http://www.kompas.com/kompas-cetak/0511/14/opini/2204427.htm

 
Bersama Kita Bisa (Apa?) 

Sulastomo



Kabinet Indonesia Bersatu baru saja memasuki tahun kedua. Penilaian jalannya 
Kabinet Indonesia Bersatu mengesankan adanya bias besar. Tergantung kacamata 
orang, penilaian bisa bagus sekali, sebaliknya buruk sekali. Memasuki tahun 
kedua, apa harapan kita?

Pada tahun pertama, banyak masalah baru harus dihadapi, tsunami, flu burung, 
sampai kenaikan harga minyak yang relatif tinggi. Selain itu, apa yang dicapai 
dalam tahun pertama masih ada pengaruh dari pemerintahan sebelumnya. Hal ini 
terlepas dari inovasi baru, misalnya pemberian bantuan langsung tunai (BLT), 
biaya operasional sekolah, pelayanan kesehatan gratis puskesmas, dan rumah 
sakit kelas III.

Di sektor ekonomi, kenaikan harga bahan bakar minyak yang relatif amat tinggi 
merupakan kebijakan Yudhoyono-Kalla yang hendak menyamakan harga BBM dengan 
harga internasional. Juga lahirnya MOU dengan GAM. Pada tahun kedua, kita baru 
bisa melihat kemampuan Kabinet Indonesia Bersatu yang sebenarnya. Bagaimana 
prospeknya?

Kepercayaan menurun

Sayang, kabinet ini memulai tahun keduanya ketika kepercayaan rakyat sudah 
menurun, bahkan menghadapi masalah yang tidak mudah. Sebagian disebabkan 
kebijakannya sendiri meski sebagian juga disebabkan faktor eksternal. Ada kesan 
momentum kurang dimanfaatkan dengan baik. Dalam hal ini, ada beberapa tonggak 
yang mungkin dapat dijadikan patokan untuk melihat prospek pada tahun kedua.

Pertama, kebijakan mengenai Aceh, yang akan memasuki tahap implementasi yang 
sangat menentukan ketika undang-undang baru tentang penyelenggaraan 
pemerintahan di Aceh terbit. Di saat itu, akan terlihat substansi yang 
sesungguhnya. Benarkah MOU itu masih dalam bingkai UUD 1945? Hal ini akan 
terlihat dari UU itu, yang menurut MOU harus selesai pada 31 Maret 2006. Kalau 
benar masih dalam kerangka UUD 1945, kepercayaan rakyat tentunya akan meningkat 
kembali.

Kedua, dampak kebijakan kenaikan harga BBM. Bahwa harga BBM memang harus 
dinaikkan sebenarnya sudah menjadi pendapat umum. Namun, sejauh apa pemerintah 
memperhitungkan dampak sosial dari kenaikan harga itu? Imbangkah kenaikan harga 
itu dengan dampak sosial yang harus dihadapi, termasuk terjadinya pemutusan 
hubungan kerja, menurunnya daya beli rakyat, yang kesemuanya itu juga akan 
menambah jumlah kemiskinan yang notabene sedang diupayakan untuk dikurangi?

Ketiga, kebijakan subsidi BBM. BLT ternyata telah menimbulkan masalah yang 
kurang diperhitungkan. Ketidaktepatan dalam menetapkan penerima BLT merupakan 
masalah yang bisa menjadi sumber konflik horizontal.

Ada ekses jatuhnya korban, pengunduran diri ketua RT/Lurah karena takut jiwanya 
terancam dan peluang baru korupsi. Bulan Januari 2006 akan terlihat apakah 
semua itu dapat teratasi atau tidak. Kebijakan kompensasi di bidang kesehatan 
juga dapat menguras anggaran negara apabila tidak diberikan berdasar sistem 
pelayanan kesehatan yang efisien.

UU Praktik Kedokteran ternyata juga dapat menimbulkan kegelisahan di lingkungan 
para pemberi pelayanan kesehatan, yang semuanya itu bisa mencuat dalam waktu 
yang dekat.

Keempat, masalah pemberantasan korupsi, yang merupakan �primadona� Kabinet 
Indonesia Bersatu. Harus diakui bahwa, dari aspek semangat, keinginan untuk 
memberantas korupsi telah cukup besar.

Meskipun sudah ada KPK, pemerintah membentuk badan lain, yang tentunya 
merupakan manifestasi niat yang besar dari pemerintah untuk memberantas 
korupsi. Hal ini terlepas dari masih banyak juga yang belum puas, yang menilai 
pemberantasan korupsi masih belum maksimal, bahkan masih bersifat wacana. Yang 
juga memprihatinkan adalah, kebijakan baru yang ditempuh justru membuka peluang 
korupsi sehingga korupsi justru akan semakin membesar, misalnya kebijakan 
mengenai BLT. Bagaimana pemerintah akan menyelesaikan semua itu?

Isu menarik

Ketika rakyat Indonesia memilih Yudhoyono-Kalla, isu yang paling menarik adalah 
janji adanya perubahan. Tentunya kearah perbaikan. Janji janji itu, kalau kita 
cermati, memang belum dijabarkan, bagaimana caranya memenuhi janji itu. Adanya 
janji, misalnya, hendak melakukan: revitalisasi pertanian, belum dilengkapi 
caranya. Jalan apa yang akan ditempuh? Apakah impor beras itu sejalan dengan 
upaya revitalisasi pertanian?

Ada kesan, di tahun pertama, pemerintah hanya terjebak pada masalah jangka 
pendek. Mungkin benar, karena banyak masalah yang memang bersifat jangka pendek 
yang harus diselesaikan segera. Namun, penyelesaian jangka pendek itu, kalau 
tidak dalam kerangka penyelesaian jangka panjang, diselesaikan secara mendasar, 
dengan pendekatan sistem justru akan menimbulkan masalah baru yang dapat 
menjadi penghambat upaya membangun sistem penyelenggaraan pemerintahan yang 
sehat.

Krisis akan kembali dan kembali lagi. Sebab, ibarat sebuah rumah, rumah yang 
kita bangun itu tidak memiliki fondasi yang kuat. Di tahun kedua, Kabinet 
Indonesia Bersatu tidak saja perlu menyampaikan apa yang hendak dicapai, tetapi 
juga jalan atau proses mencapai tujuan itu. Dengan pendekatan seperti itu, 
rakyat bisa diajak untuk membangun bangsa bersamaâ?"sama. Untuk itu, Kabinet 
Indonesia Bersatu selayaknya membuat the road map untuk mencapai tujuan 
bersama, sejalan dengan semboyan Bersama kita bisa.

Sulastomo, Koordinator Gerakan Jalan Lurus


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke