 2008 9:59 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Kritik Atas Jilbab Saya mendiskusikan refleksi saya tentang Idul Adha kemarin dengan seorang kolega. Pada akhirnya saya menyimpulkan, jangan2 selama ini kita ummat Islam 'nggak berkorban' untuk melakukan perubahan, makanya kita tinggal dalam kejumudan selama ribuan tahun ini. Temen saya yang selalu berjilbab menambahkan, contohnya orang nggak berjilbab kok dipaksa2, bahkan yang udah berjilbab pun masih dicari2 kesalahannya, kurang panjanglah inilah itulah...gimana mau maju? Karena lagi ngomongin jilbab, maka pertanyaan saya, kalau kewajiban jilbab itu (i.e perda syariat) dianggap mengekang atau bentuk pelecehan terhadap perempuan - maka untuk mencerahkan atau membebaskan diri kita dari itu - 'pengorbanan' yang perlu dilakukan adalah: - mengeluarkan fatwa bahwa jilbab itu nggak wajib (ini bukannya mengatakan bahwa nggak berjilbab itu wajib loh!) - apa ganti dari pengorbanan itu? seperti kata Herni dan artikel 'kritik atas jilbab' gantilah dengan pakaian yang sopan. Pakaian yang sopan itu menggambarkan kepantasan (decency) yang merupakan hallmark kemanusiaan. Itulah tujuan yang lebih mulia, yang hanya bisa dicapai dengan mengorbankan yang menjadi keyakinan kita selama ini bahwa 'jilbab itu wajib'. Liberal fundies yang suka ngejek2 orang berjilbab itu kan kena penyakit sombong, nurutin hawa nafsunya sendiri. Bukan soal konsisten atau nggak , tapi nurutin nafsu egois itu loh. Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" wrote: > > Yup, herni benar dalam tiga poinnya. Saya ulang di sini dengan bahasa sendiri plus tambahan komen. > > - pikiran quraish shihap dan asymawi berjalan dengan runtutan logika yang sama. Karena itulah dikecam oleh anak insist karena dianggap tidak mengambil referensi dari canon islam. > > - kedua, wacana liberal adalah wacana untuk memberikan kebebasan memilih sesuatu pilihan pada sang subyek. Maka sandrina menyerang institusi metro tv karena melarangnya memilih jilbab. Menurutnya, ini membuat dirinya tidak merdeka menentukan pilihannya. Dan ia beranggapan bahwa iklim metro tv adalah liberal fundies. Mungkin kata yg lebih tepat adalah barat minded ? Atau secular minded ? > > - ketiga, kadang orang tidak bisa membawa pikiran besar dalam kenyataan hidupnya sehari hari. Ini terjadi pada ulil. Istrinya berjilbab. Dan ulil sendiri tidak berkehendak membela kaum lbgt dengan melakukan rekonstruksi pemahaman wacana agama. > > Beda dengan hamid basyaib misalnya, total football dalam berliberal ria, bareng istrinya fathia syarif menyuguhkan wine dalam acara perkawinan mereka yg bikin kagok para undangan yg petinggi organisasi islam. > > Fathia syarif, juga santai aja ikut acara wine tasting bersama yohan handoyo, dan besok ini pesta makan wagyu beef bersama komunitas jalansutra. > > *wagyu beef ini sapinya diberi minum sampanye dan tubuhnya diurut dan dimandikan, lagi lagi pakai > minuman keras > > > salam, > > > > -Original Message- > From: "h.s nurbayanti" > > Date: Mon, 15 Dec 2008 21:01:00 > To: > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Kritik Atas Jilbab > > > Komentar saya: > Pertama, persoalan esensi suruhannya adalah bersikap/berlaku santun dan > modesty berbanding lurus dng persoalan jilbab itu wajib/tidak gak? Maksudnya > apakah cara berpikirnya beruntun... > - jilbab tidak wajib > - esensi dari suruhan adalah santun dan modesty > kesimpulannya: gak berjilbab gpp.. yg penting, berlaku santun dan bersikap > modest lah...ini esensi "wanita-muslimah". > kalau ya, apakah pemikiran ini juga termasuk: ya kalau berjilbab ya gpp > juga.. lengkap dng segala "dilema" dan ke"ironis"annya (spt yg dibahas di > email2 sebelumnya) Ataukah, keduanya adalah dua persoalan yg ber
Re: [wanita-muslimah] Re: kurban bagi dewa-dewa
Di tempat saya yg kurban juga lebih sedikit dari tahun lalu. maksudnya jumlah sapi kurang dibanding tahun lalu, tapi jumlah kambingnya lebih banyak. salam, l.meilany [ kebagiantongseng] - Original Message - From: Mia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, December 15, 2008 8:48 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: kurban bagi dewa-dewa Waktu Idul Adha saya sempat berpikir2 kayak gini. Ibrahim memutuskan mengurbankan anaknya, dan dia sendiri membatalkan pengurbanan itu lalu diganti kambing. Saya bilang 'Ibrahim memutuskan', karena orang seperti Erwin D pasti serta merta protes, Allah yang nyuruh loh. Lha, kalo Erwin D udah bawa2 Allah repot kan diskusinya. Jadi sebaiknya kita lihat dari sisi manusianya dulu, kan itu yang serta merta keliatan. Lagian inget, dulu pernah ada netter WM yang ngamuk2 ke saya karena tafsirannya harafiah tok terhadap suruhan Allah menyembelih Ismail. Kalau Ibrahim memutuskan mengurbankan anak, dalam konteks jaman kuno itu kan biasa. Pengorbanan manusia itu emang dilakukan sebagai bentuk 'pengabdian tertinggi'. Lalu blio memutuskan membatalkan kurban anaknya jadi diganti kambing. Cerita ini pun umum juga di hikayat2 kuno, bagaimana para nabi/orang bijak menghentikan pengurbanan manusia itu, dengan menggantinya jadi yang lain. Yang paling menarik adalah, Nabi Ibrahim menyetop atau membatalkan perbuatannya sendiri. Implikasinya, blio melihat jauh ke depan, bahwa menghentikan sesuatu yang dianggap status quo adalah pre- requisite untuk kemajuan ke depan, artinya MENGORBANKAN APA YANG KITA LAKUKAN ATAU YANG BERLAKU SEKARANG DEMI MEMBUKA LEMBARAN BARU yang mencerahkan. Idul Adha kemarin saya merasakan ada 'perubahan paradigma'. Saya mengantisipasi mendapat bagian kambing dan sapi, karena itu menyiapkan bumbu rawon untuk sapi dan kare marak untuk kambing. Tapi apa daya? Sapinya kebagian, tapi kambingnya nggak ada, padahal biasanya kambing melulu dan sapi sedikit. Artinya? Ada perubahan paradigma dari kambing menjadi sapi...:-)) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "werkuwer" wrote: > > ternyata dari dulu itu 'dewa-dewa' sangat suka kalau dijamu dengan > darah dan daging yang dikurbankan. ndak tau apakah pengurbanan ini > khayalan manusia mabok pada waktu itu (di jaman kegelapan) ataukah > memang karena ada permintaan dari para dewa mereka itu. > > satu hal yang sering dipercayai orang di jaman kegelapan itu adalah > bahwa para dewa konon ingin menguji kecintaan manusia kepada mereka > dan untuk membuktikan kecintaan mereka itu, manusia diharuskan mau > menawarkan kurban kepada para dewa. kalau mereka mau mengerjakan > permintaan itu, kecintaan manusia baru diakui oleh para dewa. para > dewa ternyata ndak semahatahu yang manusia duga sehingga mereka hrs > menguji manusia dulu sebelum mereka mengetahui mutu dari manusia itu. > > http://en.wikipedia.org/wiki/Sacrifice > > dewa-dewa purba dan dewa-dewa moderen ternyata sama-sama haus darah > dan tak satupun vegetarian... > [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: NIKMATILAH KOPINYA ,... BUKAN CANGKIRNYA!
apakah ini maksudnya nikmatilah tubuhnya bukan pakaiannya? nikmatilah kepalanya bukan jilbabnya? hehehe...aya-aya wae...
[wanita-muslimah] NIKMATILAH KOPINYA ,... BUKAN CANGKIRNYA!
NIKMATILAH KOPINYA ,... BUKAN CANGKIRNYA! Sekelompok alumni University California of Bekeley yang telah mapan dalam karir masing-masing berkumpul dan mendatangi professor kampus mereka yang telah tua. Percakapan segera terjadi dan mengarah pada komplain tentang stess di pekerjaan dan kehidupan mereka. Profesor kemudian menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur dan kembali dengan poci besar berisi kopi dan cangkir berbagai jenis. Dari porselin, plastik, gelas, kristal, gelas biasa, beberapa diantara gelas mahal dan beberapa lainnya sangat indah. Dan mengatakan pada para mantan mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya. Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, professor itu mengatakan : "Jika kalian perhatikan, semua cangkir yang indah dan mahal telah diambil, yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan yang murah saja. Meskipun normal bagi kalian untuk mengingini hanya yang terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yang menjadi sumber masalah dan stress yang kalian alami." "Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi kualitas kopi. Dalam banyak kasus, itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan sebenarnya adalah kopi, bukanlah cangkirnya, namun kalian secara sadar mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai memperhatikan cangkir orang lain." "Sekarang perhatikan hal ini : Kehidupan bagai kopi, sedangkan pekerjaan, uang dan posisi dalam masyarakat adalah cangkirnya. Cangkir bagaikan alat untuk memegang dan mengisi kehidupan. Jenis cangkir yang kita miliki tidak mendefinisikan atau juga mengganti kualitas kehidupan yang kita hidupi. Seringkali, karena berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi yang Tuhan sediakan bagi kita." Tuhan memasak dan membuat kopi, bukan cangkirnya. Jadi nikmatilah kopinya, bukan cangkirnya. Sadarilah jika kehidupan anda itu lebih penting dibanding pekerjaan anda. Jika pekerjaan anda membatasi diri anda dan mengendalikan hidup anda, anda menjadi orang yang mudah diserang dan rapuh akibat perubahan keadaan. Pekerjaan akan datang dan pergi, namun itu seharusnya tidak merubah diri anda sebagai manusia. Pastikan anda membuat tabungan kesuksesan dalam kehidupan selain dari pekerjaan anda. http://big-sugeng.blogspot.com/ ___ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Membina Keluarga bahagia Yang islami
Membina Keluarga bahagia Yang islami Oleh: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA Pasangan ideal dari kata keluarga adalah bahagia, sehingga idiomnya menjadi keluarga bahagia. Maknanya, tujuan dari setiap orang yang membina rumah tangga adalah mencari kebahagiaan hidup. Hampir seluruh budaya bangsa menempatkan kehidupan keluarga sebagai ukuran kebahagiaan yang sebenarnya. Meski seseorang gagal karirnya di luar rumah, tetapi sukses membangun keluarga yang kokoh dan sejahtera, maka tetaplah ia dipandang sebagai orang yang sukses dan berbahagia. Sebaliknya orang yang sukses di luar rumah, tetapi keluarganya berantakan, maka ia tidak disebut orang yang beruntung, karena betapapun sukses diraih, tetapi kegagalan dalam rumah tangganya akan tercermin di wajahnya, tercermin pula pada pola hidupnya yang tidak bahagia. Hidup berkeluarga memang merupakan fitrah sosial manusia. Secara psikologis, kehidupan berkeluarga, baik bagi suami, isteri, anak-anak, cucu-cicit atau bahkan mertua merupakan pelabuhan perasaan, ; ketenteraman, kerinduan, keharuan, semangat dan pengorbanan,semuanya berlabuh di lembaga yang bernama keluarga. Sacara alamiah, ikatan kekeluargaan memiliki nilai kesucian, oleh karena itu bukan hanya di masyarakat tradisionil kesetiaan keluarga dipandang mulia, pada masyarakat liberalpun, kesetiaan keluarga masih menjadi nilai keindahan, meski persemayaman keindahan itu di alam bawah sadar. Dibalik budaya pergaulan bebas yang dinikmati masyarakat liberal, tetap saja diakui di alam bawah sadarnya kebenaran nilai kesetiaan dalam hidup berkeluarga. Menikah tidak terlalu sulit, tetapi membangun keluarga bahagia bukan sesuatu yang mudah. Pekerjaan membangun, pertama harus didahului dengan adanya gambar yang merupakan konsep dari bangunan yang diinginkan. Gambar bangunan (maket) bisa didiskusikan dan diubah sesuai dengan konsep fikiran yang akan dituangkan dalam wujud bangunan itu. Demikian juga membangun keluarga bahagia, terlebih dahulu orang harus memiliki konsep tentang keluarga bahagia. Banyak kriteria yang disusun orang untuk menggambarkan sebuah keluarga yang bahagia, bergantung ketinggian budaya masing-masing orang, misalnya paling rendah orang mengukur kebahagiaan keluarga dengan tercukupinya sandang, pangan dan papan. Bagi orang yang pendidikannya tinggi atau tingkat sosialnya tinggi, maka konsep sandang bukan sekedar pakaian penutup badan, tetapi juga simbol dari suatu makna. Demikian juga pangan bukan sekedar kenyang atau standar gizi, tetapi ada selera non gizi yang menjadi konsepnya. Demikian seterusnya tempat tinggal (papan) , kendaraan, perabotan bahkan hiasan, kesemuanya itu bagi orang tertentu mempunyai kandungan makna budaya. Secara sosiologis pesikologis, kehadiran anak dalam keluarga juga dipandang sebagai parameter kebahagiaan. Rumah tangga juga demikian, ada konsepnya, isteri bukan sekedar perempuan pasangan tempat tidur dan ibu yang melahirkan anak, suami bukan sekedar lelaki, tetapi ada konsep aktualisasi diri yang berdimensi horizontal dan vertikal. Orang bisa saja menunaikan hajat seksualnya di jalanan, dengan siapa saja, tetapi itu tidak identik dengan kebahagiaan. Hubungan seksual dengan perselingkuhan mungkin bisa memuaskan syahwat dan hawa nafsunya, tetapi tidak pernah melahirkan rasa ketenteraman, ketenangan dan kemantapan psikologis. Konsep keluarga bahagia yang Islami, biasanya disebut dengan istilah Keluarga Sakinah. Sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com Wassalam, agussyafii [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/