Re: [wanita-muslimah] Kebenaran Islam di sebuah jurnal ilmiah kedokteran Internasional

2010-04-23 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
menarik sekali soal proses review yang sangat singkat ini
dugaan saya karena tidak ada seorang pun di antara editor yang
menguasai soal al quran dan hadits (mereka kan ahli kardiologi, bukan
ahli ilmu agama dari al azhar)
dan mungkin untuk menghormati pandangan relijius sang penulis, maka
karya ilmiah ini diloloskan

cukup bagus juga ajakan penulis untuk menggali naskah-naskah agama
seperti Injil, Weda dsb-nya untuk mengupas hubungannya dengan ilmu
kesehatan.
Kalau tidak salah saya dulu pernah baca artikel tentang diet yang
dilakukan Yesus. Ajaran Buddha yang vegetarian juga kayaknya cukup
bagus buat kesehatan.

salam,
--
Wikan

2010/4/23 Floradianti Pamungkas 
>
>
>
> Kebenaran Islam di sebuah jurnal ilmiah kedokteran Internasional
>
> Jumat, 23/04/2010 11:12 WIB | email | print | share
>
> Oleh DR. Rinto Anugraha, Dosen UGM Yogyakarta
>
> Baru-baru ini, sebuah jurnal kedokteran ilmiah kedokteran Internasional di
> bidang jantung, International Journal of Cardiology, mempublikasikan sebuah
> paper yang berjudul "The heart and cardiovascular system in the Qur'an and
> Hadeeth" (Jantung dan sistem jantung dalam Al Qur'an dan Hadits). Ini
> termasuk sebuah paper yang langka.


[wanita-muslimah] Kebenaran Islam di sebuah jurnal ilmiah kedokteran Internasional

2010-04-22 Terurut Topik Floradianti Pamungkas
Kebenaran Islam di sebuah jurnal ilmiah kedokteran Internasional

Jumat, 23/04/2010 11:12 WIB | email | print | share

Oleh DR. Rinto Anugraha, Dosen UGM Yogyakarta



Baru-baru ini, sebuah jurnal kedokteran ilmiah kedokteran Internasional di
bidang jantung, International Journal of Cardiology, mempublikasikan sebuah
paper yang berjudul "The heart and cardiovascular system in the Qur'an and
Hadeeth" (Jantung dan sistem jantung dalam Al Qur'an dan Hadits). Ini
termasuk sebuah paper yang langka.

Paper itu ditulis oleh Marios Loukas, Yousuf Saad, Shane Tubbs dan
Mohamadali Shoja. Penulis pertama, Marios Loukas adalah seorang Profesor di
St. George University dengan bidang riset seputar jantung, teknik dan
anatomi pembedahan, arteriogenesis hingga pendidikan medis.

http://www.sgu.edu/research/research-investigators-loukas.html

Pencarian dengan menggunakan portal ISIWeb Knowledge menyebutkan sekitar 280
paper ilmiah yang pernah ditulis oleh Marios Loukas di bidang jantung. Ini
menunjukkan kredibilitas beliau sebagai pakar yang berkompeten untuk
berbicara soal jantung, termasuk tulisannya yang membicarakan jantung di
dalam Al Quran dan Hadits.

International Journal of Cardiology itu sendiri termasuk jurnal ternama di
bidang jantung. Nilai Impact factor jurnal tersebut sekitar 3. Paper yang
diterbitkan itu dapat dilihat di
http://www.internationaljournalofcardiology.com/article/S0167-5273(09)00566-
X/abstract

Bagi pembaca yang tertarik dengan paper tersebut, silakan mendownload file
pdfnya di
http://www.4shared.com/document/tsQIFQ4J/heart-cardiovascular-quran-had.html

Mungkin penting untuk diketahui disini, bahwa kata "heart" dalam dunia
kedokteran berarti jantung, bukan hati. Adapun "hati" dalam kedokteran
adalah liver. Karena itu kata "qalb" dalam bahasa Arab, diterjemahkan oleh
penulis paper tersebut menjadi "heart", yang dalam bahasa Indonesia berarti
jantung.

Ada sejumlah hal menarik dari paper tersebut.

Paper tersebut dikirim dan sampai (received) ke jurnal tersebut pada tanggal
7 Mei 2009. Ternyata, hanya dalam 5 hari kemudian tanggal 12 Mei 2009, paper
tersebut langsung disetujui (accepted) oleh editor jurnal tersebut.
Sepanjang pengetahuan saya, proses ini sangat-sangat cepat. Rata-rata sebuah
paper membutuhkan waktu satu hingga beberapa bulan untuk dapat disetujui
oleh editor jurnal. Bahkan ada yang membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Lamanya proses itu salah satunya karena adanya diskusi panjang dengan
reviewer atau pihak ketiga yang memberikan penilaian layak tidaknya sebuah
paper untuk dapat diterbitkan di sebuah jurnal ilmiah. Dugaan saya, proses
yang hanya lima hari sejak proses received hingga accepted ini disebabkan
karena editor langsung setuju dengan isi paper tersebut sehingga tidak
diperlukan lagi proses pengecekan oleh pihak ketiga.

Paper itu sendiri terbit secara online pada 25 Agustus 2009. Kemudian
dicetak dalam edisi kertas baru-baru saja, pada 1 April 2010.

Dalam pengantarnya, penulis menjelaskan kemajuan ilmu kedokteran saat ini
nampaknya melupakan kontribusi dari sejumlah teks-teks agama, salah satunya
adalah Quran dan Hadits. Padahal beliau menyebut deskripsi yang akurat
tentang struktur anatomi, prosedur bedah, karakteristik fisiologi dan
pengobatan medis, "Found within the Qur'an and Hadeeth are accurate
descriptions of anatomical structures, surgical procedures, physiological
characteristics, and medical remedies." Paper itu ditulis sebagai review
atau rangkuman untuk menyajikan secara akurat kontribusi Al Quran dan Hadits
dengan fokus khusus pada sistem jantung "to accurately present the
anatomical and medical contributions of the Qur'an and Hadeeth, with
specific focus on the cardiovascular system."

Setelah menyebutkan sejarah singkat Al Quran dan Hadits, Marios Loukas
menjelaskan perbedaan kontras dalam Islam dan Kristen mengenai hubungan
antara agama dan sains. Dalam sejarah Kristen di abad pertengahan dan masa
Renaissance, pengaruh gereja Kristen melumpuhkan (stifle) perkembangan
sains, bahkan jika pengamatan sains tersebut sebenarnya didukung oleh
perhitungan dan pemikiran rasional. Sementara, sains di era kejayaan Islam
berkembang luas disebabkan ajaran Islam mendorong (encourage) dan mendukung
riset sains. Selain itu, dalam Islam pencarian ilmu pengetahuan merupakan
bagian dari ibadah kepada Tuhan (an act of worship to God).

Paper itu menjelaskan tentang pandangan umum tentang pengobatan dalam Al
Qur'an dan Hadits. Diantaranya, Allah SWT yang menciptakan penyakit, dan
setiap penyakit itu selalu ada obat dan metode penyembuhannya. Sebuah
penyakit yang sembuh terjadi karena adanya ijin dari Allah SWT (permission
of God). Ada dua macam perlakuan (treatment) untuk proses penyembuhan suatu
penyakit, yaitu secara spiritual dan fisik. Sebab, Al Quran menyebut
penyakit tidak hanya berupa penyakit fisik, namun juga penyakit yang
"tersembunyi" seperti keragu-raguan (doubt), kotoran keimanan (impurity),
kemunafikan (hypocrisy) dan tidak beriman (disbelief) dan dusta (falseh