Refleksi : Mungkin saja bantuan kepada korban bencana gempa bumi tak kunjung tiba karena tidak ada atau dialihkan dananya ke Bank Century atau juga dalam perjalanan rayap dan tikus penguasa telah dimakannya.
http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/read/korban-gempa-ancam-demo-ke-dprd/ Anggota Dewan Rapat di Hotel Bintang Korban Gempa Ancam Demo ke DPRD OLEH: SAUFAT ENDRAWAN Bandung - Sedikitnya 15.000 keluarga korban gempa di wilayah Kabupaten Bandung mendesak pemerintah untuk segera mencairkan dana bantuan perbaikan rumah yang rusak akibat gempa 7,3 skala Richter beberapa waktu lalu. Dari lima kecamatan di kabupaten Bandung yang tertimpa gempa, kecamatan Pangalenganlah yang korban gempanya terbanyak, terutama yang rumahnya mengalami rusak ringan hingga rusak berat. "Jika hingga akhir bulan Desember 2009 bantuan perbaikan rumah tak kunjung tiba, belasan ribu korban gempa akan mendatangi gedung DPRD Kabupaten Bandung. Korban gempa sudah tidak percaya pada wakilnya di DPRD. Mereka peduli kepada rakyat saat dibutuhkan suaranya pada pemilu. Tapi, ketika rakyat butuh mereka, ternyata anggota dewan tak ada apa-apanya. Nyesal kami coblos mereka," ujar tokoh masyarakat Pangalengan, Dedi, kepada SH, di Bandung, Minggu (6/12). Dedi mengakui, sekitar 5.000 korban gempa masih berada di tenda-tenda pengungsian. Mereka yang berada di tenda adalah yang rumahnya hancur berat. Artinya, tidak ada sejengkal lahan pun untuk mereka berteduh. Di sisi lain, jika harus menumpang semakin timbul masalah dan untuk mengontrak rumah membutuhkan uang. Tidak hanya itu, di tenda banyak warga yang sakit, terutama warga pengungsi yang berada di Desa Kertamanah, Pintu, Pangalengan. "Kami berharap dewan segera membahas masalah bantuan korban gempa dengan Pemkab Bandung." tegas dia. Legislatif Belum Bahas Bupati Bandung Obar Sobarna, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu (6/12) malam, menuturkan, Pemkab Bandung telah menganggarkan dana untuk korban gempa di Kabupaten Bandung puluhan triliun, yang berasal dari pemerintah pusat dan Pemprov. Akan tetapi, dana tersebut sulit dicairkan karena pihak legislatif belum membahasanya. "Jika dewan masih terus menyelesaikan masalah internalnya dan belum bisa lakukan pembahasan perubahan anggaran 2009, maka draf yang telah disiapkan oleh Pemkab Bandung diserahkan langsung kepada Gubernur Jabar," ujarnya. Obar juga menambahkan, bantuan perbaikan rumah bagi setiap keluarga masing-masing yang rumahnya rusak berat sebesar Rp. 15 juta/unit, hancur sedang Rp 7.500.000 dan rusak ringan hanya Rp 1,5 juta. Sementara itu, di saat Pemkab Bandung dan masyarakat korban gempa membutuhkan kebijakan secara politis dari dewan untuk mencairkan dana bantuan gempa dengan melakukan rapat perubahan anggaran, sebanyak 49 anggota dewan melakukan rapat tertutup di Hotel Khatulistiwa Kabupaten Sumedang. Rapat yang digelar anggota dewan di sebuah hotel di kabupaten tetangganya itu hanya untuk membahas konflik internal dewan, yang bisa diselesaikan di gedung dewan. Ketua Komite Peduli Jawa Barat (KPJB) Kabupaten Bandung Lili Muslihat menegaskan, anggota dewan di Kabupaten Bandung tak punya perasaan. "Masak korban gempa butuh bantuan, tempat tinggal dan makanan, dewan malah rapat di hotel berbintang di Sumedang? Padahal, yang dibahas masalah internalnya dan bukan demi kepentingan masyarakat. Dewan kabupaten Bandung harus mendapatkan sanksi para DPD dan DPW parpolnya masing-masing," ujarnya kesal. Anggota DPRD Kabupaten Bandung, Asep Anwar dari partai PBB, membenarkan dewan rapat di salah satu hotel di Kabupaten Sumedang. "Kami rapat di hotel untuk mengompakkan dewan dalam setiap pengambilan keputusan," jelas Asep.n [Non-text portions of this message have been removed]