Re: [wanita-muslimah] ikhlas
maksudnya??? --- On Thu, 11/6/09, Uppie wrote: From: Uppie Subject: [wanita-muslimah] ikhlas To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Thursday, 11 June, 2009, 12:36 PM Ikhlas dalam menjalani hidup rumah tangga [Non-text portions of this message have been removed] Get your new Email address! Grab the Email name you've always wanted before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Emakku bukan Kartini
kisah nyatakah ck ck ck sangat mengharukan dan menyentuh bagi siapapun yang membacanya http://mioariefiansyah.wordpress.com/ --- On Tue, 21/4/09, Sutan Paruik Gadang wrote: From: Sutan Paruik Gadang Subject: [wanita-muslimah] Emakku bukan Kartini To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Tuesday, 21 April, 2009, 11:48 AM Emakku bukan Kartini. Dia hanya anak seorang petani kelapa. Istri seorang petani kelapa pula. Sampai akhir hayatnya dia buta huruf latin (bisa membaca huruf Arab). Dia tak sekolah bukan karena tak hendak. Dia tak sekolah karena berbagai kombinasi yang tak menguntungkannya. Suatu hari di kampung kedatangan ustaz dari desa lain. Ada pengajian kecil, mempelajari sifat dua puluh. Emak, ketika itu seorang gadis kecil, ingin ikut serta belajar. Tapi ia dihardik ayahnya. "Kau bukan anak perempuan yang patut untuk menjadi cendekia." Emak hanya bisa menangis. Tapi Emak tak pernah mengeluh. Pun ia tak melawan. Ia hanya menunggu datangnya sesuatu: Kebebasan. Yang ia tunggu itu datang kemudian, saat ia menikah. Ayah ketika itu adalah seorang buruh tani. Kerjanya memanjat kelapa milik orang, mengumpukannya ke suatu tempat hingga siap dijual. Ia sepertinya puas dengan upah yang dia terima. Tapi Emak tidak. Ia sudah melihat banyak kehidupan buruh tani. Sampai tua mereka tetap miskin. Maka ia paksa Ayah untuk pindah kampung. Hijrah. Ini adalah titik tolak baru dalam sejarah hidup Emak. Ia pindah ke kampung baru. Di kampung itu masih tersedia lahan yang bisa dibuka. Hanya perlu tenaga untuk menebang pohon. Bersama Ayah, dia memulai hidup pengantin barunya di sebuah gubuk, menumpang di tanah paman jauhnya. Salah satu tiang gubuk itu adalah batang bohon hidup. Berdinding dan beratap daun nipah, berlantai belahan kayu nibung. Dari gubuk itulah nasibnya ia ubah. *** Hari-hari selanjutnya adalah hari-hari kerja keras. Tak pernah Emak berfikir bahwa ia seorang perempuan, sehingga seharusnya beban kerjanya lebih ringan. Bersama Ayah ia mengayun kampak, menebang rimba untuk membuka lahan. Lahan itu kemudian menjadi ladang padi. Hasil panen padi adalah bekal makan selama setahun. Di lahan itu pula ia mulai menanam kelapa, membuat kebun. Emak bekerja keras, lebih keras dari orang lain. Sore hari saat orang sudah rapih reriungan dengan keluarga, ia baru pulang dari ladang. Di gubuknya ia masih harus masak untuk makan malam. Kerja keras itu berhasil. Bebeberapa tahun kemudian kelapanya sudah mulai menghasilkan. Tak banyak memang. Tapi setidaknya keluarga kami sudah punya masa depan. Seingatku ketika kemudian aku lahir sebagai anak ke delapan, keluarga kami bukan keluarga miskin buruh tani, tapi keluarga pemilik beberapa bidang kebun kelapa, meski bukan pula keluarga kaya. *** Emak ingin belajar. Ia tak mengeluh ketika niatnya dihalangi. Ia pun tak menangisi kesempatan yang berlalu namun tak pernah dapat ia raih. Tapi ia tahu cara mengubah nasibnya. "Mereka bisa menghalangiku untuk belajar. Tapi tak seorangpun bisa menghalangi anak-anakku. " begitu tekadnya. Saat abangku yang tertua memasuki usia sekolah, di kampung kami belum ada sekolah. Emak tak menyerah. Ia bersama ayah mengayuh sampan selama tiga hari. Tiga hari. Ke kampung pamannya, seorang lurah. Di situlah abangku dititipkan untuk bersekolah. Itulah mulanya, lalu kami semua kakak beradik bisa bersekolah. Sadar dengan tekad itu Ayah tergerak. Ia ajak orang kampung membangun sekolah. Ia datangkan guru dari kampung lain. Itulah sekolah yang kemudian mengubah nasib banyak orang di kampung kami. *** Tak cukup bertani, Emak berdagang untuk membiayai sekolah anak-anaknya. Dia beli pakaian, obat-obatan, apa saja yang laku dijual dari kota, ia jajakan berkeliling dari rumah ke rumah. Sambil belanja kebutuhan dagang ia bisa menengok anak-anaknya yang sekolah di kota. Di lain ketika Emak jadi perias pengantin. Berkeliling ke berbagai kampung, sambil tetap menjajakan dagangannya. Hingga akhirnya semua anaknya bisa sekolah tinggi. Di hari tuanya Emak bisa beristirahat. Kami yang sudah bekerja bisa memberi dia makan, mencukupi kebutuhannya. Saat aku lulus sarjana, Emak bilang, "Kau bekerjalah di sini, di dekat Emak." Aku menurut. Tapi aku juga masih ingin sekolah. Saat kesempatan itu datang, Emak keberatan. Dia ingin aku tetap di sisinya. "Sudah cukuplah kau sekolah. Kau sudah jadi sarjana." Aku bujuk Emak. "Mak. Ingat kan, dulu Emak bekerja mati-matian agar kami bisa sekolah. Sekarang ini saya dapat beasiswa. Artinya saya tidak perlu membayar untuk sekolah. Malah saya dibayar. Saya mengkhianati cita-cita Emak kalau saya tidak sekolah lagi." Akhirnya Emak mengalah, aku diijinkannya pergi. Aku berangkat sekolah ke Malaysia. Tapi saat aku di Jakarta aku dengar Emak pingsan di kamarku saat membersihkannya. Kepergianku begitu melukainya. Tapi Emak tak meratapi itu. Setelah aku, saudara-saudaraku yang lebih
[wanita-muslimah] [mohon komentarnya,kritik, saran, dan ilmu] terimakasih=)
http://mioariefiansyah.wordpress.com/2009/04/17/dosenku-yang-malang/ Dengan sombongnya dia melangkahkan kakinya menuju ruang eksekusi. Ya, aku menyebutnya begitu dan memang lebih pantas dibilang seperti itu ketimbang ruang belajar. Seperti biasa, kemeja hitam bermotif polkadot, kaca mata yang menandakan empunya sering membaca buku, serta absensi tak pernah lepas dari tangan dia. Ruang kelas hening, sunyi, dan senyap. Seperti predator yang sebentar lagi akan memangsa sekawanan tikus kecil yang tak berdaya. Diam berarti mati bila di sini. Sungguh aneh. Kita membayar kita memfasilitasi tapi kita yang tersakiti. Tanpa ucapan salam atau basa basi lainnya, si perfect man, begitu juga sebutannya, mulai meng-absen. “Lila, Sandi, Tari, Bagus, Melvi,,Johan,….” Si empunya menutup absen, melihat sekeliling ruangan dengan mata penuh keengganan dan kebencian. Sedangkan tikus-tikus kecil di sini, begitu mungkin dia melihatnya, hanya bisa tertunduk pasrah. ” Maaf Pak saya belum di absen,” Begitu protesku tiba-tiba. Dia membalikkan badan, setelah tadi menghadap papan tulis putih itu, entah apa yang akan dia tulis. ” Rangga Ardiansyah” begitu katanya, tanpa melihat absen pun sudah hafal rupanya, baguslah. ” Mahasiswa sok tahu dan sok pintar yang tidak tahu tata krama itu,” begitu lanjutnya. Heh….dia berkata seperti itu, seolah-olah dia adalah dewa kebenaran.. Bagiku dia tak lebih dari shinigami (dewa kematian) atau pembunuh berdarah dingin. Sejenak alam pikiranku pergi melayang menuju kejadian beberapa hari yang lalu, di mana saat itu terjadi pertengkaran hebat antara seorang mahasiswa yang dicap sok pintar dan sok tahu yaitu aku Rangga, dengan seorang dosen angkuh bernama Joni. Permasalahan yang sepele sebenarnya, yaitu masalah Laptop. ” Kalian itu mahasiswa apa? seharusnya masing-masing dari kalian memiliki laptop, bukannya seperti ini, saling bergantung. Mau jadi apa kalian bila laptop saja tak punya,” kata Dosen paruh baya itu dengan sombongnya. Lucu dan ingin ketawa begitulah pikirku saat itu. Sadar tidak kalau harga laptop itu mahal. Ya, mungkin bagi segolongan orang kaya yang menganggap uang seperti daun, laptop itu bak mainan anak-anak. Tapi bagi mahasiswa yang hanya memiliki semangat yang tinggi tanpa disertai kecukupan dana yang memadai, apakah sanggup. Bisa kuliah saja mungkin sebuah hadiah tak ternilai. Sedangkan orang ini, dengan santainya berbicara seenaknya. Ya itulah, kadang orang yang memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi, berbicara dan bertindak bodoh tanpa berpikir. “Maaf Pak, kami tidak bisa membeli laptop untuk saat ini, tapi kami akan mengupayakannya, mungkin pinjam kakak tingkat pada saat kuliah Bapak, Tidak semua mahasiswa di sini kaya dan mampu beli laptop, mohon kebijaksanaannya” begitu kataku. Itu saja. Wajar bukan. Namun si perfect man langsung tersinggung dengan jawaban itu. Mungkin bagi dia mahasiswa hanyalah sekumpulan manusia-manusia yang tidak boleh bicara di hadapannya. Heh…Robot Millenium. Dan ternyata kemarahannya itu berdampak hingga sekarang. Dengan sikapnya yang angkuh dan tanpa bertanya serta peduli, dia melanjutkan kuliah seperti biasanya. Aku….entah dianggap apa tadi. Mungkin kami memang tidak berjodoh, sebenarnya teman-temanku yang lain juga sama, eneg lihat kesombongan dia akan ilmunya. Tapi mereka tidak seberani aku. Biasalah, manusia-manusia yang takut akan risiko dan hanya mencari aman, heh…tidak punya prinsip. Ya, meski entah aku dianggap angin atau apa oleh dia, namun aku paksa tuk lewati mata kuliah ini hingga akhir tiba. Aku percaya, masih banyak pengajar lain yang tidak angkuh akan keilmuannya seperti dia ini. Kasihan sekali sebenarnya…. New Email names for you! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [mohon bantuannya] ttg petani dan kesejahteraannya
assalamu'alaikum mohon maaf sebelumnya, mengganggu saya ingin mengetahui pendapat Bpk/ Ibu/ Mbak/ dan Mas, bagaimana pendapat Bpk/ Ibu/ Mbak/ dan Mas tentang kondisi petani di Indonesia? (sekilas juga ndak apa2, mungkin yang orang kota asli belum melihat secara langsung di desa bagaimana) apakah pemerintah berperan secara maksimal dalam memakmurkan petani (dalam hal ini BULOG) saya sudah googling ttg teori2 dan artikel yang berhubungan dengan ini, sehingga saya di sini ingin mengetahui, pendapat pribadi teman2 (Bpk/ Ibu/ Mbak/ dan Mas) terimakasih sebelumnya mudah2an Allah membalasnya dan Insya Allah informasinya sangat bermanfaat bagi saya (dalam rangka menyelesaikan tugas) wassalamu'alaikum P.S: jawabannya japri ke email saya ya... Mio Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [sedikit coretan]bencana akhir2 ini
http://mioariefiansyah.wordpress.com/2009/04/08/hati-nuraniada-apa/ Hati….katanya kau yang paling mengerti isi hatikatanya kau yang merajai diri inikatanya kau selalu bicara jujurhatikenapa smua ini bisa terjadibertubi-tubi hujan tangis membahasi lautan manusia di ujung sanaberibu-ribu anak manusia kehilangan sanak saudaranyamengapamengapa mengapakau bilangjangan tanyakan mengapa hal ini bisa terjaditapi, bagaimana tanggung jawab kita selama inisehingga ini bisa terjadihatiapakah alam sudah murkahatibicaralahberi aku kunciYa Allah Ya Robbi yang menguasai isi Bumi dan seluruh dunia iniAdakah ini cobaanatau hukumanYa Allah Ya RobbiMaafkan hamba-Mu ini yang tak bisa mengertiTapi ku mohon Sudah cukup smua iniAmpuni kami Maafkan kami Ya RobbiP.S:(semoga saudara-saudara yang mengalami musibah akhir-akhir ini diberikan ketabahan dan kekuatan diri, karena kita tak pernah tahu kapan hal ini akan berakhir, atau mungkin ini hanya permulaan, mungkin kita sedang menunggu giliran, giliran sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi kepada kita, sekarang mereka yang bersedih, bisa jadi esok atau lusa kita yang kan mengalami, Hanya pada Allah kita kembali, Hanya Dia se-baik2nya pelindung diri) New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [cepet dibuka] terakhir terakhir terakhir lho
kritikan dari para ahli bisa dilayangkan di http://mioariefiansyah.wordpress.com/2009/04/08/cerbung%e2%80%a6%e2%80%9dbahagiamu-bahagiaku-bahagia-kita%e2%80%9d-akhir-lili/ makasih bimbingannya Lili, Kesepian di Tengah Keramaian…..Lili Sayang Lili Malang “Tapi kenapa Mas? Kenapa Mas masih berfikir ulang untuk menikahi aku? Kenapa?”, kataku pada laki-laki yang berada di hadapanku saat ini. Dia tak bisa berkata-kata. Hanya kulihat wajahnya yang pucat dan terus menunduk sedari tadi. Rasa sakit yang kini merasuki rongga dadaku semakin kuat dan tak mau menghilang. “Bukankah penghasilan Mas sudah lebih dari cukup untuk menikah dengan aku?”, itulah kataku waktu itu. Sejujurnya aku malu mengatakan ini pada laki-laki. Seperti tidak punya harga diri saja rasanya. Inginku seperti Lala yang tidak perlu susah-susah melakukan hal melakukan ini seperti ku. Lala, lala, setiap mengingatmu hatiku selalu sakit, walau kini kau telah menderita, namun aku belum puas, entah kenapa. “Menikah itu tidak cukup hanya bermodal uang banyak Li, itulah yang belum aku miliki, aku belum siap. Kamu bisa ngerti kan. Menikah itu penuh dengan konsekuensi yang harus kita hadapi, dan itu tidak mudah.” kata laki-laki itu. Dasar Pengecut. Batinku. Laki-laki memang selalu mencari pembenaran atas tindakan yang dilakukannya. Dulu kau bilang ingin mencari pekerjaan yang mapan dulu. Sekarang semua sudah kau dapatkan kau bilang juga masih belum siap. Alasan yang terkesan mengada-ada. Aku tidak sanggup kau gantung terus Mas, lebih baik kita putus. Itulah yang sebenarnya ingin aku katakan, namun rasa sayangku mencegahku tuk mengatakannya. “Baiklah, bila itu memang maumu”, kataku mengakhiri pembicaraan dengannya. Aku pun berlalu pergi dan tak peduli entah dia berfikir seperti apa. Lili Lili, bodoh sekali kamu. Kamu cantik, pintar, dan kaya. Apa yang kamu inginkan akan terwujud, tetapi mengapa untuk urusan semacam ini saja kamu harus bertekuk lutut dan merendahkan harga dirimu di depan laki-laki tak berguna itu. Mengapa kamu tak bisa lepas darinya Lili. Sisi hatiku mengatakan itu kepadaku, namun aku seperti tak mau mendengarkannya dan terus bertahan dengan cintaku pada laki-laki itu… Surat untuk Lala yang takkan Pernah Sampai Lala, mengapa ya kamu selalu setingkat lebih baik di atasku. Bahkan saat kamu menderita pun seperti sekarang, aku masih merasa kau lebih beruntung dibandingkan aku. Dari dulu La, dari dulu. Aku tak pernah bisa mengalahkanmu. Mengapa. Kamu dicintai oleh seseorang dengan begitu tulus dan sayang. Jika kamu tidak bodoh dan naif, mungkin kamu sudah bahagia sekarang dengan Mas Alvin. Kenapa La, kenapa aku tidak seberuntung kamu. Apa salahku?? Aku tidak kalah cantik dibandingkan kamu, bahkan aku lebih cantik. Gayamu yang terkesan kuno dan nggak ada modis-modisnya sungguh berbeda sekali denganku yang selalu memperhatikan penampilan. Bahkan kamu tak pernah berdandan La. Kamu hanya gadis lugu yang tertipu oleh kata-kataku hingga akhirnya Mas Alvin memutuskanmu. Namun, hingga detik ini aku masih merasa kamu lebih beruntung dibandingkan aku. Laki-laki memang aneh, ya seperti Mas Alvin. Dia mencintai wanita yang naif dan sederhana seperti Lala. Heeh…hidup ini kadang-kadang tak bisa dilogika. Kamu tidak sebanding denganku La, tapi mengapa kamu selalu lebih beruntung dibandingkan aku. Saat ini, saat kamu sedih dan terluka, seharusnya aku datang tuk memberikan semangat buatmu. Namun, aku tak mungkin melakukannya. Kau sudah tahu isi hatiku dan aku tak mungkin bisa berpura-pura lagi. Ini kenyataan, bukan sinetron atau film yang pada akhir episode keduabelah pihak yang bertikai berbaikan dan bersatu kembali. La, andai saja kau tahu selamanya aku akan terus menjadikanmu sebagai rival sejatiku dalam hal apapun, walau untuk itu akau harus kehilangan ketenangan hatiku, namun setidaknya aku ingin kau merasakan sedikit apa yang aku rasakan, yaitu ketidakbahagiaan. Aku bersumpah La…. P.S. Batin Aga (Lili, maafkan aku. Selama sifatmu yang pendengki itu belum berubah, aku tidak mungkin bisa menikahimu. Aku tidak pernah membayangkan istriku nanti menjadi sumber bencana bagi aku dan anak-anakku dengan sifat pendengkinya itu. Aku hanya ingin keluargaku nanti bahagia dunia akhirat, itu saja, dan itu tidak mungkin didapat bila hati penuh dengan racun sepertimu. Maaf Lili) New Email names for you! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
wanita-muslimah@yahoogroups.com
wih kok diskusi semakin memanas, saya pendatang baru jadi pengen ikut nimbrung salam kenal smuanya peace perbedaan itu indah eh.. jujur ya, saya pribadi nggak mau dipoligami dan gak mau diselingkuhi (jujur bgt n gak munafik nih). tapi. bila disuruh memilih diantara keduapilihan di atas, sy pro poligami (ini bukan berarti sy mau dipoligami lho inga' inga' tuing) coba kita bandingkan poliami n selingkuh (tentunya dengan kepala dingin ya biar gak emosi): poligami jelas resmi (halal) bukan zina sedangkan selingkuh jelas2 smua orang udah tau gimana, zina..dan zina ehm...dunia ini kadang tak harus sesuai dengn yg kita inginkan kok, yg namanya alam pikiran itu nggak bisa dikendalikan orang lain... misal: suaminya membayangkan wanita seksi yg bukan istrinya pd saat begituan sm istrinya, tp apakah suaminya tahu bahwa istrinya jg membayangkan laki2 lain yg lebih kekar selain suaminya? (nggak tau kan), ini aja udah zina htn yakin buanget sgl sesuatu pst dpt balasan termasuk zina ini so, meski sy nggak mau dipoligami, karena sy akan berupaya keras luar dalam biar suami tetep sayang (he he ibadah juga kan?), tapi sy tetep menganggap poligami (dinikahi secara sah hukum dan agama) lebih gentleman dibandingkan laki2 yg berkoar2 anti poligami tp selingkuh (berarti takut sama istrinya itu, nggak takut sama Yang Menciptakan Dia) dan jelas bgt gak gentleman, buat apa takut sama manusia... ya meskipun nggak bs dipungkiri, ada jg yg berpoligami bukan karena ingin menolong wanita yang nggak nikah2, tp hanya sekedar karena nafsu, mmg nggak ada yg sempurna kan?? gt aja mohon maaf ya peace http://mioariefiansyah.wordpress.com --- On Wed, 8/4/09, rama yanti wrote: From: rama yanti Subject: Re: Fw: Re: Bls: [wanita-muslimah] "Selingkuh Lebih Jahat dari Poligami" vs "Selingkuh & To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Wednesday, 8 April, 2009, 10:26 AM ki,.. yang anda harus pahami saya hanya ingin adil dunia ini. bisa anda bayangkan, ketika kasus eva maria dgn yahya zaini terjadi di saat bersamaan kasus Aa gym menjadi sorotan dan cacian, betapa tidak adil nya dunia,.. seorang yg menikah dgn baik2 (hingga saat ini baik2 saja, kan,..dan jangan menjadi seorang paranormal atau dukun menebak hati teh nini,..anda jelas tidak berbakat! ) dgn uang sendiri dan berusaha dari penghasilan sendiri itu, dan menikah dgn RESMI itu di caci oleh orang2 yg tidak adil melihat dunia. anda bisa bayangkan sebagai rakyat seharus nya kita marah besar terhadap kasus yahya zaini yg nota bene digaji dari rakyat itu menggunakan uang untuk rakyat berzina dan chek in foya2 dgn gaji rakyat! tapi apa tanggapan para aktivis perempuan??? saya perempuan, tapi hati saya harus berkata, ini tidak benar! di lihat dari kaca mata perempuan, apalagi wanita, ini tidak adil. dan ini bukan masalah ttg dukung atau pilih partai tertentu,..saya hanya mengemukakan keadilan,. anda bisa bayangkan seorang laki2 yg anti poligami, tapi di belakang dgn diam diam berzinah dan melakukan selingkuh di lokalisasi,. .. setelah bercumbu dgn yg bukan hak nya lalu pulang mencium kening sang istri tercinta dgn penuh kemunafikan, .. mengusap kepala anak nya setelah menyentuh tubuh yg bukan hak nya,... bukan kah ini yg terjadi selama ini, saya hanya membuka apa yg ada di lingkungan kita yg selama ini busuk! kenapa hanya poligami yg di angkat! kenapa ?? kenapa poligami di musuhi tapi selingkuh di buat subur ?? (dgn membiarkannya) sebagai wanita saya tidak mengerti dgn sang istri nya yahya zaini atau istri2 yg lain yg tetap saja mendukung sang suami yg jelas2 melakukan suatu perbuatan memalukan! bagi saya seorang lelaki yg poligami itu lebih gentle dari pada seorang laki2 yg selingkuh,.. .PENGECUT! Dia tidak mau terbuka dan tidak mau jujur pada diri nya dan sekeliling nya. dan sang istri hanya karna takut kehilangan yg selama ini di nikmati dgn segala yg sudah di miliki, lebih senang menerima dgn hati lapang sang SUAMI SELINGKUH dari pada SUAMI YG GENTLE POLIGAMI!!! lebih menerima penjelasan PENGECUT sang buaya darat,.."maaf saya KHILAF" Dari pada penjelasan GENTLE "saya ingin poligami bila di izinkan,..." ingat bila di izinkan..! phuii,.. sangat tidak masuk di akal!!! terlepas anda akan memilih apa nanti 9 april, saya hanya ingin coba lah bersikap objektif! melihat dgn jernih,... malah kita perempuan harus nya curiga sama pria yg berkoar anti poligami tapi di belakang pasangannya? ??? spt pria di forum ini?? who knows??? wassalam,..mudah2 memberi pemikiran,penceraha n.lalu pencerahan berubah jadi hidayah! mohon maaf bisa ade salah2 kate. --- On Sun, 4/5/09, ki_inyar wrote: From: ki_inyar Subject: Fw: Re: Bls: [wanita-muslimah] "Selingkuh Lebih Jahat dari Poligami" vs "Selingkuh & To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Sunday, April 5, 2009, 9:21 AM Rama, saya ti
[wanita-muslimah] [sejenak]Mengintip Kehidupan Si Tukang Intip
assalamu'alaikum lihat lebih lengkap dan memberikan masukan/tambahan yang tentunya berbagi ilmu dan dapat memberikan manfaat, di http://mioariefiansyah.wordpress.com/2009/04/02/mengintip-kehidupan-si-tukang-intip/ Diary si tukang “intip”Hidupnya tidak pernah tenang. Hatinya selalu merasa was-was. Pikirannya selalu dipenuhi beban-beban yang nggak penting. Setiap saat memikirkan hal-hal yang merugikan. Ehm…yang jelas prinsip hidupnya “senang bila lihat orang di sekitarnya susah dan susah bila lihat orang di sekitarnya seneng”.Si tukang intip, itulah namanya. Entah jenis kelaminnya apa juga tak jelas. Namun berdasarkan keterangan dari berbagai sumber, si tukang intip berjenis kelamin perempuan, tapi kadang juga bisa berubah menjadi laki-laki. Mm.Sebenarnya dia pintar, kaya, dan penuh pesona. Tuh kurang apalagi coba. Sempurna khan. Namun si tukang intip tak pernah merasa puas dengan kehidupannya.Setiap hari dia selalu sibuk. Sibuk menggunjing, sibuk mengurusi urusan orang lain, sibuk merencanakan sesuatu buat orang lain. Yang jelas dia termasuk tipe-tipe manusia yang “peduli” terhadap lingkungan sekitar.Berikut schedule si tukang intip minggu ini:Hari minggu è ke rumah Santi, katanya dia baru beli rumah baru, ya wajib dikontrol donk…masak tenang-tenang aja. Pengen tahu belinya itu pake duit nya sendiri atau ngutang atau apa…secara gitu lho suaminya khan Cuma karyawan biasa. Jangan-jangan punya tuyul, so wajib dikorek sampai dalam, sedalam-dalamnya….Hari senin-jumat è paginya kerja, itupun Cuma setor wajah doank, di tempat dia bekerja, mulai sibuk banget menyebarkan berita-berita terhangat, mulai dari yang sepele sampai yang berat-berat, tapi lebih banyak yang nggak penting-penting gitu deh…. Ehm, so orang –orang di kantor pada seneng banget, gak perlu lihat infotainment.Sorenya survey lapangan. Tugas kantorkah? Ternyata bukan. Si tukang intip sibuk mencari tahu informasi tentang orang-orang di sekitarnya, sampai lupa memikirkan diri sendiri. Nah, minggu ini dia mesti ke rumah Alfredo, katanya dia baru aja menikah, pengen tahu istrinya secantik apa dank kok bisa (ketemunya di mana, dipaksa atau nggak, kesambet apa, dsb).(ket: si tukang intip bisa berubah jadi pria atau wanita, tergantung situasi dan kondisi)Malam hari, dia sibuk memikirkan apa yang tidak dimilikinya…..Kenapa sih rumahku Cuma satu?Kenapa sih aku nggak jadi artis aja? Kenapa sih mobilku nggak ganti-ganti?Kenapa HP ku gitu2 aja?Kenapa si Dora bisa dapet suami yang baik dan cakep?Kenapa si Budi dapet istri yang baik hati, padahal dia dulu kan…..Kenapa sih aku nggak bisa keliling dunia?Kenapa sih aku Cuma gini-gini aja?Hari sabtunya, dia masih sibuk memikirkan tips dan trik jitu buat mewujudkan impiannya…yaitu…..dia sendiri juga nggak ngerti apa, masih pusing…..Intinya kehidupan si tukang intip tidak pernah bahagia walaupun bergelimang harta……Ehm….. Selalu merasa kurang….kurang….dan kurang….Tak pernah menikmati hidup ini……Sungguh kasihan ya……. New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Suara Hati Seorang Anak (Untuk Ibu yang Tak Pernah Punya Waktu Untukku)
komentarnya: terimakasih Terinspirasi dari salah seorang murid : Ibu hari ini aku menunggu kepulanganmu,tak bisakan kau sisakan waktu buatku, walau hanya sebentar saja? tidak bisa nak, hari ini Ibu mungkin pulang larut malam. ntar aja ya setelah ada waktu, bukankah ini semua buat kamu juga. begitulah katamu setiap waktu ibumengapa ibu tak pernah menghiraukan akukatamu kau ingin membahagiakan akuaku bahagia bila ada ibuaku bahagia bila ibu menemani akumobil, rumah, tabungan yang telah kau berikan padakusudah melebihi batassemua kebutuhan sudah kau penuhisekarang yang aku inginkan adalah ibu bersamakumendengarkan ceritaku Ibu, ada seorang laki-laki suka padakuakupun suka padanyanamun aku bingungkatanya kami tak boleh "bersama" sebelum menikahtapi semua teman-temanku melakukannya dan menganggapnya sebagai hal yang biasaku tanya padamu pun, Ibu tak pernah menghiraukannyamenganggap ini masalah sepeledan terus sibuk, hingga seolah-olah dunia ini hanya berisi itu dan itupadahal dunia ini penuh warna Ibu akhirnya aku melakukannyawalau akhirnya aku tahu itu salahnamun di saat ku mencari jati diri kau tak ada bersamakumaafkan aku Ibu, jika akhirnya aku membuat papa terkena serangan jantungaku hanyalah korban dari keegoisan ibu New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [mohon masukannya] karya saya
http://mioariefiansyah.wordpress.com/2009/03/23/cerbungbahagiamu-bahagiaku-bahagia-kita/ Episode Diary Diari LalaEntah kenapa keraguan itu masih saja terus merasuki jiwaku. Padahal tanggal pernikahan sudah ditentukan. Tiga bulan lagi aku akan menikah, memulai hidup baru dengan seseorang yang aku cintai. Harusnya aku bahagia, tapi entah kenapa bukannya bahagia tetapi ragu, keraguan yang tak tahu ujung pangkalnya. Apalagi kata Lili sahabatku pernikahanku ini dianggap tidak wajar di zaman sekarang.” Terlalu dini La, apa kamu nggak nyadar, kamu cantik dan pintar, masih banyak belahan bumi yang belum kamu kunjungi dan masih banyak rahasia Illahi yang belum kamu pelajari. Rugi banget kalau waktumu hanya dihabiskan untuk mengabdi kepada seseorang yang notabene baru kenal, ” Kata Lili beberapa hari yang lalu.” Tapi Li, aku nggak pernah berpikir seperti itu. Bukankah menikah itu dianjurkan untuk menghindari kemaksiatan. Aku juga masih bisa berkarya kok. Aku yakin suamiku nanti memberi izin asalkan untuk sesuatu yang baik,” jawabku dengan polosnya.” Iya La, tapi…..aduh…gimana ya menjelaskannya kepada orang yang lugu dan polos seperti kamu. Intinya menikah itu hanya dipergunakan laki-laki sebagai alat untuk berbuat semena-mena kepada wanita (istrinya), ya kalaupun mau menikah harusnya tidak sekarang, dimana energi masih melimpah ruah dan kita masih bisa melakukan apapun yang kita inginkan, ” kata Lili dengan penuh antusias.Aku tak tahu, mengapa ya di saat ingin melakukan sesuatu hati ini selalu ragu. Oh, my diary…apa yang harus aku lakukan… Diari LiliSebagai wanita tentu saja aku menginginkan pernikahan. Siapa sih yang nggak bahagia bila ada seorang lelaki yang dengan penuh keyakinan melamar kita dan menginginkan kita untuk menjadi istrinya. Seenak-enaknya tidak menikah masih enak menikah (lebih legal dan dilindungi hukum). Tak bisa aku pungkiri bahwa di sudut hatiku yang paling dalam aku iri banget dengan Lala. Betapa beruntungnya dia, tiga bulan lagi dia akan dipersunting oleh seorang laki-laki yang begitu mencintainya. Dia akan memasuki dunia baru. Sedangkan aku, status juga masih menggantung, entah sampai kapan…” Maaf Lili, bukannya aku nggak mau menikahimu, tapi kita harus realistis, hidup itu nggak mudah butuh biaya, dan kita juga masih muda masih banyak hal yang bisa kita lakukan. Justu karena aku sayang kamu, makanya aku nggak mau membelenggumu dalam sebuah institusi bernama pernikahan. Aku pengen kita benar-benar siap. Menikah itu tidak mudah.” Kata Mas Aga waktu itu saat aku tanya kapan hubungan kami diresmikan.Heran sekali aku, padahal usia Mas Aga dan Mas Alvin sama, 26 tahun, tapi mengapa mereka berdua memiliki pola pikir yang berbeda. Andai saja Mas Aga seperti Mas Alvin.Betapa beruntungnya engkau La tidak seperti diriku… Diari Lala Mengapa keraguan itu bertambah besar. Saat aku minta waktu pada Mas Alvin untuk memikirkan kembali keputusan menikah, dia malah marah besar. Telpon dibanting sepertinya. Kenapa dia tidak mengerti perasaanku sih. Ya jelas sebagai wanita aku cukup stres. Seharusnya dia lebih paham dan berpikir lebih moderat. Sungguh enak Lili, nampaknya Mas Aga cukup moderat dan tidak memaksa Lili untuk segera menikah dengannya. Dia masih diberi kebebasan untuk menikmati hari-harinya. Tidak seperti aku, kenapa sih Mas Alvin terus saja memaksaku untuk menikah. Apakah ini strategi laki-laki agar bisa menguasai wanita dengan dalih menikahinya padahal sebenarnya ingin menindasnya. Apa yang dikatakan Lili mungkin banyak benarnya, bahwa ketika sudah menikah seorang wanita tidak akan bisa berbuat apa-apa. Dia harus patuh dan tunduk kepada suaminya entah suka atau tidak. Sungguh menggenaskan sekali.Diary, menurutmu bagaimana…apa yang harus aku lakukan. Mas Alvin marah banget sama aku hari ini. Belum jadi suami aja sikapnya udah seperti itu, gimana jadi suami nanti…ngeselin banget…Li, aku pengen banget sepertimu yang bisa bebas pergi kemana-mana tanpa harus ada yang mengomel.” Lala, Mas seperti ini karena Mas sayang. Sebentar lagi kita juga akan menikah. Mas tidak mau terjadi sesuatu dengan kita. Kalau Lala mau ke luar kota, ntar ya nunggu mas. Jangankan ke luar kota, ke luar negeri juga nggak apa-apa kok, tapi please…sekarang jangan pergi jauh-jauh dulu dari rumah,” begitulah kata Mas Alvin ketika aku ingin pergi ke Bali menghadiri wisuda temanku. Padahal perginya juga nggak sendiri, sama teman-teman yang semuanya cewek. Itupun tidak boleh. Sekali lagi, belum jadi istrinya saja udah kayak gini, gimana nanti. Diari Lili, Segitu banget sih Mas Alvin sama Lala. Khawatir banget. Padahal perginya juga bareng-bareng nggak sendiri dan itupun cewek semua. Khawatir banget sama Lala. Belum jadi suaminya aja udah Care banget.Kenapa sih La kamu selalu membuat aku iri sama kamu. Tahu nggak, aku juga pengen diperhatikan oleh orang yang aku cintai, tapi sampai detik ini itu tidak pernah aku dapatkan. Kenapa sih selalu Lala Lala dan Lala. Aku sebel banget sama kamu La. Entah kenapa aku berharap agar pernikahanmu
[wanita-muslimah] [mohon komentarnya] terimakasih...terimakasih....
assalamu'alaikum mohon bimbingannya salam kenal mohon komentarnya http://mioariefiansyah.wordpress.com/2009/03/17/entahapajudulnya/ terimakasih wassalamu'alaikum mio sekilas: ” Maaf Mas Bintang, sepertinya hubungan ini tidak bisa dilanjutkan, Aku ingin kita putus ” kataku pada laki-laki yang selama empat tahun ini mengisi hari-hariku itu. ” Tapi kenapa Lan? Apa salah dan dosaku hingga kau tega memutuskan tali cinta kita ini “, jawab laki-laki itu dengan tatapan penuh keingintahuan. ” Aku tak bisa menjelaskannya, aku benar-benar tidak bisa…apa Mas bisa mengerti apa yang kurasakan?”, Meski sebenarnya aku ingin menjelaskan semuanya namun serasa ada yang menghalangi diri ini untuk berkata apa yang ada di dalam hati.. Sepi……sunyi…….Deras hujan yang turun semakin menambah suasana kala itu menjadi semakin dingin. Aku tidak akan pernah melupakan tatapan matanya waktu itu. Bintang Kejora namanya, seseorang yang mampu meluluhkan kebekuan yang ada di dalam hatiku. Seseorang yang selalu ada ketika aku membutuhkannya. Seseorang yang mengajarkan aku apa itu cinta walau tidak dengan kata-kata. Semenjak bertemu dengan dia hidupku menjadi penuh warna. Hari-hari yang aku lalui benar-benar terasa bernuansa cinta. Dimana-mana ada cinta…Di setiap gang rumahku yang sempit dan bau pun terdapat cinta, di daerah perkampungan kumuh yang aku huni itu terdapat sejuta cinta, di jalan, di tempat aku menimba ilmu, semuanya bertebaran cinta…cinta dan cinta…..Namun, saat cinta itu sudah mendoktrinku aku untuk terus memujanya, di saat itulah aku harus memutuskannya…….. Ya, setelah empat tahun aku dan Mas Bintang menjalin kasih dan selama empat tahun itu pula tak pernah ada masalah yang membuat rasa cintaku berkurang padanya, di saat itulah aku harus memutuskannya…..Ya, tepat di akhir tahun 2006…Ironis memang tapi itulah kenyataannya…. (kelanjutannya di blog saya) mohon komentarnya dari senior2 terimakasih Get your new Email address! Grab the Email name you've always wanted before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Sempurna Itu Membosankan.
iya memang.begitulah...menikah penuh dengan warna seperti masakan penuh cita rasa bukunya bagus kok, saya sudah mbaca n keren banget999, apalagi buat pasangan muda seperti saya...cocok New Email names for you! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [makasih moderator]milist baru, gabung yuk
assalamu'alaikum gabung yuk di milist baru... buat ibu2 muda, mbak2 yang mau menikah, ibu2 yang sudah tidak muda lagi juga nggak apa2=), mari para senior-senior saling berbagi ilmunya agar bermanfaat di http://groups.yahoo.com/group/serbaserbipernikahandini/ syukron wassalamu'alaikum mudah2an ilmu yang dibagi2kan bermanfaat amin99 New Email names for you! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]