Kedaulatan RI "dijual" kepada Singapura http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0609/09/ln/2941223.htm ============================
Jakarta, kompas - Kalangan lembaga swadaya masyarakat menuduh Kepala Polda Kepulauan Riau Brigadir Jenderal Sutarman telah menjual kedaulatan RI kepada Singapura karena melarang aksi unjuk rasa menentang Bank Dunia dan IMF. Hal itu berkaitan dengan rencana aksi protes yang akan digelar di Batam tanggal 14-18 September. Aksi itu akan digelar Forum Masyarakat Internasional yang melibatkan 300 LSM asing dan 1.500 aktivis LSM nasional. Unjuk rasa dilakukan untuk memprotes pertemuan tahunan Bank Dunia- Dana Moneter Internasional (IMF) yang akan berlangsung di Singapura, 11-20 September. Protes di Batam bertujuan mengecam dua lembaga, yang bagi para aktivis justru lebih banyak menghancurkan perekonomian negara yang ditangani. Tuduhan soal penjualan kedaulatan RI tersebut disampaikan Deputi Wahana Lingkungan hidup (Walhi) Ridho Saleh dan Koordinator Jaringan Kerja Hak Asasi Manusia (HRWG) Rafendi, Jumat (8/9) di Jakarta. Rafendi menegaskan, larangan unjuk rasa tersebut bertentangan dengan konstitusi dan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyatakan Pendapat di Muka Umum. Rafendi dan Ridho menilai Pemerintah Indonesia, terutama Kepala Polda Kepulauan Riau (Kepri), telah menjual kedaulatan RI kepada Singapura karena patuh terhadap tekanan 300 pengusaha Batam yang 80 persen di antaranya berasal dari Singapura. Menurut mereka, ke-300 pengusaha tersebut telah mendesak Kepala Polda Kepri melarang unjuk rasa itu. Hari Rabu (6/9) di Batam, Kepala Humas Pemerintah Provinsi Kepri Muhammad Nur mengatakan, Pemprov Kepri mendukung kepolisian yang menolak Batam dijadikan tempat pertemuan dan demonstrasi aktivis. "Gubernur Ismeth Abdullah sudah mengetahui Mabes Polri tidak mengizinkan mereka. Pemprov Kepri mendukung kebijakan tersebut sebab kegiatan LSM itu dapat mengganggu hubungan baik dengan Singapura," kata Muhammad Nur sebagaimana dikutip kantor berita Antara. Boleh dengan catatan Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Sutanto menegaskan, pertemuan itu dibolehkan selama hanya berupa seminar. Namun, jika pertemuan itu berupa unjuk rasa di areal terbuka, hal itu tidak akan diizinkan. Sutanto menilai unjuk rasa semacam itu bernuansa politis dan tidak patut dilakukan aktivis asing di Indonesia. "Kalau seminar boleh, tetapi jangan bersifat politis. Ini tidak dapat dibenarkan," ujar Sutanto, Jumat (8/9). Kepala Polri mengkhawatirkan kemungkinan acara tersebut berlangsung kisruh sehingga bisa merusak citra Indonesia, khususnya soal keamanan. Terlebih, Batam merupakan wilayah prioritas untuk penanaman investasi. Kegiatan orang lain di negeri kita, tetapi kita yang rugi," ujar Sutanto. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Paulus Purwoko membantah adanya tekanan dari pihak-pihak tertentu agar Polri melarang kegiatan aksi massa tersebut. "Tidak ada. Kami hanya khawatir itu jadi potensi kisruh," tutur Purwoko. Pelarangan aksi unjuk rasa di Batam dan di Singapura juga dikecam oleh Bank Dunia dan IMF. Keduanya mengatakan, para aktivis itu juga merupakan bagian dari komunitas yang bertujuan mengoreksi tugas-tugas Bank Dunia dan IMF. "Mereka itu telah diberi izin oleh pemerintahan di negara asal masing- masing untuk menghadiri pertemuan dan kami telah memberi mereka izin untuk turut hadir pada pertemuan itu," demikian keterangan tertulis, baik dari IMF maupun Bank Dunia. Reformasi IMF Salah satu topik pertemuan Bank Dunia-IMF itu adalah perombakan IMF, khususnya soal hak suara negara berkembang. Sejauh ini akan ada tambahan hak suara bagi China, Meksiko, Turki, dan Korea Selatan. Peningkatan hak suara untuk kelompok negara berkembang itu seiring dengan perubahan kekuatan ekonomi global. Dengan demikian, suara kelompok itu juga perlu diperkuat agar tidak membuat IMF dan Bank Dunia bias, sebagaimana di masa lalu. Peningkatan suara itu disahkan pada pertemuan di Singapura. Namun, China, kelompok Afrika, dan Amerika Latin mengatakan, peningkatan suara itu jauh dari berarti untuk membuat IMF dan Bank Dunia bersikap imbang terhadap anggotanya. (REUTERS/AP/AFP/MON/WIN/SF) ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/