----- Forwarded Message ----
From: Donna Ardiani <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, November 28, 2007 4:27:24 PM
Subject: Sebutir Kurma Pengganjal Doa






  


    
            Sebutir Kurma pengganjal Doa        
        
Selesai menunaikan ibadah haji,    Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke Mesjidil 
Aqsa. Untuk bekal di    perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di 
dekat mesjidil    Haram.

 
            
Setelah kurma ditimbang dan    dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma 
tergeletak didekat timbangan.    Menyangka kurma itu bagian
 dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan    memakannya.

 
                    Setelah itu ia langsung    berangkat menuju Al Aqsa. 4 
Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti    biasa, ia suka memilih 
sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan    dibawah kubah Sakhra. Ia shalat 
dan berdoa khusuk sekali. Tiba tiba ia    mendengar percakapan dua Malaikat 
tentang dirinya.


    
                "Itu, Ibrahim bin Adham, ahli    ibadah yang zuhud dan wara 
yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT," kata    malaikat yang satu. "Tetapi 
sekarang tidak lagi.    doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia memakan 
sebutir kurma yang jatuh    dari meja seorang pedagang tua di dekat
 
    mesjidil haram," jawab malaikat    yang satu lagi.

 
            
Ibrahim bin adham terkejut    sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini 
ibadahnya, shalatnya, doanya dan    mungkin amalan-amalan lainnya tidak 
diterima oleh ALLAH SWT    gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya.


    
    "Astaghfirullahal adzhim"    Ibrahim beristighfar. 
                    
Ia langsung berkemas untuk    berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua 
penjual kurma. Untuk meminta    dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya. 
Begitu sampai di    Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi 
ia tidak menemukan    pedagang tua itu melainkan seorang anak muda.


    
        "4 bulan yang lalu saya membeli    kurma disini dari seorang pedagang 
tua. kemana ia sekarang?" tanya    Ibrahim.
 
        "Sudah meninggal sebulan yang    lalu, saya sekarang meneruskan 
pekerjaannya berdagang kurma" jawab anak muda    itu.


 
        "Innalillahi wa innailaihi    roji'un, kalau begitu kepada siapa saya 
meminta penghalalan ?". Lantas ibrahim    menceritakan peristiwa yg dialaminya, 
anak
 
        muda itu mendengarkan penuh    minat. "Nah, begitulah" kata ibrahim    
setelah bercerita, "Engkau sebagai
 ahli waris 
        orangtua itu, maukah engkau    menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu 
yang terlanjur ku makan tanpa    izinnya?".
 
            "Bagi saya tidak masalah. Insya    ALLAH saya halalkan. Tapi entah 
dengan saudara-saudara saya yang    jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani 
mengatasnamakan mereka karena    mereka mempunyai hak waris sama dengan saya."
 
    "Dimana alamat saudara-saudaramu    ? biar saya temui mereka satu persatu."

 

                Setelah menerima alamat, ibrahim    bin adham pergi menemui. 
Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua    setuju menghalakan sebutir 
kurma milik ayah mereka yang termakan oleh    ibrahim. 4 bulan kemudian, 
Ibrahim bin adham sudah berada dibawah kubah    Sakhra.
 
        
Tiba tiba ia mendengar dua    malaikat
 yang dulu terdengar lagi bercakap cakap.    
        "Itulah    ibrahim bin adham yang doanya tertolak gara gara makan    
sebutir kurma milik    orang lain."
 
            "O, tidak..,    sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah 
mendapat halalan dari ahli    waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim 
kini telah   
 bersih kembali dari    kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik 
orang    
    
lain.    Sekarang ia sudah bebas."

 
    dari cerita diatas kita tarik    kesimpulan, makanan akan menjadi darah dan 
daging, akan selau manunggal dengan    

    jiwa kita, kalau makanan itu    tidak bersih semua aktifitas akan kena 
dampaknya" 


  
        " Apabila anda mempunyai teman    atau saudara yang
 anda sayangi forwardlah e-mail ini. Oleh sebab itu    berhati-hatilah dgn 
makanan yg masuk ke tubuh 
    
kita, sudah halal-kah? lebih    baik tinggalkan bila ragu-ragu... "

 
    
Nilai    manusia, bukan kenapa ia MATI, melainkan bagaimana ia HIDUP; bukan apa 
yang    di
PEROLEH , melainkan apa yang
 telah    diBERIKAN; bukan apa    PANGKATNYA, melainkan    apa yang telah di
PERBUAT dengan tugas yang diberikan TUHAN    kepadanya.

 
    
Semoga bermanfaat. Allahu a'lam.   
 Wassalam.
http://yartati.multiply.com















      
____________________________________________________________________________________
Be a better pen pal. 
Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how.  
http://overview.mail.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke