Salam WMania,
Tampaknya diskusi soal Adam dan bahasa yg dipergunakan tidak kunjung
habis dan kian seru saja. Di milis sebelah sempat didiskusikan bahasa
yg dipergunakan Jibril untuk berkomunikasi dengan Muhammad SAW, dan
rata-rata berkesimpulan semua menggunakan bahasa arab dengan sandaran
tunggal ayat-ayat al-Qur'an yg memang bisa menjadi senjata pamungkas
ala panah kunto milik Adipati Karno dalam kisah pewayangan. Tidak
kurang web era muslim kengkonfirmasi bahwa bahasa arab adalah BAHASA
ILLAHIAH . . . . sejak sekarang hati-hati yg tidak bisa berbahasa
arab dan mempercayai hidup sesudah mati. Kayaknya di akherat nanti
Cuma dikenal satu bahasa : Bahasa Arab. Meski amalnya banyak dan
berhak masuk surga, bisa bengong saja ketika dipanggil untuk masuk
surga, malah ndak nyahut.
Ini cotoh ringan, sebuah tulisan berbahasa indonesia berkisah tentang
James Bond dan Wonder Woman. James Bond berkata "Wahai wonder woman,
maukah kamu kencan denganku?. Wonder woman menjawab "tentu saja, kamu
ganteng sekali, gimana kalo kita makan2 bakso di ancol". Apakah bisa
di-simpulkan James bond dan wonder woman mampu berbahasa indonesia? .
. . . . . jawabnya ada di relung hati.
Soalan dipicu oleh buku Noam Chomsky yg berjudul SYNTATIC STRUCTURE,
Chomsky mempelajari bahasa-bahasa yg dipergunakan manusia dan
menyimpulkan bahwa bahasa ternyata dipengaruhi oleh NALURI selain
oleh pembudayaan. Ini premis baru. Karena dalam buku tersebut
disebutkan bahwa ternyata ada UNIVERSALITAS dalam bahasa manusia.
Artinya bisa jadi semua bahasa di dunia ini berasal dari SATU BAHASA
dan mungkin ini yg membuat Era Muslim berkesimpulan bahwa satu
bahasa tersebut adalah BAHASA ARAB, tanpa pondasi argument yg
memadai dan hanya dengan pernyataan garing, buktinya Allah memilih
bahasa arab untuk menyampaikan al-Qur'an dan didalamnya ada dialog
antara Allah dengan Adam.
Universalitas bahasa manusia menurut penelitian tim genetika dari
Oxford yg bekerja sama dengan Institute of Child Health di London,
disebabkan oleh struktur otak manusia. Ada salah satu gen dalam
kromosom No. 7 [sampai hari ini disetujui manusia dibangun oleh 23
kromosom]. istilah2 teknis yg membingungkan semaksimal mungkin akan
dihindari-. Gen dalam kromosom 7 ini terbentuk saat janin manusia
berbentuk tangkup tak sebangun. Artinya kemampuan berbahasa sudah
dimiliki sejak masih berupa embrio. Kemampuan ini yg dipergunakan
janin berkomunikasi dengan uterus, cairan ketuban dan dengan Ibu yg
mengandungnya. [tolong dikonfirmasi oleh para Ibu yg pernah
mengandung, apakah benar para Ibu bisa memahami maksud janin dalam
kandungannya]. Bukti lain universalitas bahasa adalah ekspresi
seluruh manusia sama terhadap suasana hati tidak pandang suku-
bangsa, orang arab kalo kecewa cemberut, begitu pula orang jawa atau
aceh. Orang tersenyum kalao gembira/bahagia tanpa memandang suku
bangsa, tidak ada beda senyum arab atau senyum bule. Ternyata gen
ini pula yg bertugas menghubungkan [secara elektronikal-kimiawi]
dengan otot2 wajah.
Kemampuan komunikasi antara janin-ibu tidak tergantung oleh suku
bangsa, sementara pemahaman makna kosa kata [termasuk bahasa arab]
sangat tergantung oleh suku-bangsa. Contoh gampangnya gini : Ibu
arab yg menikah dengan Pria Jawa dari kebumen dan mengandung janin
arab-jawa kebumen tetap bisa saling berkomunikasi.
Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata gen ini menyimpan kode-kode
digital yg nantinya [ketika dia lahir dan tumbuh dari anak-anak
menjadi dewasa] dipergunakan untuk mengolah informasi dan
menghasilkan kemampuan merekam kosa kata dan kaidah bahasa
[gamatika]. Pada manusiaGen ini berkurang kemampuan kerjanya ketika
anak berumur 11 tahun. Makanya dunia pendidikan menyarankan untuk
belajar bahasa akan lebih efisien bila dilakukan anak umur 2 11 th.
Gen ini mampu mengolah kosa kata dan gramatika bahasa manusia apapun
corak bahasanya [bhs arab, bhs inggris, bhs jawa bahkan bahasa isyarat].
Pada orang tuna rungu, karena kemampuan telinga invalid untuk
menyrap informasi, gen ini mengirim sinyal ke mata sebagai
pengganti. Pada tuna wicara gen ini mengirim sinyal ke tangan
sebagai pengganti mulut [sampai hari ini dikenal bahasa isyarat
menggunakan tangan dan belum ada yg menggunakan kaki atau pantat].
Menurut ayat kauniyah yg dinamakan genetika, kemungkinan Allah
menggunakan bahasa `kode digital' untuk berkomunikasi dengan Adam dan
juga untuk menyampaikan wahyu. Gen ini juga diketemukan di hampir
seluruh makhluk hidup yg diteliti, termasuk bakteri ber sel tunggal
memiliki `gen bahasa ini'.
Hanya saja pada ikan lumba-lumba dan chimpanze gen ini tidak bekerja
maksimal, artinya ikan lumba2 dan chim memiliki kemampuan mengenal
kosa kata, tapi tidak mampu mengolah dan memahami gramatika. Ikan
lumba2 dan chim mengerti bola bulat disebut BOLA [tapi tak bisa
memahami frasa Bola Dunia], juga memahami kata kursi dan meja. Namun
ikan lumba2 dan chim tak bisa memahami kalimat "Bola berada diatas
kursi yg terletak dibawah meja".
salam
Yahoo! Gr
