Re: [wanita-muslimah] Belajar dari Irwin

2006-09-09 Terurut Topik L.Meilany
Pertamakali saya dengar berita tewasnya Irwin Steve dari radio.
Percaya nggak percaya.
Nggak menyangka seorang yg bisa menaklukan ular dan buaya
bisa dengan mudah tewas karena gara2 ikan pari.
Turut bersedih, mungkin tak akan lagi acara Animal Planet dengan presenter Irwin
si pemburu buaya yg menguasai bidangnya, humoris pula.

Salam 
l.meilany

  - Original Message - 
  From: Dodik S 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Wednesday, September 06, 2006 1:59 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Belajar dari Irwin


Belajar dari Irwin Steve Irwin bukan raja, bukan 
presiden, dan bukan pula kepala negara atau pemenang Nobel. Dia hanya seorang 
pencinta binatang yang antusias.   Dengan antusiasme anak-anak yang 
ditampilkannya ketika berbicara tentang binatang, dia mempesona semua orang di 
mana saja. Pada saat Presiden Amerika Serikat berkunjung ke Australia, Irwin 
termasuk yang diundang bersama kaum terhormat lainnya untuk bertemu dengan tamu 
negara tersebut.   Dengan cara yang sederhana-itu tadi, dengan antusiasme anak 
kecil-Irwin mengajak kita lebih jauh mengenal kehidupan binatang. Dunia dapat 
menyaksikan aksinya bercengkerama dengan berbagai macam hewan buas lewat siaran 
televisi jaringan Animal Planet, yang konon ditonton oleh lebih dari 100 juta 
orang. Program tersebut juga cukup populer di Indonesia.   Hati siapa yang tak 
terharu tatkala melihat Irwin menangis sambil memeluk bangkai gajah yang mati 
karena terlalu dieksploitasi di Thailand? Bagaimana kita tidak
   tersenyum menyaksikan wajahnya yang girang bukan main ketika berhasil 
melepas ular kembali ke habitatnya di sungai?   Irwin memperlakukan ular dan 
buaya seperti teman akrabnya. Tak henti-hentinya dia memuji-muji mereka itu 
sebagai Indah, luar biasa.   Terkadang miris juga menyaksikan aksinya yang 
sering sangat menyerempet bahaya-atau terlalu PD (percaya diri), kata orang 
Jakarta. Tetapi begitulah Irwin.   Warga Australia ini adalah seorang 
konversionis sejati. Tanpa bicara dengan istilah ilmiah yang rumit dan berat, 
tanpa menguliahi orang sehingga terkesan sok tahu, Irwin menyadarkan kita semua 
tentang pentingnya memelihara lingkungan yang ramah bagi kelangsungan hidup 
seluruh ciptaan Tuhan.   Dia adalah contoh manusia yang bertanggung jawab 
sebagai penghuni planet ini untuk turut memelihara lingkungan hidup lewat rasa 
cintanya kepada binatang buas.   Kepergiannya yang mendadak-Irwin meninggal 
dunia pada Senin lalu karena tertusuk duri ikan pari dalam pembuatan film
   dokumenter Ocean's Deadliest di pantai timur laut Australia-membuat banyak 
orang terkejut dan sedih. Kisah hidupnya muncul di hampir semua media di 
seluruh dunia.   Ini menunjukkan betapa orang menaruh perhatian besar terhadap 
lingkungan dan apa yang diperjuangkan Steve Irwin, 44, selama hidupnya yang 
singkat itu.   Momen kematian Irwin rasanya tak salah dipakai untuk sekali lagi 
menyoroti kondisi lingkungan hidup di Indonesia. Alam Indonesia sesungguhnya 
ramah, tetapi dia juga bisa sangat kejam ketika sudah rusak.   Lihat apa yang 
terjadi dalam kasus luapan lumpur panas Lapindo Brantas Inc di Sidoarjo, Jawa 
Timur. Ribuan orang harus mengungsi, kehilangan tempat tinggal, kehilangan mata 
pen-caharian, dan masih panjang lagi dampak buruk ikutannya.   Sedikitnya enam 
desa sudah terendam lumpur. Warga bukan saja kehilangan kesempatan menikmati 
kehidupan yang tenang. Mereka kehilangan segalanya.   Kerusakan lingkungan 
bukan hanya terjadi di sekitar lokasi luapan lumpur itu,
   tetapi juga akan sampai jauh ke sungai dan laut yang bakal jadi tempat 
buangannya.   Bangsa kita-entah dia pejabat tinggi atau rakyat biasa, entah dia 
pengusaha minyak sawit di Sumatra atau konglomerat minyak di Jakarta-perlu 
belajar agar hati-hati menghadapi alam atau merasakan ganjarannya jika tak 
peduli. 


  -
  Want to be your own boss? Learn how on  Yahoo! Small Business. 

  [Non-text portions of this message have been removed]



  ===
  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
  Yahoo! Groups Links






[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera

[wanita-muslimah] Belajar dari Irwin

2006-09-06 Terurut Topik Dodik S
  Belajar dari Irwin Steve Irwin bukan raja, bukan 
presiden, dan bukan pula kepala negara atau pemenang Nobel. Dia hanya seorang 
pencinta binatang yang antusias.   Dengan antusiasme anak-anak yang 
ditampilkannya ketika berbicara tentang binatang, dia mempesona semua orang di 
mana saja. Pada saat Presiden Amerika Serikat berkunjung ke Australia, Irwin 
termasuk yang diundang bersama kaum terhormat lainnya untuk bertemu dengan tamu 
negara tersebut.   Dengan cara yang sederhana-itu tadi, dengan antusiasme anak 
kecil-Irwin mengajak kita lebih jauh mengenal kehidupan binatang. Dunia dapat 
menyaksikan aksinya bercengkerama dengan berbagai macam hewan buas lewat siaran 
televisi jaringan Animal Planet, yang konon ditonton oleh lebih dari 100 juta 
orang. Program tersebut juga cukup populer di Indonesia.   Hati siapa yang tak 
terharu tatkala melihat Irwin menangis sambil memeluk bangkai gajah yang mati 
karena terlalu dieksploitasi di Thailand? Bagaimana kita tidak
 tersenyum menyaksikan wajahnya yang girang bukan main ketika berhasil melepas 
ular kembali ke habitatnya di sungai?   Irwin memperlakukan ular dan buaya 
seperti teman akrabnya. Tak henti-hentinya dia memuji-muji mereka itu sebagai 
Indah, luar biasa.   Terkadang miris juga menyaksikan aksinya yang sering 
sangat menyerempet bahaya-atau terlalu PD (percaya diri), kata orang Jakarta. 
Tetapi begitulah Irwin.   Warga Australia ini adalah seorang konversionis 
sejati. Tanpa bicara dengan istilah ilmiah yang rumit dan berat, tanpa 
menguliahi orang sehingga terkesan sok tahu, Irwin menyadarkan kita semua 
tentang pentingnya memelihara lingkungan yang ramah bagi kelangsungan hidup 
seluruh ciptaan Tuhan.   Dia adalah contoh manusia yang bertanggung jawab 
sebagai penghuni planet ini untuk turut memelihara lingkungan hidup lewat rasa 
cintanya kepada binatang buas.   Kepergiannya yang mendadak-Irwin meninggal 
dunia pada Senin lalu karena tertusuk duri ikan pari dalam pembuatan film
 dokumenter Ocean's Deadliest di pantai timur laut Australia-membuat banyak 
orang terkejut dan sedih. Kisah hidupnya muncul di hampir semua media di 
seluruh dunia.   Ini menunjukkan betapa orang menaruh perhatian besar terhadap 
lingkungan dan apa yang diperjuangkan Steve Irwin, 44, selama hidupnya yang 
singkat itu.   Momen kematian Irwin rasanya tak salah dipakai untuk sekali lagi 
menyoroti kondisi lingkungan hidup di Indonesia. Alam Indonesia sesungguhnya 
ramah, tetapi dia juga bisa sangat kejam ketika sudah rusak.   Lihat apa yang 
terjadi dalam kasus luapan lumpur panas Lapindo Brantas Inc di Sidoarjo, Jawa 
Timur. Ribuan orang harus mengungsi, kehilangan tempat tinggal, kehilangan mata 
pen-caharian, dan masih panjang lagi dampak buruk ikutannya.   Sedikitnya enam 
desa sudah terendam lumpur. Warga bukan saja kehilangan kesempatan menikmati 
kehidupan yang tenang. Mereka kehilangan segalanya.   Kerusakan lingkungan 
bukan hanya terjadi di sekitar lokasi luapan lumpur itu,
 tetapi juga akan sampai jauh ke sungai dan laut yang bakal jadi tempat 
buangannya.   Bangsa kita-entah dia pejabat tinggi atau rakyat biasa, entah dia 
pengusaha minyak sawit di Sumatra atau konglomerat minyak di Jakarta-perlu 
belajar agar hati-hati menghadapi alam atau merasakan ganjarannya jika tak 
peduli. 


-
Want to be your own boss? Learn how on  Yahoo! Small Business. 

[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/