Akbar Tandjung Kecam Penyerangan Kantor HMI Jumat, 5 Maret 2010 | 21:21 WIB TRIBUN TIMUR/OCHA ALIM SEKRETARIAT HMI - Kaca-kaca jendela berserakan di Sekretariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar di Jl Botolempangan, Kamis (4/3), setelah diserbu polisi. Penyerbuan brutal itu memancing reaksi mahasiswa dan alumni HMI.
JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Akbar Tandjung mengecam tindakan polisi yang menyerang kantor HMI, apa pun alasannya. "Hal itu tidak tepat. Mungkin suara HMI membuat telinga polisi jadi merah, panas, tapi jangan ada penyerangan. Lebih baik polisi melakukan dengan cara-cara biasa," ujar Akbar seusai menghadiri acara pidato politik Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Jumat (5/3/2010) malam di Jakarta. Lebih baik polisi melakukan dengan cara-cara biasa. Dikatakan Akbar, dirinya telah menghubungi langsung Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri dan meminta polisi membangun komunikasi yang lebih baik dengan mahasiswa. "Saya katakan, mahasiswa adalah orang muda yang memiliki idealisme. Mereka harapan kita di masa depan," kata Akbar. Menurutnya, Kapolri telah berjanji untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik. [Non-text portions of this message have been removed]