http://www.harianterbit.com/artikel.php?kategori=HEADLINE&id=37998
9 April 2006 - 19:15 Ada Apa Di Republik Benar Benar Mabok JAKARTA - Effendi Gazali, salah satu pengisi acara Republik BBM yang ditayangkan Indosiar, meminta kejelasan informasi atas larangan penayangan acara itu. "Saya dan pengisi acara lain mesti tahu kenapa acara ini diinstruksikan ditutup. Alasannya yang jelas mengapa? Pemilik stasiun yang mana yang bilang acara ini mesti ditutup? Ini sangat perlu dicari. Apa ini persaingan bisnis atau sekedar memfitnah? Kenapa kami disebut mengerikan dan tidak sesuai budaya indo dibandingkan tayangan esek-esek itu. Effendi menceritakan dirinya ditelepon salah satu pimpinan Indosiar yang mengatakan acara Republik BBM harus ditutup, kemarin pagi. Pimpinan Indosiar itu mengaku mendapat instruksi itu dari pemilik stasiun Indosiar. Effendi menuturkan, menurut Undang-undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002, Peraturan Pemerintah Nomor 50 tentang Lembaga Penyiaran Swasta dan menurut Standar Program Penyiaran KPI, yang berhak menegur dan menghentikan, bahkan mencabut acara cuma Komisi Penyiaran Indonesia. DPR meminta stasiun televisi Indosiar tidak terpengaruh intervensi pemerintah soal penayangan acara Republik BBM. "Pers sekarang tidak bisa dilarang-larang lagi, mereka harus mengerti itu," kata Wakil Ketua Komisi Informasi DPR Amris Hassan. Dia meminta manajemen Indosiar menuntut pemerintah melalui jalur hukum bila ada intervensi dalam rencana penutupan acara komedi itu. "Kalau memang jalur hukum juga ada intervensi, bawa ke DPR, biar kami yang atasi," katanya. Hal yang sama juga dikatakan politikus Partai Amanat Nasional Djoko Susilo. "Lawan saja, pemerintah tidak punya hak mengatur-ngatur acara yang harus ditayangkan," katanya. Staf Pers Wakil Presiden Jusuf Kalla, Muklis Hasyim dalam pertemuan dengan media Jumat lalu, kata Muklis, Wapres Kalla justru menyatakan apresiasinya atas acara tersebut. Muklis mengutip kata-kata Wapres, "Daripada demo anarkis, kenapa tidak menyampaikan kritik seperti acara Republik BBM, yang keras, tapi ada solusinya dan santun." Menurut Muklis, dari pembicaraan tersebut kemudian dialog antarpemilik stasiun televisi pun berkembang. Kemudian ada salah satu pihak yang mengatakan bahwa acara Republik BBM bagus, namun tidak sesuai budaya Indonesia dan mempermainkan lembaga presiden. Harian Merdeka Sementara Tidak cetak. Manajemen Harian Merdeka mulai Jumat (24/6) malam memutuskan menghentikan operasinya untuk sementara. Penghentian itu dilakukan karena manajemen membutuhkan waktu untuk melakukan konsolidasi penyusunan ulang harian. "Itu kesepakatan manajemen," kata Wina Armada Sukardi, Pemimpin Redaksi Harian Merdeka di Jakarta, Sabtu(25/6). Menurutnya, sampai saat ini belum ada tenggat waktu penerbitan kembali. Soal SDM pun belum dapat diputuskan. Harian Merdeka merupakan salah satu harian tertua yang tak dipungkiri punya jasa besar dalam dunia pers di Indonesia. Koran ini terbit sejak tanggal 1 Oktober 1945. Pendiri koran pun tokoh pers di negeri ini, di antaranya Burhanuddin Mohammad Diah dan Rosihan Anwar.(ant/ideka [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/