Re: @ masarcon ... Re: [wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan
Tusam wrote ===> oiya mbak sriwening, emg Tuhan memberikan adzab pada umatnya kalau umat itu sudah mensosialisasikan 'dosa2nya' ya? hmm.. sejak kapan Tuhan cuti dari sifat Maha Mengetahui-Nya? === Kenapa pendapat saya diartikan seperti yang mbak/om tusam tulis diatas?tp yang pasti sosialisasi kaum homoseks dijaman N. Luth telah berhasil menjadikan penduduk kota Sodom mayoritas menjadi homo & lesbi padahal tidak kurang2nya N. Luth mendakwahi mereka agar kembali kejalan yang bener..tp karena mereka menolak dakwah itu dan tetap milih jadi homo & lesbi maka Allah mengazab mereka...jadi azabnya datang bukan karena mereka mensosialisasikan dosa2 merekabegichuuu. tusam ibarra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Yang pasti jgn melihat sbuah kasus dari satu sudut pandang. mungkin mbak2 dan mas2 disini hanya ber ASUMSI atas pola hidup atau pribadi komunitas homoseksual, TANPA merangkai banyak hal yang justru sifatnya urgent untuk mjd pertimbangan analisa kasus. contohnya homoseksual atau lesbian yang menikah dan berkeluarga dengan seorang hetero, itu bisa dimungkinkan karena 'pengorbanan' thdp keluarga yang menginginkan hidup mrk 'lurus2 aja' sementara mereka rela 'menyembunyikan' identitas pribadinya selaku homoseksual atau lesbian. atau kalaupun menikah dan berkeluarga serta memiliki anak keturunan, apakah kita punya hak justifikasi bahwa mereka juga akan menerapkan 'selera seks' / orientasi seks mrk pada anak keturunannya? ada yg bisa jamin itu? gak kan?. lagi2 kita harus melihat dari sudut pandang masing2 personal homoseksual itu. toh, zaman skrg seorang homoseks atau lesbian banyak dan bahkan mungkin keseluruhan memahami betul tentang HAK PRIBADI, jadi mereka tentu belajar dari pengalaman sendiri bahwa sebuah hak yang di paksakan adalah 'pemerkosaan' atas pribadi itu sendiri. singkatnya mereka tentu membebaskan anak keturunannya utk memilih orientasi seksnya sendiri. banyak jalan dan cara menuju roma tho? dg pengajaran dan pola pikir terbuka pd anak2nya! oiya mbak sriwening, emg Tuhan memberikan adzab pada umatnya kalau umat itu sudah mensosialisasikan 'dosa2nya' ya? hmm.. sejak kapan Tuhan cuti dari sifat Maha Mengetahui-Nya? -tusam ibarra- Donnie <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Homoseks berkeluarga justru karena mereka ingin menghindari stigma. Bukan masalah karena ingin berkeluarga seperti keluarga heteroseksual. Kalaupun mereka ingin berkeluarga, mereka ingin agar ada hak untuk berkeluarga dengan pasangan homosexnya. regards, Donnie On Apr 16, 2008, at 8:39 PM, prie tea wrote: > tuuuh masarcon > homoseks berkeluarga itu memungkinkan kok > bukan cuma brokeback mountain aja... > tinggal datanya aja, data orang berkeluarga yg mo > ngaku gay hehehehee > > peacee peacee... > > mprie > > --- Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Jujur .. saya bingung dengan istilah sosialisasi > > yang mbak Ning pakai. > > Apa konotasinya kayak sosialisasi undang2 gitu??? > > Atau semacem kampanye dalam pilkada itu??? > > Sejauh yg saya tahu hanya sebuah deklarasi, > > sekaligus tuntutan hak > > agar mereka tidak mendapat perlakuan diskriminatif. > > > > Para homoseks juga berkeluarga??? Sangat mungkin. > > Tapi masalahnya > > adakah data berapa persen homoseks yang > > berkeluarga??? > > > > Trus .. apa motivasi mereka berkeluarga? apa sama > > dengan yang Mbak > > Ning katakan itu: "supaya punya anak2 sebagai > > penerus kehidupan > > bangsanya". > > Atas dasar apa Mbak berpendapat demikian? > > > > Plis ... deh :-) > > > > Salam > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening > > herpribadi > > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > Mbak Mia & Pak Syafei > > > Antara homoseksualnya - include lesbi sich - > > kaum Luth dengan > > jaman sekarang jelas ada persamaan dan ada juga > > perbedaannya. > > Persamaannya : 1. homoseks sebagai suatu perbuatan > > person per person > > jelas suatu penyimpangan, dan saya yakin hal itu > > disadari oleh para > > pelakunya baik itu kaum Luth ataupun pelaku dijaman > > sekarang. 2. Para > > homoseks ini - baik kaum Luth dan jaman sekarang - > > sama2 aktif > > men-sosialisasikan ke-homoseksual-annya kapada > > anggota masyarakat > > lainnya dengan dalih macam..mulai dari HAM, > > kebebasan berekspresi, > > demokrasi dll lah..pokoknya yang senada dan seirama > > seperti itu...3. > > Para homoseks ini juga berkeluarga - jadi beseks > > gituuu - supaya punya > > anak2 sebagai penerus kehidupan bangsanyagila > > apa!!! kalau mereka > > ngga saling berkeluarga iya kan...hehehe. > > > > > > Nah perbedaan homoseks antara kaum Luth dan > > jaman sekarang cuma > > satu doank...para homoseks kaum Luth telah berhasil > > men-sosialisasikan > > kehomoseksualan dari yang awalnya cuma segelintir > > orang menjadi hampir > > semua penduduknya jadi homo & lesbi sehingga mereka > > semuanya diazab > > Allah sedangkan para homoseks jaman sekarang > > belum/tidak berhasil > > men-sosialisasikan ke homoseks
Re: @ masarcon ... Re: [wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan
Yang pasti jgn melihat sbuah kasus dari satu sudut pandang. mungkin mbak2 dan mas2 disini hanya ber ASUMSI atas pola hidup atau pribadi komunitas homoseksual, TANPA merangkai banyak hal yang justru sifatnya urgent untuk mjd pertimbangan analisa kasus. contohnya homoseksual atau lesbian yang menikah dan berkeluarga dengan seorang hetero, itu bisa dimungkinkan karena 'pengorbanan' thdp keluarga yang menginginkan hidup mrk 'lurus2 aja' sementara mereka rela 'menyembunyikan' identitas pribadinya selaku homoseksual atau lesbian. atau kalaupun menikah dan berkeluarga serta memiliki anak keturunan, apakah kita punya hak justifikasi bahwa mereka juga akan menerapkan 'selera seks' / orientasi seks mrk pada anak keturunannya? ada yg bisa jamin itu? gak kan?. lagi2 kita harus melihat dari sudut pandang masing2 personal homoseksual itu. toh, zaman skrg seorang homoseks atau lesbian banyak dan bahkan mungkin keseluruhan memahami betul tentang HAK PRIBADI, jadi mereka tentu belajar dari pengalaman sendiri bahwa sebuah hak yang di paksakan adalah 'pemerkosaan' atas pribadi itu sendiri. singkatnya mereka tentu membebaskan anak keturunannya utk memilih orientasi seksnya sendiri. banyak jalan dan cara menuju roma tho? dg pengajaran dan pola pikir terbuka pd anak2nya! oiya mbak sriwening, emg Tuhan memberikan adzab pada umatnya kalau umat itu sudah mensosialisasikan 'dosa2nya' ya? hmm.. sejak kapan Tuhan cuti dari sifat Maha Mengetahui-Nya? -tusam ibarra- Donnie <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Homoseks berkeluarga justru karena mereka ingin menghindari stigma. Bukan masalah karena ingin berkeluarga seperti keluarga heteroseksual. Kalaupun mereka ingin berkeluarga, mereka ingin agar ada hak untuk berkeluarga dengan pasangan homosexnya. regards, Donnie On Apr 16, 2008, at 8:39 PM, prie tea wrote: > tuuuh masarcon > homoseks berkeluarga itu memungkinkan kok > bukan cuma brokeback mountain aja... > tinggal datanya aja, data orang berkeluarga yg mo > ngaku gay hehehehee > > peacee peacee... > > mprie > > --- Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Jujur .. saya bingung dengan istilah sosialisasi > > yang mbak Ning pakai. > > Apa konotasinya kayak sosialisasi undang2 gitu??? > > Atau semacem kampanye dalam pilkada itu??? > > Sejauh yg saya tahu hanya sebuah deklarasi, > > sekaligus tuntutan hak > > agar mereka tidak mendapat perlakuan diskriminatif. > > > > Para homoseks juga berkeluarga??? Sangat mungkin. > > Tapi masalahnya > > adakah data berapa persen homoseks yang > > berkeluarga??? > > > > Trus .. apa motivasi mereka berkeluarga? apa sama > > dengan yang Mbak > > Ning katakan itu: "supaya punya anak2 sebagai > > penerus kehidupan > > bangsanya". > > Atas dasar apa Mbak berpendapat demikian? > > > > Plis ... deh :-) > > > > Salam > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening > > herpribadi > > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > Mbak Mia & Pak Syafei > > > Antara homoseksualnya - include lesbi sich - > > kaum Luth dengan > > jaman sekarang jelas ada persamaan dan ada juga > > perbedaannya. > > Persamaannya : 1. homoseks sebagai suatu perbuatan > > person per person > > jelas suatu penyimpangan, dan saya yakin hal itu > > disadari oleh para > > pelakunya baik itu kaum Luth ataupun pelaku dijaman > > sekarang. 2. Para > > homoseks ini - baik kaum Luth dan jaman sekarang - > > sama2 aktif > > men-sosialisasikan ke-homoseksual-annya kapada > > anggota masyarakat > > lainnya dengan dalih macam..mulai dari HAM, > > kebebasan berekspresi, > > demokrasi dll lah..pokoknya yang senada dan seirama > > seperti itu...3. > > Para homoseks ini juga berkeluarga - jadi beseks > > gituuu - supaya punya > > anak2 sebagai penerus kehidupan bangsanyagila > > apa!!! kalau mereka > > ngga saling berkeluarga iya kan...hehehe. > > > > > > Nah perbedaan homoseks antara kaum Luth dan > > jaman sekarang cuma > > satu doank...para homoseks kaum Luth telah berhasil > > men-sosialisasikan > > kehomoseksualan dari yang awalnya cuma segelintir > > orang menjadi hampir > > semua penduduknya jadi homo & lesbi sehingga mereka > > semuanya diazab > > Allah sedangkan para homoseks jaman sekarang > > belum/tidak berhasil > > men-sosialisasikan ke homoseksualannya...mudah2an > > para homoseks > > sekarang ini insyaf karena dah ada contoh terdahulu > > mereka.jadi > > pak Syafei syah2 aja yach kalau men-judge mereka > > dengan kisah kaum > > Luth...karena relevansi utama kisah kaum Luth bukan > > pada homoseks > > sebagai gaya hidup tapi pada perlilaku yang > > menimpang person per > > personmaklumlah walaupun ini bukan katagori > > penyakit tapi yang > > pasti bisa ditularkan kepada anggota masyarakat > > lainnyagitu aja > > dulu deh > > > > > > > > > Mia <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Maksudnya Pak Pei, dikondisikan > > masyarakat pada waktu itu > > gaya > > > hidupnya berprilaku homoseks dan memaksa orang > > lain untuk berprilaku > > > yang sama? Seperti co
Re: @ masarcon ... Re: [wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan
naaah t. begitu lhooo masarcon, biasalah kalo orang menghindari persualan demi kedamaian kalo ga ada konflik batin gitu brokeback mountain ga akan difilemin peacee peacee mprie - Original Message From: Donnie <[EMAIL PROTECTED]> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, April 17, 2008 11:00:57 AM Subject: Re: @ masarcon ... Re: [wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan Homoseks berkeluarga justru karena mereka ingin menghindari stigma. Bukan masalah karena ingin berkeluarga seperti keluarga heteroseksual. Kalaupun mereka ingin berkeluarga, mereka ingin agar ada hak untuk berkeluarga dengan pasangan homosexnya. regards, Donnie On Apr 16, 2008, at 8:39 PM, prie tea wrote: > tuuuh masarcon > homoseks berkeluarga itu memungkinkan kok > bukan cuma brokeback mountain aja... > tinggal datanya aja, data orang berkeluarga yg mo > ngaku gay hehehehee > > peacee peacee... > > mprie > > --- Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: > > > Jujur .. saya bingung dengan istilah sosialisasi > > yang mbak Ning pakai. > > Apa konotasinya kayak sosialisasi undang2 gitu??? > > Atau semacem kampanye dalam pilkada itu??? > > Sejauh yg saya tahu hanya sebuah deklarasi, > > sekaligus tuntutan hak > > agar mereka tidak mendapat perlakuan diskriminatif. > > > > Para homoseks juga berkeluarga? ?? Sangat mungkin. > > Tapi masalahnya > > adakah data berapa persen homoseks yang > > berkeluarga? ?? > > > > Trus .. apa motivasi mereka berkeluarga? apa sama > > dengan yang Mbak > > Ning katakan itu: "supaya punya anak2 sebagai > > penerus kehidupan > > bangsanya". > > Atas dasar apa Mbak berpendapat demikian? > > > > Plis ... deh :-) > > > > Salam > > > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, sriwening > > herpribadi > > wrote: > > > > > > Mbak Mia & Pak Syafei > > > Antara homoseksualnya - include lesbi sich - > > kaum Luth dengan > > jaman sekarang jelas ada persamaan dan ada juga > > perbedaannya. > > Persamaannya : 1. homoseks sebagai suatu perbuatan > > person per person > > jelas suatu penyimpangan, dan saya yakin hal itu > > disadari oleh para > > pelakunya baik itu kaum Luth ataupun pelaku dijaman > > sekarang. 2. Para > > homoseks ini - baik kaum Luth dan jaman sekarang - > > sama2 aktif > > men-sosialisasikan ke-homoseksual- annya kapada > > anggota masyarakat > > lainnya dengan dalih macam..mulai dari HAM, > > kebebasan berekspresi, > > demokrasi dll lah..pokoknya yang senada dan seirama > > seperti itu...3. > > Para homoseks ini juga berkeluarga - jadi beseks > > gituuu - supaya punya > > anak2 sebagai penerus kehidupan bangsanya... .gila > > apa!!! kalau mereka > > ngga saling berkeluarga iya kan...hehehe. > > > > > > Nah perbedaan homoseks antara kaum Luth dan > > jaman sekarang cuma > > satu doank...para homoseks kaum Luth telah berhasil > > men-sosialisasikan > > kehomoseksualan dari yang awalnya cuma segelintir > > orang menjadi hampir > > semua penduduknya jadi homo & lesbi sehingga mereka > > semuanya diazab > > Allah sedangkan para homoseks jaman sekarang > > belum/tidak berhasil > > men-sosialisasikan ke homoseksualannya. ..mudah2an > > para homoseks > > sekarang ini insyaf karena dah ada contoh terdahulu > > mereka.jadi > > pak Syafei syah2 aja yach kalau men-judge mereka > > dengan kisah kaum > > Luth...karena relevansi utama kisah kaum Luth bukan > > pada homoseks > > sebagai gaya hidup tapi pada perlilaku yang > > menimpang person per > > personmaklumlah walaupun ini bukan katagori > > penyakit tapi yang > > pasti bisa ditularkan kepada anggota masyarakat > > lainnyagitu aja > > dulu deh > > > > > > > > > Mia <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Maksudnya Pak Pei, dikondisikan > > masyarakat pada waktu itu > > gaya > > > hidupnya berprilaku homoseks dan memaksa orang > > lain untuk berprilaku > > > yang sama? Seperti contohnya di ayat itu n. Luth > > ngomelin > > > tetangga2nya karena maksa tamu2 N. Luth untuk > > melakukan seks sejenis, > > > padahal mereka nggak suka? Mohon klarifikasi. > > > > > > Pemahaman yang menarik. yaitu prilaku seks > > sejenis, yang dipaksakan > > > ke semua orang termasuk tamu2nya, gitu kan? > > Makanya kemudian Luth > > > berdoa untuk azab. > > > > > > sal
Re: @ masarcon ... Re: [wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan
Homoseks berkeluarga justru karena mereka ingin menghindari stigma. Bukan masalah karena ingin berkeluarga seperti keluarga heteroseksual. Kalaupun mereka ingin berkeluarga, mereka ingin agar ada hak untuk berkeluarga dengan pasangan homosexnya. regards, Donnie On Apr 16, 2008, at 8:39 PM, prie tea wrote: > tuuuh masarcon > homoseks berkeluarga itu memungkinkan kok > bukan cuma brokeback mountain aja... > tinggal datanya aja, data orang berkeluarga yg mo > ngaku gay hehehehee > > peacee peacee... > > mprie > > --- Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Jujur .. saya bingung dengan istilah sosialisasi > > yang mbak Ning pakai. > > Apa konotasinya kayak sosialisasi undang2 gitu??? > > Atau semacem kampanye dalam pilkada itu??? > > Sejauh yg saya tahu hanya sebuah deklarasi, > > sekaligus tuntutan hak > > agar mereka tidak mendapat perlakuan diskriminatif. > > > > Para homoseks juga berkeluarga??? Sangat mungkin. > > Tapi masalahnya > > adakah data berapa persen homoseks yang > > berkeluarga??? > > > > Trus .. apa motivasi mereka berkeluarga? apa sama > > dengan yang Mbak > > Ning katakan itu: "supaya punya anak2 sebagai > > penerus kehidupan > > bangsanya". > > Atas dasar apa Mbak berpendapat demikian? > > > > Plis ... deh :-) > > > > Salam > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening > > herpribadi > > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > Mbak Mia & Pak Syafei > > > Antara homoseksualnya - include lesbi sich - > > kaum Luth dengan > > jaman sekarang jelas ada persamaan dan ada juga > > perbedaannya. > > Persamaannya : 1. homoseks sebagai suatu perbuatan > > person per person > > jelas suatu penyimpangan, dan saya yakin hal itu > > disadari oleh para > > pelakunya baik itu kaum Luth ataupun pelaku dijaman > > sekarang. 2. Para > > homoseks ini - baik kaum Luth dan jaman sekarang - > > sama2 aktif > > men-sosialisasikan ke-homoseksual-annya kapada > > anggota masyarakat > > lainnya dengan dalih macam..mulai dari HAM, > > kebebasan berekspresi, > > demokrasi dll lah..pokoknya yang senada dan seirama > > seperti itu...3. > > Para homoseks ini juga berkeluarga - jadi beseks > > gituuu - supaya punya > > anak2 sebagai penerus kehidupan bangsanyagila > > apa!!! kalau mereka > > ngga saling berkeluarga iya kan...hehehe. > > > > > > Nah perbedaan homoseks antara kaum Luth dan > > jaman sekarang cuma > > satu doank...para homoseks kaum Luth telah berhasil > > men-sosialisasikan > > kehomoseksualan dari yang awalnya cuma segelintir > > orang menjadi hampir > > semua penduduknya jadi homo & lesbi sehingga mereka > > semuanya diazab > > Allah sedangkan para homoseks jaman sekarang > > belum/tidak berhasil > > men-sosialisasikan ke homoseksualannya...mudah2an > > para homoseks > > sekarang ini insyaf karena dah ada contoh terdahulu > > mereka.jadi > > pak Syafei syah2 aja yach kalau men-judge mereka > > dengan kisah kaum > > Luth...karena relevansi utama kisah kaum Luth bukan > > pada homoseks > > sebagai gaya hidup tapi pada perlilaku yang > > menimpang person per > > personmaklumlah walaupun ini bukan katagori > > penyakit tapi yang > > pasti bisa ditularkan kepada anggota masyarakat > > lainnyagitu aja > > dulu deh > > > > > > > > > Mia <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Maksudnya Pak Pei, dikondisikan > > masyarakat pada waktu itu > > gaya > > > hidupnya berprilaku homoseks dan memaksa orang > > lain untuk berprilaku > > > yang sama? Seperti contohnya di ayat itu n. Luth > > ngomelin > > > tetangga2nya karena maksa tamu2 N. Luth untuk > > melakukan seks sejenis, > > > padahal mereka nggak suka? Mohon klarifikasi. > > > > > > Pemahaman yang menarik. yaitu prilaku seks > > sejenis, yang dipaksakan > > > ke semua orang termasuk tamu2nya, gitu kan? > > Makanya kemudian Luth > > > berdoa untuk azab. > > > > > > salam > > > Mia > > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad > > Syafei" > > > wrote: > > > > > > > > Saya hampir selalu mendapati argumen untuk > > men-judge homoseksual > > > > berlandaskan pada kisah Nabi Luth .. > > > > > > > > Padahal, ada perbedaan corak homoseksual pada > > kisah Luth tsb. dengan > > > > kecenderungan dewasa ini. Pada kisah Luth, > > homoseksual pada masa itu > > > > bukan sebuah "penyimpangan" dari kondisi umum, > > tapi dikondisikan > > > oleh > > > > masyarakat pada waktu itu (social > > engineering???) sebagai perilaku > > > > seksual yg dominan/utama. (Setidaknya begitu yg > > bisa ditangkap dari > > > > kisah umat jaman Nabi Luth, mengingat tidak ada > > referensi yg benar2 > > > > valid). > > > > > > > > Sebaliknya homoseksual pada dewasa ini merupakan > > > > > bentuk "penyimpangan" > > > > dari perilaku seksual yg umum/dominan: > > heteroseksual. Jadi, kutukan > > > > pada kisah umat Nabi Luth tidak bisa diterapkan > > begitu saja pada > > > para > > > > pelaku homoseksual dewasa ini. > > > > > > > > > > > > Salam > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > - > > > Be
@ masarcon ... Re: [wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan
tuuuh masarcon homoseks berkeluarga itu memungkinkan kok bukan cuma brokeback mountain aja... tinggal datanya aja, data orang berkeluarga yg mo ngaku gay hehehehee peacee peacee... mprie --- Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Jujur .. saya bingung dengan istilah sosialisasi > yang mbak Ning pakai. > Apa konotasinya kayak sosialisasi undang2 gitu??? > Atau semacem kampanye dalam pilkada itu??? > Sejauh yg saya tahu hanya sebuah deklarasi, > sekaligus tuntutan hak > agar mereka tidak mendapat perlakuan diskriminatif. > > Para homoseks juga berkeluarga??? Sangat mungkin. > Tapi masalahnya > adakah data berapa persen homoseks yang > berkeluarga??? > > Trus .. apa motivasi mereka berkeluarga? apa sama > dengan yang Mbak > Ning katakan itu: "supaya punya anak2 sebagai > penerus kehidupan > bangsanya". > Atas dasar apa Mbak berpendapat demikian? > > Plis ... deh :-) > > Salam > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening > herpribadi > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Mbak Mia & Pak Syafei > > Antara homoseksualnya - include lesbi sich - > kaum Luth dengan > jaman sekarang jelas ada persamaan dan ada juga > perbedaannya. > Persamaannya : 1. homoseks sebagai suatu perbuatan > person per person > jelas suatu penyimpangan, dan saya yakin hal itu > disadari oleh para > pelakunya baik itu kaum Luth ataupun pelaku dijaman > sekarang. 2. Para > homoseks ini - baik kaum Luth dan jaman sekarang - > sama2 aktif > men-sosialisasikan ke-homoseksual-annya kapada > anggota masyarakat > lainnya dengan dalih macam..mulai dari HAM, > kebebasan berekspresi, > demokrasi dll lah..pokoknya yang senada dan seirama > seperti itu...3. > Para homoseks ini juga berkeluarga - jadi beseks > gituuu - supaya punya > anak2 sebagai penerus kehidupan bangsanyagila > apa!!! kalau mereka > ngga saling berkeluarga iya kan...hehehe. > > > > Nah perbedaan homoseks antara kaum Luth dan > jaman sekarang cuma > satu doank...para homoseks kaum Luth telah berhasil > men-sosialisasikan > kehomoseksualan dari yang awalnya cuma segelintir > orang menjadi hampir > semua penduduknya jadi homo & lesbi sehingga mereka > semuanya diazab > Allah sedangkan para homoseks jaman sekarang > belum/tidak berhasil > men-sosialisasikan ke homoseksualannya...mudah2an > para homoseks > sekarang ini insyaf karena dah ada contoh terdahulu > mereka.jadi > pak Syafei syah2 aja yach kalau men-judge mereka > dengan kisah kaum > Luth...karena relevansi utama kisah kaum Luth bukan > pada homoseks > sebagai gaya hidup tapi pada perlilaku yang > menimpang person per > personmaklumlah walaupun ini bukan katagori > penyakit tapi yang > pasti bisa ditularkan kepada anggota masyarakat > lainnyagitu aja > dulu deh > > > > > > Mia <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Maksudnya Pak Pei, dikondisikan > masyarakat pada waktu itu > gaya > > hidupnya berprilaku homoseks dan memaksa orang > lain untuk berprilaku > > yang sama? Seperti contohnya di ayat itu n. Luth > ngomelin > > tetangga2nya karena maksa tamu2 N. Luth untuk > melakukan seks sejenis, > > padahal mereka nggak suka? Mohon klarifikasi. > > > > Pemahaman yang menarik. yaitu prilaku seks > sejenis, yang dipaksakan > > ke semua orang termasuk tamu2nya, gitu kan? > Makanya kemudian Luth > > berdoa untuk azab. > > > > salam > > Mia > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad > Syafei" > > wrote: > > > > > > Saya hampir selalu mendapati argumen untuk > men-judge homoseksual > > > berlandaskan pada kisah Nabi Luth .. > > > > > > Padahal, ada perbedaan corak homoseksual pada > kisah Luth tsb. dengan > > > kecenderungan dewasa ini. Pada kisah Luth, > homoseksual pada masa itu > > > bukan sebuah "penyimpangan" dari kondisi umum, > tapi dikondisikan > > oleh > > > masyarakat pada waktu itu (social > engineering???) sebagai perilaku > > > seksual yg dominan/utama. (Setidaknya begitu yg > bisa ditangkap dari > > > kisah umat jaman Nabi Luth, mengingat tidak ada > referensi yg benar2 > > > valid). > > > > > > Sebaliknya homoseksual pada dewasa ini merupakan > > > bentuk "penyimpangan" > > > dari perilaku seksual yg umum/dominan: > heteroseksual. Jadi, kutukan > > > pada kisah umat Nabi Luth tidak bisa diterapkan > begitu saja pada > > para > > > pelaku homoseksual dewasa ini. > > > > > > > > > Salam > > > > > > > > > > > > > > - > > Be a better friend, newshound, and know-it-all > with Yahoo! Mobile. > Try it now. > > > > [Non-text portions of this message have been > removed] > > > > > Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ