Refleksi: Dari mana bisa diketahui bahwa aborsi 2 juta per tahun di Indonesia, bila (a) aborsi dilarang dan (b) catatan BPS senin kemis?
http://www.gatra.com/artikel.php?id=93251 Aborsi di Indonesia, Dua Juta Kasus Per Tahun Makassar, 25 Maret 2006 16:14 Tingkat kasus aborsi di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara, yakni mencapai dua juta kasus, dari jumlah kasus di negara-negara ASEAN yang mencapai 4,2 juta kasus per tahun. Data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization-WHO) mengenai kasus aborsi tersebut terungkap pada pada Talk Show `Virginitas dan Fenomena Aborsi` yang digelar di Makassar, Sabtu.. "Kondisi ini sungguh memprihatinkan dan harus disikapi segera oleh semua pihak agar kasus tersebut tidak semakin bertambah," ungkap Rudi Imam Prasetyo, project manager Media Sollution selaku penanggung jawab talk show. Dari fenomena yang terjadi itu, maka pihak Media Sollution tertantang untuk menggelar acara tersebut dengan menghadirkan Zaskia Adya Mecca, artis dari Jakarta, Ismarli Muis, psikolog dari Universitas Negeri Makassar (UNM), dr Fatmawati Madya, SPOG dari RS Regional Wahidin dan Das`ad Latif, MSi, pengamat media dari Universitas Hasanuddin. dr Fatmawati dalam kesempatan tersebut, mengakui Rumah Sakit (RS) di Makassar saja, hampir setiap hari selalu mendapat pasien yang terlibat dalam kasus aborsi yang sebelumnya sudah ditangani dukun atau dilakukan sendiri. "Mereka itu datang dalam kondisi sudah terjadi infeksi atau pendarahan yang hebat," jelasnya sembari menambahkan, dan hampir setiap hari pula ada saja pasien yang datang ke rumah sakit meminta janinnya digugurkan dengan alasan yang tidak jelas (bukan alasan medis). Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan, kasus aborsi di Indonesia pada tahun 1999 saja terdapat sekitar 2 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 750 kasus dilakukan remaja putri yang belum menikah dan 1.250 kasus dilakukan oleh ibu rumah tangga atau perempuan yang sudah menikah. Zaskia menilai munculnya kasus tersebut, antara lain dipengaruhi faktor lingkungan atau pergaulan yang sering menyeret para remaja melakukan free sex (sex bebas), tanpa menghiraukan norma budaya dan agama. "Karena itu, penting untuk menanamkan dasar agama pada anak sejak kecil di lingkungan keluarga, agar bisa lebih siap menghadapi pengaruh lingkungan ketika sudah harus bergaul di luar rumah," jelas bintang utama Film `Kiamat Sudah Dekat` ini. Pernyataan serupa disampaikan Ismarli dan menyatakan, bahwa pembentukan kepribadian itu dimulai sejak kecil dalam lingkungan keluarga. Namun yang paling banyak berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian seseorang adalah lingkingan yang dimulai ketika memasuki usia sekolah. "Lingkungan di sini, bukan saja dengan orang lain di luar anggota keluarga, tetapi juga termasuk media, baik media cetak maupun elektronik," ujarnya. Sekaitan dengan hal tersebut, untuk menghindari terjadinya sex bebas yang berdampak pada terjadinya kasus aborsi, sangat perlu memberikan pendidikan seks yang sehat kepada remaja anak-anak usia sekolah. Itu dimaksudkan agar mengetahui dampak yang bakal ditimbulkan akibat perbuatan yang belum mampu dipertanggungjawabkan baik secara mental maupun sosial. Sementara Das`ad Latif mengatakan, mengajarkan pendidikan sex itu sebenarnya dalam Islam, tidak dilarang. Yang dilarang sebenarnya adalah mengumbar syahwat. Namun dalam penyampaian pendidikan seks ini, hanya sedikit media yang melakukannya, yang justru dilakukan adalah membuat tayangan ataupun sajian yang mengarahkan orang menggunakan media massa itu termotivasi melakukan hal-hal negatif, misalnya pemerkosaan, pelecehan seksual dan sebagainya. Dalam acara talk show tersebut, Das`ad yang juga pengajar di Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Unhas dan Ketua Da`i Muda Sulsel mengatakan, media mempunyai indil besar dalam merusak moral bangsa. Dijelaskan, idelanya fungsi media yang terdiri dari enam fungsi itu salah satu diantaranya adalah memberikan informasi. Namun kenyataannya, media khususnya media elektronik lebih cenderung pada penampilan tayangan infotaiment alias hiburan. Berdasarkan data Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), kini tayangan media televisi sekitar 63 persen berisi infotaiment/gossip. Padahal salah satu TV swasta yakni SCTV pada tahun 2002 lalu, tercatat memiliki rating tertinggi karena pemberitaannya. "Sekarang media-media televisi cenderung pada kepentingan kapitalis, sehingga lebih mengejar keuntungan daripada menjalankan fungsi media yang sesungguhnya," tandasnya. Kondisi itu diakui Zaskia, salah satu artis yang sangat selektif dalam menerima tawaran job ataupun melayani media infotainment. Ia menambahkan bahwa baru-baru ini sekitar 5.000 perempuan muslimah termasuk artis, menggelar aksi mendukung Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Porno Aksi (RUU APP). Namun hanya satu media yang memuatnya yakni TV7. Media yang lain lebih banyak mengekspos tentang aksi-aksi artis maupun masyarakat yang menentang RRU APP itu. "Padahal sebenarnya, RUU APP itu untuk melindungi kaum perempuan sendiri. Tapi ironisnya banyak pula yang menentang dari kaum perempuan," katanya. [TMA, Ant] [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/