@ mbak mei... Re: [wanita-muslimah] Politik di Balik Kecantikan Miss USA Miss Universe

2010-05-24 Terurut Topik akmal n. basral
mbak meilany,
maaf saya baru sempat membalas posting mbak yang terselip ini rupanya.

mbak mei menulis:
Kenapa ya kalo ada hubungannya dengan amrik lantas disangkakan masuk 
dalam ranah politik?

sebetulnya tidak disangkakan mbak, tapi dalam membaca realitas politik umumnya 
ditakar dari indikasi-indikasi yang ada.
dalam hal dengan amrik, pertama yang harus jelas adalah menyangkut administrasi 
pemerintahan, bukan amrik sebagai bangsa.
kalau amrik dilihat sebagai administrasi pemerintahan, maka akan terlihat jelas 
perbedaan karakter antara pemerintahan obama dan tuan dubya sebelumnya.

yang saya katakan pada posting awal adalah, sekiranya pun rima fakih 
mendapatkan nilai tertinggi dibandingkan kontestan lain, namun pageant itu 
terjadi SEBELUM 2009 (artinya ketika bush masih memerintah), agak sulit 
membayangkan donald trump sebagai pemilik acara ini akan berani memenangkan 
rima. bahkan saya duga (ini reasonable doubt berdasarkan indikasi politik, 
bukan tebak-tebak buah manggis) boleh jadi rima fakih pun tidak akan bisa 
menang sebagai miss michigan yang lebih lokal ruang lingkupnya.

untuk mengujinya mudah saja, dengan melihat data statistik para pemenang kontes 
ini sejak 2000-2004 (administrasi bush I) dan 2004-2008 (administrasi bush 
ke-2). adakah pemenang kontes yang beragama islam seperti rima? (saya juga 
belum mengecek statistik ini, dan juga tidak tertarik sebenarnya). tapi rasanya 
sependek ingatan saya, tidak pernah ada kabar seperti kemenangan rima fakih 
pekan lalu pada DUA MASA JABATAN presiden bush itu.

menyangkut ihwal soft power policy tentu saja administrasi pemerintahan obama 
tidak akan mendesign kemenangan rima itu (apalagi mereka juga lumayan babak 
belur di dalam negeri menghadapi gempuran kubu republik soal jaminan kesehatan, 
salah satu alasan formal yang disampaikan pemerintahannya kepada indonesia soal 
pembatalan kedatangan beberapa bulan lalu).

tetapi, sekali lagi dengan melihat indikasi, soft power policy obama  (paling 
jelas diterapkan oleh menlu hillary clinton saat bertandang ke jakarta tahun 
lalu), adalah sebuah upaya membuat wajah amrik yang sama sekali berbeda dengan 
saat menlu condoleeza rice berkunjung juga ke jakarta beberapa waktu sebelumnya.

kedatangan condi adalah kedatangan seorang menlu dengan protokoler formal, dan 
isu-isu bilateral serta global yang juga dibicarakan sangat serius.
pada kedatangan hillary - mantan senator new york yang juga mantan ibu negara 
yang sangat serius ini - tiba-tiba wajah amrik menjadi lebih bersahabat, 
terutama pada generasi muda.

indikasinya adalah saat hillary datang ke sebuah acara musik di stasiun teve 
swasta yang, antara lain, dipandu luna maya. luna bahkan sempat bertanya, band 
favorit ibu dulu apa? tanya luna.

banyak, jawab hillary, antara lain the beatles, rolling stones ...

bayangkan, seorang menlu amrik, dengan segudang urusan dan prioritas 
pembicaraan, masih sempat datang ke sebuah acara anak muda (di negara yang 
tidak berbicara bahasa inggris pula). mungkin hillary di stasiun teve itu hanya 
20-25 menit yang terbilang singkat untuk ukuran sehari-hari, tapi sangat 
berarti dalam takaran tatakrama diplomatik internasional. hal seperti dilakukan 
hillary ini, sudah pasti tak akan dilakukan condi.

bagaimana jika salah satu tafsir terhadap kedatangan hillary ke acara musik di 
indonesia itu adalah sebagai kunjungan seorang pejabat tinggi amrik kepada 
generasi muda sebuah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia? fakta 
yang betul, bukan? tapi implikasi politiknya sangat jauh berbeda.

dan yang pandai membaca perubahan arah angin ini adalah, seperti saya sebut di 
posting sebelumnya, para pengusaha high profile seperti donald trump. business 
as usual.

kan sama saja dengan strategi pemberian scholarship dari lembaga tertentu yang 
tahun ini diprioritaskan untuk, misalnya, kaum perempuan atau untuk 
mahasiswa dari kawasan timur, dsb. prioritas-prioritas seperti itu adalah 
indikasi dari sebuah penerapan policy.

salam,

~a~








minds are like parachutes. they work best when open.





From: L.Meilany wpamu...@centrin.net.id
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Fri, May 21, 2010 3:37:00 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Politik di Balik Kecantikan Miss USA  Miss 
Universe

  
Nimbrung meski dah terlewat banyak:

Kenapa ya kalo ada hubungannya dengan amrik lantas disangkakan masuk dalam 
ranah politik?
Bukankah kalo ternyata miss amrik itu justru mencemarkan umat islam bukannya 
menarik simpati umat muslim
bahkan dianggap pelecehan?
Kalo menurut saya miss amrik yg terpilih itu kebetulan saja ia beragama islam.

Salam, 
l.meilany

- Original Message - 
From: akmal.n.basral 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Friday, May 21, 2010 10:38 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Politik di Balik Kecantikan Miss USA  Miss 
Universe

nggak apa-apa mbak ning,
to err is human. :)

wa khuliqol insanu dhoifa, pesan khotib sholat jum'at.

salam,

akmal.n.basral


Re: @ mbak mei... Re: [wanita-muslimah] Politik di Balik Kecantikan Miss USA Miss Universe

2010-05-24 Terurut Topik Lakshmi Meilany S.
Duh panjang bener deh pak. Tapi trimakasih.
Karena pak Akmal ini jurnalis, jadi banyak kejadian2 itu suka di gali-gali
:-)
Mohon maap jika saya salah.

Saya sependapat dengan pak Ari, kenapa cuma jeng rima saja yg jadi perhatian?
Kalau menurut saya kemenangan miss amrik itu malahan mempermalukan umat
islam [ bagi yg konservatif].

Tapi kalo memang pemerintahan Obama lagi mau carmuk pada umat islam,
barangkali nanti miss indonesia yg katanya dari aceh [ tapi prov NAD juga
gak mengakui] mungkin bisa menang :-)

salam,
lm


mbak meilany,
maaf saya baru sempat membalas posting mbak yang terselip ini rupanya.

mbak mei menulis:
Kenapa ya kalo ada hubungannya dengan amrik lantas disangkakan masuk
dalam ranah politik?

sebetulnya tidak disangkakan mbak, tapi dalam membaca realitas politik
umumnya ditakar dari indikasi-indikasi yang ada.
dalam hal dengan amrik, pertama yang harus jelas adalah menyangkut
administrasi pemerintahan, bukan amrik sebagai bangsa.
kalau amrik dilihat sebagai administrasi pemerintahan, maka akan terlihat
jelas perbedaan karakter antara pemerintahan obama dan tuan dubya
sebelumnya.

yang saya katakan pada posting awal adalah, sekiranya pun rima fakih
mendapatkan nilai tertinggi dibandingkan kontestan lain, namun pageant itu
terjadi SEBELUM 2009 (artinya ketika bush masih memerintah), agak sulit
membayangkan donald trump sebagai pemilik acara ini akan berani
memenangkan rima. bahkan saya duga (ini reasonable doubt berdasarkan
indikasi politik, bukan tebak-tebak buah manggis) boleh jadi rima fakih
pun tidak akan bisa menang sebagai miss michigan yang lebih lokal ruang
lingkupnya.

untuk mengujinya mudah saja, dengan melihat data statistik para pemenang
kontes ini sejak 2000-2004 (administrasi bush I) dan 2004-2008
(administrasi bush ke-2). adakah pemenang kontes yang beragama islam
seperti rima? (saya juga belum mengecek statistik ini, dan juga tidak
tertarik sebenarnya). tapi rasanya sependek ingatan saya, tidak pernah ada
kabar seperti kemenangan rima fakih pekan lalu pada DUA MASA JABATAN
presiden bush itu.

menyangkut ihwal soft power policy tentu saja administrasi pemerintahan
obama tidak akan mendesign kemenangan rima itu (apalagi mereka juga
lumayan babak belur di dalam negeri menghadapi gempuran kubu republik soal
jaminan kesehatan, salah satu alasan formal yang disampaikan
pemerintahannya kepada indonesia soal pembatalan kedatangan beberapa bulan
lalu).

tetapi, sekali lagi dengan melihat indikasi, soft power policy obama
(paling jelas diterapkan oleh menlu hillary clinton saat bertandang ke
jakarta tahun lalu), adalah sebuah upaya membuat wajah amrik yang sama
sekali berbeda dengan saat menlu condoleeza rice berkunjung juga ke
jakarta beberapa waktu sebelumnya.

kedatangan condi adalah kedatangan seorang menlu dengan protokoler formal,
dan isu-isu bilateral serta global yang juga dibicarakan sangat serius.
pada kedatangan hillary - mantan senator new york yang juga mantan ibu
negara yang sangat serius ini - tiba-tiba wajah amrik menjadi lebih
bersahabat, terutama pada generasi muda.

indikasinya adalah saat hillary datang ke sebuah acara musik di stasiun
teve swasta yang, antara lain, dipandu luna maya. luna bahkan sempat
bertanya, band favorit ibu dulu apa? tanya luna.

banyak, jawab hillary, antara lain the beatles, rolling stones ...

bayangkan, seorang menlu amrik, dengan segudang urusan dan prioritas
pembicaraan, masih sempat datang ke sebuah acara anak muda (di negara yang
tidak berbicara bahasa inggris pula). mungkin hillary di stasiun teve itu
hanya 20-25 menit yang terbilang singkat untuk ukuran sehari-hari, tapi
sangat berarti dalam takaran tatakrama diplomatik internasional. hal
seperti dilakukan hillary ini, sudah pasti tak akan dilakukan condi.

bagaimana jika salah satu tafsir terhadap kedatangan hillary ke acara
musik di indonesia itu adalah sebagai kunjungan seorang pejabat tinggi
amrik kepada generasi muda sebuah negara dengan populasi muslim terbesar
di dunia? fakta yang betul, bukan? tapi implikasi politiknya sangat jauh
berbeda.

dan yang pandai membaca perubahan arah angin ini adalah, seperti saya
sebut di posting sebelumnya, para pengusaha high profile seperti donald
trump. business as usual.

kan sama saja dengan strategi pemberian scholarship dari lembaga tertentu
yang tahun ini diprioritaskan untuk, misalnya, kaum perempuan atau
untuk mahasiswa dari kawasan timur, dsb. prioritas-prioritas seperti itu
adalah indikasi dari sebuah penerapan policy.

salam,

~a~








minds are like parachutes. they work best when open.





From: L.Meilany wpamu...@centrin.net.id
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Fri, May 21, 2010 3:37:00 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Politik di Balik Kecantikan Miss USA  Miss
Universe


Nimbrung meski dah terlewat banyak:

Kenapa ya kalo ada hubungannya dengan amrik lantas disangkakan masuk dalam
ranah politik?
Bukankah kalo ternyata miss amrik itu justru mencemarkan umat islam
bukannya menarik 

Re: @ mbak mei... Re: [wanita-muslimah] Politik di Balik Kecantikan Miss USA Miss Universe

2010-05-24 Terurut Topik akmal.n.basral

kenapa jeng rima fakih yang kita obrolin mbak mei? krn kalau tiba-tiba kita 
omongin bude rima melati kan malah aneh toh? :)

simpel saja, karena ada posting awal dari seseorang -- yang tidak perlulah kita 
sebutkan namanya --  yg sangat bangga rima fakih yg asal lebanon itu terpilih 
jadi miss usa 2010, dan bahkan menggunakan momentum itu untuk menjelek-jelekkan 
muslimah lain di luar amrik.

yang nggak dilihat kawan kita yang lagi bangga ini adalah kondisi politik 
domestik amrik yang berubah.

saya sih sama saja dengan mbak mei, nggak bangga tentang itu. gitu ya mbak mei?

salam,

~a~

 

Sent from ANB's BlackBerry®

-Original Message-
From: Lakshmi Meilany S. wpamu...@centrin.net.id
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Mon, 24 May 2010 21:43:06 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: @ mbak mei... Re: [wanita-muslimah] Politik di Balik 
 Kecantikan Miss USA  Miss Universe

Duh panjang bener deh pak. Tapi trimakasih.
Karena pak Akmal ini jurnalis, jadi banyak kejadian2 itu suka di gali-gali
:-)
Mohon maap jika saya salah.

Saya sependapat dengan pak Ari, kenapa cuma jeng rima saja yg jadi perhatian?
Kalau menurut saya kemenangan miss amrik itu malahan mempermalukan umat
islam [ bagi yg konservatif].

Tapi kalo memang pemerintahan Obama lagi mau carmuk pada umat islam,
barangkali nanti miss indonesia yg katanya dari aceh [ tapi prov NAD juga
gak mengakui] mungkin bisa menang :-)

salam,
lm


mbak meilany,
maaf saya baru sempat membalas posting mbak yang terselip ini rupanya.

mbak mei menulis:
Kenapa ya kalo ada hubungannya dengan amrik lantas disangkakan masuk
dalam ranah politik?

sebetulnya tidak disangkakan mbak, tapi dalam membaca realitas politik
umumnya ditakar dari indikasi-indikasi yang ada.
dalam hal dengan amrik, pertama yang harus jelas adalah menyangkut
administrasi pemerintahan, bukan amrik sebagai bangsa.
kalau amrik dilihat sebagai administrasi pemerintahan, maka akan terlihat
jelas perbedaan karakter antara pemerintahan obama dan tuan dubya
sebelumnya.

yang saya katakan pada posting awal adalah, sekiranya pun rima fakih
mendapatkan nilai tertinggi dibandingkan kontestan lain, namun pageant itu
terjadi SEBELUM 2009 (artinya ketika bush masih memerintah), agak sulit
membayangkan donald trump sebagai pemilik acara ini akan berani
memenangkan rima. bahkan saya duga (ini reasonable doubt berdasarkan
indikasi politik, bukan tebak-tebak buah manggis) boleh jadi rima fakih
pun tidak akan bisa menang sebagai miss michigan yang lebih lokal ruang
lingkupnya.

untuk mengujinya mudah saja, dengan melihat data statistik para pemenang
kontes ini sejak 2000-2004 (administrasi bush I) dan 2004-2008
(administrasi bush ke-2). adakah pemenang kontes yang beragama islam
seperti rima? (saya juga belum mengecek statistik ini, dan juga tidak
tertarik sebenarnya). tapi rasanya sependek ingatan saya, tidak pernah ada
kabar seperti kemenangan rima fakih pekan lalu pada DUA MASA JABATAN
presiden bush itu.

menyangkut ihwal soft power policy tentu saja administrasi pemerintahan
obama tidak akan mendesign kemenangan rima itu (apalagi mereka juga
lumayan babak belur di dalam negeri menghadapi gempuran kubu republik soal
jaminan kesehatan, salah satu alasan formal yang disampaikan
pemerintahannya kepada indonesia soal pembatalan kedatangan beberapa bulan
lalu).

tetapi, sekali lagi dengan melihat indikasi, soft power policy obama
(paling jelas diterapkan oleh menlu hillary clinton saat bertandang ke
jakarta tahun lalu), adalah sebuah upaya membuat wajah amrik yang sama
sekali berbeda dengan saat menlu condoleeza rice berkunjung juga ke
jakarta beberapa waktu sebelumnya.

kedatangan condi adalah kedatangan seorang menlu dengan protokoler formal,
dan isu-isu bilateral serta global yang juga dibicarakan sangat serius.
pada kedatangan hillary - mantan senator new york yang juga mantan ibu
negara yang sangat serius ini - tiba-tiba wajah amrik menjadi lebih
bersahabat, terutama pada generasi muda.

indikasinya adalah saat hillary datang ke sebuah acara musik di stasiun
teve swasta yang, antara lain, dipandu luna maya. luna bahkan sempat
bertanya, band favorit ibu dulu apa? tanya luna.

banyak, jawab hillary, antara lain the beatles, rolling stones ...

bayangkan, seorang menlu amrik, dengan segudang urusan dan prioritas
pembicaraan, masih sempat datang ke sebuah acara anak muda (di negara yang
tidak berbicara bahasa inggris pula). mungkin hillary di stasiun teve itu
hanya 20-25 menit yang terbilang singkat untuk ukuran sehari-hari, tapi
sangat berarti dalam takaran tatakrama diplomatik internasional. hal
seperti dilakukan hillary ini, sudah pasti tak akan dilakukan condi.

bagaimana jika salah satu tafsir terhadap kedatangan hillary ke acara
musik di indonesia itu adalah sebagai kunjungan seorang pejabat tinggi
amrik kepada generasi muda sebuah negara dengan populasi muslim terbesar
di dunia? fakta yang betul, bukan? tapi implikasi politiknya sangat