Mas Wikan berkata :
   
  Tidak banyak sultan yang berani melawan penjajah Belanda seperti
Sultan Agung atau Sultan Hamengkubuwono IX yang kemudian menjadi wakil
presiden RI. 
   
  ========
   
  Jano - ko =
   
   
  Dengan kata lain kita tidak boleh mengatakan "saudara" kita itu sebagai 
.....atau ......atau.......beliau - belai tersebut adalah "darah biru", 
"beriman", "bertaqwa" dll  AND OUR HERO.  :)
  KETERANGAN =  hero itu artinya PAHLAWAN.
   
   
  Beliau tersebut mempunyai andil tegaknya NKRI, and jujur aja babe gue punya 
hubungan yang khusus dengan beliau, ini hanya pengumuman aja, jano-ko beruntung 
soalnya babe jano-ko dikuliahkan oleh Sultan HB IX, maksudnya yang membiayai 
kuliah babe gue adalah beliau.  Sekali lagi jano-ko beruntung artinya jano-ko 
tidak melupakan jasa orang lain kepada keluarga jano-ko.
   
   
  Jangan khawatir mas wikan, ini sejarah ya, ayahku dulu waktu jadi komandan, 
perang melawan Belanda, pernah ketangkep and mau dieksekusi tembak ditempat, 
tapi karena bapakku itu pinter banget bahasa Belanda, beliau diskusi ama 
komandan belandanya, ech akhirnya beliau dilepas.....
  Sekarang jaman pembangunan perdamaian, kita harus ngayomi semua bangsa di 
dunia...hiya enggak ?
   
   
  Satu lagi yang perlu dibahas adalah kata "beruntung" yang jano-ko ucapkan, 
apa arti kata beruntung tersebut kaitannya dengan Islam 
....monggo...monggo...monggo.. 
   
   
  And jangan lupa lho.....banyak lho Ulama - ulama NU yang santun itu keturunan 
dari Karaton....and jangan lupa lho tokoh "lib" itu mengambil ilmu islamnya 
dari ulama NU. Jadi insan lib itu harus berterimakasih kepada 
karaton......jangan lupa lho...jangan lupa lho.....
   
   
  Ngono lhoooooo....
   
   
  Malem aja dech.
   
   
  PS
  Mas Wikan bisa enggak mendalang tentang Raden Patah ? ....ayoo reekkkk
   
   
  ----- oo0oo -----
  

 
  Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          setahu saya keraton juga berperan dalam pelestarian penjajahan Belanda
waktu itu.
dengan kerja sama dengan penjajah Belanda, keraton mendapat legitimasi
dari pemerintah kolonial Belanda untuk tetap meneruskan
pemerintahannya, di sisi lain tutup mata terhadap penjajahan yang
dilakukan oleh pemerintah Belanda.
Tidak banyak sultan yang berani melawan penjajah Belanda seperti
Sultan Agung atau Sultan Hamengkubuwono IX yang kemudian menjadi wakil
presiden RI. Yang lain biasanya diem-diem aja, bersikap EGP dan cari
slamet.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 2/18/07, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Aishayasmina =
>
> Jadi kalau ada yang merasa lebih mulia dari manusia lainnya karena dia merasa 
> keturunan tertentu misalnya ada darah birunya, apa bedanya dengan iblis!
>
>
>
> ==========
> ==========
> ==========
>
>
> Al Qur'an
>
> [96.1] bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan
>
> ---
>
> Jano - ko membantu mencerahkan :
>
> Karena mungkin Aisha "emongsi", jadi kita baca bersama saja pendapat 
> organisasi atau insan yang lain ......
> Nanti kalau Aisha sudah tidak emongsi maka jano-ko akan menjelaskan 
> pelan-pelan.
>
> -----
>
>
> http://www.ums.ac.id/?pilih=hal&id=14
>
>
> Peran Karaton dalam Pengembangan Islam
>
>
> Sejarah Indonesia mencatat bahwa Islam dapat berkembang dengan baik karena 
> didukung faktor karakter ajaran Islam yang tidak memberatkan disertai teknik 
> penyiaran dengan bijaksana dan dapat diterima oleh masyarakat. Sementara 
> komposisi pemerintahan saat itu lebih didominasi oleh kerajaan pedalaman yang 
> masih memiliki tradisi kuat Hindu dan Budha, sehingga penyebaran Islam 
> dilakukan melalui guru pertapa yanng hidup di luar Karaton.


         

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke