[wanita-muslimah] Kata-Kata Indah
Kata-Kata Indah By: agussyafii Seorang ibu muda bertutur bahwa dirinya menyukai sekuntum mawar yang indah dan memberikannya kepada teman-temannya, kerabat atau tetangga. Pada satu hari dirinya memetik sekuntum mawar yang terindah dikebunnya, sempat terpikir olehnya ingin memberikan kepada seorang temannya. Dia bergegas mengambil vas dan menulis pesan singkat 'Tersenyumlah!.' Kemudian melintasi jalan untuk diberikannya kepada seorang teman baiknya dan meletakkannya di depan pintu rumahnya. Setelah senja tiba temannya itu menghubungi dirinya. Katanya, bunga itu hadiah yang telah menghiburnya dan suaminya. Malam itu teman dan suaminya bertengkar hebat. Bahkan pertengkaran itu membuat tidak saling menyapa diantara keduanya. Paginya sebelum berangkat ke kantor sang suami menemukan vas bunga dan menyerahkan kepada istrinya, kata-kata di dalam secarik kertas yang berbunyi 'Tersenyumlah! membuat mereka berdua saling memandang dan tersenyum. Pertengkaran hebat semalam seolah telah terlupakan. Rasakan kata-kata indah membuat tubuh kita menjadi sehat dan bugar. Jiwa kita seolah dirasuki kebahagiaan tiada tara. Jadi mulailah hari ini kita membiasakan dengan kata-kata indah dalam kehidupan sehari-hari yang membuat hidup kita dan keluarga kita menjadi bahagia. Kalau kata-kata indah membuat hidup kita bahagia, kenapa kita tidak lakukan sekarang juga? Wassalam, agussyafii Yuk, hadir di Kegiatan 'Amalia Cinta al-Quran (ACQ).' Hari Ahad, Tanggal 20 Juni 2010 Di Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, No.23 Komplek Peruri, Ciledug. Silahkan kirimkan dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii3, atau http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Kata 'Memaafkan' Seorang Ibu
Kata 'Memaafkan' Seorang Ibu By: agussyafii Ada seorang teman yang berprofesi sebagai dokter. Dia bercerita bahwa dirinya pernah dibuat pusing menangani pasien yang sudah 40 hari koma pasca operasi, tak sadarkan diri. Semua bukunya dibuka kembali. Semua profesor diberbagai bidang penyakit diajaknya konsultasi. Namun tak juga ketemu jawabannya. Sampai suatu ketika dia melihat seorang ibu tua menengok sang pasien. Tak selang lama beberapa hari pasiennya siuman dari koma, sadarkan diri dan tak lama kesehatannya berangsur pulih. Dokter tersebut keheranan, bagaimana mungkin dari tak sadarkan diri selama 40 hari bisa pulih kurang dari satu minggu hanya karena ditengok seorang ibu tua. Dia beranikan diri bertanya pada istri pasien yang waktu itu menungguinya. Kata istrinya, ibu tua itu adalah ibu sang pasien. Sewaktu menengok itu ibunya berkata bahwa dirinya hari ini sudah memaafkan semua kesalahan anaknya. Setelah ibunya pergi, suaminya mulai sadarkan diri. -- Bersungguh-sungguhlah dalam berbakti kepada ibumu, karena sesungguhnya surga itu berada di bawah kedua kakinya (HR. Imam Nasa'i dan Thabrani). Wassalam, agussyafii -- Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Muhasabah Amalia (MUSA)' Hari Ahad, Tanggal 18 April 2010 Di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii2, atau http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Kata
Salam... Sering dalam berdiskusi, terutama diskusi-diskusi dimilist yahoogroups kita kesulitan untuk bersepakat tentang suatu persoalan yang sesungguhnya mudah. Persoalan-persoalan mudah tersebut sering menjadi persoalan berlarut-larut karena dua hal, pertama karena persoalan teknis, yaitu ketidak mampuan untuk membedakan satu kata dengan kata yang lainnya dan satu pernyataan dengan pernyataan lainnya. Kedua karena persoalan non teknis, yaitu keinginan untuk merpertahankan kecenderungan pribadi, kepentingan kelompok, dan aneka egoisme yang lainnya :) Sekarang kita lihat hal yang pertama dulu, yaitu persoalan teknis tentang pengetahuan kita terhadap kata-kata. Didalam berlogika kemampuan yang paling rendah yang harus dimiliki untuk meneliti kekeliruan berpikir, silogisme, analogi, generalisasi dan dilema adalah kemampuan untuk membedakan kata perkata. Permasalahan seperti ini sekilas kelihatannya sepele, tapi apakah betul permasalahan seperti ini adalah persoalan yang mudah dan sepele? Mari kita lihat. Kita sering ngeyel bersikeras mempersamakan kata tidak gemuk dengan kurus, tidak kaya dengan miskin, tidak terang dengan gelap, tidak pandai dengan bodoh dan sebagainya. Penggunaan kata-kata seperti itu tidaklah benar dan logis, karena kata tidak gemuk bukanlah berarti kurus, kata tidak gemuk untuk seseorang bisa saja berarti orang tersebut adalah orang yang berbadan atletis dan ideal. Kata 'tidak kaya' tidak berarti seseorang itu miskin, tidak kaya bisa juga berarti orang yang mempunyai uang yang cukup, namun tidak sampai berlebihan sehingga dia belum layak disebut sebagai orang yang kaya. Tidak pandai juga tidak bisa disamakan dengan bodoh, karena orang-orang yang sekolah dan kuliah sampai sarjana sekalipun banyak juga yang disebut sebagai orang yang tidak pandai, tapi juga tidak bisa dikatagorikan sebagai orang yang bodoh. Dalam ilmu logika, persoalan seperti ini diatur khusus dalam sebuah bahasan, yakni tentang pengetahuan terhadap kata. Dalam masalah ini dikenal tiga istilah teknis, yaitu kata positif, negatif dan privatif. Kata positif adalah suatu kata yang mempunyai pengertian tentang penegasan 'adanya' sesuatu terhadap dirinya sendiri, seperti : . Gemuk --> menunjukkan 'adanya' daging. . Kaya--> menunjukkan 'adanya' harta. . Terang --> menunjukkan 'adanya' cahaya. . Pandai --> menunjukkan 'adanya' ilmu. . Dan lain-lain Kata Negatif adalah suatu kata yang yang diawali oleh kata-kata negasi seperti, tidak, non, tak, dan bukan, contohnya seperti : . Non Gemuk --> diawali kata 'Non' . Tidak Kaya--> diawali kata ' tidak' . Tak Terang --> diawali kata 'tak' . Tak Pandai --> diawali kata 'tak'. . Dan lain-lain Kata Privatif adalah suatu kata yang mempunyai pengertian tentang penegasan 'tidak adanya' sesuatu terhadap dirinya sendiri, seperti : . Kurus--> menunjukkan ' tidak adanya' daging. . Miskin --> menunjukkan ' tidak adanya' harta. . Gelap --> menunjukkan ' tidak adanya' cahaya. . Bodoh --> menunjukkan ' tidak adanya' ilmu. . Dan lain-lain Dengan memperhatikan pengertian kata tersebut, maka sekarang makin jelaslah bagi kita bahwa tidak gemuk tidak semakna dengan kurus, tidak kaya tidak semakna dengan miskin, tidak pandai tidak semakna dengan bodoh dan tidak terang tidak sama dengan gelap. Pertanyaannya, apakah semua kata negatif tidak sama dengan kata privatif? Tentu saja tidak semua, ada juga beberapa kata negatif yang semakna dengan kata privatif, misalnya tidak lulus yang semakna dengan gagal, tidak hidup semakna dengan mati, tidak pergi semakna dengan ditempat dan lain sebagainya. Sampai disini kita sudah tahu sedikit tentang kemampuan teknis dalam berdiskusi dari sisi logika, berikutnya akan kita bahas kemampuan teknis yang lain, yaitu tentang penggunaan kata universal dan partial. Salam, Iman K. www.parapemikir.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Kata buku suci
Salam... Terbersit untuk meneliti apa yang dikatakan dibuku-buku suci tentang alat yang dimiliki oleh manusia untuk mendapatkan pengetahuan/epistemologi. Keinginan untuk meneliti dibuku-buku suci ini adalah untuk merespon beberapa gelintir orang dimilist yahoogroups yang dihuni oleh beberapa orang islam fundamentalis, mereka sering dengan lantang mengkafirkan orang yang membahas sebuah persoalan tetapi tidak mengkait-kaitkannya kepada “dalil” di kitab suci. Tentu saja respon saya ini akan dianggap reaktif dan membikin diskusi menjadi tidak dinamis oleh mereka yang membaca tulisan ini milist yang dihuni oleh orang-orang yang berpikiran terbuka dan tidak menjadi pengikut dari salah satu buku suci yang mungkin akan kita bicarakan. Kita lihat apa yang dikatakan oleh buku/kitab suci, dan karena buku suci yang sering saya baca dan teliti adalah Al-quran maka sekarang kita mau lihat apa yang dikatakan oleh Al-quran. Apakah Al-quran mendukung pendapat yang ini atau mendukung pendapat yang itu? Apakah menurut Al-quran alat yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan itu dengan indra, rasio atau hati? Al-quran dengan tegas mengatakan tidak yang ini dan juga bukan yang itu. Alat untuk mengetahui itu bukan hanya indra dan rasio. Dan juga bukan hanya hati. Jika anda berpegagang hanya kepada indra dan rasio, maka anda akan cenderung terlalu “keluar” dan sebaliknya jika anda hanya berpegangan kepada hati, maka anda akan cenderung terlalu “kedalam”. Al-quran mengakui kedua alat epistemologi indra dan rasio sebagaimana yang bisa kita lihat di surat An-Nahal ayat 78, “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. “ Al-quran mengatakan, Anda tidak tahu dan untuk itu Kami berikan alat untuk mengetahui yaitu indra (pendengaran, penglihatan) dan rasio (hati). Namun untuk beberapa urusan, indra dan rasio anda akan mengalami goncangan dan kekeliruan, untuk itu bersihkanlah alat itu dengan dengan mensucikan jiwa anda. Al-quran menyampaikan pesan untuk membersihkan jiwa ini dengan pesan yang maha hebat dan mengguncang serta menusuk langsung kepada hati setiap siapa saja yang membacanya, Al-quran mengatakan pada surat Asy-Syams ayat 1 sampai dengan 10 : “Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya, dan siang apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya, dan langit serta pembinaannya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” Al-quran mengatakan “ Beruntunglah orang-orang yang mensucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya” Pertanyaannya adalah, bagaimana mensucikan jiwa? Dimana (bendanya) jiwa itu berada? Tidak ada satu Profesor-pun yang mampu menyingkap dimana letak jiwa, tetapi satuhal yang bisa kita ketahui adalah bahwa indra dan rasio itu terletak dijiwa manusia. Oleh karena itu jika dikatakan beruntunglah orang-orang yang mensucikan jiwa maka itu artinya beruntunglah orang-orang yang membersihkan apa saja yang melekat dijiwa ( indra dan rasio). Kemudian Al-quran mengatakan lagi di surat Al-Ankabut ayat 69 : “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” Al-quran mengatakan, kepada siapa saja yang bersungguh-sungguh maka akan diberi jalan, akan diberi pengetahuan. Allah berjanji akan memberikan pengetahuan dan jalan kepada mereka yang bersungguh-sungguh walaupun mereka tidak memiliki kelebihan di alat indra dan rasio. Penjelasan ini tidak berarti anda bisa menjadi Dokter Spesialis dengan hanya duduk di pojok masjid menghitung jumlah klereng yang diikat disebuah tasbih. Antuk menjadi Dokter anda harus belajar di fakultas kedokteran. Alquran menyuruh menggunakan indra dan rasio untuk wilayah yang ini dan pensucian jiwa untuk wilayah yang itu. Dengan kata lain, menurut buku suci Al-quran manusia memiliki 3 alat epistemologi, yang pertama adalah indra, yang kedua adalah rasio dan yang ketiga adalah pensucian jiwa. Salam, Iman K. www.parapemikir.com New Email names for you! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Kata Mereka yang Peragu
Salam... Sebagaimana yang telah kita bicarakan sebelumnya bahwa bagi kelompok peragu (skeptism) jawaban “Saya tidak tahu” adalah dianggap sudah menjadi ketentuan pengetahuan dan nasib manusia. Menurut mereka, manusia tidak mungkin dapat mengetahui sesuatu dengan pasti. Pyrho misalnya, ia mempertanyakan permasalahan ini dengan memberikan beberapa argumen ‘rasional’ pada masanya. Dia mengatakan “Jika manusia ingin mengetahui dan memahami sesuatu, bukankah manusia hanya memiliki 2 alat epistemologi untuk mengetahui dan mengenali alam disekitarnya, yaitu panca indra dan rasio”. Sekarang saya bertanya kepada anda, “Apakah panca indra dapat berbuat kesalahan atau tidak?” , saya yakin anda akan mengatakan bahwa pancaindra dapat membuat kesalahan, saya bahkan mampu menunjukkan lebih dari 100 macam kesalahan yang telah pernah diperbuat oleh panca indra. Bahkan boleh jadi kita sudah tak mampu menghitung jumlah kesalahan yang pernah diperbuat oleh alat penglihatan, pendengaran, penciuman, dan peraba kita. Pyrho kemudian mengatakan, bagaimana mungkin kita bisa bersandar atau berpegangan kepada susuatu yang bisa berbuat salah dan menjadi salah sebagai dasar pengetahuan. Ketika anda melihat tongkat yang lurus menjadi seolah-olah bengkok ketika dimasukkan kedalam kolam, maka pastilah penglihatan anda terhadap penomena bayangan dikolam tadi adalah salah. Pertanyaannya adalah bagaimana anda mau berpegangan kepada sesuatu yang salah? Bagaimana kita bisa mempercayai bahwa penglihatan kita terhadap yang lain juga tidak salah? Pun demikian dengan alat yang kedua, yaitu rasio. Rasio bahkan telah melakukan kesalahan lebih banyak dari pada kesalahan yang telah diperbuat oleh panca indra. Pada beberapa percobaan dan argumen, ilmuwan justru telah banyak melakukan kesalahan. Suatu hari dikatakan yang yang terkecil adalah atom, hari lainnya dikatakan netron. Suatu hari dikatakan matahari yang mengelilingi bumi, hari lainnya dikatakan bumilah yang mengelilingi matahari. Suatu hari dikatakan bumi ini datar, dilain hari dikatakan bumi ini bulat dan seterusnya. Dengan demikian jelaslah sudah, bahwa panca indra dan rasio adalah 2 alat yang tidak bisa terlepas dari salah sementara kita tidak memiliki alat yang lain selain dari kedua hal tersebut. Oleh karena itu, apapun yang kita lihat dan apapun yang kita pikirkan dengan menggunakan pancaindra dan rasio, maka kesemua itu tidak akan terlepas dari salah. Jadi kesimpulannya, kita TIDAK BISA MEMPERCAYAI panca indra dan rasio untuk dijadikan sandaran pengetahuan,karenanya kita tidak mempunyai sandaran maka secara otomatis kita sebagai manusia tidak mungkin bisa mengetahui segala sesuatu itu dengan pasti. Kembali, “SAYA TIDAK TAHU” adalah sudah menjadi ketentuan nasib manusia. Salam, Iman K. www.parapemikir.com New Email names for you! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Kata Mutiara
"Yang lebih penting daripada ilmu ialah pemindahan ilmu tersebut dari hati ke hati " "Kita tidak minta untuk dikenali dan menjadi sesuatu, karena selagi kita menginginkannya, maka kita masih belum lagi sempurna" "KedaulatanNya adalah Melalui KekekalanNya" "Perjumpaan dengan para awliya meringankan beban kita dan kita akan merasa ringan dan gembira" , "Adalah mustahil untuk kita memahami diri kita. Sekurang-kurangnya kita perlu melihat cermin, karena tiada siapapun yang dapat mengenali kepincangan di dalam dirinya " Saya tidak berkata, Ikut saya, karena saya tahu siapa yang akan ikut bersama saya di Mahsyar kelak " "Keikhlasan dan Politik tidaklah serasi sebagaimana Iman dan Penipuan " Sudah menjadi suatu aturan yang disepakati di antara Rijal-Allah, Para Kekasih Allah, bahwa keragaman jalan ini adalah diperuntukkan bagi mereka yang belum terhubungkan dan mereka yang belum mencapai akhir perjalanan, dan belum mendapatkan amanat-nya, sementara mereka yang telah mawsul (sampai) semua berada pada satu jalan dan dalam satu lingkaran dan mereka saling mengetahui dan mencintai satu sama lain. Mereka akan berada di mimbar-mimbar cahaya di Hari Kebangkitan. Karena itu, kita, para Murid dari jalan-jalan Tariqah mestilah pula saling mengetahui, mengenal dan mencintai satu sama lain demi keridhaan Allah dan Nabi-Nya serta para Kekasih-Nya agar diri kita mampu memasuki cahaya penuh barakah tersebut dan masuk dalam lingkaran tertinggi dari suhbah persahabatan dan jamaah, jauh dari furqa (perpecahan) dan keangkuhan. Kita telah diperintahkan untuk mencintai orang-orang suci. Mereka adalah para Nabi, dan setelah para Nabi, adalah para pewaris mereka, Awliya. Kita telah diperintahkan untuk beriman pada para Nabi, dan iman memberikan pada diri kita Cinta. Cinta membuat manusia untuk mengikuti ia yang dicintai. Ittiba bermakna untuk mencintai dan mengikuti, sementara Ittaat bermakna [hanya] untuk mengikuti. Seseorang yang taat mungkin saja mereka taat karena paksaan atau karena cinta, tapi tidaklah selalu karena cinta. Allah Taala menginginkan hamba-hamba-Nya untuk mencintai-Nya. Dan para hamba tidaklah mampu menggapai secara langsung cinta atas Tuhan mereka. Karena itulah, Allah Taala mengutus, sebagai utusan dari Diri-Nya, para Nabi yang mewakili-Nya di antara para hamba-Nya. Dan setiap orang yang mencintai Para Nabi, melalui AwliyaNya maka mereka akan menggapai cinta para Nabi. Dan melalui cinta para Nabi, kalian akan menggapai cinta Allah Taala. Karena itu, tanpa cinta, seseorang tak mungkin dapat menjadi orang yang dicintai dalam Hadirat Ilahi. Jika kalian tak memberikan cinta kalian, bagaimana Allah Taala akan mencintai kalian? Namun manusia kini sudah seperti kayu kering, mereka menyangkal cinta. Mereka adalah orang-orang yang kering tak ada kehidupan! Suatu pohon, dengan cinta, bersemi dan berbunga di kala musim semi. Tetapi kayu yang telah kering, bahkan seandainya tujuh puluh kali musim semi mendatanginya, mereka tak akan pernah berbunga. Cinta membuat alam ini terbuka dan memberikan buah-buahannya, memberikan keindahannya bagi manusia. Tanpa cinta, ia tak akan pernah terbuka, tak akan pernah berbunga, tak akan pernah memberikan buahnya. Jadi Cinta adalah pilar utama paling penting dari Iman. Tanpa Cinta, tak akan ada Iman. Saya dapat berbicara tentang hal ini hingga tahun depan, tapi kalian harus mengerti, dari setetes, sebuah samudera! arief hamdani www.rumisuficafe.blogspot.com - Finding fabulous fares is fun. Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel bargains. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Kata Sudah Tidak Berkata Lagi
Senin, 15 Januari 2007 Kata Sudah Tidak Berkata Lagi Jurnalis Kontributor: Odi Shalahuddin Jurnalperempuan.com-Yogyakarta. Hari masih gelap. Angin berhembus pelan. Deburan ombak samar-samar terdengar. Di Pendopo Parang Tritis dan ruang-ruang di sekitarnya dipenuhi manusia yang masih terlelap. Tampaknya kelelahan setelah mengekpresikan kegembiraan melewati malam pergantian tahun. Di depan teras, bangunan paling kiri, beberapa orang mengeliat, terbangun, dan segera membangunkan kawan-kawannya. Sembilan belas orang lalu terlihat sibuk membenahi alas-alas tidur, dan menata barang-barang yang dibawa. Lima orang laki-laki membuka baju, membalut tubuhnya dengan kain, lalu mencopot celana panjangnya. Dua orang sibuk menyalahkan arang di anglo yang masih merah warnanya, tanda baru sekali itu terpakai. Waktu terus bergeser. Sinar mentari pagi makin memperjelas wajah bumi. Deburan ombak pantai selatan makin bergemuruh. Orang-orang itu masih saja kelihatan sibuk dan menarik perhatian dan keingintahuan orang-orang yang baru terbangun dan orang-orang yang lalu lalang. Apalagi, bau menyan menyeruak tajam. Kelompok ini membentuk lingkaran dan berdoa. Siap? teriak seseorang yang disahut kesiapan semuanya. Di barisan terdepan seorang anak perempuan kecil dan seorang laki-laki bertubuh gemuk. Masing-masing membawa poster: Anak bukan barang untuk dijual dan diperdagangkan dan Ingat!!! Ingat!!! Ingat!!! Ingat!!! ANAK. Di belakangnya seorang laki-laki membawa anglo yang telah terbalut kain putih, asap mengepul dan bau menyan menyebar. Seorang perempuan berbalut kain putih di belakangnya yang diikuti empat orang bertelanjang dada. Suara seruling bersahutan dengan suara tabuhan jimbe yang monoton. Suasana magis terbangun. Kain putih tanpa isi terbentang dan tergenggam tangan di dua sisi, diikuti orang-orang berpakaian putih berlengan hijau. Stop Perdagangan Anak dan Perempuan, demikian tulisan pada kaos yang mereka kenakan. . Dengan jejak kaki perlahan, rombongan ini berangkat dari halaman pendopo dan menyusuri jalan menuju pantai. Di pantai, Ribuan orang masih memenuhi ruang sepanjang pantai menikmati ombak yang bergulung-gulung atau bermain dengan ombak-ombak itu. Kerumunan tersibak membuka jalan bagi rombongan yang kemudian mengambil satu tempat. Dalam hitungan menit, ratusan orang hadir membentuk lingkaran besar. Gong besar dengan pinggiran yang terbalut kain putih berada di tengah lingkaran. Perempuan berpakaian putih duduk bersimpuh di atas gong dengan tatapan mata kosong mengarah kepada laut selatan. Tiga orang berada di tiga penjuru terbujur diam. Iringan suling, jimbe, dan deburan ombak dengan suara monoton. Suasana hening. Hampir bersamaan, tubuh tiga orang terlihat bergerak pelan, merangkak, tangan menggapai-gapai, menuju sang perempuan. Ketika ketiganya telah berada di sekeliling Sang Perempuan, secara perlahan berdiri dan menari. Ketiga orang bergandengan tangan, berdiri perlahan dan berputar dengan cepat, lalu terhempas, kaku terbujur. Sang Perempuan mendekati satu persatu, menaburkan bunga-bunga di atas tubuh mereka. Secara perlahan, tiga orang bangkit, membentuk barisan dan mengikuti Sang Perempuan yang berjalan menyusuri Pantai seraya menaburkan bunga, lalu kembali ke Pendopo. Ini semacam ruwatan. Ruwatan membersihkan hati-hati kotor. Semoga tidak ada eksploitasi terhadap anak-anak lagi, jelas Lukas Cahyono Kurniawan selaku pengatur laku seusai acara, Senin (1/1). Lebih lanjut Kurniawan menjelaskan, aksi yang digelar Yayasan Sekretariat Anak Merdeka Indonesia (SAMIN) Yogyakarta, Yayasan Setara Semarang, keduanya anggota konsorsium Indonesia Against Child Trafficking, ini merupakan simbolisasi dari proses kelahiran manusia yang tumbuh dan berhadapan dengan berbagai persoalan hingga kematian menjemputnya. Anak lahir dalam kesucian. Lingkunganlah yang membentuk karakter anak. Lingkungan yang baik, akan membentuk anak-anak menjadi baik.* === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subje
[wanita-muslimah] Kata-Kata Mutiara Para Sufi Pecinta
Kata-Kata Mutiara Para Sufi Pecinta Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani Ditranslasi dari The Golden Chain of Naqshbandi Sufi Diambil dari http://mevlanasufi.blogspot.com Mawlana Syaikh Abu Ahmad as-Sughuri ¡§Allah swt telah menyediakan rezeki bagi hamba-hamba-Nya. Siapapun yang tidak mengetahui hikmah mengenai rezeki hariannya yang Allah berikan kepadanya, dia akan dianggap lalai .¡¨ ¡§Cahaya spiritual yang Allah swt berikan kepadamu di jalan ini adalah Penunjuk Jalan yang menerangi Jalan menuju Kehadirat Ilahi tanpa rasa takut.¡¨ ¡§Dalam thariqat ini, memuliakan sesuatu selain Allah swt adalah kafir.¡¨ ¡§Sufi adalah orang yang telah meninggalkan dunianya, Hari Akhiratnya, dan Kehadirat Ilahi di belakang dan mereka yang hidup menyatu dengan-Nya¡¨ ¡§Aku tidak ingin dikenal di dunia ini setelah Aku meninggalkannya, karena Aku tidak mengharapkan diriku mempunyai suatu eksistensi¡¨ ¡§Kesombongan tidak pernah memasuki hati seseorang tanpa mengakibatkan penurunan derajat pikirannya setara dengan meningkatnya jumlah kesombongan dalam hatinya¡¨. ¡§Kesulitan mungkin akan menyentuh orang-orang yang beriman, tetapi kesulitan itu tidak akan mempengaruhi orang yang berdzikir.¡¨ ¡§Setiap orang yang berjuang di jalan Allah akan disediakan rezeki baginya. Dan itulah yang Allah katakan dalam al-Qur¡¦an, ¡§Setiap kali Zakariyya masuk untuk menemui Maryam di Mihrab, dia mendapati makanan di sisinya.¡¨ [3:37]. Abu Bakar ash-Shiddiq ra ¡§Tolonglah Aku, jika Aku benar dan koreksilah Aku jika Aku salah. Orang-orang yang lemah di antara kalian harus menjadi kuat bersamaku sampai atas Kehendak Allah , haknya telah disyahkan. Orang-orang yang kuat di antara kalian harus menjadi lemah bersamaku sampai, jika Allah menghendaki, Aku akan mengambil apa yang harus dibayarnya¡¨ ¡§Patuhilah Aku selama Aku patuh kepada Allah dan Rasulullah, bila Aku tidak mematuhi Allah dan Rasulullah, jangan patuhi Aku lagi.¡¨ ¡§Tidak ada pembicaraan yang baik, jika tidak diarahkan untuk memperoleh ridha Allah swt". "Tidak ada manfaat dari uang jika tidak dibelanjakan di jalan Allah. Tidak ada kebaikan dalam diri seseorang jika kebodohannya mengalahkan kesabarannya. Dan jika seseorang tertarik dengan pesona dunianya yang rendah, Allah ¹ntidak akan ridha kepadanya selama dia masih menyimpan hal itu dalam hatinya.¡¨ ¡§Kita menemukan kedermawanan dalam Taqwa (kesadaran akan Allah), kekayaan dalam Yaqin (kepastian), dan kemuliaan dalam kerendahan hati.¡¨ ¡§Waspadalah terhadap kebanggan sebab kalian akan kembali ke tanah dan tubuhmu akan dimakan oleh cacing.¡¨ ¡§Ketika beliau dipuji oleh orang-orang, beliau akan berdo¡¦a kepada Allah dan berkata, ¡§Ya Allah, Engkau mengenalku lebih baik dari diriku sendiri, dan Aku lebih mengenal diriku daripada orang-orang yang memujiku. Jadikanlah Aku lebih baik daripada yang dipikirkan oleh orang-orang ini mengenai diriku, maafkanlah dosa-dosaku yang tidak mereka ketahui, dan janganlah jadikan Aku bertanggung jawab atas apa yang mereka katakan.¡¨ ¡§Jika kalian mengharapkan berkah Allah , berbuatlah baik terhadap hamba-hamba-Nya.¡¨ ¡§Suatu hari beliau memanggil ¡¥Umar ra dan menasihatinya sampai ¡¥Umar menangis. Abu Bakar berkata kepadanya,¡§Jika engkau memegang nasihatku, engkau akan selamat, dan nasihatku adalah ¡¥Harapkan kematian selalu dan hidup sesuai dengannya¡¨ ¡§Mahasuci Allah yang tidak memberi hamba-hamba-Nya jalan untuk mendapat pengetahuan mengenai-Nya kecuali dengan jalan ketidak berdayaan mereka dan tidak ada harapan untuk meraih pencapaian itu¡¨ Ala'uddin al-Bukhari al-Attar ¡§Dalam keadaan depresi, engkau harus banyak beristighfar (memohon ampunan Allah), dan dalam keadaan bergembira, harus banyak bersyukur kepada Allah swt¡¨ ¡§Sebagai pertimbangan kedua keadaan ini, kontraksi (menciut) dan ekspansi (mengembang), adalah arti dari wuquf zamani¡¨. ¡§Dikatakan bahwa para pencari dalam pengetahuan eksternal harus memegang teguh Tali Allah , sedangkan para pencari pengetahuan internal harus terikat kuat kepada Allah¡¨ Tingkat Kefanaan ¡§Ketika Allah membuatmu lupa akan kekuatan duniawi maupun Kerajaan Surgawi, itu adalah Kefanaan yang Mutlak. Dan Jika Dia membuatmu lupa akan Kefanaan yang Mutlak itu, itu adalah Inti dari Kefanaan yang Mutlak.¡¨ Perilaku yang Benar ¡§Kalian harus berada pada tingkat yang sesuai dengan orang-orang disekitarmu dan menyembunyikan keadaanmu yang sebenarnya dari mereka, karena Rasulullah bersabda, ¡¥Aku telah diperintahkan untuk berbicara kepada orang-orang sesuai dengan apa yang bisa dimengerti oleh hati mereka.¡¦¡¨ ¡§Waspadalah dalam menyakiti hari para Sufi. Jika engkau menginginkan persahabatan denagn mereka, pertama kalian harus belajar bagaimana bertingkah laku di hadapan mereka. Kalau tidak kalian akan menyakiti diri sendiri, karena jalan mereka adalah jalan yang paling lembut. Disebutkan bahwa, ¡¥Tidak ada tempat di Jalan Kami bagi orang-orang yang tidak mempunyai perilaku yang baik.¡¦¡¨ ¡§Jika kalian berpi
[wanita-muslimah] KATA PENGHABISAN TELAH KAU UCAP
KATA PENGHABISAN TELAH KAU UCAP [Kepada DR.Sophian Waluyo] kita memang tak punya pretensi bisa luput dari jaring jala maut seperti kesia-siaan menjerat matahari, jatuhnya senja di hulu barat hasrat hanya bisa melomba mencoba berpacu sempat mencatat cinta yang menolak batas merebut inci demi inci bagi geliat kau pun tidak aku pun tidak siapa pun tidak sejak yogya kau selalu ulang ingatkan di tepukan bahuku masih remaja masih kusimpan dan kupajang kartu mawar merah kartu-kartu busur kembaramu menyusur penjuru kita bisa mati, bisa kalah, jatuh, cinta patut tetap terjaga dialah yang kan terus seperti phoenix bangkit lagi dari abu hari ini kau telah tiada, sophian kata penghabisan telah kau ucapkan segalanya sesuai janji aku masih saja ke barat timur seperti dahulu sejenak dari rantau kembara sejenak aku di kejauhan langkah kuhentikan tundukkan kepala mengeja ulang namamu kita adalah pencinta menolak menyerah di kubangan duka sejarah bersimbah darah kita bukan munafik dan pengkhianat indonesia tahu, bumi pun tahu yang hakekat Paris, Juli 2005. - JJ.KUSNI [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/