Re: [wanita-muslimah] Caci Maki di Islam
Makasih mas Chodjim, Jadi memang di Islam tidak boleh mencaci maki sesama orang beriman ya, diantara mukminin/ mukminat (orang yang beriman) - lalu bagaimana dengan orang2 yang mengaku beragama Islam (muslim/ muslimah) lalu mencaci maki muslim/ muslimah lainnya dengan alasan muslim/ muslimah lainnya itu sudah sesat, nyasar, keluar dari agama Islam, dll - atau membela agama, membela Tuhan, dll? Apakah seseorang yang muslim itu sekaligus didalamnya mukmin, atau mukmin itu tahap lebih lanjut dari muslim? misalnya bisa saja orang mengaku beragama Islam (Islam ktp) tapi tidak punya iman, dan keimanan itu datang setelah sekian lama jadi muslim? salam Aisha -- From: <[EMAIL PROTECTED]> Mbak Aisha, Kalau menurut Alquran sih sesama orang-orang beriman itu tidak boleh caci-maki. Dilarang! Itu dijelaskan dengan tandas di surah Al-Hujurat yang hanya 18 ayat itu. Bahkan ada surah Alquran yang mengutuk orang yang suka mencaci-maki "waylul likulli humazat al-lumazah". Jadi, dari awal Islam diturunkan sebagai rahmatan lil alamin. Di zaman ketika Kanjeng Nabi hendak memutuskan perihal tawanan perang Badr yang akan dikemanakan, terjadilah perbedaan pendapat antara Abu Bakar dan Umar bin Khatthab. Kedua sahabat itu dipuji oleh Nabi. Umar dipuji bak keputusan Nabi Nuh, dan Abu Bakar dipuji bak keputusan Nabi Ibrahim. Itulah Islam! Jadi, perbedaan pendapat tidak membawa mereka terjerumus pada pengabsolutan pendapat. Wassalam, chodjim Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Balasan: RE: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Caci Maki di Islam
quot;mutaalliq jar majrur"* dengan shihhah, sehingga maksudnya adalah shihhatul A'maal binniyaat (hanya saja sahnya amal dengan niat). Maka mereka menyatakan bahwa niat merupakan salah satu rukun dalam suatu amal dan apabila tak ada niat maka amalnya tidak sah (Ini yang kebanyakan dipegang oleh para ulama, di Indonesia ya liat aja Kyai2 NU). Ada ulama yang menakdirkan "mutaalliq jar majrur" tersebut dengan kamal, sehingga maksudnya adalah kamaalul A'maal binniyaat (hanya saja kesempurnaan amal dengan niat). Maka mereka menyatakan pentingnya niat sebagai bagian dari kesempurnaan amal, tapi tidak wajib. Banyak di antara ulama Hanafi yang mengikuti pendapat ini. * Mutalliq jar majrur adalah istilah gramatikal bahasa Arab. Dan perbedaan pendapat yang muncul seperti itu tidak bisa dikatakan "kok beda padahal hadisnya sudah jelas atau sudah pasti" hanya semata-mata sudah bisa membaca maknanya, baik dalam bahasa Arabnya langsung atau lewat makna terjemahnya. Itu kalau yang kita maksud adalah membicarakan dalil-dalil, kedudukan, jenis, dan istinbath hukum. Kalau untuk ceramah yang lebih bersifat memberikan pengertian dan motivasi atau membaca untuk mengerti saja tanpa bermaksud mendiskusikan dalil dan kesimpulan hukum, ya tidak mengapa membaca bahasa aslinya atau terjemahnya lalu kemudian menalar dan mentadabburi, serta menjabarkannya. Wassalam Aman - Original Message - From: "Bejo Paijo" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, February 14, 2006 9:56 AM Subject: Balasan: RE: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Caci Maki di Islam Terimakasih Pak Chodjim, mungkin nanti saya akan klik-klik lagi. Tapi ijinkan saya menyampaikan pendapat saya. Menurut saya Qath'i itu artinya pasti, nggak ada keraguan lagi. Dan tentang jilbab, monggo dipun waos : Perintah memakai jilbab bagi wanita muslimah telah Allah firmankan dalam kitab-Nya yang mulia Al-Qur’an dan hadits rasul-Nya. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Shahih riwayat Muslim: “Ada dua golongan penduduk neraka dari ummatku, tetapi aku belum pernah melihat keduanya: Wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, yang berlenggak-lenggok dan memiringkan kepala mereka seperti punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Dan dimana sekelompok laki-laki bersama mereka yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukuli atau menyambuki hamba-hamba Allah tersebut” Di redaksi lain : Hadits Muslim nomor 2128 yang berbunyi: “Diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari Nabi shalallahu alaihi wassalam bersabda: Ada dua kelompok ahli neraka yang aku belum pernah melihat keduanya Seorang laki-laki yang mempunyai cemeti/cambuk seperti ekor sapi. Mereka mencambuki manusia dengannya dan para wanita yang berpakaian tetapi telanjang,bergoyang-goyang dan berlenggak-lenggok , kepala mereka ( ada sesuatu) seperti punuk unta yang bergoyang-goyang. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya padahal bau surga itu dapat dicium dari jarak sekian dan sekian” Sedangkan hadits lain yang diriwayatkan Imam Ahmad 2/223 berbunyi : “Pada akhir ummatku nanti akan muncul kaum laki-laki yang menaiki pelana seperti layaknya kaum laki-laki, mereka turun kemasjid-masjid, wanita-wanita mereka berpakaian tetapi laksana telanjang, diatas kepala mereka (ada sesuatu) seperti punuk unta yang lemah gemulai. Laknatlah mereka, karena sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita yang terlaknat” Sebagai muslim, kita punya dua pilihan : menjadi hamba Allah (taat pada perintah dan menjauhi laranganNya serta mengikuti sunnah NabiNya) atau hamba setan yaitu mengikuti hawa nafsunya dan mematuhi seruan setan dengan meninggalkan seruan Allah dan rasul-Nya. Dan perlu diingat : “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi wanita yang mukmin apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan(urusan) akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan, barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata”(Al-Ahzab:36) Dalil lainnya : “katakanlah kepada wanita yang beriman:Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepad suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau puter-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka atau wanita-wanita islam atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan, janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka
Re: Balasan: RE: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Caci Maki di Islam
Ini kan cuma ta'rif nya , sementara syarat sebuah dalil dikatakan mutlak/qath'i itu yah seperti yang diungkap oleh pak Chodzim , tidak mengandung alasan , harus berlaku secara umum tidak khusus , ada redaksi yang menyatakan hukumnya secara pasti dalam dalil tersebut misal "dan diwajibkan kepadamu untuk ..." dll , apa dalil jilbab dalam Al Qur'an memenuhi persyaratan ini..?.Makanya banyak belajar jangan cuma bisanya ngata-ngatain orang tolol , otak udang dll , apa ini yang diajarkan Rasulullah..? Padahal ngakunya selalu mengikuti kata nabi s.a.w.Perbuatan itu harus sama dengan perkataan , bila tidak berarti munafiq. Jangan ngaku paling Islam kalau kelakuannya jauh dari nilai agama. - Original Message - From: "Bejo Paijo" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, February 14, 2006 2:56 PM Subject: Balasan: RE: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Caci Maki di Islam > Terimakasih Pak Chodjim, mungkin nanti saya akan klik-klik lagi. > Tapi ijinkan saya menyampaikan pendapat saya. Menurut saya Qath'i itu artinya pasti, nggak ada keraguan lagi. Dan tentang jilbab. Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Balasan: RE: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Caci Maki di Islam
3:59. Bila nash ini merupakan perintah yang qath'i maka tak ada syarat untuk melakukannya. Nah, perintah berjilbab itu ditegaskan pada 33:59 bahwa "jilbab" itu dimaksudkan untuk memberikan perlindungan kepada para mukminat dengan pernyataan "agar mudah dikenali dan tidak diganggu". Jadi, waktu turunnya ayat itu dilatarbelakangi adanya kasus wanita mukminah yang dilecehkan. Para lelaki mata keranjang berani melakukan pelecehan seksual terhadap wanita mukminah. Dan, bila peleceh itu ditegur dan diperingatkan untuk tidak melecehkan wanita mukminah, maka mereka berpura-pura tidak tahu, dikiranya wanita yang dilecehkan itu perempuan nakal atau budak. Nah, perlu diketahui bahwa perempuan "budak" pada waktu itu bukan hanya tidak diwajibkan berjilbab, bahkan di zaman Umar bin Khatthab menjadi khalifah, perempuan budak yang berjilbab malah dipukuli. Mengapa? Karena, hal itu dianggap menipu diri. Dengan kata lain, wong budak kok maunya dianggap sebagai perempuan merdeka! Lha, sekarang pemerkosa/pengganggu perempuan itu sudah tidak mengenali jilbab. Sehingga, banyak wanita berjilbab dilecehkan bahkan diperkosa. Malah, akhir-akhir ini banyak juga pelacur yang berjilbab. Lalu, apa qath'i itu? Suatu hukum yang bersumber dari Alquran, yang secara literal atau harfiah tidak mengandung makna ganda, itulah yang disebut qath'i. Nah, sesuatu yang tidak qath'i itu namanya pendapat atau penafsiran. Dus, bagi yang mewajibkan jilbab pun hanyalah menyampaikan "kewajibab" itu berdasarkan pandangannya. Suwun, Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Bejo Paijo Sent: Monday, February 13, 2006 1:48 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Caci Maki di Islam Terimakasih Pak Janoko, Terus terang saya nggak tahu, mana sih yang di kategorikan caci maki dalam postingan saya. OK, kalau yang dimaksud kata "keblinger" itu caci maki, saya minta maaf. Tapi saya mohon penjelasan dari Pak Chodjim atau siapalah yang menganggap jilbab itu pendapat dan bukan sesuatu yang qath'i. Apa dasarnya, dan menurut pendapat Pak Chodjim itu gimana jilbab itu? Terusmenurut Pak Chodjim, muslimah yang nggak pake jilbab itu gimana? jano ko menulis: Netral saja, Saya mau netral saja, tidak berpihak kepada Pak Chodjim dan Kang Bejo, saya hanya mau berpositif thinkng saja, sebenarnya Pak Chodjim dan Kang Bejo ini sesaudara, sama - sama pecinta Allah, ..ini guyon dikit ya...kalau Pak Chodjim ini pakai ilmunya Nabi Khidir, sedangkan Kang Bejo pakai ilmunya Nabi Musa, kadang-kadang memang ada salah pengertian antara Nabi Khidir dan Nabi Musa, tapi kan tugasnya sama aja yaitu sebagai Nabi. Pak Chodjim dan Kang Bejo keduanya bukan Nabi, tapi bisa saja menjadi Kekasih Allah, yang masing-masing mempunyai cara sendiri-sendiri untuk menunjukkan kecintaannya kepada Allah. Kalau Pak Chodjim, jelas beliau ini ilmu makrifatnya sudah tinggi ( sudah pernah bermimpi ketemu dengan Nabi Muhammad ), sedangkan Kang Bejo ilmu syariatnya juga tinggi, menurut gue kedua insan ini sama-sama tinggi ilmu syariat dan makrifatnya :) Jadi saya kira antara Pak Chodjim dan Kang Bejo tidak dalam posisi saling memaki, tapi saling mencintai, sekaligus saling mencintai Allah. Yang berdosa adalah kita seandainya kita menilai Kang Bejo mencaci maki Pak Chodjim, padahal mungkin itu hanya ekspresi dari Kang Bejo atas kecintaannya kepada Al Qur'an, mungkin itu hanya sindiran atau teguran saja. :) Wassalam Aisha wrote: Mas Chodjim, Dulu pernah saya dan beberapa teman di sini usul ke tim moderator untuk meloloskan email yang penuh dengan caci maki sambil diperingati moderator supaya anggota lainnya tahu persis caci maki seperti apa yang dilarang di WM ini, caci maki seperti apa yang membuat moderator memoderasi anggotanya. Tapi moderator mungkin punya pertimbangan lain, mungkin tidak nyaman milisnya dipenuhi kata2 kotor dan mengambil tindakan memoderasi pelakunya sambil memberi kesempatan pelaku untuk membaca bagaimana anggota lainnya berdiskusi disini, pendapat boleh beda tapi tetap menjaga kesantunan dan emosi. Pertanyaannya sekarang untuk moderator, apa ada batas waktu seseorang dimoderasi, saya sih ngebayanginnya kalau banyak yang dimoderasi dan orang yang dimoderasi tentunya tidak hanya mengirim 1 email dalam satu hari - berapa waktu yang dibutuhkan para moderator untuk membaca dulu email2 itu dalam seleksi email yang diloloskan dan yang dibuang. Moderator kan bukan pengangguran yang tidak ada pekerjaan lain - apalagi jadi moderator tidak dibayar. Apakah orang yang dimoderasi dalam satu selang waktu itu dan tetep tidak berubah kelakuannya - misalnya seseorang suka memaki, dimoderasi sekian bulan tetep aja dalam emailnya itu pakai caci maki, yang seperti itu bisa dikeluarkan keanggotaannya nggak? Kalau misalnya bisa dikeluarkan tapi anggota lainnya tidak tahu
RE: [wanita-muslimah] Caci Maki di Islam
Mbak Aisha, Kalau menurut Alquran sih sesama orang-orang beriman itu tidak boleh caci-maki. Dilarang! Itu dijelaskan dengan tandas di surah Al-Hujurat yang hanya 18 ayat itu. Bahkan ada surah Alquran yang mengutuk orang yang suka mencaci-maki "waylul likulli humazat al-lumazah". Jadi, dari awal Islam diturunkan sebagai rahmatan lil alamin. Di zaman ketika Kanjeng Nabi hendak memutuskan perihal tawanan perang Badr yang akan dikemanakan, terjadilah perbedaan pendapat antara Abu Bakar dan Umar bin Khatthab. Kedua sahabat itu dipuji oleh Nabi. Umar dipuji bak keputusan Nabi Nuh, dan Abu Bakar dipuji bak keputusan Nabi Ibrahim. Itulah Islam! Jadi, perbedaan pendapat tidak membawa mereka terjerumus pada pengabsolutan pendapat. Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Aisha Sent: Monday, February 13, 2006 12:22 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Caci Maki di Islam Mas Chodjim, Pertanyaan untuk mas Chodjim, ilmu agama saya masih sangat sedikit sementara mas Chodjim sudah banyak bukunya (artinya juga sudah banyak baca tafsir2, buku2 hadis, dll. Nah .. di Al Quran atau hadis atau kisah2 dalam Islam itu bagaimana sih aturannya caci maki ini? Apa ada ayat2 yang menjelaskan kalau tidak sependapat boleh mencaci maki? Apa ada perilaku atau ucapan Rasulullah saw yang mencontohkan jika tidak sependapat boleh atau harus mencaci maki? Apa ada kisah nabi atau para sahabat yang menceritakan tentang caci maki ini? Apakah di Islam boleh mencaci maki dengan alasan membela agama, membela Allah, membela Rasulullah? Teman2 yang lain juga kalau sempat, tolong ya komentarnya, makin banyak yang nanggapi, makin menyenangkan - dari berbagai pola pikir anggota2 disini, ilmu kita kan makin banyak ya ...;-) salam Aisha -- Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Caci Maki di Islam
Mas Bedjo, Sebenarnya, ketika Anda ikutan milis WM, Anda sebaiknya terlebih dahulu melakukan cek di file WM. Masalah jilbab ini sudah dibahas panjang lebar dengan segala argumentasinya. Jadi, Mas Bedjo tinggal klik. Kalau saya menyatakan bahwa nash jilbab itu tidak qath'i, tentu itu harus paham pengertian qath'i. Bila Anda belum paham, tentu ya repot juga untuk menjelaskannya. Secara tersurat, jilbab itu hanya diungkapkan pada QS 24:31 dan 33:59. Bila nash ini merupakan perintah yang qath'i maka tak ada syarat untuk melakukannya. Nah, perintah berjilbab itu ditegaskan pada 33:59 bahwa "jilbab" itu dimaksudkan untuk memberikan perlindungan kepada para mukminat dengan pernyataan "agar mudah dikenali dan tidak diganggu". Jadi, waktu turunnya ayat itu dilatarbelakangi adanya kasus wanita mukminah yang dilecehkan. Para lelaki mata keranjang berani melakukan pelecehan seksual terhadap wanita mukminah. Dan, bila peleceh itu ditegur dan diperingatkan untuk tidak melecehkan wanita mukminah, maka mereka berpura-pura tidak tahu, dikiranya wanita yang dilecehkan itu perempuan nakal atau budak. Nah, perlu diketahui bahwa perempuan "budak" pada waktu itu bukan hanya tidak diwajibkan berjilbab, bahkan di zaman Umar bin Khatthab menjadi khalifah, perempuan budak yang berjilbab malah dipukuli. Mengapa? Karena, hal itu dianggap menipu diri. Dengan kata lain, wong budak kok maunya dianggap sebagai perempuan merdeka! Lha, sekarang pemerkosa/pengganggu perempuan itu sudah tidak mengenali jilbab. Sehingga, banyak wanita berjilbab dilecehkan bahkan diperkosa. Malah, akhir-akhir ini banyak juga pelacur yang berjilbab. Lalu, apa qath'i itu? Suatu hukum yang bersumber dari Alquran, yang secara literal atau harfiah tidak mengandung makna ganda, itulah yang disebut qath'i. Nah, sesuatu yang tidak qath'i itu namanya pendapat atau penafsiran. Dus, bagi yang mewajibkan jilbab pun hanyalah menyampaikan "kewajibab" itu berdasarkan pandangannya. Suwun, Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Bejo Paijo Sent: Monday, February 13, 2006 1:48 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Caci Maki di Islam Terimakasih Pak Janoko, Terus terang saya nggak tahu, mana sih yang di kategorikan caci maki dalam postingan saya. OK, kalau yang dimaksud kata "keblinger" itu caci maki, saya minta maaf. Tapi saya mohon penjelasan dari Pak Chodjim atau siapalah yang menganggap jilbab itu pendapat dan bukan sesuatu yang qath'i. Apa dasarnya, dan menurut pendapat Pak Chodjim itu gimana jilbab itu? Terusmenurut Pak Chodjim, muslimah yang nggak pake jilbab itu gimana? jano ko <[EMAIL PROTECTED]> menulis: Netral saja, Saya mau netral saja, tidak berpihak kepada Pak Chodjim dan Kang Bejo, saya hanya mau berpositif thinkng saja, sebenarnya Pak Chodjim dan Kang Bejo ini sesaudara, sama - sama pecinta Allah, ..ini guyon dikit ya...kalau Pak Chodjim ini pakai ilmunya Nabi Khidir, sedangkan Kang Bejo pakai ilmunya Nabi Musa, kadang-kadang memang ada salah pengertian antara Nabi Khidir dan Nabi Musa, tapi kan tugasnya sama aja yaitu sebagai Nabi. Pak Chodjim dan Kang Bejo keduanya bukan Nabi, tapi bisa saja menjadi Kekasih Allah, yang masing-masing mempunyai cara sendiri-sendiri untuk menunjukkan kecintaannya kepada Allah. Kalau Pak Chodjim, jelas beliau ini ilmu makrifatnya sudah tinggi ( sudah pernah bermimpi ketemu dengan Nabi Muhammad ), sedangkan Kang Bejo ilmu syariatnya juga tinggi, menurut gue kedua insan ini sama-sama tinggi ilmu syariat dan makrifatnya :) Jadi saya kira antara Pak Chodjim dan Kang Bejo tidak dalam posisi saling memaki, tapi saling mencintai, sekaligus saling mencintai Allah. Yang berdosa adalah kita seandainya kita menilai Kang Bejo mencaci maki Pak Chodjim, padahal mungkin itu hanya ekspresi dari Kang Bejo atas kecintaannya kepada Al Qur'an, mungkin itu hanya sindiran atau teguran saja. :) Wassalam Aisha wrote: Mas Chodjim, Dulu pernah saya dan beberapa teman di sini usul ke tim moderator untuk meloloskan email yang penuh dengan caci maki sambil diperingati moderator supaya anggota lainnya tahu persis caci maki seperti apa yang dilarang di WM ini, caci maki seperti apa yang membuat moderator memoderasi anggotanya. Tapi moderator mungkin punya pertimbangan lain, mungkin tidak nyaman milisnya dipenuhi kata2 kotor dan mengambil tindakan memoderasi pelakunya sambil memberi kesempatan pelaku untuk membaca bagaimana anggota lainnya berdiskusi disini, pendapat boleh beda tapi tetap menjaga kesantunan dan emosi. Pertanyaannya sekarang untuk moderator, apa ada batas waktu seseorang dimoderasi, saya sih ngebayanginnya kalau banyak yang dimoderasi dan orang yang dimoderasi tentunya tidak hanya mengirim 1 email dalam satu hari - berapa waktu yang dibutuhkan para moderator u
Re: [wanita-muslimah] Caci Maki di Islam - Debate
What Our Scholars Said About Debate Shaykh Saleh Abdullah bin Humaid Excerpted from "Islamic Principles and Rules of Debate" © Al-Manara 1994 A debate is only justified to unveil truth, so that the more knowledgeable should impart knowledge to the less knowledgeable, and to stimulate a weaker intellect. - adh-Dhahabi I never talked with someone but sincerely wished that Allah guard him, protect him from sin and misdeed, and guide him; and I never debated with someone but sincerely wished that we would come upon truth, regardless of whether he or I should be the one to think of it first. - Imam al-Shafi`i Cooperation in seeking truth is inherent to religion, but sincerity in the pursuit of truth can be distinguished y certain conditions and signs. A diligent seeker of truth may be compared to one who is looking for his lost camel. It would be immaterial for him if he or another person should be the one to find it. Likewise, a sincere truth-seeker would perceive his partner as a helper rather than an adversary, and would be grateful to him if he should guide him to truth. - Al-Ghazali If quoting, maintain accuracy; if claiming, provide proof. [An aphorism of Muslim scholars] Some scholars used to excuse anyone who disagrees with them in debatable matters, and did not insist that he should accept their view. - Ibn Qudama [Al-Mughni] My viewpoint is right, but can be wrong; and my adversarys viewpoint is wrong, but can be right. [An aphorism of Muslim scholars] I have never debated with a knowledgeable person but beaten him, and I have never debated with an ignorant person but been beaten by him. - Imam al-Shafi`i Let each one of the debaters accept statements of the other party supported with proof. By doing that, he would demonstrate a nobility and self-respect, and he would prove himself to be an acceptor of truth. - Ibn Akeel Over-enthusiasm is a mark of corrupted scholars, even when the case they are defending is true. By showing excessive enthusiasm for truth and their contempt of their opponents, the latter would be stimulated to retaliate and react in the same manner. They would be driven to stand for falsehood and to be true to the label attributed to them If the champions of truth had spoken kindly to them avoiding publicity and humiliation they would have succeeded in winning them over. But as it is, a person who enjoys a place of prestige is strongly inclined to preserve his position by attracting followers, and the only way to that is to boast and to attack or curse adversaries. - Al-Ghazali I never debate with someone and he accepts my proof except that I hold him in high esteem, and I never debate with someone and he refuses my proof except that I lose all esteem for him. - Imam al-Shafi`i If you sit with scholars, my son, be more interested in listening than in speaking. Learn good listening just as you learn good speaking. Never interrupt a speaker, even if he takes long, until he comes to an end. -Advice of Al-Hasan ibn Ali (radhiallahu `anhu) to his son. Learn good listening just as you learn good speaking. To be a good listener, you should give a speaker time until he concludes, not seeming anxious to reply. Have your face and look in the direction of the speaker and try to understand what he says. - Ibn al-Muqaffa` Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Nah ... dari jawaban pak He-Man ini sudah lebih jelas kan kata2 makian seperti IQ jongkok, otak udang, tolol, dll itu adalah kata-kata yang tidak boleh digunakan dalam postingan di WM. Saya juga tidak akan menggunakan kata2 merendahkan seperti itu karena sebagai guru TK, para orang tua murid akan protes berat kalau saya mengajari putra-putri mereka dengan kata2 itu ..:) Dari jawaban pak He-Man pula makin jelas bahwa postingan dengan kata2 seperti tersebut di atas tidak akan diloloskan karena dianggap ini menular, bayangin aja orang disebut IQ jongkok kan marah karena IQnya sedang duduk - lalu balik memaki penyerangnya dengan menyebut IQnya tengkurap, orang disebut otak udang juga marah karena batok kepalanya besar - jelas isi otaknya lebih besar dari udang yang paling besar juga udang itu hanya 1/2 kg-an ya (itu berat bukan hanya otaknya, seluruh badannya) - repot kan kalau orang disebut otak udang balik marah memaki dengan menyebut lawannya otak semut ...:), orang juga marah kalau disebut tulul oleh orang yang kenalnya aja sebatas ngobrol di milis, atau mungkin juga didoakan "semoga kembali ke Islam", lha ... punya hak apa seorang anggota milis menilai kadar keagamaan anggota lainnya di milis - menilai si X agamanya gak bener, si Y sudah keluar dari Islam, dll - kita semua tidak bisa menilai anggota lainnya hanya berdasarkan apa yang tertulis di milis, agama itu kan tidak hanya sebatas tahu atau hafal atau nglotok ayat2 dan hadis saja
Re: [wanita-muslimah] Caci Maki di Islam
Nah ... dari jawaban pak He-Man ini sudah lebih jelas kan kata2 makian seperti IQ jongkok, otak udang, tolol, dll itu adalah kata-kata yang tidak boleh digunakan dalam postingan di WM. Saya juga tidak akan menggunakan kata2 merendahkan seperti itu karena sebagai guru TK, para orang tua murid akan protes berat kalau saya mengajari putra-putri mereka dengan kata2 itu ..:) Dari jawaban pak He-Man pula makin jelas bahwa postingan dengan kata2 seperti tersebut di atas tidak akan diloloskan karena dianggap ini menular, bayangin aja orang disebut IQ jongkok kan marah karena IQnya sedang duduk - lalu balik memaki penyerangnya dengan menyebut IQnya tengkurap, orang disebut otak udang juga marah karena batok kepalanya besar - jelas isi otaknya lebih besar dari udang yang paling besar juga udang itu hanya 1/2 kg-an ya (itu berat bukan hanya otaknya, seluruh badannya) - repot kan kalau orang disebut otak udang balik marah memaki dengan menyebut lawannya otak semut ...:), orang juga marah kalau disebut tulul oleh orang yang kenalnya aja sebatas ngobrol di milis, atau mungkin juga didoakan "semoga kembali ke Islam", lha ... punya hak apa seorang anggota milis menilai kadar keagamaan anggota lainnya di milis - menilai si X agamanya gak bener, si Y sudah keluar dari Islam, dll - kita semua tidak bisa menilai anggota lainnya hanya berdasarkan apa yang tertulis di milis, agama itu kan tidak hanya sebatas tahu atau hafal atau nglotok ayat2 dan hadis saja - memangnya Rasul itu diutus ke bumi mau ngapain? benerin akhlak manusia - jadi ayat2 itu (ayat dalam Al Quran & ayat2 yang berupa alam semesta ini) juga hadis dipelajari pakai otak dan hati, dipahami, dihayati, lalu diterapkan dalam keseharian kita termasuk cara kita berkomunikasi di milis - itu sebabnya saya bertanya kemarin, ada nggak ayat atau hadis atau kisah yang menyuruh kita berkomunikasi dengan makian ke orang lainnya? Dalam ibadah puasa kita tidak sekedar menahan lapar haus tapi juga menahan amarah kita, di ibadah haji/umroh juga kita dilatih salah satunya untuk tidak mengeluarkan kata2 kotor atau berantem. Mosok seh berpuluh kali kita melalukan ibadah puasa wajib dan sunat, tidak ada bekasnya dalam pengendalian diri untuk menggunakan kata2 yang kotor. Maaf sekarang saya mau ngobrolin anggota milis walaupun saya pernah posting ke anggota yang ribut ngobrolin pribadi anggota milis seperti men-jodoh2kan atau melabeli si A begini si B begitu - tapi saya mau ngobrolin mas Chodjim, mudah2an sesuatu yang baik. Saya belum sempat bertatap muka dengan beliau tapi di WM dan milis lainnya saya ngobrol tentang berbagai hal saya bisa ngambil kesimpulan bahwa blio ini seorang yang santun, ayah - suami yang baik bagi keluarganya dan teman ngobrol di milis yang baik selain punya ilmu agama. Saya belum membaca semua buku2nya tapi dari segi itu saja saya sudah harus menghormati blio - dengan buku2 agama itu paling tidak mas Chodjim sudah berbuat sesuatu untuk umat Islam, walaupun belum baca semua bukunya, saya yakin bahwa buku2 itu semua mengajak ke kebaikan bukan manas2in orang untuk jadi beringas membenci orang lain. Belum tentu saya bisa sependapat terus dengan mas Chodjim, tapi perbedaan itu bukan berarti kita bisa memaki mas Chodjim atau yang lainnya apalagi menilai kadar keagamaan seseorang karena kita hanya tahu TULISAN DI MILIS SAJA, kita tidak tahu akhlaknya terhadap Allah, terhadap keluarga, terhadap teman2nya, terhadap tetangga, terhadap binatang, terhadap lingkungan, dll. Jadi, karena moderator sudah berketetapan untuk tidak meloloskan email yang pakai kata2 heboh itu, dan kita tidak tahu sekotor apa kita memaki dalam postingan yang tidak diloloskan moderator, maka sebaiknya kita (saya dan teman2) selain posting itu punya arsip dan sebelum menghapus arsip itu cobalah untuk sekilas baca lagi - mungkin tanpa sadar kita memasukkan kata2 makian. Itu salah satu cara untuk memperbaiki diri kita, dalam Islam ada kata muhasabah atau introspeksi diri (pcmiiw mas Dwi & mas Aman). Saya banyak menggunakan kata KITA, karena memang saya juga sebagai manusia bisa saja melakukan kesalahan serupa, saudara2 saya beda kota atau beda negara - alat komunikasi yang paling enak dengan email, nah mereka2 ini sering ngasih tahu "arsipkan email yang sudah dikirim lalu baca lagi sebelum dihapus, banyak salah ketik", saya lakukan, hiii ... iya ternyata, malu2in, saya memang suka grusa-grusu ceroboh, ternyata email saya banyak salah ketiknya, nah bisa saja kan selain salah ketik kita juga pakai kata2 yang bikin sakit hati orang lain. Mudah2an kita semua bisa lebih baik lagi, setiap saat kita belajar untuk lebih baik dalam berkomunikasi, lebih baik dalam mengendalikan amarah kita, lebih baik lagi dalam mengasihi sesama, lebih baik lagi ilmu kita, lebih baik lagi keimanan kita, lebih baik lagi kesabaran kita, dst. Oh ya, untuk mas Bejo, saya hargai anda untuk minta maaf karena kata 'keblinger', mudah2an untuk kata2 lainnya juga yang kita tidak tahu karena postingannya tidak lolos masuk WM, ba
Re: [wanita-muslimah] Caci Maki di Islam
Standart kami sebenarnya cukup moderat dan ringan, kami tidak peduli aliran atau mazhab yang dianut seseorang asal patuh pada aturan main yang notabene adalah aturan main standart yang berlaku di nyaris semua milis. Semua member yang dimoderasi baik karena member baru , kena pinalti , atau dikarangtina akibat virus bisa dikatakan nyaris semua postingnya selalu lolos.Cuma ada 3 orang pemecah rekor di milis ini yang postingnya nyaris semua ditolak. Selain kata-kata kotor yang tidak pantas , kami juga memasukkan point one liner , serangan pribadi pada lawan diskusi bukan topik diskusinya , cheerleading dll.Poin-poin terakhir ini yang masuk dalam aturan Netiket atau etika orang berdiskusi di internet yang jadi acuan standart secara internasional , sebenarnya bagi member lain kami agak toleransi karena kami menganggap mungkin mereka masih dalam tahap belajar dimana akhirnya karena melihat member yang lain kemudian berubah makanya walau status mereka dimoderasi sekalipun sering kami loloskan.Tapi khusus bagi Bejo Paijo ini kami ambil kebijakan lebih ketat dimana poin-poin tersebut juga kami masukkan sebagai alasan penolakan postingnya.Ini karena ybs tidak menunjukkan niat baik untuk berdiskusi tapi cuma untuk melampiaskan hobbynya yang gemar bicara kotor dan melakukan penghinaan kepada orang lain. - Original Message - From: "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, February 13, 2006 12:21 PM Subject: [wanita-muslimah] Caci Maki di Islam > Mas Chodjim, > Dulu pernah saya dan beberapa teman di sini usul ke tim moderator untuk > meloloskan email yang penuh dengan caci maki sambil diperingati moderator > supaya anggota lainnya tahu persis caci maki seperti apa yang dilarang di WM > ini, caci maki seperti apa yang membuat moderator memoderasi anggotanya. > > Tapi moderator mungkin punya pertimbangan lain, mungkin tidak nyaman > milisnya dipenuhi kata2 kotor dan mengambil tindakan memoderasi pelakunya > sambil memberi kesempatan pelaku untuk membaca bagaimana anggota lainnya > berdiskusi disini, pendapat boleh beda tapi tetap menjaga kesantunan dan > emosi. > > Pertanyaannya sekarang untuk moderator, apa ada batas waktu seseorang > dimoderasi, saya sih ngebayanginnya kalau banyak yang dimoderasi dan orang > yang dimoderasi tentunya tidak hanya mengirim 1 email dalam satu hari - > berapa waktu yang dibutuhkan para moderator untuk membaca dulu email2 itu > dalam seleksi email yang diloloskan dan yang dibuang. Moderator kan bukan > pengangguran yang tidak ada pekerjaan lain - apalagi jadi moderator tidak > dibayar. Apakah orang yang dimoderasi dalam satu selang waktu itu dan tetep > tidak berubah kelakuannya - misalnya seseorang suka memaki, dimoderasi > sekian bulan tetep aja dalam emailnya itu pakai caci maki, yang seperti itu > bisa dikeluarkan keanggotaannya nggak? Kalau misalnya bisa dikeluarkan tapi > anggota lainnya tidak tahu 'sepak terjang'nya anggota yang rajin memaki ini > dan yang diloloskan di milis itu hanya yang relatif sopan, nanti anggota > lain jadi heran - lha kok dikeluarin, padahal emailnya di milis tidak begitu > 'kotor' - padahal yang tidak dilolosin 'kotor sekaleee" - dan mungkin saja > kalau tidak semua dilolosin, si pelaku tidak merasa bahwa dia tidak > bermasalah - merasa dia itu normal2 saja, merasa bahwa dia itu cukup sopan, > kadang2 ada orang yang sadar bahwa dia itu diluar batas kesopanan itu kalau > dikasih tahu "anda menggunakan kata X, Y, Z, dst itu sudah masuk kategori > amat sangat tidak sopan". Bagaimana? > > Pertanyaan untuk mas Chodjim, ilmu agama saya masih sangat sedikit sementara > mas Chodjim sudah banyak bukunya (artinya juga sudah banyak baca tafsir2, > buku2 hadis, dll. Nah .. di Al Quran atau hadis atau kisah2 dalam Islam itu > bagaimana sih aturannya caci maki ini? Apa ada ayat2 yang menjelaskan kalau > tidak sependapat boleh mencaci maki? Apa ada perilaku atau ucapan Rasulullah > saw yang mencontohkan jika tidak sependapat boleh atau harus mencaci maki? > Apa ada kisah nabi atau para sahabat yang menceritakan tentang caci maki > ini? Apakah di Islam boleh mencaci maki dengan alasan membela agama, membela > Allah, membela Rasulullah? > > Teman2 yang lain juga kalau sempat, tolong ya komentarnya, makin banyak yang > nanggapi, makin menyenangkan - dari berbagai pola pikir anggota2 disini, > ilmu kita kan makin banyak ya ...;-) > > salam > Aisha Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://
Re: [wanita-muslimah] Caci Maki di Islam
Hanya ada satu orang yang dimoderasi penuh dan jarang diloloskan postingnya yaitu cuma anda.Rasanya standart caci maki itu sudah sangat jelas , ngata-ngatain lawan diskusi dengan sebutan IQ jongkok , otak udang , tolol dsb seperti yang selalu anda lakukan dalam setiap posting anda kami kategorikan sebagai sesuatu yang tidak layak diloloskan ke milis ini, dan itu tidak anda lakukan pada satu dua orang saja tapi nyaris ke semua orang di milis ini.Bila e-mail sampah seperti ini kami loloskan maka itu apa bedanya milis ini dengan milis macam istiqlal , dan menurut pengalaman kami mengelola milis selama beberapa tahun tingkah semacam anda itu adalah penyakit menular , tidak semua orang seperti pak Chodzim yang bisa menahan diri , kebanyakan member disini darahnya juga cukup panas karena rata-rata masih muda usia 20-40 tahun , kalau ada yang memaki pasti akan ada yang membalas dan milis akan jadi ajang saling maki , karena itu kami tidak meloloskan posting anda.Kami sudah cukup moderat dalam mengambil keputusan , anda sebenarnya diusulkan untuk dikeluarkan dari milis ini karena setelah beberapa bulan dimoderasi tingkah anda tidak berubah juga, tapi dalam voting kalah suara jadi status anda adalah moderasi aktif.Sekali lagi saya katakan kalau anda ingin melampiaskan hobby anda memaki orang gabung saja ke milis istiqlal , disini bukan tempat yang cocok buat itu. - Original Message - From: "Bejo Paijo" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, February 13, 2006 1:47 PM Subject: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Caci Maki di Islam > Terimakasih Pak Janoko, > Terus terang saya nggak tahu, mana sih yang di kategorikan caci maki dalam postingan saya. OK, kalau yang dimaksud kata "keblinger" itu caci maki, saya minta maaf. Tapi saya mohon penjelasan dari Pak Chodjim atau siapalah yang menganggap jilbab itu pendapat dan bukan sesuatu yang qath'i. Apa dasarnya, dan menurut pendapat Pak Chodjim itu gimana jilbab itu? Terusmenurut Pak Chodjim, muslimah yang nggak pake jilbab itu gimana? > Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Balasan: Re: [wanita-muslimah] Caci Maki di Islam
Terimakasih Pak Janoko, Terus terang saya nggak tahu, mana sih yang di kategorikan caci maki dalam postingan saya. OK, kalau yang dimaksud kata "keblinger" itu caci maki, saya minta maaf. Tapi saya mohon penjelasan dari Pak Chodjim atau siapalah yang menganggap jilbab itu pendapat dan bukan sesuatu yang qath'i. Apa dasarnya, dan menurut pendapat Pak Chodjim itu gimana jilbab itu? Terusmenurut Pak Chodjim, muslimah yang nggak pake jilbab itu gimana? jano ko <[EMAIL PROTECTED]> menulis: Netral saja, Saya mau netral saja, tidak berpihak kepada Pak Chodjim dan Kang Bejo, saya hanya mau berpositif thinkng saja, sebenarnya Pak Chodjim dan Kang Bejo ini sesaudara, sama - sama pecinta Allah, ..ini guyon dikit ya...kalau Pak Chodjim ini pakai ilmunya Nabi Khidir, sedangkan Kang Bejo pakai ilmunya Nabi Musa, kadang-kadang memang ada salah pengertian antara Nabi Khidir dan Nabi Musa, tapi kan tugasnya sama aja yaitu sebagai Nabi. Pak Chodjim dan Kang Bejo keduanya bukan Nabi, tapi bisa saja menjadi Kekasih Allah, yang masing-masing mempunyai cara sendiri-sendiri untuk menunjukkan kecintaannya kepada Allah. Kalau Pak Chodjim, jelas beliau ini ilmu makrifatnya sudah tinggi ( sudah pernah bermimpi ketemu dengan Nabi Muhammad ), sedangkan Kang Bejo ilmu syariatnya juga tinggi, menurut gue kedua insan ini sama-sama tinggi ilmu syariat dan makrifatnya :) Jadi saya kira antara Pak Chodjim dan Kang Bejo tidak dalam posisi saling memaki, tapi saling mencintai, sekaligus saling mencintai Allah. Yang berdosa adalah kita seandainya kita menilai Kang Bejo mencaci maki Pak Chodjim, padahal mungkin itu hanya ekspresi dari Kang Bejo atas kecintaannya kepada Al Qur'an, mungkin itu hanya sindiran atau teguran saja. :) Wassalam Aisha wrote: Mas Chodjim, Dulu pernah saya dan beberapa teman di sini usul ke tim moderator untuk meloloskan email yang penuh dengan caci maki sambil diperingati moderator supaya anggota lainnya tahu persis caci maki seperti apa yang dilarang di WM ini, caci maki seperti apa yang membuat moderator memoderasi anggotanya. Tapi moderator mungkin punya pertimbangan lain, mungkin tidak nyaman milisnya dipenuhi kata2 kotor dan mengambil tindakan memoderasi pelakunya sambil memberi kesempatan pelaku untuk membaca bagaimana anggota lainnya berdiskusi disini, pendapat boleh beda tapi tetap menjaga kesantunan dan emosi. Pertanyaannya sekarang untuk moderator, apa ada batas waktu seseorang dimoderasi, saya sih ngebayanginnya kalau banyak yang dimoderasi dan orang yang dimoderasi tentunya tidak hanya mengirim 1 email dalam satu hari - berapa waktu yang dibutuhkan para moderator untuk membaca dulu email2 itu dalam seleksi email yang diloloskan dan yang dibuang. Moderator kan bukan pengangguran yang tidak ada pekerjaan lain - apalagi jadi moderator tidak dibayar. Apakah orang yang dimoderasi dalam satu selang waktu itu dan tetep tidak berubah kelakuannya - misalnya seseorang suka memaki, dimoderasi sekian bulan tetep aja dalam emailnya itu pakai caci maki, yang seperti itu bisa dikeluarkan keanggotaannya nggak? Kalau misalnya bisa dikeluarkan tapi anggota lainnya tidak tahu 'sepak terjang'nya anggota yang rajin memaki ini dan yang diloloskan di milis itu hanya yang relatif sopan, nanti anggota lain jadi heran - lha kok dikeluarin, padahal emailnya di milis tidak begitu 'kotor' - padahal yang tidak dilolosin 'kotor sekaleee" - dan mungkin saja kalau tidak semua dilolosin, si pelaku tidak merasa bahwa dia tidak bermasalah - merasa dia itu normal2 saja, merasa bahwa dia itu cukup sopan, kadang2 ada orang yang sadar bahwa dia itu diluar batas kesopanan itu kalau dikasih tahu "anda menggunakan kata X, Y, Z, dst itu sudah masuk kategori amat sangat tidak sopan". Bagaimana? Pertanyaan untuk mas Chodjim, ilmu agama saya masih sangat sedikit sementara mas Chodjim sudah banyak bukunya (artinya juga sudah banyak baca tafsir2, buku2 hadis, dll. Nah .. di Al Quran atau hadis atau kisah2 dalam Islam itu bagaimana sih aturannya caci maki ini? Apa ada ayat2 yang menjelaskan kalau tidak sependapat boleh mencaci maki? Apa ada perilaku atau ucapan Rasulullah saw yang mencontohkan jika tidak sependapat boleh atau harus mencaci maki? Apa ada kisah nabi atau para sahabat yang menceritakan tentang caci maki ini? Apakah di Islam boleh mencaci maki dengan alasan membela agama, membela Allah, membela Rasulullah? Teman2 yang lain juga kalau sempat, tolong ya komentarnya, makin banyak yang nanggapi, makin menyenangkan - dari berbagai pola pikir anggota2 disini, ilmu kita kan makin banyak ya ...;-) salam Aisha -- From: Subject: RE: Balasan: RE: [wanita-muslimah] Re: Kekerasan pada anak: kisah Nabi mengorbankan anak. Bagi saya, malah kalau ada orang mencaci maki saya di milis semacam WM, sebaiknya diloloskan. Tapi, kalau mencaci maki yang lain, jangan diloloskan. Kita agar tahu saja, siapa yang baru memeluk atau belajar agama Islam. Sebab, caci maki itu biasanya datang dari yang baru memeluk I
Re: [wanita-muslimah] Caci Maki di Islam
Netral saja, Saya mau netral saja, tidak berpihak kepada Pak Chodjim dan Kang Bejo, saya hanya mau berpositif thinkng saja, sebenarnya Pak Chodjim dan Kang Bejo ini sesaudara, sama - sama pecinta Allah, ..ini guyon dikit ya...kalau Pak Chodjim ini pakai ilmunya Nabi Khidir, sedangkan Kang Bejo pakai ilmunya Nabi Musa, kadang-kadang memang ada salah pengertian antara Nabi Khidir dan Nabi Musa, tapi kan tugasnya sama aja yaitu sebagai Nabi. Pak Chodjim dan Kang Bejo keduanya bukan Nabi, tapi bisa saja menjadi Kekasih Allah, yang masing-masing mempunyai cara sendiri-sendiri untuk menunjukkan kecintaannya kepada Allah. Kalau Pak Chodjim, jelas beliau ini ilmu makrifatnya sudah tinggi ( sudah pernah bermimpi ketemu dengan Nabi Muhammad ), sedangkan Kang Bejo ilmu syariatnya juga tinggi, menurut gue kedua insan ini sama-sama tinggi ilmu syariat dan makrifatnya :) Jadi saya kira antara Pak Chodjim dan Kang Bejo tidak dalam posisi saling memaki, tapi saling mencintai, sekaligus saling mencintai Allah. Yang berdosa adalah kita seandainya kita menilai Kang Bejo mencaci maki Pak Chodjim, padahal mungkin itu hanya ekspresi dari Kang Bejo atas kecintaannya kepada Al Qur'an, mungkin itu hanya sindiran atau teguran saja. :) Wassalam Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mas Chodjim, Dulu pernah saya dan beberapa teman di sini usul ke tim moderator untuk meloloskan email yang penuh dengan caci maki sambil diperingati moderator supaya anggota lainnya tahu persis caci maki seperti apa yang dilarang di WM ini, caci maki seperti apa yang membuat moderator memoderasi anggotanya. Tapi moderator mungkin punya pertimbangan lain, mungkin tidak nyaman milisnya dipenuhi kata2 kotor dan mengambil tindakan memoderasi pelakunya sambil memberi kesempatan pelaku untuk membaca bagaimana anggota lainnya berdiskusi disini, pendapat boleh beda tapi tetap menjaga kesantunan dan emosi. Pertanyaannya sekarang untuk moderator, apa ada batas waktu seseorang dimoderasi, saya sih ngebayanginnya kalau banyak yang dimoderasi dan orang yang dimoderasi tentunya tidak hanya mengirim 1 email dalam satu hari - berapa waktu yang dibutuhkan para moderator untuk membaca dulu email2 itu dalam seleksi email yang diloloskan dan yang dibuang. Moderator kan bukan pengangguran yang tidak ada pekerjaan lain - apalagi jadi moderator tidak dibayar. Apakah orang yang dimoderasi dalam satu selang waktu itu dan tetep tidak berubah kelakuannya - misalnya seseorang suka memaki, dimoderasi sekian bulan tetep aja dalam emailnya itu pakai caci maki, yang seperti itu bisa dikeluarkan keanggotaannya nggak? Kalau misalnya bisa dikeluarkan tapi anggota lainnya tidak tahu 'sepak terjang'nya anggota yang rajin memaki ini dan yang diloloskan di milis itu hanya yang relatif sopan, nanti anggota lain jadi heran - lha kok dikeluarin, padahal emailnya di milis tidak begitu 'kotor' - padahal yang tidak dilolosin 'kotor sekaleee" - dan mungkin saja kalau tidak semua dilolosin, si pelaku tidak merasa bahwa dia tidak bermasalah - merasa dia itu normal2 saja, merasa bahwa dia itu cukup sopan, kadang2 ada orang yang sadar bahwa dia itu diluar batas kesopanan itu kalau dikasih tahu "anda menggunakan kata X, Y, Z, dst itu sudah masuk kategori amat sangat tidak sopan". Bagaimana? Pertanyaan untuk mas Chodjim, ilmu agama saya masih sangat sedikit sementara mas Chodjim sudah banyak bukunya (artinya juga sudah banyak baca tafsir2, buku2 hadis, dll. Nah .. di Al Quran atau hadis atau kisah2 dalam Islam itu bagaimana sih aturannya caci maki ini? Apa ada ayat2 yang menjelaskan kalau tidak sependapat boleh mencaci maki? Apa ada perilaku atau ucapan Rasulullah saw yang mencontohkan jika tidak sependapat boleh atau harus mencaci maki? Apa ada kisah nabi atau para sahabat yang menceritakan tentang caci maki ini? Apakah di Islam boleh mencaci maki dengan alasan membela agama, membela Allah, membela Rasulullah? Teman2 yang lain juga kalau sempat, tolong ya komentarnya, makin banyak yang nanggapi, makin menyenangkan - dari berbagai pola pikir anggota2 disini, ilmu kita kan makin banyak ya ...;-) salam Aisha -- From: <[EMAIL PROTECTED]> Subject: RE: Balasan: RE: [wanita-muslimah] Re: Kekerasan pada anak: kisah Nabi mengorbankan anak. Bagi saya, malah kalau ada orang mencaci maki saya di milis semacam WM, sebaiknya diloloskan. Tapi, kalau mencaci maki yang lain, jangan diloloskan. Kita agar tahu saja, siapa yang baru memeluk atau belajar agama Islam. Sebab, caci maki itu biasanya datang dari yang baru memeluk Islam atau baru belajar agama Islam. Nah, akhirnya kita kan mendorongnya untuk belajar Islam lebih banyak. Sebenarnya, caci-maki "klebinger" ala Mas Bedjo, itu tidak dialamatkan kepada saya saja --meski di milis WM ini ditujukan kepada saya. Caci maki itu tentunya dialamatkan juga kepada ulama besar yang berpandangan tidak wajibnya jilbab. Kalau di Indonesia, pakar tafsir Prof. Qurasy Shihab termasuk yang tidak meneri
[wanita-muslimah] Caci Maki di Islam
Mas Chodjim, Dulu pernah saya dan beberapa teman di sini usul ke tim moderator untuk meloloskan email yang penuh dengan caci maki sambil diperingati moderator supaya anggota lainnya tahu persis caci maki seperti apa yang dilarang di WM ini, caci maki seperti apa yang membuat moderator memoderasi anggotanya. Tapi moderator mungkin punya pertimbangan lain, mungkin tidak nyaman milisnya dipenuhi kata2 kotor dan mengambil tindakan memoderasi pelakunya sambil memberi kesempatan pelaku untuk membaca bagaimana anggota lainnya berdiskusi disini, pendapat boleh beda tapi tetap menjaga kesantunan dan emosi. Pertanyaannya sekarang untuk moderator, apa ada batas waktu seseorang dimoderasi, saya sih ngebayanginnya kalau banyak yang dimoderasi dan orang yang dimoderasi tentunya tidak hanya mengirim 1 email dalam satu hari - berapa waktu yang dibutuhkan para moderator untuk membaca dulu email2 itu dalam seleksi email yang diloloskan dan yang dibuang. Moderator kan bukan pengangguran yang tidak ada pekerjaan lain - apalagi jadi moderator tidak dibayar. Apakah orang yang dimoderasi dalam satu selang waktu itu dan tetep tidak berubah kelakuannya - misalnya seseorang suka memaki, dimoderasi sekian bulan tetep aja dalam emailnya itu pakai caci maki, yang seperti itu bisa dikeluarkan keanggotaannya nggak? Kalau misalnya bisa dikeluarkan tapi anggota lainnya tidak tahu 'sepak terjang'nya anggota yang rajin memaki ini dan yang diloloskan di milis itu hanya yang relatif sopan, nanti anggota lain jadi heran - lha kok dikeluarin, padahal emailnya di milis tidak begitu 'kotor' - padahal yang tidak dilolosin 'kotor sekaleee" - dan mungkin saja kalau tidak semua dilolosin, si pelaku tidak merasa bahwa dia tidak bermasalah - merasa dia itu normal2 saja, merasa bahwa dia itu cukup sopan, kadang2 ada orang yang sadar bahwa dia itu diluar batas kesopanan itu kalau dikasih tahu "anda menggunakan kata X, Y, Z, dst itu sudah masuk kategori amat sangat tidak sopan". Bagaimana? Pertanyaan untuk mas Chodjim, ilmu agama saya masih sangat sedikit sementara mas Chodjim sudah banyak bukunya (artinya juga sudah banyak baca tafsir2, buku2 hadis, dll. Nah .. di Al Quran atau hadis atau kisah2 dalam Islam itu bagaimana sih aturannya caci maki ini? Apa ada ayat2 yang menjelaskan kalau tidak sependapat boleh mencaci maki? Apa ada perilaku atau ucapan Rasulullah saw yang mencontohkan jika tidak sependapat boleh atau harus mencaci maki? Apa ada kisah nabi atau para sahabat yang menceritakan tentang caci maki ini? Apakah di Islam boleh mencaci maki dengan alasan membela agama, membela Allah, membela Rasulullah? Teman2 yang lain juga kalau sempat, tolong ya komentarnya, makin banyak yang nanggapi, makin menyenangkan - dari berbagai pola pikir anggota2 disini, ilmu kita kan makin banyak ya ...;-) salam Aisha -- From: <[EMAIL PROTECTED]> Subject: RE: Balasan: RE: [wanita-muslimah] Re: Kekerasan pada anak: kisah Nabi mengorbankan anak. Bagi saya, malah kalau ada orang mencaci maki saya di milis semacam WM, sebaiknya diloloskan. Tapi, kalau mencaci maki yang lain, jangan diloloskan. Kita agar tahu saja, siapa yang baru memeluk atau belajar agama Islam. Sebab, caci maki itu biasanya datang dari yang baru memeluk Islam atau baru belajar agama Islam. Nah, akhirnya kita kan mendorongnya untuk belajar Islam lebih banyak. Sebenarnya, caci-maki "klebinger" ala Mas Bedjo, itu tidak dialamatkan kepada saya saja --meski di milis WM ini ditujukan kepada saya. Caci maki itu tentunya dialamatkan juga kepada ulama besar yang berpandangan tidak wajibnya jilbab. Kalau di Indonesia, pakar tafsir Prof. Qurasy Shihab termasuk yang tidak menerima kewajiban jilbab. Itu bisa dibaca dari buku "jilbab" yang beliau tulis. Di buku itu beliau hanya menguraikan pandangan, dalil, dan alasan mereka yang mewajibkan dan mereka yang tidak mewajibkan. Dan, putri beliau yang menjadi pembawa berita Metro TV juga tidak berjilbab. Terima kasih atas empatinya, Mas Muncar. Wassalam, chodjim Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from