Wahai perempuan (dan juga kaum lelaki), waspadai
Talibanisme di Indonesia!

Saya terjemahkan agar semua teman-teman perempuan di
milis WM dan Mediacare waspada terhadap kebangkitan
Taliban di Indonesia yang sudah mulai terlihat
dimana-mana, dari Aceh sampai ke Banten. Dan yang
terbaru Perda Larangan keluar rumah malam hari (tanpa
muhrim) bagi Perempuan di Tangerang dan RUU APP. 

--- Sato Sakaki <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Report on the Taliban's War Against Women  
> Released by the Bureau of Democracy, Human Rights
> and Labor November 17, 2001
>
> http://www.state.gov/g/drl/rls/6185.htm
>
> The Taliban's War Against Women

Perang Taliban Terhadap Perempuan

> The day was much like any other. For the young
> Afghan mother, the only difference was that her    
> child was feverish and had been for some time and  
> needed to see a doctor. But simple tasks in Taliban-
> controlled Afghanistan today are not that easy.
>
> The mother was alone and the doctor was across town.
> She had no male relative to escort her. To ask
> another man to do so would be to risk severe       
> punishment. To go
> on her own meant that she would risk flogging.

Hari itu tidak banyak berbeda dengan hari yang lain.
Bagi ibu muda Afghan itu bedanya hanya anaknya demam
panas dan perlu dibawa ke dokter. Tetapi pekerjaan
sederhana di Afganistan yang lagi dikuasai Taliban
tidaklah demikian mudah.

Si ibu sendirian dan dokternya di bagian lain kota.
Tidak ada anggota keluarga dekat lelaki muhrimnya yang
dapat menemani. Minta tolong laki-laki lain menghadapi
risiko hukuman berat. Pergi sendirian menghadapi
risiko dicambuk.

> Because she loved her child, she had no choice.
> Donning the tent-like burqa as Taliban law required,
> she set out, cradling her child in her arms. She
> shouldn't have.

Karena mencintai anaknya dia tidak punya pilihan lain.
Dengan mengenakan burqa, pakaian mirip tenda yang
diwajibkan Taliban dia keluar menggendong anaknya, hal
yang seharusnya tidak dia lakukan.

> As they approached the market, she was spotted by a
> teenage Taliban guard who tried to stop her. Intent
> on saving her child, the mother ignored him, hoping
> that he would ignore her. He didn't. Instead he    
> raised his weapon and shot her repeatedly. Both    
> mother and child fell to the ground.

Mendekati pasar, dia terlihat oleh seorang muta'wain
muda yang menghardik menyuruh berhenti. Dengan tekad
menyelamatkan anaknya si ibu mengabaikan teriakan itu
dengan harapan si mutawain akan membiarkannya. Tapi
dia keliru. Pahlawan muda itu membidikkan senapannya
dan menembak berkali-kali. Ibu dan anak terjerembab ke
tanah.

> The young Taliban guard was unrepentent -- fully   
> supported by the regime. The woman should not have 
> been out alone.
> This mother was just another casualty in the Taliban
> war on Afghanistan's women, a war that began 5 years
> ago when the Taliban seized control of Kabul.

Si pemuda Taliban hanya cuek, tidak merasa bersalah --
dan tindakannya didukung sepenuhnya oleh rezim yang
berkuasa. Ibu ini hanyalah seorang korban lain dalam
perang Taliban terhadap wanita Afganistan, perang yang
berawal 5 tahun yang lalu sewaktu Taliban merebut
kekuasaan di Kabul. 

> Abuses of an Oppressive Regime
>
> Prior to the rise of the Taliban, women in
> Afghanistan were protected under law and           
> increasingly afforded rights in Afghan society.    
> Women received the right to
> vote in the 1920s; and as early as the 1960s, the
> Afghan constitution provided for equality for women.
> There was a mood of tolerance and openness as the
> country began moving toward democracy. Women were
> making important contributions to national
> development.

Sebelum kebangkitan Taliban, wanita di Afganistan
dilindungi undang-undang dan mendapat hak yang makin
besar dalam masyarakat Afganistan. Perempuan
memperoleh hak pilih tahun 1920-an, dan sejak tahun
1960-an konstitusi Afganistan memberi perlakuan yang
setara pada kaum perempuan. Terdapat semangat
toleransi dan keterbukaan sementara negara itu mulai
melangkah menuju demokrasi. Perempuan memberikan
sumbangan penting pada pembangunan nasional.

> In 1977, women comprised over 15% of
> Afghanistan's highest legislative body. It is
> estimated that by the early 1990s, 70% of
> schoolteachers, 50% of government workers and
> university students, and 40% of doctors in Kabul
> were women.

Tahun 1977, ada 15 persen anggota badan legislatif
Afganistan yang perempuan. Tahun 1990 guru perempuan
sekitar 70 persen, pegawai negeri dan mahasiswi
perguruan tinggi 50 persen, dan 40 persen dokter di
Kabul adalah perempuan.

> Afghanistan under the Taliban had one of the worst
> human rights records in the world. The regime
> systematically repressed all sectors of the
> population and denied even the most basic individual
> rights. Yet the Taliban's war against women was    
> particularly appalling.

Afganistan dibawah Taliban memiliki catatan
pelanggaran HAM terburuk di dunia. Rezim ini secara
sistematis menindas semua sektor penduduk dan bahkan
tidak memberi hak-hak dasar individu. Tetapi perang
Taliban terhadap perempuan secara istimewa sangat
menjijikkan.

> Women are imprisoned in their homes, and are denied
> access to basic health care and education. Food sent
> to help starving people is stolen by their leaders.
> The religious monuments of other faiths are
> destroyed. Children are forbidden to fly kites, or 
> sing songs...
> A girl of seven is beaten for wearing white shoes.

Perempuan dipenjarakan di rumah-rumah mereka dan tidak
diberi akses untuk mendapat perawatan dasar kesehatan
dan pendidikan.  Pangan yang dikirim untuk membantu
rakyat yang kelaparan dicuri oleh para pemimpin
mereka.  Monumen-monumen keyakinan agama lain
dihancurkan. Anak-anak dilarang bermain layang-layang
.. Seorang anak perempuan usia 7 tahun dipukul karena
mengenakan sepatu warna putih.

> The assault on the status of women began immediately
> after the Taliban took power in Kabul. The Taliban
> closed the women's university and forced nearly all
> women to quit their jobs, closing down an important
> source of talent and expertise for the country. It
> restricted access to medical care for women,
> brutally
> enforced a restrictive dress code, and limited the
> ability of women to move about the city.

Perendahan status perempuan berawal segera setelah
Taliban berkuasa di Kabul. Taliban menutup perguruan
tinggi perempuan dan memaksa hampir semua perempuan
berhenti dari pekerjaan mereka, yang menutup sumber
penting bakat dan keahlian bagi negara itu.  Akses ke
perawatan kesehatan bagi wanita dipersulit, dan secara
brutal menegakkan aturan berpakaian yang sangat
mengekang, dan membatasi keleluasaan perempuan untuk
bergerak di kota itu.

> The Taliban perpetrated egregious acts of violence
> against women, including rape, abduction, and forced
> marriage. Some families resorted to sending their
> daughters to Pakistan or Iran to protect them.

Taliban melakukan kesewenang-wenangan terhadap
perempuan, termasuk pemerkosaan, penculikan dan kawin
paksa. Sejumlah keluarga menempuh cara mengirim
putri-putri mereka ke Pakistan atau Iran demi untuk
melindungi mereka.

> Afghan women living under the Taliban virtually had
> the world of work closed to them. Forced to quit
> their jobs as teachers, doctors, nurses, and
> clerical
> workers when the Taliban took over, women could work
> only in very limited circumstances. A tremendous
> asset was lost to a society that desperately needed
> trained professionals.

Bagi perempuan Afganistan yang hidup di bawah Taliban
dunia kerja boleh dikata tertutup bagi mereka.
Dipaksa berhenti dari pekerjaan sebagai guru, dokter,
perawat dan pegawai sewaktu Taliban mengambilalih
kekuasaan, perempuan hanya dapat bekeja dalam lingkup
sangat terbatas. Masyarakat kehilangan aset sangat
berharga pada saat tenaga profesional terlatih sangat
diperlukan.

> As many as 50,000 women, who had lost husbands and
> other male relatives during Afghanistan's long civil
> war, had no source of income. Many were reduced to
> selling all of their possessions and begging in the
> streets, or worse, to feed their families.

50.000 wanita kehilangan suami atau saudara
laki-laki mereka akibat perang saudara yang
berlangsung lama. Mereka tidak punya sumber
penghasilan untuk menghidupi keluarga. Untuk itu
mereka menjual segala yang ada dan mengemis di
jalan-jalan atau yang lebih buruk lagi.

> Denied Education and Health Care
>
> Restricting women's access to work is an attack on
> women today. Eliminating women's access to education
> is an assault on women tomorrow.
>
> The Taliban ended, for all practical purposes,
> education for girls. Since 1998, girls over the age
> of eight have been prohibited from attending school.
> Home
> schooling, while sometimes tolerated, was more often
> repressed. Last year, the Taliban jailed and then
> deported a female foreign aid worker who had
> promoted home-based work for women and home schools
> for girls.
> The Taliban prohibited women from studying at Kabul
> University.

Taliban, membatasi pendidikan bagi anak perempuan.
Sejak tahun 1998 anak perempuan di atas umur 8 tahun
dilarang sekolah. Sekolah di rumah, walau terkadang
dibolehkan, lebih sering ditindas. Tahun lalu, Taliban
memenjarakan dan kemudian men-deportasi pekerja
bantuan asing perempuan yang hendak menggalakkan
pengerjaan di rumah bagi wanita dan sekolah di rumah
bagi anak perempuan. Taliban melarang perempuan kuliah
di Universitas Kabul.

> The Taliban also required that windows of houses be
> painted over to prevent outsiders from possibly
> seeing
> women inside homes, further isolating women who once
> led productive lives and contributing to a rise in
> mental health problems. Physicians for Human Rights
> reports high rates of depression and suicide among
> Afghan women. One European physician reported many
> cases of burns in the esophagus as the result of
> women
> swallowing battery acid or household cleaners--a
> cheap, if painful, method of suicide.

Taliban juga mewajibkan jendela rumah di-cat untuk
mencegah orang luar bisa melihat wanita dalam rumah.
Ini semakin mengisolasi para wanita yang semula
menjalani kehidupan produktif dan menyebabkan
maningkatnya kasus penyakit jiwa. Para dokter bagi Hak
Azasi Manusia melaporkan tingginya persentase depresi
dan bunuhdiri di kalangan wanita Afganistan. Seorang
dokter Eropa melaporkan banyaknya kasus saluran
pencernaan terbakar karena wanita menelan asam baterai
atau pembersih rumahtangga -- metode bunuhdiri yang
murah walaupun sakit.

> Fettered by Restrictions on Movement
>
> In urban areas, the Taliban brutally enforced a
> dress
> code that required women to be covered under a burqa
> -- a voluminous, tent-like full-body outer garment
> that covers them from head to toe. One Anglo-Afghan
> journalist reported that the burqa's veil is so
> thick
> that the wearer finds it difficult to breathe; the
> small mesh panel permitted for seeing allows such
> limited vision that even crossing the street safely
> is difficult.

Di kawasan perkotaan, Taliban secara brutal menegakkan
aturan berpakaian yang mewajibkan perempuan menutup
diri dengan burqa -- pakaian selubung mirip tenda yang
menutup badan dari kepala sampai ibujari kaki. Seorang
wartawan Angloi-Afghan melaporkan bahwa burqa ini
sangat tebal sehingga pemakainya sukar bernafas; celah
kelambu di mata untuk bisa melihat sangat membatasi
penglihatan sehingga untuk menyeberangi jalanpun
sulit.

> While the burqa existed prior to the Taliban, its
> use


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke