Revolusionanda RudyMay 16, 2010 at 10:09amSubject: Aksi Massa Samudra Hari Kebangkitan NasionalNeokolonialisme Belum Mati, Mari Kita Bangkit!
Pada 102 tahun silam, setelah ratusan tahun lamanya dijajah secara tak berperikemanusiaan oleh Belanda, kesadaran kemerdekaan mulai bangkit dan merasuki jiwa dan raga bangsa Indonesia. Berbagai organisasi perlawanan dibentuk. Gelombang kebangkitan nasional telah memicu rakyat yang tak lagi sudi dijajah untuk melakukan pemberontakan langsung kepada Belanda pada tahun 1926/1927. Sedemikian rupa, sehingga kebangkitan nasional adalah cerminan bahwa bangsa Indonesia tak lagi mau dijajah, tak mau lagi dirampok, tak mau lagi diperlakukan sewenang-wenang oleh penguasa, tak mau diinjak-injak lagi kedaulatannya oleh bangsa lain. Hari Kebangkitan Nasional adalah Peringatan Hari Anti-Neokolonialisme di Indonesia. Cita-cita luhur ini kini kian luntur. Bukannya Belanda kembali menjajah Indonesia, tapi Pemerintah Indonesia sendirilah yang mengkhianati kehendak sejati rakyat Indonesia. Kemajuan-kemajuan besar yang sudah tercapai di Indonesia di masa lalu, terutama sekali kemerdekaan dan kedaulatan politik, kini telah terinjak-injak dan tercaplok bangsa asing. Pemerintahan SBY harus bertanggung-jawab sepenuhnya, karena dua periode masa jabatannya justru memukul mundur kemajuan bangsa ini. Kita menyatakan, bahwa SBY bukan presiden RI, melainkan gubernur Jenderal Amerika Serikat di Indonesia. SBY menyerahkan sebagian besar sumber kekayaan alam kita, misalnya gas, minyak, batubara, mineral, hutan, pertanian, perikanan, kelautan, dsb, kepada negara-negara imperialis dan korporasi multinasional. Ironis sekali, setelah 102 tahun Kebangkitan Nasional, Indonesia menjadi pengimpor Tempe dan Garam di dunia. Hasil yang kita dapatkan berupa kehancuran ekonomi (kesulitan ekonomi rakyat, hancurnya industri dalam negeri, pengangguran besar (70% sektor informal), PHK massal, dsb), Politik (pemerintahan dilanda korupsi dan markus, kredibilitas pemerintah merosot di hadapan rakyat, dan politik Indonesia di mata dunia sangat rendah), Sosial (semakin menguatnya kekerasan sosial, diskriminasi, dan fundamentalisme), Budaya (hilangnya budaya dan karakter nasional). Pengunduran diri Sri Mulyani (SMI) sebagai Menkeu, karena mendapat penempatan posisi baru oleh direktur Bank Dunia, Robert B. Zoellick, merupakan bentuk penghinaan terhadap kedaulatan politik bangsa Indonesia. Bagaimana mungkin, seorang warga negara Indonesia yang ditunjuk oleh Presiden, dapat mengundurkan diri karena mendapat perintah dari lembaga asing. Presiden SBY bahkan gagal menghentikan korupsi dan menciptakan pemerintahan bersih, malahan pemerintahannya menjadi tempat bersarang para koruptor dan markus kelas kakap. Pemerintahan SBY tidak sanggup membongkar skandal Bank Century, sebuah kejahatan ekonomi terbesar paska reformasi, yang juga melibatkan dua orang anak-buahnya (Sri Mulyani dan Budiono). Terkait hal di atas, dan karena neoliberalisme telah menghancurkan ekonomi nasional, maka terbuktilah bahwa Sri Mulyani sebagai agen perusak ekonomi nasional. Kita dapat menyakini, bahwa SMI telah didik secara khusus sebagai agen dan dipergunakan untuk merusak ekonomi nasional kita, dengan memaksakan sistim neoliberalisme. Bank Dunia harus bertanggung jawab keterpurukan dan kehancuran ekonomi nasional dan hilangnya kedaulatan politik nasional. Terkait skandal korupsi yang masih melilit Sri Mulyani, hal ini menjelaskan bahwa Bank Dunia sebagai lembaga yang kotor, seperti juga pernah dinyatakan Naomi Klein, aktivis dan penulis dari Kanada. Oleh karena itulah, kami dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) mengajak kepada seluruh mahasiswa serta semua komponen bangsa ini untuk kembali menggelorakan semangat kebangkitan nasional yang terkhianati oleh SBY-Boediono-Sri Mulyani beserta agen-agen mafia Berkeley lainnya. Pada tanggal 20 Mei ini, kita akan mendatangi Bank Dunia tepat pada peringatan 102 tahun Kebangkitan Nasional. Kita bersama-sama akan mengatakan: “Cukup, kita ingin Indonesia baru tanpa Neokolonialisme”!Sumber: http://www.facebook.com/revolusionanda Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]