Landasan berkehidupan.


Bismi l-lahi r-rahmani r-rahiem.

Kita yakin bahwa kehidupan kita bukanlah hanya di dunia ini saja; sesudah akhir 
kehidupan dunia ini kita akan masuk ke kehidupan akhirat, yang tidak akan ada 
habisnya, kekal. Untuk sukses kehidupan akhirat manusia harus mempersiapkannya 
dalam masa kehidupannya di dunia ini. Untuk itu Allah SWT sudah memberi 
berbagai pedoman.

Setiap muslim harus memiliki prinsip hidup dan kesadaran imani berupa tauhid 
kepada Allah SWT yang benar, ikhlas, dan penuh ketundukkan. Dengan ini maka 
akan terpancarlah sifat-sifat sebagai ibadu 'r-Rahman, yang menjalani 
kehidupannya  dengan benar, menampilkan dirinya sebagai muslim yang paripurna. 
Kemuslimannya bukan hanya sekedar tertulis dalam KTP ataupun telah membaca 
kalimah syahadatain ketika menikah, tetapi keislamannya dikokohkan dengan 
dasar-dasar keimanan yang mendalam. Dengan kata lain keislamannya didasari oleh 
pemahaman yang benar. Dengan pemahaman itu dia lalu menjadi muhsin, yang  tidak 
hanya sekedar berbuat ataupun beramal sekedarnya, tetapi dalam setiap pemikiran 
maupun langkahnya dia selalu berusaha melakukannya dengan derajat 
sebaik-baiknya; dia yakin Allah mengamati dan menilai segala yang dilakukan 
maupun yang terfikirkan olehnya. Dengan pola seperti itulah maka dia akan 
benar-benar menjadi muttaqin yang akan memperoleh banyak sekali kebaikan 
ataupun pahala yang tidak terhitung besarnya dari Allah.  

"DAN PARA HAMBA TUHAN YANG MAHA PENYAYANG ITU (IALAH) ORANG-ORANG YANG BERJALAN 
DI ATAS BUMI DENGAN RENDAH HATI DAN APABILA  ORANG ORANG JAHIL MENYERU MEREKA, 
MEREKA  MENGUCAPKAN (JAWABAN)  KATA-KATA  BERNUANSA KESELAMATAN (BUKAN CARI 
MUSUH)" (Q.S. Al-Furqan [25]: 63)                   
 
Lebih jauh mereka itu digambarkan Allah dengan kebiasaan baiknya, misalnya:
          
"DAN  ORANG  YANG  MELALUI MALAM HARI  DENGAN  BERSUJUD  DAN   BERDIRI UNTUK 
TUHAN MEREKA (BANYAK SHALAT MALAM)" (Q.S. Al-Furqan [25]:64)                    
                         
                                                       
"DAN   ORANG-ORANG  YANG APABILA MEMBELANJAKAN (HARTA),  MEREKA   TIDAK BOROS 
(BERLEBIH-LEBIHAN), DAN TIDAK (PULA) KIKIR, DAN ADALAH (PEMBELANJAAN ITU) DI 
TENGAH-TENGAH ANTARA YANG DEMIKIAN. (Q.S. Al-Furqan [25]:67)                    
 

Kebiasaan-kebiasaan hamba Allah yang seperti itu insya Allah dapat kita coba 
contoh dengan melatihnya dalam bulan Ramadhan, antara lain dengan membiasakan 
qiyamullail (shalat tarawih) ataupun dengan mengkaji al-Qur'an (bukan sekedar 
berbanyak-banyak melafadzkannya, bukan sekedar membaca). Dari berbagai 
kesempatan itulah kita berharap dapat meningkatkan mutu hidup kita dengan  
menjadikan iman dan tauhid sebagai sumber motivasi seluruh kegiatan hidup; 
dengan itu insya Allah kita terjauhkan dari segala bentuk syirik, takhayul, 
bid'ah, dan khurafat.


Wa l-Lahu a'lamu bi sh-shawwab 


SAW. = shalla 'l-Lahu 'alaihi wa sallam (Semoga shalawat Allah dan salamNya 
terlimpahkan pada Rasulullah Muhammad).

SWT. = subhanahu wa ta-'ala (Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi kedudukanNya).




*** Kutipan ayat-ayat diperoleh dari penelusuran menggunakan software 
sederhana: "Indeks Terjemah Qur'an".

========================================





Assalamu 'alaikum wr. wb.



Semoga sedikit uraian di atas bermanfaat.

Sebarkanlah pelita hikmah ini dengan forward langsung ataupun dengan mengajak 
bergabung di URL http://groups.yahoo.com/group/pelita-hikmah. 
Jika Anda punya ataupun ingin kajian masalah tertentu untuk pegangan hidup 
silakan hubungi saya. 

Wassalam,
dr. H.R.M. Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.
                                    e-mail: tauhi...@gmail.com

Jalan Kendangsari Lebar 48 Surabaya    INDONESIA    60292 
Telp. (031)-841-7486, 081-652-7486 





=====================
Dana aktivita/dakwah? Bergabunglah dalam http://www.asiakita.com/Pandu-HW
Untuk yang serius berbisnis, kunjungi http://www.esyariah.com/?id=tauhidhw. 



Kirim email ke