Hikmah Dibalik Ujian

By: agussyafii

Sore itu angin bertiup. Dedaunan berjatuhan. Suara anak-anak Amalia sedang 
bercengkarama. Seorang Ibu sedang bertandang di Rumah Amalia. Beliau bercerita 
dengan genangan air mata. Suaminya terkena stroke diusianya yang masih 
produktif, tidak tahu apa yang harus dilakukan hanya bisa pasrah dan berserah 
diri pada Sang Khaliq.  Berdoa memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar 
diberikan kesembuhan untuk suami tercinta dan ketabahan bagi dirinya dan sang 
buah hatinya.

Peran ganda kepala rumah tangga dan sebagai pengurus rumah tangga dikerjakan 
semuanya. Sementara anaknya yang masih duduk dibangku TK diantarnya berangkat 
sekolah. dan dijemput oleh tetangga. Begitu pulang sekolah, anaknya sudah 
mandiri mengurusi keperluannya sendiri.

Sejak suaminya sakit, dulunya yang biasa aja kini menjadi masalah. Dirinya 
bekerja sebagai karyawan swasta dengan penghasilan standar UMR, sementara 
suaminya seorang wirausaha yang cukup berhasil, ketika suaminya sakit, sumber 
penghasilannya terasa mampet. Kehidupan keluarganya hanya mengandalkan gajinya.

'Tahun pertama kami bisa melewatinya, mengijak tahun kedua saya benar-benar 
panik, tak tahu apa yang saya harus lakukan,' ucapnya lirih. Listrik nunggak, 
sudah diancam hendak diputus, SPP sekolah anaknya tidak terbayar tiga bulan. 
'Yang saya bisa lakukan hanya berdoa memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

Ditengah kepanikan beliau sebagai istri, tiba-tiba ada seorang teman yang 
datang, dia  mengajarkan membuat kue dan membantu menjualkan kue-kue ditokonya. 
'Sungguh saya tidak menyangka Mas Agus, ditengah himpitan hidup, Allah 
memberikan jalan keluar yang begitu indah tanpa saya duga,' ucap sang ibu 
dengan bercucuran air mata.

'Alhamdulillah, Kasih sayang Allah menunjukkan  kepada saya ada hikmah dibalik 
ujian, saya baru tersadar bahwa saya mempunyai kemampuan  dibidang usaha tanpa 
harus berharap belas kasihan orang lain. Pikiran saya terbuka, saya menjadi 
bersemangat dan optimis. Allah memberikan jalan keluar yang begitu indah.' 
tuturnya. Sore itu beliau berkenan berbagi rizki bersama anak-anak Amalia 
didampingi oleh sang suami yang telah pulih kembali dari strokenya dan sekarang 
telah memiliki toko kue sendiri dikelola bersama  suami tercintanya. 
Subhanallah..

---
'Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya mengatakan 'kami 
telah beriman dan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji 
orang-orang sebelum mereka.' (QS. al-Ankabut (29): 2).

Wassalam,
agussyafii
--
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Muhasabah Amalia 
(MUSA)' Hari Ahad, Tanggal 18 April 2010 Di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan 
partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii2, atau 
http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 
087 8777 12 431.


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke