----- Original Message ----- 
From: "Ndhie" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, August 11, 2005 10:51 AM
Subject: [daarut-tauhiid] Ketika Ikhwah Jatuh Cinta


>
>      Ketika Ikhwah Jatuh Cinta
>      Kategori: Tausiyah | Date post : 10 January 2005
>
>      Suatu ketika, dalam majelis koordinasi seorang akhwat berkata pada 
> mas’ul dakwahnya, “akhi, ana ga bisa lagi berinteraksi dengan akh fulan E 
> Suara akhwat itu bergetar. Nyata sekali menekan perasaannya.”Pekan lalu, 
> ikhwan tersebut membuat pengakuan yang membuat ana merasa risi dan….Afwan, 
> terus terang juga tersinggung. ESesaat kemudian suara dibalik hijab itu 
> mengatakan….ia jatuh cinta pada ana. E
>      mas’ul tersebut terkejut, tapi ditekannya getar suaranya. Ia berusaha 
> tetap tenang. “Sabar ukhti, jangan terlalu diambil hati. Mungkin maksudnya 
> tidak seperti yang anti bayangkan. ESang mas’ul mencoba menenangkan 
> terutama untuk dirinya sendiri.
>
>      “Afwan…ana tidak menangkap maksud lain dari perkataannya. Ikhwan itu 
> mungkin tidak pernah berpikir dampak perkataannya. Kata-kata itu membuat 
> ana sedikit banyak merasa gagal menjaga hijab ana, gagal menjaga komitmen 
> dan menjadi penyebab fitnah. Padahal, ana hanya berusaha menjadi bagian 
> dari perputaran dakwah ini. Esang akhwat kini mulai tersedak terbata.
>
>      “Ya sudah…Ana berharap anti tetap istiqamah dengan kenyataan ini, ana 
> tidak ingin kehilangan tim dakwah oleh permasalahan seperti ini E Mas’ul 
> itu membuat keputusan, “ana akan ajak bicara langsung akh fulan E
>      Beberapa Waktu berlalu, ketika akhirnya mas’ul tersebut mendatangi 
> dulan yang bersangkutan. Sang Akh berkata, “Ana memang menyatakan hal 
> tersebut, tapi apakah itu suatu kesalahan? E
>      Sang mas’ul berusaha menanggapinya searif mungkin. “Ana tidak 
> menyalahkan perasaan antum. Kita semua berhak memiliki perasaan itu. 
> Pertanyaan ana adalah, apakah antum sudah siap ketika menyatakan perasaan 
> itu. Apakah antum mengatakannya dengan orientasi bersih yang menjamin 
> hak-hak saudari antum. Hak perasaan dan hak pembinaannya. Apakah antum 
> menyampaikan kepada pembina antum untuk diseriuskan?. Apakah antum sudah 
> siap berkeluarga. Apakah antum sudah berusaha menjaga kemungkinan fitnah 
> dari pernyataan antum, baik terhadap ikhwah lain maupun terhadap 
> dakwah???? EMas’ul tersebut membuat penekanan substansial.  EAkhi bagi 
> kita perasaan itu tidak semurah tayangan sinetron atau bacaan picisan 
> dalam novel-novel. Bagi kita perasaan itu adalah bagian dari kemuliaan 
> yang Allah tetapkan untuk pejuang dakwah. Perasaan itulah yang melandasi 
> ekspansi dakwah dan jaminan kemuliaan Allah SWT. Perasaan itulah yang 
> mengeksiskan kita dengan beban berat amanah ini. Maka Jagalah perasaan itu 
> tetap suci dan mensucikan. E
>
>
>
> Cinta Aktivis Dakwah
> Bagaimana ketika perasaan itu hadir. Bukankah ia datang tanpa pernah 
> diundang dan dikehendaki?
> Jatuh cinta bagi aktivis dakwah bukanlah perkara sederhana. Dalam konteks 
> dakwah, jatuh cinta adalah gerbang ekspansi pergerakan. Dalam konteks 
> pembinaan, jatuh cinta adalah naik marhalah pembinaan. Dalam konteks 
> keimanan, jatuh cinta adalah bukti ketundukan kepada sunnah Rosullulah saw 
> dan jalan meraih ridho Allah SWT.
>
> Ketika aktivis dakwah jatuh cinta, maka tuntas sudah urusan prioritas 
> cinta. Jelas, Allah, Rosullah dan jihad fii sabilillah adalah yang utama. 
> Jika ia ada dalam keadaan tersebut, maka berkahlah perasaannya, berkahlah 
> cintanya dan berkahlah amal yang terwujud dalam cinta tersebut. Jika jatuh 
> cintanya tidak dalam kerangka tersebut, maka cinta menjelma menjadi fitnah 
> baginya, fitnah bagi ummat, dan fitnah bagi dakwah. Karenannya jatuh cinta 
> bagi aktivis dakwah bukan perkara sederhana.
>
> Ketika Ikhwan mulai bergetar hatinya terhadap akhwat dan demikian 
> sebaliknya. Ketika itulah cinta ‘lain Emuncul dalam dirinya. Cinta inilah 
> yang akan kita bahas disini. Yaitu sebuah karunia dari kelembutan hati dan 
> perasaan manusia. Suatu karunia Allah yang membutuhkan bingkai yg jelas. 
> Sebab terlalu banyak pengagung cinta ini yang kemudian menjadi hamba yang 
> tersesat. Bagi aktivis dakwah, cinta lawan jenis adalah perasaan yang 
> lahir dari tuntutan fitrah, tidak lepas dari kerangka pembinaan dan 
> dakwah. Suatu perasaan produktif yang dengan indah dikemukakan oleh ibunda 
> kartini, E…akan lebih banyak lagi yang dapat saya kerjakan untuk bangsa 
> ini, bila saya ada disamping laki-laki yg cakap, lebih banyak kata 
> saya…..daripada yang saya usahakan sebagai perempuan yg berdiri 
> sendiri.. E
> Cinta memiliki 2 mata pedang. Satu sisinya adalah rahmat dengan jaminan 
> kesempurnaan agama dan disisi lainnya adalah gerbang fitnah dan kehidupan 
> yg sengsara. Karenanya jatuh cinta membutuhkan kesiapan dan persiapan. 
> Bagi setiap aktivis dakwah, bertanyalah dahulu kepada diri sendiri, sudah 
> siapkah jatuh cinta???jangan sampai kita lupa, bahwa segala sesuatu yang 
> melingkupi diri kita, perkataan, perbuatan, maupun perasaan adalah bagian 
> dari deklarasi nilai diri sebagai generasi dakwah. Sehingga umat selalu 
> mendapatkan satu hal dari apapun pentas kehidupan kita, yaitu kemuliaan 
> Islam dan kemuliaan kita karena memuliakan Islam.
>
> Deklarasi Cinta
> Sekarang adalah saat yang tepat bagi kita untuk mendeklarasikan cinta 
> diatas koridor yang bersih. Jika proses dan seruan dakwah senantiasa 
> mengusung pembenahan kepribadiaan manusia, maka layaklah kita tempatkan 
> tema cinta dalam tempat utama. Kita sadari kerusakan prilaku generasi hari 
> ini, sebagian besar dilandasi oleh salah tafsir tentang cinta. Terlalu 
> banyak penyimpangan terjadi, karena cinta didewakan dan dijadikan 
> kewajaran melakukan pelanggaran. Dan tema tayangan pun mendeklarasikan 
> cinta yang dangkal. Hanya ada cinta untuk sebuah persaingan, sengketa. 
> Sementara cinta untuk sebuah kemuliaan, kerja keras dan pengorbanan, serta 
> jembatan jalan kesurga dan kemuliaan Allah, tidak pernah mendapat tempat 
> disana.
>
> Sudah cukup banyak pentas kejujuran kita lakukan. Sudah terbilang jumlah 
> pengakuan keutamaan kita, sebuah dakwah yang kita gagas, Sudah banyak 
> potret keluarga yg baru dalam masyarakat yg kita tampilkan. Namun berapa 
> banyak deklarasi cinta yang sudah kita nyatakan. Cinta masih menjadi topik 
> ‘asing Edalam dakwah kita. Wajah, warna, ekspresi dan nuansa cinta kita 
> masih terkesan ‘misteri. Pertanyaan sederhana, “Gimana sih, kok kamu bisa 
> nikah sama dia, Emang kamu cinta sama dia? E dapat kita jadikan indikator 
> miskinnya kita mengkampanyekan cinta suci dalam dakwah ini.
>
> Pernyataan ‘Nikah dulu baru pacaran Emasih menjadi jargon yang menyimpan 
> pertanyaan misteri, “Bagaimana caranya, emang bisa? E Sangat sulit bagi 
> masyarakat kita untuk mencerna dan memahami logika jargon tersebut. 
> Terutama karena konsumsi informasi media tayangan, bacaan, diskusi dan 
> interaksi umum, sama sekali bertolak belakang dengan jargon tersebut.
>
> Inilah salah satu alasan penting dan mendesak untuk mengkampanyekan cinta 
> dengan wujud yang baru. Cinta yang lahir sebagai bagian dari penyempurnaan 
> status hamba. Cinta yang diberkahi karena taat kepada sang Penguasa. Cinta 
> yang diberkahi karena taat pada sang penguasa. Cinta yang menjaga diri 
> dari penyimpangan, penyelewengan dan perbuatan ingkar terhadap nikmat 
> Allah yang banyak. Cinta yang berorientasi bukan sekedar jalan berdua, 
> makan, nonton dan seabrek romantika yang berdiri diatas pengkhianatan 
> terhadap nikmat, rezki, dan amanah yang Allah berikan kepada kita.
>
> Kita ingin lebih dalam menjabarkan kepada masyarakan tentang cinta ini. 
> Sehingga masyarakat tidak hanya mendapatkan hasil akhir keluarga dakwah. 
> Biarkan mereka paham tentang perasaan seorang ikhwan terhadap akhwat, 
> tentang perhatian seorang akhwat pada ikhwan, tentang cinta ikhwan-akhwat, 
> tentang romantika ikhwan-akhwat dan tentang landasan kemana cinta itu 
> bermuara. Inilah agenda topik yang harus lebih banyak dibuka dan 
> dibentangkan. Dikenalkan kepada masyarakat berikut mekanisme yang 
> menyertainya. Paling tidak gambaran besar yang menyeluruh dapat dinikmati 
> oleh masyarakat, sehingga mereka bisa mengerti bagaimana proses panjang 
> yang menghasilkan potret keluarga dakwah hari ini.
>
> Epilog
> Setiap kita yang mengaku putra-putri Islam, setiap kita yg berjanji dalam 
> kafilah dakwah, setiap kita yang mengikrarkan Allahu Ghoyatuna, maka jatuh 
> cinta dipandang sebagai jalan jihad yang menghantarkan diri kepada 
> cita-cita tertinggi, syahid fi sabililah. Inilah perasaan yang istimewa. 
> Perasaan yang menempatkan kita satu tahap lebih maju. Dengan perasaan ini, 
> kita mengambil jaminan kemuliaan yang ditetapkan Rosullulah. Dengan 
> perasaan ini kita memperluas ruang dakwah kita. Dengan perasaan ini kita 
> naik marhalah dalam dakwah dan pembinaan.
>
> Betapa Allah sangat memuliakan perasaan cinta orang-orang beriman ini. 
> Dengan cinta itu mereka berpadu dalam dakwah. Dengan cinta itu mereka 
> saling tolong menolong dalam kebaikan, dengan cinta itu juga mereka 
> menghiasi Bumi dan kehidupan di atasnya. Dengan itu semua Allah berkahi 
> nikmat itu dengan lahirnya anak-anak shaleh yang memberatkan Bumi dengan 
> kalimat Laa Illaha Ilallah. Inilah potret cinta yang sakinah, mawaddh, 
> warahmah.
> jadi…sudah beradi jatuh cinta…??
> wallahu’alam
>
> diambil dari majalah al izzah edisi 11/th4/jan 2005 M
>
>
>
>
>
>
>
> ===================================================================
>        Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
> ===================================================================
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
> 




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke